You are on page 1of 17

Pengaruh Kompetensi, Etika Dan Skeptisme Profesional Terhadap

Kualitas Audit Internal Dengan Pengalaman Kerja


Sebagai Variabel Moderasi
(Studi Pada Inspektorat Daerah Provinsi Riau)
Haidi Rasis, SE
Email: haidirasis@gmail.com

Abstract

This study aims to determine the effect of competence, ethics and


professional skepticism on the quality of internal audits with work
experience as a moderation variable in the Regional Inspectorate of Riau
Province. The sampling method uses census sampling, in which 88
questionnaires have been filled in completely by the Auditor / P2UPD who
is in charge of the Riau Provincial Inspectorate. The data analysis I used
was quantified with the help of the SPSS 22.0 statistical program. From
the results of the study it was concluded partially three Independent
Variables namely Competence, Ethics, and Professional Skeptism affect
the quality of Internal audit as Dependent Variable. Work Experience
Variables are able to moderate the influence of Competence, Ethics, and
Professional Skeptism as Independent Variables on Internal Audit Quality
as Dependent Variables.
Keywords: Competence, ethics, professional skepticism, work
experience and audit quality.

Pendahuluan
Fungsi pengawasan nomor 60 tahun 2008 tentang
internal pada pemerintah daerah Sistem Pengendalian Intern
dijalankan oleh Aparat Pemerintah (SPIP), APIP terdiri
Pengawasan Intern Pemerintah dari BPKP, Inspektorat Jenderal,
(APIP) yang bernaung dalam Inspektorat Provinsi, dan
wadah Inspektorat Daerah. APIP Inspektorat Kabupaten/Kota atau
dibentuk untuk melaksanakan nama lain yang secara fungsional
tugas pengawasan internal atas melaksanakan pengawasan/audit
penyelenggaraan tugas dan internal.
fungsi instansi pemerintah. Menteri Dalam Negeri
Menurut Peraturan Pemerintah (Mendagri) Tjahjo Kumolo

i
menunjukkan kerisauan terhadap pencapaian tujuan organisasi.
banyak persoalan di daerah, dan Pemeriksaan intern yang dapat
berencana memperkuat APIP. memberikan manfaat tentu saja
Mendagri menyadari lemahnya tidak lepas dari kualitas hasil
kemampuan mendeteksi, audit yang dihasilkan.
mengungkap pungli, dan Banyak faktor yang dapat
manipulasi anggaran, khususnya mempengaruhi kualitas audit
perencanaan anggaran dana internal, Sukriah (2009)
hibah bansos, dan berpotensi menyatakan kompetensi
melibatkan institusi hukum untuk merupakan faktor yang
menuntaskannya (Rifai, 2017, mempengaruhi kualitas audit
https://nasional.sindonews.com/r internal. Asosiasi Auditor Intern
ead/1209150/18/penguatan- Pemerintah Indonesia (AAIPI,
inspektorat-daerah-1496103744., 2014) menyatakan Kompetensi
30 Mei 2017). adalah kemampuan dan
Pernyataan-pernyataan di karakteristik yang dimiliki oleh
atas seolah-olah menjelaskan seseorang, berupa pengetahuan,
bagaimana kodisi terkini atas keterampilan, dan sikap perilaku
pengendalian internal pemerintah yang diperlukan dalam
yang dijalankan oleh APIP. melaksanakan tugas jabatannya.
Upaya pencegahan tindakan Auditor yang bekerja di
korupsi, penyelewengan, dan sektor publik selain dituntut untuk
praktik-praktik perilaku negatif mematuhi ketentuan dan
dan merugikan negara yang peraturan kepegawaian sebagai
dilakukan oleh APIP dalam Aparatur Sipil Negara, iya juga
menjalankan fungsi dituntut untuk mentaati kode etik
pengawasannya melalui audit APIP dan standar audit APIP
internal masih dinilai minim. atau standar lainnya yang telah
Akmal dalam Sadono ditetapkan. Sehingga APIP
(2010;21) menyatakan perlu mengetahui bagaimana
adanya pemeriksaan intern yang seharusnya perilaku seorang
dapat memberikan manfaat bagi auditor pemerintah dan apa yang

ii
seharusnya dilakukan agar hasil efisien untuk mencapai kualitas
pekerjaannya memenuhi kualitas audit yang maksimal.
audit yang harus dicapai. Etika Penelitian yang telah
auditor merupakan prinsip moral dilakukan atas Pengaruh
yang harus dijadikan pedoman Kompetensi, Etika, Skeptisme
ketika seorang auditor melakukan Profesional terhadap Kualitas
audit agar menghasilkan audit Audit masih beragam. Selain itu,
yang berkualitas (Pikirang, dalam penerapan dan
2017;718). paraktiknya, pengalaman
Selain kompetensi dan seorang auditor merupakan
etika, dalam melaksanakan sebuah poin penting yang
penugasan pengawasan/audit biasanya turut berpengaruh
auditor harus memiliki sikap dalam pelaksanaan penugasan
skeptisme profesional. Zowie audit. Atas dasar pertimbangan
Murray dalam jurnal Professional tersebut peneliti menduga
scepticism (2012;36) mengatakan pengaruh Kompetensi, Etika,
skeptisisme profesional adalah Skeptisme Profesional pada
inti dari kualitas audit, tetapi kualitas audit kemungkinan bisa
untuk mewujudkannya harus diperkuat atau diperlemah oleh
dicapai keseimbangan antara pengalaman kerja seorang
keragu-raguan dan kepraktisan, auditor. Oleh karena itu,
keseimbangan antara keragu- pengalaman kerja digunakan
raguan dan kepraktisan disini sebagai variabel moderasi.
menekankan bahwa perilaku Knoers dalam Asih
skeptisme profesional auditor (2006:12) menyatakan,
juga harus mempertimbangkan pengalaman merupakan suatu
segala sumber daya yang proses pembelajaran dan
digunakan dalam proses audit penambahan perkembangan
sehingga audit yang potensi bertingkah laku baik dari
dilaksanakan menggunakan pendidikan formal maupun non
sumber daya yang efektif dan formal atau bisa juga diartikan
sebagai suatu proses yang

iii
seseorang kepada suatu pola fungsi, serta tata kerja inspektorat
tingkah laku yang lebih tinggi. daerah provinsi riau yang
Kompetensi yang dimiliki tertuang dalam Peraturan
seorang auditor internal akan Gubernur nomor 21 tahun 2018
lebih diasah dan berkembang tentang Pedoman Nomenklatur
apabila didukung dengan lnspektorat Daerah Provinsi dan
pengalaman kerja yang cukup Kabupaten/Kota. Aturan tersebut
dalam melaksanakan penugasan menegaskan bahwa Inspektorat
audit internal. Selain itu, daerah merupakan pilar utama
Pengalaman yang dimiliki oleh yang mempunyai tugas sebagai
seorang auditor internal akan pengawas sekaligus pengawal
meningkatkan pemahaman akan dalam pelaksanaan program
etika profesi seorang auditor pemerintah daerah yang tertata
intern pemerintah, dan Sikap dan tertuang dalam anggaran
skeptisme profesional akan pendapatan dan belanja daerah
semakin terbentuk sejalan (APBD). Seharusnya dengan
dengan pengalaman penugasan peran maksimal inspektorat
audit internal yang dilakukan oleh daerah Provinsi Riau dan hasil
seorang auditor internal, audit internal yang berkualitas,
sehingga pada ujungnya akan berbagai bentuk penyelewengan
meningkatkan kualitas audit di daerah bukan hanya dapat
internal yang telah dilakukan. diantisipasi, melainkan juga dapat
Provinsi Riau sebagai diselesaikan. Namun, Kejaksaan
salah satu provinsi yang Tinggi Riau berhasil membongkar
menjalankan roda pemerintahan dan menetapkan tiga orang ASN
secara otonom juga tidak lepas pada Badan Pendapatan Daerah
dari berbagai permasalahan Provinsi Riau pada kasus
terkait tata kelola pemerintahan. perjalan dinas fiktif (Sumber:
Gubernur Riau mengeluarkan Goriau.com, 1/02/2018). Hal ini
seperangkat aturan yang tentunya dapat dicegah apabila
mengatur tentang kedudukan, audit internal yang dilakukan oleh
susunan organisasi, tugas dan inspektorat daerah telah

iv
menemukan kasus ini sebelum tidak melakukan stock opname,
aparat penegak hukum 5) Masalah saldo Aset Tetap,
melakukan penyelidikan, dimana masih terdapat aset tetap
sehingga dapat dilakukan termasuk KDP (Konstruksi Dalam
tindakan pembinaan dan Pengerjaan) yang tidak diyakini
pencegahan sehingga setiap kewajarannya. Pemerintah
kegiatan yang menggunakan Provinsi Riau belum dapat
anggaran pendapatan dan menjelaskan secara keseluruhan
belanja daerah berjalan dengan mengenai rincian, jumlah,
efektif dan efisien serta terjamin keberadaan, kondisi aset tetap
akuntabilitasnya. dan nilai rincian aset tetap yang
Disisi Lain, Laporan Hasil dilaporkan. Seharusnya,
Pemeriksaan Badan Pemeriksa Permasalahan yang di temukan
Keuangan (BPK) atas Laporan oleh BPK sebagai auditor
Keuangan Pemerintah Daerah eksternal pada LKPD Provinsi
(LKPD) Provinsi Riau Tahun Riau tidak ditemukan lagi apabila
Anggaran 2018, Laporan audit internal dan reviu yang
Keuangan Pemerintah Daerah dilakukan oleh inspektorat daerah
(LKPD) masih menemukan sebelum LKPD tersebut
beberapa permasalahan, antara disampaikan kepada BPK
lain: 1) Masih terdapat alokasi dilaksanakan dengan berkualitas.
kegiatan yang bukan Fenomena-fenomena yang
kewenangan pemprov, 2) Proses terjadi memunculkan sebuah isu
penganggaran tidak sesuai menarik mengenai kualitas audit
dengan ketentuan, 3) Kelebihan internal yang telah dilakukan oleh
kontrak pengadaan barang dan APIP dalam hal ini adalah
jasa, 4) Masalah saldo Inspektorat Daerah Provinsi Riau.
Persediaan, dimana masih Fenomena-fenomena tersebut
terdapat OPD yang tidak seolah-olah menggambarkan
melakukan penatausahaan bahwa kualitas audit yang telah
pengelolaan Persediaan, tidak dilakukan oleh Inspektorat
melaporkan nilai Persediaan, dan Daerah Provinsi Riau masih

v
belum memadai sehingga fungsi internal pada Inspektorat
pengawasan/audit internal di Daerah Provinsi Riau dengan
Pemerintah Daerah Provinsi Riau pengalaman sebagai variabel
belum berjalan seperti yang moderasi?
diharapkan. 6. Apakah skeptisme
profesional berpengaruh
Perumusan Masalah
terhadap kualitas audit
Berdasarkan latar
internal pada Inspektorat
belakang yang telah dijelaskan
Daerah Provinsi Riau dengan
tersebut, maka perumusan
pengalaman sebagai variabel
masalah penelitian ini adalah :
moderasi?
1. Apakah kompetensi
berpengaruh terhadap TINJAUAN PUSTAKA
kualitas audit internal pada 1. Kompetensi
Inspektorat Daerah Provinsi Menurut Wirahadi (2011),
Riau? Kompetensi auditor adalah
2. Apakah etika berpengaruh kemampuan auditor untuk
terhadap kualitas audit mengaplikasikan pengetahuan
internal pada Inspektorat dan pengalaman yang dimilikinya
Daerah Provinsi Riau? dalam melakukan audit sehingga
3. Apakah skeptisme auditor dapat melakukan audit
profesional berpengaruh dengan teliti, cermat, intuitif, dan
terhadap kualitas audit obyektif. Sebuah penugasan
internal pada Inspektorat audit yang dilakukan dengan
Daerah Provinsi Riau? pengaplikasian pengetahuan
4. Apakah kompetensi yang cukup dan memadai
berpengaruh terhadap sehingga dikerjakan dengan teliti,
kualitas audit internal pada cermat, intuitif, dan objektif tentu
Inspektorat Daerah Provinsi akan menghasilkan kualitas audit
Riau dengan pengalaman yang baik. Pendapat ini sejalan
sebagai variabel moderasi? dengan penelitian Sukriah (2009),
5. Apakah etika berpengaruh Apriliyani (2013) dan Haq (2016)
terhadap kualitas audit yang telah meneliti bahwa

vi
kompetensi yang dimiliki auditor H2 = Etika berpengaruh
berpengaruh signifikan secara terhadap Kualitas Audit.
positif terhadap kualitas audit.
3. Skeptisme Profesional
H1 = Kompetensi berpengaruh Skeptisme profesional
terhadap Kualitas Audit. merupakan sikap yang dimiliki
auditor untuk berfikir secara kritis
2. Etika
terhadap bukti audit yang
Etika auditor merupakan
dimilikinya selama proses audit.
prinsip moral yang harus
Murray (2012;36) mengatakan
dijadikan pedoman ketika
skeptisisme profesional adalah
seorang auditor melakukan audit
inti dari kualitas audit, tetapi
agar menghasilkan audit yang
untuk mewujudkannya harus
berkualitas (Pikirang, 2017;718).
dicapai keseimbangan antara
Seorang auditor internal dapat
keragu-raguan dan kepraktisan,
dikatakan profesional apabila
keseimbangan antara keragu-
dalam melaksanakan tugas-tugas
raguan dan kepraktisan disini
auditnya bekerja sesuai dengan
menekankan bahwa perilaku
aturan atau pedoman-pedoman
skeptisme profesional auditor
Kode Etik auditor internal yang
juga harus mempertimbangkan
berlaku, sehingga dapat
segala sumber daya yang
memberikan hasil audit yang baik
digunakan dalam proses audit,
dan bisa dipertanggungjawabkan
sehingga audit yang
serta dimanfaatkan oleh pihak-
dilaksanakan menggunakan
pihak yang menggunakan hasil
sumber daya yang efektif dan
audit tersebut untuk perbaikan
efisien untuk mencapai kualitas
dan kemajuan organisasi.
audit yang maksimal. Budiasih,
Penelitian yang dilakukan oleh
dkk. (2017) menemukan bahwa,
Haq (2016) dan Rahayu (2016)
skeptisme profesional
yang menunjukkan bahwa etika
berpengaruh terhadap kualitas
berpengaruh signifikan secara
audit.
positif terhadap kualitas audit.

vii
H3 = Skeptisme Profesional banyak pengalaman seoarang
Berpengaruh terhadap auditor dalam melaksanakan
Kualitas Audit. tugas audit, sehingga akan baik
pula kualitas audit yang akan
4. Pengalaman Kerja
dihasilkan.
Pengalaman dapat
dikatakan sebagai suatu proses H4 = Kompetensi Berpengaruh
pembelajaran dan pertambahan Terhadap Kualitas Audit
perkembangan potensi Dengan Pengalaman Kerja
bertingkah laku baik dari Sebagai Variabel
pendidikan formal maupun non Moderasi.
formal atau bisa juga diartikan
Pengalaman kerja akan
sebagai suatu proses yang
meningkatkan pemahaman
membawa seseorang pada suatu
Auditor akan kode etik
pola tingkah laku yang lebih
profesinya. Banyaknya jam
tinggi. kompetensi tanpa
penugasan, Kompleksitas, dan
pengalaman yang memadai tentu
jenis penugasan yang telah dilalui
saja akan menyulitkan seorang
tentu saja membentuk seorang
Auditor dalam melaksanakan
auditor menjadi lebih Profesional
sebuah penugasan audit. Secara
dan memahami etika profesinya
teknis, semakin banyak tugas
sehingga ia akan selalu bertindak
yang dia kerjakan, akan semakin
dan berbuat sesuai dengan etika
mengasah kompetensinya dalam
profesi yang diakui di dalam
mendeteksi suatu hal yang
lingkungan profesinya sehingga
memerlukan treatment atau
akan meningkatkan kualitas Audit
perlakuan khusus yang banyak
yang dihasilkannya.
dijumpai dalam pekerjaannya dan
sangat bervariasi H5 = Etika Berpengaruh

karakteristiknya, sehingga akan Terhadap Kualitas Audit

menghasilkan kualitas audit yang Dengan Pengalaman Kerja

maksimal. sehingga dapat Sebagai Variabel

disimpulkan bahwa Kompetensi Moderasi.

akan meningkat dengan semakin

viii
skeptisisme profesional menggunakan metode sensus.
adalah keterampilan yang Metode sensus menurut
dianggap sebagai landasan dari Sugiyono (2012:12) adalah teknik
kualitas audit. Sikap skeptisme penentuan sampel bila semua
profesional yang didukung anggota populasi dijadikan
dengan pengalaman audit yang sampel yaitu berjumlah 99
tinggi dapat dipastikan (Sembilan puluh sembilan) orang.
merupakan sebuah jaminan Dalam penelitian ini teknik
penugasan audit internal yang pengumpulan data primer
akan memberikan hasil yang dilakukan dengan metode survey
berkualitas. Penelitian yang yaitu metode pengumpulan data
dilakukan oleh Syarhayuti (2016), primer dengan cara menyebarkan
menemukan variabel kuesioner kepada responden
pengalaman kerja auditor dalam bentuk pertanyaan tertulis.
berhasil memoderasi hubungan Kuesioner dibuat menggunakan
skeptisme profesional terhadap skala 1 sampai dengan 5.
kualitas audit.
HASIL DAN PEMBAHASAN
H6 = Skeptisme Profesional Dari seluruh kuesioner
Berpengaruh Terhadap yang disebarkan oleh peneliti,
Kualitas Audit dengan jumlah yang kembali tidak sama
Pengalaman Kerja dengan jumlah yang disebarkan,
Sebagai Variabel yakni hanya 88
Moderasi. responden.Tingginya tingkat

METODE PENELITIAN dikarenakan kuesioner

Populasi dalam penelitian disebarkan langsung, diantar dan

ini adalah seluruh Pejabat dijemput kembali oleh peneliti.

Auditor/P2UPD di lingkungan Data diolah dengan bantuan

Inspektorat Daearah Provinsi Program SPSS 22.0.

Riau yang berjumlah 99 1. Hasil Uji Kualitas Data


(Sembilan puluh sembilan) orang. Dalam penelitian ini
Pengambilan sampel dalam pengujian validitas menggunakan
penelitian ini dilakukan dengan

ix
korelasi Bivariate Pearson. variabel berdistribusi normal
Keseluruhan variabel penelitian karena signifikan (p>0,05), baik
terdiri dari 46 pertanyaan. Untuk sebelum maupun sesudah
menentukan valid atau tidaknya dimoderasi, sehingga dapat di
pertanyaan ini adalah jika simpulkan bahwa asumsi
korelasi antara masing-masing normalitas dalam regresi
indikator terhadap total skor terpenuhi. Hasil pengujian
konstruk menunjukkan hasil yang diketahui bahwa baik sebelum
signifikan dengan tingkat maupun sesudah dimoderasi,
signifikansinya 5% df = n-2 (88- nilai signifikansi sebesar 0,200
2)= 86 rtabel = 0.1765. Berdasarkan lebih besar dari 0,05 sehingga
analisis yang dilakukan didapati dapat disimpulkan bahwa data
bahwa keseluruhan data yang yang kita uji berdistribusi normal.
digunakan layak atau valid. Setelah dilakukan
Pengujian reabilitas pengujian baik sebelum maupun
penelitian ini menggunakan sesudah dimoderasi, Nilai VIF
koefesien Cronbach Alpha untuk semua variabel bebas < 10,
dengan taksiran batasan minimal begitu juga dengan nilai tolerance
0,5. Variabel ini akan dikatakan > 0,10. Dengan demikian
valid jika Cronbach Alpha-nya disimpulkan tidak ada terdapat
memiliki nilai lebih besar dari 0,6. multikolinearitas antara variabel
Dari semua nilai kelima variabel bebas dalam model regresi.
tersebut menunjukkan bahwa gambar grafik Scatterplot
koefisien Cronbach Alpha lebih baik sebelum maupun sesudah
besar dari 0,6 sehingga dapat dimoderasi, terlihat bahwa titik-
disimpulkan bahwa semua titik menyebar secara acak serta
instrumen dalam penelitian ini tersebar baik diatas maupun
adalah reliabel. dibawah angka 0 pada sumbu Y.
Maka dapat disimpulkan bahwa
2. Hasil Uji Asumsi Klasik
tidak terjadi Heterokedastisitas
Uji normalitas one-Sample
pada model regrasi ini.
Kolmogorof Smirnov Test
mendapati bahwa keempat

x
3. Hasil Pengujian Hipotesis dijadikan pedoman ketika
dan Pembahasan seorang auditor melakukan audit
H1: Kompetensi Berpengaruh agar menghasilkan audit yang
Terhadap Kualitas Audit berkualitas. Itu sebabnya, setiap
Setelah dilakukan auditor dalam menjalankan tugas
pengujian didapati bahwa thitung > dan fungsi pengawasan/audit
ttabel yaitu 10,830 > 1,987 dengan diharapkan memegang teguh
nilai signifikansi sebesar 0,000 etika profesi yang sudah
dan tingkat kesalahan (alpha) ditetapkan Asosiasi Auditor Intern
sebesar 0,05. Dari hasil Pemerintah Indonesia (AAIPI)
pengujian tersebut, maka sehingga menghasilkan audit
terdapat keputusan adalah H0 yang berkualitas. Jika seorang
ditolak dan H1 diterima. Semakin auditor dapat melakukan hal
baik kompetensi yang dimiliki tersebut maka tidak diragukan
oleh seorang auditor internal lagi jika hasil audit yang
pada inspektorat, maka akan berkualitas.
semakin baik pula kualitas audit
H3: Skeptisme Profesional
yang dihasilkan.
Berpengaruh Terhadap
H2: Etika Berpengaruh Terhadap Kualitas Audit
Kualitas Audit Setelah dilakukan
Setelah dilakukan pengujian didapati bahwa thitung >
pengujian didapati bahwa thitung > ttabel yaitu 0,358 > 1,987 dengan
ttabel yaitu 2,708 > 1,987 dengan nilai signifikansi sebesar 0,005
nilai signifikansi sebesar 0,008 dan tingkat kesalahan (alpha)
dan tingkat kesalahan (alpha) sebesar 0.05. Maka
sebesar 0,05. Maka keputusannya adalah H0 tolak dan
keputusannya yaitu H0 Tolak dan H3 diterima. Dalam melakukan
H2 diterima. Hal ini menunjukan Pekerjaan. Skeptisme profesional
bahwa Etika dalam penelitian ini merupakan sikap yang dimiliki
berpengaruh terhadap Kualitas auditor untuk berfikir secara kritis
Audit. Etika auditor merupakan terhadap bukti audit yang
prinsip moral yang harus dimilikinya selama proses audit.

xi
Seorang auditor dengan tingkat jawabnya. Semakin ahli atau
skeptisisme profesional yang kompeten seorang auditor
lebih tinggi akan memiliki ditambah lagi diperkuat dengan
kemampuan dalam mendeteksi pengalaman kerja yang cukup
adanya kecurangan dalam maka kualitas audit yang
pertanggungjawaban keuangan dihasilkan juga akan semakin
auditi. Sehingga dengan baik. Hal ini konsisten dengan
skeptisme profesional yang tinggi penelitian Annisa (2016) yang
akan meningkatkan kualitas audit menyatakan bahwa pengalaman
seorang auditor. Hal ini sejalan kerja mampu memoderasi
dengan penelitian Budiartha pengaruh Kompetensi pada
(2017) yang menyatakan bahwa kualitas audit.
skeptisme profesional
H5: Etika Berpengaruh Terhadap
berpengaruh terhadap kualitas
Kualitas Audit Dengan
audit.
Variabel Moderasi
H4: Kompetensi Berpengaruh Pengalaman Kerja
Terhadap Kualitas Audit Setelah dilakukan
Dengan Pengalaman Kerja pengujian didapati bahwa thitung >
Sebagai Variabel Moderasi ttabel yaitu 3,314 > 1,987 dengan
Setelah dilakukan nilai signifikansi sebesar 0,001
pengujian didapati bahwa thitung > dan tingkat kesalahan (alpha)
ttabel yaitu 12,878 > 1,987 dengan sebesar 0,05 dan nilai koefesien
nilai signifikansi sebesar 0,000 regresi mengalamai penurunan
dan tingkat kesalahan (alpha) dari 0,635 menjadi 0,028. Maka
sebesar 0,05. Dari hasil keputusannya yaitu H0 tolak dan
pengujian tersebut, maka H5 diterima, Ini berarti bahwa
terdapat keputusan adalah H0 Pengalaman kerja mampu
ditolak dan H4 diterima. memoderasi hubungan Etika dan
Kompetensi adalah pengetahuan Kualitas Audit Internal.
dan keahlian yang dimiliki oleh Pengalaman kerja auditor adalah
auditor untuk menyelesaikan pengalaman auditor dalam
tugas yang menjadi tanggung melakukan audit yang dilihat dari

xii
segi lamanya bekerja sebagai Pengaruh Moral Reasoning,
auditor dan banyaknya tugas Skeptisme Profesional, dan
pemeriksaan yang telah Kecerdasan Spiritual terhadap
dilakukan. Artinya jika seorang Kualitas Audit dengan
auditor memiliki pengalaman Pengalaman Kerja Auditor
kerja yang cukup akan lebih sebagai Variabel Moderating,
meningkatkan pemahaman dan penelitian tersebut menemukan
pengamalan Etika dalam lingkup bahwa pengalaman dapat
profesionalnya, sehingga hasil memoderasi skeptisme
audit yang dilaksanakannya profesional terhadap kualitas
menjadi berkualitas. audit.

4. Hasil Pengujian Koefesiensi


H6: Skeptisme Profesional
Determinasi
Berpengaruh Terhadap
Setelah dilakukan
Kualitas Audit Dengan
pengujian diperoleh nilai R
Variabel Moderasi
sebesar 0,831 atau 83,1% dan R
Pengalaman Kerja
Square (R2) sebesar 0,691 atau
Setelah dilakukan
69,1%. Koefesien determinasi
pengujian didapati bahwa thitung >
atau adjusted R Square sebesar
ttabel yaitu 5,307 > 1,987 dengan
0,680 memberi penjelasan bahwa
nilai signifikansi sebesar 0,000
68 % kualitas audit di pengaruhi
dan tingkat kesalahan (alpha)
oleh kompeten, etika dan
sebesar 0.05. Maka
skeptisme profesional,
keputusannya adalah H0 tolak dan
sedangkan 32% dipengaruhi
H6 diterima, Oleh karena itu,
oleh variabel lainnya. Dari
Skeptisme Profesional
persentase tersebut dapat
berpengaruh terhadap Kualitas
disimpulkan bahwa masih
Audit dengan Pengalaman Kerja
terdapat banyak faktor individual
Sebagai variabel Moderasi. hal ini
lain sebesar 32% yang bisa
konsisten dengan penelitian
dijelaskan oleh variabel yang lain
Syarhayuti (2016) dalam
yang dapat mempengaruhi
penelitian yang berjudul
Kualitas Audit Internal.

xiii
KESIMPULAN Inspektorat Provinsi
Sumatera Barat). Jurnal
Hasil penelitian menunjukkan
Akuntansi Universitas
bahwa Kompetensi, Etika, dan Negeri Padang vol: 5
nomor 1 2017.
Skeptisme Profesional secara
Alim dkk. 2007. Pengaruh
parsial berpengaruh terhadap Kompetensi Dan
Independensi Terhadap
Kualitas Audit Internal, dan
Kualitas Audit Dengan
Pengalaman Kerja mampu Etika Auditor Sebagai
Variabel Moderasi. SNA X.
memoderasi pengaruh
Makasar.
Kompetensi, Etika, dan Asih, Dwi Ananing Tyas. 2006.
Pengaruh Pengalaman
Skeptisme Profesional terhadap
Peningkatan Keahlian
Kualitas Audit. Auditor dalam Bidang
Auditing, Jurnal FE UII
DAFTAR PUSTAKA Yogyakarta.
Asosiasi Auditor Intern
Ahmad, A. Wirahadi. 2011. Pemerintah Indonesia.
Pengaruh Kompetensi dan 2014. Kode Etik Auditor
Independensi Pemeriksa Intern Pemerintah
Terhadap Kualitas Hasil Indonesia. Jakarta: AAIPI.
pemeriksaan dalam Badan Pengawas
Pengawasan Keuangan Keuangan dan
Daerah. dimuat dalam Pembangunan.
Jurnal Akuntansi dan Asosiasi Auditor Intern
Manajemen Vol 6 No.2 Pemerintah Indonesia.
Desember 2011 (ISSN 2013. Standar Audit Intern
1858-3687). Pemerintah Indonesia.
Ade, Ahmadi. 2010. Pengaruh Jakarta: AAIPI. Badan
Independensi, Integritas, Pengawas Keuangan dan
dan Kompetensi Auditor Pembangunan.
terhadap Kualitas Hasil Badan Pengawas Keuangan Dan
Kerja Auditor ( Studi Pembangunan. 2008.
Empiris Pada Auditor Kode Etik Dan Standar
BPKP perwakilan Provinsi Audit. Bogor: Pusat
Sumatera Barat). Jurnal. Pendidikan dan Pelatihan
Universitas Negeri Badan Pengawas
Padang. Keuangan dan
Akmal. 2006. Pemeriksaan Intern Pembangunan.
(Internal Audit). Jakarta: Badan Pengawas Keuangan Dan
Indeks. Pembangunan. 2010.
Alfiati, Rifka. 2017. Pengaruh Peraturan Kepala Badan
Etika Auditor, Skeptisisme Pengawasan Keuangan
Profesional Dan Dan Pembangunan
Kompetensi Auditor No: PER-211/K/JF/2010 T
Terhadap Kualitas Audit entang Standar
(Studi Empiris Pada Kantor

xiv
Kompetensi Auditor. Haq, Rifqi Abdul. 2016. Pengaruh
Jakarta: Badan Pengawas Etika, Kompetensi dan
Keuangan dan Independensi Terhadap
Pembangunan. Kualitas Audit (Pada
Boynton, C William, Raymond N. Aparat Inspektorat
Johnson, Walter G. Kell. Kabupaten Grobongan).
2007. Modern Auditing, (ISSN 2355-9357) Volume
Jakarta:Erlangga. 3, No.3, Desember 2016,
Budiasih, I Gusti Ayu Nyoman., page 3241-3248.
Ketut Budiartha. 2017. Hurtt, R. Kathy. 2010.
Kemampuan Audit Tenure Development of a Scale to
Memoderasi Hubungan Measure Professional
Pengalaman Dan Skepticism. American
Skeptisisme Auditor Accounting Association.
Dengan Kualitas Audit. Kementerian Pemberdayaan
Jurnal Ilmiah Akuntansi : Aparatur Negara dan
Vol. 2, No. 1, Hal: 53-70. Reformasi Birokrasi
Dehilmus, Irwan. 2017. Pengaruh Republik Indonesia. 2008.
Kompetensi Dan Permenpan Nomor
Independensi Terhadap PER/04/M.PAN/03/2008
Kualitas Audit Dengan tentang Kode Etik Aparat
Pengalaman Kerja Pengawasan Intern
Sebagai Variabel Moderasi Pemerintah.
Pada Kantor Akuntan Liana, Lie. 2009. Penggunaan
Publik (Studi Empiris Pada MRA dengan SPSS untuk
Kantor Akuntan Publik Menguji Pengaruh Variabel
Korwil Sumatera Bagian Moderating terhadap
Tengah). JOM Fekon Vol. Hubungan antara Variabel
4 no. 1 (April) 2017. Independen dan Variabel
Fullerton, Rosemary R., and Dependen. Jurnal FE
Durtschi, Cindy. 2004. The Universitas Stikubank,
Effect of Profesional Semarang.
Skepticism on The Fraud Murray, Zowie. 2012.
Detection Skills of Internal Professional Sceptism.
Auditors. Working Paper Selandia Baru: NZICAS
Series, March 5, 2012. Technical Services
Heider, F. (1958). The Bussines Journal.
psychology of Pemerintah Provinsi Riau. 2018.
interpersonal relations. Peraturan Gubernur
New York: John Wiley & Nomor 21 Tahun 2018
Sons. tentang kedudukan,
Ghozali, Imam. 2011. Structural susunan organisasi, tugas
Equation Modeling, dan fungsi, serta tata kerja
metode alternatif dengan inspektorat daerah provinsi
Partial Least Square, Edisi riau.
ketigat. Semarang: Badan Republik Indonesia. 2008.
Penerbit Universitas Peraturan Pemerintah
Diponegoro. Nomor 60 Tahun 2008

xv
tentang Sistem Independensi,
Pengendalian Intern Obyektivitas, Integritas,
Pemerintah. dan Kompetensi Terhadap
Pikirang, Julita., Harijanto Kualitas Hasil
Sabijono., Heince Wokas. Pemeriksaan. Simposium
2017. Pengaruh Tekanan Nasional Akuntansi XII.
Waktu, Independensi dan Palembang..
Etika Auditor Terhadap Syarhayuti. 2016. Pengaruh
Kualitas Audit di Kantor Moral Reasoning,
Inspektorat Kabupaten Skeptisme Profesional Dan
Kepulauan Sangihe. Kecerdasan Spiritual
Fakultas Ekonomi dan Terhadap Kualitas Audit
Bisnis. Universitas Sam Dengan Pengalaman Kerja
Ratulangi. Auditor Sebagai Variabel
Rahayu, Titin. 2016. Pengaruh Moderating Pada
Independensi, Etika dan Inspektorat Provinsi
Pengalaman Auditor Sulawesi Selatan.
terhadap Kualitas Audit. Akuntansi Peradaban :
dimuat dalam Jurnal Ilmu Vol. I No. 1 Januari 2016..
dan Riset Akuntansi. Vol 5 Uma Sekaran, 2006, Metodologi
No.4 April 2016. ISSN Penelitian untuk Bisnis,
(2460-0585). Edisi 4, Buku 2, Jakarta:
Sadono, Bayu Dewanto 2010. Salemba Empat.
Analisis Pengendalian Yulianti, Asrianingtiyas. 2015.
Mutu Audit pada Pengaruh Kompetensi,
Inspektorat Jenderal Independensi, dan Etika
Kementerian Energi dan Terhadap Kualitas Audit
Sumber Daya Mineral Inspektorat Kabupaten
(Studi Kasus: Penerapan Surakarta dan Boyolali.
Pedoman Kendali Mutu Universitas
Audit-Aparat Pengawas Muhammadiyah Surakarta.
Intern Pemerintah), Tesis, http//www.bpk.go.id.
Magister Akuntansi http//www.goriau.com/Kejaksaan-
Universitas Indonesia. Tinggi-Riau-Berhasil-
Saputra, I Made Agus Adi. 2016. Membongkar-dan-
Pengaruh Kompetensi dan Menetapkan-tersangka-
Pengalaman Kerja Pada tiga-orang-asn/2018/.
Kualitas Audit dengan https://nasional.sindonews.com/
Motivasi Sebagai Variabel read/1209150/18/
Pemoderasi Pada penguatan-inspektorat-
Inspektorat Kabupaten daerah-1496103744
Tabanan. dimuat dalam https://krjogja.com/web/news/
Jurnal Ekonomi dan Bisnis read/84446/
Udayana. Vol 5 No.7 2016. Pengawasan_Internal_Pe
ISSN (2337-3067). merintah_Semakin_Diand
Sukriah, I.A., dan B.A. Inapty. alkan
2009. Pengaruh
Pengalaman Kerja,

xvi
xvii

You might also like