Professional Documents
Culture Documents
Inka Tania
125020300111046
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya,
inkataniabiru@gmail.com
Abstract
Dari analisis pada Tabel 4.5 diperoleh Berdasarkan Tabel 4.7 di atas
hasil adjusted R 2 (koefisien determinasi) menunjukkan bahwa pengaruh Sikap (X1),
sebesar 0,675. Artinya bahwa 67,5% Persepsi Kegunaan (X2), Persepsi
variabel Minat Perilaku WPOP dalam Kemudahan (X3), Norma Sosial (X4), dan
menggunakan e-filing akan dipengaruhi Ekuitas Pajak (X8) adalah signifikan
oleh variabel bebasnya. dengan nilai sig. < 0.05. Hal ini berarti H0
ditolak dan H1 diterima sehingga dapat
4.5.3. Hasil Uji F disimpulkan bahwa Sikap (X1), Persepsi
Kegunaan (X2), Persepsi Kemudahan (X3),
Tabel 4.6 Norma Sosial (X4), dan Ekuitas Pajak (X8)
Uji F/Serempak berpengaruh positif terhadap Minat
Perilaku (Y). Sedangkan variabel
Perceived Critical Mass (X5), Pengalaman
(X6), dan Kondisi Fasilitas Teknologi (X7)
memiliki nilai sig. > 0.05. Hal ini berarti
H0 diterima sehingga dapat disimpulkan konten dalam e-filing bermanfaat bagi WP,
bahwa Perceived Critical Mass (X5), yaitu pengisian SPT dalam bentuk wizard.
Pengalaman (X6), dan Kondisi Fasilitas Data yang disampaikan WP selalu lengkap
Teknologi (X7) tidak berpengaruh positif karena ada validasi pengisian SPT dan
terhadap Minat Perilaku (Y). dokumen pelengkap.
4.6. Pembahasan
4.6.3.Persepsi Kemudahan Berpengaruh
4.6.1. Sikap Berpengaruh Positif Positif Minat Perilaku
Terhadap Minat Perilaku Persepsi kemudahan didefinisikan
Sikap merupakan sekelompok sebagai sejauhmana seseorang percaya
keyakinan dan perasaan yang melekat bahwa menggunakan suatu teknologi akan
tentang objek tertentu untuk bertindak bebas dari usaha (Mustakini, 2007:114).
terhadap objek tersebut dengan cara Hasil penelitian ini mendukung hasil
tertentu (Calhoun dan Acocella, penelitian Susanto (2011), dan Ramayah
1990:315). Hasil penelitian ini mendukung dan Ignatius (2010) bahwa variabel
hasil penelitian Wiyono (2008) dan Sari persepsi kemudahan berpengaruh terhadap
(2013) bahwa variabel sikap berpengaruh variabel minat. WP di KPP Pratama
pada variabel minat. Hasil ini Kepanjen beranggapan bahwa teknologi e-
menunjukkan bahwa WP memiliki filing mudah untuk digunakan dan dapat
perasaan yang nyaman dan menikmati saat mengurangi usaha (baik waktu dan tenaga)
menggunakan e-filing. Selain itu sebagian WP saat melpaorkan SPTnya. WP juga
besar WP merasa e-filing merupakan suatu merasa pengoperasian e-filing mudah dan
ide yang bagus dibandingkan dengan tidak rumit. Berdasarkan kemudahan-
pelaporan SPT secara manual. Oleh karena kemudahan tersebut WP memberikan
itu, WP mulai mencari tahu apa itu e-filing respon positif dan menyukai sistem e-filing
dan berusaha mempelajarinya. yang pada akhirnya mendorong minat WP
Berdasarkan sikap WP ini akan untuk menggunakan e-filing secara
mendorong timbulnya minat dalam berkelanjutan.
menggunakan e-filing.
4.6.4. Norma Sosial Berpengaruh Positif
4.6.2. Persepsi Kegunaan Berpengaruh Terhadap Minat Perilaku
Positif Terhadap Minat Perilaku Norma sosial adalah tingkat keyakinan
Persepsi kegunaan didefiniskan individu bahwa banyak orang-orang
sebagai tingkat keyakinan seseorang disekitarnya menganut tentang perilaku
bahwa dengan menggunakan sebuah yang seharusnya dilakukan atau yang tidak
sistem tertentu akan meningkatkan kinerja seharusnya dilakukan (Ajzen & Fishbein,
mereka (Davis, 1989). Hasil penelitian ini 1980). Hasil penelitian ini konsisten
mendukung hasil penelitian sebelumnya, dengan hasil penelitian Lu et al. (2005)
yaitu Wiyono (2008) dan Dewi (2009) dan Hung et al. (2006) bahwa variabel
bahwa persepsi kegunaan memegaruhi norma sosial berpengaruh terhadap
minat penggunaan e-filing. WP percaya variabel minat. Hal ini disebabkan karena
saat menggunakan e-filing akan adanya pengaruh dari lingkungan sekitar
meningkatkan kinerja pelaporan SPT dan yang merekomendasikan WP bahwa e-
keefektivitasannya dimana WP tidak perlu filing sangat membantu dalam pelaporan
lagi mengantri di KPP yang memakan SPT. WP akan lebih berhati-hati dalam
banyak waktu dan tenaga. Selain itu menggunakan e-filing sebelum ada
kepercayaan dan pengalaman dari
rekannya. Selain itu, sebagian besar WP pengalaman menggunakan e-filing, namun
sudah sadar akan pemerintah yang mulai memiliki minat yang cukup tinggi untuk
mewajibkan sistem e-filing. Hal dibuktikan menggunakan e-filing di kemudian hari.
dengan adanya sosialisasi-sosialisasi e-
filing yang diadakan oleh DJP.