You are on page 1of 8

ANALISIS DAMPAK KEBIJAKAN PAJAK ONLINE (M-PAJAK) TERHADAP

KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI JAKARTA TIMUR

Disusun guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Kebijakan Publik


Dosen Pengampu : Dr. Evi Satispi, M.Si

Disusun Oleh :
Riski Aprieland Pajri 20210110200077

FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK UNIVERSITAS


MUHAMMADIYAH JAKARTA
ABSTRACT
In this era of globalization, all human activities can be carried out easily with adequate
equipment, especially transactions in tax payments. At this time tax payments could not
only be made conventionally, where the public as taxpayers dealt directly with tax
collectors but had switched to virtual world transactions (cyber space) where tax payment
transactions were carried out through social networks, computers, mobile phones or the
like using Internet. This research was conducted to determine the impact of this online-
based tax policy on increasing taxpayer compliance in East Jakarta. The method used is a
qualitative approach with data collection techniques through observation, documentation
and interviews. The results of the research that has been carried out show that the Online
Tax policy through the M-Pajak application shows positive results, because many people
are assisted in the tax payment process and get the latest tax information and easy-to-
understand services. However, there are still obstacles that the Directorate General of
Taxes needs to pay more attention to regarding the system which often has errors and
many complaints about convenience that require a subscription to the application which
makes people reluctant to use the application and think that the application is not for
convenience but for business fields for tax agencies.

ABSTRAK
Pada era globalisasi ini semua kegiatan manusia sudah dapat dilakukan dengan mudah dengan
adanya perangkat yang memadai, terutama transaksi dalam pembayaran pajak. Pada masa ini
pembayaran pajak tidak hanya dapat dilakukan secara konvenssional, dimana masyarakat selaku
wajib pajak berhadapan langsung dengan pihak pemungut pajak melainkan telah beralih ke
transaksi dunia maya (cyber space) dimana transaksi pembayaran pajak dilakukan melalui
jejaring sosial, computer, handphone atau sejenisnya yang menggunakan internet. Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui dampak dari kebijakan pajak berbasis online ini terhadap
peningkatan kepatuhan wajib pajak di Jakarta Timur. Metode yang digunakan adalah pendekatan
Kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi dan wawancara.
Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan hasil bahwa kebijakan Pajak Online melalui
aplikasi M-Pajak menunjukan hasil positif, karena banyak masyarakat yang terbantu dalam
proses pembayaran pajak dan mendapatkan info pajak terbaru serta layanan mudah dipahami.
Namun masih ada kendala yang mesti diperhatikan lagi oleh Direktorat Jendral Pajak mengenai
sistem yang sering kali eror serta banyak keluhan tentang kemudahan yang bersyarat langganan
terhadap aplikasi yang membuat masyarakat enggan menggunakan aplikasi tersebut dan
menganggap aplikasi tersebut bukan untuk kemudahan namun untuk ladang bisnis bagi instansi
pajak.

Kata Kunci : wajib pajak, M-pajak, dampak


PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi pada zaman sekarang sudah merubah pola kegiatan manusia, apalagi di
era globalisasi ini semua yang berkaitan dengan kegiatan manusia dapat dilakukan dengan
mudah dengan adanya kemajuan teknologi di dunia. Hal ini yang mendorong pemerintah
membuat kebijakan yang mendukung perkembangan teknologi yang pesat terutama pada Sektor
Pelayanan Publik, dimana pemerintah memanfaatkan perkembangan teknologi ini sebagai
terobosan untuk meningkatkan Pelayanan terhadap Masyarakat. Dikeluarkannya Instruksi
Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-
Government yang merupakan bukti nyata pemerintah Indonesia Untuk meningkatkan kualitas
pelayanan public melalui e-government.
Banyak cerita keluhan masyarakat mengenai proses birokrasi perpajakan yang terbilang berbeit-
belit, memakan waktu yang relative lama, tidak menunjukan akuntabilitas , dan kurang tepat
dalam melakukan pelayanan menjadi hal yang sudah tidak asig di telinga masyarakat mengenai
pelayanan pajak. Hal tersebut membuat masyarakat menjadi acuh terhadap perintah aparatur
daerah mengenai kewajiban pajak mereka dan menurunkan angka tingkat kepatuhan pajak di
daerah Jakarta Timur. Maka dari itu pemerintah daerah bersama dengan pemerintah pusat
melakukan inovasi terhadap layanan Perpajakan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi.
Aktivitas Perpajakan yang sebelumnya memakan banyak waktu untuk dalam melakukan
perhitungan, penyetoran, ataupun pelaporan pajak, sekarang dengan adanya digitalisasi pajak,
wajib pajak dapat mengakses layanan pajak dimanapun dan kapanpun. Direktorat Jenderal Pajak
meluncurkan aplikasi yang dirancang untuk semua wajib pajak dalam memenuhi kewajiban
perpajakannya, aplikasi tersebut adalah M-PAJAK atau Mobile Pajak. Aplikasi ini memiliki
berbagai macam fitur yang dapat mempermudah para wajib pajak dalam melakukan kewajiban
perpajakannya. Aplikasi ini merupakan upaya pemerintah dalam mengatasi kenaikan jumlah
wajib pajak yang belum patuh, dikarenakan proses birokrasi yang panjang dan memakan waktu
yang cukup lama.
TINJAUAN PUSTAKA
KEBIJAKAN
Kebijakan Publik menurut James E. Anderson (2007) diartikan sebagai kebijakan-kebijakan
yang dikembangkan oleh badan-badan dan pejabat pemerintah. Implikasi dari sebuah teori
kebiajakan menurut James E. Aderson adalah : (1) Bahwa Kebijakan memiliki tujuan tertentu
atau berorientasi pada tujuan, (2) kebijakan berisi tindakan-tindakan atau pola-pola tindakan
pejabat pemerintah, (3) kebijakan itu adalah apa yang benar-benar dilakukan oleh pemerintah,
(4) kebijakan pemerintah itu bersifat positif yang berarti beberapa bentuk tindakan pemerintah
mengenai suatu masalah tertentu atau bersifat negative dalam arti merupakan keputusan untuk
tidak melakukan sesuatu, (5) kebijakan public setidak-tidaknya memiliki arti yang positif
didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang bersifat memaksa.

M-PAJAK
Adalah portal situs pajak.go.ig yang berbasis aplikasi mobile yang dikembangkan untuk
memudahkan wajib pajak dalam mendapatkan layanan yang lebih personal, mudah, dan cepat.
Aplikasi ini dapat diunduh secara gratis melalui Google PlayStore. Aplikasi M-Pajak juga
menyediakan fitur E-Billing, sehingga wajib pajak bisa dengan mudah membuat kode billing
serta tersedia pula petunjuk yang memudahkan para wajib pajak untuk pengisian dan pembuatan
kode billing. Para wajib pajak dapat menemukan lokasi KPP terdekat melalui GPS yang
terintegrasi di aplikasi ini. NPWP elektronik juga dapat diakses dan telah tersedia di laman
aplikasi M-Pajak. Wajib pajak juga dapat mengetahui batas waktu pembayaran pajak dan
informasi perpajakan karena akan muncul pada bagian menu aplikasi, jadi pra wajib pajak dapat
mengetahui kapan batas waktu pembayaran pajak mereka. Selain itu, aka nada fitur dimana jika
akun wajib pajak terdeteksi belum membayar perpajakan mereka pada waktu yang sudah
mendekati masa tenggat, akan muncul notifikasi peringatan pada aplikasi M-Pajak. Dengan
layanan Pajak melalui Aplikasi M-Pajak ini dapat mempermudah bagi para wajib pajak untuk
memenuhi kewajiban perpajakan mereka dan aparatur pajak dapat dengan mudah mencatat para
wajib pajak yang belum memenuhi kewajiban perpajakannya.

WAJIB PAJAK
Wajib pajak (WP) adalah orang pribadi dan badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak,
dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan (UU No.28 Tahun 2007 tentang KUP, UU No.36 Tahun 2008
tentang PPh, dan UU No.42 Tahun 2009 tentang PPN dan PPnBM serta peraturan
pelaksanaannya). Wajib Pajak memiliki 2 Jenis yakni Wajib Pajak Orang Pribadi (WPOP) dan
Wajib Pajak Badan (WPB).
1. Wajib Pajak Orang Pribadi (WPOP)
Adalah kewajiban pajak yang dibebankan terhadap perseorangan, WPOP juga dibagi
menjadi dua jenis dari segi subjek yakni WPOP sebagai subjek Pajak dalam Negeri yang
merupakan orang pribadi bertempat tinggal di Indonesia dan WPOP sebagai subjek Pajak
Luar Negeri yakni orang pribadi yang tidak tinggal di Indonesia.

2. Wajib Pajak Badan (WPB) adalah sekumpulan orang atau kelompk yang bekersama
dalam bentuk modal diwajibkan untuk terlibat dalam ketentuan perpajakan terlepas dari
mereka
melakukan usaha atau tidak.

DAMPAK
Secara sederhana dampak dapat diartikan sebagai pengaruh atau akibat. Hal ini berkaitan juga
dengan kebijakan yang telah dibuat, setiap kebijakan memiliki dampaknya masing-masing mau
itu dampak positif atau dampak negative. Dampak sendiri bisa kita analisis terlebih dahulu
sebelum suatu kebijakan itu disahkan. Akan tetapi ada pula dampak yang para analisis pun tidak
dapat memprediksinya, karena keterbatasan ilmu yang ada pada manusia membuat analisis itu
sendiri terbatas dengan pengetahuan yang dimiliki seorang analis. Menurut kamus besar Bahasa
Indonesia Pengertian dampak adalah benturan, pengaruh yang mendatangkan akibat positif
maupun negative. Positif atau Negatif dampak yang ditimbulkan oleh suatu kebijakan
bergantung pada kekuatan analisis dari kebijakan itu sendiri, akan tetapi kita tidak bisa
menghindar bahwa setiap kebijakan memiliki kekurangannya masing-masing akan tetapi belum
tentu menghasilkan dampak yang negative. Maka dari itu kebijakan dibuat dengan
meminimalisirkan dampak negative dari kebijakan itu sendiri.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan teknik pengumpulan data melalui
observasi, dokumentasi, dan wawancara. Observasi yang dilakukan yakni dengan terjun
langsung ke lapangan untuk melakukan pengamatan secara mendalam seperti mengamati kondisi
sebenernya dan bagaimana pelaksanaan program tersebut dan bagaimana sistematika
pelayanannya menurut informan di lokasi penelitian. Lokasi penelitian yang dilakukan adalah
Jakarta Timur. Observasi ini juga berkaitan dengan wawancara yang dilakukan untuk
mengumpulkan semua data yang relevan terkait informasi layanan aplikasi tersebut melalui
pertanyaan yang telah disiapkan sebelum melakukan wawancara. Dan dokumentasi yang
dilakukan peneliti untuk mengumpulkan data berbentuk foto keadaan sebenarnya pada setiap
kegiatan penelitian.

HASIL PENELITIAN
Kebijakan merupakan serangkaian konsep yang menjadi pedoman atau dasar dalam pelaksanaan
suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara kita bertindak. Kebijakan juga merupakan seperangkat
keputusan yang diambil oleh pelau politik dalam rangka mencapai tujuan. Suatu kebijakan erat
kaitannya dengan masyarakat sebagai pemangku kepentingan, maka dari itu kebijakan dibuat
sedemikian rupa untuk meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap kinerja para pemerintah
terutama pada sektor pelayanan public. Sekarang kita telah memasuki era Smart Governance
dimana semua kegiatan pelayanan dibuat lebih mudah didapatkan oleh masyarakat untuk
menunjang peningkatan pelayanan di Negara Kita, terkhusus pelayanan pajak yang belakangan
ini menjadi keluh kesah masyarakat.
Banyak suara masyarakat yang mengeluh tentang proses pembayaran pajak yang berbelit-belit,
proses birokrasi yang panjang, memakan waktu yang relatif lama. Maka dari itu pemerintah dan
dirjen pajak mengeluarkan kebijakan yang dimana kebijakan ini menjadi terobosan bagi
permasalahan pelayanan pajak yang ada di Negara. Diharapkan kebijakan ini dapat menjadi
solusi dan jawaban bagi pelayanan Pajak di Indonesia yang lebih efisien dan efektif. Pelayanan
Publik dapat dikatakan efektif dan efisien apabila masyarakat dapat memperoleh pelayanan
dengan mudah, cepat, prosedur yang tidak berbelit-belit, tepat dan memuaskan. Maka dari itu
Direktorat Jendral Pajak membuat aplikasi mobile yang dirancang untuk memudahkan
masyarakat dalam mendapatkan pelayanan pajak dengan meluncurkan aplikasi M-Pajak.
Aplikasi M-Pajak ini diluncurkan oleh direktorat Jenderal Pajak untuk memudahkan akses
layanan wajib pajak untuk mendapatkan layanan yang mudah dan cepat dengan berbagai fitur
yang telah hadir untuk memudahkan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.
Dari hasil yang didapatkan peneliti melalui observasi, banyak masyarakat yang sangat terbntu
dalam memenuhi kewajiban pajak mereka dengan hadirnya aplikasi M-Pajak terutama UMKM
yang lebih dipermudah untuk mendapatkan E-Billing dan informasi KPP terdekat. Hal ini sangat
mengundang antusias masyarakat untuk lebih patuh dalam memenuhi kewajiban pajak mereka,
karena yang sebelumnya masyarakat disulitkan untuk membayar pajak karena proses
birokrasinya yang terbilang cukup memakan waktu yang lama dan berbelit-belit serta susah
untuk dipahami, sekarang dengan adanya aplikasi M-Pajak wajib pajak dapat melakukan
perhitungan, pelaporan dan penyetoran pajak dengan efektif dan efisien tanpa harus datang
langsung ke Kantor Pajak setiap daerah masing-masing.
Akan tetapi dari semua keunggulan aplikasi M-Pajak ini, masih ada masalah yang menjadi
hambatan bagi para wajib pajak yakni sistem aplikasi tersebut masih terbilang lambat, bahkan
ada beberapa masyarakat yang mengeluh terkait sistem yang sering eror baik itu saat ingin
mengecek tagihan ataupun kas. Masih banyak pengguna yang kesulitan ketika login pada
aplikasi tersebut sehingga menghambat para wajib pajak untuk mendapatkan kemudahan layanan
tersebut serta live chat yang sering kali diabaikan. Tak jarang pula masyarakat mengeluh dengan
adanya syarat berlangganan pada aplikasi M-Pajak yang membuat masyarakat berfikir bahwa
aplikasi ini menjadi ladag bisnis bagi instansi pajak. Hal ini yang harus lebih diperhatikan oleh
Direktorat Jenderal Pajak untuk meningkatkan kenyamanan dan kemudahan layanan bagi
masyarakat wajib pajak agar layanan ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh wajib pajak.
Dari penjelasan diatas peneliti dapat menganalisis dampak dari sebuah kebijakan Pajak Berbasis
Online dengan menggunakan aplikasi M-Pajak, antara lain :
1. Dampak Positif
Dengan adanya aplikasi M-Pajak masyarakat khususnya sektor UMKM tidak lagi merasa
kesulitan dalam membayar pajak mereka sebagai wajib pajak karena mereka dapat
mengakses pembayaran pajak dengan lebih mudah, cepat, tanpa proses yang panjang,
dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun serta hemat biaya dan tenaga. Para wajib pajak
juga dapat mengetahui masa tenggat pembayaran pajak. Tersedia juga fitur NPWP
elektronik. Wajib pajak juga dapat mengetahui lokasi KPP terdekat melalui GPS yang
terintegrasi di aplikasi ini.Serta tersedia juga layanan E-Billing, jadi para wajib pajak
tidak perlu lagi kesusahan untuk mendapatkan nomor Billing, cukup dengan aplikasi M-
Pajak wajib pajak dapat membuat E-Billing dengan mudah dan dilengkapi petunjuk cara
pembuatan E-Billing. Dengan beberapa keuggulan diatas terobosan kebijakan ini dapat
meningkatkan kualitas pelayanan dan menunjang kepuasa masyarakat terhadap pelayanan
perpajakan di Negara.

2. Dampak Negatif
Kebijakan Perpajakan berbasis Online ini memiliki dampak negative yang cukup besar
walaupun kehadiran dampak negative ini belum tentu terjadi. Akan tetapi harus lebih
dipertimbangkan lagi masalah keamanan privasi masyarakat. Apalagi sekarang kejahatan
Cyber sudah bukan lagi hal yang tabu di Negara Indonesia. Jika tindak kejahatan Cyber
ini terjadi akan menimbulkan kebocoran data apalagi di aplikasi tersebut terdapat NPWP
elektronik yang mencangkup identitas perorangan masyarakat.

KESIMPULAN
Aplikasi M-Pajak ini diluncurkan oleh direktorat Jenderal Pajak untuk memudahkan akses
layanan wajib pajak untuk mendapatkan layanan yang mudah dan cepat dengan berbagai fitur
yang telah hadir untuk memudahkan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. .
Hal ini sangat mengundang antusias masyarakat untuk lebih patuh dalam memenuhi kewajiban
pajak mereka, karena yang sebelumnya masyarakat disulitkan untuk membayar pajak karena
proses birokrasinya yang terbilang cukup memakan waktu yang lama dan berbelit-belit serta
susah untuk dipahami, sekarang dengan adanya aplikasi M-Pajak wajib pajak dapat melakukan
perhitungan, pelaporan dan penyetoran pajak dengan efektif dan efisien tanpa harus datang
langsung ke Kantor Pajak setiap daerah masing-masing. Aplikasi M-pajak masih memiliki
kekurangan dari segi sistem yang memungkinkan para pengguna mengalami kesulitan dalam
proses registrasi atau pun login akun aplikasi tersebut. Dan yang harus menjadi fokus pemerintah
pajak adalah keamanan privasi data masyarakat yang rentang terkena tindak kejahatan cyber.

DAFTAR PUSTAKA

Pengaruh Kebijakan Pajak, Pengetahuan Pajak Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan
Pajak Orang Pribadi Pada Pelaku Transaksi Online Umkm Dengan Insentif Pajak Sebagai
Variabel Moderasi https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/35876
“Survei Aplikasi M-Pajak | Direktorat Jenderal Pajak”
https://www.pajak.go.id/id/pengumuman/survei-aplikasi-m-pajak
https://www.pajak.go.id/id/pengumuman/survei-aplikasi-m-pajak

https://dspace.umkt.ac.id/bitstream/handle/463.2017/640/Naskah%20Publikasi%20-
%20Eka%20Riyanti%20Yusuf.pdf?sequence=1

You might also like