You are on page 1of 8

123

Referensi : Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Vol. 8, No.2, 2020. Hal 123-130
Tersedia online di https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/refrensi/index
ISSN 2548-6152 (online)
ISSN 2089-0532 (cetak)

PENTINGNYA SISTEM KOMPENSASI YANG BERSIFAT ADIL


SERTA LAYAK DALAM UPAYA PENINGKATAN KINERJA PADA
KARYAWAN

Yuni Setyawati
Universitas Tribhuwana Tunggadewi
E-mail: setyaloka@yahoo.co.id

ABSTRACT
This research illustrates the importance of providing fair and appropriate compensation and analyzes
the relationship between compensation and the performance of the employees of PO Bis Akas II NNR
Medaeng Sidoarjo. This qualitative descriptive research selects sources or informants by purposive.
Data were collected based on observations, in-depth interviews, documentation collection and
literature review. This study seeks to describe and interpret research data by comparing research data
with related theories. The application of compensation in PO Bis Akas II NNR Medaeng included
financial compensation (salary / wages, benefits, incentives) and non -financial (work environment,
responsibility and promotion). The payment system and the size of the a mount of compensation paid to
employees is adjusted to the level of work. The existence of fair and proper compensation is trying to
be applied by PO Bis Akas II NNR Medaeng and must be felt and in accordance with employee
expectations. If this can be fulfilled, then the employee will feel satisfied and encourage to work harder
and be responsible for doing work and certainly will have better performance that is getting better in
quality, quantity side and work completed on time.
Keywords: financial compensation; non-financial compensation; fair compensation; employees work.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memberi gambaran pentingnya pelaksanaan pemberian kompensasi yang
adil dan layak serta menganalisa keterkaitan kompensasi dengan kinerja karyawan PO Bis Akas II
NNR Medaeng Sidoarjo. Penelitian deskriptif kualitatif ini memilih narasumber atau informan dengan
cara purposive. Data dikumpulkan berdasar pengamatan, wawancara mendalam, pengumpulan
dokumentasi serta studi pustaka. Perbandingan antara hasil penelitian dengan teori terkait dijelaskan
dan diinterpretasikan dalam penelitian yang berjenis kualitatif ini. Penerapan kompensasi di PO Bis
Akas II NNR Medaeng meliputi kompensasi dalam bentuk finansial yakni Gaji atau upah, jenis
tunjangan, insentif, dan bentuk non finansial berupa suasana lingkungan di tempat kerja, rasa tanggung
jawab serta promosi. Tingkatan dalam pekerjaan digunakan sebagai patokan Sistem pembayaran serta
besar kecilnya jumlah kompensasi yang hendak diberikan ke karyawan. PO Bis Akas II NNR Medaeng
berusaha menerapkan sistem kompensasi serta pemberiannya diupayakan secara adil serta layak, dan
harus dapat dirasakan serta sesuai dengan harapan karyawan. Jika keadaan ini terpenuhi, kepuasan
karyawan akan meningkat dan mendorong untuk bekerja lebih giat, bertanggung jawab dalam
melakukan pekerjaan serta pastinya akan memiliki kinerja yang semakin membaik dilihat dari sisi mutu,
sisi jumlah dan pekerjaan terselesaikan tepat waktu.
Kata Kunci: kompensasi finansial; kompensasi non-finansial; kompensasi adil; kinerja karyawan.

Cara mengutip: Setyawati, Y. 2020. Pentingnya Sistem Kompensasi yang Bersifat Adil serta Layak dalam Upaya Peningkatan
Kinerja pada Karyawan. Referensi : Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi, 8(2), 123-130

Retrieved from https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/refrensi/article/view/1495


124
Referensi : Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Vol. 8, No.2, 2020. Hal 123-130

PEDAHULUAN manusia. Sasaran dan tujuan perusahaan


akan mudah tercapai jika kompensasinya
Berkembangnya suatu organisasi
bersifat adil dan layak/sesuai. Salah satu
bergantung pada sumberdaya manusia yang
upaya meraih Kesuksesan dalam organisasi
dimilikinya supaya organisasi dapat
maupun karyawan, bisa ditinjau berdasar
tumbuh dan berkembang. Keadaan ini
tingkat kinerjanya (performance).
dapat tercapai jika terbentuk situasi serta
Awal istilah Kinerja yakni dalam
kondisi secara kondusif didalam organisasi,
bahasa inggris job performance yang
sehingga diharapkan pegawai dapat
diartikan sebagai prestasi dari kerja yang
meningkatkan kemampuan dan
dihasilkan/diperoleh seseorang. Menurut
keahliannya dengan optimal. Penerapan
(Riadi M, 2014) kinerja atau prestasi kerja
Kompensasi secara adil dan layak
dapat diartikan sebagai hasil kerja seorang
merupakan satu dari sekian banyak contoh
karyawan didalam melaksanakan
langkah yang bisa dilakukan, agar situasi
pekerjaannya sesuai tanggung jawab yang
yang diharapkan organisasi tercapai.
diemban, dilihat dari jumlah maupun
Kompensasi adalah suatu wujud
mutunya. Pengukuran kinerja menurut
penghargaan kepada karyawan dari
Bernadin maupun Russel, ditinjau dari segi
perusahaan dikarenakan pekerjaan yang
mutunya, terkait dengan kesempurnaan
sudah mereka lakukan, dalam hal ini terkait
proses atau hasil aktivitas mengarah ke
dengan kinerja karyawan yang
tujuan yang diinginkan. Sedangkan dari
bersangkutan (Nawawi, 2005).
segi jumlah, mengarah kepada seberapa
(Notoatmodjo, 2009) sendiri menyatakan
banyak yang dihasikan serta dikaitkan
tujuan dari pemberian kompensasi tersebut
dengan ketepatan waktu dalam
dapat berarti: (1) menghargai kinerja; (2)
penyelesaian pekerjaan, efektifitas dari sisi
meminimalkan Turn Over; (3) menjamin
biaya, pengawasan serta kemampuan
keadilan dalam pemberian gaji; (4)
interpersonal karyawan. Kinerja tinggi bisa
mendapat tenaga kerja yang berkompeten;
tercapai asalkan pelaksanaan kompensasi
(4) pengontrolan/ pengawasan dari segi
biaya; (5) mengikuti aturan yang berlaku. bersifat adil dan layak/sesuai. PO Akas II
NNR Medaeng merupakan perusahaan Jasa
Produktivitas perusahaan akan dapat
Angkutan transportasi darat, yang
meningkat jika Perusahaan memberikan
berupaya mempertahankan stabilitas
perhatian secara baik pada faktor
organisasi serta kemampuan bersaing,
kompensasi. Bentuk dari kompensasi dapat
sehingga perusahaan tersebut hendaknya
berupa finansial maupun kompensasi yang
mampu menentukan model kompensasi
non finansial. Adapun kompensasi secara
yang tepat guna. Pemberian kompensasi
finansial meliputi gaji atau upah, insentif,
kepada karyawan yang selanjutnya
jenis tunjangan. Kompensasi yang non
mengarah kepada usaha peningkatan
finansial meliputi promosi, beban tugas
kinerja karyawan, PO Akas II NNR
serta lingkungan tempat bekerja.
Medaeng berusaha semaksimal mungkin
Peningkatan produktivitas perusahaan
untuk melakukan beberapa tindakan yakni
dapat melalui kinerja masing-masing
upaya menerapkan motivasi serta
karyawan, yang merupakan perwujudan
kesesuaian kompensasi dalam bentuk
dari pengelolaan di bidang sumberdaya
finansial maupun bentuk non finansial.
125
Referensi : Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Vol. 8, No.2, 2020. Hal 123-130

Gambaran dan analisa pelaksanaan sistem tunjangan dan kompensasi jenis non
kompensasi secara adil serta layak/sesuai finansial mencakup suasana lingkungan
dengan kinerja pada pegawai PO AKAS II kerja, tanggung jawab serta promosi.
NNR merupakan tujuan penelitian yang Pemberian gaji /upah pada dasarnya
dilakukan oleh penulis. berbeda untuk para karyawan.
Perbedaannya terletak pada sistem
METODE PENELITIAN pembayaran, dimana untuk bagian staf dan
Jenis penelitian merupakan deskriptif bengkel dibayar dengan sistem gaji tetap
kualitatif, yang berupaya menggambarkan perbulan, sedangkan bagian kru bis berlaku
serta memberikan interpretasi hasil dari sistem upah harian. Adapun besar kecilnya
penelitian melalui perbandingan data dari upah yang diterima tergantung pada hasil
hasil penelitian dengan sejumlah teori yang kerja para kru bis. Dalam hal ini pemberian
terkait. Data berupa kualitatif , bersumber upah dilakukan setelah besarnya jumlah
dari data yang bersifat primer dan sekunder. setoran uang dari kru bis dipotong beberapa
Data dikumpulkan berdasar hasil persen oleh perusahaan. Seperti yang
pengamatan, dokumentasi, studi literatur disampaikan oleh pekerja bagian bengkel
serta wawancara yang mendalam. Terkait dan Kru Bis. Pemberian kompensasi
dengan keabsahan data, digunakan finansial yang lain berupa insentif, perlu
triangulasi data dengan mensinkronkan diketahui bahwa sistem insentif di
antara data otentik dilapangan baik dengan perusahaan PO Akas NNR Medaeng
wawancara secara mendalam, pengamatan diberikan dalam bentuk premi yang
serta pengumpulan dokumen. Metode diberikan secara bertahap sebanyak 3 kali
purposive dipilih untuk menentukan sampel dalam sebulannya. Sedang tunjangan
berdasar pertimbangan kriteria tertentu dari biasanya diberikan pada momen-momen
peneliti (Sugiyono, 2010). Sampelnya tertentu saja, yang berupa THR (Tunjangan
dalam hal ini Informan Kunci atau Hari Raya) setahun sekali.
narasumber, dengan kriteria karyawan yang
Kompensasi Non Finansial
masih aktif yang benar-benar mengetahui
Pemberian promosi yang akan
informasi terkait kompensasi serta kinerja
dilaksanakan di perusahaan PO Akas NNR
para karyawan di PO Akas II NNR Medaeng didasarkan pada hasil kerja dalam
Medaeng. Jumlah Informan kunci yang kurun waktu yang sudah ditentukan.
diperoleh berjumlah 6 orang yakni 2 Adapun promosinya dapat berupa
perwakilan dari bagian staf, 2 bengkel dan peningkatan status karyawan tidak tetap
2 kru bis Akas II-NNR Medaeng Sidoarjo. menjadi karyawan tetap, kenaikkan jabatan
HASIL DAN PEMBAHASAN serta peningkatan rasa bertanggung jawab
pada pekerjaannya. Perihal tanggung jawab
Hasil dari penelitian berdasarkan meliputi tentang prosedur tanggung jawab,
wawancara dengan bagian staf HRD dan kesesuaian tanggung jawab dengan
bagian Keuangan, mereka menyatakan harapan, keahlian maupun pendidikan
bahwa kompensasi yang diterapkan pada karyawan.
PO Bis Akas II NNR Medaeng Sidoarjo Kompensasi non finansial yang lain,
berupa kompensasi yang bersifat finansial yakni lingkungan kerja yang ada di
berupa gaji atau upah, jumlah insentif,
126
Referensi : Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Vol. 8, No.2, 2020. Hal 123-130

perusahaan PO AKAS II NNR Medaeng terkait halnya kebutuhan yang bersifat


cukup nyaman, adanya fasilitas serta pokok untuk tiap harinya atau upah
dukungan dari rekan kerja yang memadai. minimum menurut aturan pemerintah.
Keadaan ini tentunya sesuai keinginan Selain itu Kelayakkan perlu dilihat juga
para karyawan supaya nantinya mampu dari perbandingan sistem pengupahan
melakukan pekerjaan dengan baik. Organisasi dalam hal ini perusahaan lain.
Pemberian sejumlah kompensasi Bila kelayakkan sudah terpenuhi, maka
kepada karyawan yang bekerja di PO Konsistensi Eksternal perusahaan tersebut
AKAS II NNR tentunya memerlukan telah tercapai. Namun, jika upaya keadilan
pertimbangan salah satunya serta kelayakkan di organisasi tersebut
perihal keadilan serta kelayakkan. Terkait lebih rendah dibanding organisasi lain,
dengan sifat keadilan, perlulah menjadi keadaan ini dapat menimbulkan
perhatian untuk memberikan sejumlah kesukaran/hambatan pada organisasi guna
kompensasi apakah berupa gaji atau upah, mendapatkan tenaga kerja.
jenis bonus ataupun wujud lainnya yang
Keterkaitan antara Kompensasi dan
sesuai. Keadilan tidak berarti semuanya Kinerja karyawan
sama, baik dari sisi kesamaan rasa dan Kompensasi adalah suatu faktor dari
kesamaan rata tanpa pilih kasih, tetapi harus sekian banyak faktor dalam menimbulkan
ada keterkaitan antara hubungan adanya peningkatan kinerja atau hasil kerja
pengorbanan dan hasil. Tingginya
karyawan. Apabila usaha dari karyawan
pengorbanan tentunya diimbangi dengan dihargai, maka mereka akan
tingginya pendapatan yang diinginkan.
mengoptimalkan kerjanya dan semangat
Dengan demikian yang perlu dinilai adalah kerja akan meningkat pula. Jika
pengorbanan atau input dari suatu jabatan.
kompensasi dibayarkan secara baik dan
Input pada suatu jabatan diperoleh dari
benar dalam artian adil serta layak,
berbagai persyaratan (spesifikasi) yang karyawan tentunya merasa lebih puas serta
tentunya wajib dipenuhi oleh individu
semakin memiliki motivasi untuk
pemangku jabatan itu. Dengan demikian menggapai sasaran dan tujuan organisasi.
akan bertambah tinggi penghasilan atau
Kompensasi tentunya sesuatu yang penting
output yang diinginkan. Output tersebut bagi karyawan karena kompensasi
tercermin melalui upah yang diperoleh menunjukkan nilai dari hasil karya
karyawan tersebut, yang menyiratkan rasa
karyawan tersebut, kerabat/keluarga serta
keadilan dan tentunya menjadi perhatian lingkungan masyarakat. Pengertian yang
setiap individu karyawan yang mendapat
telah diuraikan diatas, menggambarkan
kompensasi itu. Jika rasa keadilan sudah
kompensasi merupakan hak karyawan
dipenuhi, dapat dikatakan organisasi/
setelah individu tersebut mampu
perusahaan sudah mempunyai internal menyelesaikan kewajibannya terhadap
consistency pada sistem kompensasi yang organisasi, jika kriterianya baik, tentunya
sudah diterapkannya. berdampak ke kinerja karyawan.
Selain keadilan, yang juga perlu Sejumlah faktor yang terkait dengan
menjadi perhatian di dalam pemberian
besaran Kompensasi, (Hasibuan, 2011)
kompensasi adalah hal kelayakkan. menyatakan: (1) besar kecilnya jumlah
Kelayakkan melingkupi standar hidup
127
Referensi : Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Vol. 8, No.2, 2020. Hal 123-130

kompensasi ditentukan oleh banyak penuh dan sebaliknya; (10) berbagai Jenis
sedikitnya jumlah Angkatan kerja serta sifat dari pekerjaan dalam
(penawaran) serta lowongan kerja menyelesaikannya sulit atau mudah serta
(permintaan) yang tersedia; (2) semakin berisiko tinggi/ rendah baik dari sisi
tingginya kemampuan serta kesediaan keselamatan dan finansialnya, menentukan
perusahaan dalam membayar, tingkat juga tingkat kompensasinya.
kompensasi akan semakin meningkat. Perancangan sistem kompensasi di
Namun akan berbeda jika kemampuan serta setiap perusahaan, tentunya memiliki
kesediaan perusahaan dalam membayar tujuan yakni memberi motivasi karyawan
rendah, jumlah kompensasi semakin agar kinerjanya meningkat dan tetap
berkurang; (3) kuat lemahnya dan mempertahankan individu-individu yang
berpengaruh tidaknya suatu serikat buruh memiliki kompetensi baik. Dengan
akan menentukan banyak sedikitnya mendesain sistem kompensasi secara baik
jumlah kompensasi. Semakin kuat serta tentunya berdampak untuk perusahaan
berpengaruhnya suatu serikat buruh, maka yakni pada bagian biaya operasional, serta
kompensasi akan semakin meningkat, perilaku dan sikap kerja dari karyawan
tetapi jika serikat buruh tidak memiliki yang sesuai kriteria dari perusahaan, supaya
kekuatan serta pengaruh yang lemah, kinerja karyawan bisa meningkat. Hal ini
kompensasi menjadi kecil; (4) apabila dapatlah dimengerti, karena tujuan
kinerja pegawai secara kuantitas dan seseorang bekerja, salah satunya
kualitas bernilai baik, dimungkinkan menginginkan kompensasi yang berasal
tingkat kompensasi meningkat. Tetapi jika dari perusahaan tempat dia kerja, di sisi lain
kinerja bernilai jelek, pastinya jumlah perusahaan berharap karyawan mampu
kompensasi yang diterima sedikit; (5) melakukan kinerja terbaik. Namun apabila
upaya pemerintah mengeluarkan, membuat kompensasi yang telah dibayarkan ke
dan menetapkan undang-undang maupun karyawan tidak sesuai serta belum sesuai
keppres yang bersifat krusial tentang sasaran, tentunya akan percuma saja.
tingkat batas upah minimal yang harus Teori Victor Vroom dalam Robbins
dibayarkan; (6) tinggi rendahnya biaya (2007) menyatakan kinerja dan kompensasi
hidup menentukan juga besar kecilnya karyawan dipersepsikan memiliki
kompensasi, dimana hubungan keduanya hubungan, bila motivasi mereka
berbanding lurus; (7) semakin tinggi diupayakan optimal. Contoh buktinya
jabatan seorang pegawai tentunya yakni adanya salah satu studi dari penelitian
mendapat gaji atau kompensasi lebih dimana perusahaan manufaktur berjumlah
banyak karena terkait dengan beban tugas 400 khususnya karyawan dibidang
serta resiko yang diemban; (8) tinggi operasional, menyatakan bahwa
rendahnya pendidikan dan lama sedikitnya perusahaan dengan program insentif upah
pengalaman kerja akan menentukan besar yang diterapkan perusahaan-peruahaan
kecilnya kompensasi yang diterima seorang tersebut, mampu meningkatkan
pegawai; (9) semakin majunya keadaan produktivitas sebanyak 43%-64% lebih
perekonomian secara nasional, tentunya tinggi dari perusahaan yang tidak
tingkat kompensasi menjadi semakin menerapkan program kompensasi tersebut.
tinggi, dikarenakan mendekati kondisi kerja Begitu pula keterkaitan kompensasi dengan
128
Referensi : Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Vol. 8, No.2, 2020. Hal 123-130

kinerja karyawan berlaku pula di penghargaan tersebut tentunya bisa


perusahaan PO AKAS II NNR Medaeng. memuaskan karyawan.
Didalam pemberian Kompensasinya Jika dikaji secara lebih jauh,
didasarkan pada hasil kerja dari para diperoleh 3 hubungan, yakni hubungan
karyawan. Semakin baik hasil kerja dan usaha dan prestasi, hubungan prestasi dan
cocok dengan keinginan perusahaan, penghargaan organisasi serta hubungan
pemberian kompensasi akan semakin penghargaan organisasi dengan tujuan
tinggi. Kondisi ini semakin memotivasi pegawai. Jika penghargaan dari organisasi
karyawan untuk semakin giat bekerja, memenuhi keinginan serta bisa memenuhi
mengingat para sopir dan Kenek (bagian kebutuhan, tentunya pegawai akan
Operasional) sistem kompensasinya dalam memiliki motivasi untuk berupaya agar
bentuk upah. Dengan kata lain, pemberian usaha atau kinerjanya meningkat lebih baik
kompensasi merupakan suatu faktor yang lagi, namun jika usaha yang dilaksanakan
mampu mendorong peningkatan kinerja tidak memperoleh penghargaan/
atau hasil kerja karyawan. Menurut (Gibson penghormatan yang baik serta tak
et al., 1996) ada hubungan rewards dengan memenuhi keinginan pegawai, tentunya
kinerja, ada 3 kemungkinan argumentasi/ dapat memunculkan rasa kecewa atau
pendapat berkaitan tentang kinerja atau frustasi, yang berakibat karyawan tak
hasil kerja yakni: kompensasi yang dapat memiliki motivasi dalam meningkatkan
mengakibatkan kinerja, kinerja hasil kerja atau kinerjanya.
mengakibatkan kepuasan serta kompensasi Dalam teori kebutuhan berprestasi
mengakibatkan keduanya yakni kinerja (need for achievement theory), bahwa
serta kepuasan. Hasil penelitian ini pemberian sejumlah kompensasi yang
mendukung beberapa penelitian meski pada sesuai dengan ketrampilan/keahlian akan
obyek yang berbeda yakni Muslim Hidayat memacu karyawan giat bekerja,
et al., 2017; Darma dan Supriyanto, 2017; berkeinginan menambah atau
Hameed et al., 2014; Dwianto et al., 2019; meningkatkan keterampilan baru, agar
Juliarti et al., 2018. supaya selalu siap menerima dan
Jika dihubungkan pada teori menghadapi bermacam tantangan ke depan.
pengharapan, kompensasi yang diberikan Dengan mempelajari keterampilan atau
berdasar keahlian tentunya akan memberi keahlian baru, berarti seseorang itu
motivasi ke karyawan, karena teori memiliki keinginan untuk maju. Jika
pengharapan menegaskan seorang pegawai bermacam tantangan tersebut terlampaui,
akan memiliki motivasi untuk akan menimbulkan perasaan bangga bagi
menunjukkan usaha terbaiknya jika seseorang tersebut, kebanggaan tidak hanya
pegawai berkeyakinan, bahwa usahanya disebabkan prestasi yang baik dan
mendapatkan prestasi dengan nilai baik. meningkat, akan tetapi penghargaan yang
Penilaian secara baik terwujud dalam diperolehnya juga mengalami peningkatan
bentuk pemberian penghargaan dari serta memunculkan kepuasan tersendiri.
organisasi atau perusahaan, sebagai contoh: Jika dihubungkan pada teori
peningkatan jumlah besarnya gaji, sejumlah penguatan (reinforcement theory),
bonus, pengajuan untuk dipromosikan serta pemberian kompensasi berdasar
keterampilan atau keahlian tentunya akan
129
Referensi : Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Vol. 8, No.2, 2020. Hal 123-130

memotivasi karyawan agar belajar secara Hal ini berarti peningkatan jumlah
kontinu, mengembangkan tingkat keahlian, kompensasi didasarkan pada waktu,
serta kooperatif antar sesama anggota sehingga jika kompensasi dinaikkan,
organisasi. Dengan memiliki keterampilan karyawan akan termotivasi yang sifatnya
atau keahlian yang semakin berkembang, sesaat dan akhirnya kinerjanya balik seperti
tentunya akan memperoleh kompensasi awal. Akibatnya organisasi akan menemui
yang semakin tinggi. hambatan terkait produktivitasnya serta
Adanya sistem pembayaran sejumlah mutu dari produk yang dihasilkan. Supaya
kompensasi menurut keterampilan atau karyawan mempunyai motivasi agar
keahlian, sesuai pula jika dihubungkan kinerjanya meningkat, alangkah baiknya
dengan teori keadilan (equity theory), suatu organisasi memakai keterampilan
dimana teori ini membandingkan antara atau keahlian untuk menghitung besarnya
prestasi yang diraih dan kompensasi atau kompensasi. Penjelasan terkait pemberian
pemberian penghargaan dari suatu kompensasi tentunya perlu diberitahukan
organisasi. Jika prestasi dari karyawan juga ke karyawan. Sebagai contoh jika
berbanding lurus dengan penghargaan yang karyawan bagian staf operasional ( Sopir
diberikan organisasi/perusahaan, tentunya dan kenek) mampu bekerja secara baik,
dapat menimbulkan motivasi karyawan yang diwujudkan dalam bentuk
secara optimal untuk meningkatkan memberikan setoran hasil menjalankan
kinerjanya secara baik. Hal ini bisa kendaraan Bus diatas target setoran
dikatakan, jika kompensasi yang perusahaan maka perlu dibayar lebih tinggi
dibayarkan sesuai serta berkeadilan dan daripada karyawan yang memberikan
keinginan karyawan, individu tersebut setoran dibawah target perusahaan.
(karyawan) tentunya akan memiliki
kepuasan serta termotivasi untuk tetap terus KESIMPULAN
menaikkan tingkat kinerjanya. Kompensasi baik finansial maupun
Namun faktanya, banyak organisasi non finansil tentunya sangat penting bagi
atau perusahaan didalam menghargai para karyawan, dikarenakan secara
keterampilan/keahlian serta kemampuan keseluruhan kompensasi adalah suatu nilai
seseorang masih rendah, akibatnya atau karya terukur dari para karyawan,
seringkali pemberian sejumlah kompensasi lingkungan keluarga serta lingkungan
berdasar senioritas, tidak berdasar keahlian masyarakat. Organisasi perlu mengingat
seseorang tersebut guna meningkatkan bahwa kompensasi yang dibayarkan harus
keterampilan atau keahliannya. Keadaan bisa dirasakan secara adil dan layak bagi
tersebut bisa menyebabkan karyawan karyawan serta jumlah kompensasi tidak
memiliki rasa kecewa serta tak termotivasi berbeda jauh dengan keinginan karyawan.
guna menjadikan kinerjanya meningkat, Jika bisa terpenuhi, tentunya karyawan
karena semakin baiknya tingkat memiliki perasaan puas. Rasa puas tersebut
ketrampilannya tidak sebanding dengan tentunya mendorong seorang karyawan
jumlah kompensasinya. Namun akan untuk bekerja lebih giat serta bertanggung
berbeda ketika kompensasi dapat jawab dalam melakukan pekerjaan dan
meningkat secara sendirinya tanpa pastinya akan memiliki kinerja yang
memerlukan peningkatan keterampilan. semakin baik. Kondisi ini akan menjadikan
130
Referensi : Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Vol. 8, No.2, 2020. Hal 123-130

sasaran dan tujuan yang ingin dicapai (2014). Impact of Compensation on


organisasi serta kebutuhan sosial ekonomi Employee Performance (Empirical
karyawan bisa teraih secara beriringan. Bila Evidence from Banking Sector of
Pakistan). International Journal of
pemberian kompensasi secara terkoordinir
Business and Social Science.
dan sesuai hasil kerja karyawan, tentunya Hasibuan, M. S. . (2011). Manajemen
akan mampu menaikkan tingkat kinerja Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT
mereka. Dengan demikian faktor-faktor Bumi Aksara.
yang berpengaruh pada kinerja yakni sifat Juliarti, P. A. D., Agung, A. A. P., & Sudja,
khusus atau karakteristik, suasana, attitude I. N. (2018). Effect of Compensation
dan lainnya bisa diselesaikan oleh and Work Environment on Employee
Performance with Employee Job
karyawan yang mengacu pada program
Satisfaction as an Intervening
pelaksanaan kerja yang sudah ditentukan Variable. International Journal of
perusahaan. Contemporary Research and Review.
https://doi.org/10.15520/ijcrr/2018/9/
DAFTAR PUSTAKA 03/460
Darma, P. S., & Supriyanto, A. S. (2017). Muslim Hidayat, R., Kurnianto Tjahjono,
The Effect Of Compensation On H., & Fauziyah, F. (2017). Pengaruh
Satisfaction And Employee Keadilan Kompensasi Terhadap
Performance. Management and Kepuasan Kerja Dan Kinerja
Economics Journal (MEC-J). Pegawai. JBTI : Jurnal Bisnis Teori
https://doi.org/10.18860/mec- Dan Implementasi.
j.v1i1.4524 https://doi.org/10.18196/bti.81082
Dwianto, A. S., Rustomo, R., & Aprurroji, Nawawi, H. (2005). Manajemen Sumber
A. (2019). The Effect of Daya Manusia Untuk Bisnis yang.
Compensation on Employee Kompetitif . Edisi Empat. Gadjah
Performance at PT. Sango Indonesia Mada University.
- Karawang. Jesya (Jurnal Ekonomi Notoatmodjo. (2009). Pengembangan
& Ekonomi Syariah). Sumber Daya Manusia. PT. Rineka
https://doi.org/10.36778/jesya.v2i1.4 Cipta Jakarta.
3 Riadi M. (2014). Pengertian, Indikator dan
Gibson, J. L., Ivancevich, J. M., & Faktor yang Mempengaruhi Kinerja.
Donnelly, J. H. (1996). Organisasi : https://www.kajianpustaka.com/2014
perilaku, struktur, proses. In 1. /01/pengertian-indikator-faktor-
KOMUNIKASI,Human mempengaruhi-kinerja.html.
communication : konteks-kontes Robbins, S. P. (2007). Perilaku Organisasi
komunikasi, buku kedua / Steward L. (Terjemahan: Benjamin Molan). PT
Tubbs dan Sylvia Moss; penerjemah INDEKS.
Deddy Mulyana dan Gembirasari, Sugiyono. (2010). Metode Penelitian
editor Muchlis. Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
Hameed, M. A., Ramzan, M., Kashif Alfabeta.
Zubair, H., Ali, G., & Arslan, M.

You might also like