Professional Documents
Culture Documents
110
PSIKOBORNEO | Volume 9 No. 1 | Maret 2021: 110-120
dokumen AMDAL berupa ANDAL, RKL dan yang dilakukan Half (2017), selain uang,
RPL yang telah disetujui Gubernur Kaltim karyawan juga mencari keseimbangan
dengan nomor persetujuan antara kehidupan dan pekerjaan yang baik.
No.660/3010/TUUA/BPDL, tanggal 18 Mei Survei yang dilakukan Half sejalan dengan
2004 (Budhiwan dalam Harfani, 2007). Mariati (2013) yang mengatakan sebagian
Menurut Jusuf (dalam Putra, 2018) besar karyawan dalam perjalanan kerjanya
loyalitas karyawan dapat dipengaruhi tiga mulai memperhatikan hal lain selain untuk
faktor, salah satunya faktor rasional. Faktor bekerja.
rasional yaitu menyangkut hal-hal yang bisa Kebutuhan bekerja untuk dihargai,
dijelaskan secara logis semisal kompensasi. membentuk ketertarikan sosial, merasa
Bangun (2012) mengatakan salah satu kompeten di kehidupan kerja, serta tentang
faktor penting dan menjadi perhatian pada ketidakseimbangan antara kehidupan dan
banyak organisasi dalam mempertahankan pekerjaan yang dikerjakan untuk
dan menarik sumberdaya manusia yang perusahaan misalnya, target penyelesaian
berkualitas dipengaruhi oleh kompensasi. tugas yang mendesak sehingga terkadang
Kompensasi adalah penghargaan atau harus sampai dibawa pulang kerumah
imbalan langsung maupun tidak langsung, ataupun sampai lembur. Tentunya hal ini
finansial maupun non finansial, yang adil mengganggu karyawan dalam
dan layak kepada karyawan, sebagai menyelesaikan waktu diluar kerja untuk
balasan atau kontribusi/jasanya terhadap keluarga ataupun pribadi.
pencapaian tujuan perusahaan Ketika karyawan dapat memperoleh
(Marwansyah, 2016). kesempatan untuk memenuhi
Setiap karyawan tentunya berharap kebutuhannya dari perusahaan (kepuasan
dapat bertahan dengan mendapatkan kerja), maka karyawan membalasnya
kompensasi sesuai kontribusi jasa yang dengan sikap loyalitas yang dimilikinya
mereka berikan terhadap perusahaan. Hal kepada perusahaan. Salah satu yang
ini sejalan dengan penelitian Maineldi, termasuk kebutuhan karyawan adalah
Hendriani & Daulay (2014) bahwa karyawan karyawan memperoleh kesempatan untuk
yang merasa kompensasi yang diterimanya dapat menyeimbangkan tuntutan pekerjaan
belum memuaskan, maka akan dengan tanggung jawab pribadi. Situasi
menurunkan loyalitas mereka. Hal ini juga atau keadaan di mana karyawan merasa
didukung oleh hasil penelitian terdahulu mampu menyeimbangkan pekerjaan dan
Wang, Chen, Hyde & Hsieh (2010) bahwa kehidupan pribadi atau komitmen lain
pemicu seseorang keluar dari organisasinya, dapat dikatakan sebagai work life balance
disebabkan oleh ketidakpuasan atas (Moore dalam Moedy, 2013).
pembayaran yang diterima, begitupun
sebaliknya. METODE PENELITIAN
Loyalitas karyawan tentunya tidak
Jenis penelitian yang digunakan
hanya dipengaruhi oleh kompensasi, masih
dalam penelitian ini adalah dengan
banyak faktor-faktor lainnya. Menurut Jusuf
menggunakan penelitian kuantitatif, yaitu
(dalam Putra, 2018) faktor lain yang
penelitian yang banyak menggunakan
memengaruhi loyalitas adalah faktor
angka, mulai dari pengumpulan data,
emosional. Faktor emosional menyangkut
penafsiran terhadap data serta penampilan
perasaan dan ekspresi diri terhadap
dari hasilnya (Arikunto, 2010).
pekerjaan, keluarga dan pribadi seperti
Metode pengumpulan data yang
keseimbangan dan kehidupan kerja (work
digunakan dalam penelitian ini yaitu alat
life balance). Hal ini didukung oleh survei
pengukuran atau instrumen. Instrumen
Pengaruh Kompensasi Dan Work Life Balance Terhadap Loyalitas Karyawan 112
(Reza Ma’ruf)
PSIKOBORNEO | Volume 9 No. 1 | Maret 2021: 110-120
penelitian yang digunakan ada tiga skala sampelnya ditentukan dengan purposive
yaitu skala loyalitas karyawan, kompensasi sampel yaitu pengambilan sampel dengan
dan work life balance. Penelitian ini pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2015).
menggunakan skala tipe likert. Skala likert Kriteria sampel penelitian ini sebagai
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat berikut :
dan persepsi seseorang atau sekelompok 1. Status karyawan tetap perusahaan
orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2. Posisi sebagai staf karyawan
2015). 3. Lama bekerja minimal dua tahun di
perusahaan.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah Teknik Analisis Data
karyawan PT X yang berjumlah 142 orang. Metode analisis data yang digunakan
Teknik sampel yang digunakan dalam dalam penelitian ini adalah analisis regresi
penelitian ini adalah non probability linear berganda. Keseluruhan teknik analisis
sampling yaitu teknik yang tidak memberi data dalam penelitian ini akan dilakukan
peluang/kesempatan yang sama bagi setiap dengan menggunakan bantuan program
unsur atau anggota populasi yang dipilih SPSS 25 for windows.
menjadi sampel. Untuk pengambilan
HASIL PENELITIAN
Karakteristik subjek penelitian dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 1. Distribusi Subjek Menurut Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1. Laki-Laki 82 91
2. Perempuan 8 9
Jumlah 90 100
Berdasarkan tabel 2, dapat diketahui orang dengan persentase sebesar 100% dan
bahwa dari 90 subjek dalam penelitian ini subjek berstatus lajang tidak ada dengan
subjek berstatus menikah sejumlah 90 persentase sebesar 0%.
Pengaruh Kompensasi Dan Work Life Balance Terhadap Loyalitas Karyawan 113
(Reza Ma’ruf)
PSIKOBORNEO | Volume 9 No. 1 | Maret 2021: 110-120
atau tidak tertulis dengan penuh kesadaran perempuan seperti gaji yang besar. Hal ini
dan tanggung jawab (Sastrohadiwiryo sejalan dengan hasil uji deskriptif bahwa
dalam Adisti & Mochammad, 2017). kompensasi yang diterima rendah sehingga
Berdasarkan hasil analisis regresi dapat memengaruhi loyalitas karyawan
multivariat, terdapat pengaruh yang dengan mayoritas kaum laki-laki di
signifikan dan secara simultan antara aspek- perusahaan.
aspek variabel bebas yaitu pembayaran Takariawan (2015) juga memberitakan
secara langsung, pembayaran tidak hasil studi yang dilakukan oleh American
langsung, ganjaran non finansial, Psychological Association menunjukkan
keseimbangan waktu, keseimbangan bahwa kesuksesan karier istri dapat menjadi
keterlibatan dan keseimbangan kepuasan sumber konflik dalam rumah tangga, karena
terhadap semua aspek variabel terikat yaitu kesuksesan tersebut bisa mengubah
ketaatan/kepatuhan, tanggung jawab, persepsi dan corak relasi suami-istri. Tanpa
pengabdian dan kejujuran. Dalam penelitian disadari oleh para suami, mereka telah
ini diketahui bahwa semua aspek variabel memandang buruk diri sendiri saat sang istri
kompensasi dan aspek work life balance lebih unggul dalam karier, padahal mereka
berpengaruh signifikan secara bersama- tidak sedang berkompetisi dengan istri
sama terhadap semua aspek variabel sehingga suami sangat memperhatkan gaji
loyalitas karyawan. yang besar sebagai kesuksesan.
Pada hipotesis kedua, hasil analisis Menurut Sikula (dalam
regresi secara bertahap didapatkan hasil Mangkunegara, 2007) perihal kompensasi
terdapat pengaruh yang signifikan dalam kepegawaian, hadiah yang bersifat
kompensasi terhadap loyalitas karyawan di uang merupakan kompensasi yang
PT X. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis diberikan kepada karyawan sebagai
kedua dalam penelitian H1 diterima yang penghargaan dari pelayanan mereka.
artinya ada pengaruh kompensasi terhadap Apabila para anggota organisasi diliputi
loyalitas karyawan. oleh rasa tidak puas atas kompensasi yang
Kompensasi merupakan variabel diterimanya, dampaknya bagi organisasi
bebas pertama dalam penelitian ini yang sangat bersifat negatif yaitu berkaitan
terbukti memiliki pengaruh terhadap dengan kekaryaan para anggota organisasi
loyalitas karyawan PT X. Kompensasi akan seperti prestasi kerja, keluhan, tingkat
berpengaruh pada loyalitas karyawan dalam kemangkiran yang tinggi, seringnya terjadi
bekerja. Kompensasi merupakan sesuatu kecelakaan dalam pelaksanaan tugas dan
yang dipertimbangkan sebagai sesuatu bahkan pemogokan serta keinginan pindah
yang dianggap sebanding. Loyalitas kerja bekerja ke organisasi lain (Siagian, 2010).
akan tercipta apa bila karyawan merasa Pada hasil analisis regresi parsial
tercukupi dalam memenuhi kebutuhan menunjukkan bahwa pembayaran tidak
hidup dari pekerjaannya sehingga mereka langsung (X1B) memiliki hubungan dan
betah bekerja dalam suatu perusahaan signifikan dengan aspek
(Soegandhi, Sutanto & Setiawan, 2013). ketaatan/kepatuhan (YA). Fredriksz (2017)
Perusahaan PT X didapatkan data menyatakan tujuan dalam pemberian
bahwa mayoritas karyawan berasal dari kompensasi yaitu menghargai prestasi
gender laki-laki. Arofah (2019) karyawan, menjamin keadilan gaji
memberitakan hasil survei dari Glassdoor karyawan, mempertahankan karyawan,
bahwa laki-laki lebih peduli dengan kinerja mengurangi turnover karyawan dan
keuangan perusahaan dibandingkan
Pengaruh Kompensasi Dan Work Life Balance Terhadap Loyalitas Karyawan 115
(Reza Ma’ruf)
PSIKOBORNEO | Volume 9 No. 1 | Maret 2021: 110-120
memperoleh karyawan yang bermutu yang jaminan sosial atau bentuk-bentuk lain
patuh pada peraturan. dapat menimbulkan loyalitas karyawan
Hasil penelitian ini diperkuat oleh dalam bekerja (Adisti & Mochammad, 2017).
Simamora (2014) yang menyatakan Pada hipotesis ketiga, hasil analisis
kompensasi tidak langsung terdiri dari regresi secara bertahap selanjutnya,
kepuasan yang diperoleh seseorang dari ditemukan bahwa work life memiliki
pekerjaan itu sendiri, lingkungan psikologis pengaruh dan signifikan terhadap loyalitas
atau fisik di mana orang itu bekerja. karyawan PT X. Hal ini menunjukan bahwa
Kompensasi akan membantu perusahaan hipotesis ketiga dalam penelitian H1
untuk mencapai tujuan dan memperoleh, diterima, yang artinya ada pengaruh work
memelihara dan menjaga karyawan dengan life balance terhadap loyalitas karyawan.
baik jika dikelola dengan baik (Rivai, 2004). Work life balance merupakan variabel
Pada hasil analisis regresi parsial, bebas kedua dalam penelitian ini yang
menunjukkan bahwa pembayaran tidak terbukti memiliki pengaruh terhadap
langsung (X1B) memiliki hubungan dan loyalitas karyawan PT X. Penelitian Hawa
signifikan terhadap aspek tanggung jawab dan Harlina (2018) menyatakan terdapat
(YB). Pemberian kompensasi yang pengaruh antara work life balance terhadap
diterapkan secara benar kepada karyawan loyalitas karyawan. Adanya keseimbangan
akan mengurangi rasa kekhawatiran kehidupan dan kerja yang diberikan
karyawan terhadap masalah ekonomi dan perusahaan terhadap seorang karyawan
kebutuhan sehari-hari, karena karyawan untuk memenuhi tanggung jawabnya
dapat memenuhinya dengan kompensasi sebagai karyawan perusahaan dan
yang diterima dari perusahaan tempat dia tanggung jawab didalam kehidupan
bekerja. Keadaan tersebut akan pribadinya atau yang lebih dikenal dengan
merangsang karyawan untuk memberikan work life balance juga dapat memengaruhi
imbalan dalam wujud patuh pada peraturan loyalitas karyawan.
kerja dan tanggung jawab terhadap Arofah (2019) memberitakan hasil
kelancaran perusahaan (Danti, Hakam & survei dari Glassdoor bahwa perempuan
Mukzam, 2014). lebih menyukai keseimbangan kehidupan
Hal ini sejalan dengan penelitian yang kerja (47 persen wanita vs 39 persen pria)
dilakukan Siagian (2015) yang menyatakan dari 1.151 orang dewasa di Amerika Serikat
kompensasi tidak langsung berpengaruh yang semuanya bekerja atau secara aktif
terhadap loyalitas karyawan. Semakin besar mencari pekerjaan. Hal ini sejalan dengan
kompensasi yang diterima oleh karyawan hasil uji deskriptif di PT X bahwa work life
memang dapat meningkatkan loyalitas balance yang diterima rendah. Rendahnya
karyawan akan tetapi hingga pada suatu work life balance yang dirasakan bisa
tingkat tertentu maka tingkat loyalitas berasal dari gender perempuan yang
karyawan tidak akan bisa meningkat lagi. bekerja di perusahaan.
Sebaliknya rendahnya kompensasi dapat Duxburry & Higgins (dalam
menyebabkan karyawan malas bekerja, Mayangsari & Amalia, 2018) mengemukakan
timbul keresahan dalam perusahaan dan bahwa keterlibatan para wanita dalam
pada akhirnya aktifitas perusahaan dapat dunia kerja memberikan beban yang ganda
terganggu. Selain itu, imbalan yang diterima pada dirinya sebagai seorang wanita.
karyawan atas jasa pekerjaanya bukan Wanita diminta berkomitmen terhadap
dalam bentuk uang tetapi mengarah pada pekerjaan mereka seperti laki-laki,
pekerjaan yang menantang, imbalan karier, sementara pada waktu yang bersamaan
Pengaruh Kompensasi Dan Work Life Balance Terhadap Loyalitas Karyawan 116
(Reza Ma’ruf)
PSIKOBORNEO | Volume 9 No. 1 | Maret 2021: 110-120
Pengaruh Kompensasi Dan Work Life Balance Terhadap Loyalitas Karyawan 117
(Reza Ma’ruf)
PSIKOBORNEO | Volume 9 No. 1 | Maret 2021: 110-120
Pengaruh Kompensasi Dan Work Life Balance Terhadap Loyalitas Karyawan 118
(Reza Ma’ruf)
PSIKOBORNEO | Volume 9 No. 1 | Maret 2021: 110-120
Pengaruh Kompensasi Dan Work Life Balance Terhadap Loyalitas Karyawan 119
(Reza Ma’ruf)
PSIKOBORNEO | Volume 9 No. 1 | Maret 2021: 110-120
Pengaruh Kompensasi Dan Work Life Balance Terhadap Loyalitas Karyawan 120
(Reza Ma’ruf)