You are on page 1of 6

LEMBAR KERJA

PROJECT BASED LEARNING

NAMA : HERY JUHARLAN, S.Pd


MODUL : STRUKTUR KEILMUAN PEDAGOGIK
DOSEN : VIBRY ANDINA NURHIDAYAH, M.Hum
KELAS : PAI OEVANG OERAY

LK. 1.2. Eksplorasi Penyebab Masalah


No. Masalah yang telah Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah Analisis Eksplorasi
Diidentifikasi Penyebab Masalah

1 Kesulitan belajar Sumber Kajian Literatur Berkebutuhan khusus:


siswa bermasalah Jurnal/artikel:
termasuk siswa 1. Menurut Setiawan, A. (2016) ● Siswa belum bisa
berkebutuhan Beberapa faktor yang membaca dengan
khusus. menyebabkan motivasi belajar baik
siswa rendah adalah kurang
dukungan dari orang tua, guru
atau lingkungan sekitar. ● Siswa kurang
memahami
2. Artikel Kompas (2019) pembelajaran
mengatakan motivasi belajar
siswa tergolong rendah ● Siswa kesulitan
disebabkan beberapa faktor mengaitkan
internal atau eksternal. pengetahuan baru
dengan apa yang
Sumber Wawancara kepada sudah mereka
siswa/guru: ketahui
1. Ternyata peserta didik tidak
mendapat perhatian dari orang
tua oleh karena orang tua
sibuk bekerja ● Guru tidak
2. Ternyata peserta didik merasa
melakukan diagnosis
bosan di dalam kelas karena
terlebih dahulu
pembelajaran kurang variatif.
untuk mengetahui
Dst.
tingkat pengetahuan
siswa sehingga guru
● Berkebutuhan khusus: cenderung mengajar
dengan kategori
Banyak Siswa berkebutuhan tinggi. Hal ini
khusus mengalami masalah di berdampak pada
ruang kelas. siswa dengan
kategori sedang dan
bawah susah
mengikuti proses
● Guru cenderung mengajar
pembelajaran
dengan kategori tinggi, sehingga dengan baik.
siswa dengan kategori sedang
No. Masalah yang telah Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah Analisis Eksplorasi
Diidentifikasi Penyebab Masalah

dan bawah susah mengikuti


proses pembelajaran

2 Membangun relasi
● Relasi/ hubungan sekolah ● Orang tua siswa
dengan siswa.
dengan siswa kurang intens sibuk bekerja
dan efektif mengakibatkan
perhatian/
komunikasi ke anak
(siswa) kurang

● Orang tua memiliki


pemikiran bahwa
pendidikan adalah
tanggung jawab
sekolah, bukan
tanggung jawab

● Guru Kelas, maupun


Guru Mapel tidak
semua menjadi
tempat yang nyaman
untuk siswa
berdiskusi

3 Pemahaman/
● Hasil Literatur ● Guru kurang
apemanfaatan
model-model memahami konsep
pembelajaran Darmadi, H. (2017). pembelajaran inovatif
inovatif. Pengembangan model dan
metode pembelajaran dalam ● Siswa kurang
dinamika belajar siswa. mendapat
Yogyakarta: Deepublish. kesempatan
Pembelajaran inovatif pembelajaran inovatif
mengandung arti
pembelajaran yang ● Siswa kurang bisa
berperan aktif saat
dikemas oleh guru atau implementasi
instruktur lainnya yang pembelajaran inovatif
merupakan wujud gagasan
atau teknik yang dipandang
baru agar mampu ● Siswa kurang aktif
menfasilitasi siswa untuk
dalam proses
No. Masalah yang telah Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah Analisis Eksplorasi
Diidentifikasi Penyebab Masalah

memperoleh kemajuan dalam pembelajaran inovatif


proses dan hasil belajar.
Pembelajaran inovatif bisa ● Guru masih lebih
mengadaptasi dari model memaksakan
pembelajaran yang kehendaknya sendiri
menyenangkan. “Learning is
fun” merupakan kunci yang ● Siswa kurang diberi
diterapkan dalam kesempatan belajar
pembelajaran inovatif. Jika kelompok
siswa sudah menanamkan hal
ini di pikirannya tidak akan
ada lagi siswa yang pasif di ● Tidak semua guru
kelas, perasaan tertekan, memiliki perangkat
kemungkinan kegagalan, laptop yang memadai
keterbatasan pilihan, dan
tentu saja rasa bosan. ● Kurangnya semangat
Membangun metode belajar Guru
pembelajaran inovatif sendiri maupun Siswa
bisa dilakukan dengan cara terhadap Teknologi
diantaranya mengukur daya Informasi dan
kemampuan serap ilmu Komunikasi
masing-masing orang. Syah
dkk. Pembelajaran Inovatif
(Jakarta : Duplish, 2013) ● Kurangnya sarana
berpendapat bahwa
pendukung literasi
Pembelajaran inovatif dapat siswa
menyeimbangkan fungsi otak
kiri dan kanan apabila ● Guru kurang
dilakukan dengan cara menjadi figur literasi
mengelola media yang bagi siswa
berbasis teknologi dalam
proses pembelajaran. ● Guru kurang
Sehingga, terjadi proses memahami konsep
dalam membangun rasa kemampuan literasi
pecaya diri pada siswa. (literasi baca tulis,
Pembelajaran yang inovatif numerasi, sains,
diharapkan siswa mampu digital, finansial, dan
berpikir kritis dan terampil budaya dan
kewargaan
dalam memecahkan masalah.
(Kemdikbud, 2017))
Siswa yang seperti ini mampu
menggunakan penalaran yang
No. Masalah yang telah Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah Analisis Eksplorasi
Diidentifikasi Penyebab Masalah

jernih dalam proses


● Belum semua guru
memahami sesuatu dan
memasukkan konsep
mudah dalam mengambil
literasi ke dalam RPP
pilihan serta membuat
keputusan. Hal itu
dimungkinkan karena
pemahaman yang terkait ● Kurangnya
dengan persoalan yang sosialisasi konsep
dihadapinya. Kemampuan PPK kepada Guru
dalam mengidentifikasi dan
menemukan pertanyaan tepat ● Guru kurang
yang dapat mengarah kepada
memahami konsep
pemecahan masalah secara
Penguatan
lebih baik. Informasi yang
Pendidikan Karakter
diperolehnya akan
(religiusitas,
dikembangkan dan dianalisis
nasionalisme,
sehingga akan dapat
integritas (kejujuran),
menjawab
kemandiian, dan
pertanyaanpertanyaan
gotong royong)
tersebut dengan baik.

● Belum semua guru


memasukkan konsep
PPK ke dalam RPP

4 Materi terkait Setelah dianalisis lebih


● Hasil Literatur
Literasi numerasi, lanjut diperoleh:
HOTS. 1. Guru tidak pernah
Jurnal Ilmiah Mudrikah Ms, M. M. mendapat pelatihan
(2020). Analisis Kemampuan Guru dalam merancang
PPKn Dalam Menyusun Soal HOTS pembelajaran
(Higher Order Thinking Skills) Di berbasis HOTS
UPT Satuan Pendidikan SMP Negeri 2. Sekolah juga tidak
5 Mandai, Kabupaten Maros memberikan
pemahaman
(Doctoral dissertation,
terhadap
UNIVERSITAS NEGERI pembelajaran
MAKASSAR). berbasis HOTS.
3. Dll.
● Kemampuan Guru dalam Menyusun
Soal HOTS (Higher Order Thinking
Skills) adalah sebagai berikut: 1)
Kemampuan guru dalam menyusun
No. Masalah yang telah Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah Analisis Eksplorasi
Diidentifikasi Penyebab Masalah

soal HOTS masih rendah dalam


memahami dan menerapkan
kriteriakriteria HOTS dalam
menyusun instrumen soal.

● Faktor yang menjadi kendala dalam


menyusun soal HOTS adalah terletak
pada kemampuan guru dalam
mengetahui dan memahami kriteria
soal HOTS dan terkendala atau
kesulitan dalam
mengimplementasikan kriteria soal
HOTS keinstrumen soal yang
mereka susun , terutama dalam
menyusun stimulus soal HOTS,
selanjutnya kendala tersebut juga
terdapat pada kemampuan peserta
didik dalam menjawab atau
menganalisis soal karena
kemampuan peserta didik masih
rendah

● Upaya yang dilkukan oleh guru Pkn


dalam membuat atau menyusun soal
HOTS adalah mengikuti
pelatihanpelatihan penyusunan soal
di forum MGMP, disamping itu, juga
dilakukan pembimbingan oleh teman
sejawab bagi guru Pkn yang sudah
mengikuti pelatihan soal HOTS
secara khusus

5 Pemanfaatan
● Hasil Literatur ● Guru masih banyak
teknologi/inovasi
dalam yang gagap teknologi
pembelajaran. Darmadi, H. (2017). dan malas belajar\
Pengembangan model dan
metode pembelajaran dalam
dinamika belajar siswa.
● Keterbatasan
Yogyakarta: Deepublish.
ekonomi orangtua
Pembelajaran inovatif
dalam memfasilitasi
mengandung arti
No. Masalah yang telah Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah Analisis Eksplorasi
Diidentifikasi Penyebab Masalah

pembelajaran yang dikemas siswa akan media


oleh guru atau instruktur internet.
lainnya yang merupakan
wujud gagasan atau teknik
yang dipandang baru agar ● Fasilitas sekolah
mampu menfasilitasi siswa masih belum optimal
untuk memperoleh kemajuan
dalam proses dan hasil
belajar. Pembelajaran inovatif
bisa mengadaptasi dari model
pembelajaran yang
menyenangkan. “Learning is
fun” merupakan kunci yang
diterapkan dalam
pembelajaran inovatif. Jika
siswa sudah menanamkan hal
ini di pikirannya tidak akan
ada lagi siswa yang pasif di
kelas, perasaan tertekan,
kemungkinan kegagalan,
keterbatasan pilihan, dan
tentu saja rasa bosan.
Membangun metode
pembelajaran inovatif sendiri
bisa dilakukan dengan cara
diantaranya mengukur daya
kemampuan serap ilmu
masing-masing orang.

You might also like