Professional Documents
Culture Documents
No.1Vol.2November2017
ISSN: 2597-3681
ABSTRACT
PENDAHULUAN
Penyakit Diabetes Melitus (DM) yang juga di serang oleh penyakit diabetes (Sabella,
lebih di kenal di Indonesia dengan sebutan 2010).
penyakit kencing manis merupakan salah satu Sementara di Indonesia sendiri,
penyakit yang prevalensinya kian meningkat. berdasarkan data WHO pada tahun 2003
Kini jumlah penderita Diabetes Melitus di tercatat lebih dari 13 juta penderita Diabetes
Indonesia semakin bertambah. Tidak hanya Melitus, dari jumlah tersebut di perkirakan
orang tua, remaja dan dewasa muda ternyata akan meningkat menjadi lebih dari 20 juta
penderita pada tahun 2030. Peningkatan
16
Maulidiyanti, E.T.S. 2017. Perbedaan Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah 2 Jam PP Dengan Menggunakan Glukometer
Dan Analyzer Pada Penderita Diabetes Melitus. Surabaya : The Journal of Muhamadiyah Medical Laboratory Technologist.
Vol: 2, No.1 (16-22).
The Journal Of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
No.1Vol.2November2017
ISSN: 2597-3681
prevalensi DM menunjukan pentingnya upaya mengeluarkan hasil antara 5-10 detik, hal ini
pencegahan. DM timbul karena faktor dapat menjadi sebuah solusi bagi para
keturunan dan prilaku. Dapat di katakan penderita Diabetes Melitus dengan
bahwa faktor keturunan itu berjalan lambat, menggunakan alat sederhana dan ekonomis
sedangkan pandemik DM saat ini merupakan dan juga dapat menghemat biaya transport jika
cerminan perubahan gaya hidup (Sabella, menggunakan alat sederhana glukometer
2010). dengan stick juga dapat di lakukan sendiri
Ada banyak jenis pemeriksaan glukosa tanpa melakukan perjalanan jauh menuju
darah yang di lakukan di laboratorim salah klinik atau rumah sakit yang penting penderita
satunya adalah pemeriksaan glukosa darah 2 akan mudah mengetahui prosedur penggunaan
jam pp yang bertujuan untuk membandingan alatnya.
kadar glukosa dengan kadar glukosa darah Seperti yang kita ketahui bahwa alat
setelah puasa 8-10 jam apakah kadarnya analyzer adalah alat sangat canggih untuk
berada dalam rentang sehat atau tidak. Saat ini berbagai macam pemeriksaan klinik dan
kemajuan tekhnologi dan ilmu pengetahuan di tentunya dapat menghasilkan suatu hasil
jaman modern seperti saat ini, terutama pemeriksaan yang akurat (Anonim a, 2002).
berkembangnya pembangunan di bidang Maka dari itu pada penelitian ini untuk
kesehatan semakin bermacam-macam dan mengetahui, apakah ada perbedaan hasil pada
semakin beragam pula sarana penunjang yang pemeriksaan glukosa darah 2 jam pp dengan
di gunakan untuk mendukung terhadap menggunakan alat analyzer dan glukometer.
pelayanan di bidang kesehatan. Salah satunya Rumusan Masalah dalam penelitian ini
adalah unit pelayanan kesehatan laboratorium adalah Apakah ada perbedaan hasil
klinik yang merupakan tujuan utama dalam pemeriksaan kadar glukosa darah 2 jam pp
membantu menegakkan diagnosis suatu dengan menggunakan glukometer dan analyzer
penyakit. pada penderita Diabetes Melitus. Tujuan yang
Hasil pemeriksaan dari laboratorium dapat di peroleh dalam penelitian ini yaitu
klinik bukan hanya di tuntut akurat saja tetapi Untuk mengetahui perbedaan hasil
juga di tuntut cepat terutama dalam kasus pemeriksaan kadar glukosa darah 2 jam pp
darurat selain itu juga dapat memberikan dengan menggunakan alat glukometer (accu
kepuasaan bagi pasien yang melakukan check) dan analyzer (accent 200) pada
pemeriksaan. Laboratorium klinik dapat penderita Diabetes Melitus.
menyediakan berbagai macam alat
METODE PENELITIAN
pemeriksaan salah satu di antaranya alat
Jenis penelitian merupakan penelitian
pemeriksaan glukosa darah yaitu glukometer
eksperimental yang digunakan untuk
yang menggunakan stick yang dapat
17
Maulidiyanti, E.T.S. 2017. Perbedaan Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah 2 Jam PP Dengan Menggunakan Glukometer
Dan Analyzer Pada Penderita Diabetes Melitus. Surabaya : The Journal of Muhamadiyah Medical Laboratory Technologist.
Vol: 2, No.1 (16-22).
The Journal Of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
No.1Vol.2November2017
ISSN: 2597-3681
18
Maulidiyanti, E.T.S. 2017. Perbedaan Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah 2 Jam PP Dengan Menggunakan Glukometer
Dan Analyzer Pada Penderita Diabetes Melitus. Surabaya : The Journal of Muhamadiyah Medical Laboratory Technologist.
Vol: 2, No.1 (16-22).
The Journal Of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
No.1Vol.2November2017
ISSN: 2597-3681
6) Lalu darah yang telah di ambil di masukan dengan menggunakan glukometer dan analyzer
dalam stick glukometer yang telah pada penderita Diabetes Meilitus, yang
disiapkan. lakukan di Rumah Sakit Siti Khodijah
2.2 Pemeriksaan Sampel Penelitian Dengan Sepanjang, maka di peroleh data sebagai
Glukometer berikut:
Prinsip pemeriksaan, Glukosa dalam darah Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah 2
Jam PP Dengan Menggunakan Glukometer Dan
dioksidasi oleh enzim okxidase (yang ada Analyzer
No. Sampel Kadar Glukosa Darah 2 Jam
dalam strip) menjadi glikogen. Proses
PP (mg/dl)
pemecahan glukosa menjadi glikogen
menimbulkan elektron yang kemudian dibaca Glukometer Analyzer
19
Maulidiyanti, E.T.S. 2017. Perbedaan Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah 2 Jam PP Dengan Menggunakan Glukometer
Dan Analyzer Pada Penderita Diabetes Melitus. Surabaya : The Journal of Muhamadiyah Medical Laboratory Technologist.
Vol: 2, No.1 (16-22).
The Journal Of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
No.1Vol.2November2017
ISSN: 2597-3681
Dari tabel di atas dapat diketahui, ada menggunakan glukometer lebih tinggi di
perbedaan hasil pemeriksaan kadar glukosa bandingkan dengan menggunakan analyzer.
darah 2 jam pp dengan menggunakan Hasil penelitian di lakukan uji normalitas data
glukometer dan analyzer pada penderita sehingga di dapatkan data berdistribusi normal
Diabetes Melitus. Kriteria untuk normalitas kemudian di lanjutkan ke uji t berpasangan
data jika nilai sig > 0,05 maka data dan di dapatkan hasil signifikasi lebih besar
berdistribusi normal. Jika nilai sig < 0,05 maka dari 0,05 maka Ho di tolak dan Ha di terima
data tidak berdistribusi normal. berarti ada perbedaan hasil pemeriksaan kadar
Berdasarkan tabel di atas menunjukan glukosa darah 2 jam pp dengan menggunakan
bahwa data kadar glukosa darah 2 jam pp glukometer dan analyzer pada penderita
dengan glukometer dan analyzer terdistribusi Diabetes Melitus.
normal. Hal ini menunjukan pada uji Dapat di ketahui pengertian glukosa
normalitas data yang hasilnya lebih dari 0,05 darah 2 jam pp adalah tes gula darah setelah
(1,000). makan yang di lakukan oleh pasien Diabetes
Setelah melakukan uji normalitas, Melitus. Pemeriksaan glukosa 2 jam pp untuk
ternyata data yang diperoleh terdistribusi mengetahui kadar glukosa agar yang lebih
normal sehingga analisa menggunakan uji t akurat (Anonim c, 1999).
untuk sampel berpasangan. Untuk melakukan Dalam pemeriksaan glukosa darah 2 jam
uji t berpasangan penulis menggunakan SPSS pp dapat menggunakan berbagai macam alat
13. Nilai t hitung 2,482 dengan sig 0,023 yang menunjang pemeriksaan glukosa tetapi
dimana lebih kecil 0,05 maka H Diterima dalam penelitian ini hanya menggunakan 2 alat
1
maka ada perbedaan hasil pemeriksaan kadar yaitu glukometer dan analyzer. Dimana
glukometer dan analyzer pada penderita berbeda yaitu glukometer nilainya lebih tinggi
20
Maulidiyanti, E.T.S. 2017. Perbedaan Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah 2 Jam PP Dengan Menggunakan Glukometer
Dan Analyzer Pada Penderita Diabetes Melitus. Surabaya : The Journal of Muhamadiyah Medical Laboratory Technologist.
Vol: 2, No.1 (16-22).
The Journal Of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
No.1Vol.2November2017
ISSN: 2597-3681
21
Maulidiyanti, E.T.S. 2017. Perbedaan Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah 2 Jam PP Dengan Menggunakan Glukometer
Dan Analyzer Pada Penderita Diabetes Melitus. Surabaya : The Journal of Muhamadiyah Medical Laboratory Technologist.
Vol: 2, No.1 (16-22).
The Journal Of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
No.1Vol.2November2017
ISSN: 2597-3681
22
Maulidiyanti, E.T.S. 2017. Perbedaan Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah 2 Jam PP Dengan Menggunakan Glukometer
Dan Analyzer Pada Penderita Diabetes Melitus. Surabaya : The Journal of Muhamadiyah Medical Laboratory Technologist.
Vol: 2, No.1 (16-22).