Professional Documents
Culture Documents
Abstract
Cancer is one of primary causes of death in all around the world. In North Sulawesi, there were an
estimated 346 cases in 2013. One of the early detection program which easy to do is BSE. BSE is a
screening tool that can get the breast cancer in early stage. Breast cancer is common disease affecting
women in age more than 40, but in fact the mothers has not do the BSE regularly. Aim of the study to
determine the knowledge of breast cancer early detection and BSE practice among mothers. This study
was to investigate the relationship between the knowledge of breast cancer early detection and BSE
practice. A cross-sectional study with descriptive analyze. The study comprised 55 mothers of ages 30-
60 years, sampled by purposive sampling. Data was collected by a voluntary self-administrated
questionnaire. Among respondents 63,6% who reported had high educational as the latest education.
The knowledge about breast cancer early detection among the respondents 92,7% were in good category,
74,5% were practice BSE, and 72,7% were in good category of knowledge who practice BSE. These
findings investigate the knowledge of breast cancer early detection has a meaningful relationship with
BSE practice among mothers in Tumpaan Baru.
Keywords: Knowledge, Practice, Breast Cancer Early Detection, Breast-Self Examination, Mother
8
Jurnal Lasallian Vol. 13 No. 1 Februari 2016 Meike Sandepa, Wahyuny Langelo
9
Jurnal Lasallian Vol. 13 No. 1 Februari 2016 Meike Sandepa, Wahyuny Langelo
10
Jurnal Lasallian Vol. 13 No. 1 Februari 2016 Meike Sandepa, Wahyuny Langelo
ganas. Sel yang belum melewati tahap mengkerut seperti kulit jeruk), dan benjolan
inisiasi tidak akan berpengaruh oleh di aksila. Menurut Lina Mardiana (2007),
promosi. Karena itu diperlukan beberapa penderita yang terkena kanker payudara
faktor untuk terjadinya keganasan stadium awal atau dini tidak merasakan
(gabungan dari sel yang peka dan suatu nyeri atau sakit pada payudaranya. Namun
karsinogen). Pada tahap promosi, suatu sel demikian, jika payudara diraba, ada
yang telah mengalami inisiasi akan berubah benjolan yang tumbuh di dalamnya. Besar-
menjadi ganas. Sel yang belum melewati kecilnya benjolan yang tumbuh tersebut
tahap inisiasi tidak akan berpengaruh oleh sangat bervariasi, tergantung seberapa cepat
promosi. Karena itu diperlukan beberapa penderita bisa mendeteksinya. Melalui
faktor untuk terjadinya keganasan mammogram, tipe kanker payudara ini
(gabungan dari sel yang peka dan suatu dapat dikategorikan dalam 2 (dua) bagian
karsinogen). yaitu: Kanker payudara non invasive dan
Menurut Lewis et al. (2000), terdapat kanker payudara invasive (Zulkoni 2011).
beberapa faktor yang diperkirakan menjadi
penyebab kanker payudara, walaupun Sistem TNM
etiologi kanker payudara belum sepenuhnya Sistem TNM dapat dilihat pada Tabel
ditemukan. Hereditas dan genetika 1. Menurut Zulkoni (2011), TNM
dianggap memiliki peran sebagai salah satu merupakan singkatan dari:
penyebab. Regulasi hormone pada payudara a. “T” yaitu Tumor Size (Ukuran Tumor)
behubungan dengan pertumbuhan kanker a) T0 artinya tidak ditemukan tumor
payudara, tetapi mekanisme belum primer
sepenuhnya dimengerti. Hormon seksual b) T1 artinya ukuran tumor diameter
dapat bertindak sebagai pembentuk tumor 2 cm atau kurang
bila agen awal menginduksi perubahan c) T2 artinya ukuran tumor diameter
menjadi lebih ganas. Faktor tambahan yang antara 2-5 cm
telah diteliti yaitu kurangnya aktivitas fisik, d) T3 artinya ukuran tumor diameter
asupan makanan berlemak, obesitas, dan lebih dari 5 cm
konsumsi alkohol. Faktor lingkungan e) T4 artinya ukuran tumor berapa
seperti bahan kimia dan paparan pestisida saja, tetapi sudah ada penyebaran
serta radiasi merupakan salah satu ke kulit atau dinding dada atau
penyebab. Beberapa faktor yang pada keduanya, dapat berupa
menyebabkan wanita memiliki resiko yang borok, edema atau bengkak, kulit
lebih tinggi terhadap kanker payudara telah payudara kemerahan atau ada
diidentifikasi. Wanita memiliki resiko lebih benjolan kecil di kulit luar tumor
tinggi dibandingkan pria karena 99% kanker utama.
payudara terjadi pada wanita. b. “N” yaitu Node (kelenjar getah bening
Bertambahnya usia juga meningkatkan regional):
resiko pertumbuhan kanker payudara. a) N0 artinya tidak terdapat
Kejadian kanker payudara pada wanita metastasis pada kelenjar getah
dibawah usia 25 tahun sangat rendah dan bening regional di ketiak/aksila
meningkat secara bertahap hingga usia 60 b) N1 artinya ada metastasis ke
tahun. kelenjar getah bening aksila yang
Menurut Patrick Davey (2006) masih dapat digerakkan
manifestasi klinis kanker payudara meliputi
bejolan pada payudara, keluar cairan dari
payudara, peau d’orange (kulit payudara
11
Jurnal Lasallian Vol. 13 No. 1 Februari 2016 Meike Sandepa, Wahyuny Langelo
12
Jurnal Lasallian Vol. 13 No. 1 Februari 2016 Meike Sandepa, Wahyuny Langelo
13
Jurnal Lasallian Vol. 13 No. 1 Februari 2016 Meike Sandepa, Wahyuny Langelo
15
Jurnal Lasallian Vol. 13 No. 1 Februari 2016 Meike Sandepa, Wahyuny Langelo
16
Jurnal Lasallian Vol. 13 No. 1 Februari 2016 Meike Sandepa, Wahyuny Langelo
tersebut tidak memiliki pengetahuan yang pengetahuan dan sikap WUS terhadap
baik tentang kanker payudara dan deteksi perilaku SADARI.
dini kanker payudara, responden tersebut
memiliki kewaspadaan yang membuat E. KESIMPULAN
mereka untuk melakukan SADARI. Berdasarkan hasil yang diperoleh
Responden dengan tingkat pengetahuan maka dapat disimpulkan:
kurang perilaku mereka lebih dipengaruhi 1. Sebagian besar responden memiliki
oleh lingkungan dibandingkan pengetahuan tingkat pengetahuan baik terhadap
yang mereka miliki. deteksi dini kanker payudara.
Hasil penelitian ini bertolak belakang 2. Sebagian besar responden melakukan
dengan penelitian terkait yang telah pemeriksaan payudara sendiri.
dilakukan oleh Sugiharto (2014) dan 3. Ada hubungan yang bermakna antara
Nugrahini et al. (2012). Sugiharto (2014), tingkat pengetahuan ibu terhadap
pada penelitiannya yang berjudul hubungan
deteksi dini kanker payudara dan
antara pengetahuan kanker payudara perilaku pemeriksaan payudara
dengan perilaku SADARI yang sendiri.
dilakukannya pada mahasiswi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Adapun yang menjadi saran dalam
menghasilkan bahwa tidak ada hubungan penelitian selanjutnya adalah sebaiknya
antara tingkat pengetahuan kanker payudara instrument penelitian tentang perilaku
dan perilaku SADARI. Sama halnya dengan pemeriksaan payudara sendiri bisa lebih
penelitian yang telah dilakukan oleh spesifik serta bila memungkinkan dapat
Nugrahini et al. (2012), yang berjudul memberikan pengajaran tentang cara
hubungan tingkat pengetahuan dengan melakukan SADARI pada responden atau
perilaku SADARI pada mahasiswa Fakultas masyarakat yang memiliki tingkat
Ilmu Keperawatan Universitas Padjajaran pengetahuan kurang dan tidak mengetahui
yang menjelaskan bahwa perilaku SADARI cara melakukan SADARI.
mahasiswa tidak berhubungan dengan
pengetahuan mereka. F. DAFTAR PUSTAKA
Penelitian ini memiliki hasil yang
sama seperti penelitian yang dilakukan oleh American Cancer Society. 2012. Breast
Wahyuni et al. (2015), pada penelitiannya Cancer Facts & Figures 2011-2012.
yang berjudul Hubungan Tingkat Atlanta: American Cancer Society Inc.
Pengetahuan Dan Sikap Terhadap
Pelaksanaan SADARI Pada Ibu Rumah Amier, H., Djawarut, H. 2014. Faktor-
Tangga Di Kelurahan Jati yang faktor yang Berhubungan dengan
menunjukkan bahwa terdapat Pemeriksaan Payudara Sendiri
kecenderungan tingkat pengetahuan dan (SADARI) pada Siswi SMK PGRI Kab.
sikap dapat berhubungan dengan Pangkep. Jurnal Ilmiah Kesehatan
penatalaksanaan SADARI. Begitu pula Diagnosis. 5(2) ISSN:2302-1721.
dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
Ekanita et al. (2013), yang berjudul Budiharto. 2008. Metodologi Penelitian
Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Kesehatan Dengan Contoh Bidang
WUS Terhadap Perilaku Pemeriksaan Ilmu Kesehatan Gigi. Jakarta: EGC.
Payudara Sendiri (SADARI) yang
menyimpulkan bahwa ada hubungan
17
Jurnal Lasallian Vol. 13 No. 1 Februari 2016 Meike Sandepa, Wahyuny Langelo
Manuaba, I. 2010. Ilmu Kebidanan, Wahyuni, D., Edison., Harahap, WA. 2015.
penyakit Kandungan dan KB untuk Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan
Pendidikan Bidan Edisi 2. Jakarta: Sikap Terhadap Pelaksanaan SADARI
EGC. Pada Ibu Rumah Tangga Di Kelurahan
Jati.
Mardiana, L. 2007. Kanker pada Wanita
Pencegahan dan Pengobatan dengan Wawan, A., Dewi, M. 2011. Teori dan
Tanaman Obat. Jakarta: Penebar Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan
Swadaya. Perilaku Manusia Dilengkapi Dengan
Contoh Kuesioner. Yogyakarta: Nuha
Nugrahini, DS., Anna, A., Emaliyawati, E. Medika.
2012. Hubungan Tingkat Pengetahuan
Dengan Perilaku SADARI Pada Global Health Observatory (GHO). 2015.
Mahasiswa Fakultas Ilmu Cancer Mortality and Morbidity
Keperawatan Universitas Padjajaran. Situation and Trends.
Jurnal Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Padjajaran. 1(1). World Health Organization. 2014. Cancer
Country Profiles-Indonesia.
Otto, S. 2005. Buku Saku Keperawatan
Onkologi. Jakarta: EGC. Zulkoni, A. 2011. Parasitologi. Yogjakarta:
Nuha Medika.
18