You are on page 1of 24

MAKALAH KEPERAWATAN JIWA

Oleh:

Nama: Chaerul Fahmi


NIM: 02127011

YAYASAN JAYA HUSADA JAKARTA


AKADEMI KEPERAWATAN
HUSADA KARYA JAYA
2023
LAPORAN PENDAHULUAN
ISOLASI SOSIAL
1. Masalah Utama
Isolasi sosial : menarik diri

2. Proses Terjadinya Masalah


a. Pengertian
Perilaku isolasi sosial menraik diri merupakan suatu gangguan hubungan interpersonal yang terjadi
akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel yang menimbulkan perilaku maladaptive dan mengganggu
fungsi seseorang dalam hubungan sosial (Depkes RI, 2000)
Tanda dan Gejala
Menurut Budi Anna Kelia (2009), tanda dan gejala ditemui seperti:
1. Apatis, ekspresi sedih, afek tumpul.
2. Menghindar dari orang lain (menyendiri).
3. Komunikasi kurang/tidak ada. Klien tidak tampak bercakap-cakap dengan klien lain/perawat.
4. Tidak ada kontak mata, klien sering menunduk.
5. Berdiam diri di kamar/klien kurang mobilitas.
6. Menolak berhubungan dengan orang lain, klien memutuskan percakapan atau pergi jika diajak
bercakap-cakap.
7. Tidak melakukan kegiatan sehari-hari.
8. Posisi janin saat tidur.
b. Penyebab
Menurut Budi Anna Keliat (2009), salah satu penyebab dari menarik diri adalah harga diri rendah. Harga
diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan
ideal diri. Dimana gangguan harga diri dapat digambarkan sebagai perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilang
kepercayaan diri, merasa gagal mencapai keinginan.
Tanda dan Gejala :
1. Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan tindakan terhadap penyakit (rambut botak
karena terapi).
2. Rasa bersalah terhadap diri sendiri (mengkritik/menyalahkan diri sendiri).
3. Gangguan hubungan sosial (menarik diri).
4. Percaya diri kurang (sukar mengambil keputusan).
5. Mencederai diri (akibat dari harga diri yang rendah disertai harapan yang suram, mungkin klien akan
mengakiri kehidupannya.
c. Akibat
Klien dengan perilaku menarik diri dapat berakibat adanya terjadinya resiko perubahan sensori persepsi
(halusinasi). Halusinasi ini merupakan salah satu orientasi realitas yang maladaptive, dimana halusinasi adalah
persepsi klien terhadap lingkungan tanpa stimulus yang nyata, artinya klien menginterprestasikan sesuatu yang
nyata tanpa stimulus/rangsangan eksternal.
Tanda dan gejala ;
1. Bicara, senyum dan tertawa sendiri.
2. Menarik diri dan menghindar dari orang lain.
3. Tidak dapat membedakan tidak nyata dan nyata.
4. Tidak dapat memusatkan perhatian.
5. Curiga, bermusuhan, merusak (diri sendiri, orang lain dan lingkungannya), takut.
6. Ekspresi muka tegang, mudah tersinggung

3. A. Pohon masalah:

Resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi

Isolasi sosial: Menarik diri


Core Problem

Gangguan konsep diri: Harga diri rendah

B. Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji


a. Masalah keperawatan:
1. Resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi
2. Isolasi sosial: menarik diri
3. Gangguan konsep diri: harga diri rendah
b. Data yang perlu dikaji
Resiko perubahan persepsi sensori : halusinasi
Data Subjektif:
1. Klien mengatakan mendengar bunyi yang tidak berhubungan dengan stimulus nyata.
2. Klien mengatakan melihat gambaran tanpa ada stimulus yang nyata.
3. Klien mengatakan mencium bau tanpa stimulus.
4. Klien merasa makan sesuatu.
5. Klien merasa ada sesuatu pada kulitnya.
6. Klien takut pada suara/bunyi/gambar yang dilihat dan didengar.
7. Klien ingin memukul/melempar barang-barang.
Data Objektif:
1. Klien berbicara dan tertawa sendiri.
2. Klien bersikap seperti mendengar/melihat sesuatu.
3. Klien berhebti bicara ditengah kalimat untuk mendengarkan sesuatu.
4. Disorientasi

Isolasi Sosial : menarik diri


Data Subyektif:
Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa, bodoh, mengkritik diri sendiri,
mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri.
Data Obyektif:
Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif tindakan, ingin mencederai diri/ingin
mengakhiri hidup.
Gangguan konsep diri : harga diri rendah
Data subyektif:
1. Klien mengatakan: saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa, bodoh, mengkritik diri sendiri,
mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri.
Data obyektif:
2. Klien tampak lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif tindakan, ingin mencederai diri
atau ingin mengakhiri hidup.

4. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul

Isolasi sosial: menarik diri


3. Gangguan konsep diri : harga diri rendah.

5. Rencana Tindakan Keperawatan


Diagnosa I : perubahan sensori persepsi halusinasi
Tujuan umum : klien tidak mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
Tujuan khusus :
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya dasar untuk kelancaran hubungan interaksi seanjutnya
Tindakan :
1.1 Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik dengan cara :
a. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
b. Perkenalkan diri dengan sopan
c. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai
d. Jelaskan tujuan pertemuan
e. Jujur dan menepati janji
f. Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
g. Berikan perhatian kepada klien dan perhatian kebutuhan dasar klien
2. Klien dapat mengenal halusinasinya
Tindakan :
2.1 Adakan kontak sering dan singkat secara bertahap
2.2 Observasi tingkah laku klien terkait dengan halusinasinya: bicara dan tertawa tanpa stimulus memandang ke
kiri/ke kanan/ kedepan seolah-olah ada teman bicara
2.3 Bantu klien mengenal halusinasinya
a. Tanyakan apakah ada suara yang didengar
b. Apa yang dikatakan halusinasinya
c. Katakan perawat percaya klien mendengar suara itu , namun perawat sendiri tidak mendengarnya.
d. Katakan bahwa klien lain juga ada yang seperti itu
e. Katakan bahwa perawat akan membantu klien
2.4 Diskusikan dengan klien :
a. Situasi yang menimbulkan/tidak menimbulkan halusinasi
b. Waktu dan frekuensi terjadinya halusinasi (pagi, siang, sore, malam)
2.5 Diskusikan dengan klien apa yang dirasakan jika terjadi halusinasi (marah, takut, sedih, senang) beri
kesempatan klien mengungkapkan perasaannya

3. Klien dapat mengontrol halusinasinya


Tindakan :
3.1 Identifikasi bersama klien cara tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi ( tidur, marah, menyibukkan
diri dll)
3.2 Diskusikan manfaat cara yang digunakan klien, jika bermanfaat ber pujian
3.3 Diskusikan cara baru untuk memutus/mengontrol timbulnya halusinasi:
a. Katakan “ saya tidak mau dengar”
b. Menemui orang lain
c. Membuat jadwal kegiatan sehari-hari
d. Meminta keluarga/teman/perawat untuk menyapa jika klien tampak bicara sendiri
3.4 Bantu klien memilih dan melatih cara memutus halusinasinya secara bertahap
3.5 Beri kesempatan untuk melakukan cara yang telah dilatih
3.6 Evaluasi hasilnya dan beri pujian jika berhasil
3.7 Anjurkan klien mengikuti TAK, orientasi, realita, stimulasi persepsi
4. Klien mendapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya
Tindakan :
4.1 Anjurkan klien untuk memberitahu keluarga jika mengalami halusinasi
4.2 Diskusikan dengan keluarga (pada saat berkunjung/pada saat kunjungan rumah):
a. Gejala halusinasi yang dialami klien
b. Cara yang dapat dilakukan klien dan keluarga untuk memutus halusinasi
c. Cara merawat anggota keluarga yang halusinasi dirumah, diberi kegiatan, jangan biarkan sendiri, makan
bersama, bepergian bersama
d. Beri informasi waktu follow up atau kenapa perlu mendapat bantuan : halusinasi tidak terkontrol, dan resiko
mencederai diri atau orang lain
5. Klien memanfaatkan obat dengan baik
Tindakan :
5.1 Diskusikan dengan klien dan keluarga tentang dosis, frekuensi dan manfaat minum obat
5.2 Anjurkan klien meminta sendiri obat pada perawat dan merasakan manfaatnya
5.3 Anjurkan klien bicara dengan dokter tentang manfaat dan efek samping minum obat yang dirasakan
5.4 Diskusikan akibat berhenti obat-obat tanpa konsultasi
5.5 Bantu klien menggunakan obat dengan prinsip 5 benar.

Diagnosa 1: Isolasi sosial: menarik diri


Tujuan Umum :
Klien dapat berinteraksi dengan orang lain sehingga tidak terjadi halusinasi
Tujuan Khusus :
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan :
1.1 Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik dengan cara :
a. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
b. Perkenalkan diri dengan sopan
c. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai
d. Jelaskan tujuan pertemuan
e. Jujur dan menepati janji
f. Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
g. Berikan perhatian kepada klien dan perhatian kebutuhan dasar klien

2. Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri


Tindakan:
2.1 Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tanda-tandanya.
2.2 Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan penyebab menarik diri atau mau bergaul
2.3 Diskusikan bersama klien tentang perilaku menarik diri, tanda-tanda serta penyebab yang muncul
2.4 Berikan pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya

3. Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian tidak berhubungan
dengan orang lain.
Tindakan :
3.1 Identifikasi bersama klien cara tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi ( tidur, marah, menyibukkan
diri dll)
3.2 Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan berhubungan dengan orang lain
a. Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan tentang keuntungan berhubungan
dengan prang lain
b. Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan dengan orang lain
c. Beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan tentang keuntungan
berhubungan dengan orang lain
3.3 Kaji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain
a. beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan dengan orang lain
b. diskusikan bersama klien tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain
c. beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan tentang kerugian tidak
berhubungan dengan orang lain

4. Klien dapat melaksanakan hubungan sosial


Tindakan:
4.1 Kaji kemampuan klien membina hubungan dengan orang lain
4.2 Dorong dan bantu kien untuk berhubungan dengan orang lain melalui tahap :
▪ Klien – Perawat
▪ Klien – Perawat – Perawat lain
▪ Klien – Perawat – Perawat lain – Klien lain
▪ K – Keluarga atau kelompok masyarakat
4.3 Beri reinforcement positif terhadap keberhasilan yang telah dicapai.
4.4 Bantu klien untuk mengevaluasi manfaat berhubungan
4.5 Diskusikan jadwal harian yang dilakukan bersama klien dalam mengisi waktu
4.6 Motivasi klien untuk mengikuti kegiatan ruangan
4.7 Beri reinforcement positif atas kegiatan klien dalam kegiatan ruangan

5. Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dengan orang lain


Tindakan:
5.1 Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya bila berhubungan dengan orang lain
5.2 Diskusikan dengan klien tentang perasaan masnfaat berhubungan dengan orang lain.
5.3 Beri reinforcement positif atas kemampuan klien mengungkapkan perasaan manfaat berhubungan dengan
oranglain

6. Klien dapat memberdayakan sistem pendukung atau keluarga


Tindakan:
6.1 Bina hubungan saling percaya dengan keluarga :
▪ Salam, perkenalan diri
▪ Jelaskan tujuan
▪ Buat kontrak
▪ Eksplorasi perasaan klien
6.2 Diskusikan dengan anggota keluarga tentang :
▪ Perilaku menarik diri
▪ Penyebab perilaku menarik diri
▪ Akibat yang terjadi jika perilaku menarik diri tidak ditanggapi
▪ Cara keluarga menghadapi klien menarik diri
6.3 Dorong anggota keluarga untukmemberikan dukungan kepada klien untuk berkomunikasi dengan orang
lain.
6.4 Anjurkan anggota keluarga secara rutin dan bergantian menjenguk klien minimal satu kali seminggu
6.5 Beri reinforcement positif positif atas hal-hal yang telah dicapai oleh keluarga

Diagnosa 2 : harga diri rendah


Tujuan Umum :
Klien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal
Tujuan khusus :
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan :
1.1 Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik dengan cara :
a. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
b. Perkenalkan diri dengan sopan
c. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai
d. Jelaskan tujuan pertemuan
e. Jujur dan menepati janji
f. Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
g. Berikan perhatian kepada klien dan perhatian kebutuhan dasar klien

2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki


Tindakan:
2.1 Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
2.2 Setiap bertemu klien hindarkan dari memberi penilaian negatif
2.3 Utamakan memberikan pujian yang realistik

3. Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan


Tindakan:
3.1. Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan selama sakit.
3.2. Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan penggunaannya.

4. Klien dapat (menetapkan) merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
Tindakan:
4.1. Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan
▪ Kegiatan mandiri
▪ Kegiatan dengan bantuan sebagian
▪ Kegiatan yang membutuhkan bantuan total
4.2. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien.
4.3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan

5. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya


Tindakan:
5.1. Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan
5.2. Beri pujian atas keberhasilan klien.
5.3. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah

6. Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada


Tindakan:
6.1 Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien dengan harga diri rendah.
6.2 Bantu keluarga memberikan dukungan selama klien dirawat.
6.3 Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah

Referensi:
Budi Anna Keliat. 2009. Model praktik keperawatan professional jiwa. Jakarta. ECG
Yosep Iyus. 2007. Keperawatan Jiwa. Jakarta. ECG
LAMPIRAN

N A M A : Chaerul Fahmi
NIM :

02127011

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

A. PENGKAJIAN

Tanggal Pengkajian : 31 Okt 2023 Nomor Register : ............................

Ruangan Rawat : Eldewis 2 Diagnosa Medis : ............................

Tanggal Dirawat : 26 Okt 2023

1. IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny.M

Umur : 27 Tahun

Status Perkawinan : Belum Kawin

Agama : Islam

Suku Bangsa : Betawi

Pendidikan : Islam

Alamat : Jalan Rasamala 2

Sumber Informasi : Keluarga & Klien

2. ALASAN MASUK

Keluarga klien mengatakan klien di rumah suka menyendiri,tidak mau berinteraksi dengan orang
lain,bila ditanya tidak mau menjawab klien selalu menghindari orang lain,malu saat
ditanya,merasa tidak berguna

3. FAKTOR PREDISPOSISI
a. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu? () Ya ( ) Tidak
b. Pengobatan sebelumnya ( ) Berhasil () Kurang Berhasil ( )
Tidak Berhasil
c. Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia
Aniaya Fisik () ( )( ) ( )( ) ( )
Aniaya Seksual ( ) ( )( ) ( )( ) ( )
Penolakan ( ) ( )( ) ( )( ) ( )
Kekerasan dalam Keluarga () ( )( ) ( )( ) ( )
Tindakan Kriminal ( ) ( )( ) ( )( ) ( )

Jelaskan a, b, dan c : Klien tidak pernah alami aniaya fisik,seksual

Masalah Keprawatan :.............................................................................................

a. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ( ) Ya ( ) Tidak


Hubungan keluarga Gejala Riwayat pengobatan/perawatan
Tidak Ada Tidak Ada Tidak ada
Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien mangatakan merasa sedih & tidak berguna karna sudah lama tidak mendapa pekerjaan
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah
4. PEMERIKSAAN FISIK

a. Tanda vital :
TD : 110/80 mmhg
N : 84x/m
S : 36derajat C
P : 20x/m

b. Ukur :

TB : 1 5 8 c m

BB : 5 5 k g

c. Keluhan Fisik : ( ) Ya () Tidak

Jelaskan : .................................................................................................................

..................................................................................................................................

Masalah Keperawatan : ..................................................................................


5. PSIKOSOSIAL
a. Genogram : Gambarkan

Ket:
= Perempuan X = Meninggal = Klien

= Laki - laki

= tinggal serumah
Jelaskan:Klien mangatakan kakek neneknya sudah meninggal,klien tinggal serumah dgn ortu &
keluarganya mengatakan klien menyendiri terus & tidak mau berinteraksi

Masalah Keperawatan:Isolasi Sosial

b. Konsep Diri
1) Gambaran diri : Klien mangatakan anggota tubuhnya baik
2) Identitas : Klien mengatakan anak perempuan dari 3
bersaudara
3) Peran :Klien mangatakan sbg anak yg sudah dewasa tidak pernah membahagiakan
oarangtuanya
4) Ideal Diri : Klien merasa malu karna tidak punya pekerjaan
5) Harga Diri : Klien merasa tidak punya harga diri

Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah


c. Hubungan Sosial
1) Orang yang berarti : Orang Tuanya
2) Peran serta dalam kegiatan kelompko/masyarakat : Tidak mengikuti
3) Hamabatan dalam berhubungan dengan oang lain : Klien mengatakan senang menyendiri

Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial


d. Spiritual
1) Nilai dan keyakinan : Agama Islam
2) Kegiatan ibadah : Shalat & Berdoa
6. STATUS MENTAL

a. Penampilan

() Tidak rapi ( ) Penggunaan pakaian tidak sesuai

( ) cara berpakaian tidak seperti biasanya

Jelaskan :T i d a k m a u m a n d i , t i d a k m a u b e r d a n d a n &
klien tercium aroma tidak sedap

Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri

b. Pembicaraan

( ) Cepat ( ) Keras ( ) Gagap ( ) Inkoheren ( ) Apatis

( ) Lambat ( ) Membisu () Tidak mampiu memulai pembicaraan

Jelaskan : Klien jika diajak bicara tidak mau menjawab

Masalah Keperawatan :Isolasi Sosial

c. Aktivitas Motorik

() Lesu ( ) Tegang ( ) Gelisah ( ) Agitasi

( ) Tik ( ) Grimasen ( ) Tremor ( ) Kompulsif

Jelaskan : Klien tampak lesu & tidak bergairah

Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial

d. Alam Perasaan

() Sedih ( ) Ketakutan () Putus asa

( ) Khawatir ( ) Gembira berlebihan

Jelaskan : Klien sedih karna tidak punya pekerjaan & takut tdk bisa
membahagiakan oarangtuanya
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

e. Afek

( ) Datar ( ) Tumpul ( ) Labil ( ) Tidak sesuai

Jelaskan : Klien tampak datar jika diajak bicara


Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah
f. Interaksi selama wawancara

( ) Bermusuhan ( ) Tidak kooperatif ( ) Mudah tersinggung

() Kontak mata kurang ( ) Defensif ( ) Curiga

Jelaskan : Klien jika diajak bicara menunduk,malu

Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

g. Persepsi Halusinasi
()Pendengaran ( ) Penglihatan ( ) Perabaan
( ) Pengecapan ( ) Penciuman

Jelaskan : Klien mengatakan terkadang mendengar suara aneh

Masalah Keperawatan : Risiko Halusinasi (pendengaran)

h. Proses Pikir
( ) Sirkumtansi ( ) Tangensial ( ) Kehilangan Asosiasi
( ) Flight of ideas ( ) Blocking
( ) Pengulangan pembicaraan/persevarasi

Jelaskan : ..............................................................................................................

Masalah Keperawatan : .......................................................................................

i. Isi Pikir
( ) Obsesi ( ) Fobia ( ) Hipokondria
( ) Depersonalisasi ( ) Ide yang terkait ( ) Pikiran magis
Waham :

( ) Agama ( ) Somatik ( ) Kebesaran ( ) Curiga


( ) Nihilistik ( ) Sisip pikir ( ) Siar Pikir ( ) Kontrol pikir

Jelaskan : .................................................................................................

Masalah Keperawatan : .........................................................................

j. Tingkat Kesadaran
( ) Bingung ( ) Sedasi ( ) Stupor
Disorientasi :
( ) Waktu ( ) Tempat ( ) Orang
Jelaskan : .......................................................................................................

Masalah Keperawatan : ..............................................................................

Memori

( ) Gangguan daya ingat jangka panjang

( ) Gangguan daya ingat jangka pendek

( ) Gangguan daya ingat saat ini ( ) Konfabulasi

Jelaskan : .............................................................................................

Masalah Keperawatan : ...................................................................................

( ) Mudah beralih ( ) Tidak mampu berkonsentrasi


( ) Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : ...........................................................................................
Masalah Keperawatan : .................................................................................
k. Kemampuan Penilaian
( ) Gangguan ringan ( ) Gangguan bermakna
Jelaskan : ..........................................................................................
Masalah Keperawatan : ................................................................................

l. Daya tilik diri


() Mengingkari penyakit yang diderita
( ) Menyalahkan hal – hal di luar dirinya
Jelaskan : Klien mengatakan tidak sakit apa2
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

7. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

a. Makan
() Bantuan minimal ( ) Bantuan total

.........................................................................................................................

b. BAB/BAK
() Bantuan minimal ( ) Bantuan total
....................................................................................................................................
...
c. Mandi
() Bantuan minimal ( ) Bantuan total
....................................................................................................................................
.....
d. Berpakain/berhias
() Bantuan minimal ( ) Bantuan total
....................................................................................................................................
......
e. Istirahat dan tidur
( ) Tidur siang lama :
..................3....................s/d............................4......................
( ) Tidur malam lama :
..................5....................s/d............................8....................
( ) Kegiatan sebelum/sesudah tidur :
...............................s/d.......................................
f. Penggunaan obat
( ) Bantuan minimal () Bantuan total
....................................................................................................................................
....
g. Pemeliharan kesehatan Ya Tidak
Perawatan lanjutan ( ) ()
Sistem pendukung ( ) ( )
h. Kegiatan di dalam rumah Ya Tidak
Mempersiapkan makanan ( ) ( )
Mencuci pakaian ( ) ()
Pengaturan keuangan ( ) ()
Kegiatan di luar rumah Ya Tidak
Belanja ( ) ( )
Transportasi ( ) ( )
Lain – lain ( ) ()

Jelaskan :Klien mangatakan tidak mampu menjaga kerapian rumah,mempersiapkan


makanan,klien tidak mampu berkegiatan diluar rumah
Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri

8. MEKANISME KOPING

Adaftif Maladaftif

( ) Bicara dengan orang lain ( ) Minum Alkohol


( ) Mampu menyelesaikan masalah ( ) Reaksi lambat / berlebih
( ) Teknik relaksasi ( ) Bekerja berlebihan
( ) Aktivitas konstruktif ( ) Menghindar
( ) Olahraga ( ) Mencederai diri
( ) Lainnya............................. () Lainnya..............................

Jelasakan : Keluarga klien mengatakan klien lebih senang sndiri dipojokan dan tak
mau berinteraksi
Masalah Keperawatan : ................................................................................

9. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN

( ) Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik keluarga mendukung dlm proses


penyembuhan
( ) Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik klien merasa tidak berguna
( ) Masalah dengan pendidikan, spesifik klien mengatakan hanya sekolah sampai smp
( ) Masalah dengan pekerjaan, spesifik klien malu
( ) Masalah dengan perumahan, spesifik tidak ada
( ) Masalah ekonomi, spesifik tidak ada
( ) Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik tidak ada
( ) Masalah lainnya, spesifik tidak ada
( ) Masalah dengan dukungan lingkungan
Masalah Keperawatan :Harga Diri Rendah

10. PENGETAHUAN KURANG TENTANG

( ) Penyakit jiwa ( ) Sistem pendukung () Faktor presipitasi


( ) Penyakit fisik () Koping ( ) Obat-obatan ( ) Lainnya

Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial


11. ASPEK MEDIK

Diagnosa medik : Skizofernia


Terapi medik : Respindon 2x1mg,Sulpiriade 2x1 mg

Jakarta,31 Oktober 2023


Mahasiswa

(Chaerul Fahmi)
12. ANALISA DATA

Initial Nama : ............ Ruangan : ................. No. RM : ..................................

TANGGAL / JAM DATA FOKUS MASALAH


KEPERAWATAN
31 Oktober 2023 Ds:
-Keluarga klien mengatakan klien senang
menyendiri dipojokan
- Keluarga klien mengatakan klien tidak
mau berinteraksi
- Keluarga klien mengatakan jika diajak bicara
Isolasi Sosial
tidak mau menjawab
Do:
-Klien nampak lebih senang menyendiri &
kurang mengikuti kegiatan diruangan
-Klien nampak lemah & tidak bersemangat

Ds:
-Klien mangatakan merasa malu karna tidak
punya pekerjaan & penghasilan
- Klien mangatakan merasa tidak berguna
- Klien mangatakan merasa malu & minder Harga Diri Rendah
dengan keadaanya
Do:
-Klien nampak nunduk jika diajak bicara
-Kontak mata kurang
-Klien tampak selalu menghindari orang lain

Ds:
- Klien mangatakan malas mandi
- Klien mangatakan untuk bersih-bersih
Do:
Defisit Perawatan Diri
-Klien tampak tidak rapi
-Klien tercium aroma tidak sedap
-Klien tampak kotor

Ds:
-Klien mengatakan terkadang mendengar
Risiko Halusinasi
suara aneh
(pendengaran)
Do:
-Klien nampak sedang senyum-senyum sendiri
13.POHON MASALAH

Resiko perubahan persepsi sensori:halusinasi

Isolasi sosial: Menarik diri Core Problem

Gangguan konsep diri: Harga diri rendah


B. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

Isolasi Sosial

Harga Diri Rendah

Defisit Perawatan Diri

Risiko Halusinasi (pendengaran)


C. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama : ................... Ruangan :................. No. RM : ................................

HARI / NO. DX TINDAKAN EVALUASI NAMA /


TGL / KEP / SP KEPERAWATAN PARAF
JAM
Selasa,31 Isolasi Sosial Sp 1 Pasien S: -Klien
Oktober 2023 -Mengkaji penyebab isolasi mengatakan sudah
sosial mengetahui
-Membina hubungan saling penyebab isolasi
percaya sosial
-Melatih cara berkenalan
dengan orang lain O:-Klien mampu
-Memasukkan latihan ke mengidentifikasikan
dalam jadwal kegiatan penyebab isolasi
sosial
-Klien mampu
melatih cara
berkenalan dengan
orang lain

A:-Klien mampu
mempratekkan cara
berkenalan dengan
orang lain

P:-Lanjutkan Sp 2

Rabu,1 Isolasi Sosial Sp 2 Pasien S:-Klien mengatakan


November -Mengevaluasi melatih cara sudah mampu
2023 berkenalan dengan orang berbicara saat
lain kegiatan harian
-Melatih berkenalan dengan -Klien mangatakan
orang pertama (seorang sudah berkenalan
perawat) denagan seorang
-Memasukkan latihan perawat (suster T)
berbincang-bincang dengan
orang lain ke dalam jadwal O:- Klien mampu
berkenalan (1-2 orang)
harian
-Klien mampu
-Melatih cara berbicara saat memasukkan jadwal
melakukan kegiatan harian kegiatan harian
A:-Klien mampu
bicara saat melakukan
2 kegiatan harian

P:Lanjutkan Sp 3
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama : ................... Ruangan :................. No. RM : ................................

HARI / NO. DX TINDAKAN EVALUASI NAMA /


TGL / KEP / SP KEPERAWATAN PARAF
JAM
Kamis,2 Isolasi Sosial Sp 3 Pasien S:
November -Mengevaluasi melatih -Klien mengatakan
2023 berkenalan dengan orang sudah berkenalan
lain dengan orang
-Melatih berkenalan dengan pertama (perawat)
orang ke 2 (pasien) -Klien mengatakan
-Melatih cara berbicara soal sudah berbicara saat
melakukan kegiatan harian melakukan 3
(3 kegiatan) kegiatan harian
-Memasukkan dalamm (masih malu-malu)
jadwal kegiatan harian
O:
-Klien mampu
berkenaan dengan
orang kedua (pasien)
-Klien mampu
memasukkan dalam
jadwal kegiatan
harian

A:
-Klien mampu
berbicara saat
melakukan3 kegiatan
harian (sp 3 tercapai)

P:Intervensi
dihentikan

You might also like