You are on page 1of 10

REPOSITORY POLITEKNIK INDNUSA SURAKARTA

http://repository.poltekindonusa.ac.id
Publikasi :

PRODUKSI VIDEO DOKUMENTER FENOMENA MASYARAKAT


SABUNG AYAM DI BAKI, SUKOHARJO SEBAGAI MEDIA INFORMASI

Seno Agung Santosa , Markus Utomo Sukendar, S.Sos, M.I.Kom, Drs.


Sudarmaji, MM.
Komunikasi Massa, Politeknik Indonusa Surakarta
email : eugene26k02@gmail.com
Komunikasi Massa, Politeknik Indonusa Surakarta
email : markusutomosukendar@poltekindonusa.ac.id
Komunikasi Massa, Politeknik Indonusa Surakarta
email : ajiko81065@gmail.com

Abstract

Cockfighting is now familiar to the public, because it has attracted a lot of


criticism and controversy. The public can now understand the risks and
prohibitions of holding cockfights. The phenomenon of cockfighting is a
profession that is still popular with society in general. In fact, the risks are
not minimal and the costs are not small, so this phenomenon is often carried
out secretly nowadays.
Data collection was carried out through observation, interviews,
documentation and literature study with information related to the research
object which resulted in a documentary video on the theme of mural artists.
The observation location in making this documentary video was carried out
directly on site or at the Baki location, Sukoharjo. This documentation
became a reference in making a Documentary Video on the Phenomenon of
the Cockfighting Community in Baki Village, Sukoharjo. As Information
Media it is divided into three processes, namely pre-production, production
and post-production.
Making this Documentary Video aims to provide information to the public
about the world of Sabung Ayan in Baki, Sukoharjo, so that the public can
also understand the life of mural artists. The author will later provide the
results to the Indonusa Surakarta Polytechnic as an archive.

Keywords: Cockfighting, Information, documentary videos


1. Pendahuluan yang di adu, dan juga ada beberapa
1.1. Latar Belakang Masalah sistem taruhan yang berbeda di setiap
daerah.
Dalam kehidupan bermasyarakat
Sabung ayam di Baki telah
sehari hari, kita tidak akan lepas
berjalan bertahun tahun bahkan
dari norma yang berada di
ada yang menjadikan sebagai
masyarakat. Melihat hal semacam
mata pecaharian, tidak hanya
ini, apabila masing-masing
dibagian taruhan atau judinya
anggota masyarakat mentaati dan
mereka juga bisa mendapatkan
menjalankan nilai dan norma yang
uang dari perawatan dan juga
berlaku di masyarakat maka
peternakanya, setiap daerah
kehidupan masyarakat akan
memiliki sistem taruhan berbeda
menjadi lebih tentram, nyaman
beda ada yang menentukan
bahkan menjadi damai. Namun
kemenangan berdasarkan poin dan
kenyantaannya dalam kehidupan
juga ada juga yang menentukan
masyarakat masih banyak dari
berdasarkan sampai ayam mati,
anggota masyarakat tersebut yang
ini mungkin sedikit tidak etis jika
melakukan pelanggaran norma
mengadu hewan sampai mati
atau aturan yang berlaku di
untuk dijadikan penghasilan
masyarakat tersebut seperti halnya
namun nyatanya itu memang
perjudian sabung ayam.
benar terjadi.
Sabung ayam biasanya dilakukan di
arena sabung ayam atau di tempat-
1.2. Pembatasan
tempat yang tersembunyi dan tidak
Masalah
mudah dilacak oleh pihak berwajib.
Sabung ayam adalah kegiatan
Penulis fokus di penelitian
mengadu keberanian dan daya
supaya lebih terarah dan tidak
tempur juga nyali dari ayam-ayam
menyimpang dari inti penelitian
dan pembuatan video Menurut Pawito dan C Sardjono
dokumenter ini bertujuan yang dikutip dalam buku
memberikan informasi tentang Komunikasi Antarpribadi (Sari,
Video Dokumenter Fenomena 2017) Komunikasi adalah proses
Masyarakat Sabung Ayam di dimana suatu pesan dipindahkan
Baki, Sukoharjo Sebagai Media (lewat suatu saluran) dari suatu
Informasi. sumber kepada penerima.

1.3. Tujuan Tugas 2.2. Komunikasi Massa


Akhir Komunikasi Massa (Mass
Communication) menurut para
Sebagai bentuk karya untuk ahli yang dimaksud dengan
memenuhi salah satu persyaratan komunikasi massa adalah
dalam mendapatkan gelar Ahli komunikasi melalui media massa.
Madya (A.Md) dari program Menurut Werner I.Severin dan
studi D3 Komunikasi Massa James W.Tankard, Jr.dalam
Politeknik Indonusa Surakarta. bukunya, Communication
Theories, Origins, Methods,
Uses, bahwa Komunikasi Massa
Tugas Akhir ini bertujuan
yaitu sebagian keterampilan,
memberi sumber informasi
seni, dan Ilmu.
kepada masyarakat dalam
Berdasarkan pendapat tersebut,
bentuk karya audio visual
penulis menyimpulkan bahwa
Dokumenter yang dapat
komunikasi massa merupakan
memberikan informasi tentang
penyampaian pesan kepada
Fenomena Masyarakat Sabung
khalayak luas dengan
Ayam di Baki, Sukoharjo.
menggunakan media massa
seperti media cetak maupun
2. Tinjauan Pustaka
elektronik.

2.1. Komunikasi
2.3. Video Dokumenter
melakukan penggabungan dua
Dokumenter adalah film yang penuturan dalam sebuah tema.
menceritakan suatu kejadian
2.4. Media Informasi
nyata dengan kekuatan ide
kreatornya dalam merangkai
Media adalah salah satu bagian dari
video yang menjadi istimewa.
komunikasi. Adapun penjelasan
Bill Nichols (2001) juga
Sobur (2006), media informasi yaitu
mengatakan jika video
partikel grafis, fotografi atau
dokumenter yaitu cara
elektronis untuk menangkap,
mengekspresikan kembali
memproses, dan menyusun kembali
sebuah kejadian atau realitas
informasi visual. (Prasanti, 2017)
menggunakan fakta dan data.
Ada tiga tipe film dokumenter :
3. Metode
a. Dokumenter eksposisi yaitu
dokumenter yang paling
3.1. Observasi
konvensional atau yang sering
Observasi adalah metode
digunakan.
mengamati kegiatan yang
b. Dokumenter eksposisi yaitu
sedang berlangsung dan
tidak perlu memakai narator
mengumpulkan data dan
sebagai voice over, fokus pada
informasi. Observasi dilakukan
dialog antar inti masalah.
untuk mendapatkan gambaran
c. Dokumenter interaktif yaitu
sebenarnya dari kejadian atau
produser berperan aktif. Scene
peristiwa tersebut. Sebuah acara
komunikasi antar sutradara dengan
yang menjawab pertanyaan
narsumnya terlihat jelas.
penelitian. Observasi dilakukan
d. Dokumenter refleksi adalah
dengan cara mengamati secara
kamera diumpamakan sebagai mata
langsung subjek penelitian
film yang merecord berbagai realitas.
(Hasanah, 2017). Metode ini
e. Dokumenter performatif titik
melakukan pengamatan secara
intinya pada kemasan. Kemasan
langsung, sehingga data yang di
harus dibuat sangat menarik.
dapat lebih relevan. ;Metode ini
digunakan penulis untuk 3.4. Studi Pustaka
memperkuat data dalam Studi Kepustakaan ini
pembuatan video dokumenter dilakukan dengan hadir
Fenomena Masyarakat Sabung langsung di perpustakaan
Ayam di Baki, Sukoharjo dan mencari buku yang
Sebagai Media Informasi. sama dengan inti
permasalahan yang akan di
3.2. Wawancara angkat.

Metode Wawancara Dalam mencari data serta

adalah proses pengumpulan informasi mengenai

data dengan cara bertanya pembuatan video

dan dijawab. Pada penelitian dokumenter ini, penulis

ini, penulis akan melakukan menggunakan metode studi

proses tanya jawab dengan pustaka untuk mendapatkan

narasumber untuk mendapat data sekunder yang akan

informasi arena Sabung digunakan sebagai landasan

Ayam di Baki, Sukoharjo. perbandingan antara teori

(Annashri & Putra, 2021). dengan prakteknya di


lapangan. Data sekunder
3.3. Dokumentasi
diperoleh dari hasil

Metode Dokumentasi mempunyai pencarian di internet,

arti yang sangat krusial pada membaca berbagai

penelitian kulitatif. Karena secara literature, catatan

jelas dokumentasi menaruh citra perkuliahan serta dari

tentang pengalaman yang masih ada beberapa sumber lain yang

dalam lingkup penelitian dan dapat relevan (Animah et al.,

menggunakan dengan cara mencari 2020).

dokumen atau data & sebagainya


(Hasanah, 2017).
4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Ide Pembahasan Produk


Ide pembuatan Produksi Video
Dokumenter Fenomena Masyarakat
Sabung Ayam di Baki, Sukoharjo
Sebagai Media Informasi ini muncul
karena penulis tertarik dengan
fenomena sabung ayam yang masih
jarang diekspos. Penulis menemukan
banyak hal baru dan hal yang belum
banyak diketahui orang tentang
tradisi ini.
Penulis akan menyajikan tentang
pengetahuan yang dapat diambil dari
video dokumenter yang penulis
sajikan. Penulis melakukan
penelitian dengan secara langsung
dengan narasumber di arena Sabung
Ayam di Baki, Sukoharjo.
Alasan dari penulis mengangkat
Sabung Ayam di Baki, Sukoharjo Gambar 1 : Canon EOS 700D

karena narasumber yang mudah Gambar 2 : Tripod

ditemui dan dimintai wawancara dan


penjelasan yang detail. Dan pelaku
sabung ayam mempunyai banyak
waktu sehingga penulis dapat
melakukan shoot video dengan
mudah.

4.2. Perlengkapan Produksi Gambar 3 : Personal


Computer
4.3. Penerapan Produk Dokumenter yang
Pembuatan video dokumenter rencananya akan
fenomena masyarakat sabung diunggah di media social
ayam di Baki, Sukoharjo ini seperti Youtube dan
digunakan sebagai salah satu Instagram.
media informasi kepada
masyarakat luas. Cara 4. Komunikan
penyebaran video Target sasaran dari
dokumenter ini akan informasi ini adalah
dipublikasikan penulis lewat masyarakat luas
media social youtube. 5. Feedback

Perencanan informasi adalah Efek yang diharapkan


sebagai berikut : adalah masyarakat
1. Komunikator mengerti bahwa sabung
Penulis bekerja sama ayam itu beresiko dan
dengan pihak pemilik juga dilarang.
arena Sabung Ayam.
5. Kesimpulan
2. Pesan
Dunia seni memanglah

Video dokumenter ini sangat beragam jenis dan

berisi informasi untuk kategorinya. Dengan

memberikan pesan adanya perkembangan

kepada masyarakat luas, yang semakin modern,

tentang Sabung Ayam di banyak orang mulai

Baki, Sukoharjo. mencari celah untuk


mendapat yang mereka
3. Media inginkan. Penulis dalam
Alat ini digunakan untuk melakukan proses
menyampaikan pesan atau membuat dokumenter ini
informasi media massa menggunakan tiga
dalam bentuk Video tahapan yaitu pra
produksi, produksi, pasca
produksi. Dengan adanya
media informasi seperti
yang dibuat penulis dalam
bentuk media audio visual
maka video dokumenter
Fenomena masyarakat
sabung ayam di desa
Baki, Sukoharjo ini bisa
memberikan informasi
kepada masyarakat luas
mengenai adanya
Fenomena ini di area
Baki, Sukoharjo yang
eksistensinya tinggi dan
sudah turun menurun
terjadi.

You might also like