You are on page 1of 23

Fisika Nuklir

- Sifat-Sifat Inti Nuklir -

Elin Yusibani
Departemen Fisika
Universitas Syiah Kuala

Sources:
Fundamentals in Nuclear Physics, Jean-Louis Basdevant, James Rich, Michel Spiro, Springer, 2005
1. Nuclear Physics, Irving Kaplan, Addison-Wesley pub, 1963
2. Nuclear Physics, John Lilley,John Wiley&sons Ltd pub, 2001

Last Updated: September 2017 1


Sejarah periode fisika Nuklir di Dunia
• 1868 Mendeleev’s periodic classification of the elements.
• 1895 Discovery of X-rays by Roentgen.
• 1896 Discovery of radioactivity by Becquerel.
• 1897 Identification of the electron by J.J. Thomson.
• 1898 Separation of the elements polonium and radium by
Pierre and Marie Curie.
• 1908 Measurement of the charge +2 of the α particle by
Geiger and Rutherford.
• 1911 Discovery of the nucleus by Rutherford; “planetary”
model of the atom.
• 1913 Theory of atomic spectra by Niels Bohr.
• 1914 Measurement of the mass of the α particle by Robinson
and Rutherford.
• 1924–1928 Quantum theory (de Broglie, Schrodinger,
Heisenberg, Born, Dirac).
2
Sejarah periode fisika Nuklir di Dunia
• 1928 Theory of barrier penetration by quantum tunneling,
application to α radioactivity, by Gamow, Gurney and
Condon.
• 1929–1932 First nuclear reactions with the electrostatic
accelerator of Cockcroft and Walton and the cyclotron of
Lawrence.
• 1930–1933 Neutrino proposed by Pauli and named by Fermi in
his theory of beta decay. • 1932 Identification of the
neutron by Chadwick.
• 1934 Discovery of artificial radioactivity by F. and I. Joliot-Curie.
• 1934 Discovery of neutron capture by Fermi.
• 1935 Liquid-drop model and compound-nucleus model of N.
Bohr.
• 1935 Semi-empirical mass formula of Bethe and Weizsacker.

3
Sejarah periode fisika Nuklir di Dunia
• 1938 Discovery of fission by Hahn and Strassman.
• 1939 Theoretical interpretation of fission by Meitner, Bohr and
Wheeler.
• 1938 Bethe and Weizs¨acker propose that stellar energy comes
from thermonuclear fusion reactions.
• 1946 Gamow develops the theory of cosmological
nucleosynthesis.
• 1953 Salpeter discovers the fundamental solar fusion reaction
of two protons into deuteron.
• 1957 Theory of stellar nucleosynthesis by Burbidge, Burbidge,
Fowler and Hoyle.
• 1960– Detection of solar neutrinos
• 1987 Detection of neutrinos and γ-rays from the supernova
SN1987
4
Z = jumlah proton
N = jumlah neutron
A=N+Z

Kotak hitam adalah atom yang berumur panjang berada di bumi


5
Inti atom adalah ikatan kuantum dari partikel yang diberinama
NUKLEON (nucleons) dimana terdapat dua type, bermuatan
positif diberinama PROTON dan tidak bermuatan diberinama
NEUTRON, keduanya memiliki massa yang hampir dekat

Mnc2 = 939,56 MeV


Mpc2 = 938,27 MeV

(mn-mp)c2 = 1,29 MeV

Di dalam fisika nuklir, perbedaan massa itu lebih penting


daripada massanya sendiri. Perbedaan massa ini hampir sama
dengan massa dari elektron

Mec2 = 0,511 MeV


6
Nukleon dan elektron memiliki spin ½ fermion, artinya angular momentum
intrinsik berada pada nilai  ħ/2, dimana harus memenuhi prinsip eklusi dari
Pauli dimana dapat mencegah dua partikel yang identik (proton, neutron,
atau elektron) memiliki fungsi gelombang spasial yang sama kecuali terdapat
perbedaan spin (berlawanan).

Nilai magnetik momen yang dimiliki adalah


p = 2,792 847 386 (63) N
n = -1,913 042 75 (45) N

Dimana (nuclear magneton)


N = eħ/2mp = 3,152 451 66(28) x 10-14 MeV-1

Untuk kasus elektron


e = 1,001 159 652 193 (40) B

Dimana Bohr magneton


B = qħ/2me = 5,788 382 63(52) x 10-11 MeVT-1

Nukleon diikat dengan gaya nuklir yang dapat melawan gaya tolak menolak
dari Coloumb antar protonnya dikenal dengan gaya interksi kuat 7
Istilah Nuclei diperuntukkan ikatan antara nukleon
Atom diperuntukkan ikatan antara nuclei dan elektron

properti Atom Nuclei


Panjang 10-10 m 10-15 fm
energy eV MeV

Ukuran nuclei 5x lebih kecil dari atom dan binding energinya 6x


lebih besar daripada atom.

A
X  A
Z X  A
Z XN

Dimana X adalah symbol kimia yang berhubungan dengan Z,


bilangan (A,Z0 atau (N,Z) menunjukkan jenus inti yang tidak
ditentukan oleh kondisi kuantumnya.

8
Sebuah istilah khusus

ISOTOP adalah memiliki nilai yang sama akan jumlah Z (proton)


namun berbeda jumlah N (neutron). Keduanya memiliki properti
kimiawi secara umum sama karena sama-sama memiliki jumlah Z
yang sama, namun kadang berbeda.
Contoh 238 235
92 U dan 92 U

ISOBAR memilii nomor massa yang sama, A, dikarenakan


memiliki interaksi proton dan neutron yang sama, pada umumnya
perbedaan isobar mememiliki kesamaan properti.
Contoh 3
He dan 3He
ISOTONE untuk nuclei yang memiliki kesamaan jumlah N
(neutron) namun berbeda Z (proton), istilah ini jarang digunakan
14 16
Contoh C 6 dan O8
9
Parameter dari sebuah inti nuklir dapat
dibedakan sebagai berikut:
STATIK PROPERTI DINAMIK PROPERTI

 Muatan listrik  Peluruhan inti


 Jari-jari  Reaksi Probabilitas
 Massa
 Binding energi
 Angular momentum
 Parity
 Magnetik dipole
 Momen Elektrik
quadrupole
 Energi saat tereksitasi
10
JARI-JARI NUKLIR
Seperti jari-jari dari sebuah atom, maka jari-jari dari sebuah inti atom tidak
dapat ditentukan secara presisi. Baik atom ataupun intinya adalah berbentuk
sebuah bola yang padat namun tidak jelas batasannya (boundary). Keduanya
memiliki energi potensial coloumb yang mengikat sehingga menghasilkan
muatan listrik yang distribusinya menuju takhingga.

Pada umumnya jari-jari nuclei adalah ro = 1,2 fm

R  ro A1 / 3
ro  1,2 fm

3r 2
rrms adalah ukuran nukleus inti besar
rrms 2 
 d r r  (r )
R adalah jari-jari bola secara umum 3r
A adalah jumlah nukleon  r  (r )
d
11
Hasil eksperimental tentang rapat massa muatan (efm-3)
sebagai fungsi dari r(fm) didapatkan dari tumbukan elastis
elektron-nucleus, nuclei ringan memiliki distribusi muatan
mendekari r=0 sedangkan inti berat cenderung flat 12
BINDING ENERGY,B
Binding energy (energi ikat, B) didefinisikan sebagai perbedaan
antara massa setiap inti atomnya dengan massa keseluruhan atom
B ( A, Z )  Nm n c 2  Zm p c 2  m( A, Z )c 2
B didefinisikan sebagai bilangan positif B(A,Z)=-EB(A,Z) dimana EB
adalah binding energy yang biasanya berharga negatif.

Binding energy per nukleon B/A akan menaik saat A naik dan
mencapai nilai maximum pada A~55-60 pada iron-nikel, diatas itu
akan menurun secara pelan sebagai fungsi dari A. Hal ini dapat
menginformasikan bahwa energy dapat dilepaskan dengan cara FUSI
(gabung) pada inti ringan dan FISI (melepas) pada inti berat. Untuk A
> 12, binding energy memiliki nilai aproksimasi
B ( A, Z )  A  8 MeV
7,7 MeV  B( A, Z ) / A  8,8 MeV ;12  A  225 13
Lingkaran hitam inti atom yang tidak meradiasi beta partikel,
sedangkan lingkaran kosong merupakan radioaktif yang tidak
stabil biasanya memancarkan beta partikel 14
15
Massa Nuclei
Unit yang biasa digunakan dalam mendefinisikan massa dari
nuclei
 kilogram (kg)
 Elektron-volt (eV)
 Atomic mass unit (u)

16
A schematic of a “double-focusing” mass spectrometer

Ion dipercepat dari sebuah


sumber potensial Vsource ,
setelah melewati celah S2
ion tersebut secara
elektrostatik dan magnetik
mengalami deviasi sebesar
90o dan 60o menuju
detektor di S4.
Perbandingan massa dari
dua ion akan sama dengan
perbandingan tegangannya.

Hasil signal akan


dibandingkan dengan massa
isotop osmium 186Os-192Os
17
2 Em 2V m
R 
qB B q

Dimana R adalah jari-jari kurva yang berhubungan dengan


energi kinetik dari ion tersebut (E=qV) dimana q adalah muatan
ion dan m adalah massanya.

Dengan mendapatkan informasi tegangan , jari-jari lintasan dan


muatan dari ion maka kita dapatkan informasi dari massa .
Apabila kita ingin mendapatkan massa dari ion maka kita
bandingkan hasil spektrumnya berdasarkan perbandingan
voltage yang kita atur.

Presisi yang didapatkan dengan alat –double-focusing mass-


adalah sekitar 10-8 . Alat ini sulit digunakan untuk nuklida yang
berumur pendek, maka dibutuhkan metode lain. 18
Measurement of nuclear masses with isochronous mass spectroscopy

Nuclei diproduksi dengan


cara fragmentasi dari 460
MeV/u 84Kr pada target
Berylium lalu diinjeksi pada
saluran alat. Foil tipis
berbahan karbon (17
g/cm2) ditempatkan
didalam saluran lalu
memancarkan elektron saat
ion berputar di lintasannya.

Spektrum disamping adalah


lintasan beberapa ion untuk
beberapa periode. Setiap
puncak menunjukkan massa
sebuah nuklida. 19
qB
c 
m

Dimana  adalah frekuensi putaran (cyclotron frequency) dan q


adalah muatan ion, B adalah medan magnet dan m adalah
massanya. Sangat mungkin mengukur frekuensi dari setiap partikel
yang masuk melalui sebuah alat yang dikenal sebagai PENNING
TRAP.

Fasilitas ini terdapat di CERN dalam fasilitas ISOLTRAP. Fasilitas ini


terdiri dari dua buah elektroda yang berpasangan, dimana
elektroda ini memeliki perbedaan potensial. Sebuah partikel
bermuatan akan terjebak di tengahnya. Cyclotron fekuency akan
diketahui dengan mencari nilai eigenfrekuency. Presisi dari alat ini
dapat mencapai 10-9.

20
PENNING
TRAP

21
Neutron Massa
Untuk menentukan massa dari neutron tidak dapat digunakan alat
yang telah disebutkan diatas. Cara yang biasa digunakan adalah
dengan bantuan massa atom deuterium.

m d  m p  m n  E / c 2
2hc
E 

Dimana md adalah massa deuterium, mp adalah massa proton dan
mn adalah massa neutron. Dengan B adalah energi ikat dari
deuteurium yang dapat diperoleh dari energi ketika penangkapan
neutron oleh proton yang menghasilkan foton (gamma).

n p  2H  22
Quantum state of nuclei Gambar disamping merupsisi akan
kondisi kuantum dari atom 16O, 17O
dan 18O.

Dalam skala atomik, transisi dari


energi tinggi kepada tingkat energi
paling rendah akan tejadi sangat
cepat, pada nukleus yang terisolasi
maka akan memancarkan foton
dalam bentuk sinar GAMMA atau
memancarkan elektron yang
dIkenal dengan nama konversi
internal.

Waktuhidup berlangsungnya
proses eksitasi ini berkisar antara
10-15-14-10 s, karena pendeknya
waktu tersebut maka yang ada di
bumi hanyalah pada kondisi gound
state. Waktu eksitasi terlama (>1s)
dikenal dengan nama ISOMER,
contohnya 180Ta ditulis 180mTa
Memiliki waktu 1015 tahun 23

You might also like