You are on page 1of 94

KOORDINASI PUSAT DAN DAERAH

TERKAIT PENYUSUNAN RAK LLAJ

PERMEN PPN/BAPPENAS No. 6 TAHUN 2023


TENTANG
TATA CARA PENYUSUNAN DAN EVALUASI RAK LLAJ

Direktorat Transportasi Bappenas


Kedeputian Sarana dan Prasarana

Jakarta, 30 Oktober 2023


GAMBARAN UMUM KESELAMATAN LLAJ
ISU STRATEGIS KESELAMATAN LLAJ

Kondisi Global Kondisi Nasional

Angka fatalitas akibat kecelakaan lalu lintas di 74% fatalitas kecelakaan lalu lintas melibatkan
1 Indonesia rata-rata per tahun mencapai ± 26 4 Kendaraan Roda Dua
Diperkirakan 1,35 juta orang ribu jiwa (setara 3-4 orang meninggal per jam)
3% 2%
meninggal dunia akibat kecelakaan TIDAK BERMOTOR
Jumlah Fatalitas
lalu lintas. 29.083 27.531
10% SEPEDA MOTOR (R2 + R3)
25.671 23.529 25.266
8% MOBIL PENUMPANG
3%
ANGKUTAN ORANG (BUS)

ANGKUTAN BARANG
74%
2018 2019 2020 2021 2022 LAIN-LAIN
Tanpa inisiatif baru yang Sumber: Korlantas Polri, 2023
berkelanjutan, diperkirakan lebih Mayoritas korban kecelakaan lalu lintas usia 5 Korban Kecelakaan di Perlintasan Sebidang Kereta Api
2 produktif (80%) → meningkatkan kemiskinan
dari 75 juta kematian dan 750 juta 335
KA Ditemper Kendaraan
cedera serius dalam 50 tahun KA Ditemper Orang
10,2%
10,5%
pertama abad-21. 67
37 52 55
23

Sumber: Global Status Road Safety, 2018 Meninggal Luka Berat Luka Ringan
Sumber: PT KAI, 2023

Rasio Kecelakaan/Panjang Jalan (km)


79,3% Jalan Nasional
Nasional 0,62
Kerugian ekonomi akibat kecelakaan LLAJ diperkirakan 6 menyumbangkan
rasio kecelakaan/km Provinsi 0,46
mencapai 2,9 – 3,1% dari total PDB Indonesia atau pada
3 tahun 2022 setara dengan Rp 448 – 478 triliun dengan
tertinggi Kabupaten/Kota 0,10
total PDB mencapai Rp 15.434,2 triliun - 0,20 0,40 0,60 0,80
PERPRES NO. 1 TAHUN 2022 TENTANG RUNK LLAJ
DASAR DAN ISI PERPRES RUNK LLAJ

❑ DASAR PENYUSUNAN Pasal 3 ayat (4)


• Penyusunan RUNK LLAJ dikoordinasikan oleh kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang perencanaan pembangunan nasional.
Pasal 4 ayat (2)
PP No. 37 Tahun
2017 tentang • Penyusunan pilar 1 RUNK LLAJ, dikoordinasikan oleh kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang perencanaan pembangunan nasional.
Keselamatan Lalu
Lintas dan Pasal 6 ayat (1)
Angkutan Jalan • RUNK LLAJ, ditetapkan dengan Peraturan Presiden.
PJ Penyusunan RUNK LLAJ

Pasal 7 ayat (3)


• Ketentuan mengenai tata cara penyusunan RAK LLAJ diatur lebih lanjut oleh menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perencanaan pembangunan nasional.

❑ MATERI MUATAN PERPRES

Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4


• Periode RUNK LLAJ • Penyusunan dan • Mekanisme • Sumber Pendanaan
PasalRUNK
• Muatan 1 LLAJ Pelaksanaan RAK Pelaksanaan dan
• Program Nasional LLAJ Pengendalian
KLLAJ • Koordinasi dan • Periode dan
Evaluasi RAK LLAJ Mekanisme Evaluasi Lampiran
ARAH PENYELENGGARAAN RUNK LLAJ 2021 - 2040

VISI RUNK LLAJ


“Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Terbaik di Asia Tenggara
melalui Penciptaan Sistem Berkeselamatan, Penguatan Koordinasi, dan
Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi” SASARAN/TARGET NASIONAL
DALAM PENYELENGGARAAN KESELAMATAN TRANSPORTASI

MISI (mencapai)

➢ Mengarusutamakan keselamatan LLAJ menjadi prioritas nasional


➢ Membudayakan penyelenggaraan LLAJ yang mengutamakan DIRIGEN KOORDINASI TINGKAT NASIONAL
keselamatan
➢ Mensinergikan segala potensi guna memaksimalkan kinerja KLLAJ
PILAR 2: PILAR 4:
JALAN YANG PENGGUNA
BERKESELAMATAN JALAN YANG
BERKESELA-
TUJUAN PILAR 3: MATAN PILAR 5:
PILAR 1: KENDARAAN PENANGANAN
Memberikan panduan/pedoman bagi pemangku kebijakan agar dapat SISTEM YANG YANG KORBAN
melakukan koordinasi, sinkronisasi dan harmonisasi perencanaan BERKESELAMATAN BERKESELA- KECELAKAAN
program KLLAJ, serta menjadi acuan bagi kementerian/ lembaga dan MATAN
pemerintah daerah provinsi/kabupaten/kota untuk menjabarkan langkah-
langkah penanganan KLLAJ di sektor dan wilayah tanggungjawabnya.
Koordinasi 5 Pilar Keselamatan LLAJ
PENDEKATAN PENGEMBANGAN RUNK LLAJ 2021-2040

PENDEKATAN SAFER SYSTEM ADOPSI TARGET SDG'S GLOBAL

Target ke-3 SDG’s: Kesehatan yang Baik dan


WHO merekomendasi pendekatan Kesejahteraan (Good Health and Well Being) pada Butir
“Safer System”, yaitu membangun 3.6 tentang 12 Sasaran Keselamatan Jalan
seluruh elemen transportasi jalan
sebagai sistem terpadu yang
mengakomodasi kerentanan dan
kealpaan pengguna jalan sehingga Target 1: Pada tahun 2020, Target 3: Pada tahun 2030, Target 4: Di tahun 2030, lebih
Target 2: Pada tahun 2030,
semua jalan baru sudah dari 75% dari perjalanan di jalan
seluruh negara memiliki semua negara sepakat atas
memenuhi standar teknis untuk eksisting adalah pada jalan yang
kecelakaan lalulintas tidak rencana aksi nasional
keselamatan jalan yang
satu atau lebih instrumen-
instrumen hukum UN
pengguna jalan yang
memperhitungkan keselamatan
sudah memenuhi standar untuk
semua pengguna jalan

mengakibatkan cedera berat atau komprehensif dan multi- terkait dengan keselamatan jalan atau mencapai peringkat dipertimbangkan dalam
sektoral dengan tenggat lalu lintas bintang 3 ke atas keselamatan jalan

kematian.
waktu

Target 5: Pada tahun 2030, Target 6: Pada tahun 2030, Target 7: Pada tahun 2030, Target 8: Pada tahun 2030,

RUNK LLAJ disusun menggunakan pendekatan 5 (lima) pilar KLLAJ


seluruh kendaraan (baru, separuh perjalanan kendaraan seluruh pengguna sepeda seluruh pengguna kendaraan
bekas, impor) wajib mematuhi batas kecepatan motor harus menggunakan bermotor telah menggunakan
maksimal dan mengurangi
yang meliputi:
memenuhi standar teknis helm berstandar nasional sabuk keselamatan dan
tertinggi keselamatan, sesuai luka dan fatalitas akibat perlindungan anak- anak
dengan regulasi PBB dan/ melanggar batas kecepatan standar
1. Sistem Yang Berkeselamatan (Safer System) atau peraturan global lain

2. Jalan yang Berkeselamatan (Safer Roads)


3. Kendaraan yang Berkeselamatan (Safer Vehicles)
4. Pengguna Jalan yang Berkeselamatan (Safer People) dan Target 9: Pada tahun 2030,
seluruh pengemudi kendaraan
Target 10: Pada tahun 2030,
seluruh negara telah
Target 11: Pada tahun 2030,
seluruh pengemudi
Target 12: Pada tahun 2030,
seluruh negata mencapai target

5. Penanganan Korban Kecelakaan (Post Crash Responses) bermotor termasuk sepeda


motor wajib bebas pengaruh
memiliki aturan yang
melarang dan/atau
professional wajib memenuhi
peraturan batas waktu
nasional meminimalisasi durasi
antara kejadian kecelakaan
alkohol maupun zat psikoaktif mengemudi maksimal dan dengan datangnya bantuan
membatasi penggunaan HP
waktu untuk beristirahat penanganan darurat dan
pada saat berkendara paramedik
minimal
PENGEMBANGAN TARGET RUNK LLAJ DAN INDIKATOR PENCAPAIAN
PILAR KLLAJ
Sasaran Utama
Pengembangan Target RUNK LLAJ 2021-2040 INDIKATOR PENCAPAIAN PILAR RUNK LLAJ

DATA DASAR INDIKATOR KINERJA UTAMA : Pilar KPI PENCAPAIAN RUNK LLAJ
• Rencana aksi dirumuskan dengan rincian target, tahun
Menggunakan basis data jumlah a. Indeks fatalitas per 100.000 Pilar 1 : pelaksanaan dan indikator pencapaiannya.
fatalitas tahun 2010 dan penduduk sebagai indeks faktor Sistem Yang • Terwujudnya regulasi berkaitan dengan KLLAJ.
Berkeselamatan • Terwujudnya data kecelakaan lalu lintas dan Pengawasan
kesehatan
mempertimbangkan target SDG’s. Kecederaan.
b. Indeks fatalitas per 10.000 kendaraan • Semua jalan yang dibangun memenuhi standar pemeringkatan
sebagai indeks faktor lalu-lintas Pilar 2 : bintang 3 (tiga).
Jalan Yang • Sertifikasi pemenuhan pemeringkatan jalan.
Berkeselamatan • Terwujudnya lebih dari 75% km standar jalan bintang 3 (tiga)
TARGET 1 TARGET 2 dengan menggunakan pendekatan assessment iRAP.
• Seluruh kendaraan bermotor telah memiliki standar fitur
Prediksi Persentase Persentase
keselamatan.
Jumlah Pilar 3 : • Pemberian sertifikasi uji tipe kendaraan bermotor dengan
Tahun Indeks fatalitas Penurunan Indeks fatalitas Penurunan
kematian Kendaraan Yang mengadopsi NCAP.
per 100.000 Indeks fatalitas per 10.000 Indeks Fatalitas
(jiwa) Berkeselamatan • Semua kendaraan harus laik jalan.
penduduk per 100.000 kendaraan per 10.000 • Kompetensi petugas uji laik kendaraan dan akreditasi pusat uji
penduduk kendaraan kendaraan.
• Program Speed Control.
Pilar 4 :
• Program helm untuk anak harus terselenggara secara bertahap
2010 Pengguna Jalan Yang
• Regulasi pengguna sabuk keselamatan bagi seluruh kursi dan
(Tahun 31.234 13,14 - 3,93 - Berkeselamatan standar pelindungan anak.
dasar)
• Penanganan korban kecelakaan LLAJ dapat tiba ke tempat
2025 27.838 9,53 30% 1,37 65% kejadian dengan waktu seminimal mungkin
Pilar 5 :
2030 23.852 7,62 40% 0,98 75% • Meningkatkan peran masyarakat yang terlatih dalam Penanganan
Penanganan Korban
Pertama Gawat Darurat (PPGD)
2035 20.246 6,04 55% 0,78 80% Kecelakaan • Terselenggaranya nomor telepon tunggal 119 di seluruh pusat-
2040 16.640 4,63 65% 0,59 85% pusat penanganan kegawatdaruratan.
DASAR PENETAPAN SASARAN DAN TARGET SERTA PERUMUSAN
STRATEGI RUNK LLAJ 2021-2040

DASAR PENETAPAN SASARAN DAN TARGET RUNK LLAJ STRATEGI RUNK LLAJ PERIODE TAHUN 2021-2040

Penetapan sasaran dan target RUNK LLAJ didasarkan pada


:

1. Fungsi manajemen instansi/lembaga yang


meliputi: pentingnya koordinasi, ketersediaan aturan
yang mendukung, alokasi dana dan sumber daya,
sosialisasi, monitoring dan evaluasi, serta penelitian
dan transfer knowledge;

2. Intervensi yang meliputi: perlunya keterlibatan


berbagai pemangku kepentingan untuk
meningkatkan KLLAJ yang terbagi dalam urusan
perencanaan, desain, pemanfaatan jalan, perilaku
pengguna jalan, kendaraan dengan standar
keselamatan global dan pemulihan serta rehabilitasi
korban kecelakaan.

3. Hasil yang meliputi: keluaran, manfaat sementara,


manfaat akhir dan biaya sosial.
PERBANDINGAN LINGKUP MUATAN RUNK LLAJ DAN RAK LLAJ
RUNK LLAJ RAK LLAJ K/L RAK LLAJ PROVINSI RAK LLAJ KAB/KOTA
1. Visi dan Misi RUNK LLAJ; 1. Sasaran Kementerian/Lembaga; 1. Sasaran Pemerintah Provinsi; 1. Sasaran Pemerintah Kabupaten/Kota;
2. Tujuan dan Arah Kebijakan RUNK 2. Arah kebijakan strategis berdasarkan 2. Arah kebijakan strategis berdasarkan 2. Arah kebijakan strategis berdasarkan
LLAJ; RUNK LLAJ; RUNK LLAJ dan RAK LLAJ RUNK LLAJ,
3. Sasaran dan Target Jangka Panjang 3. Kebutuhan regulasi dan tatanan Kementerian/Lembaga; 3. RAK LLAJ Kementerian/Lembaga, dan
RUNK LLAJ; kelembagaan kementerian/lembaga 3. Kebutuhan regulasi daerah dan tatanan RAK LLAJ Provinsi;
Muatan 4. Strategi dan Kebijakan; dan yang diperlukan; kelembagaan Pemerintah Provinsi; 4. Kebutuhan regulasi daerah dan tatanan
5. Program Nasional Keselamatan LLAJ 4. Rencana aksi dan target kinerja; dan 4. Rencana aksi dan target kinerja; dan kelembagaan Pemerintah
dalam kurun waktu 20 (dua puluh) 5. Rencana pendanaan. 5. Rencana pendanaan. Kabupaten/Kota;
tahun. 5. Rencana aksi dan target kineija; dan
6. Rencana pendanaan.

Legalitas Peraturan Presiden Peraturan Menteri/ Kepala Lembaga Peraturan Gubernur Peraturan Bupati/ Walikota

Kementerian PPN, Kementerian PUPR,


Kementerian Perhubungan, Polri,
• 416 Kabupaten
Penyusun Penanggung Jawab Pilar Kementerian Kesehatan, Kementerian 38 Provinsi
• 98 Kota
Pendidikan dan Kebudayaan dan
Kementerian Perindustrian
Jangka Waktu 20 tahun 5 tahun 5 tahun 5 tahun

Evaluasi
Setiap 3 bulan secara internal Setiap 3 bulan secara internal Setiap 3 bulan secara internal Setiap 3 bulan secara internal
Pelaksanaan
1. Evaluasi dilakukan setiap 5 tahun dan 1. Dilakukan setiap tahun 1. Dilakukan setiap tahun 1. Dilakukan setiap tahun
sewaktu-waktu jika dibutuhkan 2. Disusun oleh penanggung jawab pilar, 2. Disusun oleh penanggung jawab pokja pilar, 2. Disusun oleh penanggung jawab pokja pilar,
2. Disusun oleh penanggung jawab pilar, dilaporkan kepada kementerian yang di tingkat Provinsi, dilaporkan kepada di tingkat Kabupaten/ Kota, dilaporkan
dilaporkan oleh kementerian yang menyelenggarakan urusan Gubernur kepada Bupati/ Walikota
Evaluasi
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perencanaan
Dokumen pemerintahan di bidang perencanaan pembangunan nasional
pembangunan nasional untuk
dimintakan persetujuan kepada
Presiden
Dilakukan setiap tahun (Paling lambat pada Dilakukan setiap tahun (Paling lambat pada Dilakukan setiap tahun (Paling lambat pada Dilakukan setiap tahun (Paling lambat pada
Pelaporan
akhir September tahun berikutnya) akhir September tahun berikutnya) akhir September tahun berikutnya) akhir September tahun berikutnya)

CATATAN: Penyusunan RAK LLAJ disusun paling lambat 1 (satu) tahun setelah Peraturan Menteri disahkan
CASCADING SASARAN PILAR DAN POKJA PILAR SERTA KPI RAK LLAJ
DAERAH (PROVINSI/KABUPATEN/KOTA)
SASARAN PILAR SASARAN POKJA PILAR
Pilar (PERPRES 1/2022 (PERMEN BAPPENAS No. KPI RAK LLAJ PROVINSI KPI RAK LLAJ KABUPATEN/KOTA
RUNK LLAJ) 6/2023)
1. Terbitnya Peraturan 1. Tersusunnya RAK LLAJ Provinsi.
1. Tersusunnya RAK LLAJ di
Gubernur/Bupati/Walikota tentang 2. Penguatan Efektivitas Forum LLAJ Provinsi. 1. Tersusunnya RAK LLAJ Kabupaten/Kota.
Tingkat Nasional maupun
RAK LLAJ Provinsi/Kabupaten/Kota 3. Pengembangan Konsep Kelembagaan 2. Penguatan Efektivitas Forum LLAJ
Daerah yang
2. Terbentuk dan berjalannya Forum KLLAJ. Kabupaten/Kota.
komprehensif dan Multi
Pilar 1 : LLAJ. 4. Pengembangan Kemitraan dan fokus Riset 3. Pengembangan Konsep Kelembagaan KLLAJ.
Sektoral.
Sistem Yang 3. Tersedianya Pendanaan KLLAJ. KLLAJ. 4. Pengembangan Kemitraan dan fokus Riset
2. Terwujudnya Ketersediaan
Berkeselamat 4. Tersedianya Laporan Monitoring dan 5. Pelaporan Pelaksanaan Monitoring dan KLLAJ.
Data Kecelakaan LLAj dan
an Evaluasi untuk dilaporkan kepada Evaluasi RAK LLAJ Provinsi setiap tahun. 5. Pelaporan Pelaksanaan Monitoring dan
Pengawasan Kecederaan.
Penanggung Jawab Pilar Setiap 6. Pengembangan Konsep Pendanaan KLLAJ. Evaluasi RAK LLAJ setiap tahun.
3. Tersedia Akses Jalan
Tahunnya. 7. Pengukuran Biaya Sosial Ekonomi Akibat 6. Pengembangan Konsep Pendanaan KLLAJ.
yang memenuhi Instrumen
5. Terbentuknya Tim Koordinasi yang Kecelakaan LLAJ.
Keselamatan PBB.
terlaksana secara efektif.
1. Persentase Peningkatan Panjang Jalan yang 1. Persentase Peningkatan Panjang Jalan yang
berperingkat Bintang 3 di Jalan Provinsi berperingkat Bintang 3 di Jalan
(persentase atau km). Kabupaten/Kota (persentase atau km).
• Seluruh Jalan yang 2. Persentase Jalan yang sudah memiliki 2. Persentase Jalan yang sudah memiliki
dibangun memenuhi sertifikat Uji Laik Fungsi Jalandi Jalan sertifikat Uji Laik Fungsi Jalandi Jalan
Standar Pemeringkatan Provinsi (persentase atau km). Kabuupaten/Kota (persentase atau km).
Bintang 3 (tiga). • Meningkatnya Panjang Jaringan Jalan 3. Persentase lokasi Daerah Rawan 3. Persentase lokasi Daerah Rawan Kecelakaan
Pilar 2 :
• Sertifikasi Pemenuhan Bintang 3 (persentase atau km). Kecelakaan yang sudah tertangani yang sudah tertangani (persentase atau
Jalan Yang
Pemeringkatan Jalan. • Menurunnya Jumlah Daerah Rawan (persentase atau jumlah lokasi). jumlah lokasi).
Berkeselamat
• Terwujudnya lebih dari 75% Kecelakaan (persentase atau titik 4. Persentase Perlintasan Sebidang Kereta Api 4. Persentase Perlintasan Sebidang Kereta Api
an km Standar Jalan Bintang 3 lokasi). yang tertangani (persentase atau lokasi). yang tertangani (persentase atau lokasi).
(tiga) dengan 5. Tersedianya Lajur Khusus Angkutan Massal 5. Terselenggaranya Penerapan Pembatasan
menggunakan Pendekatan Perkotaan di Jalan Provinsi (km). Akses Jalan bagi Pesepeda dan Sepeda
Sssessment iRAP. 6. Tersedianya Prasarana bagi Pejalan Kaki Motor (km).
dan Peseda di Jalan Provinsi (km). 6. Tersedianya Prasarana bagi Pejalan Kaki dan
Peseda di Jalan Kabupaten/Kota (km).
CASCADING SASARAN PILAR DAN POKJA PILAR SERTA KPI RAK LLAJ
DAERAH (PROVINSI/KABUPATEN/KOTA)
SASARAN PILAR SASARAN POKJA PILAR
Pilar (PERPRES 1/2022 (PERMEN BAPPENAS No. KPI RAK LLAJ PROVINSI KPI RAK LLAJ KABUPATEN/KOTA
RUNK LLAJ) 6/2023)
1. Meningkatnya Jumlah Alat Uji Kendaraan
1. Persentase Meningkatnya Jumlah
1. Seluruh Kendaraan Bermotor di Seluruh Kabupaten/Kota (Unit).
Perusahaan Angkutan Umum yang memiliki
Bermotor telah memenuhi 2. Meningkatnya Cakupan Jumlah Kendaraan
Sertifikat Sistem Manajemen Keselamatan
Standar Fitur yang di Uji (Unit).
(SMK).
Keselamatan. 3. Meningkatnya Jumlah SDM Penguji
1. Tersedianya Infrastruktur Pengujian 2. Terselenggaranya Penerapan Instrumen
Pilar 3 : 2. Pemberian Sertifikasi Uji Kendaraan Bermotor yang Tersertifikasi
di Daerah (jumlah/akreditasi tipe). Pembatasan Kecepatan di Jalan Provinsi.
Tipe Kendaraan Bermotor (Orang).
Kendaraan 2. Meningkatnya Kepatuhan terhadap 3. Terlaksananya Survei Manajemen Rekayasa
dengan mengadopsi 4. Meningkatnya Sistem Angkutan Umum
Yang Kewajiban Uji Berkala Lalu Lintas (Survei Batas Kecepatan)
NCAP. Perkotaan di Jalan Kabupaten/Kota.
Berkeselamat (persentase/jumlah). 4. Meningkatnya Sistem Angkutan Umum
3. Seluruh Kendaraan Laik 5. Terselenggaranya Penerapan Instrumen
an 3. Meningkatnya Kendaraan yang Laik Perkotaan di Jalan Provinsi.
Jalan. Pembatasan Kecepatan di Jalan
Jalan (persentase/jumlah). 5. Pemenuhan Perlengkapan Jalan
4. Terpenuhinya Kompetensi Kabupaten/Kota.
Berdasarkan Hasil Rekomendasi ULFJ.
SDM Petugas Uji Laik 6. Peningkatan Opsi Pembiayaan dalam
6. Peningkatan Opsi Pembiayaan dalam
Kendaraan dan Akreditasi Penyelenggaraan Pengujian Kendaraan
Penyelenggaraan Pengujian Kendaraan
Pusat Uji Kendaraan. Bermotor.
Bermotor.

1. Separuh Perjalanan
Kendaraan Mematuhi
1. Pengembangan Pendidikan Berlalu Lintas
Batas Kecepatan
Jenjang SMA.
Maksimal.
1. Terselenggaranya 2. Meningkatnya Kesadaran Masyarakat Untuk 1. Pengembangan Pendidikan Berlalu Lintas
2. Seluruh Pengguna
Sosialisasi/Kampanye KLLAJ. tertib Lalu Lintas. Jenjang PAUD hingga SMP.
Sepeda Motor
Pilar 4 : 2. Menurunnya Pelanggaran Lalu Lintas 3. Terlaksananya Survei atau Analisis 2. Meningkatnya Kesadaran Masyarakat Untuk
menggunakan Helm
Pengguna seperti penggunaan Helm, Sabuk Kepatuhan Berlalu Lintas (Persentase tertib Lalu Lintas.
Berstandar Nasional.
Jalan Yang Keselamatan. Kepemilikan SIM, Penggunaan Helm, Penggunaan Sabuk 3. Kampanye dan Sosialisasi Keselamatan LLAJ.
3. Seluruh Pengguna
Berkeselamat Pelanggaran Batas Kecepatan Keselamatan, Persentase Pelanggaran Lalu 4. Pemenuhan Pelatihan dan Sertifikasi SDM
Kendaraan Bermotor
an (persentase/jumlah). Lintas). Diklat Pengemudi.
menggunakan Sabuk
3. Menurunnya Jumlah dan Rasio 4. Kampanye dan Sosialisasi Keselamatan
Keselamatan.
Fatalitas Kecelakaan. LLAJ.
4. Seluruh Pengemudi
5. Pemenuhan Sertifikasi SDM Kepemilikan
Kendaraan Bermotor
SIM.
Wajib bebas Alkohol
maupun Zat Psikoaktif.
CASCADING SASARAN PILAR DAN POKJA PILAR SERTA KPI RAK LLAJ
DAERAH (PROVINSI/KABUPATEN/KOTA)

SASARAN PILAR SASARAN POKJA PILAR


Pilar (PERPRES 1/2022 (PERMEN BAPPENAS No. KPI RAK LLAJ PROVINSI KPI RAK LLAJ KABUPATEN/KOTA
RUNK LLAJ) 6/2023)
1. Meminimalisir Durasi
1. Meningkatnya Respon Time Pertolongan
antara Kejadian 1. Menurunnya Waktu Tanggap antara
Korban Kecelakaan LLAJ. 1. Meningkatnya Respon Time Pertolongan
Kecelakaan dengan Kecelakaan dan datangnya
2. Tersedianya Rumah Sakit Rujukan Korban Kecelakaan LLAJ.
Datangnya Bantuan Pertolongan.
Berjenjang di Setiap Wilayah Provinsi. 2. Tersedianya PSC 119 di Seluruh
Penanganan Darurat dari 2. Meningkatnya Jumlah Kecelakaan
3. Pemenuhan Ketersediaan Peralatan Kabupaten/Kota.
Pilar 5 : Tenaga Kesehatan. yang ditangani Oleh PSC.
Ambulance (unit/lokasi). 3. Tersedianya Rumah Sakit Rujukan Berjenjang
Penanganan 2. Tersedianya Sistem 3. Tersedianya Sinkronisasi Data
4. Meningkatnya Tenaga Medis Kesehatan di Setiap Wilayah Kabupaten/Kota.
Korban Penanggulangan Gawat Kecelakaan dan Data Rumah Sakit.
Terlatih (Orang). 4. Pelatihan Tenaga Medis Kesehatan (Orang).
Kecelakaan Darurat Terpadu (SGDT). 4. Tersedianya One Access Code di
5. Meningkatnya Peran Masyarakat Terlatih 5. Meningkatnya Peran Masyarakat Terlatih
3. Tersedianya PSC 119. Setiap Daerah.
dalam Pertolongan Pertama (Orang). dalam Pertolongan Pertama (Orang).
4. Tersedianya One Access 5. Meningkatnya Peran Masyarakat
6. Terselenggaranya Rehabilitasi Medis dan 6. Terselenggaranya Rehabilitasi Medis dan
Code tunggal di Seluruh Terlatih dalam Penanganan Tanggap
Jiwa Paca Kecelakaan. Jiwa Paca Kecelakaan.
Pusat-pusat penanganan Darurat.
Kegawatdaruratan.
PERATURAN MENTERI PPN/BAPPENAS NO. 6 TAHUN 2023 TENTANG TATA
CARA PENYUSUNAN DAN EVALUASI RAK LLAJ
DASAR PENYUSUNAN DAN TUJUAN PERMEN PPN/BAPPENAS NO. 6 TAHUN 2023
TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DAN EVALUASI RAK LLAJ

Dasar PERATURAN MENTERI PPN/BAPPENAS NO. 6 TAHUN 2023 TENTANG


Penyusunan TATA CARA PENYUSUNAN DAN EVALUASI RAK LLAJ

❑ PP No. 37 Tahun 2017 tentang Keselamatan LLAJ


TUJUAN
Pasal 7 ayat (3)

“Ketentuan mengenai tata cara penyusunan RAK 1. Memberikan arahan prinsip dasar
LLAJ sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih penyelenggaraan KLLAJ yang baik dan selaras
lanjut oleh menteri yang menyelenggarakan urusan dengan perencanaan pembangunan nasional dan
pemerintahan di bidang perencanaan pembangunan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable
nasional”. Development Goals)
2. Memberikan pedoman perencanaan
pembangunan bagi Kementerian/Lembaga serta
❑ Perpres No. 1 Tahun 2022 tentang RUNK LLAJ Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota dalam
mendukung pencapaian target RUNK LLAJ 2021-
Pasal 5 ayat (12) 2040
3. Memberikan pedoman penyusunan RAK LLAJ
“Tata cara penyusunan RAK LLAJ Kementerian/Lembaga, RAK LLAJ Provinsi, dan
Kementerian/Lembaga dan RAK LLAJ Provinsi/ RAK LLAJ Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota diatur lebih lanjut dengan Peraturan 4. Memberikan acuan bagi pemangku kepentingan
Menteri”. yang terlibat dalam penyelenggaraan KLLAJ.
ISI PERMEN PPN/BAPPENAS NO. 6 TAHUN 2023 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN
DAN EVALUASI RAK LLAJ

PASAL 2 AYAT (2) PASAL 5 AYAT (1) s/d (4)


RAK LLAJ disusun dan dilaksanakan oleh : 1. Penyusunan dan Pembahasan dilaksanakan oleh Tim
a. Kementerian/Lembaga sesuai kewenangannya; Koordinasi dalam Forum LLAJ
b. Pemerintah Daerah Provinsi; 2. Tim Koordinasi RAK LLAJ Kementerian/Lembaga dibentuk
c. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota oleh Menteri/Kepala Lembaga;
3. Tim Koordinasi RAK LLAJ Provinsi dibentuk dan ditetapkan
oleh Sekretaris Daerah Provinsi;
PASAL 3 4. Tim Koordinasi RAK LLAJ Kabupaten/Kota dibentuk dan
ditetapkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota
RAK LLAJ disusun dan dilaksanakan oleh :
a. Sasaran (Kementerian/Lembaga, Pemda Prov/Kab/Kot);
b. Arah Kebijakan Strategis Berdasarkan RUNK LLAJ;
c. Kebutuhan Regulasi dan Tatanan Kelembagaan; PASAL 10
d. Rencana Aksi dan Target Kinerja;
e. Rencana Pendanaan. RAK LLAJ ditetapkan dengan :
a. Peraturan Menteri atau Peraturan Lembaga untuk RAK
LLAJ Kementerian/Lembaga;
b. Peraturan Gubernur untuk RAK LLAJ Provinsi;
PASAL 4 c. Peraturan Bupati atau Peraturan Walikota untuk RAK LLAJ
Kabupaten/Kota
Pelaksanaan RAK LLAJ dilaksanakan melalui tahapan :
a. Penyusunan dan Pembahasan RAK LLAJ;
b. Konsultasi Forum LLAJ;
PASAL 12
c. Finalisasi RAK LLAJ; dan
d. Penetapan RAK LLAJ. Tata Cara penyusunan RAK LLAJ tercantum dalam Lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
ISI PERMEN PPN/BAPPENAS NO. 6 TAHUN 2023 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN
DAN EVALUASI RAK LLAJ

PASAL 13 AYAT (2) s/d (3) PASAL 17 AYAT (3) s/d (4)
a. Pelaksanaan dan Pengendalian RAK LLAJ dilakukan oleh a. Laporan Evaluasi Tahunan Pelaksanaan RAK LLAJ
Tim Koordinasi dan dilaporkan kepada Penanggung Jawab Provinsi dilaporkan oleh Gubernur dengan tembusan
Pilar. kepada Kemendagri paling lambat akhir September tahun
b. Penanggung Jawab Pilar melakukan koordinasi dalam berikutnya.
menyusun laporan RUNK LLAJ dan RAK LLAJ memalui b. Laporan Tahunan Evaluasi Pelaksanaan RAK LLAJ
Forum LLAJ. Kabupaten/Kota dilaporkan oleh Bupati/Walikota kepada
Kemendagri paling lambat akhir September tahun
berikutnya.
PASAL 15
a. Setiap Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota melakukan evaluasi pelaksanaan PASAL 18 AYAT (1) s/d (3)
RUNK LLAJ dan RAK LLAJ. a. Evaluasi dilakukan oleh masing-masing Penanggung
b. Evaluasi dilakukan secara berkala setiap 3 (tiga) bulan Jawab Pilar melalui Forum LLAJ.
dalam rapat koordinasi Forum LLAJ. b. Hasil Evaluasi disampaikan Penanggung Jawab Pilar
kepada Menteri.
c. Menteri menyusun laporan tahunan evaluasi pelaksanaan
RUNK LLAJ dan RAK LLAJ berdasarkan hasil evaluasi.
PASAL 17 AYAT (1) s/d (2)
a. Setiap Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota menyusun laporan evaluasi PASAL 19
tahunan.
b. Laporan Evaluasi Tahunan Pelaksanaan RAK LLAJ Laporan Pelaksanaan Kegiatan RAK LLAJ Provinsi dan
Kementerian/Lembaga dilaporkan kepada Penanggung Kabupaten/Kota menjadi salah satu pertimbangan dalam
Jawab Pilar paling lambat pada akhir September tahun penilaian pelaksanaan kinerja kepala daerah.
berikutnya.
OUTLINE BATANG TUBUH PERMEN TATA CARA PENYUSUNAN DAN
EVALUASI RAK LLAJ
❑ Outline Draft Batang Tubuh Permen
BAB I KETENTUAN UMUM
JUDUL • Pendefinisian

PERATURAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS


REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2023 BAB II PENYUSUNAN RAK LLAJ
TENTANG
TATA CARA PENYUSUNAN DAN EVALUASI RAK LLAJ • Penyusun dan Pelaksana RAK LLAJ
• Muatan RAK LLAJ
• Tahap Penyusunan RAK LLAJ
• Tim Koordinasi RAK LLAJ
MENIMBANG : • Penetapan RAK LLAJ

PP 37/2017 tentang KLLAJ dan Perpres 1/2022 tentang


RUNK LLAJ BAB III PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN RAK
LLAJ
MENGINGAT :
• Pelaksanaan RAK LLAJ
1. UU 1945 tentang Dasar Negara RI • Pengendalian RAK LLAJ
2. UU 39/2008 tentang Kementerian Negara
3. UU 22/2009 tentang LLAJ
4. PP 37/2017 tentang Keselamatan LLAJ BAB IV EVALUASI RAK LLAJ
5. Perpres 80/2021 Kementerian PPN
6. Perpres 81/2021 tentang Bappenas • Evaluasi RAK LLAJ
• Pelaporan RAK LLAJ
7. Perpres 1/2022 tentang RUNK
8. Permen PPN/Bappenas No. 03/2022 tentang
Organisasi dan Tata Kerja KemenPPN/Bappenas BAB V KETENTUAN PENUTUP
OUTLINE LAMPIRAN PERMEN TATA CARA PENYUSUNAN DAN EVALUASI
RAK LLAJ

❑ Outline Draft Lampiran Permen

BAB I PENDAHULUAN BAB IV PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN RAK


• Latar Belakang LLAJ
• Tujuan • Umum
• Pelaksanaan dan Pengendalian RAK LLAJ K/L
• Pelaksanaan dan Pengendalian RAK LLAJ Provinsi/Kabupaten/ Kota
• Pendanaan
BAB II KETERKAITAN RAK LLAJ DENGAN
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
• Keterkaitan RAK LLAJ dengan Sistem Perencanaan
Pembangunan BAB V EVALUASI DAN PELAPORAN RAK LLAJ
• Keterkaitan RAK LLAJ dengan SDGs/TPB • Evaluasi dan Pelaporan RAK LLAJ Kementerian/Lembaga
• Evaluasi dan Pelaporan RAK LLAJ Provinsi
• Evaluasi dan Pelaporan RAK LLAJ Kabupaten/Kota

BAB III TATA CARA PENYUSUNAN RAK LLAJ


• Prinsip BAB VI PENUTUP
• Dokumen yang Diperhatikan dalam Penyusunan RAK LLAJ
• Pengorganisasian RAK LLAJ
• Tahapan Penyusunan RAK LLAJ
• Sistematika RAK LLAJ
ALTERNATIF PERIODE RAK LLAJ

❑ Periode RUNK LLAJ


Periode 1 Periode 2 Periode 3 Periode 4
2021-2025 2026- 2030 2031-2035 2036-2040

❑ Alternatif 1 RAK LLAJ K/L dan Prov/Kab/Kot

2023-2025 2026-2030 2031-2035 2036-2040

Evaluasi Program KLLAJ Pelaksanaan RAK LLAJ

❑ Alternatif 2 RAK LLAJ K/L dan Prov/Kab/Kot

2023-2027 2028-2032 2033-2037 2038-2040


KETERKAITAN RAK LLAJ DENGAN SISTEM
PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DAN DAERAH

Dikoordinasikan oleh K/L Penanggung


Jawab Pilar dalam Forum LLAJ Nasional

pedoman RUNK LLAJ pedoman


RPJPN ditetapkan RPJMN
dengan Perpres

diacu RAK K/L pedoman


ditetapkan RENSTRA
dengan Permen K/L
dijabarkan
diacu

diacu diacu

RAK
RPJP pedoman pedoman RPJM
Provinsi
Provinsi ditetapkan Provinsi
RENSTRA
dengan Pergub
dijabarkan SKPD Prov
diacu diacu diacu

RAK Kab/
RPJP Kab/ pedoman pedoman RPJM Kab/
Kota
Kota Ditetapkan dengan Kota
RENSTRA SKPD
Perbup/Perwal
dijabarkan Kab/Kota
PENJABARAN RAK LLAJ
❑ RAK LLAJ Kementerian/Lembaga RUNK LLAJ
KemenPPN
Aspek Perencanaan Pilar 1 – Sistem yang Berkeselamatan
Kementerian PPN KemenPUPR
Aspek Infrastruktur Jalan
Pilar 2 – Jalan yang Berkeselamatan
KemenHub
Aspek Kendaraan Kementerian PUPR
KemenPerin
Aspek Industri Kendaraan Pilar 3 – Kendaraan yang Berkeselamatan
Kementerian Perhubungan
Polri
Aspek Pengguna Jalan
Pilar 4 – Pengguna Jalan yang Berkeselamatan KemenDikbud
Aspek Pendidikan Berlalu POLRI
Lintas
Pilar 5 – Penanganan Korban Kecelakaan KemenKes
Aspek Penanganan Korban
Kementerian Kesehatan
❑ RAK LLAJ Provinsi/Kabupaten/Kota
Pilar 1 – Sistem yang Berkeselamatan
Aspek Perencanaan Kementerian PPN Pokja Pilar 1
(Bappeda)
Aspek Infrastruktur Jalan Pilar 2 – Jalan yang Berkeselamatan
Kementerian PUPR Pokja Pilar 2
Aspek Kendaraan (Dinas PUPR)
Pilar 3 – Kendaraan yang Berkeselamatan
Aspek Industri Kendaraan Kementerian Perhubungan Pokja Pilar 3
(Dinas Perhubungan)
Aspek Pengguna Jalan Pilar 4 – Pengguna Jalan yang Berkeselamatan
POLRI Pokja Pilar 4
Aspek Pendidikan Berlalu (Polda/Polres)
Lintas Pilar 5 – Penanganan Korban Kecelakaan
Kementerian Kesehatan Pokja Pilar 5
Aspek Penanganan Korban
(Dinas Kesehatan)
ALUR PENYUSUNAN RUNK LLAJ DAN RAK LLAJ BEDASARKAN INSTANSI YANG TERLIBAT
(POKOK PIKIRAN MUATAN PERPRES RUNK LLAJ)

Penanggung Jawab Pilar*


Forum 1. KemenPPN koordinasi dan konsultasi
disusun 2. KemenPUPR
RUNK LLAJ oleh LLAJ 3. Kemenhub
ditetapkan Nasional 4. Polri
dengan Perpres 5. Kemenkes

Kementerian/ Lembaga*
1. KemenPPN
disusun 2. KemenPUPR
RAK K/L oleh 3. Kemenhub
ditetapkan dengan 4. Polri
diacu Permen 5. Kemenkes
dapat diacu, dengan catatan 6. Kemdikbud Kemendagri melaksanakan
apabila RAK LLAJ pada level 7. Kemenperin sosialisasi dan pengawalan
Kemendagri
sebelumnya belum penerapan RAK LLAJ
ditetapkan, maka RAK LLAJ Prov/Kab/Kota
tersebut tetap dapat disusun. Pemda Provinsi*,**
disusun 1. Pokja Pilar 1 (Bappeda)
RAK Provinsi oleh Forum Pokja Pilar dapat
2. Pokja Pilar 2 (Dinas PU)
ditetapkan dengan LLAJ 3. Pokja Pilar 3 (Dishub)
mengakomodasi aspek KLLAJ
Pergub Provinsi 4. Pokja Pilar 4 (Polda) yang meliputi:
5. Pokja Pilar 5 (Dinkes) • Aspek Perencanaan
* dapat melibatkan badan usaha • Aspek Infrastruktur Jalan
dan masyarakat • Aspek Kendaraan
** mengacu kepada aturan • Aspek Pengguna Jalan
Pemda Kabupaten/Kota*,**
KemenPPN dan Kemendagri RAK Kab/ disusun Forum • Aspek Penanganan Korban
1. Pokja Pilar 1 (Bappeda)
oleh LLAJ 2. Pokja Pilar 2 (Dinas PU)
• Aspek Pendidikan Berlalu Lintas
Kota • Aspek Industri Kendaraan
Kab/ 3. Pokja Pilar 3 (Dishub)
Ditetapkan dengan 4. Pokja Pilar 4 (Polres)
Perbup/Perwal Kota
5. Pokja Pilar 5 (Dinkes)
ALUR PELAKSANAAN, PENGENDALIAN, DAN EVALUASI RUNK LLAJ DAN RAK LLAJ
(POKOK PIKIRAN MUATAN RUNK LLAJ)

Presiden *Hasil evaluasi RUNK LLAJ


meminta persetujuan hasil evaluasi* dapat berupa perubahan
terhadap RUNK LLAJ
Menteri PPN
• Membuat laporan tahunan
• Evaluasi dokumen RUNK LLAJ
minta masukan dalam
melaporkan hasil evaluasi pelaksanaan pelaksanaan evaluasi
dokumen RUNK LLAJ
RUNK LLAJ Forum
dilaksanakan, LLAJ Penanggung
• evaluasi dokumen tiap 5 tahun dikendalikan Nasional Jawab Pilar koordinasi pelaksanaan,
• evaluasi pelaksanaan tiap 3 bulan & dievaluasi evaluasi tahunan pengendalian & evaluasi
dilaksanakan,
dikendalikan Koordinasi dan konsultasi
RAK K/L & dievaluasi laporan tahunan RAK
• evaluasi dokumen tiap tahun Kemendagri LLAJ Prov/Kab/Kota
dengan Kemendagri
• evaluasi pelaksanaan tiap 3 bulan
melalui
diacu Gubernur

RAK Provinsi
• evaluasi dokumen tiap tahun dilaksanakan, Forum
diacu Pemda
dikendalikan LLAJ
• evaluasi pelaksanaan tiap 3 bulan Provinsi
dapat diacu, dengan & dievaluasi Provinsi
catatan apabila RAK melalui Bupati/
LLAJ pada level
diacu Walikota
sebelumnya belum
ditetapkan, maka
RAK Kab/Kota
RAKLLAJ tersebut • evaluasi dokumen tiap tahun dilaksanakan, Forum
Pemda
tetap dapat disusun. dikendalikan & LLAJ
• evaluasi pelaksanaan tiap 3 bulan Kab/Kota Kab/Kota
dievaluasi
PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI RAK LLAJ

PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI TUGAS TIM KOORDINASI K/L

Tim Koordinasi K/L: a. Melaksanakan penyusunan, pelaksanaan dan pengendalian, serta evaluasi dan pelaporan RAK LLAJ
• Ketua : Es. I Kementerian/Lembaga
• Sekretaris : Es. II Kementerian/Lembaga b. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan Penanggung Jawab Pilar
• Anggota : Eselon II Kementerian/Lembaga c. Melaksanakan koordinasi dengan seluruh Kementerian/Lembaga terkait dan pihak pendukung dalam
terkait, swasta, pelaku usaha, rangka pelaksanaan dan pengendalian kegiatan KLLAJ;
akademisi dan pakar
d. Sebagai pemrakarsa pada Forum LLAJ;

Tim Koordinasi Prov/Kab/Kot: e. Menyampaikan laporan pelaksanaan RAK LLAJ kepada Penanggung Jawab Pilar;
• Ketua : Sekretaris Daerah
f. Menyampaikan Peraturan Menteri tentang RAK LLAJ Kementerian/Lembaga kepada Menteri
• Sekretaris : Kepala Dinas/Badan bidang Perencanaan
PPN/Kepala Bappenas; dan
pembangunan daerah
• Anggota : Kepala SKPD Terkait Keselamatan LLAJ, g. Memberikan masukan kepada Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota mengenai substansi
swasta, pelaku usaha, akademisi dan pakar penyusunan RAK LLAJ Provinsi/Kabupaten/Kota.
Pokja Pilar 1
• Ketua: Kepala SKPD bidang Perencanaan Pembangunan
Daerah
TUGAS TIM KOORDINASI PROV/KAB/KOT
• Anggota: SKPD terkait Sistem yang Berkeselamatan
Pokja Pilar 2 a. Mengintegrasikan rancangan RAK LLAJ Provinsi/Kabupaten/Kota dari setiap Pokja Pilar;
• Ketua: Kepala SKPD bidang Pekerjaan Umum b. Mengoordinasikan pelaksanaan dan pengendalian, serta evaluasi dan pelaporan RAK LLAJ
• Anggota: SKPD terkait Jalan yang Berkeselamatan
Pokja Pilar 3 c. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan Penanggung Jawab Pilar dan Kementerian Dalam
• Ketua: Kepala SKPD bidang Transportasi Negeri dalam penyusunan RAK LLAJ.
• Anggota: SKPD terkait Kendaraan yang Berkeselamatan
d. Melaksanakan koordinasi dengan seluruh OPD terkait dan pihak pendukung dalam rangka
Pokja Pilar 4
pelaksanaan dan pengendalian kegiatan KLLAJ;
• Ketua: Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah (Provinsi) /
Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor/Resorta/ e. Sebagai pemrakarsa pada Forum LLAJ
Resortabes (Kabupaten/Kota)
• Anggota: Kepala SKPD bidang Pendidikan, dan SKPD terkait f. Menyampaikan laporan pelaksanaan RAK LLAJ kepada Penanggung Jawab Pilar;
Pengguna Jalan yang Berkeselamatan g. Menyampaikan Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota tentang RAK LLAJ kepada Penanggung Jawab
Pokja Pilar 5 Pilar; dan
• Ketua: Kepala SKPD bidang Kesehatan
• Anggota: SKPD terkait Penanganan Korban Kecelakaan h. Melakukan sosialisasi RAK LLAJ kepada seluruh pemangku kepentingan.
KETERLIBATAN TIM KOORDINASI DAN
TAHAP PENYUSUNAN RAK LLAJ
TIM KOORDINASI DAN TAHAP PENYUSUNAN RAK LLAJ TAHAP PENYUSUNAN RAK LLAJ
KEMENTERIAN/LEMBAGA
Pembentukan dan Penetapan Tim Koordinasi RAK LLAJ
dan Pokja Pilar Provinsi/Kab/Kota
Menteri/Kepala Lembaga
• Membentuk Tim Koordinasi K/L
• Menetapkan RAK LLAJ K/L Penyusunan dan Pembahasan Rancangan RAK LLAJ
Melaksanakan koordinasi dan konsolidasi dalam menyusun
rancangan RAK LLAJ
Tim Koordinasi RAK LLAJ K/L

• Menyiapkan penyusunan RAK LLAJ K/L Masing-masing pokja pilar 1-5:


• Membahas teknis penyusunan RAK LLAJ K/L
Forum • Menganalisis situasi dan tantangan KLLAJ
• Melaksanakan koordinasi dan konsultasi Penanggung
LLAJ • Merumuskan dan menetapkan sasaran, arah kebijakan,
• Menyempurkan dan memfinalisasi RAK LLAJ K/L
Jawab Pilar kebutuhan regulasi, dan tatanan kelembagaan.
Nasional
• Mengindentifikasi dan menetapkan tahapan, indikator,
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA target kinerja, dan rencana pendanaan.
• Menentukan mekanisme pelaksanaan dan pengendaliaan
serta evaluasi dan pelaporan.
Sekretaris Daerah Prov/Kab/Kot
• Membentuk Tim Koordinasi RAK LLAJ Prov/Kab/Kot
• Menetapkan RAK LLAJ Prov/Kab/Kot
• Melakukan Sosialisasi RAK LLAJ Prov/Kab/Kot
Koordinasi dan Konsultasi Forum LLAJ

Tim Koordinasi RAK LLAJ Prov/Kab/Kot


Penyempurnaan dan Finalisasi RAK LLAJ
• Menyiapkan penyusunan RAK LLAJ Prov/Kab/Kot

• Membahas teknis penyusunan RAK LLAJ Prov/Kab/Kot Penetapan dan Sosialiasi RAK LLAJ
Forum
• Melaksanakan koordinasi dan konsultasi
Penanggung (Permen / Pergub, Perbup, Perwal)
Jawab Pilar LLAJ
Prov/
• Menyempurnakan dan memfinalisasi RAK LLAJ Prov/Kab/Kot Kemendagri Kab/Kot
DETAIL PENYUSUNAN RAK LLAJ KEMENTERIAN/LEMBAGA
DAN RAK LLAJ PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
ALUR PENYUSUNAN RAK K/L ALUR PENYUSUNAN RAK PROVINSI/KAB/KOTA
PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN RAK LLAJ

TAHAP PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN RAK LLAJ

Catatan : Pelaksanaan
Tim Koordinasi melakukan Forum LLAJ Forum LLAJ dilaksanakan
Penanggung
Pelaksanaan dan Pengendalian Nasional Jawab Pilar
sesuai dengan Peraturan
Perundang-undangan dan
RAK LLAJ dapat disesuaikan dengan
• evaluasi tahunan berdasarkan laporan evaluasi
RAK LLAJ K/L dan Prov/Kab/Kota Forum LLAJ yang sudah

Dibahas dalam Forum LLAJ


Dilaporkan kepada terbentuk

*prov/kab/kot
Penanggung Jawab Pilar Gubenur/
melalui
Bupati/
RAK LLAJ K/L dan Provinsi/Kab/Kota Walikota

Pelaksanaan dan Pengendalian Pengendalian Forum LLAJ Pemda Prov/


Prov/Kab/Kot Kab/Kot
Terkoordinasi • Evaluasi pelaksanaan tahunan
menggunakan • membuat laporan evaluasi tahunan
Manajemen 3 Bulan 3 Bulan 3 Bulan 3 Bulan
ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 berdasarkan evaluasi pelaksanaan
KLLAJ
dan evaluasi dokumen

• Pelaksanaan dan pengendalian RAK LLAJ Kementerian/Lembaga, Provinsi, dan Kabupaten/Kota dilaksanakan untuk memantau perkembangan dan menjamin agar
program/kegiatan sesuai dengan target yang direncanakan.
• Pelaksanaan dan pengendalian RAK LLAJ dilakukan oleh tim koordinasi RAK LLAJ dan dilaporkan kepada Penanggung Jawab Pilar.
• Penanggung Jawab Pilar melakukan koordinasi dalam menyusun laporan pelaksanaan dan pengendalian RAK LLAJ dengan menggunakan Manajemen KLLAJ melalui Forum LLAJ
• Pengendalian RAK LLAJ dilakukan evaluasi secara berkala setiap 3 (tiga) bulan dalam rapat koordinasi Forum LLAJ.
PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN RAK LLAJ

PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN RAK LLAJ PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN RAK LLAJ
KEMENTERIAN/LEMBAGA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

Dalam proses pelaksanaan dan pengendalian RAK LLAJ Dalam proses pelaksanaan dan pengendalian RAK LLAJ
Kementerian/Lembaga, meliputi pengendalian terhadap Provinsi/Kabupaten/Kota, meliputi pengendalian terhadap
efektivitas kegiatan, serta capaian sasaran dan target. efektivitas kegiatan, serta capaian sasaran dan target.
Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 37 Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 37
tahun 2017, hal-hal yang perlu difokuskan dalam tahun 2017, hal-hal yang perlu difokuskan dalam
pelaksanaan dan pengendalian RAK LLAJ pelaksanaan dan pengendalian RAK LLAJ Provinsi dan
Kementerian/Lembaga dilakukan melalui, antara lain : RAK LLAJ Kabupaten/Kota dilakukan melalui, antara lain :
1. Pemenuhan persyaratan laik fungsi jalan nasional; 1. Pemenuhan persyaratan laik fungsi jalan Provinsi/
2. Pemenuhan persyaratan keselamatan kendaraan Kabupaten/Kota;
bermotor; 2. Pemenuhan persyaratan keselamatan kendaraan
3. Pemenuhan persyaratan penyelenggaraan bermotor Provinsi/Kabupaten/Kota;
kompetensi pengemudi kendaraan bermotor; 3. Pemenuhan persyaratan penyelenggaraan
4. Penyediaan perlengkapan jalan di jalan nasional; kompetensi pengemudi kendaraan bermotor Provinsi/
5. Penyelenggaraan, akreditasi lembaga pendidikan Kabupaten/Kota;
mengemudi; 4. Penyediaan perlengkapan jalan dijalan
6. penegakan hukum ketentuan persyaratan Provinsi/Kabupaten/Kota;
keselamatan berlalu; dan 5. Penegakan hukum ketentuan persyaratan
7. Penanganan korban kecelakaan. keseiamatan berlalu lintas Provinsi/Kabupaten/ Kota;
dan
6. penanganan korban kecelakaan Provinsi/ Kabupaten/
Kota.
ALUR EVALUASI DAN PELAPORAN RAK LLAJ

ALUR EVALUASI DAN PELAPORAN RAK LLAJ KEMENTERIAN/LEMBAGA DAN PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

1. Pelaksanaan RAK LLAJ dilakukan 1. Laporan hasil evaluasi pelaksanaan 1. Laporan hasil evaluasi
evaluasi secara berkala setiap 3 RAK LLAJ disampaikan setiap 1 pelaksanaan mencakup substansi
(tiga) bulan oleh masing-masing (satu) tahun kepada Penanggung dari penyelenggaraan KLLAJ yang
Kementerian/Lembaga, Pemda Jawab Pilar untuk mengetahui meliputi kegiatan RAK LLAJ,
Provinsi/ Kabupaten/Kota melalui perkembangan KLLAJ baik di indikator capaian, target dan
Forum LLAJ. tingkat pusat maupun daerah. realisasi tahunan, ringkasan
2. Hasil evaluasi setiap 3 (tiga) bulan 2. Laporan tahunan evaluasi kemajuan, instansi penanggung
merupakan penilaian hasil kegiatan pelaksanaan RAK LLAJ menjadi jawab, dan instansi pendukung.
pelaksanaan dan pengendalian masukan dalam penyusunan 2. Dalam pelaporan hasil evaluasi
terhadap perkembangan RAK LLAJ, laporan tahunan pelaksanaan pelaksanaan RAK LLAJ dapat
serta menjadi masukan dalam RUNK LLAJ yang disusun oleh berupa matriks yang dapat
penyusunan laporan tahunan Menteri PPN/ Kepala Bappenas. digunakan dalam
pelaksanaan RAK LLAJ. 3. Selanjutnya, laporan tersebut akan mendokumentasikan hasil evaluasi
3. Laporan tahunan evaluasi disampaikan oleh Menteri PPN/ pelaksanaan RAK LLAJ setiap
pelaksanaan RAK LLAJ dapat Kepala Bappenas kepada tahun.
menghasilkan rekomendasi untuk Presiden. 3. Muatan dan ruang lingkup dari
melakukan perubahan atau tabel dapat disesuaikan dan
perbaikan RAK LLAJ dan/atau dikembangkan oleh instansi
sebagai dasar penyelenggaraan maupun daerah tergantung dari
RAK LLAJ periode selanjutnya. kebutuhan masing-masing.
EVALUASI DAN PELAPORAN RAK LLAJ KEMENTERIAN/LEMBAGA

1. Masing-masing Kementerian/Lembaga melakukan evaluasi pelaksanaan dalam 3


(tiga) bulan sekali secara internal, yang kemudian akan dikolaborasi menjadi
laporan tahunan pelaksanaan RAK LLAJ Kementerian/Lembaga;
2. Menteri/Kepala Lembaga masing-masing Kementerian/Lembaga menyampaikan
laporan pelaksanaan RAK LLAJ Kementerian/Lembaga tahunan kepada
Penanggung Jawab Pilar;
3. Penanggung Jawab Pilar selanjutnya akan mengolah dan menyampaikan hasilnya
laporan pelaksanaan program RAK LLAJ Kementerian/Lembaga kepada Menteri;
4. Hasil laporan yang telah diolah oleh Penanggung Jawab Pilar, untuk disampaikan
kepada Menteri dan dibahas dengan Forum LLAJ dalam rangka meminta masukan.
Dalam pelaksanaan Forum LLAJ, pemrakarsa dapat mengikutsertakan Gubernur,
Kepala Kepolisian Daerah, dan/atau Bupati/Walikota dan Kepala Kepolisian
Resor/Resor Kota/Resor Kota Besar, Kementerian/Lembaga, Badan Usaha,
dan/atau Masyarakat; dan
5. Penanggung Jawab Pilar dapat mempertimbangkan laporan tahunan evaluasi
pelaksanaan RAK LLAJ K/L untuk menjadi masukan dalam menyusun laporan
tahunan evaluasi pelaksanaan RUNK LLAJ.
EVALUASI DAN PELAPORAN RAK LLAJ PROVINSI

1. Pokja Pilar melakukan evaluasi pelaksanaan setiap 3 (tiga) bulan sekali secara
internal dan dilaporkan ke Sekretaris Tim Koordinasi, yang kemudian akan
dikolaborasi menjadi laporan evaluasi pelaksanaan RAK LLAJ Provinsi.
2. Laporan evaluasi pelaksanaan RAK LLAJ Provinsi dikolaborasikan menjadi laporan
tahunan pelaksanaan RAK LLAJ Provinsi oleh Sekretaris Tim Koordinasi.
3. Sekretaris Tim Koordinasi selanjutnya akan menyampaikan hasil laporan
pelaksanaan program RAK LLAJ Provinsi kepada Ketua Tim Koordinasi.
4. Hasil laporan yang telah diolah Tim Koordinasi, disampaikan kepada Gubernur dan
dibahas dengan Pemerintah Daerah Provinsi dan Forum LLAJ Provinsi dalam
rangka meminta masukan. Dalam pelaksanaan Forum LLAJ Provinsi, pemrakarsa
dapat mengikutsertakan Badan Usaha, dan/atau Masyarakat.
5. Ketua Tim Koordinasi melalui Gubernur melaporkan hasil pembahasan evaluasi
RAK LLAJ Provinsi dalam Forum LLAJ Provinsi kepada Penanggung Jawab Pilar
dan akan dibahas dalam Forum LLAJ.
6. Penanggung Jawab Pilar dapat mempertimbangkan laporan tahunan evaluasi
pelaksanaan RAK LLAJ Provinsi untuk menjadi masukan dalam menyusun laporan
tahunan evaluasi pelaksanaan RUNK LLAJ.
EVALUASI DAN PELAPORAN RAK LLAJ KABUPATEN/KOTA

1. Pokja Pilar melakukan evaluasi pelaksanaan setiap 3 (tiga) bulan sekali secara
internal dan dilaporkan ke Sekretaris Tim Koordinasi, yang kemudian akan
dikolaborasi menjadi laporan evaluasi pelaksanaan RAK LLAJ Kabupaten/Kota.
2. Laporan evaluasi pelaksanaan RAK LLAJ Kabupaten/Kota dikolaborasikan menjadi
laporan tahunan pelaksanaan RAK LLAJ Kabupaten/Kota oleh Sekretaris Tim
Koordinasi.
3. Sekretaris Tim Koordinasi selanjutnya akan menyampaikan hasil laporan
pelaksanaan program RAK LLAJ Kabupaten/Kota kepada Ketua Tim Koordinasi.
4. Hasil laporan yang telah diolah Tim Koordinasi, disampaikan kepada
Bupati/Walikota dan dibahas dengan Pemerintah Daerah Provinsi dan Forum LLAJ
Kabupaten/Kota dalam rangka meminta masukan. Dalam pelaksanaan Forum LLAJ
Kabupaten/Kota, pemrakarsa dapat mengikutsertakan Badan Usaha, dan/atau
Masyarakat.
5. Ketua Tim Koordinasi melalui Bupati/Walikota melaporkan hasil pembahasan
evaluasi RAK LLAJ Kabupaten/Kota dalam Forum LLAJ Kabupaten/Kota kepada
Penanggung Jawab Pilar dan akan dibahas dalam Forum LLAJ.
6. Penanggung Jawab Pilar dapat mempertimbangkan laporan tahunan evaluasi
pelaksanaan RAK LLAJ Kabupaten/Kota untuk menjadi masukan dalam menyusun
laporan tahunan evaluasi pelaksanaan RUNK LLAJ.
FORMAT MATRIKS EVALUASI PELAKSANAAN DAN PENCAPAIAN
RAK LLAJ KEMENTERIAN/LEMBAGA
FORMAT MATRIKS EVALUASI PELAKSANAAN DAN PENCAPAIAN
RAK LLAJ PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

**Kegiatan disesuaikan berdasarkan RAK LLAJ pada masing-masing daerah


RUANG LINGKUP DAN SISTEMATIKA RAK LLAJ
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

RUANG LINGKUP RAK LLAJ SISTEMATIKA RAK LLAJ

BAB I PENDAHULUAN
1. Keterkaitan RAK LLAJ dengan 1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
Kebijakan Pembangunan. 1.3 Ruang Lingkup
2. Tata Cara Penyusunan RAK LLAJ BAB II KONDISI DAN KEBIJAKAN KLLAJ
2.1 Kondisi Keselamatan LLAJ
a. Pengorganisasi RAK LLAJ 2.2 Sasaran
b. Tahapan Penyusunan RAK LLAJ 2.3 Arah Kebijakan Strategis
2.4 Kebutuhan Regulasi dan Tatanan
c. Sistematika RAK LLAJ Kelembagaan
3. Pelaksanaan dan Pengendalian BAB III RENCANA AKSI, INDIKATOR KINERJA,
TARGET KINERJA, DAN RENCANA PENDANAAN
RAK LLAJ 3.1 Rencana Aksi, Indikator Kinerja, dan Target
4. Evaluasi dan Pelaporan RAK LLAJ Kinerja
3.2 Rencana Pendanaan
BAB IV PELAKSANAAN, PENGENDALIAN,
EVALUASI, DAN PELAPORAN
4.1 Mekanisme Pelaksanaan dan Pengendalian
4.2 Mekanisme Evaluasi dan Pelaporan
BAB V PENUTUP
FORMAT PENULISAN RAK LLAJ
SISTEMATIKA PENULISAN RAK LLAJ MATRIKS FORMAT PENULISAN RAK LLAJ
Pendahuluan TARGET TAHUN OPD
1 PROGRAM DAN RINCIAN KEGIATAN INDIKATOR KE- (3) PENANGGUNG
OPD/PIHAK INDIKASI SUMBER
1.1 Latar Belakang JAWAB
PENDUKUNG PENDANAAN PENDANAAN
(1) (2)
1.3 Tujuan 1 2 3 4 5 (5) (6) (7)
(4)
1.3 Ruang Lingkup PILAR-I
SISTEM YANG BERKESELAMATAN
2 Kondisi dan Kebijakan KLLAJ 1.1 (1a)
2.1. Kondisi Kesematan LLAJ 1.1.1 (1b)
2.2. Sasaran PILAR-II
2.3. Arah Kebijakan Strategis JALAN YANG BERKESELAMATAN
2.4. Kebutuhan Regulasi dan Tatanan 2.1 (1a)
Kelembagaan 2.1.1 (1b)
PILAR-III
KENDARAAN YANG BERKESELAMATAN
3 Rencana Aksi, Indikator Kinerja, Target 3.1 (1a)
Kinerja dan Rencana Pendanaan 3.1.1 (1b)
3.1 Rencana Aksi, Indikator Kinerja dan PILAR-IV
Target Kinerja PENGGUNA JALAN YANG
3.2 Rencana Pendanaan BERKESELAMATAN
4.1 (1a)
4.1.1 (1b)
4 Pelaksanaan, Pengendalian, Evaluasi PILAR-V
dan Pelaporan RAK LLAJ PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN
4.1 Mekanisme Pelaksanaan dan 5.1 (1a)
Pengendalian 5.1.1 (1b)
4.2 Mekanisme Evaluasi dan Catatan:
Pelaporan • kolom (1a): berisi judul program yang berpedoman pada RUNK LLAJ
• kolom (1b): berisi judul kegiatan
• Program dan kegiatan dapat menyesuaikan dengan kondisi wilayah, kegiatan tematik dan kegiatan yang
5 Penutupan
menjadi ciri khas setiap daerah sebagai ruang fleksibilitas inovasi dan kredibilitas.
OPSI PERENCANAAN ANGGARAN PENYELENGGARAAN PENGUJIAN
KENDARAAN BERMOTOR
PENYELENGGARAAN UJI BERKALA KENDARAAN BERMOTOR
(Sesuai UU No. 1 Tahun 2022 tentang HKPD)

ASPEK LEGALITAS Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan

Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
UNDANG-UNDANG Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah
Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2022 Tentang HKPD

Perbandingan UU No. 28 Tahun 2009 UU No. 1 Tahun 2022

UU No. 28 Tahun 2009 UU No. 1 Tahun 2022

Retribusi Jasa Umum Retribusi Jasa Usaha Retribusi Perizinan Tertentu Retribusi Jasa Umum Retribusi Jasa Usaha Retribusi Perizinan Tertentu
a. Retribusi a. Retribusi Terminal* Retribusi Izin Trayek* a. Retribusi a. Retribusi Penyediaan
Pelayanan b. Retribusi Tempat Pelayanan Parkir Tempat Khusus -
Parkir di Tepi Jalan Khusus Parkir di Tepi Jalan Umum Parkir di Luar Badan
Umum c. Retribusi b. Retribusi Jalan
b. Retribusi Pengujian Pelayanan Pengendalian Lalu b. Retribusi
Kendaraan Kepelabuhanan Lintas Pelayanan
Bermotor* d. Retribusi Kepelabuhanan
c. Retribusi Penyeberangan di Air c. Retribusi
Pengendalian Lalu Penyeberangan di Air
Lintas

(*) keterangan : Tidak tercantum lagi di UU No. 1 Tahun 2022


STRUKTUR PAJAK DAN PENYESUAIAN TARIK PAJAK DALAM UU HKPD

ISU AKTUAL STRUKTUR PAJAK DALAM UU HKPD


KEWENANGAN
1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang HKPD: KEWENANGAN PROVINSI
KABUPATEN/KOTA
a. Penyesuaian tarif pajak Provinsi dan Kabupaten/Kota;
b. Pemberian kewenangan pemungutan Opsen PKB dan
Opsen BBNKB bagi pemerintah Kabupaten/ Kota, serta
Opsen Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
(MBLB) bagi Pemerintah Provinsi;
c. Penghapusan BBNKB ke 2.
2. Pemerintah Daerah diharapkan dapat memberikan
pembebasan pajak progresif kendaraan bermotor sesuai
kewenangannya.
3. Ketidakpatuhan masyarakat dalam pembayaran pajak
menjadi isu utama.

PENYESUAIAN TARIF PAJAK PROVINSI Restrukturisasi Pajak dilakukan melalui reklasifikasi 5 (lima) jenis
Pajak yang berbasis konsumsi menjadi satu jenis Pajak, yaitu PBJT.
1. Tidak ada perubahan tarif untuk PBBKB, PAP, dan Pajak Rokok.
2. Penyesuaian tarif PKB dan BBNKB dikarenakan adanya Pemerintah memberikan kewenangan pemungutan Opsen Pajak
kebijakan opsen yang diharapkan tidak membebani wajib pajak. antara level pemerintahan Provinsi dan Kabupaten/Kota, yaitu PKB,
3. BBNKB kedua dan seterusnya tidak dikenakan pajak untuk BBNKB, dan Pajak MBLB. Opsen atas PKB dan BBNKB sejatinya
mendorong kepatuhan balik nama kendaraan bekas. merupakan pengalihan dari bagi hasil pajak Provinsi.
4. Penambahan PAB sebagai tindak lanjut putusan MK Nomor
15/PUU-XV/2017. Sementara itu, Penambahan Opsen Pajak MBLB untuk Provinsi
5. Penambahan Objek Pajak yaitu Opsen MBLB merupakan sebagai sumber penerimaan baru diharapkan dapat memperkuat
pelaksanaan pendelegasian kewenangan Pusat di bidang fungsi penerbitan izin dan pengawasan kegiatan pertambangan di
pertambangan MBLB Daerah.
PERBANDINGAN TARIF PAJAK PROVINSI
BAGI HASIL PAJAK PROVINSI DAN SKEMA OPSEN

SKEMA OPSEN
BAGI HASIL PAJAK PROVINSI
• Opsen dikenakan atas Pajak terutang dari:
Hasil penerimaan Pajak Provinsi sebagian a. PKB;
diperuntukkan bagi Kabupaten/Kota di wilayah b. BBNKB; dan
Provinsi yang bersangkutan dengan ketentuan c. Pajak MBLB.
sebagai berikut: • Tarif Opsen ditetapkan sebagai berikut:
a. Hasil penerimaan Pajak Kendaraan a. Opsen PKB sebesar 66% (enam puluh enam persen);
Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan b. Opsen BBNKB sebesar 66% (enam puluh enam
Bermotor diserahkan kepada persen); dan
Kabupaten/Kota sebesar 30% (tiga puluh c. Opsen Pajak MBLB sebesar 25% (dua puluh lima
persen); persen), dihitung dari besaran Pajak terutang.
b. Bagian Kabupaten/Kota ditetapkan dengan • Besaran tarif Opsen ditetapkan dengan Perda.
memperhatikan aspek pemerataan dan/atau • Opsen dipungut secara bersamaan dengan Pajak yang
potensi antar Kabupaten/Kota; dan dikenakan Opsen.
c. Ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan • Opsen PKB dan Opsen BBNKB bertujuan untuk shifting
Daerah Provinsi. skema bagi hasil menjadi opsen agar terwujud kepastian
penerimaan, ketepatan waktu dan jumlah penerimaan PKB
dan BBNKB bagian Kab/Kota oleh Provinsi dengan cara
men-split pembayaran PKB dan BBNKB oleh WP ke
masing-masing RKUD Provinsi dan Kab/Kota melalui bank
system.
IMPLEMENTASI PKB, BBNKB, PAJAK MBLB, OPSEN PKB, OPSEN BBNKB,
DAN OPSEN MBLB

Sesuai amanat Pasal 191 ayat (1) UU No. 1 Tahun 2022 menegaskan bahwa Ketentuan
mengenai PKB, BBNKB, Pajak MBLB, Opsen PKB, Opsen BBNKB, dan Opsen Pajak MBLB
mulai berlaku 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal diundangkannya Undang - Undang ini.

NARASI DALAM PERDA

Dalam BAB KETENTUAN PERALIHAN


Ditegaskan sebagai berikut:

Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku:


1. Khusus ketentuan mengenai Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, bagi hasil Pajak Kendaraan Bermotor, dan
bagi hasil Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dalam Perda yang disusun berdasarkan
Undang - Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah masih
tetap berlaku sampai dengan 5 Januari 2025;
2. Ketentuan mengenai PKB, BBNKB, Pajak MBLB, Opsen PKB, Opsen BBNKB, dan Opsen
Pajak MBLB mulai berlaku efektif tanggal 5 Januari 2025.
STRUKTUR RETRIBUSI DALAM UU HKPD
PENGGUNAAN HASIL PENERIMAAN PAJAK DAN PEMUNGUTAN
RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

PENGGUNAAN HASIL PENERIMAAN PAJAK PENGGUNAAN HASIL PENERIMAAN PAJAK


UNTUK KEGIATAN YANG TELAH DITENTUKAN UNTUK KEGIATAN YANG TELAH DITENTUKAN

Hasil penerimaan PKB dan Opsen 1. Sesuai Undang-Undang Nomor 1


PKB dialokasikan paling sedikit Tahun 2022, pelayanan pengujian
10% (sepuluh persen) untuk kendaraan bermotor bukan
pembangunan dan/atau pemeliharaan merupakan objek retribusi.
jalan serta peningkatan moda dan 2. Pelayanan pelayanan pengujian
sarana transportasi umum. kendaraan bermotor tetap
dilakukan tanpa pungutan
retribusi.
3. Pelayanan pelayanan pengujian
kendaraan bermotor dapat dipungut
tarif layanan dalam hal
diselenggarakan oleh Badan
Layanan Umum Daerah.
4. Tarif layanan diatur dalam Perkad.
DESAIN TRANSFER KE DAERAH

DANA BAGI HASIL DANA ALOKASI UMUM DANA ALOKASI KHUSUS


• Alokasi untuk daerah penghasil • Pagu mempertimbangkan tingkat kebutuhan • Bersifat penugasan sesuai
daerah pengolah nonpenghasil pendanaan dan target pembangunan prioritas nasional
terdampak eksternalitas negatif • Berbasis unit cost memperhatikan kebutuhan dasar • Fokus pada pencapaian target
• Memperhatikan kinerja pelayanan pemerintahan , target layanan (a.l. jumlah kinerja
dukungan penerimaan negara penduduk), karakteristik wilayah (a.l. daerah kepulauan • Perancanaan & pengalokasian
dan pemulihan lingkungan dan daerah berbasis sektor tertentu seperti pariwisata, disinergikan dengan pendanaan
• Penggunaan sesuai prioritas pertanian , dan perikanan) lain
daerah dan diarahkan • Penggunaan DAU dilakukan sesuai kinerja daerah dalam
sebagiannya (mis JKN, reboisasi) pencapaian layanan publik.
• Earmarking untuk kelurahan

DANA BAGI HASIL DANA DESA


Untuk daerah yang memiliki otonomi khusus dan keistimewaan • Pengalokasian memperhitungkan kinerja
dan dilaksanakan berdasarkan RPJMN dan RPJMD, serta target • Pemerintah dapat menentukan fokus penggunaan Dana
kinerja. Desa setiap tahunnya sesuai prioritas nasional

Pemerintah dapat memberikan insentif fiskal bagi Pemda yang memiliki kinerja baik dalam memberikan layanan publik
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)

• Bagian dari Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) JENIS DAK


• Bersifat penugasan sesuai Prioritas Nasional
• Fokus pada pencapaian TKD yang ditetapkan oleh a. DAK fisik: mendukung pembangunan/ pengadaan
Pemerintah sarana dan prasarana layanan publik Daerah;
• Ditetapkan setiap tahun dalam Undang-Undang b. DAK nonfisik: mendukung operasionalisasi layanan
mengenai APBN sesuai dengan kemampuan publik Daerah
Keuangan Negara c. Hibah kepada daerah: mendukung pembangunan
fisik dan/atau layanan publik Daerah tertentu yang
didasarkan pada perjanjian antara Pemerintah dan
TUJUAN DAK Pemerintah Daerah.
a. Mencapai prioritas nasional;
b. Mempercepat pembangunan Daerah;
SINERGI ALOKASI DAK
c. Mengurangi kesenjangan layanan publik;
d. Mendorong pertumbuhan perekonomian Daerah • Perencanaan & pengalokasian disinergikan dengan
e. Mendukung operasionalisasi layanan publik. pendanaan lain
• Pendanaan lainnya berasal dari:
o TKD lainnya
Pengalokasian DAK didasarkan pada kebijakan
o Pembiayaan Utang Daerah
Pemerintah:
o APBD
Arahan Kebijakan o Kerja sama pemerintah dan badan usaha
RPJMN Presiden fiskal o Kerja sama antar-Daerah
Kerangka Peraturan o Belanja kementerian/lembaga yang masih
RKP ekonomi makro perundang-undangan
mendanai urusan Daerah dalam hal Daerah telah
memiliki kinerja baik dalam pengelolaan APBD.
DAK SEKTOR TRANSPORTASI

ARAH KEBIJAKAN PENGUSULAN TEMATIK KHUSUS


1. UU No. 1 Tahun 2022 tentang HKPD
2. PP No. 37 Tahun 2023 tentang Pengelolaan TKD Saat ini tengah mencoba Pengusulan Arahan Kebijakan baru DAK
3. Permen PPN/Bappenas No. 4 Tahun 2019 tentang Sektor Transportasi yaitu Pengusulan Tematik Khusus Sektor
Tata Cara Pemanfaatan TKD Transportasi yaitu Pengembangan Infrastruktur Transportasi Kota.

Pada tematik tersebut akan ada 3 bidang DAK yang terlibat, yaitu :
KRONOLOGIS DAK KESELAMATAN JALAN (1) DAK Bidang Jalan;
(2) DAK Bidang Keselamatan Jalan; dan
(3) DAK Bidang Angkutan Massal Perkotaan.
1 DAK BIDANG KESELAMATAN JALAN TAHUN 2020
Pada tahun 2020 pernah membuat DAK bidang keselamatan
jalan dimana salah satu menunya adalah pengadaan PENGUSULAN MENU DAK
peralatan uji kendaraan, namun tidak dapat
Sesuai dengan UU No. 22 Tahun 2022 dan PP 37
diimplementasikan karena terkendala COVID-19.
Tahun 2023, dapat membuat Hibah ke Daerah
2 PENGUSULAN DAK KESJAL TAHUN 2022 yang terkait Keselamatan Jalan untuk Pengadaan
Alat Uji.
Pengusulan DAK Keselamatan Jalan tidak disetujui karena
tidak sejalan dengan amanat UU No. 1 Tahun 2022 dimana Tujuannya untuk membantu meringankan beban
DAK bersifat Tematik. daerah dalam pelaksanaan prioritas nasional
dengan dasar :
3 PENGUSULAN DAK KESJAL TAHUN 2023
Pengusulan DAK Keselamatan Jalan yang akan mendukung 1. Keselamatan Jalan adalah Prioritas Nasional;
DAK Tematik Parawisata tetap tidak disetujui karena 2. Kewenangan uji kendaraan oleh Pemda;
3. Pemda tidak diperbolehkan memungut retribusi
kebijakan DAK tahun 2024 fokus pada penuntasan sasaran
untuk uji kendaraan;
pelaksanaan DAK Eksisting. 4. Keterbatasan kemampuan finansial Pemda.
ARAH KEBIJAKAN DAK 2024 (1/3)
✓ Memperbesar dampak DAK melalui penerapan konsep Tematik, Holistik, Integratif, dan Spasial
KEBIJAKAN DAK (THIS)
UMUM ✓Memperkuat sinergi pendanaan antara DAK Fisik, DAK Non Fisik, dan Hibah, serta DAK dengan
sumber pendanaan lainnya

DAK FISIK DAK NON FISIK

Mendorong pencapaian target Prioritas Nasional Memfokuskan kegiatan DAK Fisik dalam Mendukung operasionalisasi layanan
berbasis Major Project (MP) terpilih khususnya menuntaskan target prioritas tematik atau pendidikan, kesehatan, dan
untuk memperkuat daya saing usaha melalui melalui bidang yang belum diselesaikan pada tahun perlindungan perempuan dan anak
penguatan destinasi pariwisata prioritas dan sebelumnya.
pengembangan kawasan sentra produksi pangan. Memperkuat daya saing usaha dan
Mempertajam pemilihan lokasi prioritas dan
investasi, serta pengurangan
Mendorong percepatan pembangunan dan menu kegiatan agar DAK lebih berdampak
kemiskinan.
pertumbuhan ekonomi daerah untuk : signifikan.
1. Mengurangi kemiskinan dan penghapusan
kemiskinan ekstrem melalui pengentasan Mengukur capaian hasil jangka pendek Mendorong penuntasan target Prioritas
kawasan kumuh. (Immediate Outcome) sebagai salah satu Nasional.
2. mengurangi angka stunting melalui instrumen monitoring dan evaluasi DAK Fisik
pembangunan infrastruktur dasar.
Mengoptimalkan pemanfaatan sistem Mempertajam pemilihan lokasi prioritas
3. mempercepat pembangunan infrastruktur untuk
informasi berbasis web dalam proses dan menu kegiatan DAK Nonfisik
penataan kota/kabupaten serta konektivitas di
perencanaan, penganggaran, pelaporan
daerah afirmasi.
hingga pemantauan dan evaluasi DAK
Mengurangi kesenjangan layanan publik dan Mendorong komitmen Pemerintah Daerah Meningkatkan kualitas data dalam
meningkatkan kualitas pelayanan pada sektor dalam mempersiapkan dan melaksanakan proses perencanaan dan penganggaran
Pendidikan dan Kesehatan. DAK, serta kolaborasi kegiatan di APBD DAK Nonfisik
ARAH KEBIJAKAN DAK 2024 (2/3)

1. Hibah kepada Daerah difokuskan pada:


DAK HIBAH a) Peningkatan penyediaan layanan infrastruktur dasar (air minum dan sanitasi);
b) Penguatan sentra pertanian berbasis komoditas unggulan serta peningkatan kapasitas petani;
c) Peningkatan konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah urban.
2. Evaluasi Hibah ke daerah yang bersumber dari Penerimaan Dalam Negeri (rupiah murni) dan
pengintegrasian dengan DAK Fisik.

Jenis Hibah Daerah berdasarkan sumbernya

Pinjaman Luar Negeri yang Hibah Luar Negeri yang Hibah Dalam Negeri yang
Diterushibahkan Diterushibahkan Dihibahkan (Penerimaan Dalam
Negeri)
I. Mass Rapid Transit (MRT) Project I. Hibah Air Minum Berbasis Kinerja I. Hibah Sanitasi
Bantuan Pemerintah Australia
II. Rural Empowerment and Agricultural II. Hibah Air Minum.
Development Scaling Up Initiative II. Instalasi Pengolahan Air Limbah
(READ-SI) untuk Kota Palembang

III. The Development of Integrated Farming III. Bio Carbon Fund Initiative for
System at Upland Areas Project Sustainable Forest Landscape (Bio
(UPLAND) CFISFL).
ARAH KEBIJAKAN DAK 2024 (3/3)
DAK FISIK DAK NONFISIK
Bidang Pendidikan • Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP)
(termasuk Perpustakaan)
• Tunjangan Guru ASN Daerah
• Bantuan Operasional Museum dan Taman Budaya
Bidang Kesehatan Bidang Air Minum (fokus daerah
stunting dan 4 SPAM PSN) • Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
(termasuk KB)
• Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB)
Bidang Sanitasi (fokus daerah • Dana Pelayanan Perlindungan Perempuan dan Anak
Bidang Jalan
stunting dan 4 IPALD)
• Dana BLPS

1) Tematik Penguatan Destinasi Pariwisata Prioritas


• DAK Fisik: Pariwisata, IKM, UMKM, Jalan, Perdagangan, Lingkungan Hidup
• DAK Nonfisik: Dana Pelayanan Kepariwisataan, Dana PK2UMK, Dana Penguatan Kapasitas Kelembagaan Sentra IKM,
Dana Fasilitasi Penanaman Modal
2) Tematik Pengembangan Food Estate (FE)
• DAK Fisik: Pertanian, Jalan, Irigasi, Kehutanan
3) Tematik Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu
• DAK Fisik: Perumahan dan Permukiman, Air Minum, Sanitasi
4) Tematik Kawasan Sentra Produksi Pangan (Pertanian, Perikanan, dan Hewani)
• DAK Fisik: Pertanian, Kelautan Perikanan, Irigasi, Jalan
• DAK Nonfisik: Dana Ketahanan Pangan dan Pertanian
5) Tematik Peningkatan Konektivitas dan Elektrifikasi di Daerah Afirmasi
• DAK Fisik: Transportasi Perdesaan, Jalan, Transportasi Perairan, Infrastruktur Energi Terbarukan
RANCANGAN ARAH KEBIJAKAN DAK BIDANG JALAN TA 2024
DAK Bidang Jalan menjadi instrument penting dalam mendorong transformasi ekonomi
melalui penguatan konektivitas domestik dan integrasi ekonomi wilayah

ARAH KEBIJAKAN SASARAN/TARGET MENU/KEGIATAN


Mendukung Konektivitas Daerah
Meningkatkan konektivitas dan kualitas jalan menuju fasilitas Sasaran: ❖ Jalan dan Jembatan
pelayanan dasar publik, pusat perekonomian daerah, simpul ❖ Meningkatkan kondisi kemantapan 1. Penanganan Jalan
transportasi serta untuk mencapai target kemantapan jalan daerah jalan daerah (Provinsi, Kab/Kota). 2. Penanganan jembatan
(Provinsi 75% dan Kab/Kota 65%) pada RPJMN 2020 – 2024 ❖ Mendukung konektivitas yang 3. Penanganan bangunan Pelengkap
Tematik Penguatan Destinasi Pariwisata Prioritas terintegrasi dalam sistem jaringan Jalan (Trotoar dan Drainase)
Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas jalan yang berkeselamatan transportasi nasional di kawasan
menuju lokasi daya tarik wisata (DTW) serta mendukung rantai pasok prioritas nasional. ❖ Fasilitas Keselamatan Jalan*
pariwisata dalam suatu ekosistem destinasi pariwisata prioritas.
❖ Terpasangnya Perlengkapan Fasilitas 1. Pengadaan dan pemasangan alat
Tematik Peningkatan Konektivitas dan Elektrifikasi di Daerah Keselamatan Jalan guna mengurangi pemberi isyarat Lalu Lintas;
Afirmasi tingkat fatalitas kecelakaan khususnya 2. Pengadaan dan pemasangan
Meningkatkan konektivitas, aksesibilitas dan mobilitas penumpang pada ruas jalan di kawasan prioritas Penerangan Jalan Umum;
dan barang terhadap pusat pelayanan dasar dan pusat kegiatan nasional. 3. Pengadaan dan pemasangan Pagar
perekonomian wilayah di daerah afirmasi.
Pengaman Jalan;
Tematik Pengembangan Food Estate Target: 4. Pengadaan dan pemasangan
Meningkatkan aksesibilitas penanganan jalan yang mantap dan ❖ Terbangun dan meningkatnya kondisi Rambu Lalu lintas;
berkeselamatan mendukung pengembangan Food Estate secara jalan daerah (provinsi/kab/kota) 5. Pengadaan dan Pemasasangan
terintegrasi hulu-hilir dalam rangka penguatan ketahanan pangan ❖ Terpasangnya Perlengkapan Fasilitas Delineator.
Tematik Penguatan Kawasan Sentra Produksi Pangan Keselamatan Jalan pada ruas jalan di
(Pertanian, Perikanan, dan Hewani) kawasan prioritas nasional. *Catatan : Menu Fasilitas Keselamatan Jalan
Meningkatkan aksesibilitas penanganan jalan yang mantap dan hanya mendukung tematik
berkeselamatan menuju kawasan sentra pangan serta mendukung
penguatan cadangan pangan nasional. PENGUATAN DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS

Kementerian PPN/Bappenas
REVIEW SKEMA PEMBIAYAAN AKTIVITAS PUBLIK

Sumber: GIZ, 2022


Kementerian PPN/Bappenas
POTENSI SKEMA PEMBIAYAAN

Sumber: GIZ, 2022


Kementerian PPN/Bappenas
REVIEW SKEMA PEMBIAYAAN HIBAH YANG TELAH TERLAKSANA

Sumber: GIZ, 2022


Kementerian PPN/Bappenas
PROVINCIAL ROAD IMPROVEMENT AND MAINTENANCE (PRIM) DAN
PROGRAM HIBAH JALAN DAERAH (PHJD)
➢ Program Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Jalan Daerah
➢ PRIM/PHJD ini dimaksudkan juga sebagai insentif kepada pemerintah provinsi/kabupaten untuk dapat melaksanakan peran dan tanggung jawabnya dalam
penyelenggaraan penyediaan pelayanan sektor jalan kepada masyarakat.

PENDEKATAN PROGRAM PRIM/PHJD


Mendukung KSPN
Model Tatakelola dan Manajemen memperbaiki sistem tata kelola dan
pelaksanaan dengan PRMS (Provincial Road Management System).
Mendorong Peningkatan Kualitas Penganggaran sistem reimburse
Meningkatkan Keselamatan Jalan Forum Lalu Lintas dan Angkutan berdasarkan verifikasi (based on performance)
Jalan (FLLAJ) dalam rangka koordinasi keselamatan jalan daerah. Replikasi Skala Nasional diadopsi dengan PHJD (Anggaran APBN)

Contoh Perbandingan Jalan yang ditangani PRIM


MEKANISME/ALUR PELAKSANAAN PRIM/PHJD
dan DAK Penugasan dalam Satu Koridor

PRIM

DAK Penugasan

Kementerian PPN/Bappenas
SKEMA HIBAH SEBAGAI ALTERNATIF PEMBIAYAAN ANGKUTAN PERKOTAAN

Sumber: GIZ, 2022

Kementerian PPN/Bappenas
SKEMA HIBAH SEBAGAI ALTERNATIF PEMBIAYAAN ANGKUTAN PERKOTAAN

Sumber: GIZ, 2022

Kementerian PPN/Bappenas
SKEMA HIBAH SEBAGAI ALTERNATIF PEMBIAYAAN ANGKUTAN PERKOTAAN

Sumber: GIZ, 2022


Kementerian PPN/Bappenas
TERIMA KASIH
Direktorat Transportasi
Kedeputian Bidang Sarana dan Prasarana
Kementerian PPN/Bappenas
Jl. Taman Suropati No. 2, Jakarta Pusat
www.bappenas.go.id
PEMETAAN MATRIKS RAK LLAJ PROVINSI BERDASARKAN
RUNK LLAJ DAN KEPMENDAGRI NOMOR 900.1.15.5-1317 TAHUN 2023
PEMETAAN MATRIKS RAK LLAJ TINGKAT PROVINSI
POKJA PILAR 1 : SISTEM YANG BERKESELAMATAN
PROGRAM RUNK KEGIATAN RAK LLAJ OPD PJ RAK NOMENKELATUR NOMENKELATUR
KEGIATAN RUNK LLAJ KINERJA
LLAJ PROVINSI LLAJ PROVINSI PROGRAM KEGIATAN/SUB KEGIATAN

Penyusunan, PROGRAM Penetapan dan Sosialisasi Ditetapkannya dan


Penyusunan dan Penyusunan dan
Penetapan dan PENYELENGGARAAN Rencana Aksi Keselamatan tersosialisasinya Rencana Aksi
Penetapan RAK LLAJ Penetapan RAK LLAJ Sekda Provinsi
Pemberian LALU LINTAS DAN Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Keselamatan Lalu Lintas dan
Provinsi Provinsi
Bimbingan RAK ANGKUTAN JALAN (LLAJ) Provinsi Angkutan Jalan Provinsi

Pengumpulan dan
Pengembangan Penelitian dan Pengembangan Terlaksananya Penelitian dan
Pengintegrasian Seluruh Analisis Data dan PROGRAM PENELITIAN
dan Integrasi Data Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Bidang
Data dari Para Pemangku Informasi Pembangunan Bappeda DAN PENGEMBANGAN
dan Sistem Pemerintahan dan Pengkajian Penyelenggaraan Pemerintah dan
Kepentingan. untuk Perencanaan DAERAH
Informasi KLLAJ Peraturan Pengkajian Peraturan
Pembangunan Daerah

Penelitian dan Pengembangan


Pengembangan PROGRAM PENELITIAN Terlaksananya Penelitian dan
Pengembangan Sistem Pengembangan Riset Bidang Penyelenggaraan
Sistem Manajemen Bappeda DAN PENGEMBANGAN Pengembangan Pekerjaan Umum,
Riset Kecelakaan Kecelakaan Daerah Pemerintahan dan Pengkajian
KLLAJ DAERAH Perhubungan, dan Kesehatan
Peraturan

Penguatan Forum Lalu PROGRAM


Penguatan Pelaksanaan Kegiatan Forum Lalu Lintas dan Terlaksananya Forum Lalu Lintas
Lintas dan Angkutan PENYELENGGARAAN
Kemitraan dan Keselamatan berbasis Bappeda Angkutan Jalan untuk Jaringan dan Angkutan Jalan untuk Jaringan
Jalan untuk Jaringan LALU LINTAS DAN
Kerja Sama KLLAJ Kerja Sama Jalan Provinsi Jalan Provinsi
Jalan Provinsi ANGKUTAN JALAN (LLAJ)
PROGRAM
Pengintegrasian
PENYELENGGARAAN Pelaksanaan Evaluasi (Reviu)
Penyelenggaraan Dokumen Perencanaan Terlaksananya Evaluasi (Reviu)
LALU LINTAS DAN Rencana Aksi Keselamatan
Studi dan Evaluasi Sinkronisasi Perencanaan Pembangunan Daerah Rencana Aksi Keselamatan Lalu
ANGKUTAN JALAN Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Terhadap dan Pelaksanaan Studi dengan Rencana Bappeda Lintas dan Angkutan Jalan
(LLAJ), PROGRAM Provinsi, Evaluasi Kinerja
Kebijakan Program dan Evaluasi KLLAJ Perangkat Daerah dan Provinsi, Terlaksananya Evaluasi
PENUNJANG URUSAN Perangkat Daerah
KLLAJ Rencana Pembangunan Perangkat Daerah
PEMERINTAH DAERAH
Lainnya
PROVINSI

Terkoordinasinya Penyusunan
Penyiapan Regulasi PROGRAM PENUNJANG Penyusunan Dokumen
Penyiapan Peraturan Dokumen Perencanaan
Pendanaan KLLAJ Sistem, dan Lembaga Bappeda URUSAN PEMERINTAH Perencanaan Pembangunan
Daerah tentang APBD Pembangunan Daerah Bidang
Dana KLLAJ DAERAH PROVINSI Daerah Bidang Pemerintahan
Pemerintahan
PEMETAAN MATRIKS RAK LLAJ TINGKAT PROVINSI
POKJA PILAR 2 : JALAN YANG BERKESELAMATAN
NOMENKELATUR
KEGIATAN RAK LLAJ OPD PJ RAK LLAJ NOMENKELATUR
PROGRAM RUNK LLAJ KEGIATAN RUNK LLAJ KEGIATAN/SUB KINERJA
PROVINSI PROVINSI PROGRAM
KEGIATAN
Penyusunan Rencana, Tersusunnya
Penyempurnaan Penyusunan dan
PROGRAM Kebijakan, dan Strategi Rencana, Kebijakan,
Regulasi KLLAJ Terkait Penyempurnaan Regulasi Penetapan Sistem Jaringan
Dinas Bina Marga PUPR PENYELENGGARAAN dan Teknis Strategi, dan Teknis
Jalan yang Jalan Yang Jalan Provinsi
JALAN Pengembangan Pengembangan
Berkeselamatan Berkeselamatan
Jaringan Jalan Jaringan Jalan
Penetapan Penyusunan Pedoman
Pelaksanaan Pedoman Pemantauan dan Terpantau dan
Pemeringkatan Jalan di Pemeringkatan Jalan PROGRAM
Penerapan Pemeringkatan Jalan Evaluasi Terevaluasinya
Jalan Bebas Hambatan, (Berdasarkan International Dinas Bina Marga PUPR PENYELENGGARAAN
(Berdasarkan International Road Penyelenggaraan penyelenggaraan jalan
Jalan Nasional, dan Road Assessment JALAN
Assessment Programme - Irap) Jalan/Jembatan kewenangan Provinsi
Jalan Daerah Programme - iRAP)
Pelaksanaan Audit Jalan Terawasinya
Pelaksanaan Audit Jalan dari PROGRAM Pengawasan
Pengawasan Jalan Yang dari Perencanaan hingga Penyelenggaraan
Perencanaan hingga Dinas Bina Marga PUPR PENYELENGGARAAN Penyelenggaraan Jalan
Berkeselamatan Pelaksanaan Konstruksi Jalan Kewenangan
Pelaksanaan Konstruksi Jalan JALAN Kewenangan Provinsi
Jalan Provinsi
PROGRAM
Pemenuhan Pelaksanaan Pemenuhan
Perbaikan Kondisi Jalan PENYELENGGARAAN Penyediaan Tersedianya
Persyaratan Laik Fungsi Peryaratan Perlengkapan Dishub dan Dinas Bina
Berdasarkan Rekomendasi Hasil LALU LINTAS DAN Perlengkapan Jalan di Perlengkapan Jalan di
Jalan dan Perlengkapan Jalan (Pemasangan dan Marga PUPR
ULFJ ANGKUTAN JALAN Jalan Provinsi Jalan Provinsi
Jalan Perbaikan).
(LLAJ)
Jalan yang mendapat
Survei Kondisi Jalan,
Pelaksanaan Inventarisasi Optimalisasi Preservasi Jalan di PROGRAM Survei Kondisi,
Penanganan Daerah Rehabilitasi dan
Daerah Rawan Daerah Rawan Kecelakaan di Dinas Bina Marga PUPR PENYELENGGARAAN Terehabilitasinya dan
Rawan Kecelakaan Pemeliharaan Rutin
Kecelakaan. Jalan Provinsi JALAN terpeliharanya Jalan
Jalan
secara Rutin
PROGRAM
Penanganan Pelintasan Penanganan Perlintasan Penanganan Perlintasan Dinas Bina Marga PUPR Penetapan Rencana Tersusunnya Rencana
PENGELOLAAN
Sebidang Kereta Api Sebidang Sebidang dengan Jalan Provinsi dan Dishub Induk Perkeretaapian Induk
PERKERETAAPIAN
PEMETAAN MATRIKS RAK LLAJ TINGKAT PROVINSI
POKJA PILAR 3 : KENDARAAN YANG BERKESELAMATAN
PROGRAM RUNK OPD PJ RAK NOMENKELATUR NOMENKELATUR
KEGIATAN RUNK LLAJ KEGIATAN RAK LLAJ KINERJA
LLAJ LLAJ PROVINSI PROGRAM KEGIATAN
Penyelenggaraan dan Pelaksanaan Inspeksi, Audit dan
Pelaksanaan Monitoring
Perbaikan Prosedur Pemantauan Unit Pelaksana Uji Dishub
dan Evaluasi Uji Berkala
Uji Berkala Berkala Kendaraan Bermotor
Pengintegrasian Sistem
Penyelenggaraan Pengintegrasian sistem
Informasi Pengujian
Sistem Informasi informasi pengujian kendaraan
Kendaraan Bermotor Antar Dishub
Pengujian Kendaraan bermotor antar pemangku
Pemangku Kepentingan
Bermotor kepentingan KLLAJ
KLLAJ.
Pelaksanaan Inspeksi,
Terlaksananya Inspeksi,
Penguatan SDM dan PROGRAM Audit, Pemanfaatan
Penyusunan Standar Audit, dan Pemantauan
Peningkatan Lembaga PENYELENGGARAAN Pemenuhan Persyaratan
Lembaga Diklat SDM Peningkatan Kapasitas Auditor Pemenuhan Persyaratan
Pendidikan dan Dishub LALU LINTAS DAN Penyelenggaraan
Penguji Kendaraan dan Inspektor LLAJ Penyelenggaraan
Pelatihan Penguji ANGKUTAN JALAN Kompetensi Pengemudi
Bermotor Kompetensi Pengemudi
Kendaraan Bermotor (LLAJ) Kendaraan Bermotor
Kendaraan Bermotor Provinsi
Provinsi
PROGRAM
Peningkatan Penyusunan NSPK Terlaksananya Identifikasi
PENYELENGGARAAN Monitoring dan Evaluasi
Instrumen Kendaraan Instrumen Pembatasan Monitoring dan Evaluasi dan Pengawasan Terhadap
Dishub LALU LINTAS DAN Implementasi Batas
untuk Pembatasan Kecepatan Pada Implementasi Batas Kecepatan Implementasi Batas
ANGKUTAN JALAN Kecepatan
Kecepatan Kendaraan Kecepatan
(LLAJ)
Penegakkan Hukum Pelaksanaan Sosialisasi PROGRAM
Pelaksanaan Manajemen
atas Kepatuhan Dan Kampanye Pelaksanaan Manajemen dan PENYELENGGARAAN Terlaksananya manajemen
Dishub dan Rekayasa Lalu Lintas
Pemenuhan Penindakan Kendaraan Rekayasa Lalu Lintas untuk LALU LINTAS DAN dan Rekayasa Lalu Lintas
untuk Jaringan Jalan
Persyaratan Teknis Bermuatan Dan Dimensi Jaringan Jalan Provinsi ANGKUTAN JALAN untuk Jaringan Provinsi
Provinsi
dan Laik Jalan Berlebih. (LLAJ)
Penyelenggaraan PROGRAM Pelaksanaan Inspeksi,
Pelaksanaan Inspeksi, Audit dan Terlaksananya Inspeksi,
Sistem Manajemen PENYELENGGARAAN Audit, Pemantauan Sistem
Pelaksanaan Audit SMK Pemantauan Sistem Manajemen Audit, Pemantauan Sistem
Keselamatan (SMK) Dishub LALU LINTAS DAN Manajemen Keselamatan
Angkutan Umum Keselamatan (SMK) Manajemen Keselamatan
Perusahaan Angkutan ANGKUTAN JALAN (SMK) Perusahaan
Perusahaan Angkutan Umum Angkutan Umum
Umum (LLAJ) Angkutan Umum
PEMETAAN MATRIKS RAK LLAJ TINGKAT PROVINSI
POKJA PILAR 4 : PENGGUNA JALAN YANG BERKESELAMATAN
PROGRAM RUNK OPD PJ RAK NOMENKELATUR NOMENKELATUR
KEGIATAN RUNK LLAJ KEGIATAN RAK LLAJ KINERJA
LLAJ LLAJ PROVINSI PROGRAM KEGIATAN
Penyusunan dan
pengembangan kurikulum dan Penyusunan dan pengembangan
Pengembangan Polres, Terselenggaranya
materi pendidikan berlalu lintas kurikulum dan materi pendidikan PROGRAM PENGELOLAAN Pengelolaan
Pendidikan Berlalu Dishub,dan Dinas Proses Belajar
pada jenjang PAUD, pendidikan berlalu lintas mulai jenjang PAUD PENDIDIKAN Pendidikan Khusus
Lintas Pendidikan Peserta Didik
dasar, dan pendidikan hingga SMA
menengah
Kampanye KLLAJ di fasilitas
pendidikan (sekolah dan kampus)
Kampanye KLLAJ di fasilitas
Kampanye dan diantaranya kampanye cara
pendidikan (Sekolah dan Dishub
Sosialisasi KLLAJ berkendara yang berkeselamatan
Kampus)
(polisi sahabat anak, police goes to
school, police goes to campuss)
Terselenggaranya
Penyediaan Fasilitas Penyediaan Fasilitas
Pemeriksaan kesehatan Pelayanan, Sarana, Pelayanan, Sarana,
Kampanye perilaku hidup sehat PROGRAM PEMENUHAN
pengemudi dan kampanye perilaku Prasarana dan Alat Prasarana dan Alat
Kampanye dan di jalan bagi pengendara UPAYA KESEHATAN
hidup sehat di jalan bagi Dinkes Kesehatan Untuk UKP Kesehatan Untuk
Sosialisasi KLLAJ kendaraan bermotor, pesepeda PERORANGAN DAN UPAYA
pengendara kendaraan bermotor, Rujukan, UKM dan UKP Rujukan, UKM
dan pejalan kaki KESEHATAN MASYARAKAT
pesepeda, dan pejalan kaki. UKM Rujukan Tingkat dan UKM Rujukan
Daerah Provinsi Tingkat Daerah
Provinsi
Penyediaan dan
Pengembangan ETLE kerjasama PROGRAM
Penggunaan Penyelenggaraan Terselenggaranya
Penyediaan teknologi dengan pemda dan PENYELENGGARAAN LALU
Teknologi untuk Polda Sistem Manajemen Sistem Manajemen
penegakan hukum elektronik mengintegrasikan sistemnya LINTAS DAN ANGKUTAN
Informasi dan Transportasi Cerdas Transportasi Cerdas
dengan korlantas JALAN (LLAJ)
Penegakan Hukum
Pengendalian, Pelaksanaan Terselenggaranya
Kepatuhan pemasangan PROGRAM
Pengawasan, dan Manajemen dan Manajemen dan
perlengkapan keselamatan Penerapan kepatuhan peraturan PENYELENGGARAAN LALU
Penegakan Hukum Polda Rekayasa Lalu Lintas Rekayasa Lalu Lintas
pengemudi dan penumpang lalu lintas LINTAS DAN ANGKUTAN
bagi 7 (tujuh) Faktor untuk Jaringan Jalan untuk Jaringan Jalan
kendaraan JALAN (LLAJ)
Risiko Provinsi Provinsi
PEMETAAN MATRIKS RAK LLAJ TINGKAT PROVINSI
POKJA PILAR 5 : PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN
OPD PJ RAK NOMENKELATUR NOMENKELATUR
PROGRAM RUNK LLAJ KEGIATAN RUNK LLAJ KEGIATAN RAK LLAJ KINERJA
LLAJ PROVINSI PROGRAM KEGIATAN
Tersedia dan Terkelolanya
Pengembangan sistem
PROGRAM PEMENUHAN Public Safety Center (PSC
Penyempurnaan komunikasi dan layanan Penyediaan dan
Penyediaan dan Pengelolaan UPAYA KESEHATAN 119) yang Terintegrasi
Regulasi KLLAJ Terkait gawat darurat terpadu dan Pengelolaan Sistem
Sistem Penanganan Gawat Dinkes PERORANGAN DAN dengan Rumah Sakit
Penanganan Korban rumah sakit rujukan Penanganan Gawat
Darurat Terpadu (SPGDT) UPAYA KESEHATAN dalam satu Sistem
Kecelakaan penanganan korban Darurat Terpadu (SPGDT)
MASYARAKAT Penanganan Gawat
kecelakaan
Darurat Terpadu
Tersedia dan Terkelolanya
PROGRAM PEMENUHAN Public Safety Center (PSC
Penyediaan dan
Penyelenggaraan Penyelenggaraan Public UPAYA KESEHATAN 119) yang Terintegrasi
Penyediaan Layanan Public Pengelolaan Sistem
Layanan Gawat Darurat Safety Center (PSC) di Dinkes PERORANGAN DAN dengan Rumah Sakit
Safety Center (PSC) Provinsi Penanganan Gawat
Terpadu setiap Provinsi UPAYA KESEHATAN dalam satu Sistem
Darurat Terpadu (SPGDT)
MASYARAKAT Penanganan Gawat
Darurat Terpadu
Pengembangan Fasilitas
Kesehatan Lainnya
PROGRAM PEMENUHAN
Tersedianya Fasilitas
Penyelenggaraan Penyediaan tenaga medis Penambahan tenaga medis UPAYA KESEHATAN
Pengembangan Fasilitas Kesehatan lainnya yang
Layanan Gawat Darurat dan atau tenaga kesehatan atau tenaga kesehatan yang Dinkes PERORANGAN DAN
Kesehatan Lainnya ditingkatkan Sarana,
Terpadu yang kompeten kompeten UPAYA KESEHATAN
Prasarana, Alat
MASYARAKAT
Kesehatan, dan SDM agar
sesuai standar
PROGRAM PEMENUHAN
Pengembangan Sistem UPAYA KESEHATAN Terlaksananya
Penetapan One Access Pengelolaan Sistem Informasi Penyelenggaraan Sistem
Komunikasi Layanan Dinkes PERORANGAN DAN Pengelolaan Sistem
Code Kesehatan Informasi Kesehatan
Gawat Darurat UPAYA KESEHATAN Informasi Kesehatan
MASYARAKAT
PROGRAM PEMENUHAN Penyediaan Layanan Tersedia Layanan
UPAYA KESEHATAN Kesehatan Untuk UKP Kesehatan Untuk UKP
Rehabilitasi Pasca Rehabilitasi medis pasca Rehabilitasi medis pasca
Dinkes PERORANGAN DAN Rujukan, UKM dan UKM Rujukan, UKM, dan UKM
Kecelakaan kecelakaan kecelakaan
UPAYA KESEHATAN Rujukan Tingkat Daerah Rujukan Tingkat Daerah
MASYARAKAT Provinsi Provinsi
PROGRAM DAN SASARAN PILAR KLLAJ BERDASARKAN RUNK LLAJ
PEMETAAN PROGRAM KEGIATAN RAK LLAJ TINGKAT PROVINSI

POKJA PILAR 1 POKJA PILAR 2 POKJA PILAR 3 POKJA PILAR 4 POKJA PILAR 5
Penyempurnaan Regulasi KLLAJ Penyusunan dan
Pelaksanaan Inspeksi, Audit dan Penyediaan dan Pengelolaan
Terkait Jalan yang Berkeselamatan pengembangan kurikulum dan
Penetapan RAK LLAJ Provinsi Pemantauan Unit Pelaksana Uji Sistem Penanganan Gawat
(Penetapan Sistem Jaringan Jalan materi pendidikan berlalu
Berkala Kendaraan Bermotor Darurat Terpadu (SPGDT)
Provinsi) lintas
Penguatan Koordinasi Antar
Penyelenggaraan Sistem Kampanye (umum dan di
Pemangku Kepentingan Penetapan Pemeringkatan Jalan di Penyediaan Layanan Public
Informasi Pengujian Kendaraan fasilitas pendidikan) dan
(Terbentuknya Kelompok Kerja Jalan Daerah Berdasarkan iRAP Safety Center (PSC) Provinsi
Bermotor sosialisasi KLLAJ
Pilar)
Penyediaan dan Penggunaan Penambahan kendaraan
Pengembangan dan Integrasi
Pengawasan Jalan Yang Peningkatan Kapasitas Auditor Teknologi untuk Informasi ambulans PSC 119 dan fasilitas
Data dan Sistem Informasi
Berkeselamatan dan perbaikan jalan dan Inspektor LLAJ dan Penegakan Hukum pelayanan kesehatan sesuai
KLLAJ
(Pengembangan ETLE) standar (Roda 2 & Roda 4)
Peningkatan Instrumen Pengendalian, Pengawasan,
Pengembangan Sistem Pengendalian Fungsi Kegiatan dan Penambahan tenaga medis atau
Kendaraan untuk Pembatasan dan Penegakan Hukum bagi 7
Manajemen KLLAJ Pengendalian Bahaya di Ruang Jalan tenaga kesehatan yang kompeten
Kecepatan (tujuh) Faktor Risiko
Pemenuhan Persyaratan Laik Fungsi
Penguatan Kemitraan dan Kerja Penegakkan Hukum atas Keterlibatan komunitas yang
Jalan dan Perlengkapan Jalan Pemeriksaan Kondisi
Sama KLLAJ (Pengembangan Kepatuhan Pemenuhan terlatih dalam merespon kejadian
(Perbaikan kondisi jalan dan Pengemudi
Sistem Riset Kecelakaan) Persyaratan Teknis dan Laik Jalan kecelakaan
penyediaan perlengkapan jalan)
Pelaksanaan Inspeksi, Audit dan
Penyelenggaraan Studi dan
Penanganan Daerah Rawan Pemantauan Sistem Manajemen Pengelolaan Sistem Informasi
Evaluasi Terhadap Kebijakan
Kecelakaan Keselamatan (SMK) Perusahaan Kesehatan
Program KLLAJ
Angkutan Umum
Penanganan Pelintasan Sebidang Rehabilitasi medis dan jiwa pasca
Pendanaan KLLAJ
Kereta Api kecelakaan
Penyediaan Lajur Khusus Angkutan
Penyelenggaraan Monitoring
Umum Massal Perkotaan yang
dan Evaluasi Kinerja KLLAJ
Berkeselamatan
PILAR 1: SISTEM YANG BERKESELAMATAN
Penanggung Jawab: Kementerian PPN/ Bappenas

▪ Tersedianya Forum/ lembaga dan kelompok kerja


SASARAN KELUARAN ▪ Jaminan pendanaan
▪ Data dan informasi yang handal, (hardware,
software), regulasi, standar, dan tata cara
SASARAN UMUM KLLAJ ▪ Terlaksananya program kegiatan tepat waktu
1. Harmonisasi Kerja Dan Kinerja
Tingkat fatalitas kecelakaan lalu lintas per 10.000 2. Ketersediaan “Input” Bagi Pilar Lain: ▪ Terdapat prioritas program yang efisien, efektif serta
berkelanjutan dalam pelaksanaannya
kendaraan (terhadap angka dasar 2010) turun 85%

INDONESIA ROAD SAFETY CENTER


SASARAN PILAR 1 KLLAJ
1. Memiliki rencana aksi nasional KLLAJ yang HASIL
DATA
komprehensif dan multi-sektoral.
2. Memiliki akses satu atau lebih jalan raya yang Data Sosial Ekonomi

memenuhi instrumen keselamatan PBB. KELUARAN Data geospasial & informasi


jalan

Data informasi laik jalan


PROGRAM Intervensi Pilar 1 Forum
kendaraan & Perlengkapan
Jalan
LLAJ
Intervensi Pilar 2 Data kecelakaan dan
Registrasi Kendaraan
Berfungsi sebagai wadah
1 RAK K/L dan Daerah 6 Kemitraan KLLAJ Intervensi Pilar 3 Perumusan intervensi/ program
kumpulan dan keterkaitan data
berbasis bukti Surveillance Database
Intervensi Pilar 4 keselamatan LLAJ
Studi dan Evaluasi (IRMS, BLUE, IRSMS)
2 Koordinasi KLLAJ 7 Intervensi Pilar 5 RISET
Program KLLAJ
Riset Penyempurnaan Sistem
Kebijakan dan Perumusan tujuan, kebijakan,
Identifikasi isu dan Pendataan dan Analisis Laka
3 8 Pendanaan KLLAJ dan prioritas nasional untuk
Regulasi KLLAJ pengembangan keselamatan
permasalahan, Kebutuhan Riset/
Analisa Riset Infrastruktur Jalan yang
LLAJ
Berkeselamatan
Integrasi Data dan Monitoring dan
4 Sistem Informasi 9 Evaluasi Kinerja Analisa terpadu 5 pilar
Riset Pengkajian Lokasi Rawan
Kecelakaan
KLLAJ KLLAJ keselamatan LLAJ
Riset Pendidikan Berlalu Lintas
Sistem Manajemen
5 Riset Kualitas Layanan Pasca
KLLAJ Kecelakaan
PILAR 2: JALAN YANG BERKESELAMATAN
Penanggung Jawab: Kementerian PUPR

SASARAN PENDEKATAN PROGRAM KELUARAN


MUATAN PILAR 2 DALAM
SASARAN UMUM KLLAJ MUATAN DALAM RUNK LLAJ
PP 37/2017 KLLAJ PEMENUHAN FISIK
ELEMEN JALAN
Tingkat fatalitas kecelakaan lalu Pembangunan jalan sesuai Regulasi Jalan Yang Berkeselamatan
lintas per 10.000 kendaraan Syarat Keselamatan
(terhadap angka dasar 2010) Pemeringkatan Jalan
turun 85% Manajemen dan rekayasa lalu
persyaratan kondisi
Lintas Pengawasan jalan
teknis jalan lingkungan
SASARAN PILAR 2
Pengendalian Fungsi, Kegiatan, dan
Uji Laik Fungsi Jalan Bahaya di Ruang Jalan
Seluruh Jalan Memenuhi
Pemeringkatan Bintang 3 (Tiga) Perbaikan badan Jalan
Pemantauan dan Penilaian
Kondisi Jalan Persyaratan Laik Fungsi Jalan
Lebih dari 75% km perjalanan • Jalan tidak menjadi sebab
melalui jalan yang memenuhi Fasilitas Pejalan Kaki dan Pesepeda terjadinya kecelakaan
standar jalan bintang 3 (tiga) Inspeksi dan Audit Jalan • Mengurangi keparahan
dengan assessment iRAP. Penyelenggaran Roadworks
korban
Penanganan Daerah Rawan Kecelakaan • Forgiving roads
• Mendorong perilaku aman
Penyediaan Lajur Khusus Angkutan pengguna
Umum

Penyelenggaran Batas Kecepatan

Pembatasan Akses Jalan Bagi Sepeda


Motor dan Sepeda

Penguatan Kapasitas SDM


PILAR 3: KENDARAAN YANG BERKESELAMATAN
Penanggung Jawab: Kementerian Perhubungan

SASARAN PENDEKATAN PROGRAM KELUARAN


SASARAN UMUM KLLAJ MUATAN PILAR 3
PROGRAM DALAM RUNK LLAJ
DALAM PP 37/2017
Tingkat fatalitas kecelakaan lalu lintas MINIMALISIR PAPARAN RESIKO
Regulasi Kendaraan yang
per 10.000 kendaraan (terhadap Uji Tipe Kendaraan Bermotor Berkeselamatan
angka dasar 2010) turun 85%
Sertifikat Uji Tipe Kendaraan KENDARAAN DENGAN FITUR
Penyelenggaraan dan Perbaikan
SASARAN PILAR 3 Bermotor Uji Tipe serta Uji Berkala
KESELAMATAN AKTIF

seluruh kendaraan wajib memenuhi Surat Registrasi Uji Tipe Sistem Informasi Pengujian
Anti-lock Electronic
standar teknis tertinggi keselamatan, Kendaraan Bermotor Kendaraan Stability
braking
sesuai dengan regulasi PBB dan/atau (ABS) Control
peraturan global lainnya Akreditasi Unit Pengujian Penguatan SDM (ESC)

Kalibrasi Peralatan Uji Peningkatan Instrumen


KENDARAAN DENGAN FITUR
Sertifikasi Kompetensi Penguji Gakkum atas Kepatuhan KESELAMATAN PASIF
Kendaraan Pemenuhan Persyaratan

Penyelenggaraan SMK
Pelaksanaan inspeksi, audit, dan
pemantauan unit pelaksana uji
Perusahaan Angkutan Umum
berkala kendaraan bermotor
Deformation
Pemenuhan standar teknis Airbags Seatbelts
Zone
keselamatan
PILAR 4: PENGGUNA JALAN YANG BERKESELAMATAN
Penanggung Jawab: POLRI

SASARAN PENDEKATAN PROGRAM SASARAN

SASARAN UMUM KLLAJ MUATAN PILAR 4 DALAM PROGRAM DALAM


PP 37/2017 KLLAJ RUNK LLAJ Ensuring Attitude
Tingkat fatalitas kecelakaan lalu Kompetensi Pengemudi
and Behaviour in
Regulasi Pengguna Jalan
lintas per 10.000 kendaraan (terhadap Yang Berkeselamatan
Safety
angka dasar 2010) turun 85% Akreditasi Penerbitan SIM
Pendidikan Berlalu Lintas
NSPK Diklat Pengemudi
SASARAN PILAR 4 Kampanye dan Sosilisasi
Sertifikasi Penguji SIM KLLAJ

Kendaraan Mematuhi Batas Kecepatan Pengujian, Penerbitan, Integrasi SIM dan Pencatatan
Maksimal Pencabutan dan Pemblokiran Data Pelanggaran
SIM
Persyaratan dan Prosedur Uji
Penggunaan Helm Berstandar Inspeksi, Audit, Pemantauan SIM
Nasional
SDM dan Sarpras Pengujian
Penggunaan Sabuk Keselamatan dan Gakkum KLLAJ SIM
Standar Perlindungan Anak-anak
Persyaratan KLLAJ Pendidikan dan Pelatihan
Pengemudi Wajib Bebas Pengaruh Pengemudi
Tata Cara Berlalu Lintas
Alkohol Maupun Zat Psikoaktif Teknologi untuk Informasi dan
Persyaratan Pengemudi Gakkum
Regulasi Penggunaan HP Saat
Berkendara Pengujian Kendaraan
Pemeriksaaan Pengemudi
Bermotor
Pengemudi Wajib Memenuhi Peraturan
Batas Waktu Mengemudi Penyidikan Perkara
Kecelakaan Lalu Lintas
PILAR 5: PENANGANAN PASCA KECELAKAAN
Penanggung Jawab: Kementerian Kesehatan

SASARAN PENDEKATAN PROGRAM KELUARAN

MUATAN PILAR 5 DALAM PROGRAM DALAM


SASARAN UMUM KLLAJ RUNK LLAJ
PP 37/2017 KLLAJ
Optimalisasi Golden
Tingkat fatalitas kecelakaan lalu Pertolongan Pertama di lokasi Regulasi KLLAJ Penanganan Momen dan Jaminan
lintas per 10.000 kendaraan (terhadap Kejadian Korban Kecelakaan Perawatan Korban
angka dasar 2010) turun 85%
Layanan Gawat Darurat Terpadu
Evakuasi Korban
(PSC 119)
SASARAN PILAR 5

Pengobatan, Perawatan, dan Sistem Komunikasi Gawat


Meminimalisir durasi antara Evakuasi Korban Darurat (One Access Code)
kejadian kecelakaan dengan
datangnya bantuan penanganan
darurat dari tenaga kesehatan Sistem Pembiayaan dan Program Rehabilitasi Pasca
Penjaminan Korban Kecelakaan

PSC 119 One Access Code

Unit Trauma Centre


Fasilitas Kesehatan
LAMPIRAN
Program dan Kegiatan dalam RUNK LLAJ
Program dan Kegiatan Penyelenggaraan Keselamatan LLAJ Tahun 2021-2040
PILAR 1 (1/5)

TARGET 5 TAHUN KE-


PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR PENANGGUNG JAWAB PENDUKUNG
1 2 3 4

PILAR-I
SISTEM YANG BERKESELAMATAN

1.1 Penyusunan, penetapan dan pemberian bimbingan


RAK
1.1.1 Pendampingan dan bimbingan teknis Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ Kementerian/ Lembaga Penanggung Kemendagri, Kemendikbud,
penyusunan RAK LLAJ bantuan teknis Jawab Pilar Kemenperin, Pemerintah Provinsi,
Pemerintah Kab/ Kota
1.1.2 Penetapan RAK LLAJ Kementerian/ Ditetapkannya ✓ ✓ ✓ ✓ Kementerian/ Lembaga Penanggung Kemendagri
Lembaga dokumen RAK Jawab Pilar, Kemendikbud,
Kemenperin
1.1.3 Penetapan RAK LLAJ Tingkat Provinsi Ditetapkannya ✓ ✓ ✓ ✓ Kementerian/ Lembaga Penanggung Forum LLAJ Daerah Provinsi
dokumen RAK Jawab Pilar, Kemendagri, Pemerintah
Provinsi

1.1.4 Penetapan RAK LLAJ Tingkat Ditetapkannya ✓ ✓ ✓ ✓ Kementerian/ Lembaga Penanggung Pemerintah Provinsi, Forum LLAJ
Kabupaten/Kota dokumen RAK Jawab Pilar, Kemendagri, Pemerintah Daerah Provinsi, Forum LLAJ Daerah
Kab/ Kota Kab/ Kota
1.2 Penguatan Koordinasi KLLAJ antar pemangku kepentingan
1.2.1 Pembentukan Kantor Sekretariat RUNK Terbentuknya ✓ ✓ KemenPPN/Bappenas Kementerian/ Lembaga Penanggung
LLAJ Sekretariat Jawab Pilar
1.2.2 Pembentukan Kelompok Kerja Pilar dengan Terbentuknya ✓ ✓ Kementerian/ Lembaga Penanggung Kemendikbud, Kemenperin, Perguruan
Pemangku Kepentingan kelompok kerja Jawab Pilar Tinggi,

1.2.3 Penyusunan Tata Kelola dan Pelaksanaan Tersedianya ✓ ✓ KemenPPN/Bappenas Kementerian/ Lembaga Penanggung
Kelompok Kerja dan Kantor Sekretariat pedoman Jawab Pilar, Kemendikbud,
Kemenperin, Perguruan Tinggi
1.2.4. Perumusan Kebijakan Prioritas KLLAJ Tersedianya ✓ ✓ ✓ ✓ KemenPPN/Bappenas Kementerian/ Lembaga Penanggung
rumusan kebijakan Jawab Pilar, Kemendikbud,
Kemenperin, Perguruan Tinggi,

1.2.5 Studi Penguatan Kelembagaan Tersedianya kajian ✓ KemenPPN/Bappenas Kementerian/ Lembaga Penanggung
Penyelenggaraan KLLAJ Jawab Pilar, Kemendikbud,
Kemenperin, Perguruan Tinggi, Mitra
Pembangunan,
Program dan Kegiatan Penyelenggaraan Keselamatan LLAJ Tahun 2021-2040
PILAR 1 (2/5)
TARGET 5 TAHUN KE-
PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR PENANGGUNG JAWAB PENDUKUNG
1 2 3 4

PILAR-I
SISTEM YANG BERKESELAMATAN

1.3 Penyempurnaan Kebijakan dan Regulasi KLLAJ terkait Sistem yang Berkeselamatan

1.3.1 Perumusan dan Penyempurnaan kebijakan dan Tersedianya ✓ ✓ ✓ ✓ KemenPPN/Bappenas Kementerian/ Lembaga
Regulasi Melibatkan Semua Pemangku Kepentingan rekomendasi Penanggung Jawab Pilar,
kebijakan dan Mitra Pembangunan,
regulasi Perguruan Tinggi
1.3.2 Perumusan Indikator, Monitoring dan Evaluasi Kinerja Tersedianya rumusan ✓ ✓ ✓ ✓ KemenPPN/Bappenas Kementerian/ Lembaga
Tiap Pilar evaluasi Penanggung Jawab Pilar,
Kemendikbud,
Kemenperin
1.3.3 Sosialisasi Regulasi/Peraturan KLLAJ Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ Kementerian/ Lembaga Pemerintah Provinsi,
kegiatan Penanggung Jawab Pilar Pemerintah Kab/ Kota,
Perguruan Tinggi, Badan
Usaha
1.4. Pengembangan dan Integrasi Data dan Sistem Informasi KLLAJ setiap Pilar
1.4.1 Pengintegrasian seluruh data dari para pemangku Tersedianya data yang ✓ ✓ KemenPPN/Bappenas, KemenPUPR, Kemenhub,
kepentingan terintegrasi Polri Kemenkes, Kemkominfo

1.4.2 Pengembangan Sistem dan Teknologi Informasi Tersedianya sistem ✓ ✓ KemenPPN/Bappenas, KemenPUPR, Kemenhub,
Monitoring dan Evaluasi Keselamatan LLAJ Polri Kemenkes, Kemkominfo,
Pemerintah Provinsi,
Pemerintah Kab/ Kota,
Perguruan Tinggi, Badan
Usaha
1.4.3 Pengembangan Sistem Informasi Terintegrasi Pengujian Tersedianya sistem ✓ ✓ ✓ ✓ Kemenhub Polri, Pemerintah Provinsi,
dan Operasional Kendaraan Bermotor Pemerintah Kab/ Kota,
Badan Usaha,
1.4.4 Penguatan Sistem Pengelolaan Data Terpadu Tersedianya sistem ✓ ✓ ✓ ✓ KemenPPN/Bappenas, KemenPPN/Bappenas,
Keselamatan LLAJ Polri KemenPUPR, Kemenhub,
Kemenkes
1.4.5 Diseminasi Kondisi KLLAJ Tahunan Terlaksananya ✓ ✓ ✓ ✓ KemenPPN/Bappenas KemenPUPR, Kemenhub,
kegiatan Kemenkes
Program dan Kegiatan Penyelenggaraan Keselamatan LLAJ Tahun 2021-2040
PILAR 1 (3/5)
TARGET 5 TAHUN KE-
PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR PENANGGUNG JAWAB PENDUKUNG
1 2 3 4

PILAR-I
SISTEM YANG BERKESELAMATAN

1.4.6 Pemanfaatan Informasi untuk Rencana Aksi dan Terlaksananya ✓ ✓ ✓ ✓ KemenPPN/Bappenas KemenPUPR, Kemenhub,
Monitoring Evaluasi KLLAJ kegiatan Polri, Kemenkes, Forum
LLAJ Daerah, Pemerintah
Provinsi, Pemerintah Kab/
Kota
1.4.7 Pengembangan Data dan Sistem Informasi Geospasial Tersedianya sistem ✓ ✓ ✓ ✓ KemenPUPR Kemenhub, Pemerintah
LLAJ Provinsi, Pemerintah Kab/
Kota
1.4.8 Pengembangan Sistem Data Kecelakaan Lalu Lintas dan Tersedianya sistem ✓ ✓ ✓ ✓ Polri Kemenhub, Kemenkes,
Kendaraan KemenPUPR, Jasa Raharja
1.4.9 Pengembangan Sistem Data Kecederaan Korban Tersedianya sistem ✓ ✓ ✓ ✓ Kemenkes Polri, Jasa Raharja
Kecelakaan (Surveillance Injury) di fasilitas pelayanan
kesehatan
1.5 Pengembangan Sistem Manajemen Keselamatan LLAJ

1.5.1 Pengembangan Sistem Manajemen Kecepatan Tersedianya sistem ✓ ✓ Kemenhub KemenPUPR, Polri
1.5.2 Pengembangan Sistem Riset Kecelakaan Tersedianya sistem ✓ ✓ KemenPPN/Bappenas Kementerian/ Lembaga
Penanggung Jawab Pilar
1.5.3 Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Serta Tersedianya sistem ✓ ✓ KemenPPN/Bappenas Kementerian/ Lembaga
Capaian Kinerja Penanggung Jawab Pilar
1.6 Penguatan Kemitraan dan Kerja Sama Keselamatan LLAJ
1.6.1 Pengembangan Inisiatif dan Inovasi Kemitraan KLLAJ Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ Kementerian/ Lembaga Badan Usaha, Mitra
kegiatan Penanggung Jawab Pembangunan
Pilar
1.6.2 Pelaksanaan Kegiatan Keselamatan Berbasis Kerja Sama Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ Kementerian/ Lembaga Badan Usaha, Mitra
kegiatan Penanggung Jawab Pembangunan
Pilar
1.7 Penyelenggaraan Riset, Inovasi, dan Industri Keselamatan LLAJ

1.7.1 Sinkronisasi Perencanaan Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ KemenPPN/Bappenas Kementerian/ Lembaga


kegiatan Penanggung Jawab Pilar,
Kemenristek, Perguruan
Tinggi, Mitra Pembangunan
Program dan Kegiatan Penyelenggaraan Keselamatan LLAJ Tahun 2021-2040
PILAR 1 (4/5)

TARGET 5 TAHUN KE-


PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR PENANGGUNG JAWAB PENDUKUNG
1 2 3 4

PILAR-I
SISTEM YANG BERKESELAMATAN
1.7.2 Pelaksanaan studi dan evaluasi KLLAJ (5 Pilar) Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ Kementerian/ Kemenristek, Perguruan
kegiatan Lembaga Penanggung Tinggi, Mitra
Jawab Pilar Pembangunan,
1.7.3 Penerapan hasil studi dan evaluasi sebagai dasar Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ Kementerian/ Kemenristek, Perguruan
penanganan KLLAJ kegiatan Lembaga Penanggung Tinggi, Mitra
Jawab Pilar Pembangunan, Pemerintah
Provinsi, Pemerintah Kab/
Kota
1.8 Pendanaan Keselamatan LLAJ
1.8.1 Identifikasi Kebutuhan dan Sumber Dana KLLAJ Tersedianya dokumen ✓ ✓ ✓ ✓ KemenPPN/Bappenas Kemenkeu, Kementerian/
Lembaga Penanggung
Jawab Pilar, Badan Usaha,
Jasa Raharja
1.8.2 Pengembangan Alternatif Sumber Pendanaan dan Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ KemenPPN/Bappenas Kemenkeu, Kementerian/
Mekanisme Pembiayaan KLLAJ kegiatan Lembaga Penanggung
Jawab Pilar, Badan Usaha,
Jasa Raharja
1.8.3 Penyiapan Regulasi, Sistem, dan Lembaga Dana KLLAJ Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ KemenPPN/Bappenas Kemenkeu, Kementerian/
kegiatan Lembaga Penanggung
Jawab Pilar, Badan Usaha,
Jasa Raharja
1.8.4 Penyempurnaan Mekanisme Penyelenggaraan dan Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ KemenPPN/Bappenas Polri, Kemenkes,
Pemanfaatan Premi Asuransi Terhadap Kecelakaan di kegiatan Kemenkeu, Badan Usaha,
Jalan Termasuk Kecelakaan Tunggal OJK, Jasa Raharja

1.8.5 Penyusunan Mekanisme Pengalokasian Sebagian Premi Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ KemenPPN/Bappenas Kemenkeu, OJK, Badan
Asuransi untuk Dana KLLAJ kegiatan Usaha, Jasa Raharja

1.8.6 Pengembangan Skema Dana Pemeliharaan Jalan (Road Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ KemenPUPR KemenPPN/Bappenas,
Preservation Fund) kegiatan Kemenkeu, Kemenhub
Program dan Kegiatan Penyelenggaraan Keselamatan LLAJ Tahun 2021-2040
PILAR 1 (5/5)

TARGET 5 TAHUN KE-


PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR PENANGGUNG JAWAB PENDUKUNG
1 2 3 4

PILAR-I
SISTEM YANG BERKESELAMATAN
1.9 Penyelenggaraan Monitoring dan Evaluasi Kinerja Keselamatan
LLAJ
1.9.1 Penyusunan Instrumen dan Indikator Kinerja KLLAJ Terselenggaranya ✓ KemenPPN/Bappenas Kementerian/ Lembaga
kegiatan Penanggung Jawab Pilar
1.9.2 Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Program Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ KemenPPN/Bappenas Kementerian/ Lembaga
Kegiatan Masing-Masing Pilar kegiatan Penanggung Jawab Pilar,
Pemerintah Provinsi,
Pemerintah Kab/ Kota
1.9.3 Pengukuran Kinerja Keselamatan Berbasis Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ KemenPPN/Bappenas Kementerian/ Lembaga
Perubahan Jumlah Kecelakaan dan Fatalitas Korban kegiatan Penanggung Jawab Pilar
1.9.4 Pengukuran Kinerja Sosial-Ekonomi Akibat dari Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ KemenPPN/Bappenas Kementerian/ Lembaga
Perubahan Jumlah Kecelakaan dan Fatalitas Korban kegiatan Penanggung Jawab Pilar
Program dan Kegiatan Penyelenggaraan Keselamatan LLAJ Tahun 2021 – 2040
PILAR 2 (1/5)

TARGET 5 TAHUN KE-


PENANGGUNG
PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR PENDUKUNG
1 2 3 4 JAWAB

PILAR-II
JALAN YANG BERKESELAMATAN
2.1. Penyempurnaan Regulasi Keselamatan LLAJ Terkait Jalan
yang Berkeselamatan
2.1.1. Penyusunan dan Penyempurnaan Regulasi Jalan yang Tersedianya ✓ ✓ ✓ ✓ KemenPUPR Kemenhub, Polri, Pemerintah
Berkeselamatan regulasi Provinsi, Pemerintah Kab/ Kota
2.1.2 Pengembangan regulasi penilaian jalan sesuai standar Tersedianya ✓ ✓ ✓ ✓ KemenPUPR Kemenhub, Pemerintah Provinsi,
pemeringkatan jalan regulasi Pemerintah Kab/ Kota
2.2. Penetapan Peringkat Jalan di Jalan Bebas Hambatan, Jalan
Nasional, dan Jalan Daerah
2.2.1 Penyusunan Pedoman Pemeringkatan Jalan Tersedianya ✓ ✓ KemenPUPR Kemenhub, Pemerintah Provinsi,
(berdasarkan International Road Assessment Programme Pedoman Pemerintah Kab/ Kota
- iRAP)
2.2.2. Penerapan Pemeringkatan di Jalan Bebas Hambatan Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ KemenPUPR Kemenhub
kegiatan
2.2.3. Penerapan Pemeringkatan di Jalan Nasional Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ KemenPUPR Kemenhub
kegiatan

2.2.4. Penerapan Pemeringkatan di Jalan Provinsi Dan Terselenggaranya ✓ ✓ KemenPUPR Kemenhub, Pemerintah Provinsi,
Kabupaten/Kota kegiatan Pemerintah Kab/ Kota
2.3. Pengawasan Jalan yang Berkeselamatan
2.3.1 Penyelenggaraan Laik Fungsi Menuju Jalan yang Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ KemenPUPR Kemenhub, Pemerintah Provinsi,
Berkeselamatan kegiatan Pemerintah Kab/ Kota
2.3.2 Pelaksanaan Audit Jalan dari Perencanaan hingga Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ KemenPUPR Kemenhub, Pemerintah Provinsi,
Pelaksanaan Konstruksi Jalan kegiatan Pemerintah Kab/ Kota

2.3.3. Pelaksanaan Inspeksi Secara Berkala Pada Jalan Yang Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ KemenPUPR Kemenhub, Pemerintah Provinsi,
Beroperasi kegiatan Pemerintah Kab/ Kota
2.3.4. Monitoring dan Evaluasi Jalan yang Berkeselamatan Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ KemenPUPR Kemenhub, Pemerintah Provinsi,
kegiatan Pemerintah Kab/ Kota
Program dan Kegiatan Penyelenggaraan Keselamatan LLAJ Tahun 2021-2040
PILAR 2 (2/5)
TARGET 5 TAHUN KE-
PENANGGUNG
PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR PENDUKUNG
1 2 3 4 JAWAB

PILAR-II
JALAN YANG BERKESELAMATAN
2.4. Pengendalian Fungsi, Kegiatan dan Pengendalian Bahaya Di
Ruang Jalan
2.4.1 Perencanaan atas Fungsi, Kegiatan dan Pengendalian Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ KemenPUPR Kemenhub, Pemerintah Provinsi,
Bahaya di Ruang Jalan kegiatan Pemerintah Kab/ Kota
2.4.2 Pengendalian atas Fungsi, Kegiatan dan Pengendalian Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ KemenPUPR Kemenhub, Pemerintah Provinsi,
Bahaya di Ruang Jalan kegiatan Pemerintah Kab/ Kota
2.5. Perbaikan Badan Jalan

2.5.1 Pelaksanaan Perbaikan Kerusakan Lajur Lalu Lintas, antara Respon 7x24 5x24 3x24 2x24 KemenPUPR Kemenhub, Pemerintah Provinsi,
lain: Potholes; Cracking, Rutting, Stripping, Corrugation, penanganan jam jam jam jam Pemerintah Kab/ Kota
Depression, Swell, Bleeding
2.5.2 Pelaksanaan Perbaikan Bahu Jalan Respon 7x24 5x24 3x24 2x24 KemenPUPR Kemenhub, Pemerintah Provinsi,
penanganan jam jam jam jam Pemerintah Kab/ Kota
2.6. Pemenuhan Persyaratan Laik Fungsi Jalan dan Perlengkapan
Jalan
2.6.1 Pelaksanaan Pemenuhan Persyaratan Perlengkapan Jalan Terpenuhinya 20% 50% 70% 100% Kemenhub, Polri, Pemerintah Provinsi, Pemerintah
(Pemasangan dan Perbaikan) perlengkapan KemenPUPR Kab/ Kota
2.6.2 Pelaksanaan Audit dan Inspeksi Hukum lalu Lintas serta Terselenggaranya 40% 70% 100% 100% Kemenhub, Polri, Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Perlengkapan Jalan (termasuk Hazard) kegiatan KemenPUPR Kab/ Kota
2.7. Penyelenggaraan Fasilitas Pejalan Kaki dan Pesepeda terutama di
Jalan Perkotaan
2.7.1 Penyusunan Pedoman Teknis Fasilitas Pejalan Kaki dan Tersedianya ✓ KemenPUPR, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kab/
Pesepeda pedoman Kemenhub Kota,

2.7.2 Perencanaan Prasarana Bagi Pejalan Kaki dan Pesepeda di Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ KemenPUPR, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kab/
Jalan Perkotaan kegiatan Kemenhub Kota,
2.7.3 Penyediaan Prasarana Bagi Pejalan Kaki dan Pesepeda di Terselenggaranya 40% 60% 75% 85% Pemerintah KemenPUPR, Kemenhub
Jalan Perkotaan kegiatan Provinsi,
Pemerintah
Kab/ Kota
Program dan Kegiatan Penyelenggaraan Keselamatan LLAJ Tahun 2021-2040
PILAR 2 (3/5)
TARGET 5 TAHUN KE-
PENANGGUNG
PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR PENDUKUNG
1 2 3 4 JAWAB

PILAR-II
JALAN YANG BERKESELAMATAN
2.8. Penyelenggaraan Penanganan Keselamatan pada Tahap
Konstruksi (Roadworks)
2.8.1 Penyusunan Pedoman Aspek Keselamatan Pengguna Tersedianya ✓ KemenPUPR Kemenaker
Jalan pada Pekerjaan Jalan pedoman
2.8.2 Audit dan Inspeksi Aspek Keselamatan Pengguna Jalan Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ KemenPUPR Kemenaker
pada Pekerjaan Jalan kegiatan
2.8.3 Pengendalian dan Pengawasan Aspek Keselamatan Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ KemenPUPR Kemenaker
Pengguna Jalan pada Pekerjaan Jalan kegiatan
2.9. Penanganan Daerah Rawan Kecelakaan

2.9.1 Pelaksanaan Inventarisasi Daerah Rawan Kecelakaan Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ KemenPUPR, Polri, Pemerintah Provinsi,
kegiatan Kemenhub Pemerintah Kab/ Kota
2.9.2 Perencanaan dan Koordinasi Penanganan Lokasi dan Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ KemenPUPR, Polri, Pemerintah Provinsi,
Daerah Rawan Kecelakaan kegiatan Kemenhub Pemerintah Kab/ Kota

2.9.3 Penanganan Lokasi dan Daerah Rawan Kecelakaan Persentase lokasi 20% 50% 70% 100% KemenPUPR, Polri, Pemerintah Provinsi,
tertangani Kemenhub Pemerintah Kab/ Kota
2.9.4 Monitoring dan Evaluasi Penanganan Lokasi dan Daerah Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ KemenPUPR, Polri, Pemerintah Provinsi,
Rawan Kecelakaan kegiatan Kemenhub Pemerintah Kab/ Kota
2.10. Penanganan Pelintasan Sebidang dengan Kereta Api

2.10.1 Penyusunan Pedoman Teknis Penanganan Pelintasan Tersedianya ✓ Kemenhub, Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Sebidang pedoman KemenPUPR Kab/ Kota, Badan Usaha

2.10.2 Perencanaan dan Koordinasi Penanganan Pelintasan Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ Kemenhub, Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Sebidang kegiatan KemenPUPR Kab/ Kota, Badan Usaha
2.10.3 Penanganan Pelintasan Sebidang Persentase lokasi 20% 50% 70% 100% Kemenhub, Pemerintah Provinsi, Pemerintah
tertangani KemenPUPR Kab/ Kota, Badan Usaha
2.10.4 Monitoring dan evaluasi penanganan pelintasan Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ Kemenhub, Pemerintah Provinsi, Pemerintah
sebidang kegiatan KemenPUPR Kab/ Kota, Badan Usaha
Program dan Kegiatan Penyelenggaraan Keselamatan LLAJ Tahun 2021-2040
PILAR 2 (4/5)

TARGET 5 TAHUN KE-


PENANGGUNG
PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR PENDUKUNG
1 2 3 4 JAWAB

PILAR-II
JALAN YANG BERKESELAMATAN
2.11. Penyediaan Lajur Khusus Angkutan Umum Massal Perkotaan yang
Berkeselamatan
2.11.1 Penyusunan Pedoman Teknis Lajur Khusus yang Tersedianya ✓ Kemenhub, Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Berkeselamatan pedoman KemenPUPR Kab/ Kota, Badan Usaha
2.11.2 Perencanaan dan Koordinasi Pembangunan Lajur Khusus yang Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ Kemenhub, Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Berkeselamatan kegiatan KemenPUPR Kab/ Kota, Badan Usaha
2.11.3 Penyediaan Lajur Khusus yang Berkeselamatan Tersedianya lajur 50% 75% 85% 95% Kemenhub, Pemerintah Provinsi, Pemerintah
khusus yang KemenPUPR Kab/ Kota, Badan Usaha
Berkeselamatan
2.12. Penyelenggaraan Batas Kecepatan Kendaraan

2.12.1 Penyusunan Pedoman Teknis Pembatasan Kecepatan Tersedianya ✓ Kemenhub KemenPUPR, Polri
Kendaraan Berkeselamatan pedoman
2.12.2 Pemberlakuan Pembatasan Kecepatan Kendaraan yang Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ Kemenhub KemenPUPR, Polri
Berkeselamatan kegiatan

2.12.3 Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembatasan Kecepatan Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ Kemenhub KemenPUPR, Polri
Kendaraan kegiatan
2.13. Penyelenggaraan Pembatasan Akses Jalan Bagi Kendaraan Rentan
untuk Sepeda Motor dan Sepeda
2.13.1 Penyusunan Pedoman Teknis Pembatasan Akses Bagi Sepeda Tersedianya ✓ Kemenhub KemenPUPR, Pemerintah
Motor Pada Jaringan Jalan pedoman Provinsi, Pemerintah Kab/ Kota
2.13.2 Sosialisasi dan Edukasi Pembatasan Akses Jalan Bagi Sepeda Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ Polri KemenPUPR, Kemenhub,
Motor kegiatan Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Kab/ Kota,
2.13.3 Penerapan Pembatasan Akses Jalan Bagi Sepeda Motor Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ Polri KemenPUPR, Kemenhub,
kegiatan Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Kab/ Kota,
2.13.4 Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembatasan Akses bagi Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ Kemenhub KemenPUPR, Polri, Pemerintah
Sepeda Motor kegiatan Provinsi, Pemerintah Kab/ Kota
Program dan Kegiatan Penyelenggaraan Keselamatan LLAJ Tahun 2021-2040
PILAR 2 (5/5)

TARGET 5 TAHUN KE-


PENANGGUNG
PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR PENDUKUNG
1 2 3 4 JAWAB

PILAR-II
JALAN YANG BERKESELAMATAN
2.14. Penguatan Kapasitas SDM Bagi Penyelenggaraan Jalan serta
Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas
2.14.1 Perencanaan dan inventarisasi kebutuhan sumber daya Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ KemenPUPR, Polri
manusia bagi penyelenggaraan jalan yang berkeselamatan kegiatan Kemenhub
2.14.2 Sosialisasi/pembinaan terkait NSPK bidang penyelenggaraan Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ KemenPUPR, Pemerintah Provinsi,
jalan yang berkeselamatan kegiatan Kemenhub Pemerintah Kab/ Kota
2.14.3 Pengembangan diklat SDM bagi penyelenggaraan jalan yang Persentase diklat 10% 50% 80% 100% KemenPUPR, BNSP
berkeselamatan yang terakreditasi terakreditasi Kemenhub
2.14.4 Pelaksanaan sertifikasi SDM bagi penyelenggaraan jalan yang Persentase SDM 20% 50% 70% 100% KemenPUPR, BNSP
berkeselamatan tersertifikasi Kemenhub
Program dan Kegiatan Penyelenggaraan Keselamatan LLAJ Tahun 2021-2040
PILAR 3 (1/4)
TARGET 5 TAHUN KE-
PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR PENANGGUNG JAWAB PENDUKUNG
1 2 3 4

PILAR-III
KENDARAAN YANG BERKESELAMATAN
3.1 Penyempurnaan Regulasi KLLAJ Terkait Kendaraan yang
Berkeselamatan
3.1.1 Pengembangan Sistem Manajemen Keselamatan Angkutan Tersedianya sistem ✓ Kemenhub Kemenaker,
Umum dan Angkutan Barang Kemenperin, Badan
Usaha
3.1.2 Pengembangan Sistem Penanganan Keadaan Darurat Tersedianya sistem ✓ Kemenhub Polri, KemenPUPR,
Kendaraan Pengangkut Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Kemenkes, Badan Usaha
3.1.3 Pengembangan Regulasi Kendaraan yang Berkeselamatan Tersedianya regulasi ✓ Kemenhub Kemendag, Kemenperin,
Badan Usaha
3.1.4 Pengembangan Regulasi penilaian kendaraan baru sesuai Tersedianya regulasi ✓ Kemenhub Kemendag, Kemenperin,
dengan NCAP (New Car Assessment Programme) Badan Usaha

3.2 Penyelenggaraan dan Perbaikan Prosedur Uji Tipe


3.2.1 Penyusunan Roadmap, NSPK dan SPM Uji Tipe Kendaraan Tersedianya ✓ Kemenhub Kemenperin
Bermotor Roadmap, NSPK
dan SPM
3.2.2 Pelaksanaan Uji Tipe Kendaraan Bermotor dan Penelitian Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ Kemenhub Kemenperin
Rancang Bangun dan Rekayasa Kendaraan Bermotor kegiatan
(berbahan bakar, listrik, hibrida)
3.2.3 Pengembangan Fasilitas Uji Proving Ground dan Lab Uji Tersedianya fasilitas ✓ ✓ ✓ ✓ Kemenhub Kemenperin
Tabrak uji
3.2.4 Pembinaan Teknis Terhadap Bengkel Modifikasi Kendaraan Persentase bengkel 30% 60% 100% 100% Kemenhub Kemenperin
Bermotor yang terbina
3.2.5 Pemberian Sertifikasi Uji Tipe Kendaraan Bermotor Dengan Terselenggaranya ✓ ✓ Kemenhub BNSP
Mengadopsi NCAP kegiatan
3.2.6 Penyusunan Regulasi dan Pelaksanaan Scraping Kendaraan Tersedianya regulasi ✓ ✓ ✓ ✓ Kemenhub Polri, Kemenperin,
Bermotor dan terlaksananya Pemerintah Kab/ Kota
kegiatan
3.3 Penyelenggaraan dan Perbaikan Prosedur Uji Berkala

3.3.1 Penyempurnaan NSPK Uji Berkala Kendaraan Bermotor Tersedianya NSPK ✓ ✓ ✓ ✓ Kemenhub Kemendagri, Pemerintah
Kab/ Kota
Program dan Kegiatan Penyelenggaraan Keselamatan LLAJ Tahun 2021-2040
PILAR 3 (2/4)
TARGET 5 TAHUN KE-
PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR PENANGGUNG JAWAB PENDUKUNG
1 2 3 4

PILAR-III
KENDARAAN YANG BERKESELAMATAN
3.3.2 Akreditasi Unit Pelaksanaan Uji Berkala Kendaraan Persentase 63% 83% 98% 100%
Bermotor UPUBKB Kemenhub Pemerintah Kab/ Kota
terakreditasi
3.3.3 Pemenuhan Peralatan Pemeriksaan Uji Berkala Kendaraan Persentase 25% 50% 75% 100% Kemenhub Pemerintah Kab/ Kota
Bermotor terpenuhinya
peralatan
pemeriksaan
3.3.4 Pelaksanaan Kalibrasi Alat Uji Berkala Kendaraan Bermotor Terselenggaranya
✓ ✓ ✓ ✓ Kemenhub Pemerintah Kab/ Kota
kegiatan
3.3.5 Pelaksanaan, Monitoring dan Evaluasi Uji Berkala Terselenggaranya
✓ ✓ ✓ ✓ Kemenhub Pemerintah Kab/ Kota
kegiatan
3.4 Penyelenggaraan Sistem Informasi Pengujian Kendaraan Bermotor

3.4.1 Pengembangan Sistem Informasi Pengujian Kendaraan Persentase 60% 85% 100% 100% Kemenhub Pemerintah Provinsi,
Bermotor di Kab/Kota operasional sistem Pemerintah Kab/ Kota
informasi
3.4.2 Pengintegrasian Sistem Informasi Pengujian Kendaraan Persentase sistem 50% 75% 100% 100% Kemenhub Polri, Pemerintah
Bermotor Antar Pemangku Kepentingan KLLAJ terintegrasi Provinsi, Pemerintah
Kab/ Kota
3.5 Penguatan SDM dan Peningkatan Lembaga Diklat Penguji
Kendaraan Bermotor
3.5.1 Penyusunan Kurikulum dan Materi Diklat SDM Penguji Tersedianya ✓ Kemenhub BNSP
Kendaraan Bermotor kurikulum dan
materi
3.5.2 Penyusunan Standar Lembaga Diklat SDM Penguji Tersedianya ✓ Kemenhub BNSP
Kendaraan Bermotor standar
3.5.3 Peningkatan Diklat SDM Penguji Kendaraan Bermotor yang Persentase lembaga 75% 90% 100% 100% Kemenhub BNSP
Terakreditasi terakreditasi
3.5.4 Pelaksanaan Diklat SDM Penguji Kendaraan Bermotor Terlaksananya ✓ ✓ ✓ ✓ Kemenhub Kemenhub (BPSDMP),
kegiatan Perguruan Tinggi
3.5.5 Pelaksanaan Sertifikasi SDM Penguji Kendaraan Bermotor Terlaksananya ✓ ✓ ✓ ✓ Kemenhub Kemenhub (BPSDMP)
kegiatan
Program dan Kegiatan Penyelenggaraan Keselamatan LLAJ Tahun 2021-2040
PILAR 3 (3/4)
TARGET 5 TAHUN KE-
PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR PENANGGUNG JAWAB PENDUKUNG
1 2 3 4

PILAR-III
KENDARAAN YANG BERKESELAMATAN
3.6 Peningkatan Instrumen Kendaraan untuk Pembatasan Kecepatan

3.6.1 Penyusunan NSPK Instrumen Pembatasan Kecepatan Pada Tersedianya NSPK ✓ Kemenhub Kemenperin
Kendaraan
3.6.2 Penggunaan Instrumen Pembatasan Kecepatan pada Kendaraan Persentase instrumen 75% 100% 100% 100% Kemenhub Kemenperin
terpasang
3.7 Penegakan Hukum atas Kepatuhan Pemenuhan Persyaratan Teknis dan
Laik Jalan (Termasuk Batas Dimensi dan Daya Muat Kendaraan Barang)

3.7.1 Penyusunan Pedoman Teknis Pelaksanaan Penegakan Hukum Tersedianya pedoman ✓ Kemenhub Polri
Persyaratan Teknis dan Laik Jalan

3.7.2 Pelaksanaan Sosialisasi dan Kampanye Penindakan Kendaraan Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ Kemenhub Polri, Pemerintah
Bermuatan dan Dimensi Berlebih kegiatan Provinsi, Pemerintah Kab/
Kota, Organda, Badan
Usaha,
3.7.3 Pelaksanaan Pemeriksaan Kepatuhan Batas Muatan, di UPPKB Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ Kemenhub Polri, Badan Usaha
dan/atau Lokasi Pemuatan Barang kegiatan

3.7.4 Penegakan Hukum Pemenuhan Persyaratan Teknis dan Laik Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ Kemenhub Polri, Badan Usaha
Jalan kegiatan
3.7.5 Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Penegakan Hukum Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ Kemenhub Polri, Badan Usaha
Pemenuhan Persyaratan Teknis dan Laik Jalan kegiatan
3.8 Penyelenggaraan Kepatuhan Persyaratan Teknis dan Laik Jalan

3.8.1 Penyempurnaan Pedoman Persyaratan Teknis dan Laik Jalan Tersedianya pedoman ✓ Kemenhub Kemenperin
3.8.2 Pemeriksaan Pemenuhan Persyaratan Teknis dan Laik Jalan Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ Kemenhub Polri
kegiatan
3.8.3 Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan Atas Pemenuhan Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ Polri Kemenhub
Persyaratan Teknis dan Laik Jalan kegiatan
Program dan Kegiatan Penyelenggaraan Keselamatan LLAJ Tahun 2021-2040
PILAR 3 (4/4)
TARGET 5 TAHUN KE-
PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR PENANGGUNG JAWAB PENDUKUNG
1 2 3 4

PILAR-III
KENDARAAN YANG BERKESELAMATAN
3.9 Penyelenggaraan Sistem Manajemen Keselamatan (SMK)
Perusahaan Angkutan Umum
3.9.1 Penyusunan NSPK Pengawasan Penerapan SMK Perusahaan Tersedianya NSPK ✓ Kemenhub Badan Usaha
Angkutan Umum
3.9.2 Pelaksanaan Sosialisasi Pemenuhan Standar Keselamatan Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ Kemenhub Pemerintah Provinsi,
Angkutan Umum kegiatan Pemerintah Kab/ Kota,
Badan Usaha
3.9.3 Pelaksanaan Sosialisasi SMK Perusahaan Angkutan Umum Persentase 85% 85% 100% 100% Kemenhub Pemerintah Provinsi,
terselenggaranya Pemerintah Kab/ Kota,
kegiatan Badan Usaha
3.9.4 Pelaksanaan Penerapan SMK Angkutan Umum Orang Persentase 50% 70% 100% 100% Kemenhub Badan Usaha
perusahaan
memenuhi SMK
3.9.5 Pelaksanaan Penerapan SMK Angkutan Umum Barang Persentase 40% 60% 85% 100% Kemenhub Badan Usaha
perusahaan
memenuhi SMK
3.9.6 Pembinaan SMK Perusahaan Angkutan Umum Persentase 85% 85% 100% 100% Kemenhub Badan Usaha
terselenggaranya
kegiatan
3.9.7 Pelaksanaan Audit (SMK) Angkutan Umum Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ Kemenhub Badan Usaha
kegiatan
3.9.8 Peningkatan Kompetensi SDM Pembina SMK Angkutan Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ Kemenhub Badan Usaha
Umum (penilai, instruktur dan pengawas) kegiatan
3.9.9 Pemeringkatan Perusahaan Angkutan Umum yang Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ Kemenhub Badan Usaha
Berkeselamatan kegiatan
3.9.10 Penerapan Perlengkapan/Alat Deteksi Waktu Kerja Tersedianya ✓ ✓ ✓ ✓ Kemenhub Kemenaker,
Mengemudi perlengkapan/alat Kemenperin, Badan
Usaha
3.10 Penyelenggaraan pemenuhan standar teknis keselamatan sesuai
kaidah internasional
3.10.1 Pemenuhan Fitur Keselamatan Baik Aktif Maupun Pasif Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ Kemenhub Kemenperin, Badan
Sesuai Kaidah Internasional kegiatan Usaha
Program dan Kegiatan Penyelenggaraan Keselamatan LLAJ Tahun 2021-2040
PILAR 4 (1/4)
TARGET 5 TAHUN KE-
PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR PENANGGUNG JAWAB PENDUKUNG
1 2 3 4

PILAR-IV
PENGGUNA JALAN YANG BERKESELAMATAN
4.1 Penyempurnaan Regulasi KLLAJ Terkait Pengguna Jalan yang
Berkeselamatan
4.1.1 Pengembangan Pedoman Berlalu Lintas Kendaraan Pada Keadaan Tersedianya ✓ Polri Kemenhub,
Darurat pedoman KemenPUPR, Kemenkes
4.1.2 Penyelenggaraan simulasi dan sosialisasi protokol operasi Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ Polri Kemenhub,
kegiatan KemenPUPR, Kemenkes,
Kemkominfo
4.1.3 Pengembangan Tata Cara Kelalulintasan Bagi Seluruh Pengguna Terselenggaranya ✓ Polri Kemenhub, KemenPUPR
Jalan (Indonesian Highway Code) kegiatan
4.1.4 Penyempurnaan Regulasi, Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria Terselenggaranya ✓ Polri Kemenhub, Kemenkes,
Pengguna Jalan kegiatan Pemerintah Provinsi,
Pemerintah Kab/ Kota
4.2 Pengembangan Pendidikan Berlalu Lintas
4.2.1 Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum dan Materi Pendidikan Tersedianya ✓ Kemendikbud, Polri, Pemerintah
Berlalu Lintas pada jenjang PAUD, Pendidikan Dasar, dan kurikulum dan Kemenhub Provinsi, Pemerintah
Pendidikan Menengah materi Kab/ Kota,
4.2.2 Fasilitasi Pembentukan Komunitas/ Kelompok Masyarakat Peduli Terlaksananya ✓ ✓ ✓ ✓ Polri Pemerintah Provinsi,
Keselamatan kegiatan Pemerintah Kab/ Kota,
Badan Usaha,
4.2.3 Pengembangan Infrastruktur dan Instrumen Pendidikan Berlalu Tersedianya 60% 75% 85% 90% Polri, Kemendikbud Kemenhub, Pemerintah
Lintas (misal: Taman Lalu Lintas, pembuatan aplikasi permainan infrastruktur dan Provinsi, Pemerintah
online yang dapat diunduh) instrumen Kab/ Kota
pendidikan
4.3 Kampanye dan Sosialisasi Keselamatan LLAJ
4.3.1 Kampanye Umum KLLAJ Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ Kementerian/ Pemerintah Provinsi,
kegiatan Lembaga Pemerintah Kab/ Kota,
Penanggung Jawab Badan Usaha,
Pilar
4.3.2 Kampanye KLLAJ di Fasilitas Pendidikan (Sekolah dan Kampus) Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ Polri Kemenhub,
kegiatan Kemendikbud,
Pemerintah Provinsi,
Pemerintah Kab/ Kota
4.3.3 Kampanye Cara Berkendara yang Berkeselamatan Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ Kemenhub, Polri Pemerintah Provinsi,
kegiatan Pemerintah Kab/ Kota,
Badan Usaha
Program dan Kegiatan Penyelenggaraan Keselamatan LLAJ Tahun 2021-2040
PILAR 4 (2/4)
TARGET 5 TAHUN KE-
PENANGGUN
PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR PENDUKUNG
1 2 3 4 G JAWAB

PILAR-IV
PENGGUNA JALAN YANG BERKESELAMATAN
4.3.4 Sosialisasi Peningkatan Kesadaran Masyarakat Terhadap KLLAJ Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ Polri Kemkominfo, Pemerintah
kegiatan Provinsi, Pemerintah Kab/ Kota,
Badan Usaha
4.3.5 Kampanye 7 (tujuh) Faktor Risiko Utama (Helm, Sabuk Keselamatan, Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ Polri Pemerintah Provinsi,
Speeding, Penggunaan Ponsel, Mengemudi dalam Keadaan Mabuk, kegiatan Pemerintah Kab/ Kota, Badan
Penggunaan Truk untuk Angkutan Manusia dan Melawan arah) Usaha
4.3.6 Kampanye Perilaku Hidup Sehat di Jalan Bagi Pengendara Kendaraan Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ Kemenkes Pemerintah Provinsi,
Bermotor, Pesepeda dan Pejalan Kaki kegiatan Pemerintah Kab/ Kota, Badan
Usaha
4.4 Integrasi SIM dengan Pencatatan Data Pelanggaran
4.4.1 Penyelenggaraan dan Penyempurnaan SIM Online dan Smart SIM (SIM Persentase 50% 100% 100% 100% Polri Kemenhub, Penyelenggara
Elektronik) terselenggaranya Diklat Mengemudi
kegiatan
4.4.2 Penerapan Demerit Point System Persentase 50% 75% 100% 100% Polri Kemenhub
terselenggaranya
kegiatan
4.5. Penyempurnaan Persyaratan dan Prosedur Uji SIM
4.5.1 Pengkajian Ulang Persyaratan, Prosedur, dan Materi Uji SIM Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ Polri Kemenhub
kegiatan
4.5.2 Penetapan Standar Kesehatan Pengemudi Tersedianya standar ✓ ✓ ✓ ✓ Kemenkes Polri, Kemenhub

4.5.3 Pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Calon Pengemudi Saat Uji SIM Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ Kemenkes Polri,
kegiatan
4.5.4 Peningkatan Prosedur dan Kualitas Materi Uji SIM Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ Polri Kemenhub
kegiatan
4.6 Pengembangan SDM, Sarana dan Prasarana Pengujian SIM
4.6.1 Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Penguji SIM (Sertifikasi) Persentase 60% 85% 100% 100% Polri BNSP
terselenggaranya
kegiatan
4.6.2 Pengembangan Sarana dan Prasarana Tempat Pengujian SIM Persentase 70% 90% 100% 100% Polri -
tersedianya sarpras
Program dan Kegiatan Penyelenggaraan Keselamatan LLAJ Tahun 2021-2040
PILAR 4 (3/4)
TARGET 5 TAHUN KE-
PENANGGUNG
PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR PENDUKUNG
1 2 3 4 JAWAB

PILAR-IV
PENGGUNA JALAN YANG BERKESELAMATAN
4.7. Pembinaan Teknis Diklat Mengemudi
4.7.1 Pelaksanaan Akreditasi Diklat Mengemudi Persentase 50% 70% 90% 100% Polri Kemenhub, Pemerintah
terselenggaranya Provinsi, Pemerintah Kab/
Akreditasi Kota, BNSP
4.7.2 Pelaksanaan Pelatihan SDM Diklat Mengemudi Persentase 50% 70% 90% 100% Polri Kemenhub, Pemerintah
terselenggaranya Provinsi, Pemerintah Kab/
pelatihan Kota, BNSP
4.7.3 Pelaksanaan Sertifikasi SDM Diklat Mengemudi Persentase 50% 70% 90% 100% Polri Kemenhub, Pemerintah
terselenggaranya Provinsi, Pemerintah Kab/
sertifikasi Kota, BNSP
4.7.4 Pembentukan Pusat Diklat Lanjutan serta Penyusunan Kurikulum Standar Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ Polri Kemenhub, Pemerintah
Sebagai Rujukan Nasional (Indonesia Safety Driving Center) kegiatan Provinsi, Pemerintah Kab/
Kota
4.7.5 Penyelenggaraan Diklat Peningkatan Kemampuan Berkendara Bagi Persentase 50% 70% 90% 100% Polri Kemenhub, Penyelenggara
Pemohon Peningkatan Golongan SIM terselenggaranya diklat Diklat Mengemudi
4.7.6 Penyelenggaraan Diklat untuk Perubahan Perilaku Pengemudi Akibat Persentase 50% 70% 90% 100% Polri Kemenhub, Kemenkes
Pemberlakuan Demerit System terselenggaranya diklat
4.8. Penyediaan dan Penggunaan Teknologi untuk Informasi dan Penegakan
Hukum
4.8.1 Penyediaan Electronic Registration and Idenfitication (ERI) Database untuk Tersedianya database ✓ ✓ ✓ ✓ Polri Kemenhub, Kemkominfo
Kendaraan Bermotor dan Pengemudi Secara Nasional
4.8.2 Penerbitan Peraturan Polri untuk Penegakan Hukum Elektronik Tersedianya peraturan ✓ - - - Polri Kemenhub
4.8.3 Penyediaan Teknologi Penegakan Hukum Elektronik Tersedianya teknologi ✓ ✓ ✓ ✓ Polri Kemkominfo, Kemenristek
4.8.4 Pemenuhan SDM untuk melakukan penegakan hukum secara elektronik Tersedianya SDM ✓ ✓ ✓ ✓ Polri -
4.8.5 Pembentukan Pusat Pengelolaan Penerbitan Tilang Elektronik Tersedianya pusat ✓ ✓ ✓ ✓ Polri -
pengelolaan

4.8.6 Penyelenggaraan Penegakan Hukum dan Pemolisian Berbasis Elektronik Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ Polri Kemenhub
kegiatan dan cakupan
wilayah kegiatan
4.8.7 Penyediaan Sistem Teknologi Informasi untuk Mendukung Keamanan dan Terselenggaranya sistem ✓ ✓ ✓ ✓ Polri Kemkominfo
Keselamatan Berlalu Lintas secara Virtual teknologi informasi
Program dan Kegiatan Penyelenggaraan Keselamatan LLAJ Tahun 2021-2040
PILAR 4 (4/4)

TARGET 5 TAHUN KE-


PENANGGUNG
PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR PENDUKUNG
1 2 3 4 JAWAB

PILAR-IV
PENGGUNA JALAN YANG BERKESELAMATAN

4.9. Pengendalian, Pengawasan, dan Penegakan Hukum bagi 7 Faktor Risiko


4.9.1 Penyediaan dan Penggunaan Teknologi dalam Penegakan Hukum Terselenggaranya ✓ Polri Kemenhub,
bagi 7 Faktor Risiko kegiatan Kemenristek
4.9.2 Kepatuhan Pengoperasian Kendaraan Bermotor bagi 7 Faktor Persentase 80% 90% 95% 95% Polri Kemenhub
Risiko kepatuhan
pengguna jalan
4.9.3 Kepatuhan Pemasangan Perlengkapan Keselamatan Pengemudi Persentase 80% 90% 95% 95% Polri Kemenhub
dan Penumpang Kendaraan kepatuhan
pengguna jalan
4.9.4 Kepatuhan Terhadap Aturan Lalu Lintas Persentase 80% 90% 95% 95% Polri Kemenhub
kepatuhan
pengguna jalan
4.10. Pemeriksaan Kondisi Pengemudi

4.10.1 Penyusunan Standar Kesehatan dan Panduan Pemeriksaan Tersedianya ✓ Kemenkes Polri
Kesehatan Bagi Pengemudi standar dan
panduan
4.10.2 Pemeriksaan Kesehatan Pengemudi Persentase 25% 50% 70% 85% Kemenkes, Kemenhub, Polri,
terselenggaranya Pemerintah Badan Usaha
kegiatan Daerah
4.10.3 Penyusunan Pedoman Perilaku Hidup Sehat di Jalan Bagi Tersedianya ✓ Kemenkes Polri, Badan Usaha,
Pengemudi aturan
4.11 Penyidikan Perkara Dan Rekonstruksi Kecelakaan Lalu Lintas
4.11.1 Penyediaan Teknologi Rekonstruksi Kecelakaan Lalu Lintas Tersedianya ✓ ✓ ✓ ✓ Polri KemenPUPR,
teknologi Kemenhub,
Kemenkes, KNKT,
Kemenristek
4.11.2 Peningkatan Kemampuan dan Keahlian Penyidik Perkara dan Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ Polri KemenPUPR,
Rekonstruksi Kecelakaan Lalu Lintas kegiatan Kemenhub,
Kemenkes, KNKT
Program dan Kegiatan Penyelenggaraan Keselamatan LLAJ Tahun 2021-2040
PILAR 5 (1/2)
TARGET 5 TAHUN KE-
PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR PENANGGUNG JAWAB PENDUKUNG
1 2 3 4

PILAR-V
PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN
5.1 Penyempurnaan Regulasi Keselamatan LLAJ Terkait Penanganan Korban
Kecelakaan
5.1.1 Penyempurnaan Sistem Komunikasi dan Layanan Gawat Darurat Tersedianya sistem ✓ Kemenkes Polri
Terpadu dan Rumah Sakit Rujukan Penanganan Korban Kecelakaan
5.2 Penyelenggaraan Layanan Gawat Darurat Terpadu
5.2.1 Penyelenggaraan Public Safety Center (PSC) di Setiap Kabupaten/Kota Terselenggaranya kegiatan ✓ ✓ ✓ ✓ Kemenkes, Kemendagri,
Pemerintah Daerah Pemerintah Provinsi
Kabupaten/Kota
5.2.2 Penyediaan Layanan Ambulans PSC 119 dan Fasilitas Pelayanan Persentase tersedianya 50% 70% 80% 90% Kemenkes, Kemendagri,
Kesehatan sesuai standar layanan Pemerintah Daerah Pemerintah Provinsi,
Kabupaten/Kota Rumah Sakit
5.2.3 Penyediaan Tenaga Medis dan atau tenaga kesehatan yang Kompeten Persentase tersedianya 50% 70% 80% 90% Kemenkes, Kemendagri,
tenaga medis dan atau Pemerintah Daerah Pemerintah Provinsi,
tenaga kesehatan Kabupaten/Kota Rumah Sakit
5.2.4 Penetapan SOP Penanganan Korban Kecelakaan Tersedianya SOP ✓ Kemenkes Polri, Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
5.2.5 Penetapan Waktu Respon Penanganan Kegawatdaruratan Sejak Tersedianya ketetapan ✓ Kemenkes Polri, Fasilitas
Kejadian Kecelakaan waktu respon Pelayanan Kesehatan
5.2.6 Penyediaan Layanan Rumah Sakit Rujukan Secara Berjenjang Persentase tersedianya 50% 70% 80% 95% Kemenkes, Pemerintah Provinsi,
(Regional, Nasional, dan Provinsi) layanan rujukan Pemerintah Daerah Pemerintah Kab/ Kota,
Rumah Sakit
5.2.7 Pengembangan Unit Trauma Center Persentase tersedianya unit 50% 70% 80% 95% Kemenkes, Pemerintah Provinsi,
Pemerintah Daerah Pemerintah Kab/ Kota,
Rumah Sakit
5.2.8 Keterlibatan Komunitas Yang Terlatih Dalam Merespon Kejadian Terselenggaranya kegiatan ✓ ✓ ✓ ✓ Kemenkes, Badan Usaha
Kecelakaan Pemerintah Daerah
5.2.9 Penanganan Korban di Instalasi Gawat Darurat di Seluruh Rumah Terselenggaranya kegiatan ✓ ✓ ✓ ✓ Kemenkes, Pemerintah Provinsi,
Sakit Pemerintah Daerah Pemerintah Kab/ Kota,
Rumah Sakit
5.3 Pengembangan Sistem Komunikasi Gawat Darurat
5.3.1 Penetapan One Access Code Tersedianya satu hotline ✓ ✓ Kemenkes Kementerian/ Lembaga
service center (119) Penanggung Jawab
Pilar, Kemkominfo,
Pemerintah Daerah
Program dan Kegiatan Penyelenggaraan Keselamatan LLAJ Tahun 2021-2040
PILAR 5 (2/2)

TARGET 5 TAHUN KE-


PENANGGUNG
PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR PENDUKUNG
1 2 3 4 JAWAB

PILAR-V
PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN
5.3.2 Sosialisasi One Access Code sebagai Bagian Aturan Penanganan Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ Kemenkes Kemkominfo,
Kecelakaan yang diketahui dan dimanfaatkan oleh Masyarakat kegiatan Pemerintah Provinsi,
Pemerintah Kab/
Kota, Rumah Sakit
5.4 Program Rehabilitasi Pasca Kecelakaan

5.4.1 Rehabilitasi Medis Pasca Kecelakaan Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ Kemenkes Pemerintah Provinsi,


kegiatan Pemerintah Kab/
Kota, Rumah Sakit
5.4.2 Rehabilitasi Jiwa Pasca Kecelakaan Terselenggaranya ✓ ✓ ✓ ✓ Kemenkes Pemerintah Provinsi,
kegiatan Pemerintah Kab/
Kota, Rumah Sakit

You might also like