You are on page 1of 2

Hubungan Tinggi Badan Ibu Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 0-59

Judul
Bulan Di Desa Argodadi Sedayu Bantul
Nama Jurnal Jurnal Kesehatan komunitas Indonesia
Volume dan Halaman Volume 17, Halaman 275-283
Tahun 2021
Penulis Futihatul Baidho, Wahyuningsih, Febrina Sucihati, Yanasta Yudo Pratama
Reviewer -
Tanggal -

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tinggi badan ibu
Tujuan Penelitian dengan kejadian stunting pada balita usia 0-59 bulan di Desa Argodadi
Sedayu Bantul.
Subjek Penelitian Ibu hamil sebanyak 104 orang di Puskesmas Sarappo Kabupaten Pangkep.
Metode penelitian yaitu analitik observasional dengan rancangan case
control yang ditelusuri secara retrospektif. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh balita usia 0-59 bulan yaitu sebanyak 690 responden dengan
teknik pengambilan sampel simple random sampling. Besar sample yang di
Metode penelitian
ambil adalah sebanyak 154 sampel, yang terdiri dari 77 kasus dan 77 kontrol.
Instrumen yang digunakan adlah microtoise, infatometer, kuesioner, dan
WHO anthro. Analisis data berupa distribusi frekuensi dan uji bivariat chi
square (X2). .
Variabel Dependen : Kejadian stunting pada balita usia 0-59 bulan di Desa
Variabel Yang
Argodadi Sedayu Bantul
Terlibat
Variabel Independen : Tinggi badan ibu
Definisi Operasional Tekanan darah pasien yang diukur pada saat penelitian dan hasil kuestioner
Variabel Dependent pada saat penelitian.
Cara & Alat Ukur Angka kejadian stunting diukur dengan menggunakan microtoise dan
Variable Dependent kemudian dimasukkan ke dalam aplikasi WHO anthro.
Definisi Operasional Tinggi badan ibu dengan balita stunting di Desa Argodadi Sedayu Bantul pada
Independent saat penelitian.
Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan rancangan
penelitian case control. Langkah pertama yaitu mengidentifikasi variable
penelitian dalam hal ini yaitu tinggi badan ibu. Kemudian menetapkan
populasi dan sampel yakni balita usia 0-59 bulan di Desa Argodadi Sedayu
Langkah Penelitian
Bantul. Langkah selanjutnya yaitu mengidentifikasi kasus kejadian stunting
yang sebelumnya orantua balita sudah bersedia menjadi responden dengan
mengisi formulir informed consent yang telah memenuhi kode etik. Lalu
dianalisis data.
Tinggi badan ibu beresiko lebih tinggi pada kelompok balita kasus (stunting)
Hasil Penelitian yaitu sebanyak 18 orang (23,4%) dibandingkan pada kelompok control (tidak
stunting) yaitu 15 orang (19,5%).
Kekuatan Penelitian Melakukan penelitian pada kasus yang memiliki angka prevalensi yang tinggi
di Indonesia dengan wilayah yang diteliti termasuk salah satu dari 160 kota
prioritas stunting di Indonesia.
Kelemahan
Hanya meneliti satu faktor atau satu variabel saja.
Penelitian
Tinggi badan ibu berhubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 0- 59
bulan di desa Argodadi Sedayu Bantul, ibu dengan tinggi badan pendek <150
Simpulan
mempunayi resiko 3 kali lebih besar mengalami kejadian stunting
dibandingkan dengan tinggi badan ibu tinggi >150 cm.

You might also like