Professional Documents
Culture Documents
PANDUAN ASUHAN
KEPERAWATAN, PANDUAN
ASUHAN GIZI, PANDUAN
ASUHAN KEFARMASIAN &
CLINICAL PATHWAY
CLINICAL PATHWAY
DYSPEPSIA
Dyspepsia is defined by the presence of 1 or more of the
following symptoms: epigastric pain or burning, early
1. Definition
satiety, and postprandial fullness in the absence of
structural disease using imaging or endoscopy.
2. Anamnesis
Rome IV Criteria for Functional Dyspepsia
Functional dyspepsia in adults with no evidence of
structural disease is diagnosed with at least one of
the following symptoms present for 3 or more months
with onset at least 6 months before diagnosis:
1. Postprandial fullness
2. Epigastric pain
3. Epigastric burning
4. Early satiation
Supportive symptoms include the following:
1. Nausea
2. Postprandial epigastric pain or burning
3. Epigastric bloating
4. Excessive belching
5. Heartburn
13. 1.
14. 4.
CLINICAL PATHWAY
TB PARU
RUMAH SAKIT KELAS C
Nama Pasien BB Kg
Jenis Kelamin TB Cm
Tanggal Lahir Tgl.Masuk Jam
Diagnosa Masuk RS Tgl.Keluar Jam
Penyakit Utama Kode ICD : Hari
Lama rawat
Penyakit Penyerta Kode ICD :
Rencana rawat
Komplikasi Kode ICD: /
R.Rawat/Klas
Tindakan Kode ICD : Ya/Tidak
Rujukan
Dietary Counseling Kode ICD :Z71.3
and Surveillance
HARI PENYAKIT
1 2 3 4 5 6 7
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
HARI RAWAT
1. ASESMEN AWAL
a. Asesmen Awal Dokter IGD Pasien masuk Via IGD
Medis
Dokter Spesialis Pasien masuk via RJ
Perawat Primer :
Alasan utama masuk rumah sakit, riwayat Dilanjutkan dengan
penyakit, status psikologis, mental, social, asesmen bio-psiko-
b. ASESMEN AWAL ekonomi dan budaya, pemeriksaan fisik, sosial, spiritual dan
KEPERAWATAN tingkat kesadaran, tanda-tanda vital, riwayat budaya
alergi, skrining gizi, nyeri, status fungsional:
bartel index, risiko jatuh, resiko decubitus,
kebutuhan edukasi dan Discharge Planning
b. ASESMEN TTV dan Status nutrisi: nafsu makan, Dilakukan dalam 3 Shift
KEPERAWATAN Mual, muntah, diare, konstipasi
c. DIAGNOSIS GIZI Peningkatan kebutuhan zat gizi energy Sesuai dengan data
berkaitan dengan meningkatnya kebutuhan asesmen ,kemungkinan
untuk menjaga suhu tubuh ditandai dengan saja ada diagnosis lain
asupan tidak adekuat, demam (N1-1.1) atau diagnosis berubah
selama perawatan.
7. DISCHARGE Identifikasi kebutuhan edukasi & latihan Program pendidikan
PLANNING selama perawatan pasien dan keluarga
Hand hygiene
1. Evaluasi kesiapan untuk pulang.
Factor yang dikaji adalah sebagai
berikut :
4) keperluan perawatan di
rumah dan istirahat
disediakan
2. Beri instruksi pemulangan
kepada orang tua seperti berikut :
a. penjelasan tentang penyakit
b. bagaimana memantau tanda
tanda distress pernafasan
dan masalah medis lainnya
c. kebutuhan makan peroran-
gan
d. kebutuhan bayi sehat
e. kapan harus memanggil dok-
ter
f. bagaimana melakukan re-
susitau jantung paru
g. penggunaan peralatan
dirumah dan pemantauan
h. bagaimana memberi dan
memantau efek pengobatan
i. pencegahan infeksi
j. pentingnya daerah bebas
rokok
k. aktivitas perkembangan
yang tepat
l. pengenalan isyarat stress
dan interaksi pada bayi
m. sumber di komunitas dan
sarana pendukung yang
ada.
3. Lakukan program tindak lanjut
untuk memantau kebutuhan
pernafasan, nutrisi,
perkembangan, dan kebutuhan
khsus lainnya yang sifatnya terus
menerus.
a. Bantu orang tua
membuat janji
kunjungan pemeriksan
tindak lanjut yang
pertama, beri catatan
tertulis tentang kapan
janji itu harus
dilaksanakan
b. Buat rujukan untuk
kunjungan keperawatan
di rumah sesuai yang
dibutuhkan bayi dan
keluarga
N Diagnosa Tujuan
o Keperaw dan
atan criteria
Hasil
8. EDUKASI TERINTEGRASI
Penjelasan Diagnosis Oleh semua pemberi
asuhan berdasarkan
a. EDUKASI/ Rencana Terapi kebutuhan dan juga
INFORMASI MEDIS
Informasi Consent berdasarkan Discharge
Planning.
Edukasi gizi dilakukan
b. EDUKSI & saat awal masuk dan
Diet BN TKTP extra putih telur
KONSELING GIZI atau pada hari ke 4 /
hari ke 5
Konseling nutrisi / pola makan Pengisian formulir
c. EDUKASI informasi dan edukasi
Pola istirahat
KEPERAWATAN terintegrasi oleh pasien
Pola hidup sehat dan atau keluarga.
a. INJEKSI
Varian
NaCL 0.9 % 500 cc atau RL 500 cc
b. CAIRAN INFUS
Varian
c. OBAT ORAL
1.INH
Dosis harian (mg/kgbb/hari) : 5-15
(maks 300 mg)
Dosis 2x/minggu (mg/kgbb/hari) :
15-40 (maks. 900 mg)
Dosis 3x/minggu(mg/kgbb/hari):
15-40 (maks. 900 mg)
2.Rifampisin
Dosis harian (mg/kgbb/hari) :
10.20maks. 600 mg)
Dosis 2x/minggu (mg/kgbb/hari) :
(10-20 maks. 600 mg)
Dosis 3x/minggu(mg/kgbb/hari):
(15-20 maks 600 mg)
3.Pirazinamid
Dosis harian (mg/kgbb/hari) :
15-40 (maks. 2 g)
Dosis 2x/minggu (mg/kgbb/hari):
50.70maks. 4 g)
Dosis 3x/minggu(mg/kgbb/hari):
( 15-30maks. 3 g)
4. Etambutol
Dosis harian (mg/kgbb/hari) :
15-25 (maks. 2,5 g)
Dosis 2x/minggu (mg/kgbb/hari) :
50 maks. 2,5 g)
Dosis 3x/minggu(mg/kgbb/hari):
(15-25 maks. 2,5 g)
5. Streptomisin
Dosis harian (mg/kgbb/hari) :
15-40 (maks. 1 g)
Dosis 2x/minggu (mg/kgbb/hari) :
25-40 (maks. 1,5 g)
Dosis 3x/minggu(mg/kgbb/hari):
25-40 (maks. 1,5 g)
d. RECTAL
Airway Management
Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift
atau jaw thrust bila perlu
Posisikan pasien untuk memaksimalkan
ventilasi
Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat
jalan nafas buatan
Pasang mayo bila perlu
Lakukan fisioterapi dada jika perlu
Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
Auskultasi suara nafas, catat adanya suara
tambahan
Lakukan suction pada mayo
Berikan bronkodilator bila perlu
Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl
Lembab
Atur intake untuk cairan mengoptimalkan ke-
seimbangan.
Monitor respirasi dan status O2
NIC :
Airway Management
Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift
atau jaw thrust bila perlu
Posisikan pasien untuk memaksimalkan
ventilasi
Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat
jalan nafas buatan
Pasang mayo bila perlu
Lakukan fisioterapi dada jika perlu
Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
Auskultasi suara nafas, catat adanya suara
tambahan
Lakukan suction pada mayo
Berikan bronkodilator bila perlu
Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl
Lembab
Atur intake untuk cairan mengoptimalkan ke-
seimbangan.
Monitor respirasi dan status O2
Terapi Oksigen
NIC :
Airway Management
Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift
atau jaw thrust bila perlu
Posisikan pasien untuk memaksimalkan
ventilasi
Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat
jalan nafas buatan
Pasang mayo bila perlu
Lakukan fisioterapi dada jika perlu
Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
Auskultasi suara nafas, catat adanya suara
tambahan
Lakukan suction pada mayo
Berika bronkodilator bial perlu
Barikan pelembab udara
Atur intake untuk cairan mengoptimalkan ke-
seimbangan.
Monitor respirasi dan status O2
Respiratory Monitoring
Monitor rata – rata, kedalaman, irama dan
usaha respirasi
Catat pergerakan dada,amati kesimetrisan,
penggunaan otot tambahan, retraksi otot
supraclavicular dan intercostal
Monitor suara nafas, seperti dengkur
Monitor pola nafas : bradipena, takipenia,
kussmaul, hiperventilasi, cheyne stokes, biot
Catat lokasi trakea
Monitor kelelahan otot diagfragma (gerakan
paradoksis)
Auskultasi suara nafas, catat area penurunan
/ tidak adanya ventilasi dan suara tambahan
Tentukan kebutuhan suction dengan
mengauskultasi crakles dan ronkhi pada
jalan napas utama
auskultasi suara paru setelah tindakan untuk
mengetahui hasilnya
NIC :
Teaching : disease Process
1. Berikan penilaian tentang tingkat
pengetahuan pasien tentang proses penyakit
yang spesifik
2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan
bagaimana hal ini berhubungan dengan
anatomi dan fisiologi, dengan cara yang
tepat.
3. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa
muncul pada penyakit, dengan cara yang
tepat
4. Gambarkan proses penyakit, dengan cara
yang tepat
5. Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna
cara yang tepat
6. Sediakan informasi pada pasien tentang
kondisi, dengan cara yang tepat
7. Hindari harapan yang kosong
8. Sediakan bagi keluarga informasi tentang
kemajuan pasien dengan cara yang tepat
9. Diskusikan perubahan gaya hidup yang
mungkin diperlukan untuk mencegah
komplikasi di masa yang akan datang dan
atau proses pengontrolan penyakit
10. Diskusikan pilihan terapi atau penanganan
11. Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau
mendapatkan second opinion dengan cara
yang tepat atau diindikasikan
12. Eksplorasi kemungkinan sumber atau
dukungan, dengan cara yang tepat
13. Rujuk pasien pada grup atau agensi di
komunitas lokal, dengan cara yang tepat
14. Instruksikan pasien mengenai tanda dan
gejala untuk melaporkan pada pemberi
perawatan kesehatan, dengan cara yang
tepat
NIC:
Aspiration precaution
Monitor tingkat kesadaran, reflek batuk
dan kemampuan menelan
Monitor status paru
Pelihara jalan nafas
Lakukan suction jika diperlukan
Cek nasogastrik sebelum makan
Hindari makan kalau residu masih
banyak
Potong makanan kecil kecil
Haluskan obat sebelumpemberian
Naikkan kepala 30-45 derajat setelah
makan
NIC :
Fever treatment
Monitor suhu sesering mungkin
Monitor IWL
Monitor warna dan suhu kulit
Monitor tekanan darah, nadi dan RR
Monitor penurunan tingkat kesadaran
Monitor WBC, Hb, dan Hct
Monitor intake dan output
Berikan anti piretik
Berikan pengobatan untuk mengatasi
penyebab demam
Selimuti pasien
Lakukan tapid sponge
Berikan cairan intravena
Kompres pasien pada lipat paha dan
aksila
Tingkatkan sirkulasi udara
Berikan pengobatan untuk mencegah ter-
jadinya menggigil
Temperature regulation
Monitor suhu minimal tiap 2 jam
Rencanakan monitoring suhu secara
kontinyu
Monitor TD, nadi, dan RR
Monitor warna dan suhu kulit
Monitor tanda-tanda hipertermi dan
hipotermi
Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
Selimuti pasien untuk mencegah hi-
langnya kehangatan tubuh
Ajarkan pada pasien cara mencegah
keletihan akibat panas
Diskusikan tentang pentingnya pen-
gaturan suhu dan kemungkinan efek
negatif dari kedinginan
Beritahukan tentang indikasi ter-
jadinya keletihan dan penanganan emer-
gency yang diperlukan
Ajarkan indikasi dari hipotermi dan
penanganan yang diperlukan
Berikan anti piretik jika perlu
NIC :
Nutrition Management
Nutrition Monitoring
Kriteria Hasil :
Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara
nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan
dyspneu (mampu mengeluarkan sputum,
mampu bernafas dengan mudah, tidak ada
pursed lips)
Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien
tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi
pernafasan dalam rentang normal, tidak ada
suara nafas abnormal)
Mampu mengidentifikasikan dan mencegah
factor yang dapat menghambat jalan nafas
NOC :
Kriteria Hasil :
VARIAN
Keterangan ;