You are on page 1of 22

PANDUAN PRAKTIK KLINIS,

PANDUAN ASUHAN
KEPERAWATAN, PANDUAN
ASUHAN GIZI, PANDUAN
ASUHAN KEFARMASIAN &
CLINICAL PATHWAY
CLINICAL PATHWAY
DYSPEPSIA
Dyspepsia is defined by the presence of 1 or more of the
following symptoms: epigastric pain or burning, early
1. Definition
satiety, and postprandial fullness in the absence of
structural disease using imaging or endoscopy.
2. Anamnesis
Rome IV Criteria for Functional Dyspepsia
Functional dyspepsia in adults with no evidence of
structural disease is diagnosed with at least one of
the following symptoms present for 3 or more months
with onset at least 6 months before diagnosis:
1. Postprandial fullness
2. Epigastric pain
3. Epigastric burning
4. Early satiation
Supportive symptoms include the following:
1. Nausea
2. Postprandial epigastric pain or burning
3. Epigastric bloating
4. Excessive belching
5. Heartburn

Observe for ALARM features for urgent endoscopy,


which are:
1. New (<1yr), persistent (>4 weeks) and
unexplained dyspepsia on >55 years old patient
2. Unintentional significant weight loss
3. Evidence of GI Blood loss
4. True progressive dysphagia or odynophagia
5. Persistent continued vomiting
6. Epigastric mass
7. Suspicious radiology findings
8. Unexplained iron deficiency anaemia
9. Previous gastric surgery
3. Physical Examination 1. The physical examination in patients with dyspepsia
is usually normal, except for epigastric tenderness.
1. Functional dyspepsia
4. Diagnosis Criteria
2. Organic dyspepsia
5. Working Diagnosis Dyspepsia
6. Differential Diagnosis
1. GERD
2. H. pylori infection
3. Gastritis
4. Peptic ulcer disease
5. Celiac disease
6. Irritable bowel syndrome
7. Small intestinal bacterial overgrowth
8. Chronic pancreatitis
9. Gastroparesis
10. Acute cholecystitis
11. Gastric carcinoma
7. Supporting Tests Laboratory
1. Complete Blood Count
2. Urea Breath Test
3. Liver Function Test
Non-Laboratory
1. Abdominal USG
2. Endoscopy
8. Management 1. Proton Pump Inhibitor (e.g Omeprazole,
Lansoprazole, Esomeprazole)
2. H-2 receptor antagonist (e.g Ranitidin)
3. Tricyclic Antidepressants (e.g Amitriptylin)
4. Anti-spasmodics (e.g Buscopan)
5. Antacid
6. Protectants (e.g Sucralfat)
7. Prokinetic Agents (e.g Metoclopramide)
8. Antibiotics (used for Double/Triple Therapy for H.
pylori, e.g Amoxicillin, Clarithromycin,
Metronidazole or Levofloxacin)
1. Lifestyle advice:
- Weight optimization
- Exercise
- Minimize alcohol
- Smoking cessation
2. Dietary measures:
Minimize the following:
- Coffee & tea
- Alcohol
- Spicy foods
9. Education - Fizzy drinks
- Chocolate
- Mint
- Tomatoes
- Onions
- Garlic
- Citrus fruits
- Peppers
- Cucumber
- Processed meats (eg salami, bacon)
- Fatty foods
10. Prognosis
11. Indikator (Outcome)
12. Kepustakaan 1. Francis P, Zavala SR. Functional Dyspepsia.
[Updated 2023 Aug 17]. In: StatPearls [Internet].
Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024
Jan-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554563/
2. Bhatia S, Giri S. Functional Dyspepsia-Approach in
2023. Available from:
https://www.researchgate.net/publication/366893255
_Functional_Dyspepsia-Approach_in_2023
3.

13. 1.
14. 4.
CLINICAL PATHWAY
TB PARU
RUMAH SAKIT KELAS C

Nama Pasien BB Kg
Jenis Kelamin TB Cm
Tanggal Lahir Tgl.Masuk Jam
Diagnosa Masuk RS Tgl.Keluar Jam
Penyakit Utama Kode ICD : Hari
Lama rawat
Penyakit Penyerta Kode ICD :
Rencana rawat
Komplikasi Kode ICD: /
R.Rawat/Klas
Tindakan Kode ICD : Ya/Tidak
Rujukan
Dietary Counseling Kode ICD :Z71.3
and Surveillance

HARI PENYAKIT
1 2 3 4 5 6 7
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
HARI RAWAT

1. ASESMEN AWAL
a. Asesmen Awal Dokter IGD Pasien masuk Via IGD
Medis
Dokter Spesialis Pasien masuk via RJ
Perawat Primer :
Alasan utama masuk rumah sakit, riwayat Dilanjutkan dengan
penyakit, status psikologis, mental, social, asesmen bio-psiko-
b. ASESMEN AWAL ekonomi dan budaya, pemeriksaan fisik, sosial, spiritual dan
KEPERAWATAN tingkat kesadaran, tanda-tanda vital, riwayat budaya
alergi, skrining gizi, nyeri, status fungsional:
bartel index, risiko jatuh, resiko decubitus,
kebutuhan edukasi dan Discharge Planning

Pemeriksaan sputum BTA 3x


Pemeriksaan darah lengkap
Pemeriksaan SGOT, SGPT
Pemeriksaan Ureum, Creatinin
2. LABORATORIUM
Pemeriksaan Glucosa sewaktu
Pemeriksaan Hba1c.
Pemeriksaan Mantoux test.
Varian
3. RADIOLOGI/ Pemeriksaan Rontgen thorax.
IMAGING
4. KONSULTASI
5. ASESMEN LANJUTAN
a. Asesmen Medis Dokter DPJP Visite harian/ follow up
Dokter non DPJP/ dr Ruangan Atas Indikasi/Emergency

b. ASESMEN TTV dan Status nutrisi: nafsu makan, Dilakukan dalam 3 Shift
KEPERAWATAN Mual, muntah, diare, konstipasi

Lihat resiko malnutrisi


melalui skrining gizi dan
mengkaji data ,
antropometri , biokimia
, fisik/klinis, riwayat
c. ASESM EN GIZI Tenaga Gizi [ Nutrisionis/Dietisien ] makanan termasuk
alergi makanan serta
riwayat
personal.Asesmen
dilakukan dalam waktu
48 jam.
d. ASESMEN Telaah Resep Dilanjutkan dengan
FARMASI intervensi farmasi yang
sesuai hasil telaah dan
Rekonsiliasi Obat Rekonsiliasi obat.
6 .DIAGNOSIS
A .DIAGONOSIS MEDIS TB Paru
1. Bersihan Jalan Nafas tidak
Efektif

1. Pola Nafas tidak efektif


2. Gangguan Pertukaran gas
3. Kurang Pengetahuan
4. Disfungsi respon penyapihan Masalah keperawatan
yang dijumpai setiap
b. DIAGNOSA ventilator hari .Dibuat oleh
KEPERAWATAN
5. Resiko Aspirasi perawat penanggung
jawab.
6. PK : Syok Septik
7. Ketidakseimbangan nutrisi ku-
rang dari kebutuhan tubuh
8. Hipertermia

c. DIAGNOSIS GIZI Peningkatan kebutuhan zat gizi energy Sesuai dengan data
berkaitan dengan meningkatnya kebutuhan asesmen ,kemungkinan
untuk menjaga suhu tubuh ditandai dengan saja ada diagnosis lain
asupan tidak adekuat, demam (N1-1.1) atau diagnosis berubah
selama perawatan.
7. DISCHARGE Identifikasi kebutuhan edukasi & latihan Program pendidikan
PLANNING selama perawatan pasien dan keluarga

Hand hygiene
1. Evaluasi kesiapan untuk pulang.
Factor yang dikaji adalah sebagai
berikut :

a. Status pernafasan yang sta-


bil

b. Masukan nutrisi dan


pertumubuhan yang adekuat

c. Kebutuhan obat yang stabil

d. Rencana pengobatan medis


yang realistik untuk di rumah

1) orang tua dan pemberi


asuhan lain dapat mem-
beri perawatan yang
diperlukan

2) sarana di rumah dan


monitor yang diperlukan
disediakan

3) orang tua memiliki


dukungan social dan fi-
nansial yang dibutuhkan

4) keperluan perawatan di
rumah dan istirahat
disediakan
2. Beri instruksi pemulangan
kepada orang tua seperti berikut :
a. penjelasan tentang penyakit
b. bagaimana memantau tanda
tanda distress pernafasan
dan masalah medis lainnya
c. kebutuhan makan peroran-
gan
d. kebutuhan bayi sehat
e. kapan harus memanggil dok-
ter
f. bagaimana melakukan re-
susitau jantung paru
g. penggunaan peralatan
dirumah dan pemantauan
h. bagaimana memberi dan
memantau efek pengobatan
i. pencegahan infeksi
j. pentingnya daerah bebas
rokok
k. aktivitas perkembangan
yang tepat
l. pengenalan isyarat stress
dan interaksi pada bayi
m. sumber di komunitas dan
sarana pendukung yang
ada.
3. Lakukan program tindak lanjut
untuk memantau kebutuhan
pernafasan, nutrisi,
perkembangan, dan kebutuhan
khsus lainnya yang sifatnya terus
menerus.
a. Bantu orang tua
membuat janji
kunjungan pemeriksan
tindak lanjut yang
pertama, beri catatan
tertulis tentang kapan
janji itu harus
dilaksanakan
b. Buat rujukan untuk
kunjungan keperawatan
di rumah sesuai yang
dibutuhkan bayi dan
keluarga
N Diagnosa Tujuan
o Keperaw dan
atan criteria
Hasil

8. EDUKASI TERINTEGRASI
Penjelasan Diagnosis Oleh semua pemberi
asuhan berdasarkan
a. EDUKASI/ Rencana Terapi kebutuhan dan juga
INFORMASI MEDIS
Informasi Consent berdasarkan Discharge
Planning.
Edukasi gizi dilakukan
b. EDUKSI & saat awal masuk dan
Diet BN TKTP extra putih telur
KONSELING GIZI atau pada hari ke 4 /
hari ke 5
Konseling nutrisi / pola makan Pengisian formulir
c. EDUKASI informasi dan edukasi
Pola istirahat
KEPERAWATAN terintegrasi oleh pasien
Pola hidup sehat dan atau keluarga.

Informasi Obat Meningkatkan


kepatuhan pasien
d. EDUKASI FARMASI Konseling Obat meminum
/menggunakan obat.
PENGISIAN
FORMULIR
Lembar Edukasi Terintegrasi DTT Keluarga / Pasien.
INFORMASI DAN
EDUKASI
TERINTEGRASI
9.TERAPI MEDIKA MENTOSA

a. INJEKSI
Varian
NaCL 0.9 % 500 cc atau RL 500 cc
b. CAIRAN INFUS
Varian
c. OBAT ORAL

1.INH
Dosis harian (mg/kgbb/hari) : 5-15
(maks 300 mg)
Dosis 2x/minggu (mg/kgbb/hari) :
15-40 (maks. 900 mg)
Dosis 3x/minggu(mg/kgbb/hari):
15-40 (maks. 900 mg)
2.Rifampisin
Dosis harian (mg/kgbb/hari) :
10.20maks. 600 mg)
Dosis 2x/minggu (mg/kgbb/hari) :
(10-20 maks. 600 mg)
Dosis 3x/minggu(mg/kgbb/hari):
(15-20 maks 600 mg)
3.Pirazinamid
Dosis harian (mg/kgbb/hari) :
15-40 (maks. 2 g)
Dosis 2x/minggu (mg/kgbb/hari):
50.70maks. 4 g)
Dosis 3x/minggu(mg/kgbb/hari):
( 15-30maks. 3 g)
4. Etambutol
Dosis harian (mg/kgbb/hari) :
15-25 (maks. 2,5 g)
Dosis 2x/minggu (mg/kgbb/hari) :
50 maks. 2,5 g)
Dosis 3x/minggu(mg/kgbb/hari):
(15-25 maks. 2,5 g)
5. Streptomisin
Dosis harian (mg/kgbb/hari) :
15-40 (maks. 1 g)
Dosis 2x/minggu (mg/kgbb/hari) :
25-40 (maks. 1,5 g)
Dosis 3x/minggu(mg/kgbb/hari):
25-40 (maks. 1,5 g)

d. RECTAL

10. TATALAKSANA/INTERVENSI ( TLI )


a. TLI MEDIS
b. TLI NIC : Mengacu pada NIC
KEPERAWATAN
Airway suction
 Pastikan kebutuhan oral / tracheal suctioning
 Auskultasi suara nafas sebelum dan sesu-
dah suctioning.
 Informasikan pada klien dan keluarga
tentang suctioning
 Minta klien nafas dalam sebelum suction di-
lakukan.
 Berikan O2 dengan menggunakan nasal un-
tuk memfasilitasi suksion nasotrakeal
 Gunakan alat yang steril sitiap melakukan
tindakan
 Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas
dalam setelah kateter dikeluarkan dari
nasotrakeal
 Monitor status oksigen pasien
 Ajarkan keluarga bagaimana cara melakukan
suksion
 Hentikan suksion dan berikan oksigen
apabila pasien menunjukkan bradikardi,
peningkatan saturasi O2, dll.

Airway Management
 Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift
atau jaw thrust bila perlu
 Posisikan pasien untuk memaksimalkan
ventilasi
 Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat
jalan nafas buatan
 Pasang mayo bila perlu
 Lakukan fisioterapi dada jika perlu
 Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
 Auskultasi suara nafas, catat adanya suara
tambahan
 Lakukan suction pada mayo
 Berikan bronkodilator bila perlu
 Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl
Lembab
 Atur intake untuk cairan mengoptimalkan ke-
seimbangan.
 Monitor respirasi dan status O2

NIC :

Airway Management
 Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift
atau jaw thrust bila perlu
 Posisikan pasien untuk memaksimalkan
ventilasi
 Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat
jalan nafas buatan
 Pasang mayo bila perlu
 Lakukan fisioterapi dada jika perlu
 Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
 Auskultasi suara nafas, catat adanya suara
tambahan
 Lakukan suction pada mayo
 Berikan bronkodilator bila perlu
 Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl
Lembab
 Atur intake untuk cairan mengoptimalkan ke-
seimbangan.
 Monitor respirasi dan status O2

Terapi Oksigen

 Bersihkan mulut, hidung dan secret trakea


 Pertahankan jalan nafas yang paten
 Atur peralatan oksigenasi
 Monitor aliran oksigen
 Pertahankan posisi pasien
 Onservasi adanya tanda tanda hipoventilasi
 Monitor adanya kecemasan pasien terhadap
oksigenasi

Vital sign Monitoring

 Monitor TD, nadi, suhu, dan RR


 Catat adanya fluktuasi tekanan darah
 Monitor VS saat pasien berbaring,
duduk, atau berdiri
 Auskultasi TD pada kedua lengan dan
bandingkan
 Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama,
dan setelah aktivitas
 Monitor kualitas dari nadi
 Monitor frekuensi dan irama pernapasan
 Monitor suara paru
 Monitor pola pernapasan abnormal
 Monitor suhu, warna, dan kelembaban
kulit
 Monitor sianosis perifer
 Monitor adanya cushing triad (tekanan
nadi yang melebar, bradikardi, pen-
ingkatan sistolik)
 Identifikasi penyebab dari perubahan
vital sign

NIC :

Airway Management
 Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift
atau jaw thrust bila perlu
 Posisikan pasien untuk memaksimalkan
ventilasi
 Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat
jalan nafas buatan
 Pasang mayo bila perlu
 Lakukan fisioterapi dada jika perlu
 Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
 Auskultasi suara nafas, catat adanya suara
tambahan
 Lakukan suction pada mayo
 Berika bronkodilator bial perlu
 Barikan pelembab udara
 Atur intake untuk cairan mengoptimalkan ke-
seimbangan.
 Monitor respirasi dan status O2

Respiratory Monitoring
 Monitor rata – rata, kedalaman, irama dan
usaha respirasi
 Catat pergerakan dada,amati kesimetrisan,
penggunaan otot tambahan, retraksi otot
supraclavicular dan intercostal
 Monitor suara nafas, seperti dengkur
 Monitor pola nafas : bradipena, takipenia,
kussmaul, hiperventilasi, cheyne stokes, biot
 Catat lokasi trakea
 Monitor kelelahan otot diagfragma (gerakan
paradoksis)
 Auskultasi suara nafas, catat area penurunan
/ tidak adanya ventilasi dan suara tambahan
 Tentukan kebutuhan suction dengan
mengauskultasi crakles dan ronkhi pada
jalan napas utama
 auskultasi suara paru setelah tindakan untuk
mengetahui hasilnya

NIC :
Teaching : disease Process
1. Berikan penilaian tentang tingkat
pengetahuan pasien tentang proses penyakit
yang spesifik
2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan
bagaimana hal ini berhubungan dengan
anatomi dan fisiologi, dengan cara yang
tepat.
3. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa
muncul pada penyakit, dengan cara yang
tepat
4. Gambarkan proses penyakit, dengan cara
yang tepat
5. Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna
cara yang tepat
6. Sediakan informasi pada pasien tentang
kondisi, dengan cara yang tepat
7. Hindari harapan yang kosong
8. Sediakan bagi keluarga informasi tentang
kemajuan pasien dengan cara yang tepat
9. Diskusikan perubahan gaya hidup yang
mungkin diperlukan untuk mencegah
komplikasi di masa yang akan datang dan
atau proses pengontrolan penyakit
10. Diskusikan pilihan terapi atau penanganan
11. Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau
mendapatkan second opinion dengan cara
yang tepat atau diindikasikan
12. Eksplorasi kemungkinan sumber atau
dukungan, dengan cara yang tepat
13. Rujuk pasien pada grup atau agensi di
komunitas lokal, dengan cara yang tepat
14. Instruksikan pasien mengenai tanda dan
gejala untuk melaporkan pada pemberi
perawatan kesehatan, dengan cara yang
tepat

NIC:
Aspiration precaution
 Monitor tingkat kesadaran, reflek batuk
dan kemampuan menelan
 Monitor status paru
 Pelihara jalan nafas
 Lakukan suction jika diperlukan
 Cek nasogastrik sebelum makan
 Hindari makan kalau residu masih
banyak
 Potong makanan kecil kecil
 Haluskan obat sebelumpemberian
 Naikkan kepala 30-45 derajat setelah
makan

NIC :
Fever treatment
 Monitor suhu sesering mungkin
 Monitor IWL
 Monitor warna dan suhu kulit
 Monitor tekanan darah, nadi dan RR
 Monitor penurunan tingkat kesadaran
 Monitor WBC, Hb, dan Hct
 Monitor intake dan output
 Berikan anti piretik
 Berikan pengobatan untuk mengatasi
penyebab demam
 Selimuti pasien
 Lakukan tapid sponge
 Berikan cairan intravena
 Kompres pasien pada lipat paha dan
aksila
 Tingkatkan sirkulasi udara
 Berikan pengobatan untuk mencegah ter-
jadinya menggigil

Temperature regulation
 Monitor suhu minimal tiap 2 jam
 Rencanakan monitoring suhu secara
kontinyu
 Monitor TD, nadi, dan RR
 Monitor warna dan suhu kulit
 Monitor tanda-tanda hipertermi dan
hipotermi
 Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
 Selimuti pasien untuk mencegah hi-
langnya kehangatan tubuh
 Ajarkan pada pasien cara mencegah
keletihan akibat panas
 Diskusikan tentang pentingnya pen-
gaturan suhu dan kemungkinan efek
negatif dari kedinginan
 Beritahukan tentang indikasi ter-
jadinya keletihan dan penanganan emer-
gency yang diperlukan
 Ajarkan indikasi dari hipotermi dan
penanganan yang diperlukan
 Berikan anti piretik jika perlu

Vital sign Monitoring


 Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
 Catat adanya fluktuasi tekanan darah
 Monitor VS saat pasien berbaring,
duduk, atau berdiri
 Auskultasi TD pada kedua lengan dan
bandingkan
 Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama,
dan setelah aktivitas
 Monitor kualitas dari nadi
 Monitor frekuensi dan irama pernapasan
 Monitor suara paru
 Monitor pola pernapasan abnormal
 Monitor suhu, warna, dan kelembaban
kulit
 Monitor sianosis perifer
 Monitor adanya cushing triad (tekanan
nadi yang melebar, bradikardi, pen-
ingkatan sistolik)
 Identifikasi penyebab dari perubahan
vital sign

NIC :

Nutrition Management

 Kaji adanya alergi makanan


 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menen-
tukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibu-
tuhkan pasien.
 Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake
Fe
 Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein
dan vitamin C
 Berikan substansi gula
 Yakinkan diet yang dimakan mengandung
tinggi serat untuk mencegah konstipasi
 Berikan makanan yang terpilih ( sudah
dikonsultasikan dengan ahli gizi)
 Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan
makanan harian.
 Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
 Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
 Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan
nutrisi yang dibutuhkan

Nutrition Monitoring

 BB pasien dalam batas normal


 Monitor adanya penurunan berat badan
 Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa
dilakukan
 Monitor interaksi anak atau orangtua selama
makan
 Monitor lingkungan selama makan
 Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak
selama jam makan
 Monitor kulit kering dan perubahan
pigmentasi
 Monitor turgor kulit
 Monitor kekeringan, rambut kusam, dan
mudah patah
 Monitor mual dan muntah
 Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan
kadar Ht
 Monitor makanan kesukaan
 Monitor pertumbuhan dan perkembangan
 Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan
jaringan konjungtiva
 Monitor kalori dan intake nuntrisi
 Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik
papila lidah dan cavitas oral.
 Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet

Pemenuhan kebutuhan nutrisi/gizi Bentuk makanan,


kebutuhan zat gizi
Diet BN TKTP extra putih telur
c. TLI GIZI disesuaikan dengan
usia dan kondisi klinis,
secara bertahap
d. TLI FARMASI Rekomendasi kepada DPJP Sesuai dengan hasil
monitoring
11. MONITORING & EVALUASI (Monitor Perkembangan Pasien)

a. DOKTER DPJP Asesmen Ulang & Review Verifikasi Rencana Monitoring


Asuhan perkembangan pasien
b. KEPERAWATAN NOC : Mengacu pada NOC

 Respiratory status : Ventilation


 Respiratory status : Airway patency
 Aspiration Control

Kriteria Hasil :
 Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara
nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan
dyspneu (mampu mengeluarkan sputum,
mampu bernafas dengan mudah, tidak ada
pursed lips)
 Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien
tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi
pernafasan dalam rentang normal, tidak ada
suara nafas abnormal)
 Mampu mengidentifikasikan dan mencegah
factor yang dapat menghambat jalan nafas
NOC :

 Respiratory status : Ventilation


 Respiratory status : Airway patency
 Vital sign Status
Kriteria Hasil :

 Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara


nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan
dyspneu (mampu mengeluarkan sputum,
mampu bernafas dengan mudah, tidak ada
pursed lips)
 Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien
tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi
pernafasan dalam rentang normal, tidak ada
suara nafas abnormal)
 Tanda Tanda vital dalam rentang normal
(tekanan darah, nadi, pernafasan)
NOC :

 Respiratory Status : Gas exchange


 Respiratory Status : ventilation
 Vital Sign Status
Kriteria Hasil :

 Mendemonstrasikan peningkatan ventilasi


dan oksigenasi yang adekuat
 Memelihara kebersihan paru paru dan
bebas dari tanda tanda distress pernafasan
 Mendemonstrasikan batuk efektif dan
suara nafas yang bersih, tidak ada
sianosis dan dyspneu (mampu
mengeluarkan sputum, mampu bernafas
dengan mudah, tidak ada pursed lips)
 Tanda tanda vital dalam rentang normal
NOC :

 Kowlwdge : disease process


 Kowledge : health Behavior
Kriteria Hasil :

 Pasien dan keluarga menyatakan


pemahaman tentang penyakit, kondisi,
prognosis dan program pengobatan
 Pasien dan keluarga mampu melaksanakan
prosedur yang dijelaskan secara benar
 Pasien dan keluarga mampu menjelaskan
kembali apa yang dijelaskan perawat/tim
kesehatan lainnya
NOC :

 Respiratory Status : Gas Exchage


 Respiratory Status : Ventilatory
 Vital Sign
Kriteria Hasil :

 Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara


nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan
dyspneu (mampu mengeluarkan sputum,
mampu bernafas dengan mudah, tidak ada
pursed lips)
 Tanda tanda vital dalam rentang normal
NOC :

 Respiratory Status : Ventilation


 Aspiration control
 Swallowing Status
Kriteria Hasil :

 Klien dapat bernafas dengan mudah, tidak


irama, frekuensi pernafasan normal
 Pasien mampu menelan, mengunyah tanpa
terjadi aspirasi, dan mampumelakukan oral
hygiene
 Jalan nafas paten, mudah bernafas, tidak
merasa tercekik dan tidak ada suara nafas
abnormal
NOC : Thermoregulation
Kriteria Hasil :
 Suhu tubuh dalam rentang normal
 Nadi dan RR dalam rentang normal
 Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak
ada pusing, merasa nyaman
NOC :

 Nutritional Status : food and Fluid Intake


Kriteria Hasil :

 Adanya peningkatan berat badan sesuai


dengan tujuan
 Berat badan ideal sesuai dengan tinggi
badan
 Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
 Tidak ada tanda tanda malnutrisi
 Tidak terjadi penurunan berat badan yang
berarti
Monitoring asupan makanan Sesuai dengan masalah
gizi dan tanda gejala
Monitoring Antropometri yang akan dilihat
Monitoring Biokimia kemajuannya. Monev
c. GIZI pada hari ke 4 atau ke 5
Monitoring Fisik/Klinis Terkait Gizi kecuali asupan makan.
Mengacu pada IDNT
(International Dietetics
Nutririon Terminology)
d. FARMASI Monitoring Interaksi Obat Menyusun Software
Interaksi
Monitoring Efek Samping Obat
Pemantauan Terapi Obat Dilanjutkan dengan
intervensi farmasi yang
sesuai
12. MOBILISASI/REHABILITASI
a. MEDIS Tahapan mobilisasi
sesuai kondisi pasien
b. KEPERAWATAN Mobilisasi bertahap dari miring kiiri dan
kanan, duduk bersandar di tempat tidur,
duduk berjunta, berdiri dan berjalan
c. FISIOTERAFI
15. OUTCAME/HASIL
Tegaknya diagnosis berdasarkan anamnesis
a. MEDIS dan pemeriksaan fisik
Didapatkan kuman tuberculosis paru
b. KEPERAWATAN NOC : Mengacu pada NOC
Dilakukan dalam 3 shift
 Respiratory status : Ventilation
 Respiratory status : Airway patency
 Aspiration Control

Kriteria Hasil :

 Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara


nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan
dyspneu (mampu mengeluarkan sputum,
mampu bernafas dengan mudah, tidak ada
pursed lips)
 Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien
tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi
pernafasan dalam rentang normal, tidak ada
suara nafas abnormal)
 Mampu mengidentifikasikan dan mencegah
factor yang dapat menghambat jalan nafas
NOC :

 Respiratory status : Ventilation


 Respiratory status : Airway patency
 Vital sign Status
Kriteria Hasil :

 Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara


nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan
dyspneu (mampu mengeluarkan sputum,
mampu bernafas dengan mudah, tidak ada
pursed lips)
 Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien
tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi
pernafasan dalam rentang normal, tidak ada
suara nafas abnormal)
 Tanda Tanda vital dalam rentang normal
(tekanan darah, nadi, pernafasan)
NOC :

 Respiratory Status : Gas exchange


 Respiratory Status : ventilation
 Vital Sign Status
Kriteria Hasil :

 Mendemonstrasikan peningkatan ventilasi


dan oksigenasi yang adekuat
 Memelihara kebersihan paru paru dan
bebas dari tanda tanda distress pernafasan
 Mendemonstrasikan batuk efektif dan
suara nafas yang bersih, tidak ada
sianosis dan dyspneu (mampu
mengeluarkan sputum, mampu bernafas
dengan mudah, tidak ada pursed lips)
 Tanda tanda vital dalam rentang normal
NOC :

 Kowlwdge : disease process


 Kowledge : health Behavior
Kriteria Hasil :

 Pasien dan keluarga menyatakan


pemahaman tentang penyakit, kondisi,
prognosis dan program pengobatan
 Pasien dan keluarga mampu melaksanakan
prosedur yang dijelaskan secara benar
 Pasien dan keluarga mampu menjelaskan
kembali apa yang dijelaskan perawat/tim
kesehatan lainnya
NOC :

 Respiratory Status : Gas Exchage


 Respiratory Status : Ventilatory
 Vital Sign
Kriteria Hasil :

 Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara


nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan
dyspneu (mampu mengeluarkan sputum,
mampu bernafas dengan mudah, tidak ada
pursed lips)
 Tanda tanda vital dalam rentang normal
NOC :

 Respiratory Status : Ventilation


 Aspiration control
 Swallowing Status
Kriteria Hasil :

 Klien dapat bernafas dengan mudah, tidak


irama, frekuensi pernafasan normal
 Pasien mampu menelan, mengunyah tanpa
terjadi aspirasi, dan mampumelakukan oral
hygiene
 Jalan nafas paten, mudah bernafas, tidak
merasa tercekik dan tidak ada suara nafas
abnormal
NOC : Thermoregulation
Kriteria Hasil :
 Suhu tubuh dalam rentang normal
 Nadi dan RR dalam rentang normal
 Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak
ada pusing, merasa nyaman
NOC :

 Nutritional Status : food and Fluid Intake


Kriteria Hasil :

 Adanya peningkatan berat badan sesuai


dengan tujuan
 Berat badan ideal sesuai dengan tinggi
badan
 Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
 Tidak ada tanda tanda malnutrisi
 Tidak terjadi penurunan berat badan yang
berarti
Asupan makan ≥ 80% Status gizi berdasarkan
c. GIZI antropometri, biokimia,
Optimalisasi status gizi fisik/klinis
Terapi obat sesuai indikasi Meningkatkan kualitas
d. FARMASI
Obat rasional hisup pasien

Umum: Hemodinamik stabil, intake baik


Status pasien/tanda
14.KRITERIA PULANG Khusus: Demam turun, kesadaran baik, tidak vital sesuai dengan PPK
ada komplikasi, OAT dilanjutkan 6 s/d 9 bulan
Resume medis dan keperawatan Pasien membawa
15. RENCANA resume perawatan/
PULANG/EDUKASI/ Penjelasan diberikan sesuai dengan keadaan surat rujukan/ surat
PELAYANAN umum pasien control/ homecare saat
LANJUTAN
Surat pengantar control pulang

VARIAN

__________, ______________, ________


Dokter Penanggungjawab Pelayanan Perawat Penanggung Jawab Pelaksana Verifikasi

(____________________) (_____________________) (________________)

Keterangan ;

Yang harus dilakukan

Bisa atau tidak


Bila sudah dilakukan

You might also like