You are on page 1of 10

PANDUAN PRAKTEK KLINIK

(PPK)

OLEH :
KSM BEDAH UMUM

dr. HENDRA AUGUSTIAN OBERT, Sp.B.,M.Kes


APENDISITIS AKUT (APP)
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
RSUD SAWERIGADING KOTA PALOPO
JL. DR. RATULANGI KM 7 RAMPOANG (PPK)
TELP. (0471) 3312133, FAX. (0471) 3312200

APENDISITIS AKUT

Penyumbatan dan peradangan akut pada usus buntu


1. PENGERTIAN ( DEFINISI)
dengan jangka waktu kurang dari 2 minggu

1. Nyeri perut kanan bawah


2. Mual
2. ANAMNESIS
3. Anoreksi
4. Bisa disertai dengan demam

1. Nyeri tekan McBurney


2. Rovsing sign (+)
3. Psoas sign (+)
3. PEMERIKSAAN FISIK
4. Blumberg sign (+)
5. Obturator sign (+)
6. Colok dubur : nyeri jam 9-11

1. Memenuhi kriteria anamnesis (No 1)


4. KRITERIA DIAGNOSIS
2. Memenuhi kriteria pemeriksaan fisik No 1
5. DIAGNOSIS KERJA Apendisitis akut
1. Urolitiasis dekstra
2. UTI dekstra
6. DIAGNOSIS BANDING
3. Adneksitis
4. Kista ovarium terpuntir
1. Darah rutin, masa perdarahan, masa pembekuan
2. Ureum kreatinin
3. GDS
7. PEMERIKSAAN PENUNJANG
4. HbsAg
5. Tes kehamilan (kalau perlu)
6. USG abdomen
8. TATA LAKSANA :
a. TINDAKAN OPERATIF LAPAROSKOPIK 1. Apendektomi perlaparoskopik
b. TINDAKAN OPERATIF OPEN APP 2. Open appendektomi
c. TERAPI KONSERVATIF 3. Hanya kalau ada kontra indikasi mutlak
d. LAMA PERAWATAN 4. 3 hari
9. EDUKASI
(HOSPITAL HEALTH PROMOTION) 1. Penjelasan diagnosa, diagnosa banding, pemeriksaan penunjang
2. Penjelasan rencana tindakan, lama tindakan, resiko dan komplikasi
3. Penjelasan alternatif tindakan
4. Penjelasan perkiraan lama rawat

10. PROGNOSIS Advitam : dubia adbonam


Ad Sanationam : dubia adbonam
Ad Fungsionam : dubia adbonam
11. PENELAAH KRITIS 1. SMF Bedah Umum
2. SMF Bedah Digestif
12. INDIKATOR 1. Keluhan berkurang
2. Lama hari rawat : 3 hari
3. Tidak terjadi Infeksi Luka Operasi (ILO)
4. Kesesuaian dengan hasil PA
13. KEPUSTAKAAN 1. Buku Ajar Ilmu Bedah, Sjamsuhidayat
2. Principal of Surgery, Schwartz’s
3. Konsensus Nasional Ikabi
HERNIA INGUINALIS
LATERALIS / MEDIALIS
RSUD SAWERIGADING KOTA PALOPO PANDUAN PRAKTIK KLINIS
JL. DR. RATULANGI KM 7 RAMPOANG
TELP. (0471) 3312133
FAX. (0471) 3312200
(PPK)
HERNIA INGUINALIS LATERALIS / MEDIALIS
Adalah suatu penonjolan organ perut dari rongga peritonei yang masih
1. PENGERTIAN ( DEFINISI) dibungkus oleh peritoneum, Atau masuknya organ atau isi dalam rongga
abdomen melalui canalis inguinalis.

1. Adanya benjolan pada lipat paha yang dapat keluar masuk, dapat
berupa Hernia inguinalis, hernia medialis (diatas ligament inguinal),
Hernia femoralis )di bawah ligament inguinal).
2. Benjolan timbul bila berdiri / mengejan, bila berdiri lama/ mengejan
2. ANAMNESIS
kuat maka benjolan makin mem,besar, bila untu berbaring benjolan
dapat masuk kembali
3. Terasa kemeng bila benjolannya besar
4. Benjolan dapat mencapai scrotum pada laki-laki atau mencapai labia
majora pada wanita
Pemeriksaan Finger Test :
1. Menggunakan jari ke 2 atau jari ke 5
2. Dimasukkan lewat skrotum melalui anulus eksternus ke kanal
inguinal
3. Penderita disuruh batuk dan rasakan lokasi impulsnya.

Pemeriksaan Ziemen Test :


1. Posis berbaring, bila ada benjolan masukkan dulu (biasanya oleh
3. PEMERIKSAAN FISIK
penderita)
2. Hernia kanan diperiksa dengan tangan kanan
3. Penderita disuruh batuk dan rasakan lokasi rangsangannya.

Pemeriksaan Thumb Test :


 Anulus internus ditekan dengan ibu jari dan penderita disuruh
mengejan.

 Adanya benjolan di lipat paha yang dapat keluar masuk


 Teraba adanya annulus internus, annulus externus dan canalis
4. KRITERIA DIAGNOSIS
ingunalis (pada HIL) dan trigonum Hasellbach yang longgar (pada
HIM)

5. DIAGNOSIS KERJA Hernia Inguinalis Lateralis / Medialis


Hidrokel
Varikokel
6. DIAGNOSIS BANDING Undesensus testis
Limfadenopati inguinal
Pemeriksaan Radiologis :
 USG
 CT
 BT
7. PEMERIKSAAN PENUNJANG
 DL

Pemeriksaan Laboratium :
 Lab rutin
8. TATA LAKSANA :
a.TINDAKAN OPERATIF 1. Operasi segera bila inkarserata/strangulate
b.TERAPI KONSERVATIF Operasi terencana untuk Hernia reponibilis dan hernia
c.LAMA PERAWATAN ireponibilis
2. Herioraphy menurut Bassini / shouldice atau lebih baik
dengan memakai Mesh (Lichstein – Tension Free)
3. Hanya kalau ada kontra indikasi mutlak
4. 3 hari

9. EDUKASI
Masuk RS, perlu dilakukan
(HOSPITAL HEALTH PROMOTION)
10. PROGNOSIS Ad Bonam
11. PENELAAH KRITIS -
12. INDIKATOR
Perdarahan
Hematoma
Infeksi
Untuk inkarserata/strangulate : nekrosis usus, sepsis, residif
13. KEPUSTAKAAN
Pedoman Pelayanan Medik Dokter Spesialis Bedah Umum
HIPERTROFI PROSTAT
BENIGNA (BHP) N40
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
RSUD SAWERIGADING KOTA PALOPO
JL. DR. RATULANGI KM 7 RAMPOANG (PPK)
TELP. (0471) 3312133, FAX. (0471) 3312200

HIPERTROFI PROSTAT BENIGNA (BPH)

Bertambahnya volume prostat akibat adanya perubahan


1. PENGERTIAN ( DEFINISI) histopatologis yang berupa hyperplasia sel-sel stroma dan sel-sel
epitel kelenjar yang jinak pada prostat.

1. Adanya retensi urine menahun


2. Adanya gejala prostatisme
2. ANAMNESIS
3. Tanda-tanda rest urine
4. Tanda-tanda UTI

3. PEMERIKSAAN FISIK Rectal toucher : Colok dubur terasa pembesaran prostat

1. Anamnesa : disertai gejala diatas


4. KRITERIA DIAGNOSIS
2. Pemeriksaan fisik : terdapat tanda diatas
5. DIAGNOSIS KERJA Hipertrofi Prostat Benigna (BPH)

 Progtatitis
6. DIAGNOSIS BANDING
 Carcinoma prostate

 Laboratorium darah dan urine lengkap


7. PEMERIKSAAN PENUNJANG  IVP : Filling defect Urine lengkap
 USG transrectal

8. TATA LAKSANA :
1. Medikamentosa : alfa blocker dan anti
a. TINDAKAN OPERATIF HIPERTROFI
androgen
PROSTAT
2. Dipasang cateter
b. TINDAKAN OPERATIF OPEN APP
3. Bedah : Operasi terbuka (protatektomi),
c. TERAPI KONSERVATIF
TUR-P, Laser
d. LAMA PERAWATAN
4. 3 hari

9. EDUKASI 1. Penjelasan perjalanan penyakit dan


(HOSPITAL HEALTH PROMOTION) komplikasi
2. Penjelasan rencana perawatan
3. Penjelasan pencegahan
10. PROGNOSIS Ad Vitam : dubia ad bonam/malam
Ad Sanationam : dubia ad bonam/malam
Ad Fumgsionam : dubia ad bonam/malam
13. PENELAAH KRITIS
1. KSM Bedah Umum
2. KSM Bedah Digestif

14. INDIKATOR
80 % pasien Hipertrofi Prostat Benigna (BPH)
yang dirawat sembuh dalam waktu 7 hari

15. KEPUSTAKAAN
1. Persatuan Dokter Spesialis Bedah Umum
Indonesia : Standar Pelayanan Profesi Dokter
Spesialis Bedah Umum Indonesia, 2003
2. Pedoman Pelayanan Medik Dokter Spesialis
Bedah Umum Indonesia, Persatuan Dokter
Spesialis Bedah Umum Indonesia edisi kedua
2006
Djoti - Atmodjo

You might also like