You are on page 1of 6

Ana Safitri, Nita Evrianasari, Vida Wira Utami, Susilawati

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KELANCARAN BAB PADA BALITA KONSTIPASI


USIA 12-24 BULAN
Ana Safitri1, Nita Evrianasari2, Vida Wira Utami3, Susilawati4
1,2,3,4
Program Studi Kebidanan, Universitas Malahayati
*Email correspondence nita.nuninosa@gmail.com

ABSTRACT: THE INFLUENCE OF BABY MASSAGE ON FLEXIBLE CHAPTERS IN UNDER-FREE


CONSTIPATIONS AGED 12-24 MONTHS AT PMB FEBY YULISTIA S.Tr. Keb., S.KM BANDAR LAMPUNG,
2023
Research purposes:To find out the effect of giving baby massage on the smooth bowel movements in
constipated toddlers aged 12-24 months at PMB Feby Yulistia Bandar Lampung. Research methods:This
research uses the methodQuasi-Experimentalwith research designone group pretest-posttest design.
Respondents in this study were toddlers aged 12-24 months as many as 30 babies at PMB Feby Yulistia,
S.Tr.Keb., S.KM Bandar Lampung. Sampling technique usingnon probability sampling ie as many as 30
respondents using a questionnaireBristol Chart. Bivariate analysis using testWilcoxon. Results:Based on the
research that has been done using the testWilcoxon obtained the average smoothness of defecation in
constipated toddlers before being given a massage of 1.90 with a standard deviation of 0.305. Meanwhile, the
average smoothness of bowel movements in toddlers with constipation after being given a massage is 2.80 with a
standard deviation of 0.484. Bivariate analysis found that the average difference in the fluency of bowel
movements in constipated toddlers before and after being given a massage was 0.9 with the TestWilcoxon
obtained p = 0.000, which means that there is a significant effect of infant massage therapy on bowel movements
in constipated toddlers aged 12-24 months at PMB Feby Yulistia Bandar Lampung. Conclusion:There is an
effect of baby massage on the smooth bowel movements of constipated toddlers aged 12-24 months at PMB
Feby Yulistia in 2023 with a p-value of 0.000 (<0.05). Suggestion:Baby massage can be given to smooth bowel
movements in constipated toddlers aged 12-24 months.

Keywords : Constipation, baby massage.

Tujuan Penelitian: Untuk Mengetahui pengaruh pemberian pijat bayi terhadap kelancaran BAB pada Balita
konstipasi usia 12-24 bulan di PMB Feby Yulistia Bandar Lampung. Metode Penelitian: Penelitian ini
menggunakan metode Quasi-Eksperimental dengan design penelitian one group pretest-posttest design.
Responden pada penelitian ini adalah balita berusia 12 – 24 bulan sebanyak 30 bayi di PMB Feby
Yulistia,S.Tr.Keb.,S.KM Bandar Lampung. Teknik pengambilan sampel menggunakan non probability sampling
yaitu sebanyak 30 responden menggunakan kuesioner Bristol Chart. Analisis bivariat menggunakan uji Wilcoxon.
Hasil: Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menggunakan uji Wilcoxon didapatkan nila rata-rata
kelancaran BAB pada balita konstipasi sebelum diberikan pijat sebesar 1.90 dengan standar deviasi 0.305.
Sedangkan nila rata-rata kelancaran BAB pada balita konstipasi sesudah diberikan pijat sebesar 2.80 dengan
standar deviasi 0.484. Analisis Bivariat mendapatkan bahwa nilai perbedaan rata-rata kelancaran BAB pada
balita konstipasi sebelum dan sesudah diberikan pijat sebesar 0.9 dengan Uji Wilcoxon mendapatkan p= 0,000
yang berarti terdapat pengaruh bermakna dari terapi pijat bayi terhadap kelacaran BAB pada balita konstipasi
usia 12-24 bulan di PMB Feby Yulistia Bandar Lampung. Kesimpulan: Ada pengaruh pijat bayi terhadap
kelancaran BAB pada balita konstipasi usia 12-24 bulan di PMB Feby Yulistia tahun 2023 dengan nilai p-value
sebesar 0,000 (<0.05). Saran: Dapat diberikan pijat bayi untuk kelancaran BAB pada balita konstipasi Usia 12-24
bulan.

Kata Kunci : Konstipasi, Pijat bayi.


PENDAHULUAN tidur, meningkatkan proses tumbuh kembang,
mencegah timbulnya gangguan pencernaan,
Salah satu indikator kesehatan bayi dan balita yaitu melancarkan buang air besar, meningkatkan kerja
pola defekasi. Defekasi atau Buang Air Besar sistem pernapasan, pencernaan dan peredaran
(BAB) adalah suatu proses evakuasi feses dari darah (Suarsyaf, et al, 2015). Pada kasus
dalam rektum, yang isinya adalah bahan yang tidak konstipasi, pemberian terapi pijat dapat
digunakan lagi oleh tubuh dan harus dikeluarkan mempercepat waktu transit kolon sehingga dapat
dari dalam tubuh. Pada anak normal, konsistensi meningkatkan frekuensi buang air besar (Lamas, et
feses dan frekuensi BAB dapat berbeda-beda. Bayi al, 2010).
yang disusui ASI mungkin mengalami BAB setiap
selesai disusui atau hanya sekali dalam 7-10 hari. Pravelensi konstipasi pada anak diperkirakan 0,3%-
Bayi yang disusui susu formula dan anak yang lebih 8%. Hal ini sesuai dengan penelitian studi
besar mungkin mengalami BAB setiap 2-3 hari retrospektif oleh Leoning Baucke pada tahun 2015
(Heryani, 2019). didapatkan 2,9% pravelensi konstipasi pada usia
anak sampai 1 tahun dan meningkat pada tahun
Konstipasi adalah ketidakmampuan melakukan kedua, yaitu sekitar 10,1 %. Data prevelensi di
evakuasi tinja secara sempurna yang tercermin dari Indonesia tercatat 73,2% anak mengalami masalah
3 aspek yaitu: berkurangnya frekuensi berhajat dari pencernaan yakni sembelit dan diare. Penelitian
biasanya, tinja yang lebih keras dari sebelumnya yang dilakukan oleh Setiawan 2016 menyatakan
dan pada palpasi abdomen teraba massa tinja bahwa 48% bayi mengalami konstipasi kronis.
(skibala). Konstipasi adalah kelambatan atau (Setiawan, 2016).
kesulitan dalam defekasi yang terjadi dalam 2
minggu atau lebih dan cukup membuat pasien Dampak dari konstipasi ini sendiri antara lain sakit
menderita. Konstipasi adalah masalah serius untuk perut, turun atau hilangnya nafsu makan,
bayi baru lahir. Jika tidak ditangani, bisa rewel,mual dan muntah, turunnya berat badan,
menyebabkan penyumbatan usus yang noda feses di celana dalam anak, mengedan untuk
memerlukan operasi (Heryani, 2019). mengeluarkan feses yang dapat menyebabkan
robekan kecil pada lapisan mukosa anus (anal
Konstipasi adalah gangguan pencernaan yang fissure) dan perdarahan, serta konstipasi
ditandai dengan sulit atau menurunnya frekuensi meningkatkan resiko infeksi saluran kemih (ISK)
buang ai besar, frekuensi kurang dari 3 kali dalam (Heryani, 2019).
seminggu. Konstipasi pada anak biasanya dimulai
dengan rasa nyeri ketika buang air besar, sehingga Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kristina
anak mulai menahan-nahan buang air besar untuk Lamas, Lars Lindholm, Hans Steenlund, Birgitta
menghindari rasa nyeri tersebut. Ketika menahan- Engstrom, dan Catrine Jacobsson tahun 2009
nahan buang air besar terus berlanjut, maka dengan judul Effect of abdominal massage in
keinginan buang air besar akan mulai hilang, yang management of constipation-A randomized
mana hal ini akan mengakibatkan penumpukan tinja controlled trial menjelaskan bahwa terapi pijat dapat
sehingga dapat menyebabkan feses mengeras menurunkan gejala gastrointestinal, terutama gejala
(Heryani, 2019). Terkumpulnya feses dalam waktu yang berhubungan dengan konstipasi. Pada
yang lama didalam rektum akan mengakibatkan penelitian yang dilakukan oleh Hani suarsyaf dan
berkurangnya aktivitas peristaltik yang mendorong Dyah Wulan tahun 2015 dengan judul Pengaruh
feses keluar, sehingga menyebabkan retensi feses Terapi Pijat Terhadap Konstipasi menjelaskan
menjadi lebih banyak. Hal ini akan bahwa terapi pijat abdominal dapat menurunkan
mengakibatkan kemampuan sensorik rektum gejala konstipasi dibandingkan terapi farmakologi.
berkurang (Heryani, 2019). Pijat bayi dapat mempercepat kerja kolon, sehingga
frekuensi buang air besar meningkat.
Penanganan konstipasi dilakukan dengan terapi
farmakologi dan non-farmakologi. Terapi pijat Bersumber pada fenomena di atas periset sangat
merupakan bagian dari terapi non-farmakologi. tertarik buat melaksanakan penelitian guna
Terapi pijat sudah dikenal masyarakat sejak zaman menekuni pijat bayi ini dengan judul “Pengaruh Pijat
dahulu, sebelum adanya obat-obatan. Beberapa Bayi terhadap Kelancaran BAB pada Balita
penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya Konstipasi Usia 12-24 bulan di PMB Feby Yulistia
menunjukkan terdapt banyak pengaruh positif dari Bandar Lampung”.
pijat, yaitu meningkatkan sistem imunitas,
merileksasikan tubuh anak, mengatasi kesulitan
METODE jenis makanan mayoritas responden makan
makanan instan ada 16 orang (53,3%), dan
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian berdasarkan jumlah asupan cairan perhari
kuantitatif dengan rancangan penelitian quasi mayoritas respoonden <1150cc ada 19 orang
eksperiment dengan pendekatan One Group pre- (63,3%).
post test design. Responden pada penelitian ini
adalah balita berusia 12 – 24 bulan sebanyak 30 Analisis Univariat
bayi di PMB Feby Yulistia,S.Tr.Keb.,S.KM Bandar
Lampung. Teknik pengambilan sampel Tabel 2
menggunakan non probability sampling yaitu Distribusi Kelancaran BAB pada Balita
sebanyak 30 responden menggunakan kuesioner Konstipasi Usia 12-24 Bulan Sebelum Diberikan
Bristol Chart. Variabel dalam penelitian ini adalah Pijat Bayi di PMB Feby Yulistia
tentang pengaruh pijat bayi terhadap kelancaran
BAB pada balita konstipasi usia 12-24 bulan. Kategori N Mean SD Min-
Intervensi yang diberikan adalah pijatan seluruh Max
tubuh yang dilakukan selama 15-30 menit. Analisa Sebelum 30 1,90 0,305 1-2
data dilakukan dengan bantuan program komputer (Pretest)
(SPSS). Analisis univariat dilakukan untuk Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan bahwa sebelum
mengetahui distribusi frekuensi. Analisis bivariat diberikan pijat bayi rata-rata tipe feses kelancaran
menggunakan uji Wilcoxon. BAB pada balita Konstipasi dengan nilai 1,90 (SD+
0,305) dan nilai min-max 1-2.
HASIL

Tabel 1. Tabel 3
Distribusi Frekuensi Responden kelancaran Distribusi Kelancaran BAB pada Balita
BAB pada balita Konstipasi Usia 12-24 Bulan Konstipasi Usia 12-24 Bulan Sesudah Diberikan
Sebelum Diberikan Pijat Bayi di PMB Feby Pijat Bayi di PMB Feby Yulistia
Yulistia
Kategori N Mean SD Min-Max
Karakteristik Jumlah Presentase (%)
(N) Sesudah 30 2,80 0,484 1–3
Usia (Posttest)
12-14 bulan 14 46,7 Berdasarkan Tabel 3 menunjukkan bahwa sesudah
14-17 bulan 8 26,7 diberikan pijat bayi rata-rata tipe feses kelancaran
18-20 bulan 4 13,3 BAB pada balita Konstipasi dengan nilai 2,80 (SD+
21-24 bulan 4 13,3 0,484) dan nilai min-max 1-3.
Jumlah 30 100
Analisis Bivariat
Jenis Kelamin
Laki-laki 13 43,3 Tabel 4
Perempuan 17 56,7 Perbedaan tipe feses usia 12-24 bulan sebelum
Jumlah 30 100 dan sesudah diberi pijat bayi di PMB Feby
Jenis Makanan Yulistia
Makanan Instan 16 53,3
Makanan Buat 14 46,7 Kategori Mean SD Selisih p-
Sendiri 30 100 value
Jumlah Kelancaran 1,90 0,305
Jumlah Asupan BAB sebelum
Cairan perhari di pijat 0,9 0,000
<1150 cc 19 63,3 Kelancaran 2,80 0,484
>1300 cc 11 36,7 BAB setelah
Jumlah 30 100 dipijat
Berdasarkan tabel 1 diatas menjelaskan bahwa Berdasarkan tabel 4 diatas menunjukkan bahwa
dari 30 responden mayoritas responden berusia 12- terjadi perubahan tipe feses dengan dengan nilai
14 bulan ada 14 orang (46,7%), berdasarkan jenis rata-rata 0,9. Hasil uji wilcoxon diperoleh nilai p-
kelamin mayoritas responden berjenis kelamin value sebesar 0,000 (<0.05) artinya terdapat
perempuan ada 17 orang (56,7%), berdasarkan
perbedaan yang bermakna antara sebelum dan dengan menstimulasi sirkulasi darah, maka dapat
sesudah diberikan pijat bayi, sehingga dapat melancarkan peredaran darah ke organ
disimpulkan ada pengaruh pijat bayi terhadap pencernaan.
kelancaran BAB pada balita konstipasi usia 12-24
bulan. Pijat bayi sebagai terapi sentuhan memiliki banyak
manfaat positif yang dapat mendukung bayi dan
PEMBAHASAN perkembangannya serta dapat menjadi terapi
komplementer pada bayi dengan konstipasi. Pijat
Analisis Univariat bayi memiliki manfaat untuk melancarkan sistem
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pencernaan bayi dan membantu untuk relaksasi
menunjukkan bahwa sebelum diberikan pijat bayi sehingga bayi tersebut merasa nyamab dan tidak
rata-rata tipe feses kelancaran BAB pada balita rewel. (Bennett, Underdown, and barlow 2013).
Konstipasi dengan nilai 1,90 (SD+ 0,305) dan nilai
min-max 1-2. Sedangkan sesudah diberikan pijat Pijat dapat merangsang sistem saraf dan hormon.
bayi rata-rata tipe feses kelancaran BAB pada balita Pijatan merupakan rangsangan taktil di permukaan
Konstipasi dengan nilai 2,80 (SD+ 0,484) dan nilai kulit dan merangsang persarafan disekitarnya. Sel-
min-max 1-3. Hasil penelitian tersebut sel saraf akan bekerja memberikan informasi ke
menunjukkan bahwa pijat bayi mampu otak, sehingga otak dapat menginstruksikan enzim
memperlancar BAB pada balita konstipasi, dimana ODC (Ornithin Decarboxylase) untuk meningkatkan
balita menunjukkan perubahan pada tipe feses, bayi produksinya. Enzim tersebut bekerja untuk menjadi
tidak rewel, bayi tidak mengalami kesulitan untuk petunjuk bagi pertumbuhan sel dan jaringan.
untuk BAB. Pertumbuhan sel dan jaringan bermanfaat untuk
Menurut teori Rukiyah dan Yulianti (2010) memperbaiki kondisi pencernaan yang rusak akibat
menyatakan bahwa penyebab konstipasi yaitu invasi mikroorganisme. (Surano, 2011).
kecendrungan alami gerakan usus yang lebih lama,
nutrisi yang buruk, beberapa obat yang Hal penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
menyebabkan konstipasi, kebiasaan BAB yang dilakukan oleh Parasita, Niluh Ayu, dkk (2021) hasil
tidak baik, kurangnya asupan cairan, kurangnya penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar
aktivitas fisik, adanya kondisi anus yang setelah dilakukan pijat bayi mengalami mengalami
menyebabkan nyeri, toilet training yang perubahan tipe feses ke tipe 3 yaitu sebesar 10
dipaksakan, kadang konstipasi terjadi karena responden (83,4%).
penganiayaan seksual.
Terapi pijat bayi telah dibuktikan berpengaruh pada
Diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh bayi yang mengalami konstipasi. Menurut
Parasita, Niluh Ayu, dkk (2021) Berdasarkan hasil Underdown dalam dari Warwick Medical School,
penelitian yang diperole 12 responden (100%) Institute of Education dan Universitas Warwick
responden mengalami konstipasi dengan tipe feses Conventry menyatakan bahwa pemijatan pada bayi
1 dan 2 sebelum dilakukan pijat bayi. dan balita dapat meningkatkan kesehatan fisik dan
ketahanan mentalnya. (Xu et al. 2014).
Menurut pendapat peneliti konstipasi pada balita
dapat menyebabkan daya tahan tubuh rendah, Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka
turun atau hilagnya nafsu makan, rewel, mual dan peneliti berpendapat bahwa adanya perubahan
muntah, turunnya berat badan, dan dapat sebelum dan sesudah di pijat pada balita konstipasi
menyebabkan robekan kecil pada mukosa anus karena pijat bayi memiliki manfaat untuk
serta perdarahan saat balita mengedan. Maka dari melancarkan sistem pencernaan bayi dan
itu diharapkan orang tua selalu memperhatikan membantu untuk relaksasi sehingga bayi tersebut
apakah anak memiliki ciri-ciri konstipasi atau merasa nyamab dan tidak rewel.
sedang mengalami konstipasi.
Analisis Bivariat
Hasil penelitan ini sejalan dengan teori Muzal dan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
Endyarni (2016) yang menyatakan bahwa pijatan menunjukkan bahwa terjadi perubahan tipe feses
pada tubuh diyakini dapat menstimulasi sirkulasi dengan dengan nilai rata-rata 0,9. Hasil uji wilcoxon
darah lokal. Pembuluh darah pada daerah tubuh diperoleh nilai p-value sebesar 0,000 (<0.05) artinya
yang dipijat akan mengalami dilatasi dan aliran terdapat perbedaan yang bermakna antara sebelum
darah pada daerah yang dipijat meningkat. dan sesudah diberikan pijat bayi, sehingga dapat
Berdasarkan teori tersebut diasumsikan bahwa disimpulkan ada pengaruh pijat bayi terhadap
kelancaran BAB pada balita konstipasi usia 12-24 kelancaran BAB pada balita usia 12-24 bulan
bulan.Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa sehingga dapat menjadi informasi bagi para ibu
pijat bayi mampu memperlancar BAB pada balita yang memiliki balita..
konstipasi, dimana balita menunjukkan perubahan
pada tipe feses, bayi tidak rewel, bayi tidak DAFTAR PUSTAKA
mengalami kesulitan untuk untuk BAB.
Heryani, Rani. (2019).Asuhan Kebidanan Neonatus,
Menurut Hani suarsyaf dan Dyah Wulan tahun 2015 Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah.Jakarta:TIM
dengan judul Pengaruh Terapi Pijat Terhadap
Konstipasi menjelaskan bahwa terapi pijat Hidayat, A.A.A., (2014). Metode Penelitian
abdominal dapat menurunkan gejala konstipasi Kebidanan dan Teknik Analisis Data (Edisi 2).
Jakarta: Salemba Medika
dibandingkan terapi farmakologi. Pijat bayi dapat
mempercepat kerja kolon, sehingga frekuensi Parasita, N. A., Ika. A. D., Wira, D. (2021).
buang air besar meningkat. Setelah dilakukan pijat Pengaruh Pijat Bayi Sebagai Terapi Komplementer
bayi, penelitian menemukan terdapat perubahan Terhadap Konstipasi Pada Bayi Usia 6-12 Bulan.
tipe feses ke tipe 3 sebanyak 25 responden Media Husada Journal Of Nursing Science. Vol 2
(73,3%). (No.1). 33-39
Menurut Ferius (2008) terapi pijat telah dilakukan Suarsyaf. (2015). Pengaruh Pijat Bayi Terhadap
sejak zaman dahulu sebelum adanya obat-obatan. Konstipasi The Effect Of Massage Therapy For
Beberapa penelitian tentang pijat telah dilakukan Constipation (Vol. 4). Lampung
dan didapatkan terapi pijat memiliki dampak baik
yang dihubungkan dengan kondisi dan penyakit Profil Kesehatan Provinsi Lampung. (2021). Tren
pada anak. Diantara manfaat terapi pijat adalah Angka Kematian Neonatal, Bayi, dan Balita.
melancarkan peredaran darah, penvernaan, dan
pertumbuhan. Sadiman dan Islamiyati. (2019). Efektifitas Pijat Bayi
Terhadap Peningkatan Berat Badan, Lama Waktu
Berdasrkan penelitian yang telah dilakukan maka Tidur dan Kelancaran BAB. Journal Kesehatan
peneliti berpendapat bayi yang diberikan pijat dapat Metro Sai Wawai. Vol 12 (No. 2). 9-16
merangsang sistem saraf dan hormon. Pijatan
merupakan rangsangan taktil di permukaan kulit Alfiyanti D., Amin S., Harvina S. P. (2022). Aplikasi
dan merangsang persarafan disekitarnya. Sel-sel Baby Massage Pada Asuhan Keperawatan Bayi
saraf akan bekerja memberikan informasi ke otak, Sehat untuk Meningkatkan Kualitas Tidur dan
sehingga otak dapat menginstruksikan enzim ODC Kelancaran Buang Air Besar. Holistic Nursing Care
(Ornithin Decarboxylase) untuk meningkatkan Approach. Vol 2 (No. 1). 2808-2095
produksinya. Enzim tersebut bekerja untuk menjadi
petunjuk bagi pertumbuhan sel dan jaringan.
Pertumbuhan sel dan jaringan bermanfaat untuk
Wang X, Yin J. Complementary and Alternative
memperbaiki kondisi pencernaan yang rusak akibat
Therapies for Chronic Constipation. Evidence
invasi mikroorganisme. melancarkan sistem
Based CAM. 2015; 2015(1): 1-11.
pencernaan bayi dan membantu untuk relaksasi
sehingga bayi tersebut merasa nyaman dan tidak Xu, Xiao Hu et al. 2014. “A Randomized Controlled
rewel. Trial of Acupuncture to Treat Functional
Constipation: Design and Protocol.” BMC
KESIMPULAN
Complementary and Alternative Medicine 14(1):
Ada pengaruh pijat bayi terhadap kelancaran BAB 423.
pada balita konstipasi usia 12-24 bulan di PMB
Zeevenhooven, Judith, Ilan J.N. Koppen, and Marc
Feby Yulistia Bandar Lampung Tahun 2023 (p-
value 0,00<0,05) A. Benninga. 2017. “The New Rome IV Criteria for
Functional Gastrointestinal Disorders in Infants and
SARAN Toddlers.” Pediatric Gastroenterology, Hepatology
and Nutrition 20(1): 1–13
Diharapkan untuk dapat menambah informasi dan
edukasi menyebarluaskan pengalaman yang Suranto A. Pijat Anak. Jakarta: Penebar Swadaya
didapat, khususnya terapi pijat bayi terhadap Grup; 2011.
Harvey S, et al. Arch Dis Child Educ Pract Ed Hapsari, Wuri Widyani, dan Nurul Farah Nabilah.
2022;0:1–5. doi:10.1136/archdischild-2022-324513 (2021). Perancangan Desain Karakter Feses
Sebagai Maskot Promosi Kesehatan Pencernaan
Kadim, Muzal, and Bernie Endyarni. 2016. “Manfaat Anak. Reka Makna: Jurnal Komunikasi Visual
Terapi Pijat Pada Konstipasi Kronis Anak.” Sari
Pediatri 12(5): 342. Liu Z. Mechanism of Abdominal Massage for
Difficult Defecation in a Patient with Myelopathy. J
Ferius S, Efar P, Mansur S, Gunardi H. Pengaruh Neurol. 2005;252(10): 1280-82.
Pijat Bayi Menggunakan Minyak Mineral atau
Minyak Kelapa terhadap Kenaikan Berat Badan Prananingrum, R., Dewi, P. D. K., Ida, U. (2017).
pada Neonatus Aterm. Sari Pediatri. 2008; Panduan Pijat Bayi. Surakarta: Yuma Pustaka
10(4):219-24.

You might also like