You are on page 1of 8

PENGGUNAAN EKSTRAK BUAH ADAS DALAM MENGURANGI

DISMENORE PADA REMAJA PUTRI

Hermayanti1, Gita Kostania2, Siti Yulaikah3


Poltekkes Kemenkes Surakarta Jurusan Kebidanan

Abstract
Background: According to the World Health Organization (WHO), adolescence is a
transition period in which growth and development occur greatly improved both
physically and psychologically. Dysmenorrhea is a complaint of teenage girl who often
appear during menstruation. Dysmenore can be done pharmacologically and non
pharmacologically. Exclusively by non pharmacological, one of them using herbal
medicine by fennel fruit extract. This research tries to study the effectiveness of
consuming fennel extract in reducing dysmenorrhea among teenage girls. Methods: The
research method using quasy experimental design with the research design of two
pretest-posttest design groups. The population is all teenage girls in SMPN 4
Mojosongo who take 116 female students. The sampling technique was purposive
random sampling, using Slovin formula which obtained a sample of 54 respondents
divided into two groups, each contains 27 respondents. Instrument test using Face Scale
Rating Scale (FRS). Data analysis techniques that used are the Wilcoxon Signed Rank
Test and the Mann-Whitney Test. Results: There was a significant decrease in
dysmenorrhea both in the intervention group that was given fennel fruit extract (mean =
2.15; p = 0.001 <0.05) and in the control group (average = 0.37; p = 0.025 <0.05).
The decrease that occurred in the control group was significantly greater in the control
group (p = 0.001 <0.05). Conclusion: fennel fruit extract is effective in reducing
dysmenorrhea in young women at SMPN 4 Mojosongo, Boyolali Regency.

Keywords: Fennel Fruit Extract, Dysmenorrhea, Teenage Girls

PENDAHULUAN vagina yang berasal dari dinding rahim


Menurut World Health wanita. Biasanya menstruasi dimulai pada
Organization (WHO), masa remaja usia 10 sampai 16 tahun, tergantung pada
adalah suatu periode transisi yang beberapa faktor antara lain kesehatan
memiliki rentang dari masa kanak-kanak wanita, status nutrisi dan berat tubuh yang
yang bebas dari tanggung jawab sampai proporsional. Menstruasi berlangsung
pencapaian tanggung jawab pada masa kira- kira sekali sebulan sampai wanita
remaja. Pertumbuhan dan perkembangan mencapai usia 45-50 tahun
pada masa remaja sangat pesat, baik fisik (Kinanti,2009). Keluhan-keluhan yang
maupun psikologis (Hurlock, 2009; sering muncul pada saat menstruasi
Proverawati & Misaroh,2009). adalah mudah tersinggung, gelisah, sukar
Remaja putri pada masa pubertas tidur, gangguan konsentrasi, payudara
ditandai dengan terjadinya menstruasi. mengalami pembesaran dan gangguan
Menstruasi adalah pengeluaran darah yang berkenaan dengan masa haid berupa
secara periodik dan sel-sel tubuh dari dismenore (Manuaba, 2009). Hal ini

85
86 Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Tradisional, Volume 4, No 2, September 2019, hlm 57-119

sejalan dengan penelitian Omvidvar di vulgare Mill) (Hariana, 2009).


Amerika Serikat bahwa dysmenorrhea Adas (Foeniculum vulgare Mill)
mengakibatkan 23,6% dari penderitanya merupakan salah satu dari berbagai
tidak masuk sekolah (Sophia, 2013). tanaman obat yang dianggap bermanfaat
Sedangkan dalam penelitian Klein dan bagi kesehatan. Adas (Foeniculum
Litt di Amerika, melaporkan bahwa vulgare Mill) mengandung trans-anethol,
prevalensi dismenore 59,7%, dengan fenchone dan estragol yang diduga
nyeri menstruasi berat sebanyak 12%, memiliki potensi sebagai fitoestrogen
nyeri sedang 37% dan nyeri ringan 49% (Agustini dan Saepudin, 2007). Adas
(Anurogo, 2011). dapat dimanfaatkan untuk mengatasi sakit
Dysmenorhea dikategorikan perut, mual, perut kembung, muntah,
menjadi dua yaitu (1) dismenore primer diare, nyeri haid, dan haid tidak teratur
berkaitan dengan nyeri menstruasi yang (Hartini et al, 2009).
terjadi tanpa terdapat kelainan anatomis Dari hasil penelitian yang
alat kelamin, sedangkan (2) dilakukan oleh Shabnam Omidvar,
dysmenorrhea sekunder yaitu nyeri Sedighe Esmailzadeh, Mahmod
menstruasi yang berhubungan dengan Baradaran dan Zahra Basirat (2012) pada
kelainan anatomis yang jelas atau masalah 60 remaja putri dengan dysmenorrhea,
patologis di rongga panggul (Manuaba, dimana 50 kasus selesai menjalani
2010). Prevalensi dysmenorhea di pengobatan dan perawatan selama dua
Indonesia sebesar 64,25% yang terdiri siklus dibagi dalam dua kelompok (studi
dari 54,89% dismenore primer dan 9,36% dan plasebo). Dalam kelompok studi
dismenore sekunder (Santoso, 2008). diberikan sebuah kapsul 30 mg ekstrak
Dismenore dapat dikurangi secara adas, empat kali sehari selama tiga hari
farmakologis dan non farmakologis. sejak awal periode menstruasi dan pada
Secara farmakologis dapat dikurangi kelompok plasebo diberikan kapsul yang
dengan obat golongan NSAIDs (Non mengandung tepung terigu dengan dosis
Steroid Anti-Inflamatory Drugs) yang sama. Didapatkan hasil bahwa
diantaranya ibuprofen, diclofenac, kelompok studi menunjukkan hasil yang
acetaminophen tetapi obat-obat tersebut lebih efektif daripada plasebo dalam
menyebabkan ketergantungan dan menghilangkan nyeri selama menstruasi.
memiliki kontra indikasi yaitu Subjek penelitian ini adalah remaja
hipersensitivitas, ulcus peptic (tukak putri SMPN 4 Mojosongo yang
lambung), perdarahan atau perforasi berjumlah 116 siswi. Berdasarkan studi
gastrointestinal, insufisiensi ginjal dan pendahuluan yang dilakukan peneliti dari
resiko tinggi perdarahan (Ningsih, 2011). 110 siswi, didapatkan data bahwa 80
Sedangkan secara non farmakologis siswi diantaranya mempunyai riwayat
antara lain dengan pengaturan posisi, dysmenorrhea, dimana 35 siswi
teknik relaksasi, manajemen sentuhan, mengalami nyeri ringan, 34 siswi nyeri
manajemen lingkungan, distraksi, sedang dan 11 siswi nyeri berat.
imajinasi, kompres dan pemberian obat Penanganan yang telah dilakukan untuk
herbal. Salah satu obat herbal yang dapat mengurangi atau menghilangkan
digunakan untuk mengatasi dysmenorhea dysmenorhea antara lain dengan obat
yaitu ekstrak buah adas (Foeniculum analgesik sebanyak 24 siswi, dibiarkan
Hermayanti, Penggunaan Ekstrak Buah Adas Dalam Mengurangi Dismenore 87

saja sebanyak 37 siswi, istirahat atau sebelum dan sesudah perlakuan dilakukan
tidur sebanyak 16 siswi dan menangis dengan paired samples t test atau
sebanyak 3siswi. wilcoxon signed rank test. Uji beda
Penelitian ini bertujuan untuk perubahan dismenore antara kedua
mengetahui efektifitas mengonsumsi kelompok eksperimen dilakukan dengan
ekstrak buah ada dalam mengurangi independent samples t test atau mann-
dismenore pada remaja putri di SMPN 4 whitney test. Taraf signifikansi yang
Mojosongo Kabupaten Boyolali. digunakan adalah 5%. Semua prosedur
pengolahan data dilakukan dengan
METODE PENELITIAN software SPSS for Windows 20.
Penelitian termasuk jenis studi
kuantitatif yang dilakukan dalam bentuk HASIL PENELITIAN
quasy experiment dengan rancangan two 1. Deskripsi Karakteristik
groups pretest-posttest design. Populasi Deskripsi karakteristik berupa umur,
adalah seluruh remaja putri di SMPN 4 status gizi, dan tingkat ekonomi
Mojosongo Kabupaten Boyolali yang (penghasilan orang tua), dapat dilihat
berjumlah 116 siswi. Sampel sebanyak 54 pada tabel 1.
siswi (dihitung menurut rumus Slovin) Tabel 1. Deskripsi Karakteristik
diambil dengan teknik purposive random Intervensi Kontrol
sampling. Sampel dibagi ke dalam dua Karakteristik
f % f %
kelompok dengan jumlah yang sama, Umur
yaitu kelompok intervensi (mengonsumsi 12 tahun 4 14,8 3 11,1
ekstrak buah adas) dan kelompok kontrol, 13 tahun 11 40,7 13 48,1
masing-masing sebanyak 27 responden. 14 tahun 9 33,3 7 25,9
Variabel bebas adalah perlakuan 15 tahun 3 11,1 4 14,8
baik mengonsumsi ekstrak buah adas atau Status Gizi
Kurang 2 7,4 1 3,7
tidak (mengonsumsi placebo). Variabel Normal 20 74,1 22 81,5
terikat adalah dysmenorrhea yang diukur Lebih 5 18,5 4 14,8
sebanyak dua kali pada tiap kelompok Penghasilan
yaitu pada bulan pertama eksperimen Ortu
(sebelum perlakuan) dan pada bulan < 1,2 juta 7 25,9 4 14,8
kedua eksperimen (sesudah perlakuan). 1,2 – 2,5 juta 17 63,0 20 74,1
> 2,5 juta 3 11,1 3 11,1
dysmenorrhea diukur dengan Face Rating
Scale (FRS) dengan rentang skor 0 –10. Total 27 100 27 100
Berbagai karakteristik seperti umur, Berdasarkan tabel 1 diketahui
status gizi, dan penghasilan orang tua, bahwa distribusi responden menurut
dideskripsikan dalam bentuk distribusi umur, status gizi, dan penghasilan
frekuensi. dysmenorrhea dideskripsikan orang tua, relatif berimbang di
dengan beberapa parameter statistik antara kedua kelompok. Baik pada
seperti mean, standar deviasi, median, kelompok intervensi maupun pada
minimum, dan maksimum. Uji normalitas kelompok kontrol, sebagian besar
skor dysmenorhea dilakukan dengan responden merupakan siswi berumur
kolmogorov- smirnov test. 13 tahun, memiliki status gizi
Uji beda dysmenorrhea antara normal, dan memiliki orang tua
88 Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Tradisional, Volume 4, No 2, September 2019, hlm 57-119

berpenghasilan 1,2 hingga 2,5 juta. kelompok intervensi dinyatakan tidak


2. Deskripsi Dysmenorrhea Remaja berdistribusi normal.
Putri Pada Kelompok Intervensi Terjadi penurunan skor
Deskripsi skor dysmenorhea dysmenorhea dari bulan pertama ke bulan
kelompok intervensi pada bulan kedua. Uji normalitas dengan
pertama, bulan kedua, dan selisihnya, kolmogorov-smirnov test untuk data
dapat dilihat pada table 2. selisih skor dysmenorhea bulan pertama
Tabel 2. Deskripsi Dysmenorrhea dan kedua menghasilkan nilai p sebesar
Remaja Putri pada Kelompok 0,001. Oleh karena p < 0,05 maka data
Intervensi selisih skor dysmenorhea bulan pertama
Nilai Skor Dismenore
p
dan kedua kelompok intervensi
Statistik Bln I Bln II Selisih dinyatakan tidak berdistribusi normal.
Mean 5,48 3,33 2,15 Uji beda skor dysmenorrhea antara
SD 1,312 1,840 1,350 bulan pertama dan kedua dilakukan
Median 6 4 2 0,001 dengan teknik non parametrik yaitu
Min 4 0 0
Maks 8 6 4
wilcoxon signed rank test. Pengujian
p
menghasilkan nilai p sebesar 0,000. Nilai
0,001 0,001 0,001 p < 0,05 berarti bahwa ada perbedaan
(normalitas)
Berdasarkan tabel 2 dapat skor dysmenorhea yang signifikan antara
dilihat bahwa pada bulan pertama, bulan pertama dan kedua. Dengan
responden kelompok intervensi demikian diketahui bahwa pada
memiliki mean skor dysmenorrhea responden kelompok intervensi
sebesar 5,48 yang berarti bahwa (mengonsumsi ekstrak buah adas) terjadi
rata-rata responden mengalami penurunan dysmenorhea.
dysmenorrhea sedang. Uji
normalitas dengan kolmogorov- 3. Deskripsi Dysmenorrhea Remaja
smirnov test untuk data skor Putri pada Kelompok Kontrol
dismenore bulan pertama Deskripsi skor dysmenorrhea
menghasilkan nilai p sebesar 0,001. kelompok kontrol pada bulan
Oleh karena p < 0,05 maka data skor pertama, bulan kedua, dan selisihnya,
dysmenorrhea bulan pertama dapat dilihat pada table 3.
kelompok intervensi dinyatakan Tabel 3. Deskripsi Dysmenorrhea
tidak berdistribusi normal. Remaja Putri pada Kelompok Kontrol
Pada bulan kedua, responden Nilai Skor Dismenore
p
kelompok intervensi memiliki mean Statistik Bln I Bln II Selisih
skor dysmenorhea sebesar 3,33 yang Mean 5,56 5,19 0,37
berarti bahwa rata-rata responden SD 1,155 1,145 0,792
mengalami dysmenorhea ringan. Median 6 6 0 0,025
Sedangkan pada Uji normalitas Min 4 4 0
dengan kolmogorov-smirnov test Maks 8 8 2
untuk data skor dysmenorhea bulan p
kedua menghasilkan nilai p sebesar (normalitas) 0,001 0,001 0,001

0,001. Oleh karena p < 0,05 maka Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat
data skor dysmenorrhea bulan kedua bahwa pada bulan pertama, responden
Hermayanti, Penggunaan Ekstrak Buah Adas Dalam Mengurangi Dismenore 89

kelompok kontrol memiliki mean penurunan dysmenorrhea.


skor dysmenorrhea sebesar 5,56 yang 4. Uji Beda Penurunan Dysmenorrhea
berarti bahwa rata-rata responden Remaja Putri Antara Kelompok
mengalami dismenore sedang. Uji Intervensi Dengan Kelompok Kontrol
normalitas dengan kolmogorov-smirnov Deskripsi selisih skor
test untuk data skor dismenore bulan dysmenorhea dan uji beda antara
pertama menghasilkan nilai p sebesar kedua kelompok, dapat dilihat pada
0,001. Oleh karena p < 0,05 maka data tabel 4.
skor dysmenorrhea e bulan pertama
Tabel 4. Uji Beda Penurunan
kelompok kontrol dinyatakan tidak dysmenorhea Remaja Putri antara
berdistribusi normal.
Kelompok Intervensi dengan
Pada bulan kedua, responden Kelompok Kontrol
kelompok kontrol memiliki mean skor
Selisih Skor
dysmenorrhea sebesar 5,19 yang berarti Nilai dysmenorhea p
bahwa rata-rata responden mengalami Statistik
Intervensi Kontrol
dysmenorrhea sedang. Uji normalitas Mean 2,15 0,37
dengan kolmogorov-smirnov test untuk SD 1,350 0,792
data skor dismenore bulan kedua Median 2 0 0,001
menghasilkan nilai p sebesar 0,001. Oleh Min 0 0
karena p < 0,05 maka data skor Maks 4 2
dysmenorrhea bulan kedua kelompok p
0,001 0,001
(normalitas)
kontrol dinyatakan tidak berdistribusi
Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat
normal.
bahwa penurunan skor dysmenorhea
Terjadi penurunan skor
kelompok intervensi memiliki mean
dysmenorrhea dari bulan pertama ke
sebesar 2,15 sedangkan penurunan
bulan kedua. Uji normalitas dengan
skor dismenore kelompok kontrol
kolmogorov-smirnov test untuk data
memiliki mean sebesar 0,37. Uji
selisih skor dismenore bulan pertama
normalitas dengan kolmogorov-
dan kedua menghasilkan nilai p sebesar
smirnov test untuk data selisih skor
0,001. Oleh karena p < 0,05 maka data
dysmenorhea pada kedua kelompok
selisih skor dysmenorrhea bulan pertama
menghasilkan nilai p masing- masing
dan kedua kelompok kontrol dinyatakan
sebesar 0,001. Oleh karena p < 0,05
tidak berdistribusi normal.
maka data selisih skor dysmenorhea
Uji beda skor dysmenorrhea antara
kedua kelompok dinyatakan tidak
bulan pertama dan kedua dilakukan
berdistribusi normal.
dengan teknik non parametrik yaitu
Berdasarkan nilai mean (rata-
wilcoxon signed rank test. Pengujian
rata) dan median (nilai tengah), secara
menghasilkan nilai p sebesar 0,025. Nilai
deskriptif terlihat bahwa penurunan
p < 0,05 berarti bahwa ada perbedaan
dysmenorhea yang terjadi pada
skor dysmenorhea yang signifikan antara
responden kelompok intervensi lebih
bulan pertama dan kedua. Dengan
besar dibandingkan pada responden
demikian diketahui bahwa pada
kelompok kontrol. Uji beda antara
responden kelompok kontrol (tidak
kedua kelompok dengan teknik non
mengonsumsi ekstrak buah adas) terjadi
parametrik mann-whitney test
90 Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Tradisional, Volume 4, No 2, September 2019, hlm 57-119

menghasilkan nilaip sebesar 0,001. intervensi menunjukkan bahwa


Nilai p < 0,05 berarti bahwa ada responden mengalami penurunan
perbedaan selisih skor yang signifikan dismenore dengan adanya pemberian
antara kedua kelompok. Dengan demikian ekstrak buah adas dari kategori sedang
diketahui bahwa terdapat perbedaan menjadi ringan. Deskripsi tersebut sesuai
penurunan dismenore antara kelompok dengan teori yang dikemukakan oleh
intervensi dan kelompok kontrol. Hal ini Yuliarti (2009) bahwa istilah dismenore
membuktikan kebenaran hipotesis hanya dipakai jika nyeri saat menstruasi
penelitian yaitu mengonsumsi ekstrak (yang umumnya berupa kram dan
buah adas efektif dalam mengurangi terpusat di bagian perut bawah) terjadi
dismenore pada remaja putri di SMPN 4 demikian hebatnya, oleh karena hampir
Mojosongo Kabupaten Boyolali. semua wanita mengalami rasa tidak enak
di perut bagian bawah sebelum dan
PEMBAHASAN selama menstruasi. Dikatakan demikian
Hasil penelitian menunjukkan apabila nyeri yang terjadi ini memaksa
bahwa pemberian ekstrak buah adas penderita untuk beristirahat dan
efektif dalam mengurangi dismenore pada meninggalkan aktivitasnya untuk
remaja putri di SMPN 4 Mojosongo beberapa jam atau hari. Manuaba (2007)
Kabupaten Boyolali. Ini sesuai dengan menyatakan bahwa gambaran dari
teori yang dikemukakan oleh Hariana dysmenorhea sedang adalah merespon
(2009) bahwa ekstrak buah adas nyeri dengan merintih dan menekan-
mengandung agen anti spasmodik yang nekan bagian yang nyeri, diperlukan obat
berfungsi menghambat pengeluaran enzim penghilang rasa nyeri tanpa perlu
fosfolipase sehingga dapat mengurangi meninggalkankerja.
terbentuknya PGE2 dan PGF2 alfa yang Hasil penelitian pada kelompok
menyebabkan terjadinya dysmenorhea. kontrol menunjukkan bahwa responden
Selain itu ekstrak buah adas juga mengalami penurunan dysmenorhea
mengandung anethol yang memberikan dismenore meski tanpa mengonsumsi
efek analgesik dimana anethol di sini ekstrak buah adas. Remaja putri yang
bergabung dengan reseptor dopamin tubuh tidak mengonsumsi ekstrak buah adas
untuk menekan sensitasi ujung saraf memang mengalami penurunan
aferen nervus pelvicus sehingga rasa sakit dysmenorhea namun pada dasarnya
dapatberkurang. tingkat dysmenorhea yang mereka
Hasil penelitian ini juga didukung rasakan tetap sama yaitu sedang.
hasil penelitian yang dilakukan oleh Dismenore yang terjadi secara berulang
Omidvar (2012) yang menyatakan bahwa dari bulan ke bulan menunjukkan bahwa
ekstrak buah adas (Foeniculum vulgare nyeri yang dirasakan tersebut termasuk
mill) merupakan obat herbal yang efektif nyeri kronis. Hal ini sebagaimana yang
untuk dysmenorhea. Dosis yang dikemukakan oleh Muttaqin (2008)
digunakan adalah 30 mg ekstrak buah bahwa nyeri kronis merupakan suatu
adas dalam tiap kapsul diminum empat keadaan yang berlangsung secara konstan
kali sehari selama dua hari sejak mulai atau intermiten dan menetap sepanjang
menstruasi. satu periode waktu. Oleh karena terjadi
Hasil penelitian pada kelompok berulang-ulang maka persepsi sensorik
Hermayanti, Penggunaan Ekstrak Buah Adas Dalam Mengurangi Dismenore 91

(perasaan subyektif) terus-menerus dengan cakupan usia yang lebih luas.


beradaptasi sehingga penderita mulai Sangat disarankan juga untuk
terbiasa dengan rasa nyeri yang dialami melakukan eksperimen dengan
dan secara subyektif menganggap bahwa membandingkan beberapa teknik non
nyeri tersebut terus berkurang seiring farmakologis.
waktu. Inilah salah satu alasan kenapa
remaja putri yang tidak diberi ekstrak DAFTAR RUJUKAN
buah adas pun tetap mengalami Agustini, K., Saepuddin, Y., 2007,
penurunan dysmenorhea. Pengaruh Ekstrak Buah Adas
Penanganan dysmenorhea (Foeniculum Vulgare Mill)
merupakan aspek pelayanan kesehatan Terhadap Kadar Hormon Estradiol
reproduksi oleh bidan. Pemberian layanan dan FSH Plasma Tikus Putih
terapi komplementer oleh bidan masih Betina Galur Wistar Yang
sangat minim (14,4%) (Kostania, 2015). Diovariektomi. Artocarpus
Dengan hasil penelitian ini, diharapkan http:\\isjd.pdii.lipi.go.id\index.php\
dapat menjadi khasanah keilmuan untuk Search.html. Diunduh 25 Agustus
meningkatkan penggunaan terapi 2013
komplementer dalam layanan kebidanan Anurogo, Dito, 2011, Segala Sesuatu
dengan memanfaatkan bahan bahan yang tentang Nyeri Haid
berasal dari alam. http:\\www.kabarindonesia.com/be
rita.php?pil=3&dn=20080619164
KESIMPULAN DAN SARAN 804. Diakses 185 Agustus 2017
Kesimpulan pukul 17.18 WIB.
Penggunaan ekstrak buah adas efektif
dalam mengurangi dismenore pada Hariana, A, 2009, Tumbuhan Obat dan
remaja putri. Penggunaan ekstrak buah Khasiatnya, Swadaya, Depok.
adas dengan cara dikonsumsi oleh remaja Hartini, et al, 2009, Daya Anti Bakteri
putri yang sedang menstruasi dan Campuran Ekstrak Etanol Buah
mengalami dysmenorhea. Adas (Foeniculum Vulgare Mill)
Saran dan Kulit Batang Pulasari (alyxia
1. Bagi instansi kesehatan (Puskesmas) reinwardtii IBL), Fakultas Farmasi
untuk menambah informasi mengenai Universitas Sanata Dharma
konsumsi ekstrak buah adas sebagai Yogyakarta dan Fakultas Farmasi
alternatif cara mengurangi Universitas Gadjah Mada
dysmenorhea dalam penyuluhan Yogyakarta.
kesehatan yang dilakukan secara Hurlock, Elizabeth, B, 2009, Psikologi
periodik di sekolah- sekolah. Perkembangan Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan
2. Bagi remaja putri tentu disarankan
Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
untuk melakukan alternatif tersebut
untuk mengurangi dysmenorhea yang Kinanti, 2009, Rahasia Pintar Wanita,
dialaminya. Aulya Publishing, Yogyakarta.
3. Untuk penelitian selanjutnya Kostania, G. 2015. Pelaksanaan
disarankan agar melibatkan subyek Pelayanan Kebidanan
Komplementer Pada Bidan Praktek
92 Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Tradisional, Volume 4, No 2, September 2019, hlm 57-119

Mandiri di Kabupaten Klaten.


Gaster: Jurnal Kesehatan, 12(1),
46-72.
Manuaba, Ida Ayu Chandranita, 2009,
Memahami Kesehatan Reproduksi
Wanita, EGC, Jakarta.
Muttaqin, Arif, 2008, Buku Ajar Asuhan
Keperawatan Klien dengan
Gangguan Sistem Persarafan,
Salemba Medika, Jakarta.
Ningsih, Ratna, 2011, Efektifitas Paket
Pereda Terhadap Intensitas Nyeri
pada Remaja dengan Dismenore di
SMAN Kecamatan Curug, Tesis,
Universitas Indonesia.
Omidvar, S., Esmailzadeh, S.,
Baradaran, M., and Basirat, Z.,
2012, Effect Of Fennel On Pain
Intensity In Dysmenorrhoea: A
Placebo-Controlled Trial, 33(2):
311-313.
Proverawati, Atikah dan Misaroh Siti,
2009, Menarche Menstruasi
Pertama Penuh Makna, Nuha
Medika, Yoogyakarta.
Santoso, 2008, Angka Kejadian Nyeri
Haid pada Remaja Indonesia,
Journal of Obstetri Gynecology.
Sophia, Frenita dkk, 2012, Faktor-
Faktor yang Berhubungan Dengan
Dysmenorrhoea Siswi SMKN 10
Medan Tahun 2013, Mahasiswa
Departemen Epidemiologi, FKM
USU
Yuliarti, 2009, Hidup Sehat dengan
Sayuran, Cakrawala, Yogyakarta

You might also like