You are on page 1of 8

PENGARUH MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

TERHADAP KINERJA PROYEK KONSTRUKSI


(STUDI KASUS PADA BALAI PELAKSANAAN JALAN NASIONAL
SULAWESI TENGAH)
Deddy Setiawan, Nirmalawati dan Arief Setiawan
engdeddy@gmail.com
Program Studi Magister Teknik Sipil Program Magister Pascasarjana Universitas Tadulako

Abstract
Construction safety is all engineering activities to support construction work in realizing the fulfillment
of security, safety, health, and sustainability standards that ensure construction engineering safety,
labor safety and health, public safety, and the environment. The author's initial review found that the
performance of construction projects at the Central Sulawesi National Road Implementation Center was
not optimal. The purpose of the study was to determine the application and influence of construction
safety management elements in improving construction project performance. Descriptive research
conducted data collection on Project Owners, Consultants, and Construction Service Providers with a
sample of 40 respondents and then performed multiple linear regression analyses of the data. The results
of the analysis show simultaneously that the variables in CSMS are Leadership and Workers
Participation in Construction Safety (X1), Construction Safety Planning (X2), Construction Safety
Support (X3), Construction Safety Operations (X4), and Construction Safety Performance Evaluation
(X5) which is observed simultaneously have a significant effect on the Construction Project Performance
Improvement. It also shows that the implementation of construction safety management can improve the
performance of construction projects from the perspective of cost, quality, and time of a construction
project.
Keywords: Construction Safety, Project Performance, Construction Projects

Perhatian pemerintah terhadap dunia jasa Sistem Manajemen Keselamatan


konstruksi pada bidang keamanan dan Konstruksi yang disebut SMKK adalah bagian
keselamatan di Indonesia terus ditingkatkan dari sistem manajemen pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan amanat UU No.2 Tahun 2017 konstruksi dalam rangka menjamin
tentang Jasa Konstruksi. Pada dunia jasa teruwujudnya keselamatan konstruksi.
konstruksi, penerapan lapangan dilaksanakan Keselamatan konstruksi merupakan segala
mengikuti pedoman, regulasi dan standarisasi kegiatan keteknikan untuk mendukung pekerjaan
yang ada. Salah satunya dengan adanya Sistem konstruksi dalam mewujudkan pemenuhan
Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) standar keamanan, keselamatan, kesehatan dan
dalam rangka menjamin terwujudnya keberlanjutan yang menjamin keselamatan
keselamatan konstruksi. Hal ini tentunya harus keteknikan konstruksi, keselamatan dan
memenuhi standar keamanan, keselamatan, kesehatan tenaga kerja, keselamatan publik dan
kesehatan, dan keberlanjutan. Namun faktanya lingkungan.
hal tersebut dalam membangun dan
menerapkannya bukan hal mudah. Penerapan Dari hasil tinjauan awal penulis
keselamatan kerja pada proyek merupakan menemukan bahwa kinerja proyek-proyek
persoalan kebiasaan yang dilakukan oleh para konstruksi pada Balai Pelaksanaan Jalan
pelaku konstruksi. Dalam hal tersebut Nasional Sulawesi Tengah belum sesuai dengan
menyangkut kebiasaan banyak orang. Mulai dari yang diharapkan/optimal, dimana pada
pemilik proyek (owner), pimpinan puncak pelaksanaan fisik idealnya realisasi fisik pada
perusahaan, manajemen di level menengah, setiap bulan sesuai dengan rencana atau realisasi
pelaksana di lapangan, hingga ke buruh-buruh lebih besar daripada rencana.
yang melakukan berbagai pekerjaan kasar dan
berbahaya.
Penelitian ini mencoba merumuskan mutu/kualitas hasil kerja di Balai
masalah sebagai berikut : Pelaksanaan Jalan Nasional Sulawesi
1. Bagaimana manajemen keselamatan Tengah.
konstruksi dalam peningkatan kinerja
proyek konstruksi di Balai Pelaksanaan METODE
Jalan Nasional Sulawesi Tengah.
2. Bagaimana pengaruh elemen-elemen Sistem Jenis penelitian ini yaitu penelitian
Manajemen Keselamatan Konstruksi deskriptif. Penelitian ini berlokasi pada proyek
(SMKK) dalam peningkatan kinerja proyek konstruksi yang berada dalam lingkup Balai
berdasarkan efisiensi waktu, biaya dan Pelaksanaan Jalan Nasional Sulawesi Tengah
kualitas hasil kerja pada proyek konstruksi dengan wilayah kerja pada Provinsi Sulawesi
di Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Tengah.
Sulawesi Tengah.
Dengan menggunakan analisis regresi
Berdasarkan latar belakang tersebut maka linear berganda, yang menjadi variabel dependen
dapat dirumuskan tujuan penelitian sebagai pada penelitian ini ialah Peningkatan Kinerja
berikut : Proyek Konstruksi (Y), yang dapat didefinisikan
1. Untuk mengetahui penerapan manajemen sebagai segala sesuatu yang diharapkan bisa
Keselamatan Konstruksi dalam peningkatan tercapai dalam pengerjaan suatu proyek, dengan
kinerja proyek konstruksi di lingkup Balai memenuhi atau menyelesaikan dengan baik
Pelaksanaan Jalan Nasional Sulawesi semua persyaratan proyek, yang mana
Tengah. indikatornya terdiri atas:
2. Untuk mengetahui pengaruh elemen-elemen 1. Biaya
manajemen Keselamatan Konstruksi dalam 2. Mutu/Kualitas
peningkatan kinerja proyek kontruksi 3. Waktu
berdasarkan efisiensi waktu, biaya dan
Tabel 1. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Skala
Variabel Dimensi Indikator
Ukur
Kepedulian
Pimpinan Organisasi pengelola SMKK dan wajib menunjuk
terhadap isu penanggung jawab yang memiliki kompetensi Likert
eksternal dan dibidangnya
internal
Organisasi Susunan, tugas, wewenang dan tanggung jawab
Likert
Kepemimpinan pengelola SMKK organisasi pengelola SMKK
dan Partisipasi Kebijakan keselamatan konstruksi dan
dalam ditandatangani oleh pimpinan tertinggi penyedia Likert
Keselamatan jasa
Konstruksi (X1) Komitmen Komunikasi kepada seluruh pemangku
keselamatan kepentingan, baik para pemangku kepentingan Likert
konstruksi dan internal maupun eksternal
partisipasi pekerja Keterlibatan pimpinan dalam meningkatkan
partisipasi pekerja dalam penerapan Keselamatan
Likert
Konstruksi dan memastikan kinerja SMKK sesuai
dengan sasaran dan program yang ditetapkan
Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Pengendalian
Mengidentifikasi
dan Peluang terjadi bahaya serta melakukan Likert
Perencanaan bahaya, penilaian
peninjauan ulang ketika terjadinya kecelakaan
Keselamtan resiko,
Konstruksi (X2) pengendalian dan Analisis Keselamatan Kerja (Job Safety Analysis)
peluang untuk pekerjaan yang berisiko Keselamatan Likert
Konstruksi sedang dan tinggi, pekerjaan yang
jarang dilakukan dan pekerjaan yang menggunakan
alat khusus
Skala
Variabel Dimensi Indikator
Ukur
Sasaran keselamatan konstruksi yang dapat diukur
Rencana tindakan serta konsisten dengan kebijakan pada setiap fungsi Likert
yang tertuang dan tahapan pekerjaan konstruksi
dalam sasaran dan Program keselatan konstruksi berdasarkan
program sasarannya dan memastikan program tersebur Likert
dilaksanakan
Pemenuhan
standard dan
Standar terkait pengadaan Alat Pelindung Diri
peraturan Likert
(APD) dan Alat Pelindung Kerja (APK)
perundang-
undangan
Sumber daya yang diperlukan untuk penerapan,
Sumber daya
pemeliharaan, dan peningkatan berkesinambungan Likert
berupa peralatan,
serta alokasi biaya SMKK pada setiap kegiatan
material dan biaya
konstruksi.
Persyaratan mutu dan kuantitas material bangunan,
dimensi material bangunan, prosedur pemasangan Likert
Dukungan Kompetensi
material dan persyaratan-persyaratan lain yang
Keselamatan wajib dipenuhi oleh penyedia pekerjaan konstruksi.
Konstruksi (X3)
Kepedulian Pekerja mengetahui kebijakan dan sasaran serta
prosedur komunikasi keselamatan konstruksi di Likert
Komunikasi lapangan
Manual, prosedur, gambar kerja, instruksi kerja dan
Informasi Likert
dokumen yang diperlukan di tempat kerja
terdokumentasi
sejenisnya

Penanggung jawab untuk setiap tahapan pekerjaan Likert

Perencanaan dan Pengendalian risiko keselamatan konstruksi dengan


pengendalian menghilangkan bahaya ; penggantian proses,
operasi operasi, bahan, atau peralatan dengan tidak Likert
berbahaya; melakukan rekayasa teknik; melakukan
pengendalian administrasi; dan penggunaan alat
pelindung diri yang memadai
APD, APK sesuai kondisi bahaya dan jumlah Likert
tenaga kerja di lapangan
Operasi Fasilitas bagi tenaga kerja seperti :
Keselamatan barak, kantin, MCK yang memadai sesuai peraturan Likert
Konstruksi (X4) yang berlaku
Kesiapan dan Program 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Likert
tanggapan Rajin)
terhadap kondisi Pengendalian operasi pada pengelolaan Likert
darurat perlindungan sosia tenaga kerja
Prosedur penerimaan dan penyimpanan serta Likert
pemindahan dan penggunaan material di lapangan.
Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) serta
kotak P3K dan untuk kejadian kondisi darurat harus Likert
melaporkan kecelakaan berat, kasus kematian dan
kejadian berbahaya kepada pihak-pihak terkait
Skala
Variabel Dimensi Indikator
Ukur
Pemantauan terkait pelaksanaan keselamatan Likert
konstruksi dan evaluasi kepatuhan
Semua peralatan yang membutuhkan ketepatan Likert
Pemantauaan dan dalam pengukuran dikalibrasi
evaluasi Kinerja keselamatan konstruksi dilakukan Likert
pengukuran sesuai standar yang berlaku
Evaluasi Kinerja Likert
Keselamatan Dokumentasikan hasil pemantauan dan pengukuran
Konstruksi (X5) Audit internal terkait penerapan keselamatan Likert
Tinjauan konstruksi
manajemen Likert
Dokumentasikan hasil audit internal
Peningkatan
kinerja Tinjauan manajemen keselamatan konstruksi untuk Likert
kselamatan perbaikan berkelanjutan
konstruksi
Penyelesaian proyek sesuai dengan biaya yang telah Likert
ditetapkan
Biaya
Tidak terdapat biaya tambahan akibat kecelakaan Likert
konstruksi
Penyelesaian proyek sesuai dengan mutu yang telah Likert
Peningkatan ditetapkan.
Kinerja Proyek Mutu/Kualitas Terciptanya zero accident Likert
Konstruksi (Y) Terciptanya dampak yang seminimal mungkin pada Likert
lingkungan sekitar proyek.
Penyelesaian proyek memenuhi jangka waktu yang Likert
telah ditetapkan.
Waktu
Waktu kerja pekerja tidak terpengaruh dengan Likert
incident

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 3. Karakteristik Responden Berdasarkan


Usia
Kuesioner disebarkan di dalam penelitian No Usia Jumlah Presentase
ini adalah sebanyak 40 kuesioner, pada proyek
Rekonstruksi dan Rehabilitasi Ruas Jalan Tompe 1 20-29 Tahun 7 17.5%
2 30-39 Tahun 19 47.5%
– Dalam Kota Palu – Surumana dan Rekonstruksi
3 40-49 Tahun 10 25%
dan Rehabilitasi Jalan Palupi – Simoro – 4 >50 Tahun 4 10%
Kalukubula – Kalawara, Biromaru – Palolo, hal Total 40 100%
ini sesuai dengan jumlah subjek yang ada dalam
penelitian ini yang terdiri dari dari pemilik
Tabel 4. Karakteristik Responden Berdasarkan
proyek, tim konsultan pengawasan, dan tim
Pendidikan Terakhir
penyedia jasa konstruksi. Maka dari itu, berikut
Pendidikan
ini akan dipaparkan beberapa karakteristik No Jumlah Presentase
Terakhir
responden secara umum menurut usia, jenis 1 SMA - -
kelamin dan pendidikan terakhir. 2 Diploma 2 5%
Tabel 2. Karakteristik Responden Berdasarkan 3 S1 34 85%
Jenis Kelamin
4 S2 4 10%
Jenis
No Jumlah Presentase Total 40 100%
Kelamin
1 Laki-Laki 24 60%
2 Perempuan 16 40%
Total 40 100%
Uji Validitas Tabel 6. Uji Validitas Keberhasilan Proyek (Y)
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah Item r r
Variabel Ket
atau valid tidaknya suatu kuesioner, dengan kata Pernyataan Hitung Tabel
lain ialah pengujian ini dilakukan untuk menguji Y1 0.566 0,312 Valid
kesahihan setiap item pernyataan dalam Peningkatan Y2 0.598 0,312 Valid
mengukur variabelnya. Pengujian validitas Kinerja Y3 0.520 0,312 Valid
dalam penelitian ini dilakukan dengan cara Proyek Y4 0.578 0,312 Valid
mengkorelasikan skor masing-masing Konstruksi Y5 0.589 0,312 Valid
(Y) Y6 0.501 0,312 Valid
pernyataan item yang ditujukan ke pada
Y7 0.235 0,312 Valid
responden dengan total skor untuk seluruh item.

Tabel 5. Uji Validitas Variabel Independen (X) Uji Reliabilitas


Setelah dilakukan pengujian validitas data,
Item r r kemudian dilanjutkan dengan pengujian
Variabel Ket
Pernyataan Hitung Tabel reliabilitas data. Pengujian ini dilakukan untuk
Kepemimpinan X1.1 0.642 0,312 Valid menganalisa data/instrumen penelitian, berupa
dan Partisipasi X1.2 0.456 0,312 Valid butir-butir pernyataan (kuesioner), apakah
Pekerja dalam reliabel atau tidak reliabel. Instrumen penelitian
X1.3 0.626 0,312 Valid
Keselamatan yang reliabel berarti bahwa intrumen tersebut
Konstruksi X1.4 0.620 0,312 Valid
dapat digunakan beberapa kali untuk mengukur
(X1) X1.5 0.604 0,312 Valid obyek yang sama.
X2.1 0.740 0,312 Valid
Perencanaan X2.2 0.753 0,312 Valid Tabel 7. Hasil Uji Reliabilitas
Keselamatan
X2.3 0.757 0,312 Valid
Konstruksi Cronbach's
X2.4 0.630 0,312 Valid Cronbach
(X2) No Variabel Alpha Ket.
Alpha (a)
X2.5 0.469 0,312 Valid Disyaratkan
X3.1 0.592 0,312 Valid Kepemimpinan
Dukungan
X3.2 0.553 0,312 Valid dan Partisipasi
Keselamatan
1 Pekerja dalam 0.714 >0,6 Reliabel
Konstruksi X3.3 0.716 0,312 Valid Keselamatan
(X3) X3.4 0.703 0,312 Valid Konstruksi (X1)
X4.1 0.468 0,312 Valid Perencanaan
X4.2 0.486 0,312 Valid 2 Keselamatan 0.766 >0,6 Reliabel
Konstruksi (X2)
Operasi X4.3 0.674 0,312 Valid
Dukungan
Keselamatan X4.4 0.711 0,312 Valid 3 Keselamatan 0.747 >0,6 Reliabel
Konstruksi X4.5 0.480 0,312 Valid Konstruksi (X3)
(X4) X4.6 0.617 0,312 Valid Operasi
X4.7 0.299 0,312 Valid 4 Keselamatan 0.713 >0,6 Reliabel
Konstruksi (X4)
X4.8 0.528 0,312 Valid
X5.1 0.564 0,312 Valid
X5.2 0.479 0,312 Valid
Evaluasi
Kinerja X5.3 0.554 0,312 Valid
Keselamatan X5.4 0.469 0,312 Valid
Konstruksi X5.5 0.366 0,312 Valid
(X5)
X5.6 0.576 0,312 Valid
X5.7 0.500 0,312 Valid
Hasil Analisis Linear Berganda
Tabel 8. Hasil Uji Regresi Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 5.596 3.755 2.691 0.043
Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja 0.213 0.103 0.199 2.076 0.042
Perencanaan Keselamatan Konstruksi 0.248 0.181 0.201 1.898 0.016
Dukungan Keselamatan Konstruksi 0.266 0.140 0.185 1.769 0.002
Operasi Keselamatan Konstruksi 0.265 0.114 0.175 2.577 0.027
Evaluasi Kinerja Keselamatan
0.363 0.145 0.331 2.508 0.015
Konstruksi
a. Dependent Variable: Peningkatan Kinerja Proyek Konstruksi

Y = bo + b1X1 + b2X2 +......+ bnXn + e 1. Pada variabel Kepemimpinan dan Partisipasi


Y = bo + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi (X1),
Y = 5,596 + 0,213X1 + 0,248X2 + 0,266 X3 + dari hasil analisis data diperoleh nilai t
0,265X4 + 0,363X5 + e hitung sebesar 2,076 sehingga nilai tersebut
Dari bentuk penjabaran di atas, dianggap lebih besar dari nilai t tabel yakni
menunjukan bahwa variabel independen yang sebesar 1,306. Atas dasar ini dinyatakan
dianalisis yaitu Kepemimpinan dan Partisipasi bahwa variabel Kepemimpinan dan
Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi (X1), Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan
Perencanaan Keselamatan Konstruksi (X2), Konstruksi (X1) yang diamati secara parsial
Dukungan Keselamatan Konstruksi (X3), berpengaruh sangat signifikan terhadap
Operasi Keselamatan Konstruksi (X4), dan variabel dependen yang dalam hal ini adalah
Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi (X5) Peningkatan Kinerja Proyek Konstruksi.
memiliki hubungan positif dengan variabel 2. Pada variabel Perencanaan Keselamatan
Penigkatan Kinerja Proyek Konstruksi (Y) pada Konstruksi (X2), dari hasil analisis data
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sulawesi diperoleh nilai t hitung sebesar 1,898
Tengah. sehingga nilai tersebut dianggap lebih besar
dari nilai t tabel yakni sebesar 1,306. Atas
Uji pengaruh simultan (Uji F) dasar ini dinyatakan bahwa Perencanaan
Pengujian pengaruh variabel bebas secara Keselamatan Konstruksi (X2) yang diamati
bersama-sama terhadap variabel terikatnya secara parsial berpengaruh signifikan
dengan menggunakan uji F. Hasil perhitungan terhadap variabel dependen yang dalam hal
statistik menunjukkan nilai F hitung = 11,527 > ini adalah Peningkatan Kinerja Proyek
F tabel (2,36) pada tingkat kepercayaan 95% (α Konstruksi.
= 0,05), maka dengan demikian terbukti bahwa 3. Pada variabel Dukungan Keselamatan
semua variabel independen dalam hal ini Konstruksi (X3), dari hasil analisis data
Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam diperoleh nilai t hitung sebesar 1,769
Keselamatan Konstruksi (X1), Perencanaan sehingga nilai tersebut dianggap lebih besar
Keselamatan Konstruksi (X2), Dukungan dari nilai t tabel yakni sebesar 1,306. Atas
Keselamatan Konstruksi (X3), Operasi dasar ini dinyatakan bahwa variabel
Keselamatan Konstruksi (X4), dan Evaluasi Dukungan Keselamatan Konstruksi (X3)
Kinerja Keselamatan Konstruksi (X5) yang secara parsial berpengaruh signifikan
diamati secara serempak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yang dalam hal
terhadap variabel dependen dalam hal ini adalah ini adalah Peningkatan Kinerja Proyek
Peningkatan Kinerja Proyek Konstruksi. Konstruksi.
4. Pada variabel Operasi Keselamatan
Uji pengaruh parsial (Uji T) Konstruksi (X4), dari hasil analisis data
diperoleh nilai t hitung sebesar 2,577
sehingga nilai tersebut dianggap lebih besar pekerjaan yang menggunakan alat khusus.
dari nilai t tabel yakni sebesar 1,306. Atas Penyedia Jasa menetapkan standar terkait
dasar ini dinyatakan bahwa Operasi pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) dan
Keselamatan Konstruksi (X4) yang diamati Alat Pelindung Kerja (APK).
secara parsial berpengaruh sangat signifikan
terhadap variabel dependen yang dalam hal c. Dukungan Keselamatan Konstruksi
ini adalah Peningkatan Kinerja Proyek Penyedia Jasa menyiapkan sumber daya yang
Konstruksi. diperlukan untuk penerapan, pemeliharaan,
5. Pada variabel Evaluasi Kinerja Keselamatan dan peningkatan berkesinambungan serta
Konstruksi (X5), dari hasil analisis data pengalokasian biaya SMKK pada setiap
diperoleh nilai t hitung sebesar 2,508 kegiatan konstruksi. Adanya personil
sehingga nilai tersebut dianggap lebih besar keselamatan konstruksi (Petugas Keselamatan
dari nilai t tabel yakni sebesar 1,306. Atas Konstruksi / Ahli K3 Konstruksi ) yang
dasar ini dinyatakan bahwa Evaluasi Kinerja kompeten dan bersertifikat. Adanya manual,
Keselamatan Konstruksi (X4) secara parsial prosedur, gambar kerja, instruksi kerja dan
berpengaruh sangat signifikan terhadap dokumen yang diperlukan di tempat kerja.
variabel dependen yang dalam hal ini adalah
Peningkatan Kinerja Proyek Konstruksi. d. Operasi Keselamatan Konstruksi
Dengan adanya penanggung jawab untuk
Pembahasan setiap tahapan pekerjaan Penyedia Jasa
a. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja melakukan pengendalian risiko keselamatan
dalam Keselamatan Konstruksi konstruksi dengan menghilangkan bahaya ;
Penyedia Jasa telah mempunyai kebijakan penggantian proses, operasi, bahan, atau
keselamatan konstruksi dan membentuk peralatan dengan tidak bebahaya; melakukan
organisasi pengelola SMKK dengan rekayasa teknik; melakukan pengendalian
menunjuk penanggung jawab yang memiliki administrasi; dan penggunaan alat pelindung
kompetensi dibidangnya serta secara tertulis diri yang memadai. Ketersediaan APD, APK
membuat susunan, tugas, wewenang dan sesuai kondisi bahaya dan jumlah tenaga kerja
tanggung jawab organisasi pengelola SMKK. di lapangan untuk meminimalisir resiko
Komitmen keselamatan konstruksi akibat kerja. Fasilitas bagi tenaga kerja seperti
dikomunikasikan kepada seluruh pemangku : barak, kantin, MCK yang memadai.
kepentingan, baik para pemangku Melaksanakan program 5R (Ringkas, Rapi,
kepentingan internal maupun eksternal. Resik, Rawat dan Rajin) dan melakukan
Pimpinan Penyedia Jasa juga terlibat dalam pengendalian operasi pada pengelolaan
meningkatkan partisipasi pekerja dalam perlindungan social tenaga kerja. Penyedia
penerapan Keselamatan Konstruksi dengan Jasa menyediakan dan menyiapkan
cara melaksanakan sosialisasi terhadap pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
pekerja agar memastikan kinerja SMKK serta kotak P3K dan menghadapi kejadian
sesuai dengan sasaran dan program yang kondisi darurat.
ditetapkan.
e. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi
b. Perencanaan Keselamatan Konstruksi Penyedia Jasa melakukan pemantauan terkait
Perencanaan yang dilakukan penyedia jasa pelaksanaan keselamatan konstruksi dan
adalah membuat jadwal rencana kegiatan evaluasi kepatuhan serta memastikan semua
yang terdiri dari beberapa kegiatan seperti peralatan yang membutuhkan ketepatan
identifikasi bahaya, penilaian risiko, dalam pengukuran dikalibrasi. Penyedia Jasa
pengendalian dan peluang terjadi bahaya serta memastikan kinerja keselamatan konstruksi
melakukan peninjauan ulang ketika terjadinya dilakukan pengukuran sesuai standar yang
kecelakaan. Analisis Keselamatan Kerja (Job berlaku dan mendokumentasikan hasil
Safety Analysis) untuk pekerjaan yang pemantauan dan pengukuran. Penyedia Jasa
berisiko Keselamatan Konstruksi sedang dan melakukan tinjauan manajemen keselamatan
tinggi, pekerjaan yang jarang dilakukan dan konstruksi untuk perbaikan berkelanjutan.
Manado).” Jurnal Ilmiah Media
SMKK yang diterapkan diberlakukan untuk Engineering 2(2).
semua unsur secara terintegrasi antara mesin, Palupi, Meita Sekar. 2019. “Analisis
manusia, material dan lingkungan, sehingga Pengendalian Risiko Keselamatan Dan
menghasilkan zero accident. Kesehatan Kerja Pada Proyek
Peningkatan Ruas Jalan Yogyakarta-
KESIMPULAN Barongan (Imogiri).
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
1. Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun
penerapan manajemen Keselamatan 2021 tentang Pedoman Sistem
Konstruksi berpengaruh terhadap Manajemen Keselamatan Konstruksi.
peningkatan kinerja proyek konstruksi di Setya, Renza Tri. 2020. “Analisa Sistem
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sulawesi Manajemen Keselamatan Konstruksi
Tengah, yang mana pada hasil analisis (SMKK) Dan Biayanya Pada Struktur
menunjukkan nilai F hitung yang diperoleh Bangunan Atas Proyek Perkantoran Dan
pada penelitian ini (F = 11,527) lebih besar Perkuliahan Tahap IV Universitas Wijaya
dari F tabel (2,36) pada tingkat kepercayaan Kusuma Surabaya.”
95% (α = 0,05). Berkaitan dengan hal Sholihah, Qomariyatus. 2018. “Implementasi
tersebut terlaksananya dengan baik pada Sistem Manajemen K3 Pada Konstruksi
suatu proyek konstruksi di Balai Jalan Sebagai Upaya Pencegahan
Pelaksanaan Jalan Nasional Sulawesi Kecelakaan Kerja.” Buletin Profesi
Tengah tentunya dapat meningkatkan Insinyur 1(1):25–31.
kinerja dari perspektif biaya, mutu dan Siahaana, Tambok, Sofyan M. Salehb, dan
waktu dari suatu proyek konstruksi. Hafnidar A. Ranic. 2020. “Penerapan
2. Pada hasil uji T menunjukkan bahwa secara Sistem Manajemen Keselamatan dan
parsial elemen-elemen Sistem Manajemen Kesehatan Kerja (SMK3)(Studi Kasus
Keselamatan Konstruksi (SMKK) pada Proyek Preservasi dan Pelebaran
berpengaruh terhadap peningkatan kinerja Jalan Kota Takengon–SP. Uning–
proyek konstruksi di Balai Pelaksanaan Uwaq).” Jurnal Arsip Rekayasa Sipil dan
Jalan Nasional Sulawesi Tengah, hal ini Perencanaan 3(1):61–69.
dapat dilihat dari hasil analisis anatar lain : Soeharto, Imam. 1999. Manajemen Proyek: Dari
yang menunjukkan nilai t hitung pada Konseptual Sampai Operasional. Jakarta:
masing-masing variabel tersebut lebih besar Erlangga.
dari t tabel (1,306) pada tingkat kepercayaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2
95% (α = 0,05). Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih kepada Balai Pelaksanaan


Jalan Nasional Sulawesi Tengah yang telah
membantu peneliti dalam mengumpulkan data
penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Pangkey, Febyana, Grace Y. Malingkas, dan D.


R. O. Walangitan. 2012. “Penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) Pada Proyek
Konstruksi di Indonesia (Studi Kasus:
Pembangunan Jembatan Dr. Ir. Soekarno-

You might also like