You are on page 1of 8

E-ISSN. 2797-3875|P-ISSN. 2777-0893 Riau Education Journal (REJ) Vol. 1, No.

2, Agustus 2021

MODEL PENGEMBANGAN DAN ORGANISASI KURIKULUM


Bradley Setiyadi1)*, Nurul Faizah2), Dinda Florentina Rania Br.Tarigan3)
1,2,3
FKIP Universitas Jambi
*
email korespondensi: bradleysetiyadi@unja.ac.id

Abstract

Various types of curriculum development are used by the Indonesian government in achieving the
ideals of the nation which is to educate the nation's life and produce the next generation of people
who have morality and noble character. The selection of a curriculum development model is not only
based on strengths and benefits and the possibility of achieving optimal results, but also needs to be
adjusted to the educational management system adopted and the educational concepts used.
Curriculum organization is an arrangement of experience and knowledge that must be delivered and
carried out by students to achieve the desired goals or competencies. The intended experience is
divided into direct experience and indirect experience gained or received by students during the
learning process. While the knowledge in question is the standard knowledge that is possible to
develop in accordance with the times. This paper uses a method in the form of theoretical study of
curriculum development models and curriculum organization. These theories are summarized and
searched for the common thread so that discussion can be put forward regarding the development
model and curriculum organization.

Keywords: curriculum model; curriculum development; curriculum organization

Abstrak

Berbagai jenis dalam pengembangan kurikulum dipakai oleh pemerintahan Indonesia dalam mencapai
cita-cita bangsa yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dan mencetak generasi penerus bangsa yang
berakhlak serta berbudi pekerti luhur. Pemilihan suatu model pengembangan kurikulum bukan saja
berdasarkan atas kelebihan dan kebaikan-kebaikannya serta kemungkinan pencapaian hasil yang
optimal, tetapi juga perlu disesuaikan dengan sistem pengelolaan pendidikan yang dianut serta konsep
pendidikan yang digunakan. Organisasi kurikulum merupakan susunan dari pengalaman dan
pengetahuan yang harus disampaikan dan dilakukan oleh peserta didik untuk mencapai tujuan atau
kompentensi yang diingikan. Pengalaman yang dimaksud terbagi menjadi pengalaman langsung
dan pengalaman tidak langsung yang didapat atau diterima peserta didik selama proses
pembelajaran. Sedangkan pengetahuan yang dimaksud adalah pengetahuan baku yang
mungkin untuk berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Tulisan ini menggunakan
metode berupa kajian teori mengenai model pengembangan kurikulum dan organisasi kurikulum.
Teori-teori tersebut dirangkum dan dicari benang merahnya sehingga dapat dikemukakan pembahasan
mengenai model pengembangan dan organisasi kurikulum.

Kata kunci: model kurikulum; pengembangan kurikulum; organisasi kurikulum

PENDAHULUAN berbudi pekerti luhur. Hal ini perlu adanya


Dalam dunia pendidikan dibutuhkan kerja sama antara Pemerintah pusat,
yang dinamakan kurikulum yang administrator, kepala kantor wilayah
membantu dalam mencapai tujuan pendidikan, kebudayaan, serta peranan
pendidikan Nasional. Berbagai jenis dalam guru dalam pendidikan. Banyak model
pengembangan kurikulum dipakai oleh yang dapat digunakan dalam
pemerintahan Indonesia dalam mencapai pengembangan kurikulum.
cita-cita bangsa yakni mencerdaskan Pengembangan kurikulum merupakan
kehidupan bangsa dan mencetak generasi sebuah kebutuhan dan kewajiban.
penerus bangsa yang berakhlak serta

39 | Model Pengembangan dan Organisasi........


E-ISSN. 2797-3875|P-ISSN. 2777-0893 Riau Education Journal (REJ) Vol. 1, No. 2, Agustus 2021

Pernyataan tersebut didasarkan pada kurikulum humanistik, teknologis dan


perubahan iklim masyarakat yang pasti rekonstruksi sosial. Dengan memahami
terjadi dan terus menerus mengalami esensi model pengembangan kurikulum
dinamisasi, sehingga kebutuhan dan sejumlah alternatif model
masyarakat juga berubah. Oleh karena pengembangan kurikulum, para
itu kurikulum juga harus dikembangkan pengembang kurikulum diharapkan akan
untuk menjawab tantangan zaman yang bisa bekerja secara lebih sistematis,
semakin berkembang. Jika tidak sistemik dan optimal sehingga harapan
diadakan pengembangan maka bisa ideal terwujudnya suatu kurikulum yang
dipastikan kurikulum tersebut tidak akomodatif dengan berbagai kepentingan,
lagi relevan, mandek, ketinggalan teori dan praktik bisa diwujudkan.
jaman, sehingga menyebabkan lembaga Organisasi merupakan asas yang sangat
pendidikan ditinggalkan oleh masyarakat. penting bagi proses pengembangan
(Bisri, 2020:99). kurikulum dan berhubungan erat dengan
Pengembangan kurikulum tidak dapat tujuan pembelajaran, karena hal itu untuk
lepas dari berbagai aspek yang menetukan isi bahan pembelajaran,
mempengaruhinya, seperti cara berpikir, menentukan cara penyampaian bahan
sistem nilai seperti moral, keagamaan, pembelajaran, menentukan bentuk
politik, budaya, sosial, proses pengalaman yang akan disiapkan untuk
pengembangan, kebutuhan peserta didik, peserta didik dan menentukan peran
kebutuhan masyarakat maupun arah pendidik dalam hubungan atau
program pendidikan. Aspek-aspek tersebut implementasi kurikulum. Organisasi
akan menjadi bahan yang perlu kurikulum terdiri dari mata pelajaran
dipertimbangkan dalam suatu tertentu, sehingga setiap organisasi
pengembangan kurikulum. Model kurikulum mempunyai keunggulan dan
pengembangan kurikulum merupakan kelemahan masing-masing baik yang
suatu alternatif prosedur dalam rangka bersifat teoritis maupun praktis.
mendesain (designing), menerapkan
(implementation), dan mengevaluasi METODE PENELITIAN
(evaluation) suatu kurikulum. Oleh
karena itu, model pengembangan Tulisan ini menggunakan metode
kurikulum harus dapat menggambarkan Literature Review atau kajian literatur
suatu proses sistem perencanaan (tinjauan pustaka) yaitu serangkaian
pembelajaran yang dapat memenuhi penelitian yang berkenaan dengan metode
berbagai kebutuhan dan standar pengumpulan data pustaka, atau penelitian
keberhasilan pendidikan. (Rouf dkk, yang obyek penelitiannya digali melalui
2020:25). beragam informasi kepustakaan (buku,
Pemilihan suatu model pengembangan ensiklopedi, jurnal ilmiah, koran, majalah,
kurikulum bukan saja berdasarkan atas dan dokumen. (Sukmadinata, 2009:52).
kelebihan dan kebaikan-kebaikannya serta Kajian literatur (literature review,
kemungkinan pencapaian hasil yang literature research) merupakan penelitian
optimal, tetapi juga perlu disesuaikan yang mengkaji atau meninjau secara kritis
dengan sistem pengelolaan pendidikan pengetahuan, gagasan, atau temuan yang
yang dianut serta konsep pendidikan yang terdapat di dalam tubuh literatur
digunakan. Model pengembangan berorientasi akademik (academic-oriented
kurikulum dalam sistem pendidikan dan literature), serta merumuskan kontribusi
pengolaan yang sifatnya sentralisasi teoritis dan metodologisnya untuk topik
berbeda dengan yang desentralisasi. Model tertentu,(Cooper & Taylor dalam Fairisi,
pengembangan dalam kurikulum yang 2010).
bersifat subjek akademis berbeda dengan Kajian yang dilakukan pada tulisan ini

40 | Model Pengembangan dan Organisasi........


E-ISSN. 2797-3875|P-ISSN. 2777-0893 Riau Education Journal (REJ) Vol. 1, No. 2, Agustus 2021

berupa kajian teori mengenai model kurikulum yang baru ataupun


pengembangan kurikulum dan organisasi penyempurnaan kurikulum yang telah ada
kurikulum. Teori merupakan penjelasan yang memberikan relevansi pada masa
kejadian sosial atau fenomena dalam mendatang. (Sukmadinata, 2009).
perumusan antar variabel yang Pengembangan kurikulum dapat
dihubungkan secara sistematis dari diidentifikasi berdasarkan basis apa yang
serangkaian definsi, konstruk, konsep, akan dicapai dalam kurikulum tersebut,
asumsi dan proporsisi. Dalam teori seperti alternatif yang menekankan pada
terkandung beberapa hal sebagai berikut, kebutuhan mata pelajaran, peserta didik,
yaitu: penguasaan kompetensi suatu pekerjaan,
1) Konsep-konsep yang berkaitan kebutuhan masyarakat, atau permasalahan
dirangkai dalam satu proposisi. sosial. Oleh karena itu pengemangan
2) Penentuan hubungan antar konsep kurikulum perlu dilakukan berlandaskan
secara sistematis untuk menjelaskan teori yang tepat agar kurukulum yang
fenomena. dihasilkan bisa efektif. Pengembangan
3) Penentuan konsep mana yang kurikulum tidak dapat lepas dari berbagai
berkaitan dengan konsep tertentu aspek yang mempengaruhinya, seperti cara
untuk menjelaskan fenomena berpikir, sistem nilai (nilai moral,
tertentu. keagamaan, politik, budaya, dan sosial),
proses pengembangan, kebutuhan peserta
Teori-teori yang dikemukakan dalam didik, kebutuhan masyarakat maupun arah
tulisan ini adalah teori mengenai program pendidikan.
kurikulum dan pengembangnya, ditambah Model pengembangan kurikulum
teori mengenai dimensi organisasi merupakan suatu alternatif prosedur dalam
kurikulum serta faktor-faktor dalam rangka mendesain (designing),
organisasi kurikulum. Teori-teori tersebut menerapkan (implementation), dan
dirangkum dan dicari benang merahnya mengevaluasi (evaluation) suatu
sehingga dapat dikemukakan pembahasan kurikulum. Oleh karena itu,
mengenai model pengembangan dan pengembangan kurikulum harus dapat
organisasi kurikulum. menggambarkan suatu proses sistem
perencanaan pembelajaran yang dapat
HASIL DAN PEMBAHASAN memenuhi berbagai kebutuhan dan standar
keberhasilan dalam pendidikan. Di dalam
Pengembangan kurikulum bisa berarti pemilihan suatu model kurikulum bukan
penyusunan yang baru sekali (curriculum hanya didasarkan pada kelebihan dan
construction), bisa juga menyempurnakan kekurangan-kekurangannya saja, tetapi
kurikulum yang telah ada (curriculum juga harus mempertimbangkan dengan
improvement). Sedangkan model menurut sistem pendidikan dan sistem pengelolaan
Good and Travers adalah abstraksi dunia pendidikan mana yang dianut serta model
nyata atau representasi peristiwa kompleks konsep pendidikan mana yang digunakan.
atau sistem, dalam bentuk negatif, Model pengembangan kurikulum dalam
matematis, grafis, serta lambang-lambang sistem pendidikan dan pengelolaan yang
lainnya model adalah hubungan sebuah sifatnya sentralisasi berbeda dengan yang
logika, salah satunya kualitatif dan desentralisasi. Model pengembangan
kuantitatif, yang memberikan relevansi dalam kurikulum yang sifatnya subjek
pada masa mendatang. Jadi dapat akademis berbeda dengan kurikulum yang
disimpulkan bahwa pengembangan Model humanistik, teknologis dan rekonstruksi
Kurikulum adalah suatu sistem dalam sosial. Hidayani (2017) mengemukakan
bentuk naratif, matematis, grafis, serta model-model kurikulum menurut Robert
lambang-lambang dalam penyusunan S. Zain yaitu:

41 | Model Pengembangan dan Organisasi........


E-ISSN. 2797-3875|P-ISSN. 2777-0893 Riau Education Journal (REJ) Vol. 1, No. 2, Agustus 2021

Pengembangan kurikulum dengan


1) Model Administratif model demonstrasi adalah sebagai
Model administratif disebut juga berikut:
sebagai model garis staf atau Top- a) Staf pengajar pada satu sekolah
Down dari atas ke bawah. menemukan suatu ide
Pengembangan kurikulum pengembangan dan ternyata
dilaksanakan sebagai berikut: hasilnya dinilai baik.
a) Atasan membentuk tim yang b) Kemudian hasilnya
terdiri atas pejabat teras yang disebarluaskan di sekolah sekitar.
berwenang (pengawas
pendidikan, Kepsek, dan pengajar 4) Model Beauchamp
inti). Dakir (2004) mengemukakan
b) Tim merencanakan konsep langkah-langkah model
rumusan tujuan umum dan pengembangan kurikulum menurut
rumusan falsafah yang diikuti. G.A. Beauchamp sebagai berikut:
c) Dibentuk beberapa kelompok a) Suatu gagasan pengembangan
kerja yang anggotanya terdiri atas kurikulum yang telah
para spesialis kurikulum dan staf dilaksanakan di kelas, diperluas di
pengajar yang bertugas untuk sekolah, disebarkan di sekolah-
merumuskan tujuan khusus, sekolah di daerah tertentu baik
GBPP (Garis-garis Besar Program berskala regional maupun
Pembelajaran) dan kegiatan nasional yang disebut arena.
belajar. b) Menunjuk tim pengembang yang
d) Hasil kerja tersebut direvisi tim terdiri atas ahli kurikulum, para
atas dasar pengalaman atau hasil ekspert, staf pengajar, petugas
dari try out. bimbingan, dan nara sumber lain.
e) Setelah try out yang dilakukan c) Tim menyusun tujuan pengajaran,
oleh beberapa kepala sekolah, dan materi, dan pelaksanaan proses
telah direvisi seperlunya, baru belajar mengajar. Untuk tugas
kurikulum tersebut tersebut perlu dibentuk: dewan
diimplemantasikan. kurikulum sebagai koordinator
yang bertugas juga sebagai
2) Model Grass-Root penilai pelaksanaan kurikulum,
Merupakan pengembangan dari memilih mata pelajaran
bawah ke atas yang dilaksanakan baru,menentukan berbagai kriteria
sebagai berikut: untuk memilih kurikulum mana
a) Inisiatif pengembangan datang d) yang akan dipakai, dan menulis
dari bawah (para pengajar) secara meyeluruh mengenai
b) Tim pengajar dari beberapa kurikulum yang akan
sekolah ditambah nara sumber dikembangkan.
lain dari orang tua siswa atau e) Melaksanakan kurikulum
masyarakat luas yang relevan. disekolah.
c) Pihak atasan memberikan f) Mengevaluasi kurikulum yang
bimbingan dan dorongan. berlaku.
d) Untuk pemantapan konsep
pengembangan yang telah 5) Model Terbalik Hilda Data
dirintisnya diadakan lokakarya Model terbalik ini dikembangkan
untuk input yang diperlukan. oleh Hilda Tada atas dasar data
induktif. Pengembangan model ini
3) Model Demonstrasi didahului dengan mencari data dari

42 | Model Pengembangan dan Organisasi........


E-ISSN. 2797-3875|P-ISSN. 2777-0893 Riau Education Journal (REJ) Vol. 1, No. 2, Agustus 2021

lapangan dengan cara mengadakan Dalam situasi yang demikian


percobaan, kemudian disusun teori diharapkan masing-masing person
atas dasar hasil nyata, baru diadakan akan saling menghayati dan lebih
pelaksanaan. Kemudian dilakukan akrab, sehingga memudahkan
langkah-langkah sebagai berikut: berbagai pemecahan problem
a) Mendiagnosis berbagai sekolah yang dihadapi. Dengan
kebutuhan, merumuskan tujuan, langkah-langkah yang dilakukan
menentukan materi, menemukan tersebut, diharapakan penyusunan
penilaian, memperhatikan antara kurikulum akan lebih realistis,
luas dan dalamnya bahan, karena didasari oleh kenyataan
kemudian disusunlah suatu unit yang diharapkan.
kurikulum.
b) Mengadakan try out. 7) Model Action Research
c) Mengadakan revisi atas data try Model ini mempertimbangkan
out. faktor-faktor dalam penyusunan
d) Menyusun kerangka kerja teori. kurikulum seperti hubungan antara
e) Mengemukakan kurikulum baru manusia, keadaan organisasi
yang akan didesiminasikan. sekolah, situasi masyarakat, dan
otoritas ilmu pengetahuan. Langkah-
6) Model Hubungan Interpersonal langkah yang dilakukan adalah
Rogers sebagai berikut:
Model pengembangan kurikulum ini a) Menggadakan penelitian terhadap
dilakukan dengan mengembangkan permasalahan pembelajaran di
individu secara fleksibel terhadap sekolah.
perubahan-perubahan dengan cara b) Mencari sebab-sebab terjadinya
melatih diri berkomunikasi secara problem dan sekaligus dicari
interpersonal. Langkah-langkahnya pemecahannya, kemudian
adalah sebagai berikut: menetukan putusan apa yang
a) Diadakannya kelompok untuk perlu diambil sehubungan dengan
mendapatkan hubungan masalah yang timbul tersebut.
interpersonal di tempat yang tidak c) Melaksanakan putusan yang telah
sibuk. diambil.
b) Kurang lebih dalam satu minggu
para peserta mengadakan saling Organisasi kurikulum merupakan
tukar pengalaman, di bawah susunan dari pengalaman dan
pimpinan staf pengajar. pengetahuan yang harus disampaikan dan
c) Kemudian diadakan pertemuan dilakukan oleh peserta didik untuk
dengan masyarakat yang lebih mencapai tujuan atau kompentensi yang
luas lagi dalam satu sekolah, diingikan. Pengalaman yang dimaksud
sehingga hubungan interpersonal terbagi menjadi pengalaman langsung
akan menjadi lebih sempurna, dan pengalaman tidak langsung yang
yaitu hubungan antara guru didapat atau diterima peserta didik
dengan guru, guru dengan siswa, selama proses pembelajaran. Sedangkan
siswa dengan siswa dalam pengetahuan yang dimaksud adalah
suasana yang akrab. pengetahuan baku yang mungkin untuk
d) Selanjutnya pertemuan diadakan berkembang sesuai dengan
dengan mengikutsertakan anggota perkembangan zaman. Oleh karena
yang lebih luas lagi, yaitu dengan itu re-organisasi kurikulum dianggap
mengikutsertakan para pegawai penting untuk menunjang penyempurnaan
administrasi dan orang tua siswa. kurikulum. Organisasi kurikulum

43 | Model Pengembangan dan Organisasi........


E-ISSN. 2797-3875|P-ISSN. 2777-0893 Riau Education Journal (REJ) Vol. 1, No. 2, Agustus 2021

mempunyai setidaknya dua dimensi d) Mata pelajaran tidak disusun


pokok yaitu: dimensi isi dan dimensi sesuai dengan kebutuhan
pengalaman belajar. Terdapat batasan peserta didik dan masyarakat.
untuk membedakan kedua dimensi e) Pembelajarannya lebih banyak
tersebut. Misalnya, organisasi kurikulum menggunakan teknik
yang bersifat logis mengutamakan penuangan.
dimensi isi dan melihat fakta apa
adanya. Sedangkan organisasi kurikulum 2) Correlated Curriculum
yang bersifat psikologis lebih Model kurikulum ini menekankan
mengutamakan dimensi pengalaman perlunya hubungan diantara satu
belajar dan kurang memperhatikan fakta pelajaran dengan mata pelajaran
atau isi setiap unsur yang bersifat logis. lainnya, tetapi tetap memperhatikan
Organisasi kurikulum juga memiliki ciri atau karakteristik tiap bidang
sebagai berikut: studi tersebut. (Zaini, 2009). Oleh
1) Konsep, yaitu definisi singkat dari karena itu, model ini mengorelasikan
bebarapa fakta atau gejala. antara mata pelajaran satu dengan
2) Generalisasi, yaitu kesimpulan- mata pelajaran yang lain. Model ini
kesimpulan yang merupakan dibuat guna menyempurnakan
kristalisasi dari suatu analisis. model organisasi kurikulum
3) Keterampilan, yaitu kemampuan sebelumnya. Ciri-ciri organisasi
dalam merencanakan organisasi kurikulum ini antara lain:
kurikulum dan digunakan sebagai a) Adanya korelasi dalam mata
dasar untuk menyusun program yang pelajaran
berkesinambungan. b) Adanya upaya menyesuaikan
4) Nilai-nilai, yaitu norma atau mata pelajaran dengan masalah
kepercayaan yang kehidupan sehari-hari
diangungkan,untuk mengendalikan c) Tujuannya untuk menguasai
perilaku. pengetahuan
d) Peran peserta didik mulai
Robert S. Zais (1976) mengemukakan diaktifkan
enam model dalam pengembangan e) Penilaian difokuskan pada
kurikulum, yaitu: domain kognitif

1) Subject-Centere Curriculum 3) Broad-Fild Curriculum


Model ini terdiri atas berbagai Model ini merupakan bentuk
mata pelajaran yang saling korelasi antar mata pelajaran yang
terpisah satu sama lain. Organisasi lebih luas. Biasanya merupakan
kurikulum ini memiliki ciri-ciri fusi antarbeberapa mata pelajaran
sebagai berikut: yang serumpun dan memiliki ciri-
a) Kurikulum terdiri atas ciri yang sama.
sejumlah mata pelajaran yang
terpisah dan tidak ada hubungan 4) Integrated Curriculum
serta kaitan satu sama lain. Organisasi ini disusun berdasarkan
b) Mata pelajaran tersebut berdiri analisis kehidupan atau kegiatan
sebagai suatu disiplin ilmu utama manusia. Integrasi ini dapat
sendiri. tercapai dengan memusatkan
c) Tujuan kurikulum adalah pelajaran pada permasalahan tertentu
untuk menguasai pengetahuan. yang pemecahannya memerlukan
berbagai disiplin ilmu atau mata
pelajaran.

44 | Model Pengembangan dan Organisasi........


E-ISSN. 2797-3875|P-ISSN. 2777-0893 Riau Education Journal (REJ) Vol. 1, No. 2, Agustus 2021

yang akan disampaikan kepada


5) Core Curriculum peserta didik. kapan akan
Kurikulum ini merupakan bagian disampaikan, yang mana yang
dari kurikulum terpadu karena akan disampaikan terlebih dahulu
menggunakan bahan dari segala dan yang mana bahan yang akan
disiplin ilmu atau mata pelajaran dipelajari kemudian. Ada beberapa
yang diperlukan untuk cara untuk menyusun urutan bahan
memecahkan masalah yang ajar, yaitu urutan kronologis,
dihadapi peserta didik. Tujuan kausal, struktural, logis dan
kurikulum ini adalah untuk psikologis, spiral, rangkaian
membentuk pribadi yang kebelkang, dan berdasarkan hirarki
terintegrasi baik secara fisik, belajar.
mental maupun intelektual
3) Kesinambungan
6) Activity Curriculum Kesinambungan menunjukkan
Kurikulum ini juga sering adanya peningkatan, pendalaman
disebut sebagai kurikulum dan perluasan bahan pelajaran
pengalaman karena tidak memiliki sehingga peserta didik dapat
struktur informal dan tidak mempelajari bahan yang kompleks.
dirancang sebelumnya. Isi
kurikulum berdasarkan kebutuhan 4) Terpadu
dan minat peserta didik sehingga Faktor ini berangkat dari asumsi
wajar kalau kurikulum ini lebih bahwa bidang-bidang kehidupan
menonjolkan aktifitas atau kegiatan memerlukan pemecahan secara
dan pengalaman peserta didik. multi-disiplin. Untuk mencapai
pemahaman yang utuh dan
Menurut Hilda Taba (1962), terdapat menyeluruh, maka keterpaduan ini
enam faktor yang harus dipertimbangkan juga harus dilakukan oleh peserta
dalam organisasi kurikulum, yaitu: didik melalui pengetahuan dari
berbagai sumber belajar yang saling
1) Ruang lingkup berhubungan.
Ruang lingkup kurikulum
menunjukkan keseluruhan, 5) Keseimbangan
keluasan, kedalam dan batas-batas Keseimbangan yang dimaksud
bahan pelajaran yang adalah keseimbangan isi atau
disampaikan kepada peserta bahan pelajaran dengan
didik. Pemilihan dan penentuan keseimbangan proses pembelajaran.
ruang lingkup bahan pelajaran
tentunya harus melibatkan para 6) Waktu
pakar kurikulum, pakar filsafat Distribusi waktu dapat ditentukan
pendidikan, guru bidang studi, pakar berdasarkan beberapa kriteria, antara
psikologi dan sosiologi.perlu lain tradisi pengalaman,
mendapat masukan dari berbagai pertimbangan para pengembang
pihak sebagai bahan pertimbangan, kurikulum, nilai atau manfaat,
serta didukung oleh hasil penelitian tingkat kesulitan, dan standar
yang relevan dan memadai. kompetensi mata pelajaran.

2) Urutan SIMPULAN
Urutan bahan pelajaran Model pengembangan kurikulum dalam
menunjukkan keteraturan bahan sistem pendidikan dan pengelolaan yang

45 | Model Pengembangan dan Organisasi........


E-ISSN. 2797-3875|P-ISSN. 2777-0893 Riau Education Journal (REJ) Vol. 1, No. 2, Agustus 2021

sifatnya sentralisasi berbeda dengan yang DAFTAR PUSTAKA


desentralisasi. Model pengembangan
dalam kurikulum yang sifatnya subjek Bisri, Mohammad. (2020). Komponen-
akademis berbeda dengan kurikulum yang Komponen dan Model Pengembangan
humanistik, teknologis dan rekonstruksi Kurikulum. Prosiding Nasional, 3, 99-
sosial. Berbagai model dalam 110.
pengembangan kurikulum secara garis Dakir. (2004). Perencanaan dan
besar adalah sebagai berikut: Pengembangan Kurikulum. Jakarta:
1) Model Administratif, Rineka Cipta.
2) Model dari Bawah (Grass-Roats), Farisi, Mohammad Imam. (2010).
3) Model Demonstrasi, Pengembangan Asesmen Diri Siswa
4) Model Beaucham, (Student Self-Assessment) sebagai
5) Model Terbalik Hilda Tada Model Penilaian dan Pengembangan
6) Model Hubungan Interpersonal dari Karakter. Artikel disampaikan pada
Rogers Konferensi Ilmiah Nasional “Asesmen
7) Model Action Research yang dan Pembangunan Karakter Bangsa”
Sistematis. HEPI UNESA 2012.
Hidayani, Masrifa. (2017). Model
Organisasi kurikulum mempunyai Pengembangan Kurikulum. At-Ta’lim:
setidaknya dua dimensi pokok yaitu: Media Informasi Pendidikan Islam
dimensi isi dan dimensi pengalaman Volume 16 Nomor 2 2017 hal. 375-394
belajar. Tidak adanya batasan yang Rouf, Muhammad; Akhmad Said, dan
tegas terhadap kedua dimensi tersebut Dedi Eko Riyadi HS. (2020)
terkadang membingungkan para Pengembangan Kurikulum Sekolah:
pengembang kurikulum. Meskipun Konsep, Model dan Implementasi. AL-
demikian tetap terdapat batasan untuk IBRAH 5(.2): 23-40.
membedakan kedua dimensi tersebut. Sukmadinata, Nana Syaidih. (2009).
Misalnya, organisasi kurikulum yang Metode Penelitian Pendidikan.
bersifat logis mengutamakan dimensi isi Bandung: Remaja Rosdakarya.
dan melihat fakta apa adanya. Sukmadinata, Nana Syaodih. (2009).
Sementara organisasi kurikulum yang Pengembangan Kurikulum: Teori dan
bersifat psikologis lebih mengutamakan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.
dimensi pengalaman belajar dan kurang Taba, Hilda. (1962). Curriculum
memperhatikan fakta atau isi setiap unsur Development: Theory and Practice.
yang bersifat logis. New York: Hartcourt, Brace & World,
Inc.
UCAPAN TERIMAKASIH Zaini, Muhammad. (2009). Pengembangan
Kurikulum. Yogyakarta: Teras.
Kami mengucapkan terima kasih Zais, Robert S. (1976). Curriculum:
kepada Tuhan YME atas rahmat dan Principles and Foundations. Michigan:
karunianya sehingga kami diberikan Crowell.
kemampuan untuk menyelesaikan artikel
ini, kepada pihak FKIP Universitas Jambi
yang telah memberikan dukungan sarana
dan prasarana serta pihak-pihak lain yang
tidak dapat kami sebutkan satu persatu,
yang telah memberikan dukungan baik
moril maupun materiil

46 | Model Pengembangan dan Organisasi........

You might also like