Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
The quality of education in eastern part of Papua is still low so that many teenagers choose to go out the Papua
for study.One of the factors of risky sexual behavior among adolescents students is wandered. The risky dating
behavior of Papuan students in Surabaya is 76.7%. The purpose of this study is to analyze the impact of dating
status with the risky dating behavior among Papuan origin students in Surabaya. This research is an
observational analytic research with cross sectional design. The research population was 260 migrant college
students from Papua. The research sample was 70 male and female college students. The independent variables
of this research were age, sex, relationship status, intention of risky dating behavior, and knowledge level. The
statistical analysis were using multiple logistic regression test with the significance level of 5%. The result of
this research showed that relationship status influenced college students’ risky dating behavior (p = 0.001),
while age, sex, intention of risky dating behavior and knowledge level did not influence college students’ risky
dating behavior (p > 0.05). The conclusion of the research is the status of dating relationship has an effect on
the risky courtship behavior of Papuan native students in Surabaya city. Therefore, students are advised not to
date during the study period.
Keywords : influence, dating risky behavior, wandering college students, dating status.
ABSTRAK
Kualitas pendidikan di daerah timur Indonesia khususnya Provinsi Papua masih sangat kurang sehingga banyak
remaja yang memilih untuk merantau ke luar Pulau untuk melanjukan studi. Merantau menjadi salah satu faktor
yang mempengaruhi perilaku seksual berisiko pada remaja khususnya mahasiswa. Demikian pula perilaku
pacaran berisiko mahasiswa perantau asal Papua di Kota Surabaya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
pengaruh status hubungan berpacaran terhadap perilaku pacaran berisiko pada mahasiswa perantau asal Papua di
Kota Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancang cross sectional.
Populasi penelitian adalah 260 mahasiswa perantau asal Papua. Sampel penelitian sebesar 70 mahasiswa laki-
laki dan perempuan. Variabel bebas penelitian ini adalah, usia, jenis kelamin, status hubungan, niat perilaku
pacaran berisiko, dan tingkat pengetahuan. Analisis statistik menggunakan uji regresi logistik ganda dengan
tingkat signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status hubungan (p = 0,001) mempengaruhi
perilaku pacaran berisiko mahasiswa, sedangkan usia, jenis kelamin, niat perilaku pacaran berisiko, dan tingkat
pengetahuan tidak mempengaruhi perilaku pacaran berisiko mahasiswa (p > 0,05). Kesimpulan dari penelitian
adalah status hubungan berpacaran berpengaruh terhadap perilaku pacaran berisiko mahasiswa perantau asal
Papua di Kota Surabaya. Mahasiswa disarankan untuk tidak berpacaran selama masa studi.
Kata kunci : pengaruh, status hubungan pacaran, perilaku pacaran berisiko, mahasiswa perantau
belum menikah tinggal bersama pasangan dengan niat tinggi hanya 5 orang (83,3%).
mereka. Sehingga niat perilaku pacaran berisiko
seharusya tidak mempengaruhi perilaku
Variabel Niat Perilaku Pacaran pacaran berisiko pada mahasiswa perantau
asal Papua di Kota Surabaya. Tetapi hal ini
Variabel niat perilaku pacaran ini
berbanding terbalik dengan kenyatan
dikategorikan berdasarkan niat responden
bahwa mahasiswa perantau asal Papua
melakukan hubungan seksual dengan
memiliki tingkat perilaku pacaran berisiko
pasangan. Niat perilaku pacaran di lihat
yang tinggi yaitu 72,9%.
dari faktor yang mendorong responden
ingin melakukan hubungan seksual,
Variabel Tingkat Pengetahuan
sehingga niat perilaku pacaran tinggi
ketika banyak responden yang ingin Variabel tingkat pengetahuan
melakukan hubungan seksual dengan responden dikategorikan menjadi tingkat
pasangan dan rendah jika sedikit yang pengetahuan kurang, tingkat pengetahuan
ingin melakukan hubungan seksual dengan sedang dan tingkat pengetahuann baik.
pasangan mereka. Semakin banyak alasan Sebaran perilaku pacaran berisiko
yang mendorong responden melakukan berdasarkan tingkat pengetahuan pada
hubungan seksual dengan pasangan mahasiswa perantau asal Papua dapat
menunjukan semakin tinggi niat perilaku dilihat pada Tabel 6 sebagai berikut.
pacaran yaitu pacaran berisiko pada
responden. Sebaran responden berdasarkan Tabel 6. Distribusi Perilaku Pacaran
niat perilaku pacaran terhadap perilaku Berisiko Terhadap Tingkat
pacaran berisiko pada mahasiswa perantau Pengetahuan Mahasiswa
asal Papua dapat dilihat pada Tabel 5 Perantau Asal Papua
sebagai berikut.
dengan tingkat pengetahuan tinggi juga Uji regresi logistik ganda yang
memiliki perilaku pacaran yang berisiko. digunakan dalam pemilihan model,
variabel yang menjadi kandidat
Hasil Uji Statistik berdasarkan uji regresi logistik sederhana
dimasukkan semua ke dalam regresi
Variabel independen yang diteliti
logistik ganda dengan metode
akan diseleksi berdasarkan uji regresi
mengeliminasi secara bertahap variabel
logistik sederhana untuk memperoleh
yang signifikansinya terbesar (Backward
variabel kandidat regresi logistik gana.
LR) hingga diperoleh model terbaik. Hasil
Hasil dari seleksi kandidat akan diuji
uji regresi logistik ganda dapat dilihat pada
berdasarkan uji regresi logistik ganda dan
tabel 8 sebagai berikut.
memperoleh model terbaik dalam
menetukan determinan yang berpengaruh
Tabel 8. Hasil Uji Regresi Logistik Ganda
terhadap perilaku pacaran berisiko pada
Berdasarkan Variabel Dependen
mahasiswa perantau asal Papua di Kota
dengan Variabel Independen
Surabaya. Hasil seleksi kandidat regresi
logistik ganda berdasarkan uji regresi
logistik sederhana ditampilkan pada Tabel
7, sebagai berikut;
sebesar 0,001 yang mana lebih besar dari Badan Pusat Statistik, Badan Koordinasi
0,05 dengan nilai koefisien sebesar 22,933, Keluarga Berencanan Nasional,
yang berarti risiko mahasiswa melakukan Departemen Kesehatan, & Macro
pacaran berisiko yang sedang berpacaran International. (2013). Survei
sebesar 22,933 kali dari pada mahasiswa Demografi dan Kesehatan
yang sedang tidak berpacaran. Indonesia 2012. SDKI, 16.
Variabel lain yaitu usia, jenis https://doi.org/10.1111/j.1471-
kelamin, niat perilaku pacaran berisiko, 0528.2007.01580.x
tingkat pengetahuan tidak berpengaruh Chandra, N. (2012). Gambaran Perilaku
terhadap perilaku pacaran berisiko pada Seksual Remaja Di Sekolah
mahasiswa prantau asal Papua di Kota Menengah Kejuruan (SMK)
Surabaya. Swasta X2 di Kota Depok Tahun
2012
DAFTAR PUSTAKA Giyai, M. (2017). Analisis Perilaku
Seksual Pada Mahasiswa Papua Di
Agung, A., Agung, P., R., Wayan, N., Surabaya. Jurnal Kesehatan
Wulan, C., & Putri, S. (2014). Masyarakat
Hubungan Antara Jenis Kelamin Harefa Y, N. (2013) ‘Studi Kualitatif
Dan Status Sosioekonomi Keluarga Perilaku Seks Pranikah Remaja
Terhadap Seks Pranikah Pada Putri Di Kota Gunungsitoli Tahun
Remaja SMA / Sederajat Di 2013’, repository USU, pp. 1–67.
Wilayah Kerja Puskesmas doi:
Sukawati I Pada Tahun 2014. 10.1017/CBO9781107415324.004.
Anniswah, N. (2016). Faktor-Faktor Yang Hidayangsih, P. S. (2014). Perilaku
Berhubungan Dengan Perilaku Berisiko Dan Permasalahan
Seksual Berisiko IMS Pada Remaja Kesehatan Reproduksi Pada
Pria Di Indonesia. Remaja. Jurnal Kesehatan
https://doi.org/10.1017/CBO97811 Reproduksi, 5(2), 1–10.
07415324.004 https://doi.org/10.22435/KESPRO.
Azinar, M. (2013). Perilaku Seksual V5I2.3886.89-101
Pranikah Berisiko Terhadap Kementerian Kesehatan RI. (2015). Sexual
Kehamilan Tidak Dinginkan. Health Reproductiv; Situasi
Jurnal Kesehatan Masyarakat, kesehatan Reproduksi remaja.
8(2), 153–160. Pusat Data Dan Informasi
https://doi.org/10.15294/kemas.v8i Kementerian Kesehatan RI.
2.2639 Kementerian Kesehatan (2015) Profil
Angket, K. (2008). METODE Kesehatan Indonesia 2014,
PENELITIAN A . Jenis Penelitian Kementerian Kesehatan Republik
B . Metode Pengumpulan Data C . Indonesia. doi: 10.1037/0022-
Populasi dan Sampel, 27–32. 3514.51.6.1173.
Badan Pusat Statistik, Badan Koordinasi Kusuma Dewi Pujianti, (2012), Gambaran
Keluarga Berencanan Nasional, Faktor-Faktor Risiko Perilaku
Departemen Kesehatan, Macro Seksual Remaja SMA di Wilayah
International, Badan Pusat Statistik Kerja Puskesmas Halmahera Kota
Indonesia, Menua, Iba, P. (2015). Semarang Tahun 2012. Skripsi.
Kualitas Sumber Daya Manusia Lestary, H., & Sugiharti. (2011). Perilaku
Dalam Menggapai Bonus Berisiko Remaja Di Indonesia
Demografi Rachmawati Madjid. Menurut Survey Kesehatan
Jurnal Populasi, 2(1), 102–114. Reproduksi Remaja Indonesia
https://doi.org/2101018 (SKRRI) Tahun 2007. Jurnal
280 The Indonesian Journal of Public Health, Vol 13, No 2 Desember 2018: 268-280