Professional Documents
Culture Documents
2
ABSTRACT
This research is a development research using the Borg and Galls design. The
evaluation method used refers to a formative evaluation design consisting of expert
reviews and small group evaluations. The validity data were collected through the
validation of teaching materials by 5 experts and analyzed using quantitative
descriptive techniques. Practicality data were collected through observing the
implementation of learning, and filling out questionnaires by teachers and students.
Effectiveness data were collected through activity observations and tests. The
collected data from observations and questionnaires were analyzed descriptively
and quantitatively. Test result data were analyzed using the t test.
i
ABSTRAK
ii
PERSETUJUAN AKHIR TESIS
Mahasiswa : Fadhli
NIM : 18124070
iii
PERSETUJUAN KOMISI UJIAN TESIS MAGISTER KEPENDIDIKAN
Mahasiswa
Nama : Fadhli
NIM : 18124070
iv
SURAT PERNYATAAN
1. Karya tulis saya, tesis dengan judul “Pengembangan Bahan Ajar Tematik
adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik,
2. Karya tulis ini murni gagasan, penilaian dan rumusan saya sendiri, tnpa
bantuan tidak sah dari pihak lain, kecuali arahan Pembimbing dan Penguji.
3. Di dalam karya tulis ini tidak terdapat hasil karya atau pendapat yang telah
ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali dikutip secara tertulis dengan
jelas dan dicantumkan sebagai acuan di dalam naskah saya dengan disebutkan
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari
menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah saya peroleh
karena karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma dan ketentuan
Fadhli
NIM: 18124070
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya sehingga tesis ini dapat diselesaikan. Salawat dan salam untuk Nabi
Muhammad SWA yang telah meninggalkan warisan petunjuk kepada umat manusia
menuju jalan yang benar. Penulisan tesis yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar
Sway untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar” merupakan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, ucapan terima kasih dan
2. Bapak Prof. Dr. Mudjiran, M.Pd., Ibu Dr. Yanti Fitria, M.Pd., kontributor
3. Ibu Dr. Yanti Fitria, M.Pd., koordinator Program Studi S2 Pendidikan Dasar,
studi.
4. Bapak Prof. Dr. Rusdinal, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah
vi
5. Bapak dan Ibu dosen Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang yang
6. Bapak Drs. Fachry Adnan, Ph.D., Ibu Dr. Yanti Fitria, M.Pd, Saudara Exaris
Januar, M.Pd., Ibu Dra. Elfia Sukma, M.Pd., Ph.D., dan Ibu Dr. Ulfia Rahmi,
M.Pd., yang telah bersedia menjadi validator untuk bahan ajar yang saya
kembangkan.
7. Ibu Asnawati, S.Pd., kepala SDN 23 Ujung Gurun, Ibu Lusy Mirasari, S.Pd
Ujung Gurun yang telah bersedia menjadi subjek ujicoba produk bahan ajar
8. Orangtua tercinta, Ibu Syahniarti dan Ayah Rusydi Karim, B.A., (alm), istri
tercinta, Dr. Erismar Amri, S.Si., M.Si., adik-adikku Fahmi Ari Yoga, S.H.,
Rahmatil Husni, S.Pd., mertua Mama Musnimar, S.Pd.I., dan Papa Amri
S.Pd.I, adik ipar Dr. Muhamad Sazeli Rifki, S.Si., M.Pd., Sri Zulfida, M.A.,
Asmira Amri., S.P., M.M., Fauzan Ismara Amri, S.Komp., Salim Isfayama
Amri, S.T dan keluarga besar yang selalu memberikan dukungan dan
beserta majelis guru yang sudah memberikan izin belajar dan dukungan
11. Semua pihak tanpa menyebutkan nama satu per satu yang turut memberikan
vii
Akhir kata, semoga bantuan dan bimbingan yang diberikan mendapat balasan
yang berlipat dari-Nya. Semoga tesis ini bermanfaat dalam meningkatkan mutu
pembelajaran terutama di saat pandemi saat ini. Saran dan kritik yang membangun
sangat diharapkan demi kesempurnaan tesis ini dan untuk penelitian selanjutnya.
Peneliti
viii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT ............................................................................................................. i
ABSTRAK .............................................................................................................. ii
SURAT PERNYATAAN........................................................................................ v
C. Rumusan Masalah.......................................................................................... 8
1. Asumsi Pengembangan................................................................................ 11
ix
1. Hakikat Penelitian Pengembangan .............................................................. 16
4. Literasi ..................................................................................................... 27
6. Microsoft Sway............................................................................................ 32
C. Kerangka Konseptual................................................................................... 35
x
B. Pembahasan ................................................................................................. 67
A. Kesimpulan .................................................................................................. 73
B. Implikasi ...................................................................................................... 74
C. Saran ......................................................................................................... 75
LAMPIRAN .......................................................................................................... 80
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2013) .............................................................................................................. 21
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
10. Perbedaan Kegiatan pada Buku Siswa dan Bahan Ajar Microsoft Sway yang
Dikembangkan.................................................................................................. 59
13. Praktikalitas Bahan Ajar Berdasarkan Rerata Indikator Angket Siswa .......... 64
15. Praktikalitas Bahan Ajar Berdasarkan Rerata Indikator Angket Guru ........... 64
18. Deskripsi Data Nilai Tes Awal dan Tes Akhir Peserta Uji Coba Lapangan
Utama ............................................................................................................... 66
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
13. Perolehan Skor Praktikalitas Tahap Uji Coba Lapangan Utama .................. 193
17. Analisis Validitas Butir, Indeks Kesukaran dan Daya Beda Soal ................. 207
xiv
BAB I. PENDAHULUAN
Bahan ajar merupakan komponen yang harus ada untuk menunjang proses
kompetensi peserta didik Indonesia dalam bidang matematika, sains, dan membaca.
kemampuan literasi siswa Indonesia masih sangat rendah dimana dari segi
Sains berada di peringkat 70 dari 78 negara. nilai tersebut cenderung stagnan dalam
terutama literasi dasar, peserta didik diharapkan dapat memanfaatkan akses lebih
1
2
ditanamkan sejak pendidikan dasar, lalu dilanjutkan pada jenjang pendidikan yang
lebih tinggi agar peserta didik dapat meningkatkan kemampuan untuk mengakses
informasi yang bermanfaat dan tidak bermanfaat. Hal itu karena literasi
ketertarikan, dan minat membaca pada siswa (Sadli dan Wulanjani, 2019). Hasil
literasi sekolah. Pola tersebut meliputi (1) pola kegiatan literasi pada buku tematik
dan (2) pola kegiatan literasi di sekolah. Pola kegiatan literasi pada buku tematik
yang ditemukan berjumlah dua belas pola meliputi kegiatan prabaca, membaca, dan
pascabaca. Pola kegiatan literasi di sekolah ditemukan tiga belas pola kegiatan
meliputi tiga aspek, yaitu pola strategi dan pelaksanaan kegiatan literasi, sumber
Berdasarkan analisis buku siswa oleh Suyono et al. (2017), terdapat beberapa
dengan mencoba sesuatu berdasar- kan teks yang sudah dibaca. 3) Pola skemata-
kemudian membaca dan menceritakan kembali secara lisan atau tulis terkait bacaan.
kemudian siswa membaca dan dilanjutkan dengan mencoba. 10) Pola pertanyaan-
di sekolah selama ini sudah mulai berjalan baik. Guru dan siswa sudah mulai
terbiasa dengan pola pembelajaran mengikuti petunjuk yang ada pada buku guru
dan buku siswa. Namun dengan berkembangnya kasus pandemi Covid-19 yang
terpadu menjadi kurang efektif. Selama pembelajaran daring, guru meminta siswa
untuk mempelajari sendiri buku tematik terpadu di rumah, kemudian siswa diminta
sekolah. Hal ini sangat merepotkan siswa, orang tua dan guru. Selain itu dengan
dampak dari penutupan 172 negara untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-
orang diantaranya merupakan pelajar pra sekolah dasar, 29.425.748 orang pelajar
sekolah dasar, 24.893.570 orang pelajar sekolah menengah dan 8.037.218 orang
(Mendikbud, 2020).
5
negatif pada dunia pendidikan. Dampak positifnya, guru menjadi tertantang untuk
software yang sudah banyak tersedia di internet. Sekarang sudah banyak ditemukan
bahan ajar kreatif yang dibuat oleh para guru untuk menunjang pembelajaran siswa
dari rumah. Dampak negatifnya, pembelajaran daring yang dilakukan dari rumah
ternyata tidak dapat berjalan dengan baik, banyak kendala yang dialami oleh guru,
siswa dan orang tua diantaranya: penguasaan teknologi masih kurang, penambahan
biaya kuota internet, adanya pekerjaan tambahan bagi orang tua dalam
mendampingi anak belajar, komunikasi dan sosialisasi antar siswa, guru dan orang
tua menjadi berkurang dan jam kerja yang menjadi tidak terbatas bagi guru karena
harus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan orang tua, guru lain, dan kepala
2020).
dengan ketersediaan kegiatan pada buku tematik terpadu yang sudah disediakan
siswa dengan daya kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang relevan dan
Oleh karena itu guru diharapkan mampu mengembangkan bahan ajar yang
bervariasi agar siswa tidak bosan belajar dan siswa mempunyai banyak sumber dan
dilakukan secara daring, guru dan siswa tidak bertemu langsung, namun
6
menyiapkan bahan ajar yang menarik dan mudah dimengerti oleh siswa untuk
Isi buku tematik terpadu dapat dikembangkan menjadi bahan ajar yang dapat
diakses secara online dengan menggunakan berbagai software agar dapat dipelajari
oleh siswa dari rumah secara daring. Salah satu software yang dapat digunakan
adalah microsoft sway. Microsoft sway merupakan salah satu software yang
menarik. Pada aplikasi microsoft sway ini sudah disediakan berbagai template yang
menarik yang dapat dipilih. Selain dapat mengetikkan materi pelajaran, pada
microsoft sway ini juga bisa ditambahkan foto, video ataupun tautan ke website
tertentu untuk menunjang pembelajaran. Pemberian tugas latihan soal juga bisa
menjadi lebih mudah, karena microsoft sway juga bisa ditautkan dengan microsoft
form untuk pengerjaan quiz atau latihan soal. Dengan menggunakan microsoft form
pendekatan, metode dan strategi pembelajaran. Salah satu pendekatan yang bisa
kebutuhan anak sulit ditemukan atau masih sangat kurang sehingga pengalaman
pembelajaran mulai dari sekolah dasar, terutama untuk materi pelajaran yang
sifatnya berkembang, tidak monoton dengan beberapa materi saja. Salah satu materi
7
pembelajaran ekosistem pada siswa SD adalah peserta didik menguasai dan dapat
komoditas geografis lokal. Hasilnya bahan ajar tersebut bisa menjadi media
penelitian pengembangan bahan ajar tematik terpadu berbasis literasi pada tema
B. Identifikasi Masalah
aktif dan kreatif dalam mencari, menggali dan menemukan sendiri konsep
pandemi Covid-19, dimana pembelajaran dilakukan dari jarak jauh, guru dan
C. Rumusan Masalah
microsoft sway pada pembelajaran tema ekosistem untuk kelas V SD yang valid,
D. Tujuan Pengembangan
yang dikembangkan adalah bahan ajar elektronik yang dapat digunakan oleh guru
1. Bahan ajar yang dikembangkan adalah bahan ajar untuk siswa kelas V
6 kali pembelajaran berdasarkan pada buku siswa dan buku guru yang
mencoba sesuatu berdasarkan teks yang sudah dibaca (Suyono et al., 2017).
4. Gambar dan foto yang digunakan untuk menunjang bahan ajar diambil dari
5. Video yang digunakan ada yang diambil dari YouTube dengan menampilkan
F. Pentingnya Pengembangan
membutuhkan ketersediaan bahan ajar yang dapat menjadi pedoman bagi guru dan
siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran. Bahan ajar tersebut tidak hanya
memuat materi yang akan dipelajari oleh siswa semata, akan tetapi juga memuat
sendiri konsep materi pengetahuan yang dipelajari. Oleh sebab itu sangat
diperlukan bentuk pengembangan bahan ajar berbasis literasi yang bertujuan untuk
membantu siswa dan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran yang sejalan
1. Asumsi Pengembangan
a. Bahan ajar berbasis literasi yang valid, praktis dan efektif dapat dijadikan
sejalan dengan tuntutan kurikulum. Dengan tersedianya bahan ajar ini proses
dimunculkan sendiri oleh siswa. Pada proses pembelajaran ini, guru berperan
sebagai fasilitator, motivator dan inovator terhadap siswa tanpa harus menjadi
2. Keterbatasan Pengembangan
Pembelajaran 1:
lingkungan mereka.
12
Pembelajaran 2:
Pembelajaran 3:
Pembelajaran 4:
ringkasan bacaan.
kliping yang menunjukkan usaha persatuan dan kesatuan yang dilakukan oleh
Pembelajaran 5:
a. Mencermati teks bacaan, siswa mampu membuat peta pikiran tentang pokok
pikiran dan informasi penting yang terdapat dalam teks bacaan daur hidup
hewan.
b. Membuat diagram, siswa mampu membedakan daur hidup tiga jenis hewan
yang berbeda.
Pembelajaran 6:
a. Mencermati teks bacaan, siswa mampu membuat peta pikiran tentang teks
Hal ini karena terbatasnya kemampuan peneliti dari segi tenaga dan waktu dalam
dengan adanya pengembangan bahan ajar yang peneliti lakukan dapat memberikan
motivasi dan dorongan bagi para pembaca maupun peneliti lain untuk melakukan
H. Definisi Istilah
1. Bahan ajar ialah sebuah karya tulis yang berbentuk buku ajar yang yang
2. Bahan ajar berbasis literasi ialah bahan ajar yang dibuat dengan menerapkan
pengetahuan, pengalaman atau teks yang lain. (2) Membuat inferensi atau
Microsoft.
15
oleh Microsoft.
Google.
6. YouTube adalah aplikasi yang dapat digunakan untuk mengirim dan memutar
video.
7. Powtoon adalah aplikasi untuk membuat presentasi yang dapat dapat diputar
data.
10. Efektivitas ialah sesuatu yang memiliki pengaruh atau akibat yang
atau tindakan. Efektivitas yang dimaksud di sini adalah efektivitas bahan ajar
12. Hasil belajar ialah hasil tes akhir siswa setelah pembelajaran Tema 5 Subtema
A. Landasan Teoritik
terhadap beberapa teori yang mendasari pengembangan bahan ajar tematik terpadu
bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya
pengembangan dalam bidang pendidikan ditulis oleh Gall, M.D, Gall, J.P dan
rangkaian aktivitas yang tidak dapat dipisahkan untuk menghasilkan sesuatu yang
16
17
menentukan konten materi apa yang akan dikuasai oleh pelajar, mengembangkan
penelitian pengembangan sudah dapat dibedakan dengan baik oleh para peneliti
2018), yaitu sebagai berikut: (a) Penelitian Desain (Design Studies), (b) Eksperimen
(Formative Research)
baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada dan dapat dipertanggung
keras (hardware) namun juga dapat berupa benda yang tidak kasat mata atau
pembelajaran, seperti RPP, buku, LKS, soal-soal, atau bisa juga penerapan
produk maka sangat jelas produk ini adalah objek yang diteliti pada proses
awal penelitian sampai akhir, sedangkan jika dilakukan uji coba dalam kelas
peserta didik, maka peserta didik adalah subjek penelitian (pelaku). Jadi titik
fokus penelitian sebenarnya ada pada objek penelitian (produk), sehingga dalam
mengambil keputusan tidak mengarah kemana-mana yaitu tetap pada produk yang
lain:
e) Revisi hasil uji lapangan terbatas. f) Uji lapangan lebih luas. g) Revisi hasil
uji lapangan. h) Uji kelayakan. i) Revisi hasil uji kelayakan. j) Diseminasi dan
dan Semmel pada tahun 1974. Model ini terdiri dari 4 tahap pengembangan,
yaitu define, design, develop dan desseminate atau diadaptasi menjadi model
5) Rancangan Plomp (Plomp, 2013) yang terdiri dari tiga tahap, yaitu: a)
bahwa tahap awal dari pengembangan itu adalah menganalisa terlebih dahulu
masalah yang terjadi di lapangan. Analisa lebih dalam dapat dilakukan dengan
mengumpulkan data-data yang ada. Hasil analisa data kemudian dijadikan dasar
masalah yang ditemukan. Sebelum produk digunakan secara luas, terlebih dahulu
Ujicoba Ujicoba
Revisi Produk Revisi Desain
Pemakaian Produk
Produksi
Revisi Produk
Masal
1) Potensi Masalah
Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi atau masalah. Potensi adalah
segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Masalah
adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Potensi dan
empirik. Data tentang potensi dan masalah tidak harus dicari sendiri, tetapi bisa
berdasarkan laporan penelitian orang lain, atau dokumentasi laporan kegiatan dari
2) Mengumpulkan Informasi
Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual dan up to date,
sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi
22
3) Desain Produk
Desain produk harus diwujudkan dalam gambar atau bagan, sehingga dapat
digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya. Pada produk yang
berupa sistem perlu dijelaskan mekanisme penggunaan sistem tersebut, cara kerja,
4) Validasi Desain
produk, dalam hal ini sistem kerja baru secara rasional akan lebih efektif dari yang
lama atau tidak. Dikatakan secara rasional, karena validasi di sini masih bersifat
dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang
sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut. Setiap
pakar diminta untuk menilai desain tersebut, sehingga selanjutnya dapat dilakukan
5) Perbaikan Desain
Setelah desain produk divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan para ahli
Desain produk yang telah dibuat pada bidang teknik tidak bisa langsung diuji
coba, tetapi harus dibuat terlebih dahulu, menghasilkan barang, dan barang tersebut
yang diuji coba. Sementara dalam bidang administrasi atau sosial, desain produk
seperti sistem kerja baru dapat langsung diuji coba, setelah divalidasi dan direvisi.
Uji coba tahap awal dilakukan dengan simulasi penggunaan sistem kerja tersebut.
kerja yang baru tersebut lebih efektif dan efisien dibandingkan sistem lama atau
sistem yang lain. Untuk pengujian dapat dilakukan dengan eksperimen, yaitu
membandingkan efektivitas dan efisiensi sistem kerja lama dengan yang baru.
7) Revisi Produk
kelemahan dari produk yang dikembangkan. Untuk itu perlu dilakukan revisi
8) Ujicoba Pemakaian
Setelah pengujian terhadap produk berhasil, dan mungkin ada revisi, maka
selanjutnya produk tersebut diterapkan dalam kondisi nyata untuk lingkup yang
luas.
24
9) Revisi Produk
Revisi produk ini dilakukan apabila dalam pemakaian kondisi nyata terdapat
Produksi masal ini dilakukan apabila produk yang telah diujicoba dinyatakan
produk yang dikembangkan. Sebagai contoh, untuk produk yang berupa benda,
mungkin diperlukan tahapan produksi masal, namun untuk produk berupa program
memproduksi masal, cukup disebarkan ke jaringan yang lebih luas. Jika program
yang dihasilkan akan sangat bermanfaat bagi orang banyak dan diharapkan akan
membatasi akses hanya kepada pengguna yang sudah membayar dengan cara
2. Bahan Ajar
Bahan ajar adalah perencanaan sarana atau alat pembelajaran yang berisikan
didesain secara sistematis dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yang
bahwa suatu bahan ajar hendaknya dirancang dan ditulis dengan kaidah
instruksional karena digunakan oleh guru untuk membantu dan menunjang proses
25
pembelajaran. Bahan ajar dapat juga diartikan sebagai segala bentuk bahan yang
Secara garis besar, fungsi bahan ajar bagi guru adalah untuk mengarahkan
kompetensi yang seharusnya diajarkan kepada siswa. Sedangkan bagi siswa akan
yang seharusnya dipelajari. Bahan ajar juga berfungsi sebagai alat evaluasi
Bahan ajar memiliki beragam jenis, ada yang cetak maupun non cetak. Bahan
ajar cetak yang sering dijumpai antara lain berupa: (1) handout; (2) buku; (3)
modul; dan (4) lembar kerja siswa. Bahan ajar non cetak meliputi: (1) bahan ajar
dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disc audio; (2)
bahan ajar pandang dengan (audio visual) seperti video compact disc dan film; (3)
interaktif dan bahan ajar berbasis web (web based learning material) (Lestari,
2013).
Bahan ajar yang baik harus mencakup: (1) petunjuk belajar (petunjuk guru
dan siswa); (2) kompetensi yang akan dicapai; (3) informasi pendukung; (4) latihan-
26
latihan; (5) petunjuk kerja, dapat berupa lembar kerja (LK); dan (6) evaluasi
(Lestari, 2013).
2003, Bahan ajar memiliki beberapa karakteristik, yaitu self instructional (mampu
membelajarkan diri sendiri), self contained (seluruh materi pelajaran dari satu unit
kompetensi atau subkompetensi yang dipelajari terdapat di dalam satu bahan ajar
secara utuh), stand alone (tidak tergantung pada bahan ajar lain atau tidak harus
digunakan bersama-sama dengan bahan ajar lain), adaptive (memiliki daya adaptif
yang tinggi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi), dan user friendly (setiap
instruksi dan paparan informasi yang tampil bersifat membantu dan bersahabat
tema/topik tertentu dan kemudian dielaborasi dari berbagai aspek atau ditinjau dari
berbagai perspektif mata pelajaran yang biasa diajarkan di sekolah (Kadir &
memadukan berbagai materi dalam satu sajian pembelajaran (Fitria, 2019). Jadi
dengan memadukan berbagai bidang ilmu untuk membahas suatu tema tertentu.
memberikan dampak pada siswa meliputi peningkatan aktivitas, motivasi dan hasil
27
terpadu sangat tepat digunakan karena selaras dengan karakteristik berfikir siswa
tergantung pada kompetensi pedagogik guru dan media yang digunakan oleh guru.
Guru yang memiliki kompetensi pedagogik yang bagus cenderung berhasil dalam
Kreatifitas guru dalam menggunakan media sangat diperlukan. Saat ini sudah
banyak aplikasi komputer yang bisa digunakan oleh guru untuk mengajar, sehingga
terpadu berjalan dengan baik. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah
4. Literasi
a. Hakekat Literasi
dan/atau berbicara. Pada abad ke-21 ini, kemampuan berliterasi peserta didik
kemampuan memahami informasi secara analitis, kritis, dan reflektif. Akan tetapi,
28
pembelajaran di sekolah saat ini belum mampu mewujudkan hal tersebut (Faizah et
al., 2016).
definisi literasi selalu berevolusi sesuai dengan tantangan zaman. Jika dulu definisi
literasi adalah kemampuan membaca dan menulis, definisi baru dari literasi
nya. Kini ungkapan literasi memiliki banyak variasi, seperti literasi media, literasi
komputer, literasi sains, literasi sekolah, dan lain sebagainya. Hakikat ber-literasi
adalah sebagai berikut: 1) literasi baca tulis, 2) literasi numerasi, 3) literasi sains, 4)
kolaborasi.
hanya ada dalam pembelajaran bahasa atau di kelas bahasa. Pendapat ini tentu saja
tidak tepat karena literasi berkembang rimbun dalam bidang matematika, sains,
ilmu sosial, teknik, seni, olahraga, kesehatan, ekonomi, agama, prakarya, dan lain-
pembaca yang baik dan kritis dalam bidang apapun. Berdasarkan beberapa
eksplisit. 4) Pemanfaatan alat bantu seperti pengatur grafis dan daftar cek. 5)
kooperatif, berbasis teks, berbasis proyek, berbasis masalah, inquiry, discovery, dan
saintifik sesuai dengan karakteristik mata pelajaran dan kompetensi yang akan
secara efektif, dan ejaan, tata bahasa, dan tanda baca untuk membuat ide-ide lebih
mudah dibaca, 5) membaca dan menulis digunakan sebagai alat untuk konten
7) siswa bekerja sama dan berbicara dengan teman sekelas, dan 8) siswa lebih
PISA 2006 menetapkan empat dimensi literasi sains, yaitu 1) dimensi konten
(aplikasi sains) dan 4), dimensi sikap peserta didik pada sains (Fitria, 2017).
Keempat dimensi literasi sains tersebut harusnya menjadi pertimbangan bagi guru
c. Strategi Literasi
Semua kegiatan ini dilakukan sebelum, selama, dan sesudah membaca sebuah teks.
Dalam bentuk peta konsep, strategi literasi dalam pembelajaran dapat dilihat pada
Gambar 2.
Materi pelajaran ekosistem merupakan salah satu materi yang diajarkan pada
siswa kelas V SD. Sesuai dengan kurikulum 2013, materi ekosistem menjadi tema
ke-5 yang dipelajari. Tema 5 ini dibagi lagi menjadi 3 subtema yaitu: (1) komponen
mata pelajaran, yaitu: (1) Bahasa Indonesia; (2) IPA; (3) IPS; (4) PPKn; (5) SBdP.
berkaitan pada teks nonfiksi dan menyajikan konsep-konsep yang saling berkaitan
pada teks nonfiksi ke dalam tulisan dengan bahasa sendiri. Kompetensi IPA yang
dan jaring-jaring makanan di lingkungan sekitar dan membuat karya tentang konsep
yaitu siswa diharapkan mampu mensyukuri manfaat persatuan dan kesatuan sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa, mampu menampilkan sikap jujur pada penerapan
diharapkan adalah siswa mampu memahami tangga nada dan mampu menyanyikan
Pembelajaran tematik terpadu sudah dipandu dengan adanya buku siswa dan
buku guru. Namun selama pandemi Covid-19, dimana terjadi pembatasan sosial
berskala besar, pembelajaran dengan mengandalkan buku guru dan buku siswa
dirasa kurang cukup. Perlu dikembangkan bahan ajar berbasis komputer agar
pembelajaran jarak jauh bisa dilaksanakan dengan lebih mudah, menarik minat
6. Microsoft Sway
microsoft. Penggunaan microsoft sway sangat mudah. Pengguna aplikasi ini bisa
memulai dengan menambahkan teks dan gambar yang dimiliki, mencari dan
33
mengimport konten yang relevan dari sumber lain, lalu sway akan
sumber seperti website, youtube, microsoft form, amboard dan lain sebagainya.
Beberapa sumber bisa langsung disematkan di sway, sehingga tidak perlu membuka
tab baru untuk melihatnya. Dengan sway tidak harus memiliki kemampuan desain
khusus untuk mengubah dan menampilkan informasi dalam cara yang modern,
kreasi. Sway gratis digunakan oleh siapa saja yang memiliki akun microsoft.
Kualitas bahan ajar dapat dinilai dari validitas, praktikalitas dan efektivitas.
Empat kriteria umum dalam pengembangan bahan ajar berkualitas tinggi adalah
dapat dilihat dengan metode screening, penilaian ahli dan penelusuran. Praktikalitas
tinjauan ahli. Efektivitas aktual dapat dilihat dengan metode micro evaluation, try
out, survey, eksperimen dan studi kasus. Implementasi produk yang telah lengkap
dapat dilakukan dengan metode quasi eksperimen, survey, dan studi kasus pada
Data aktual praktikalitas bisa didapat dari pengguna bahan ajar yang telah
diperoleh dari pengguna yang terlibat dalam menggunakan bahan ajar tersebut pada
diperoleh dari selain pengguna di atas, seperti diskusi kelompok (tinjauan ahli) yang
evaluation dari prototipe akhir suatu produk hanya bisa memberikan kesimpulan
(Plomp, 2013).
Literasi Sains dan Higher Oerder Thinking Skills Siswa” (Setyasih, 2018).
Pada penelitian ini dikembangkan bahan ajar berupa buku tema 9 kayanya
negeriku yang valid dan kemampuan literasi sains dan kemampuan berfikir
tingkat tinggi siswa meningkat. Sedangkan pada penelitian yang akan penulis
35
berkarakteristik terintegrasi literasi dan PPK, valid, praktis dan efektif untuk
adalah lembar kerja peserta didik berbasis literasi dan penguatan pendidikan
C. Kerangka Konseptual
proses pembelajaran di Sekolah Dasar. Pada masa pandemi covid-19, siswa diminta
untuk belajar dari rumah, dan guru memantau pembelajaran dari sekolah, yang
jarak jauh diperlukan bahan ajar berbasis aplikasi internet sehingga dapat dibuka
pada handphone ataupun komputer melalui jaringan internet. Salah satu aplikasi
Kurikulum 2013 menuntut siswa untuk aktif belajar, mencari sendiri materi
pembelajaran. Salah satu strategi yang dapat digunakan untuk memenuhi tuntutan
kurikulum 2013 ini adalah strategi literasi. Dalam strategi literasi fokus
pola berfikir kritis pada siswa. Pembelajaran literasi juga mendorong siswa untuk
belajar mandiri. Selain menuntut siswa untuk aktif, dengan kurikulum 2013 juga
siswa. Bahan ajar yang dikembangkan ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar siswa. Secara ringkas, kerangka konseptual dalam pengembangan
Bahan ajar belum efektif untuk membantu siswa kelas V dalam pembelajaran tematik terpadu secara
daring
Bahan ajar tematik terpadu berbasis literasi menggunakan microsoft sway belum ada
Bahan ajar yang membantu dan mempermudah siswa selama belajar daring
A. Jenis Penelitian
bahan ajar berbasis literasi menggunakan microsoft sway pada pembelajaran tema
tujuannya menghasilkan produk yang efektif dan mudah digunakan sesuai dengan
Menggunakan Microsoft Sway pada Tema Ekosistem untuk Siswa Kelas V SD.
2013). Menurut Borg dan Gall, “educational research and development (R & D) is
siklus, dan pada setiap langkah selalu mengacu pada hasil langkah sebelumnya
37
38
Prosedur pengembangan pada penelitian ini dimodifikasi dari Borg dan Gall,
yang terdiri beberapa langkah yang bersifat siklus, yaitu: 1) research and
awal), 4) preliminary field testing (uji lapangan awal), 5) main product revisien
(revisi produk), 6) main field testing (uji lapangan utama), 7) operational product
peneliti, dimana peneliti membatasi sampai pada tahap 7 yaitu revisi produk
belum bisa dilakukan karena keterbatasan waktu peneliti. Uji lapangan operasional
ekosistem untuk siswa kelas V yang sekarang sudah terlewat, dan untuk yang akan
datang juga masih lama, sehingga belum bisa dilakukan, sehingga tahap revisi
produk akhir juga belum bisa dilakukan. Desiminate dan implementasi perlu
analisis yang lebih kompleks dan membutuhkan waktu yang panjang dalam
pengembangan yang akan dilakukan pada penelitian ini disajikan pada Gambar
berikut.
39
I. Pengumpulan Informasi
Observasi lapangan Studi pendahuluan
II. Perencanaan
V. Revisi Produk
Produk Akhir
1. Pengumpulan Informasi
lapangan dan studi pustaka. Tahap ini bertujuan untuk merumuskan isi materi
adalah untuk siswa kelas V SD dengan kompetensi dasar, kompetensi inti (KI
40
kebutuhan siswa akan bahan ajar yang menarik dan menyenangkan akan
terpenuhi.
2. Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan penyusunan rancangan bahan ajar. Dalam hal ini
rancangan isi atau materi, gambar, warna, dan huruf yang sesuai dengan
kebutuhan di lapangan.
memilih aplikasi yang digunakan untuk membuat bahan ajar, di sini peneliti
disediakan. Kita bisa mengatur tulisan tebal atau miring. Kita juga dapat
IPA, 1 orang dosen PGSD dengan keahlian IPS, 1 orang guru SD dengan
gelar S2, 1 orang dosen ahli bahasa dan 1 orang dosen ahli media. Melalui
langkah ini diharapkan diperoleh kritik dan saran yang jelas serta membangun
44
untuk perbaikan produk. Pada tahap ini diketahui validitas bahan ajar yang
dikembangkan.
5. Revisi Produk
Revisi dilakukan sesuai masukan ahli media dan ahli materi sebelum uji coba
produk. Hasil revisi merupakan produk awal yang sudah divalidasi. Hal ini
perlu dilakukan agar produk awal dapat dikatakan layak digunakan oleh siswa
belakang, jenis kelamin, usia, kemauan belajar dan sebagainya) sesuai dengan
karakteristik populasi sasaran. Pada tahap ini dilakukan pada satu kelas siswa.
melalui angket.
materi pelajaran yang dikembangkan. Dalam hal ini siswa kelas V yang
Akhir dari tahapan pengembangan ini adalah diperoleh hasil penelitian dan
utama dilakukan uji coba adalah untuk memperoleh data dan informasi
1. Uji coba melibatkan 5 orang validator, yaitu 1 orang dosen PGSD dengan
keahlian IPA, 1 orang dosen PGSD dengan keahlian IPS, 1 orang guru SD
dengan gelar Magister Pendidikan, 1 orang dosen ahli bahasa dan 1 orang
dosen ahli media. Masukan dan saran dari validator ini digunakan untuk
Barat, Kota Padang. Pada uji coba ini yang diteliti adalah kepraktisan bahan
ajar yang meliputi tampilan, kesesuaian materi, dan kemanfaatan bahan ajar
Lembar validasi bahan ajar digunakan untuk mengetahui validitas bahan ajar
yang dikembangkan. Validitas mengacu pada sejauh mana materi dalam bahan ajar
yang dikembangkan didasarkan pada sumber ilmu (validitas isi) dan bahwa
berbagai komponen bahan ajar secara konsisten dihubungkan satu sama lain
46
(validitas konstruk). Aspek yang diamati dalam penilaian validitas bahan ajar
kebahasaan 9 pertanyaan dan aspek kegrafikaan 4 pertanyaan. Secara garis besar isi
lembar validasi bahan ajar berdasarkan validitas isi dan validitas konstruk dapat
Kegiatan validasi dilakukan oleh lima orang validator yang mewakili ahli
materi IPS, ahli materi IPA, praktisi (guru SD), ahli bahasa dan ahli media. Skala
penilaian untuk lembar validasi menggunakan skala Likert dengan empat alternatif
TS : tidak setuju
S : setuju
SS : sangat setuju
komponen ekosistem. RPP disusun berpedoman pada silabus tematik kelas V SD,
3. Angket
dijawab dengan memilih salah satu dari empat alternatif jawaban, yaitu sangat
4. Pedoman Wawancara
dengan teman sejawat dan siswa yang digunakan pada tahap investigasi awal.
terkait dengan kegiatan pembelajaran. Aspek yang diwawancarai dapat dilihat pada
Tabel berikut.
untuk mengumpulkan data terkait masalah dan kebutuhan pada pembelajaran secara
daring.
48
berlangsung. Aktivitas yang diamati adalah jawaban dari tugas-tugas atau latihan
6. Tes
melihat hasil belajar siswa melalui tes sebelum dan setelah pembelajaran
menggunakan bahan ajar. Soal tes awal dan tes akhir dapat dilihat pada Lampiran.
1. Analisis Validitas
Hasil validasi terhadap seluruh aspek yang diamati ditampilkan dalam bentuk
∑𝑛𝑗 𝑉𝑗𝑖
𝑅=
𝑛𝑚
Keterangan:
R : rerata hasil penilaian dari para ahli/praktisi
Vji : skor penilaian para ahli/praktisi ke-j terhadap kriteria ke-i
n : banyaknya para ahli/praktisi yang menilai
m : banyaknya kriteria
mendapatkan kriteria tersebut adalah dengan menetapkan rentang skor dimulai dari
1 (sr = skor rendah) sampai 4 (st = skor tinggi). Rentang skor tersebut dibagi
menjadi lima kelas interval. Kriteria setiap interval dikategorikan atas lima
2. Analisis Praktikalitas
guru. Instrumen yang digunakan adalah angket. Data hasil pengisian angket oleh
siswa dan guru dianalisis dengan terlebih dahulu diberikan penskoran terhadap
pilihan jawaban yang disediakan untuk setiap butir pertanyaan. Rentang skor
dimulai dari 1 (sr = skor rendah) sampai 4 (st = skor tinggi). Anket terdiri dari 15
butir pertanyaan. Skor paling rendah yang diperoleh adalah 0 dan skor paling tinggi
50
adalah 60. Kemudian ditentukan rerata skor yang diperoleh. Rerata yang didapatkan
adalah dengan membagi rentang skor menjadi lima kelas interval dengan kriteria
3. Analisis Efektivitas
tes. Teknik analisis data yang digunakan untuk mengukur efektivitas penggunaan
a. Lembar observasi
yaitu dengan cara menghitung persentase siswa (P) yang terlibat dalam setiap
𝑓
𝑃= 𝑥 100%
𝑁
Keterangan:
f : frekuensi aktivitas
N : jumlah siswa
b. Tes
Data hasil tes awal dan tes akhir dianalisis menggunakan uji t berpasangan
H1 : µ1 > µ0 : rata-rata hasil tes akhir > rata-rata hasil tes awal
Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai t mengacu kepada rumus uji nilai
tengah untuk data berpasangan yang dikemukakan oleh Walpole (1993) yaitu:
𝑑̅
𝑡=
𝑆𝑑⁄
√𝑛
bahan ajar ini dikatakan efektif apabila terjadi peningkatan hasil tes sesudah
sway pada tema ekosistem untuk kelas V sekolah dasar. Data dikelompokkan
Dasar terutama pada tema ekosistem sub tema 1. Data diperoleh melalui wawancara
sesuai dengan silabus namun hanya sebatas penugasan. Selama ini guru
mengandalkan buku siswa untuk mengajar daring, dan menurut guru, buku siswa
Kendala yang dihadapi guru selama mengajar daring adalah tidak semua
siswa mempunyai hp android jaringan di rumah siswa juga tidak bagus, sehingga
guru tidak bisa maksimal menyampaikan materi kepada siswa. Waktu yang
52
53
kurang, karena siswa harus menulis di buku dan mengirimkannya tugas lewat
whatsapp atau mengantarkan ke sekolah. Hal ini juga sangat merepotkan bagi guru
dalam memberikan penilaian. Menurut guru, tidak mungkin siswa dapat memahami
Guru masih baru menghadapi kondisi pandemi ini sehingga belum terlatih
untuk membuat bahan ajar yang dapat digunakan secara daring. Guru
mengharapkan adanya bahan ajar yang menarik yang dapat meningkatkan aktivitas
siswa dalam pembelajaran daring dan dapat meningkatkan rasa ingin tahu siswa.
dirancang untuk memfasilitasi keterbatasan bahan ajar yang sudah tersedia. Materi
yang digunakan pada bahan ajar adalah materi yang dipadukan antara buku siswa
dan buku guru sehinga tidak jauh dari tuntutan kurikulum. Materi yang ada pada
buku siswa sudah berbasis literasi karena pada buku siswa sudah terdapat panduan
aktivitas yang dapat membentuk kreatifitas siswa dalam hal mengamati, menanya,
bisa menampilkan bahan ajar dengan desain yang menarik, juga dapat ditambahkan
foto dan video sehigga diharapkan lebih menarik bagi siswa. Pada bahan ajar ini
juga bisa ditambahkan latihan yang dibuat menggunakan microsoft form, sehingga
diharapkan dapat digunakan oleh siswa secara mandiri dan memudahkan guru
materi ajar dengan kompetensi yang harus dicapai oleh siswa. Kompetensi utama
pada tema ekosistem adalah 1) Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga. 3)
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,
dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia. Silabus kelas V sekolah dasar tema 5 dapat dilihat pada Lampiran.
Hasil analisis silabus menunjukkan bahwa materi yang ada pada silabus sudah
sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai oleh siswa. Urutan materi juga sudah
cocok, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk pengembangan bahan ajar.
Analisis buku siswa dan buku guru yang tersedia bertujuan untuk melihat
kesesuaian isi buku, cara penyajian dan latihan dengan silabus. Selain itu juga untuk
menilai apakah pada materi yang disampaikan pada buku siswa dan buku guru
sudah menunjang proses literasi bagi siswa. Hasilnya dapat disimpulkan bahwa
materi yang ada pada buku siswa dan petunjuk yang ada pada buku guru sudah
dapat menunjang proses literasi pada siswa, sehingga materi dan tugas yang ada
pada buku tersebut sudah baik untuk digunakan. Pola literasi yang ada pada buku
55
berdasarkan teks yang sudah dibaca. Pengembangan yang perlu dilakukan adalah
memindahkan materi yang ada pada buku ke aplikasi yang dapat diakses oleh siswa
Wawancara dilakukan pada tiga siswa kelas V yang telah selesai mempelajari
belajar daring. Siswa merasa kurang tertarik untuk belajar karena guru hanya
memberikan tugas-tugas sesuai dengan yang ada di buku siswa. Siswa merasa
kesulitan dalam membuat tugas karena harus menulis tugas di buku kemudian
difoto dan dikirim ke guru, atau diantar ke sekolah. Dari segi bahasa, siswa merasa
mampu memahami bahasa yang digunakan pada buku siswa dengan baik. Siswa
56
mengharapkan adanya bahan ajar yang menarik dan tidak monoton hanya dibaca
saja tapi juga bisa ditonton dalam bentuk video yang menarik.
minat siswa. Selain itu latihan dan penugasan yang diberikan bisa langsung
dikerjakan pada aplikasi sehingga siswa tidak harus menulis dan mengirimkan foto
Pada tahap perencanaan ini dilakukan pemilihan materi yang akan diajarkan
Hasilnya disimpulkan bahwa materi pada buku siswa dan buku guru sudah sesuai
dengan dan sudah berbasis literasi, hanya perlu mengubah dari bentuk bahan ajar
cetak ke bahan ajar digital yang dapat digunakan secara daring dan bersifat
interaktif. Ada beberapa program yang dapat digunakan untuk merancang bahan
ajar seperti powerpoint, prezi, canva, google slide, microsoft sway, slidebeen, dan
lain sebagainya. Penulis memilih untuk menggunakan microsoft sway, karena lebih
lebih mudah dalam merancang tampilannya, karena pada microsoft sway ini dapat
disematkan gambar, video, materi ajar, latihan soal dari program lain, seperti dari
file yang tersimpan di komputer, web, youtube, microsoft form, coogle dan lain
sebagainya.
Materi yang digunakan pada bahan ajar ini diambil sepenuhnya dari buku
siswa dan buku guru. Bacaan langsung dipindahkan ke microsoft sway pada menu
alur cerita. Dialog yang ada pada buku ada yang dibuat dengan powtown,
57
buku, dan ada juga yang di download atau disematkan dari web. Video ditambahkan
dari youtube pribadi penulis ataupun dari youtube orang lain yang sesuai dengan
microsoft form.
menggunakan microsoft sway dimulai dari memindahkan materi yang ada pada
buku siswa yang sudah sesuai dengan silabus, ke microsoft sway, pada bagian alur
pembelajaran. Pada penelitian ini bahan ajar yang dikembangkan adalah materi
kelas V SD tema 5 sub tema 1 yang terdiri dari 6 kali pembelajaran. Sehingga dibuat
sistematika yang ada pada buku siswa dan buku guru. Sistematika bahan ajar
tematik kelas V tema 5 subtema 1 seperti terlihat pada Tabel 9. Bahan ajar tematik
terpadu disusun dengan memadukan mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, IPA,
IPS dan seni budaya dan prakarya yang berkaitan dengan tema ekosistem, subtema
mata pelajaran.
58
Pembahasan pada bahan ajar disajikan berdasarkan urutan yang ada pada
buku siswa dan ditambah dengan instruksi yang ada pada buku guru. Pada bagian
awal dimulai dengan menampilkan apa saja yang akan dipelajari hari itu. Kemudian
percakapan yang menggiring siswa untuk mempelajari materi yang akan dipelajari.
Setelah itu siswa diajak untuk membaca dan menemukan pokok pikiran dan
informasi penting pada bahan bacaan. Siswa juga diajak berlatih mengamati alam
sekitar untuk mempelajari materi pada bacaan yang mereka temukan di sekitar
Perbedaan bahan ajar yang dikembangkan dengan buku siswa diperlihatkan pada
Tabel 10.
59
Tabel 10. Perbedaan Kegiatan pada Buku Siswa dan Bahan Ajar Microsoft Sway
yang Dikembangkan
Bahan Ajar
Kegiatan
Buku Siswa Microsoft Sway
Percakapan Dalam bentuk bacaan Dalam bentuk video
Mengajak berfikir Ayo renungkan Ayo berfikir
Latihan Menggunakan buku tulis Menggunakan microsoft
form
Diskusi Menggunakan karton Menggunakan jambord
Data pada tahap uji lapangan awal adalah berupa hasil validasi bahan ajar
oleh 5 orang ahli yang terdiri 4 orang dosen dan 1 orang guru. Ahli dari dosen terdiri
dari ahli di bidang IPS, ahli di bidang IPA, ahli bahasa, dan ahli media. Sedangkan
ahli dari guru merupakan praktisi yang berpengalaman mengajar di sekolah dasar.
Data validitas bahan ajar diperoleh melalui lembar validasi. Penilaian yang
kebahasaan, dan aspek kegrafikaan bahan ajar. Hasil validasi bahan ajar dapat
Berdasarkan hasil validasi para ahli dapat dilihat bahwa kelayakan isi bahan
ajar yang dikembangkan sudah valid dari segi isi dan konstruk. Dengan demikian
materi, dan latihan yang disajikan sudah layak digunakan sebagai bahan ajar dalam
menyajikan materi. Penyajian materi pada bahan ajar sudah disusun secara
sistematis, jelas dan lengkap. Penyajian materi pada bahan ajar telah sesuai
(relevan) dengan teori bahan ajar yaitu mencakup antara lain petunjuk belajar,
kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung, latihan, petunjuk kerja dan
evaluasi. Dengan demikian penyajian materi bahan ajar sudah valid dari segi isi
(relevansi).
bahan ajar yang dikembangkan sudah valid dari segi konstruk (konsistensi).
kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta logika berbahasa. Menurut para
ahli, aspek kebahasaan bahan ajar yang dikembangkan sudah valid secara isi dan
konstruk. Bahan ajar tersebut sudah menggunakan bahasa dan istilah yang mudah
dipahami. Kalimat dan tata bahasa yang digunakan sudah sesuai dengan kaidah
Bahasa Indonesia.
Indikator aspek kegrafikaan mencakup desain bahan ajar. Desain bahan ajar
yang dikembangkan sudah menggunakan ukuran dan jenis tulisan serta warna yang
konsisen. Menurut para ahli, aspek kegrafikaan bahan ajar yang dikembangkan
Secara umum para ahli memberikan penilaian yang tidak jauh berbeda
terhadap bahan ajar yang dikembangkan. Dua ahli menyatakan bahwa bahan ajar
61
yang dikembangkan valid dengan revisi dan tiga ahli tidak mengisi penilaian secara
umum. Revisi dilakukan sesuai dengan saran-saran dan penlaian yang dibeikan oleh
setiap ahli.
Revisi produk dilakukan berdasarkan penilaian dan saran yang diberikan oleh
ahli pada lembar validasi (Lampiran 8). Ringkasan saran yang diberikan oleh ahli
bahan ajar yang dikembangkan. Data ini dikumpulkan melalui angket. Skor 1
diberikan apabila sangat tidak setuju terhadap pernyataan angket, skor 2 untuk tidak
setuju, skor 3 untuk setuju, dan 4 untuk sangat setuju. Angket yang disusun terdiri
ajar terdiri atas satu pertanyaan. Indikator kedua yaitu kemudahan dalam
menggunakan bahan ajar terdiri atas 10 pertanyaan. Indikator ketiga yaitu manfaat
waktu untuk memahami materi sudah sesuai dengan waktu yang tersedia. Begitu
juga untuk kemudahan penggunaan bahan ajar dan manfaat yang diperoleh dalam
Perolehan skor praktikalitas tahap uji coba lapangan utama dapat dilihat pada
Lampiran 13. Data hasil pengisian angket siswa disajikan pada Tabel 13.
Tabel 13. Praktikalitas Bahan Ajar Berdasarkan Rerata Indikator Angket Siswa
No Indikator Rerata Kriteria
1 Waktu yang dibutuhkan 3,13 Praktis
2 Kemudahan penggunaan bahan ajar 3,25 Sangat praktis
3 Manfaat yang diperoleh setelah menggunakan 3,23 Sangat praktis
bahan ajar
Rerata 3,24 Sangat praktis
masing-masing indikator seperti terlihat pada tabel di atas. Hasil analisis skor
angket pada tahap uji coba lapangan utama menunjukkan bahwa bahan ajar sudah
praktis digunakan oleh siswa. Perolehan skor angket masing-masing siswa dapat
menunjukkan bahwa delapan orang siswa tidak mengisi angket, satu orang siswa
menyatakan cukup praktis, sembilan siswa menyatakan praktis dan loma orang
Selain uji praktikalitas dari sisi siswa, dilakukan juga uji praktikalitas dari sisi
guru yang mengajar. Data hasil pengisian angket oleh guru dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 14. Praktikalitas Bahan Ajar Berdasarkan Rerata Indikator Angket Guru
No Indikator Rerata Kriteria
1 Waktu yang dibutuhkan 3,00 Praktis
2 Kemudahan penggunaan bahan ajar 4,00 Sangat praktis
3 Manfaat yang diperoleh setelah menggunakan 2,75 Praktis
bahan ajar
Rerata 3,25 Sangat praktis
65
menganalisis pengerjaan tugas-tugas yang diberikan dalam bahan ajar oleh siswa,
pun tidak bisa secara syncrounus (langsung) dalam satu waktu, namun dilakukan
karena program ini lebih optimal digunakan menggunakan laptop atau pc,
menggunakan bahan ajar dan data nilai tes siswa. Data aktivitas siswa dilihat dari
persentase tugas yang dikerjakan oleh siswa. Hasil observasi aktivitas siswa
mengerjakan semua latihan yang dilakukan, meskipun guru sudah berulang kali
mengingatkan siswa untuk mempelajarai bahan ajar dan mengerjakan semua latihan
Tes awal dilakukan sebelum bahan ajar diberika kepada siswa yang diberikan
pelaksanaan penelitian. Tes akhir ini bertujuan untuk memperoleh data hasil belajar
dikembangkan. Nilai test awal dan test akhir siswa dapat dilihat pada Lampiran 18.
Rekapitulasi data nilai tes awal dan tes akhir dapat dilihat pada Tabel 17.
Tabel 17. Deskripsi Data Nilai Tes Awal dan Tes Akhir Peserta Uji Coba
Lapangan Utama
Data Rerata Simpangan Maksimum Minimum
Baku
Tes Awal 68,00 25 100 16
Tes Akhir 76,62 20 100 36
Hasil belajar siswa dilihat dari peningkatan hasil tes awal ke tes akhir.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai tes siswa rata-rata
mengalami perubahan sebesar 9,05 dengan simpangan baku 16. Data iini
menunjukkan besarnya perubahan nilai berkisar antara -6,95 sampai 25,05. Dilihat
dari rata-rata nilai tes awal dan tes akhir, telah terjadi penurunan dan peningkatan
nilai tes akhir mahasiswa sebesar -6,95 sampai 25,05. Hasil pengujian secara
statistik menunjukkan bahwa nilai t hitung > ttabel yang berarti bahwa terdapat
perbedaan nilai rata-rata tes awal dan tes akhir. Dengan demikian dapat
uji efektivitas. Namun revisi yang dilakukan tidak begitu banyak karena proses uji
B. Pembahasan
sway dilakukan dalam dua tahap evaluasi yaitu tahap uji lapangan awal dan uji
lapangan utama. Bahan ajar yang sudah dinyatakan valid oleh ahli bidang studi, ahli
bahasa dan ahli media diimplementasikan untuk memperoleh data praktikalitas dan
data efektivitas bahan ajar. Berikut ini dijelaskan hasil analisis validitas,
68
menggunakan microsoft sway pada tema 5 sub tema 1 untuk kelas V SD.
Hasil validasi bahan ajar tematik terpadu berbasis literasi sudah memiliki
validitas isi dan konstruk dari segi kelayakan isi, penyajian materi, bahasa dan
kegrafikaan. Hal ini berarti bahan ajar telah memenuhi syarat untuk digunakan
sebagai bahan ajar bagi siswa kelas V pada tema 5 Ekosistem, sub tema 1
Komponen Ekosistem.
Hasil validasi ahli menunjukkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan sudah
memuat petunjuk belajar, kompetensi yang akan dicapai, latihan, panduan, dan
evaluasi. Sesuai dengan pendapat Majid (2008) yang menyatakan bahwa sebuah
buku ajar mencakup antara lain petunjuk belajar, kompetensi yang akan dicapai,
penyajian bahan ajar yang dikembangkan sudah valid dari segi isi (relevansi).
yang dikembangkan sudah disusun secara sistematis sehingga tercipta suasana yang
Validitas isi dan konstruk bahan ajar dari segi kelayakan isi dikategorikan
valid. Hasil validasi menunjukkan bahwa materi yang terdapat dalam bahan ajar
sudah sesuai dengan prinsip keilmuan materi tersebut. Materi ajar sudah sesuai
pendapat Muslich (2010) yang menyatakan bahwa buku ajar yang memiliki
69
kelayakan isi adalah apabila terdapat kesesuaian materi dengan kompetensi utama
pembelajaran.
Validitas isi dan konstruk bahan ajar dari segi kebahasaan memiliki kategori
valid. Hasil validitas ini menunjukkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan sudah
memenuhi kualitas sebuah bahan pelajaran yaitu memiliki keterbacaan yang baik,
sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar, sert logika berbahasa
yang sesuai. Keterbacaan memiliki arti perihal dapat dibacanya teks secara cepat,
mudah dipahami dan diingat (Alwi, 2007). Keterbacaan berkaitan dengan tingkat
kemudahan bahasa (kosakata, kalimat, paragraf dan wacana) bagi kelompok atau
ajar yang memberikan kemudahan kepada siswa disebut bahan ajar yang
Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik, jelas dan benar serta bahasa ragam
formal atau ilmiah dalam penyajian materi adalah keharusan. Bahasa yang baik dan
jelas adalah bahasa yang sesuai denga keperluan komunikasi dalam bahasa
pembelajaran. Bahasa yang benar adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah
kebahasaan. Bahasa ragam formal atau ilmiah adalah bahasa yang sesuai denagn
suasana pembelajaran. Penggunaan bahasa yang baik, jelas dan benar akan
mendorong kemampuan berbahasa yang baik di kalalangan siswa, baik secara lisan
Validitas bahan ajar dari segi kegrafikaan denga kategori valid. Hasil validasi
ini menunjukakan bahwa bahan ajar yang dikembangkan sudah memiliki desain
dan kualitas kegrafikaan yang sesuai. Hal ini sesuai dengan standar BSNP yang
70
menyatakan bahwa bahan ajar yang berkualitas dari segi grafika adalah bahan ajar
Hasil penilaian para ahli menunjukkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan sudah
memiliki validitas isi dan validitas konstruk dari segi penyajian materi, kelayakan
isi, bahasa dan kegrafikaan. Menurut para ahli, bahasa yang digunakan sudah
mudah dipahami oleh siswa. Materi yang disajikan juga sudah sesuai dengan
literasi.
Hasil praktikalitas pada tahap uji coba utama menunjukkan bahwa bahan ajar
angket oleh siswa, oleh guru dan observasi pelaksanaan pembelajaran oleh
bahwa siswa senang menggunakan bahan ajar yang dikembangkan, karena mudah
dipahami sehingga tidak banyak membutuhkan bimbingan dari guru. Namun hasil
uji praktikalitas melalui angket yang diisi oleh guru ditemukan bahwa bahan ajar
ini kurang membuat siswa termotivasi untuk mengerjakan latihan. Hal ini
disebabkan karena pembelajaran dilakukan secara daring, dan di luar waktu belajar
sekolah, karena penyampaian materi tidak pada waktu materi ini disampaikan yang
seharusnya, jadi hal ini membuat siswa tidak begitu termotivasi untuk mengerjakan
latihannya. Selain itu materi yang diberikan untuk satu hari pertemuan, sehingga
lumayan menyita waktu siswa dan orang tua sebagai pembimbing belajar di rumah.
71
Efektivitas bahan ajar ditinjau dari dua aspek yaitu dari aktivitas belajar siswa
dan dari hasil belajar siswa melalui tes. Aktivitas belajar siswa diamati dari
keaktivan siswa mempelajari bahan ajar dan mengerjakan latihan. Hasil belajar
Pelaksanaan uji coba lapangan utama dilakukan dalam enam kali pertemuan.
Hasil pengamatan pada enam kali pertemuan ditemukan siswa antusias dalam
mempelajari bahan ajar. Namun pada saat pelaksanaan diskusi, siswa terkendala
program jamboard karena program ini lebih efektif digunakan dengan laptop atau
b. Hasil Belajar
Hasil tes awal siswa sudah ada yang memuaskan karena mereka baru selesai
mempelajari materi tema 5 ini, sehingga masih segar dalam ingatan mereka. Namun
ada beberapa siswa yang hasil tes awalnya belum memuaskan. Hasil tes akhir
61,90% siswa mengalami peningkatan hasil tes akhir dibanding tes awal dan
melalui latihan yang terdapat pada bahan ajar memperluas dan memperhalus
dipelajari. Sesuai dengan pendapat Hamalik (2012) yang menyatakan bahwa latihan
Berdasarkan hasil tes akhir dapat diperoleh informasi tentng sejauh mana
C. Keterbatasan Penelitian
1. Uji coba bahan ajar tidak bisa dilakukan secara maksimal, karena
A. Kesimpulan
Bahan ajar ini memuat materi pembelajaran untuk satu minggu. Penyajian materi
menggunakan pendekatan literasi dan dibantu dengan media microsoft sway, yang
Microsoft Sway
Hasil validasi tahap tinjauan ahli menunjukkan bahwa bahan ajar tematik
Penilaian validitas mencakuo aspek kelayakan isi, penyajian materi, bahasa dan
kegrafikaan. Setiap aspek yang divalidasi sudah dikategorikan valid dari segi isi
dan konstruk oleh para ahli IPS, ahli IPA dan ahli bahasa. Meskipun demikian
prototipe bahan ajar mengalami revisi berdasarkan saran-saran dari para ahli dan
73
74
Penyajian materi pada bahan ajar mudah dipahami, bahasa yang digunakan jelas
dan mudah dimengerti. Bahan ajar ini mengurangi ketergantungan siswa terhadap
guru.
Efektivitas bahan ajar yang diamati melalui aktifitas dan hasil belajar siswa
microsoft sway menunjukkan bahwa bahan ajar tersebut cukup efektif. Kesimpulan
ini diperoleh berdasarkan hasil evaluasi uji coba pada kelas VB SD 23 Padang
Barat. Hasil uji coba menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam mengerjakan
latihan soal kurang maksimal, tidak semua latihan soal dikerjakan. Persentase siswa
yang mengerjakan latihan birkisar antara 25,00% sampai 66,67%. Tidak ada siswa
yang mengerjakan latihan sampai tuntas 100%. Hasil belajar siswa dilihat dari
perbedaan nilai tes awal dan tes akhir yang diperoleh. Analisis data menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata tes awal dan tes akhir, namun tidak
signifikan. Nilai rata-rata tes awal adalah 68,00% sedangkan nilai rata-rata tes akhir
adalah 76,62%.
B. Implikasi
menggunakan microsoft sway. Secara isi materi pada bahan ajar ini sama dengan
yang ada pada buku siswa dan buku guru yang diterbitkan oleh Kemendikbud,
dengan template yang ada pada microsoft sway sehingga lebih menarik dan mudah
dan melakukan praktikum. Dalam pemanfaatan bahan ajar ini masih banyak siswa
yang tidak mampu memahami bacaan dengan baik, menjawab pertanyaan, ataupun
C. Saran
1. Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar tematik berbasis literasi
2. Bahan ajar ini dikembangkan sesuai dengan silabus serta buku siswa dan
buku guru. Oleh karena itu, guru dapat mengembangkan bahan ajar ini
dengan jangkauan materi yang lebih luas sehingga dapat digunakan secara
utuh.
3. Peneliti lain dapat menjadikan bahan ajar ini sebagai contoh dalam
Faizah, D. U., Sufyadi, S., Anggraini, L., Waluyo, Dewayani, S., Muldian, W., &
Roosaria, D. R. (2016). Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Dasar
(P. Wiedarti & K. Laksono (eds.)). Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kadir, A., & Asrohah, H. (2014). Pembelajaran Tematik (1st ed.). Rajawali Pers.
Kasih, A. P. (2020, April 5). Nilai PISA Siswa Indonesia Rendah, Nadiem Siapkan
5 Strategi Ini. Kompas.
https://edukasi.kompas.com/read/2020/04/05/154418571/nilai-pisa-siswa-
indonesia-rendah-nadiem-siapkan-5-strategi-ini?page=all
Khofiatun, Akbar, S., & Ramli, M. (2016). Peran Kompetensi Pedagogik Guru
Dalam Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan: Teori,
Penelitian, Dan Pengembangan, 1(5), 984–988.
77
78
dan Kebudayaan.
Purwanto, A., Pramono, R., Asbari, M., Hyun, C., Wijayanti, L., Putri, R., &
Priyono, S. (2020). Studi Eksploratif Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap
Proses Pembelajaran Online di Sekolah Dasar. EduPsyCouns: Journal of
Education, Psychology and Counseling, 2(1), 1–12. https://ummaspul.e-
journal.id/Edupsycouns/article/view/397
Sadli, M., & Saadati, B. A. (2019). Analisis Pengembangan Budaya Literasi dalam
Meningkatkan Minat Membaca Siswa si Sekolah Dasar. Terampil, Jurnal
Pendidikan Dan Pembelajaran Dasar, 6(2), 151–164.
Sari, N. A., Akbar, S., & Yuniastuti. (2018). Penerapan Pembelajaran Tematik
Terpadu di Sekolah Dasar. Jurnal Pen(2016), 1572–1582.
Sulistyorini, S., Harmanto, Abidin, Z., & Jaino. (2018). Pengembangan Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD) Tematik Terpadu Mengintegrasikan Penguatan
Pendidikan Karakter (PPK) dan Literasi Siswa SD di Kota Semarang. Jurnal
Kreatif, 8(2), 138–147.
Widodo, C. S., & Jasmadi. (2008). Panduan Menyusun Bahan Ajar Berbasis
Kompetensi. PT Elex Media Komputindo.
80
81
Tema 5 : Ekosistem
Subtema 1 : Komponen Ekosistem
Semester : I (Satu)
KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Tema 5 : Ekosistem
Subtema 2 : Hubungan Antar Makhluk Hidup Dalam Ekosistem
Semester : I (Satu)
KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
88
Keterampilan
Praktik/Kinerja
• Menggunakan hasil
diskusi, pengetahuan
dan gambar tentang
rantai makanan,
siswa mampu
membuat teks
92
Tema 5 : Ekosistem
Subtema 3 : Keseimbangan Ekosistem
Semester : I (Satu)
KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Keterampilan
Praktik/Kinerja
• Menjelaskan
perbedaan antara
hubungan
parasistisme,
komensalisme, dan
mutualisme.
• Membuat sebuah
maket jaring-jaring
makanan dari sebuah
ekosistem.
• Mempresentasikan
hasil kerja mereka
dan menjelaskannya
dengan percaya diri
di depan kelas.Secara
individu:
101
Pertanyaan Wawancara
Pertanyaan Wawancara
Kelas :V
Tema 5 : Ekosistem
Subtema 1 : Komponen Ekosistem
Pembelajaran 1
112
Pembelajaran 2
113
Pembelajaran 3
114
Pembelajaran 4
115
Pembelajaran 5
116
117
Pembelajaran 6
118
Validator 1
122
123
124
Validator 2
125
126
127
Validator 3
128
129
130
131
132
133
Validator 4
134
135
136
Validator 5
137
138
139
Validator
Aspek Indikator Rerata
1 2 3 4 5
A. Kelayakan Isi 1 4 3 2 - 3 3,00
2 4 3 3 - 3 3,25
7 3 3 2 - 4 3,00
Rerata 3,67 3,00 2,33 - 3,33 3,08
B. Penyajian Materi 1 4 3 - - 2 3,00
2 3 3 - - 3 3,00
10 4 3 - - 3 3,33
12 3 3 - - 3 3,00
13 3 2 - - 2 2,33
14 4 3 - - 3 3,33
Rerata 3,50 2,83 - - 2,67 3,00
C. Kebahasaan 4 4 3 - 3 3 3,25
8 3 3 - 3 3 3,00
9 3 3 - 3 3 3,00
Rerata 3,33 3,00 - 3,00 3,00 3,08
D. Kegrafikaan 1 4 3 - - 3 3,33
Rerata 4,00 3,00 - - 3,00 3,33
143
Validator
Aspek Indikator Rerata
1 2 3 4 5
A. Kelayakan Isi 3 3 3 3 - 3 3,00
4 4 3 3 - 3 3,25
5 3 3 2 - 3 2,75
6 4 3 3 - 3 3,25
Rerata 3,50 3,00 2,75 - 3,00 3,06
B. Penyajian Materi 3 3 3 - - 3 3,00
4 4 3 - - 3 3,33
5 4 2 - - 2 2,67
6 4 3 - - 3 3,33
7 3 2 - - 2 2,33
8 3 3 - - 3 3,00
9 4 2 - - 2 2,67
11 3 4 - - 4 3,67
Rerata 3,50 2,75 - - 2,75 3,00
C. Kebahasaan 1 4 3 - 4 3 3,50
2 4 3 - 4 3 3,50
3 3 3 - 3 3 3,00
5 3 3 - 3 3 3,00
6 3 3 - 3 3 3,00
7 4 3 - 3 3 3,25
Rarata 3,50 3,00 - 3,33 3,00 3,21
D. Kegrafikaan 2 3 3 - - 3 3,00
3 4 4 - - 4 4,00
4 3 3 - - 3 3,00
Rerata 3,33 3,33 - - 3,33 3,33
144
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
C. TUJUAN
1. Dengan mencermati teks nonfiksi yang disajikan, siswa mampu menemukan
pokok pikiran dalam bacaan secara tepat.
2. Dengan menyimak penjelasan dan mencermati teks bacaan, siswa mampu
membuat pertanyaan-pertanyaan sehubungan dengan bacaan. secara tepat.
3. Dengan membuat bagan, siswa mampu menggolongkan hewan berdasarkan
jenis makanannya secara benar.
4. Dengan melakukan pengamatan dan pengumpulan informasi, siswa mampu
membuat teks nonfiksi tentang penggolongan hewan berdasarkan jenis
makanannya secara benar.
D. MATERI
1. Bacan tentang ekosistem
2. Golongan hewan berdasarkan jenis makanannya.
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pembukaan 1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan 15 menit
(Google Meet) salam, menanyakan kabar dan mengecek
kehadiran siswa
2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin
oleh salah seorang siswa. Siswa yang diminta
membaca do’a adalah siswa siswa yang hari
ini datang paling awal. (Menghargai
kedisiplikan siswa/PPK).
3. Siswa diingatkan untuk selalu
mengutamakan sikap disiplin setiap saat dan
menfaatnya bagi tercapainya cita-cita.
4. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila
atau lagu nasional lainnya. Guru
memberikan penguatan tentang pentingnya
menanamkan semangat Nasionalisme.
5. Pembiasaan membaca/ menulis/
mendengarkan berbicara selama 15-20 menit
materi non pelajaran seperti tokoh dunia,
kesehatan, kebersihan, makanan/minuman
sehat, cerita inspirasi dan motivasi. Sebelum
membacakan buku, guru menjelaskan tujuan
kegiatan literasi dan mengajak siswa
mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan
berikut:
146
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
• Apa yang tergambar pada sampul buku.
• Apa judul buku
• Kira-kira ini menceritakan tentang apa
• Pernahkan kamu membaca judul buku
seperti ini.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
➢ Gunakan pertanyaan-pertanyaan di atas
untuk menstimulus rasa ingin tahu siswa
tentang topik yang akan didiskusikan.
➢ Minta siswa untuk mengingat kembali hal-
hal yang mereka temukan di lingkungan
sekitar mereka, “Coba perhatikan lingkungan
sekitar kita. Ekosistem apa saja yang dapat
kita temui di sekitar kita?”
A. Ayo Membaca
➢ Siswa membaca teks dengan saksama
bacaan tentang Ekosistem.
➢ Guru memimpin diskusi kelas dengan
menanyakan kata-kata yang sukar serta hal-
hal penting seputar bacaan.
➢ Siswa mengemukakan dan menuliskan
pokok pikiran serta informasi penting yang
ditemui di setiap paragraf bacaan (kegiatan ini
merupakan kegiatan yang digunakan untuk
mencapai KD 3.7 Menguraikan konsep-
konsep yang saling berkaitan pada teks
nonfiksi).
➢ Guru memberikan penjelasan kembali
tentang “pokok pikiran”.
➢ Siswa menuliskan pokok pikiran serta
informasi penting pada media microsoft
form.
B. Ayo Membaca
➢ Siswa mencermati teks bacaan yang
disajikan tentang jenis makanan hewan.
➢ Siswa bersama-sama mendiskusikan
tentang isi teks bacaan tersebut.
➢ Siswa menuliskan hal-hal yang masih
belum ia pahami ke media microsoft form
yang nanti dapat ia cermati kembali saat
sudah memperoleh jawabannya.
➢ Sarankan kepada siswa untuk membuat
catatan kecil yang dapat membantu siswa
mengingat kembali jenis-jenis makanan
hewan.
➢ Siswa mencari gambar hewan-hewan dari
majalah atau surat kabar. Kemudian, siswa
diminta mengklasifikasikan hewan-hewan
yang ditemui berdasarkan jenis makanannya
dalam bentuk kolom pada media karton. Hasil
148
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
pekerjaannya diminta untuk difoto dan
dikirimkan ke WA grup agar bisa dilihat oleh
teman-temannya untuk saling belajar.
(kegiatan ini digunakan untuk makin
memperdalam pemahaman siswa tentang
kategori hewan berdasarkan jenis
makanannya dalam KD IPA 3.5. Memahami
ekosistem dan jaring-jaring makanan di
lingkungan sekitar dan 4.5. Membuat karya
tentang konsep jaring-jaring makanan dalam
suatu ekosistem.)
➢ Pada kegiatan ini, siswa dapat
mempergunakan informasi yang mereka
dapatkan dari teks bacaan yang disajikan pada
microsoft sway.
➢ Siswa menuliskan kesimpulan pada media
microsoft form dari hasil pengamatan pada
WA grup.
C. Ayo Menulis
➢ Siswa membuat tulisan nonfiksi yang
membandingkan dua jenis hewan berdasarkan
jenis makanannya yang terdiri atas tiga
paragraf (kegiatan ini dilakukan untuk
mencapai KD BI 3. 7 dan 4.7).
G. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan
sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses
pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru
yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil
karya/projek dengan rubric penilaian sebagai berikut.
1. Bentuk Penilaian: Nontes (Tulisan Nonfiksi)
Instrumen Penilaian: Rubrik
KD Bahasa Indonesia 3.7 dan 4.7
Catatan: Rubrik digunakan sebagai pegangan guru dalam memberikan umpan balik
terhadap tugas teks nonfiksi. Hasil dari kegiatan ini tidak harus dimasukkan ke
dalam buku nilai (sangat bergantung pada kesiapan siswa). Tujuan utama dari
kegiatan ini adalah sebagai kegiatan untuk memahamkan siswa tentang penulisan
teks nonfiksi. Guru dapat melihat keberhasilan pembelajaran tentang teks nonfiksi
dari hasil keseluruhan kelas secara umum.
2. Bentuk Penilaian: Nontes (Tabel Hewan Berdasarkan Jenis Makanan)
Instrumen Penilaian: Rubrik
KD IPA 3.5 dan 4.5
150
Catatan:
Rubrik digunakan sebagai pegangan guru dalam memberikan umpan balik terhadap
tugas membuat tabel penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya. Hasil
dari kegiatan ini tidak harus dimasukkan ke dalam buku nilai (sangat bergantung
pada kesiapan siswa), Tujuan utama dari kegiatan ini adalah sebagai kegiatan untuk
memahamkan siswa tentang hewan berdasarkan jenis makanannya. Guru dapat
melihat keberhasilan pembelajaran tentang hewan berdasarkan jenis makanannya
dari hasil keseluruhan kelas secara umum.
Refleksi Guru
151
Catatan Guru
1. Masalah :……….
2. Ide Baru :………..
3. Momen Spesial :………….
……………………………… ………………………………
NIP. ………………………… NIP………………………….
152
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
Muatan : SBdP
No Kompetensi Indikator
3.2 Memahami tangga nada. 3.2.1 Mengetahui perbedaan tang-
ga nada mayor dan minor.
4.2 Menyanyikan lagu-lagu dalam 4.2.1 Menyanyikan lagu yang ber-
berbagai tangga nada dengan tema hewan dengan diiringi musik.
iringan musik.
C. TUJUAN
1. Dengan mencermati teks nonfiksi yang disajikan, siswa mampu menemukan
pokok pikiran dalam bacaan secara tepat.
2. Dengan mencermati teks bacaan, siswa mampu membuat pertanyaan-pertanyaan
sehubungan dengan bacaan secara tepat.
3. Dengan berdiskusi dan mencari informasi dalam kelompok, siswa mampu
melengkapi bagan dengan klasifikasi hewan berdasarkan jenis makanannya
secara benar.
4. Dengan melakukan pengamatan dan pengumpulan informasi, siswa mampu
membuat teks nonfiksi tentang hewan pilihannya dilihat dari jenis makanannya
secara benar.
5. Dengan menyanyikan lagu bertemakan hewan, siswa mampu mengenal
perbedaan tangga nada mayor dan minor secara benar.
D. MATERI
1. Teks bacaan nonfiksi tentang jenis-jenis hewan.
2. hewan-hewan herbivor, karnivor, dan omnivor.
3. hewan berdasarkan jenis makanannya.
4. perbedaan tangga nada mayor dan minor.
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pembukaan 1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, me- 15
(Google nanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa menit
Meet) 2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh sa-
lah seorang siswa. Siswa yang diminta membaca
do’a adalah siswa siswa yang hari ini datang paling
awal. (Menghargai kedisiplikan siswa/PPK).
3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan si-
kap disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi terca-
painya sita-cita.
4. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagu
nasional lainnya. Guru memberikan penguatan
154
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
tentang pentingnya menanamkan semangat
Nasionalisme.
5. Pembiasaan membaca/ menulis/ mendengar-
kan/berbicara selama 15-20 menit materi non pe-
lajaran seperti tokoh dunia, kesehatan, kebersihan,
makanan/minuman sehat, cerita inspirasi dan moti-
vasi . Sebelum membacakan buku guru menjelas-kan
tujuan kegiatan literasi dan mengajak siswa
mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Apa yang tergambar pada sampul buku.
• Apa judul buku
• Kira-kira ini menceritakan tentang apa
• Pernahkan membaca judul buku seperti ini
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
ia lihat kembali saat siswa sudah memperoleh
jawabannya. (menggunakan microsoft form)
B. Ayo Membaca
➢ Bersama teman sekelompok, siswa membuat
sebuah tabel klasifikasi dengan menentukan hewan
yang akan diklasifikasikan melalui undian.
(Menggunakan media Jamboard) Kegiatan ini
untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang
pengelompokan hewan berdasarkan jenis
makanannya (KD IPA 3.5 dan 4.5.
➢ Siswa melakukan gallery walk untuk melihat hasil
kerja kelompok lain untuk kemudian membuat
kesimpulan.
C. Ayo Berlatih
➢ Siswa menggunakan informasi serta data untuk
membuat teks nonfiksi tentang penggolongan he-
wan berdasarkan jenis makanannya. Informasi dan
data ini pun dapat pula diperoleh dari teks-teks ba-
caan.
➢ Kegiatan ini ditujukan untuk memahamkan siswa
pada KD BI 3.7 dan 4.7.
D. Ayo Berkreasi
➢ Guru membuka diskusi tentang seringnya he-wan
dijadikan sebagai sumber inspirasi bagi sebu-ah
karya, salah satunya karya lagu.
➢ Siswa menyebutkan lagu-lagu bertema hewan
yang mereka ketahui.
➢ Siswa mendiskusikan tentang tangga nada yang
terdapat dalam lagu tersebut, mayor atau minor
(kegiatan ini digunakan untuk memahamkan siswa
tentang lagu bertangga nada mayor dan minor
(SBDP KD 3.2).
➢ Siswa dalam kelompok-kelompok kecil berang-
gota lima sampai enam siswa mempelajari sa-lah
satu lagu bertemakan hewan. Lagu bertemakan
hewan ini hendaknya menggunakan tangga nada
mayor.
➢ Guru mengingatkan kembali penjelasan tentang
alat musik ritmis yang dapat dipergunakan siswa
untuk mengiringi lagu tersebut.
➢ Guru menjelaskan tentang perbedaan antara a-lat
musik ritmis dan melodis. Bahwa alat musik me-
lodis merupakan alat musik yang dapat melantun-
156
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
kan melodi sebuah lagu, tetapi umumnya tidak da-
pat memainkan kord secara bersamaan. Seruling,
pianika, gitar, dan biola merupakan contoh alat mu-
sik melodis.
➢ Siswa mencoba memainkan alat musik melodis
untuk mengiringi kelompoknya saat bernyanyi
(kegiatan ini digunakan untuk memahamkan siswa
tentang KD SBDP 4.2).
E. Ayo Berlatih
1. Sebutkanlah paling sedikit tiga jenis ekosistem
yang kamu ketahui!
2. Sebutkanlah paling sedikit dua perbedaan anta-ra
hewan-hewan herbivor, karnivor, dan omnivor!
3. Perhatikanlah susunan gigi manusia! Menurut
susunan dan bentuk giginya, manusia termasuk
dalam golongan herbivor, karnivor, atau omnivor?
Jelaskan!
G. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan
sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses
pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru
yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil
karya/projek dengan rubric penilaian sebagai berikut.
1. Bentuk Penilaian: Nontes (Rubrik
Pengelompokan Hewan Berdasarkan Jenis Makanan)
157
Refleksi Guru
Catatan Guru
1. Masalah :……….
2. Ide Baru :………..
3. Momen Spesial :………….
……………………………… ………………………………
NIP. ………………………… NIP………………………….
159
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
Muatan : PPKN
No Kompetensi Indikator
1.4 Mensyukuri manfaat persatuan 1.4.1 Menerima manfaat persatuan
dan kesatuan sebagai anugerah dan kesatuan dari peristiwa sumpah
Tuhan Yang Maha Esa. pemuda.
2.4 Menampilkan sikap jujur pada pe- 2.4.1 Menunjukkan nilai-nilai persa-
nerapan nilai-nilai persatuan dan tuan dan kesatuan yang ada pada
kesatuan untuk membangun ke- peristiwa sumpah pemuda.
rukunan di bidang sosial budaya.
3.4 Menggali manfaat persatuan dan 3.4.1 Menjelaskan manfaat persa-
kesatuan untuk membangun ke- tuan dan kesatuan dari peristiwa
rukunan hidup. sumpah pemuda.
4.4 Menyajikan hasil penggalian ten- 4.4.1 Membuat poster tentang peris-
tang manfaat persatuan dan ke- tiwa sumpah pemuda.
satuan untuk membangun keru-
kunan.
C. TUJUAN
1. Dengan mengamati gambar sebuah pemandangan alam, siswa mampu
mengenali potensi alam yang ada di sekitar mereka secara tepat.
2. Dengan mencermati teks bacaan yang disajikan, siswa mampu menentukan
pokok pikiran dan informasi penting dari bacaan secara tepat.
3. Dengan mengamati peta kepulauan Negara Republik Indonesia, siswa mampu
mengenali letak dan luas Indonesia melalui peta secara benar.
4. Dengan mencermati kembali letak geografis Indonesia pada peta, siswa mampu
mengenali kegunaan komponen-komponen pada peta untuk membuat sebuah
peta secara benar.
5. Dengan menyimak penjelasan dan mencermati teks bacaan mengenai Sumpah
Pemuda, siswa mampu menjelaskan peristiwa Sumpah Pemudasecara benar.
6. Dengan mengamati gambar dan mendengar penjelasan guru, siswa mampu
menentukan posisi sebuah lokasi yang ada pada peta secara tepat.
D. MATERI
1. Bacaan tentang letak geografis wilayah indonesia.
2. Bacaan tentang peristiwa sumpah pemuda.
3. Gambar pemandangan alam Indonesia dari beberapa lokasi di Indonesia
4. Peta kepulauan indonesia.
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pembukaan 1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, 15 menit
(Google Meet) menanyakan kabar dan mengecek kehadiran
siswa
2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh
salah seorang siswa. Siswa yang diminta
membaca do’a adalah siswa siswa yang hari ini
datang paling awal. (Menghargai kedisiplikan
siswa/PPK).
3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan
sikap disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi
tercapainya sita-cita.
4. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau
lagu nasional lainnya. Guru memberikan
penguatan tentang pentingnya menanamkan
semangat Nasionalisme.
5. Pembiasaan membaca/ menulis/
mendengarkan/ berbicara selama 15-20 menit
materi non pelajaran seperti tokoh dunia,
kesehatan, kebersihan, makanan/minuman sehat
, cerita inspirasi dan motivasi . Sebelum
membacakan buku guru menjelaskan tujuan
kegiatan literasi dan mengajak siswa
mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Apa yang tergambar pada sampul buku.
• Apa judul buku
• Kira-kira ini menceritakan tentang apa
• Pernahkan kamu membaca judul buku seperti
ini
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
➢ Guru mengajak siswa untuk mengamati
gambar pemandangan alam yang disajikan.
Siswa diminta mencermati dan membahas
berbagai hal yang dapat mereka kenali pada
gambar tersebut. Guru membahas pertanyaan-
pertanyaan berikut:
− Pernahkah kamu melihat pemandangan
tersebut?
− Apa sajakah yang kamu lihat?
− Tahukah kamu bahwa negara kita memiliki
banyak pemandangan yang indah?
➢ Guru dapat memperkenalkan pemandangan
alam Indonesia dengan memperlihatkan
beberapa gambar lain dari beberapa lokasi di
Indonesia, termasuk pemandangan beberapa laut
Indonesia. Guru mengarahkan diskusi kelas ke
arah:
− Indahnya pemandangan laut Indonesia
− Letak geografis Indonesia yang menjadikan
Indonesia sebagai negara kepulauan
➢ Kegiatan ini dapat membiasakan siswa
berpikir kreatif dan terampil dalam mencari
informasi untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan.
A. Ayo Membaca
➢ Guru menunjuk beberapa siswa secara acak
untuk membacakan teks bacaan secara baik dan
jelas (satu siswa membaca satu paragraf).
➢ Guru meminta siswa untuk mengamati
gambar peta kepulauan Indonesia dan untuk
mengetahui pemahaman siswa mengenai pulau-
pulau yang ada di Indonesia, guru bertanya
kepada siswa:
− “Melihat ketampakan alam Indonesia di peta
tersebut, mengapa negara kita disebut dengan
negara kepulauan?”
− “Tahukah kamu daerah-daerah potensial
untuk dikunjungi para wisatawan?”
− Coba kamu tunjukkan letak:
o Pulau-pulau besar (Pulau Jawa, Kalimantan,
Sumatera, Sulawesi, dan Papua)
o Pulau-pulau kecil (Pulau Nias, Siberut,
Bangka, Belitung Madura, Bali, Lombok,
Flores, Ambon, dan Halmahera)
163
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
− “Ekosistem apa saja yang dapat kita temui di
negara kita?”
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
B. Ayo Berlatih
➢ Siswa diminta untuk mengamati komponen
komponen yang ada peta tersebut.
➢ Guru secara acak menunjuk beberapa siswa
untuk mengulas kembali tentang skala dalam
peta.
➢ Guru meminta siswa untuk menyiapkan
peralatan menggambar, seperti: buku atlas,
kertas A3, penggaris, pensil, dan pensil warna.
➢ Siswa diminta untuk membaca dan menonton
video tahapan-tahapan dalam pembuatan peta.
Pastikan siswa mengerti kegiatan yang perlu
mereka lakukan sebelum mereka memulai
membuat peta masing-masing.
➢ Setelah siswa mengerti kegiatan yang perlu
mereka lakukan, Guru meminta siswa untuk
membuat peta pada kertas A4 kepada siswa.
➢ Semua kegiatan ini ditujukan untuk
membantu pemahaman siswa mengenai cara
menggambar peta yang menunjukkan letak, luas,
dan karakteristik kondisi geografis Indonesia
(KD IPS 4.1).
C. Ayo Membaca
➢ Guru menunjuk salah seorang siswa secara
acak untuk membaca teks pada bagian “Ayo
Membaca.”
165
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
➢ Guru memimpin diskusi kelas mengenai
pendapat Udin tentang penggunaan Bahasa
Indonesia.
➢ Guru kembali menunjuk beberapa siswa
secara acak untuk membaca teks bacaan tentang
peristiwa Sumpah Pemuda (satu siswa membaca
satu paragraf).
➢ Guru memastikan para siswa menyimak
teman yang sedang membaca teks bacaan.
➢ Semua kegiatan ini ditujukan untuk
membantu pemahaman siswa tentang penjelasan
peristiwa Sumpah Pemuda 1928 (KD PPKn 3.4
Memahami manfaat persatuan dan kesatuan
untuk membangun kerukunan dalam bingkai
Negara Kesatuan Republik Indonesia dan 4.4
Menceritakan manfaat persatuan dan kesatuan
untuk membangun kerukunan dalam bingkai
Negara Kesatuan Republik Indonesia).
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
D. Ayo Berlatih
➢ Apakah yang dimaksud dengan letak
geografis?Komponen apa sajakah yang ada pada
sebuah peta?
➢ Wilayah Indonesia terletak di tempat yang
sangat strategis. Jelaskanlah makna kalimat
tersebut!
➢ Bagaimana peristiwa Sumpah Pemuda
meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan
bangsa?
G. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan
sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses
pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru
yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil
karya/projek dengan rubric penilaian sebagai berikut.
1. Bentuk Penilaian: Nontes (Menggambar Peta)
Instrumen Peilaian: Rubrik
KD IPS 4.1
Catatan: Rubrik digunakan sebagai pegangan guru dalam memberikan umpan balik
terhadap tugas membuat peta. Hasil dari kegiatan ini tidak harus dimasukkan ke
dalam buku nilai (sangat bergantung pada kesiapansiswa). Tujuan utama dari
kegiatan ini adalah sebagai kegiatan untuk memahamkan siswa tentang pengenalan
karakteristik kondisi geografis Indonesia melalui peta. Guru dapat melihat
keberhasilan pembelajaran tentang teks nonfiksi dari hasil keseluruhan kelas secara
umum.
2. Bentuk Penilaian: Nontes (Membuat Poster)
Instrumen Penilaian: Rubrik
KD PPKn 3.4 dan 4.4
168
Catatan: Rubrik digunakan sebagai pegangan guru dalam memberikan umpan balik
terhadap tugas tentang manfaat nilai persatuan dan kesatuan. Hasil dari kegiatan ini
tidak harus dimasukkan ke dalam buku nilai (sangat tergantung pada kesiapan
siswa). Tujuan utama dari kegiatan ini adalah sebagai kegiatan untuk memahamkan
siswa tentang manfaat nilai persatuan dankesatuan. Guru dapat melihat
keberhasilan pembelajaran tentang manfaat nilai persatuan dan kesatuan dari hasil
keseluruhan kelas secara umum.
Refleksi Guru
169
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
Muatan : IPS
No Kompetensi Indikator
3.1 Mengidentifikasi karakteristik 3.1.1 Identifikasi daerah tempat
geografis Indonesia sebagai tinggal dengan keberadaan Indonesia
negara kepulauan/maritim dan sebagai negara maritim dan agraris.
agraris serta pengaruhnya
terhadap kehidupan ekonomi,
sosial, budaya, komunikasiserta
transportasi.
4.1 Menyajikan hasil identifikasi 4.1.1 Membuat sebuah peta daerah
karakteristik geografis Indonesia
170
C. TUJUAN
1. Dengan menemukan pokok pikiran dan informasi penting, siswa mampu
menuliskan ringkasan bacaan secara benar.
2. Dengan mencermati peta daerah, siswa mampu menggambarkan peta dengan
warna yang berbeda untuk ketampakan-ketampakan alam secara tepat.
3. Dengan berdiskusi dan mencari informasi dalam kelompok, siswa mampu
membuat kliping yang menunjukkan usaha persatuan dan kesatuan yang
dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat secara benar.
4. Dengan menggambarkan hasil pengamatan terhadap lingkungan sekitar, siswa
mampu menentukan nama-nama tempat sesuai dengan arah mata angin secara
tepat.
D. MATERI
1. Teks bacaan tentang Indonesia sebagai Negara Maritim dan Agraris.
2. Usaha-usaha masyarakat dan pemerintah dalam menjaga NKRI.
3. Peta geografis Indonesia.
4. Langkah-langkah membuat kliping.
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pembukaan 1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, me- 15 menit
(Google nanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa
Meet) 2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh
salah seorang siswa. Siswa yang diminta membaca
do’a adalah siswa siswa yang hari ini datang paling
awal. (Menghargai kedisiplikan siswa/PPK).
3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan si-
kap disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi terca-
painya sita-cita.
4. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagu
nasional lainnya. Guru memberikan penguatan ten-
tang pentingnya menanamkan semangat Nasional-
isme.
5. Pembiasaan membaca/ menulis/ mendengarkan/
berbicara selama 15-20 menit materi non pelajaran
seperti tokoh dunia, kesehatan, kebersihan, makan-
an/minuman sehat , cerita inspirasi dan motivasi .
Sebelum membacakan buku guru menjelaskan
tujuan kegiatan literasi dan mengajak siswa
mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Apa yang tergambar pada sampul buku.
• Apa judul buku
• Kira-kira ini menceritakan tentang apa
• Pernahkan kamu membaca judul buku seperti ini
B. Ayo Mencoba
➢ Guru mengaitkan kegiatan membuat peta daerah
tempat tinggal dengan keberadaan Indonesia
sebagai negara maritim dan agraris.
➢ Tanyakan kepada siswa:
- “Menurut pendapatmu, termasuk apakah daerah
tempat tinggal kita?
Maritim atau agraris? Mengapa demikian?”
➢ Siswa secara berkelompok, membuat sebuah peta
daerah tempat tinggal lengkap dengan pewarnaan
sesuai dengan ketinggian daerahnya.
➢ Kegiatan ini dilakukan untuk memahamkan
siswa terhadap KD IPS 3.1 dan 4.1.
C. Ayo Membaca
➢ Guru mengaitkan keberadaan daerah tempat
tinggal sebagai bagian dari wilayah NKRI.
➢ Siswa mencermati teks bacaan tentang beraneka
peristiwa yang mendukung upaya mempersatukan
bangsa Indonesia.
➢ Siswa mencatat informasi-informasi penting dan
menjawab pertanyaan sehubungan dengan bacaan.
D. Ayo Berlatih
➢ Siswa melakukan diskusi tentang upaya menjaga
persatuan dan kesatuan yang dilakukan oleh
173
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
pemerintah dan masyarakat, dimulai dari masa
setelah kemerdekaan hingga saat ini.
➢ Siswa membuat kliping berisikan berita atau
artikel usaha-usaha menjaga persatuan dan kesatuan
dari majalah, koran, atau internet.
➢ Kegiatan ini adalah untuk memahamkan
➢ siswa tentang KD PPKN 3.4 dan 4.4.
E. Ayo Berlatih
➢ Mengapa Indonesia disebut sebagai negara
kepulauan sekaligus negara maritim?
➢ Informasi apa sajakah yang dapat diperoleh dari
sebuah peta geografis?
➢ Apa sajakah manfaat persatuan dan kesatuan
bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di
Indonesia?
➢ Berikan contoh ancaman terhadap persatuan dan
kesatuan bangsa yang datang dari dalam masyarakat
Indonesia sendiri.
➢ Usaha apa sajakah yang menurutmu perlu
dilakukan untuk mengatasi ancaman terhadap
perastuan dan kesatuan bangsa yang datang dari
masyarakat Indonesia sendiri?
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Penutup 1. Siswa mapu mengemukan hasil belajar hari ini 15
2. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan menit
3. Siswa diberikan kesempatan berbicara /bertanya
dan menambahkan informasi dari siswa lainnya..
4. Penugasan dirumah
• Siswa diberi tugas untuk membuat ronce dari
bahan manik-manik dengan bantuan orang tua.
1. Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk
menumbuhkan nasionalisme, persatuan, dan
toleransi.
5. Salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah
satu siswa.
G. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan
sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses
pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru
yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil
karya/projek dengan rubric penilaian sebagai berikut.
1. Bentuk Penilaian: Nontes (Ringkasan)
Instrumen Penilaian: Rubrik
KD Bahasa Indonesia 3.7 dan 4.7
Refleksi Guru
Catatan Guru
1. Masalah :……….
2. Ide Baru :………..
3. Momen Spesial :………….
……………………………… ………………………………
NIP. ………………………… NIP………………………….
177
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
C. TUJUAN
1. Dengan mencermati teks bacaan, siswa mampu membuat peta pikiran tentang
pokok pikiran dan informasi penting yang terdapat dalam teks bacaan daur hidup
hewan secara tepat.
2. Dengan membuat diagram, siswa mampu membedakan daur hidup tiga jenis
hewan yang berbeda secara tepat.
3. Dengan menyimak informasi yang diperoleh, baik dari presentasi maupun
kegiatan sebelumnya, siswa mampu membuat tulisan tentang daur hidup hewan,
terutama yang mengalami metamorfosis, secara benar.
4. Dengan mencermati perbedaan tangga nada mayor dan minor, siswa mampu
menyanyikan lagu nasional bertangga nada minor secara baik dan benar.
D. MATERI
1. Tipe-tipe ekosistem.
2. Teks bacaan daur hidup hewan.
3. Penegertian tangga nada minor.
4. Teks lagu kupu-kupu yang lucu dan lagu nasional yang berjudul ” Syukur”.
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pembukaan 1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, 15 menit
(Google menanyakan kabar dan mengecek kehadiran
Meet) siswa
2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh
salah seorang siswa. Siswa yang diminta
membaca do’a adalah siswa siswa yang hari ini
datang paling awal. (Menghargai kedisiplikan
siswa/PPK).
3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan
sikap disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi
tercapainya sita-cita.
4. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau
lagu nasional lainnya. Guru memberikan
penguatan tentang pentingnya menanamkan
semangat Nasionalisme.
5. Pembiasaan membaca/ menulis/
mendengarkan/ berbicara selama 15-20 menit
179
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
materi non pelajaran seperti tokoh dunia,
kesehatan, kebersihan, makanan/minuman sehat ,
cerita inspirasi dan motivasi . Sebelum
membacakan buku guru menjelaskan tujuan
kegiatan literasi dan mengajak siswa
mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Apa yang tergambar pada sampul buku.
• Apa judul buku
• Kira-kira ini menceritakan tentang apa
• Pernahkan kamu membaca judul buku seperti
ini
B. Ayo Berkreasi
180
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
➢ Siswa membuat diagram yang
memperlihatkan daur hidup tiga jenis hewan
yang berbeda.
➢ Siswa mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya dengan percaya diri.
➢ Kegiatan ini untuk membantu siswa
memahami KD IPA 3.5.
C.Ayo Menulis
➢ Siswa membuat teks nonfiksi tentang daur
hidup hewan pilihan siswa. Siswa dapat
menggunakan informasi dari hasil kerja
kelompoknya atau kerja kelompok lain dalam
diagram daur hidup hewan.
D.Ayo Mencoba
➢ Guru mengaitkan daur hidup hewan, salah
satunya kupu-kupu, dengan sebuah lagu anak-
anak di masa lalu, yakni Kupu-Kupu yang Lucu.
Guru mengingatkan siswa bahwa lagu-lagu yang
sering kita dengar biasa dimainkan pada tangga
nada mayor dan minor.
➢ Siswa diminta untuk membaca keterangan
singkat tentang karakter lagu dengan tangga nada
mayor dan minor dan menceritakannya kepada
teman sebangkunya. Guru mengingatkan bahwa
dengan mengetahui jenis tangga nada dari
sebuah lagu, dapat membantu siswa
memainkannya atau menyanyikannya dengan
baik dan benar.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Menyanyikan lagu-lagu dalam berbagai tangga
nada dengan iringan musik.
E. Ayo Berlatih
1. Carilah perbedaan dan persamaan antara daur
hidup hewan yang mengalami metamorfis dan
yang tidak mengalami metamorfosis!
2. Jelaskan dan gambarkan daur hidup salah satu
hewan berikut: siput air, kucing, dan katak!
G. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan
sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses
pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru
yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil
karya/projek dengan rubric penilaian sebagai berikut.
182
Refleksi Guru
Catatan Guru
1. Masalah :……….
2. Ide Baru :………..
3. Momen Spesial :………….
…………………, ..............
184
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
C. TUJUAN
1. Dengan membuat peta pikiran, siswa mampu menjelaskan isi bacaan secara baik
dan benar.
2. Dengan membuat sebuah kliping, siswa mampu mempresentasikan usaha
mempersatukan NKRI secara tepat.
3. Dengan menggunakan alat musik, siswa mampu menyanyikan lagu bertangga
nada minor secara percaya diri.
D. MATERI
1. komponen-komponen yang ada pada tiap-tiap ekosistem
2. Usaha-usaha masyrakat menjaga NKRI.
3. Pengertian tangga nada minor dan lagu yang bertangga nada minor.
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pembukaan 1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, 15 menit
menanyakan kabar dan mengecek kehadiran
siswa
2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh
salah seorang siswa. Siswa yang diminta membaca
do’a adalah siswa siswa yang hari ini datang paling
awal. (Menghargai kedisiplikan siswa/PPK).
3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan
sikap disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi
tercapainya sita-cita.
4. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau
lagu nasional lainnya. Guru memberikan
penguatan tentang pentingnya menanamkan
semangat Nasionalisme.
186
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
5. Pembiasaan membaca/ menulis/ mendengarkan/
berbicara selama 15-20 menit materi non pelajaran
seperti tokoh dunia, kesehatan, kebersihan,
makanan/minuman sehat , cerita inspirasi dan
motivasi . Sebelum membacakan buku guru
menjelaskan tujuan kegiatan literasi dan mengajak
siswa mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan
berikut:
• Apa yang tergambar pada sampul buku.
• Apa judul buku
• Kira-kira ini menceritakan tentang apa
• Pernahkan kamu membaca judul buku seperti ini
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
➢ Guru mengingatkan siswa untuk mencatat setiap
informasi penting di setiap paragraf.
➢ Secara mandiri, siswa meringkas isi teks bacaan
ke dalam sebuah bentuk tuisan untuk diceritakan
kepada teman di sebelahnya.
➢ Kegiatan ini dilakukan untuk memahamkan
siswa terhadap KD BI 4.7.
A. Ayo Mencoba
➢ Guru menjelaskan kembali mengenai usaha-
usaha bangsa Indonesia mempersatukan bangsa
Indonesia dalam bentuk Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Usaha-usaha ini dilakukan tanpa henti
dan tanpa pamrih oleh segenap pemimpin bangsa.
➢ Guru menyupervisi siswa dalam melakukan
diskusi kelompok tentang upaya menjaga persatuan
dan kesatuan yang dilakukan oleh pemerintah dan
masyarakat dimulai dari masa setelah kemerdekaan
hingga saat ini.
➢ Siswa mempersiapkan diri untuk
mempresentasikan hasil kliping yang berisikan
usaha-usaha menjaga persatuan dan kesatuan dari
majalah, koran, atau internet.
Hasil yang diharapkan:
− Sikap saling menghargai atas pendapat orang
lain pada saat siswa melakukan diskusi kelompok.
− Keterampilan siswa dalam mempresentasikan
hasil kliping yang sudah ia siapkan.
− Catatan: Kegiatan ini digunakan untuk
memahamkan siswa tentang KD PPKn (KD 3.4
dan 4.4).
B. Ayo Berkreasi
➢ Guru mengulas kembali sebuah lagu bertangga
nada minor dan kemudian membimbing siswa
untuk berlatih menyanyikannya kembali.
➢ Siswa diminta untuk menghayati lagu tersebut
pada saat menyanyikannya kembali.
➢ Tiap-tiap siswa kemudian mengemukakan
perasaannya pada saat mereka menyanyikan lagu
tersebut.
➢ Guru memberikan waktu kepada siswa untuk
memilih sebuah alat musik yang dapat mereka
mainkan.
➢ Secara berkelompok, beberapa siswa berlatih
memainkan alat musik untuk mengiringi beberapa
188
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
siswa yang menyanyikan lagu bertangga nada
minor tersebut.
➢ Siswa diberi semangat dalam mempersiapkan
diri mereka bersama kelompoknya untuk bernyanyi
dan bermain musik
C. Ayo Berlatih
➢ Apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya
perubahan ekosistem?
➢ Kegiatan manusia seperti apa sajakah yang
dapat memengaruhi perubahan ekosistem?
➢ Usaha-usaha apa sajakah yang telah dilakukan
masyarakat Indonesia untuk mempertahankan
NKRI?
➢ Sebutkanlah paling sedikit dua lagu nasional
bertangga nada mayor dan minor.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
10. Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk
menumbuhkan nasionalisme, persatuan, dan
toleransi.
11. Salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah
satu siswa.
G. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan
sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses
pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru
yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil
karya/projek dengan rubric penilaian sebagai berikut.
Refleksi Guru
Catatan Guru
1. Masalah :……….
2. Ide Baru :………..
3. Momen Spesial :………….
……………………………… ………………………………
NIP. ………………………… NIP………………………….
192
ANGKET PRAKTIKALITAS
BAHAN AJAR TEMATIK TERPADU BERBASIS LITERASI
NO PERNYATAAN SS S TS STS
1. Waktu yang dibutuhkan untuk memahami materi
sudah sesuai dengan waktu yang tersedia
2. Sudah memuat materi yang bisa dipahami sesuai
dengan pengetahuan dasar siswa
3. Penyajian materi dan contoh membantu siswa dalam
membangun pemahaman konsep
4. Pertanyaan-pertanyaan, instruksi atau perintah yang
diberikan membantu siswa dalam membangun
pemahaman terhadap konsep
5. Memuat latihan yang sesuai dengan tingkat
kemampuan siswa
6. Memuat kata yang jelas dan mudah dipahami siswa
7. Memuat kalimat yang jelas dan mudah dipahami
siswa
8. Menggunakan istilah-istilah yang mudah dipahami
siswa
9. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
10. Instruksi/perintah dalam teks/wacana jelas dan
mudah dipahami
11. Instruksi/perintah dalam latihan jelas dan mudah
dipahami
12. Penggunaan bahan ajar mendorong siswa untuk aktif
mengembangkan kemampuan literasi (mengakses,
memahami dan menggunakan sesuatu secara cerdas
melalui berbagai aktivitas antara lain membaca,
melihat, menyimak, menulis dan/atau berbicara)
13. Penggunaan bahan ajar dapat meningkatkan
kemampuan siswa untuk mengakses informasi dan
pengetahuan
14. Penggunaan bahan ajar mendorong siswa untuk aktif
berfikir dalam menyelesaikan pertanyaan yang
diajukan
15. Penggunaan bahan ajar mendorong siswa untuk
mencurahkan waktu lebih banyak dalam
mengerjakan latihan.
193
Lampiran 13. Perolehan Skor Praktikalitas Tahap Uji Coba Lapangan Utama
Lampiran 17 Analisis Validitas Butir, Indeks Kesukaran dan Daya Beda Soal