You are on page 1of 20

ISSN : 2338 - 4794

Vol. 4. No. 3 September 2016

PELAKSANAAN STRATEGI BISNIS DAN PEMASARAN


PT. BLUE BIRD, TBK
Iwan Kurniawan Subagja *)
Program Studi Manajemen UNKRIS
Alamat : Kampus Unkris Jatiwaringin Jakarta Timur
Email : iwan.kurniawan@ekonomi-unkris.ac.id

Abstract: The improvement in Indonesia's economy gradually is the result of the construction carried out
during this causes additional income and consumer spending patterns. Changes in spending patterns and
consumer spending was particularly noticeable for those who live in urban areas, especially large cities. The
long experience of managing a transport business to support the company's efforts to develop new
technologies and managing human resources, in order to stay ahead. From its headquarters in Jakarta, the
company has developed rapidly penetrated other business while maintaining customer service as a guide. The
long experience of managing a transport business to support the company's efforts to develop new
technologies and managing human resources, in order to stay ahead. From its headquarters in Jakarta, the
company has developed rapidly penetrated other business while maintaining customer service as a guide.
Competition taxis in big cities, especially Jakarta, was now so tight, so the service is more preferred. Hence
the need for a good strategy to win the competition and maintain market share. One was in the company of
Blue Bird Group doing business and marketing strategies to win the competition and maintain market share
taxi transportation in Indonesia. Research methodology in this case with the SWOT analysis, five Poter’s,
matrix’s space and marketing analysis. Methods of data collection is done by conducting research directly
related to the company in order to obtain the necessary data, that is by interview and observation. The result
of research is adding fleet, increasing coverage at the new location, especially at the level of municipalities,
improve service quality and level effesiensi operation, increase limousine division in several cities, improve
prifitabilitas company. Advantage of the company at PT Blue Bird was in corporate governance, natural
environmental management company, in the management of seasonal factors, the application of information
technology, the implementation of safety standards and management.

Kata kunci : Strategi bisnis, pemasaran , keunggulan perusahaan.

95
PENDAHULUAN Manajemen strategi adalah bidang ilmu
manajemen perusahaan secara keseluruhan,
Membaiknya perekonomian Indonesia dimana ada serangkaian tindakan dan
secara berangsur-angsur merupakan hasil pengambilan keputusan manajerial dalam
dari pembangunan yang dilaksanakan menentukkan kinerja untuk jangka panjang.
selama ini menyebabkan penambahan Fred R David (2009) mendefinisikan :
pendapatan dan pola pembelanjaan Manajemen strategi adalah seni dan ilmu
masyarakat. Perubahan pola belanja dan untuk merumuskan, melaksanakan dan
konsumsi masyarakat ini sangat terasa bagi mengevaluasi kuputusan yang
mereka yang tinggal di daerah perkotaan, memungkinkan lintas organisasi fungsional
khususnya kota-kota besar. Tuntutan untuk mencapai tujuan. Menurut Bambang
kehidupan modern yang mengutamakan Hariadi (2003) berpendapat bahwa :
efisiensi dan efektivitas menyebabkan Manajemen strategi adalah suatu proses
masyarakat diperkotaan cenderung memilih yang sistematis yang dirancang oleh
untuk transportasi yang dapat memenuhi manajemen untuk merumuskan strategi,
yang dapat memuaskan perkembangan melaksanakan strategi, dan mengevaluasi
tranportasi umum yang disediakan oleh strategi untuk memberikan nilai terbaik
pemerintah saat ini sangat terbatas baik dari kepada pelanggan untuk sebuah tujuan
segi jumlah maupun kualitas layanan, maka organisasi.
untuk memenuhi kebutuhan tersebut Kerangka analisis dalam perumusan strategi
mengundang para pihak swasta untuk dapat ( Fred R. Davis, 2009 : 323 ) sebagai berikut
memenuhi kebutuhan masyarakat. : 1). Tahap input, terdiri dari sebuah
Saat ini dimana masyarakat kelas External Factors Ecaluation (EFE) Matrix,
menengah perkotaan memiliki peningkatan Internal Factors Evaluation (IFE) Matrix
pendapatan dan mengejar efisiensi waktu, dan Competitive Profil Matrix 2). Tahap
layanan transportasi menjadi sebuah penyesuaian, terdiri dari Kekuatan,
kebutuhan yang tidak dapat terelakkan. Kelemahan, Kesempatan dan Ancaman
Sejak kemunculannya di tahun 1970an, Blue (SWOT Analisis), SPACE matrix, Boston
Bird telah berhasil meraih pangsa pasar yang Consulting Group (BCG) Matrix dan Grand
terbesar untuk konsumen layanan jasa Strategi Matrix, Internal External (IE).3).
transportasi, namun di masa depan tantangan Tahap keputusan yang terdiri dari
dan peluang untuk Blue Bird akan semakin Quantitative Strategic Olanning Matrix
dinamis. Kemunculan jaringan transportasi (OSPM).
berbasis aplikasi android, kemudahan Perbedaan pengertian antara istilah
pembelian kredit kendaraan bermotor, strategi, tujuan dan taktik adalah :
semakin sempitnya jalanan ibukota karena Tujuan :
volume kendaraan dan tidak menentunya Tujuan perusahaan adalah
harga bahan bakar minyak; semuanya memberikan kepuasan kepada pembeli dan
menunjukkan arah ketidakpastian akan masyarakat yang lain dalam pertukarannya
performa bisnis Blue Bird dimasa depan. untuk mendapatkan sejumlah laba, atau
perbandingan antara penghasilan dan biaya
LANDASAN TEORI yang menguntungkan.
Strategi :
Strategi Strategi adalah suatu rencana yang
Keberhasilan suatu strategi yang telah diutamakan untuk mencapai tujuan
ditetapkan sangat ditentukan oleh seberapa perusahaan. Beberapa perusahaan mungkin
besar tingkat kesesuaian strategi tersebut mempunyai tujuan yang sama tetapi strategi
dengan perubahan lingkungan, persaingan, yang dipakai untuk mencapai tujuan tersebut
serta situasi organisasi. dapat berbeda. Strategi dibuat berdasarkan

96
suatu tujuan. kebutuhan. 2). Strategi Harga; Setiap
Taktik : perusahaan selalu mengejar keuntungan
Taktik adalah tahap-tahap atau guna kesinambungan produksi. Keuntungan
langkah-langkah tertentu yang dipakai untuk yang diperoleh pada penetapan harga yang
melaksanakan strategi. Jika manajemen ditawarkan. Harga suatu produk ditentukan
sudah merumuskan tujuan dan strateginya, dari besarnya pengorbanan untuk
maka ia berada dalam posisi untuk menghasilkan jasa tersebut dan laba atau
menentukan taktik. keuntungan yang diharapkan. 3). Strategi
Ada perbedaan yang paling mendasar Saluran Distibusi; Setelah perusahaan
antara taktik dan strategi, yaitu : menciptakan produk dan menetapkan harga
1). Strategi mempunyai ruang lingkup yang yang sesuai, tahap berikutnya adalah
lebih luas dibandingkan dengan taktik. 2). menentukan metode penyampaian produk
Strategi pemasaran memerlukan keputusan yang efektif untuk memilih saluran
dari manajemen tentang elemen-elemen distribusi. Tempat merupakan gabungan
marketing mix perusahaan, sedangkan taktik antara lokasi dan keputusan atas saluran
merupakan program tertentu untuk jangka distribusi. 4). Strategi promosi;
pendek. 3). Strategi bersifat permanen Promosi adalah berbagai kegiatan
sehingga sulit dan memakan biaya besar jika yang dilakukan oleh perusahaan untuk
diadakan perubahan, sedangkan taktik dapat mengkomunikasikan kebaikan – kebaikan
diubah dengan mudah. produk atau layanannya dan membuat para
konsumen sasaran untuk membelinya.
Pemasaran
Seperti yang diketahui bahwa kegiatan Tujuan Promosi
pemasaran atau organisasi merupakan fungsi 1).Menyebarkan informasi produk
pokok disamping produksi. Perusahaan kepada target pasar potensial, 2).Untuk
menekankan bahwa pemasaran berfokus mendapatkan kenaikan penjualandan profit,
pada perencanaan dan pelaksanaan kegiatan 3). Untuk mendapatkan pelanggan baru dan
kegiatan untuk memenuhi kebutuhan menjaga kesetiaan pelanggan, 4).Untuk
konsumennya. menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi
Philip Kotler (2002). Pemasaran adalah lesu pasar, 5).Membedakan serta
suatu proses sosial dimana individu dan mengunggulkan produk dibanding produk
kelompok mendapatkan apa yang mereka pesaing, 6). Membentuk citra produk dimata
butuhkan, dan mereka inginkan dengan konsumen sesuai dengan yang diinginkan,
menciptakan dan mempertahankan produk 7).Sebagai alat komunikasi antara
dan nilai dengan individu dan kelompok perusahaan dan konsumen.
lainnya. Philip dan Duncan (2001), Komponen promosi merupakan
Pemasaran adalah suatu kegiatan yang komponen prioritas terpenting dalam
meliputi langkah–langkah yang diperlukan pemasaran. Kegiatan promosi sangat penting
untuk menempatkan produk ke tangan dan erat kaitannya dalam strategi informasi.
konsumen
Didalam pemasaran diperlukan variable Harga
variable yang terangkum dalam bauran Menurut Tjiptono (2006), secara
pemasaran, terdapat empat komponen yang sederhana istilah harga dapat diartikan
mencakup ; 1). Strategi Produk; Segala sebagai jumlah uang (satuan moneter)
sesuatu (meliputi objek fisik, jasa, dan dan/atau aspek lain (non moneter) yang
tempat, organisasi dan gagasan) yang dapat mengandung utilitas/kegunaan tertentu yang
dan mampu ditawarkan produsen untuk diperlukan untuk mendapatkan suatu jasa.
diminta, dicari, dibeli, digunakan atau Utilitas merupakan atribut atau faktor yang
dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan berpotensi memuaskan kebutuhan dan

97
keinginan tertentu. Harga juga mempunyai untuk membeli pada perilaku sangat efektif.
arti jumlah uang yang harus konsumen Setiap konsumen membutuhkan lebih
bayarkan untuk mendapatkan suatu produk banyak kesadaran mengenai harga dan
(Hermann, et.al, 2007). keadilan dalam harga dalam bentuk paket
Menurut Chandra dalam Tjiptono dan diskon.
(2006) dikatakan bahwa harga merupakan Dari pengertian-pengertian di atas,
pernyataan nilai dari suatu produk (a dapat disimpulkan bahwa penetapan harga
statement of value). Harga adalah apa yang merupakan keputusan kritis yang menunjang
dibayar seseorang untuk apa yang keberhasilan suatu perusahaan.
diperolehnya dan nilainya dinyatakan dalam
mata uang (Wijaya, 2006). Tujuan Penetapan Harga
Keputusan penetapan harga (Tjiptono, Menurut Lupiyoadi (2006), metode
2006) merupakan pemilihan yang dilakukan penetapan harga harus dimulai dengan
perusahaan terhadap tingkat harga umum pertimbangan atas tujuan penetapan harga
yang berlaku untuk jasa tertentu yang itu sendiri, antara lain : a). Bertahan;
bersifat relatif terhadap tingkat harga para Bertahan merupakan usaha untuk tidak
pesaing, serta memiliki peran strategis yang melakukan tindakan-tindakan yang
krusial dalam menunjang implementasi meningkatkan laba ketika perusahaan
strategi pemasaran. Faktor harga produk sedang mengalami kondisi pasar yang tidak
selalu menjadi faktor penting dalam proses menguntungkan. Usaha ini dilakukan demi
dalam konteks setiap pembelian kelangsungan hidup perusahaan. b).
pelanggan/konsumen. Konsumen selalu Memaksimalkan laba; Penentuan harga
memeriksa informasi harga dan nama merek bertujuan untuk memaksimalkan laba dalam
berbeda ketika mereka membuat penilaian periode tertentu. c). Memaksimalkan
pada ukuran kualitas: kemudahan penjualan; Penetapan harga bertujuan untuk
penggunaan, kegunaan, kinerja, ketahanan, membangun pangsa pasar dengan
dan status (Brucks, Zeithaml & Amp; melakukan penjualan pada harga awal yang
Naylor, dalam Rajput, et.al. 2012). merugikan. d). Gengsi atau prestis; Tujuan
Menurut Chang dan Amp; Wildt penetapan harga di sini adalah untuk
dalam Rajput, et.al (2012) harga memiliki memposisikan jasa perusahaan tersebut
pengaruh yang signifikan yang dirasakan sebagai jasa yang eksklusif. e).
kualitas ketika satu-satunya informasi Pengembalian atas investasi (ROI); Tujuan
ditunjukkan tersedia. Menurut studi penentuan harga didasarkan atas pencapaian
konsumen lebih suka untuk memiliki dengan pengembalian atas investasi (return on
harga dan kualitas daripada aspek-aspek investment-ROI) yang diinginkan.
teknis barang tahan lama (Chui et al. dalam Menurut Tjiptono (2004), terdapat dua
Rajput, et.al. 2012). macam tujuan penetapan harga, yaitu tujuan
Alat pemasaran dasar perhatian adalah umum dan tujuan spesifik. Adapun masing-
harga dan nilai harga dapat diukur ke efek masing tujuan tersebut adalah sebagai
dari biaya, markup dan sisi pembayaran berikut. 1). Tujuan umum penetapan harga :
(Chintagunta, dalam Rajput, et.al. 2012). a). Mengurangi risiko ekonomi dari
Seperti sebelumnya studi juga menemukan percobaan produk. b). Menawarkan nilai
bahwa kelompok-kelompok demografis yang lebih baik dibandingkan bentuk/kelas
tertentu seperti perempuan, orang-orang produk pesaing. c). Meningkatkan frekuensi
yang sudah menikah, orang tua dan rumah konsumsi. d). Menambah aplikasi/
pekerja adalah lebih bertanggung jawab pemakaian dalam situasi yang lebih banyak.
untuk untuk menggunakan, informasi harga e). Melayani segmen yang berorientasi pada
secara sadar. Literatur menunjukkan harga harga. f). Menawarkan versi produk yang
memiliki dampak besar bagi konsumen lebih mahal. g). Mengalahkan pesaing dalam

98
hal harga. h). Menggunakan harga untuk terhadap tuntunan anti monopoli. 2).
mengindikasikan kualitas tinggi. i). Penantang Pasar; Penantang pasar
Mengeleminasi keunggulan harga pesaing. menyerang pemimpin pasar dan pesaing lain
j). Menaikkan penjualan produk secara agresif untuk memperbesar pangsa
komplementer. 2). Tujuan spesifik pasar. Penantang dapat memilih dari lima
penetapan harga : a). Menghasilkan surplus jenis serangan umum : frontal, rusuk,
sebesar mungkin. b). Mencapai tingkat pengepungan, menghindar, gerilya, atau
target spesifik tetapi tidak berusaha kombinasinya. Dalam hal strategi serangan
memaksimumkan laba. c). Menutup biaya khusus, penantang dapat mendiskon harga,
teralokasi secara penuh termasuk biaya memproduksi barang lebih murah,
overhead institutional. d). Menutup biaya memproduksi barang pretisis, memproduksi
penyediaan satu kategori jasa atau produk berbagai macam barang, fasilitas penunjang,
tertentu (setelah dikurangi biaya overhead berinovasi luas dalam produk atau distribusi,
institution dan segala macam hibah spesifik. memperbaiki pelayanan, mengurangi biaya
e). Menutup biaya penjualan inkremental manufaktur, atau beriklan secara intensif. 3).
kepada satu konsumen ekstra. f). Mengubah Pengikut Pasar; Pengikut pasar adalah
harga sepanjang waktu untuk memastikan perusahaan peringkat dua (di belakang
bahwa permintaan sesuai dengan penawaran pemimpin pasar) yang mau
yang tersedia pada setiap waktu tertentu mempertahankan pangsa pasarnya dan tidak
(sehingga bisa mengoptimalkan kapasitas mau menimbulkan gejolak. Namun, bahkan
produktif). g). Menetapkan harga sesuai pengikut pasar harus memiliki strategi yang
dengan perbedaan kemampuan membayar bersasaran mempertahankan dan
berbagai segmen pasar yang menjadi target meningkatkan pangsa pasar serta
pemasaran organisasi. memperluas pasar. Pengikut dapat berperan
sebaagai pemalsu, pengklop, peniru, dan
Strategi Pemimpin Pasar, Penantang pengadaptasi. 4). Perelung Pasar; Perelung
Pasar, Pengikut Pasar, dan Perelung pasar adalah menjadi pengikut di pasar besar
Pasar yang menjadi pemimpin di pasar kecil, atau
1). Pemimpin Pasar; Pemimpin pasar relung pasar (nitcher). Perusahaan kecil
memiliki pangsa pasar terbesar dalam pasar umumnya menghindari persaingan melawan
produk yang relevan. Untuk tetap menjadi perusahaan besar dengan mengincar pasar
perusahaan yang dominan, pemimpin kecil yang tidak menarik perusahaan besar.
melakukan tiga kegiatan. Pertama, ia
mencari cara untuk memperbesar METODE PENELITIAN
permintaan pasar keseluruhan dengan
mencari pemakai baru; kegunaan baru, dan Metode penelitian yang digunakan
lebih banyak penggunaan atas produk itu. dalam penelitian ini adalah dengan Metode
Kedua, ia mencoba melindungi pangsa Delphi, five Poter’s, space matrix dan
pasarnya saat ini melalui strategi pertahanan marketing analysis. Metode Delphi
posisi, rusuk, mendahului, serangan balik, digunakan untuk mengambil informasi
bergerak, atau mundur. Pemimpin yang tentang SWOT dari Blue Bird. Subjek dari
paling canggih melindungi diri mereka pengambilan data adalah dewan direksi dan
dengan melakukan segalanya secara benar, dewan komisaris dari Bluebird terdapat 3
sehingga tidak tersedia peluang untuk subject yaitu Bayu Priawan Djokosoetono
serangan pesaing. Ketiga, ia mungkin sebagai Chairman Bluebird Group, Harris
mencoba memperbesar pangsa pasarnya. Sutresna Direktur Utama pusaka GPS dan
Strategi ini masuk akal jika profitabilitas Kresna Djokosoetono Direktur Bluebird
bertambah dengan naiknya pangsa pasar dan Group diharapkan input dari jawaban
jika perusahaan tidak perlu khawatir

99
mereka dapat mencerminkan strategi PEMBAHASAN
kedepan.
SWOT Analysis adalah alat yang tepat Faktor Internal
untuk membantu manager membentuk
empat tipe strategi: SO (Strength- Tabel 1. Analisis SWOT Strenght – Weakness
Opportunities) strategies, WO (Weakess- Faktor internal Bobot Rating
Nilai
Bobot
Opportunities) strategies, ST (Strength- Strenghts
Threat) strategies, dan WT (Weakness- Kekuatan merk 0.14 4 0.56
Threat) strategies. Motivasi kekuatan konsumen yang
0.06 3 0.56
Strategi SO menggunakan kekuatan kuat
Selalu mendapatkan kekuatan 0.05 3 0.09
internal perusahaan untuk mengambil Produk kostumisasi 0.07 4 0.28
keuntungan dari peluang eksternal. Strategi Menyediakan keamanan dan
0.07 4 0.28
WO bertujuan untuk meningkatkan ketenangan dalam pelayanan
kelemahan internal dengan mengambil Tingginya penjualan produksi jasa 0.08 4 0.32
keuntungan dari peluang eksternal. Strategi Etika pegawai 0.07 4 0.28
ST menggunakan kekuatan perusahaan Fokus pada pengembangan
0.07 4 0.28
perusahaan
untuk menghindari atau mengurangi
Weakness
pengaruh dari ancaman eksternal. Strategi
WT adalah taktik pertahanan yang dilakukan Harga yang mahal 0.14 1 0.14

untuk mengurangi kelemahan internal dan Fluktuasi harga saham perusahaan 0.04 2 0.08
menghindari ancaman eksternal. Jumlah pengambil keputusan yang
0.07 2 0.14
banyak
Ketergantungan terhadap suplier 0.14 1 0.14
Strength : armada yang banyak, sudah
Total 1.00 3.19
menjadi market leader di bidang nya,
Sumber : Wawancara pejabat Blue Bird yang
pelayanannya baik, Karyawan yang handal,
memiliki expertise/keahlian dan diolah
inovasi pada bidang penerapan tekhnologi
kemudahan pemesanan.
A. Internal Factor Evaluation (IFE)
Matrix
Weakness : tidak dapat menerapkan banyak Dua faktor utama untuk sukses dalam
promosi dan diskon pada harga menyangkut industri transportasi adalah kekuatan nama
peraturan yang di buat oleh pemerintah dan dari sebuah produk (strong brand name) dan
organda. harga (high price) dan diberikan nilai beban
0.14.
Opportunities : Blue Bird merupakan Blue Bird juga baik dalam menyediakan rasa
perusahaan terbesar taksi yang masih dapat aman dan nyaman kepada pelanggan, tingkat
mengembangkan bisnis nya ke banyak produksi yang tinggi (High Production), dan
daerah dengan potensi pertumbuhan etika karyawan (Employee Ethics).
penduduk dan kurang nya transportasi Secara keseluruhan, Blue Bird mendapatkan
umum lain nya di kota-kota besar dan kota nilai 3.19 yang mengindikasikan masih ada
lainya. ruang untuk peningkatan di bagian operasi,
strategi, kebijakan dan prosedur.
Threat : adapun ancaman blue bird adalah

2. Weakness
dengan bermunculan nya aplikasi-aplikasi
Harga yang mahal.
penyewaan mobil yang berbasis aplikasi.
Blue bird memiliki keharusan untuk patuh
terhadap ketetapan harga yang di tetapkan
oleh pemerintah dan organda sehingga sulit
bersaing dengan produk sejenis yang tidak


resmi.
Ketergantungan terhadap supplier

100
Bluebird masih memiliki ketergantungan OPPORTUNITY THREAT
yang tinggi terhadap supplier suku cadang


Strategi fokus di domestik
dan product pendukung yang merupakan
 
market Taxi lokal berkembang
dealer resmi dari armada yang di pakai oleh Bertambahnya jumlah Kompetitor memiliki

 
penduduk perusahaan di Jakarta
pihak Bluebird.

Perusahaan taxi pertama Tuntutan dari pihak


perusahaan digunakan untuk internal keluarga


Faktor Eksternal penjualan produk dan jasa Kompetitor
Website bersifat online untuk menawarkan tarif lebih

 
mendeteksi lokasi murah
Tabel 2. Analisis SWOT Opportunity Bersaing di pangsa pasar Kompetitor melakukan


menengah revitalisasi pelayanan
Nilai Kompetitor memiliki unit dan
Faktor Kunci Eksternal Bobot Nilai

bobot penjualan jasa yang rendah
Berasosiasi dengan
OPPORTUNITIES pemerintah
Sumber : Data diolah
Permintaan layanan transportasi
umum khususnya taxi yang baru
tergarap sebesar 10% sehingga 0.15 4 0.6 1. Intensif
masih menyisakan peluang Sisi Keuangan
sebesar 90%.
1. Blue Bird telah memasuki pasar modal
Peningkatan penduduk yang tahun Oktober 2014 dimana pada posisi
sangat pesat di Indonesia akan April 2015 berhasil meningkatkan kapital
memperluas pangsa pasar di 0.15 4 0.6
industri layanan transportasi atau modal secara signifikan hampir sebesar
umum khususnya taxi 50% dari sebelumnya sebesar Rp.
5.500.000.000.000 menjadi Rp.
Banyaknya yang berpindah dari 8.000.000.000.000.
moda transportasi umum selain 0.1 3 0.3
taxi ke mode transportasi taxi
Tabel 4. Laporan dan Rasio Keuangan PT. Blue
Meningkatnya jumlah
Bird
0.1 3 0.3 LABA RUGI 31 Desember 30 April
perkantoran dan tempat hiburan KOMPREHEN
SIF
KONSOLIDAS 2009 2010 2011 2012 2013 2013** 2014
Nilai tambah armada 0.025 1 0.025 IAN
1.882 2.209 2.563 3.099 3.920 1.121.8 1.476
Pendpatan neto
.890 .139 .998 .340 .915 78 .770
Meningkatnya permintaan
0.1 2 0.2 Beban usaha
276.5 370.6 412.8 474.3 342.5
97.697
12.07
jumlah taxi 62 55 28 84 69 9
Total laba 73.37 41.25 59.55 118.1 713.2 266.79 271.4
Sumber : Wawancara pejabat Blue Bird yang memiliki komprehensif 6 9 4 71 02 6 93
expertise/keahlian dan diolah Laba per saham
dasar yang

Tabel. 3 Analisis S W O T Diatribusikan


kepada pemilik
STRENGTH WEAKNESS
  Harga yang mahal
Entitas induk 590 3.301 476 404 333 124 127

  Banyaknya pimpinan
Merk yang kuat
* disajikan kembali
 Kompetitor
Motivasi konsumen yang


kuat memiliki ** tidak audit
 Tingkat sumber daya
Meningkatkan profitabilitas banyak diversifikasi
Sumber : Wawancara pejabat Blue Bird yang memiliki

pada saat krisis
expertise/keahlian, Data diola
Pengembangan produk manusia


layanan
Memberikan jaminan
Sisi Operation

keamanan ke konsumen


2 digit 1. Memperluas jaringan operasi ke
Melipat gandakan
berbagai kota yang saat ini tumbuh

pendapatan
Tingginya penjualan layanan menjadi kota bisnis, kota wisata atau

jasa
Fokus pada pengembangan
kota industri baru.
perusahaan 2. Terus memperbaiki layanan seiring
dengan kemajuan teknologi informasi
untuk meningkatkan loyalitas pelanggan

101
dengan cara meningkatkan loyalita dengan perusahan taksi Gamiya dan
bekerja termasuk didalamnya pengemudi Express.
sebagai ujung tombak pelayanan. Internal Assessment
3. Memudahkan cara pemesanan dan cara Penilaian internal adalah proses
pembayaran bagi para pelanggan agar mengidentifikasi kemudian mengevaluasi
kepuasan pelanggan menjadi terus strength dan weakness suatu perusahaan
meningkat. dalam ruang lingkup bisnis yaitu sisi
Sisi Marketing keuangan, operasi, research & development,
1. Menciptakan pelanggan yang loyal human resource, system operasi, dan
dengan pelayanan prima dari seluruh pemasaran. Strength dan weakness suatu
segmentasi pasar yang dimiliki oleh PT. perusahaan dapat dijadikan sebagai
Blue Bird. competitive intelligent yang dapat dilihat
2. Memberikan bonus bagi pelanggan loyal dari competitor.
Blue Bird guna mendapatkan pelayanan Internal Assessment dapat dilakukan dengan
taksi terutama pada segmentasi eksekutif beberapa alat penilaian, yaitu:
dan lemusin. a. Value Chain Analysis
3. Memberikan akses pelanggan terlibat b. Resource Based View
dalam kegiatan sosial yang dilakukan c. Internal Factor Evaluation (IFE)
Blue Bird bersama manajemen dan Matrix
pengemudi.
Tabel 6. Matrix Evaluasi Faktor Eksternal (EFE)
Competitive Profil Matrix dan Matrix Faktor Internal (IFE)
Tabel 5. Competitive Profile Matrix Faktor kunci
Nilai
Rating Skor
bobot
Indikator Blue Bird Gamya Express
EFA
Nilai Nilai Nilai
Faktor Bobo Ratin
bobo
Ratin
Bobo
Ratin
Bobo
Strengths (S)
kesuksesan t g g g
t t t Merk yang kuat 0.16 4 0.56
Pilihan Motivasi konsumen yang
0.15 4 0,60 2 0,30 2 0,30 0.06 3 0.56
armada kuat
Kualitas Meningkatkan
0.10 5 0,50 2 0,20 3 0,30
pelayanan profitabilitas pada saat 0.05 3 0.15
krisis
Harga
0.10 3 0,30 3 0,30 3 0,30 Pengembangan produk
kompetitif 0.05 4 0.2
layanan
Pangsa pasar 0.15 5 0,75 3 0,45 3 0,45 Memberikan jaminan
0.07 4 0.28
keamanan ke konsumen
Manajemen 0.05 4 0,20 2 0,10 3 0,15 2 digit 0.05 3 0.15
Posisi Melipat gandakan
0.05 5 0,25 2 0,10 3 0,15 0.07 4 0.28
keuangan pendapatan
Kesetiaan Tingginya penjualan
0.20 4 0,80 2 0,40 2 0,40 0.07 4 0.28
pelanggan layanan jasa
Fokus pada
Pengembagna pengembangan 0.07 4 0.28
0.20 2 0,40 4 0,80 4 0,80
n domestik
perusahaan
Total 1.00 3,80 2,65 2,85 Total Strengths (S) 1.9
Weakness (W)
Sumber : Wawancara pejabat Blue Bird yang memiliki Harga yang mahal 0.14 1 0.14
expertise/keahlian dan diolah Banyaknya pimpinan 0.05 2 0.08
Kompetitor memiliki
0.08 2 0.16
banyak diversifikasi
Berdasar CPM Matrix dapat disimpulakan Tingkat sumber daya
0.08 4 0.32
bahwa PT. Ble Bird masih mendominasi manusia
Total Weakness (W) 0.46
dibanyak bidang karena PT. Blue Bird Total Strengths (S) &
1 2.35
adalah pelopor taksi di Indonesia, sehingga Weakness (W)
brand image kuat tertanam bagi pelanggan. IFA
Opportunity (O)
Ini mengarah pata PT. Blue Bird bisa Strategi fokus di domestik
0.06 3 0.18
menjadi pemimpin pasar bila dibandingkan market
Bertambahnya jumlah 0.09 4 0.36

102
Nilai posisi ini menandakan PT. Blue Bird yang
Faktor kunci Rating Skor
bobot kuat dan berpeluang, Rekomendasi strategi
penduduk yang diberikan adalah Progresif, artinya PT.
Perusahaan taxi pertama 0.06 4 0.24
perusahaan digunakan
Blue Bird dalam kondisi prima dan mantap
untuk penjualan produk 0.08 2 0.16 sehingga sangat dimungkinkan untuk terus
dan jasa
Website bersifat online
melakukan ekspansi, memperbesar
0.09 2 0.18
untuk mendeteksi lokasi pertumbuhan dan meraih kemajuan secara
Bersaing di pangsa pasar maksimal.
0.08 2 0.12
menengah
Kompetitor memiliki unit
dan penjualan jasa yang 0.07 2 0.14
rendah
Berasosiasi dengan
0.08 1 0.08
pemerintah
Total Opportunity (O) 1.46
Threat (T)
Taxi lokal berkembang 0.08 4 0.32
Kompetitor memiliki
0.07 1 0.07
perusahaan di Jakarta
Tuntutan dari pihak
0.07 1 0.07
internal keluarga
Kompetitor menawarkan
0.08 3 0.24 Sumber : Wawancara pejabat Blue Bird yang memiliki
tarif lebih murah
Kompetitor melakukan expertise/keahlian, Data diolah, 2015
0.09 4 0.36
revitalisasi pelayanan
Total Threat (T) 1.06 Gambar 2. Posisi dan Pertumbuhan Industri


Total Opportunity (O) PT. Blue Bird
0.39 2.52
& Threat (T)
Divisi Taksi dan produksi sejenis
Sumber : Wawancara pejabat Blue Bird yang memiliki
expertise/keahlian dan diolah, 2015 berada pada kuadran II (star),
menggambarkan peluang pertumbuhan dan
Total nilai analisis QSPM pada faktor profitabilitas jangka panjang terbaik bagi
memperbanyak tipe taksi sebesar 6.29 dan Blue Bird. Divisi dengan pasar relatif yang
faktor membuat pool dan agen distribusi tinggi dan tingkat pertumbuhan yang besar
layanan sebesar 4.55. Nilai akhir ini harus memperoleh investasi yang substansial
menentukan semenarik apa satu strategi untuk mempertahankan dan memperkuat
dibandingkan dengan strategi lainnya, juga posisi pasar. Blue Bird dapat menggunakan
diharapkan bisa mempermudah proses strategi konservatif dengan memperbaiki
pengambilan keputusan atau penyelesaian kekurangan internal sambil memanfaatkan
masalah. Saat ini PT. Blue bird telah dari banyak peluang yang ada.
merambah ke bisnis properti dan hotel di • Integrasi kebelakang, integrasi
daerah kota wisata dan bisnis serta industri kedepan dan integrasi horizontal, penetrasi
seperti pertambangan yang ada di pasar, pengembangan pasar, serta
Pekanbaru. Untuk contoh daerah wisata pengembangan produk merupakan strategi
seperti yang ada di Bali, Lombok dan yang sesuai.
Manado sedangkan untuk kota bisnis seperti • Divisi Financial Service berada pada
Jakarta, Medan, Surabaya, Makasar dan kuadran I (question mark), memiliki posisi
lain-lain. pasar yang relative tinggi namun bersaing di
Opportunity
4
industri dengan tingkat pertumbuhan yang
3
(2.52 ; 2.35) tinggi. Divisi ini harus melakukan strategi
2
UBAH STRATEGI

KUADRAN III
1
PROGRESIF

KUADRAN I
agresif dengan mengoptimalkan kekuatan
Weakness
4 3 2

KUADRAN IV
1

1
1

KUADRAN II
2 3 4
Streangth

internal untuk memanfaatkan segala peluang


STRATEGI
BERTAHAN
2
DIFERSIFIKASI
STRATEGI
yang ada.
Threath
3

4
Guna mengidentifikasi strategi bagi PT.
Blue Bird secara lebih komprehensif dapat
Gambar 1. Diagram SWOT dilihat melalui strategi sebagai berikut :
Berdasarkan posisi diagram SWOT diatas

103
Tabel. 7. Strategi dengan Interaksi S W O T

INTERAKSI S-W-O-T / T-O-W-S


Opportunities Threat
Strategi fokus di domestik market Taxi lokal berkembang
Bertambahnya jumlah penduduk Kompetitor memiliki perusahaan di Jakarta
Perusahaan taxi pertama Tuntutan dari pihak internal keluarga
SWOT / TOWS perusahaan digunakan untuk penjualan produk dan jasa Kompetitor menawarkan tarif lebih murah
Strategy Analysis Website bersifat online untuk mendeteksi lokasi Kompetitor melakukan revitalisasi pelayanan
Bersaing di pangsa pasar menengah
Kompetitor memiliki unit dan penjualan jasa yang rendah
Berasosiasi dengan pemerintah
Fokus pada pengembangan perusahaan
Interaksi S-O-T SO (3.36) ST (2.96)
Merk yang kuat
Motivasi konsumen yang kuat 1. Melakukan perluasan pasar 1. Memperkuat Brand yang lebih berbeda dibandingkan dengan
Meningkatkan profitabilitas pada saat krisis 2. Memperkuat brand dengan memanfaatkan teknologi khususnya kompetitornya sehingga brand image lebih kuat
teknologi informasi 2. Fokus pada pengembangan perusahaan akan lebih pada
Strength

Pengembangan produk layanan


3. Mengembangkan produk layanan yang berbeda dengan kompetitor diversifikasi produk layanan
Memberikan jaminan keamanan ke konsumen
4. Melakukan kerjasama dengan pemerintah 3. Tingginya tingkat penjualan akan membantu meningkatkan
2 digit 5. Dua angka perkembangan pendapatan dan kompetitor mendapatkan nilai perusahaan
Melipat gandakan pendapatan jumlah produksi penjualan yang lebih rendah
Tingginya penjualan layanan jasa
Interaksi W-O-T WO (1.92) WT (2.98)
Fokus pada pengembangan perusahaan 1. Dengan melalui kostumisasi produk Blue Bird aakan bersaing di 1. Melakukan harga tariff yang kompetitif
Weakness

Kompetitor memiliki banyak diversifikasi industri transportasi 2. Mencari alternative teknolgi dalam meningkatkan pelayanan
2. Fokus pada pengembangan perusahaan PT. Blue Bird di Pangsa pasar 3. Terus melakukan revitalisasi layanan agar dapat
Tingkat sumber daya manusia transportasi khususnya taxi berkompetisi dengan para kompetitor

104
eksternal, maka dapat diperhitungkan
Berdasar analisis TOWS, dapat dilihat nilai rata-rata sebagai berikut :
bahwa PT. Blue Bird memiliki pangsa
FS 4.8
pasar yang besar dan citra merek yang
sangat kuat untuk pelanggan sebagai CA (1,6)
peopor taksi, ini membutuhkan
ES (3)
perusahaan untuk mempertahankan dan
meningkatkan kualitas layanan karena IS 4
persaingan yang begitu kuat membuat
PT. Blue Bird harus menerapkan strategi, FS = Finanvcial Streangth
seperti : Strategi bisnis hulu, pemasaran CA = Competitive Advantage
hilir, pengelolaan strategi bisnis hilir dan ES = Environmental Stability
dukungan strategi fungsi. IS = Industry Streangth

SPACE Matrix Dari perhitungan rata-rata diatas maka


a. Internal Strategic Positioning dapat diketahui posisi koordinat X dan Y
di dalam SPACE Marix di bawah ini :
Tabel 8. Posisi Strategi Internal dan Eksterna
FE
Perusahaan
5
Competitive Advantage Rating
Market Share -1
CONSERVATIVE AGRESISIVE
Quality Product -1
Costumer Loyalty -2
CA IS
Firm Life Cyle -1 5 0 5

Control Over -3
Total -8
COMPETITIVE
Competitive Advantage Rating
Market Share -1
5
Quality Product -1
ES
Costumer Loyalty -2
Firm Life Cyle -1 Gambar 3. SPACE Matrix
Control Over -3
Total -8 Dari perhitungan Strategic Internal (IS
dan CA) dan Strategic External (ES dan
b. External Strategic Position IS), PT. Blue Bird dapat melakukan
o penetrasi pasar, pengembangan taksi, atau
diversifikasi taksi.
Dari tabel posisi strategi internal dan Tahap Keputusan
Environmental Stability Rating
Technology -3 Tabel 8. QSPM Matrix
Demand -2
Price -3 B
Alternative SPA
Barier -4 TOWS GE C GS JUMLAH
Strategy CE
Competitive Pressure -3 G
 
Total -15 Integrasi
- - - 2
Maju
    
Industry Streangth Rating Integrasi
5
Growth Potencial 5 Mundur
    
Profit 4 Integrasi
5
Financial 4 Horizontal
Pengemba
   
Technology 4
Resource Utulization 3 ngan - 4
Total Produk
20

105
   
Penetrasi banyak diversifikasi
- 4
Pasar Tingkat sumber daya
0.08 4 0.32 4 0.32
 
manusia
Diversifikasi - - - 2
Total Weakness (W) 0.46 0.84
Joint Total Strengths (S)
- - - - - 0 1 2.35 2.84
Venture & Weakness (W)
Penghemat
- - - - - 0
an IFA
Divest - - - - - 0 Opportunity (O)
Strategi fokus di
0.06 3 0.18 3 0.18
Likuidasi - - - - - 0 domestik market
Bertambahnya
Sumber : Data diolah 0.09 4 0.36 4 0.36
jumlah penduduk
Perusahaan taxi
0.06 4 0.24 4 0.24
Pilihan Strategi berdasarkan analisis pertama
Perusahaan
QSPM diaatas adalah : digunakan untuk
Integrasi Mundur 0.08 2 0.16 3 0.24
penjualan produk dan
strategi diarahkan keberlanjutan PT. Blue jasa
Bird yang memiliki brand image yang Website bersifat
online untuk 0.09 2 0.18 4 0.36
kuat, dan peningklatan kualitas layanan. mendeteksi lokasi
Pengembangan produk Bersaing di pangsa
0.08 2 0.12 4 0.32
Diverfersifikasi taksi Blue Bird sudah pasar menengah
Kompetitor memiliki
sesuai keinginan konsumen dan unit dan penjualan 0.07 2 0.14 4 0.28
spesifikasi untuk membedakan taksi dan jasa yang rendah
menjadi pemimpin pasar taksi. Berasosiasi dengan
0.08 1 0.08 3 0.24
pemerintah
Total Opportunity
Tabel . 9 Perhitungan QSPM Matrix 1.46 2.22
(O)
Threat (T)
Strategi Alternatif Strategi 1 Strategi 2 Taxi lokal
0.08 4 0.32 4 0.32
berkembang
Kompetitor
Nilai
Faktor Kunci AS TAS AS TAS memiliki
bobot 0.07 1 0.07 2 0.14
perusahaan di
EFA Jakarta
Tuntutan dari
Streangth (S) pihak internal 0.07 1 0.07 1 0.07
Merk yang kuat 0.16 4 0.56 4 0.56 keluarga
Motivasi konsumen Kompetitor
0.06 3 0.56 3 0.56
yang kuat menawarkan 0.08 3 0.24 4 0.32
Meningkatkan tarif lebih murah
profitabilitas pada 0.05 3 0.15 4 0.20 Kompetitor
saat krisis melakukan
0.09 4 0.36 4 0.36
Pengembangan revitalisasi
0.05 4 0.2 4 0.2
produk layanan pelayanan
Memberikan jaminan Total Threat
1.06 1.21
keamanan ke 0.07 4 0.28 4 0.28 (T)
konsumen Total
2 digit 0.05 3 0.15 4 0.20 Opportunity
0.39 2.52 3.42
Melipat gandakan (O) & Threat
0.07 4 0.28 4 0.28 (T)
pendapatan
Tingginya penjualan TOTAL 8.23 10.48
0.07 4 0.28 4 0.28
layanan jasa Sumber : Data diolah
Fokus pada AS adalah attractive score atau skor daya Tarik
pengembangan 0.07 4 0.28 4 0.28 TAS adalah total attractive score atau total skor daya
perusahaan tarik
Total Strengths (S) 1.9 2
Weakness (W)
Harga yang mahal 0.14 1 0.14 1 0.14
Berdasar nilai analisis QSPM
Banyaknya pimpinan 0.05 2 0.08 2 0.08 diperoleh dari 8,23 untuk strategi 1 dan
Kompetitor memiliki 0.08 2 0.16 4 0.32 10.48 untuk strategi 2. Dengan demikian

106
dianggap menerapkan strategi 2 untuk beberapa strategi berikut untuk
meninglatkan pertumbuhan PT. Blue mengembangkan bisnis dan memperkuat
Bird. Dengan menerapkan strategi 2, kepemimpinan Perseroan dalam industri
pengembangan produk yang dipilih diantaranya: 1). Menambah jumlah mobil
sesuai dengan kualitas produk dan pada armada taksi Perseroan. 2).
spesifikasi pasar serta yang membedakan Meningkatkan cakupan di semua lokasi
produk adalah bahwa Blue Bird adalah dimana Perseroan berada dan
diversifikasi produk taksi dan menjadi memperluas layanan ke lokasi-lokasi
pemimpin pasar taksi di Indonesia. baru. 3). Meningkatkan kualitas layanan
PT. Blue Bird saat ini berada pada dan efisiensi operasional secara
tingkatan dimana perusahaan tidak hanya berkelanjutan. 4). Mengembangkan divisi
mendapatkan keuntungan tetapi juga kendaraan limusin dan sewa mobil dan
menghasilkan aliran khas yang cukup bis. 5). Meningkatkan profitabilitas dan
untuk diinvestasikan kembali dalam pengembalian modal secara
bentuk peningkatan modal pada sisi lain berkelanjutan.
PT. Blue Bird saat ini juga tumbuh
menjadi sebuah organisasi yang besar Market Penetration
dimana PT. Blue Bird memiliki Grup Perseroan berencana untuk
organsisasi yang terstruktur secara menambah mobil pada armada Grup
fungsional meskipun pemilik masih Perseroan dengan merealisasikan izin-izin
memegang kunci dalam proses yang telah diterbitkan dan memperoleh
pengambilan keputusan. izin-izin baru guna memenuhi permintaan
PT. Blue Bird kedepan sudah mulai yang meningkat akan layanan taksi Grup
memasuki organisasi fungsi dimana Perseroan. Per tanggal 30 April 2014,
masing-masing bagian harus memiliki Grup Perseroan masih memiliki 7.504
kompetensi yang sesuai dengan bidang izin untuk taksi reguler dan 68 izin untuk
tugasnya dimana hal ini ditandai dengan taksi, dimana Grup Perseroan
parameter PT. Blue Bird telah memasuki merencanakan untuk merealisasikan izin
penawaran perdana saham PT. Blue Bird yang telah diterbitkan dengan taksi baru
diakhir 2012. PT. Blue Bird dalam selama kurun waktu dua tahun ke depan
perkembangan berikutnya akan dan mengembangkan prasarana yang
memasuki tahapan strategi perseroan diperlukan guna mendukung peningkatan
dimana pemilik akan melepaskan armada Grup Perseroan. Dengan
sebagian kepemilikannya dalam bentuk berkembangnya pasar taksi di Indonesia
saham agar tercapai strategi stabilitas ditambah dengan skala dan rekam jejak
dimana pada tahapan ini perubahan Grup Perseroan, Grup Perseroan berharap
lingkungan tidak akan berpengaruh mendapatkan tambahan izin-izin baru
secara formal terutama dalam resiko untuk taksi-taksi baik di lokasi dimana
kerugian dimana resiko kerugian yang Grup Perseroan telah beroperasi dan
ditanggung oleh pemilik sebatas pada lokasi baru yang Grup Perseroan akan
saham yang dimilikinya. PT. Blue Bird masuki dan merealisasikan izin taksi
kedepan juga memasuki strategi tersebut. Perseroan jugadapat
perseroan dimana didalam mempertimbangkan akuisisi secara
pengelolaannya pemilik akan selektif. (sumber Prospektus penawaran
ditempatkan pada posisi dewan komisaris umum perdana saham PT. Blue Bird
dimana dalam keputusan-keputusan 2014).
secara operasional dewan komisaris akan Untuk membedakan lebih jauh
terbatas atau akan dibatasi geraknya. layanan Grup Perseroan dari para pesaing
Perseroan bermaksud untuk menerapkan dan meningkatkan loyalitas pelanggan,

107
Grup Perseroan akan terus fokus pada kendaraan limousin dan sewa mobil Grup
kualitas layanan, konsistensi dan inovasi. Perseroan meningkat dari 2.483
Sebagai contoh, Grup Perseroan kendaraan per 31 Desember 2009
berencana untuk menyempurnakan menjadi 4.524 kendaraan per 30 April
fasilitas pemesanan taksi melalui telepon 2014.Armada sewa bis Grup Perseroan
(call center) dan pengelolaan pesanan, meningkat dari 404 kendaraan per 31
meningkatkan sistem aplikasi pemesanan Desember 2009 menjadi 590 kendaraan
melalui ponsel (mobile), memasang per 30 April 2014. Grup Perseroan
teknologi GPS di lebih banyak kendaraan berencana untuk lebih memperluas unit-
di armada Grup Perseroan dan menambah unit usaha tersebut dengan meningkatkan
opsi pembayaran bagi pelanggan dan layanan yang ditawarkan, memperkuat
terus menyempurnakan program merek, melakukan investasi lebih lanjut
pelatihan pengemudi dan ke dalam jaringan distribusi dan tim
mempertahankan pengemudi. Grup penjualan. Secara Khusus, untuk segmen
Perseroan berkeyakinan bahwa usaha- kendaraan limusin dan sewa mobil,
usaha tersebut akan lebih memperkuat Group Perseroan berencana untuk
pandangan pelanggan terhadap kualitas, mengembangkan kemitraan baru dengan
kehandalan dan keamanan Grup beberapa hotel dan mal, meningkatkan
Perseroan. pelanggan korporasi jangka panjang,
meningkatkan layanan manajemen
Market Development armada dan meningkatkan cakupan
Perseroan berencana untuk bandara yang bisa dilayani oleh Grup
meningkatkan cakupan di kawasan- Perseroan. Untuk segmen sewa bis, Grup
kawasan perumahan, niaga dan Perseroan berencana untuk
komersial, pusat pariwisata dan bandara, mengembangkan kerjasama baru dengan
menambah jumlah pool taksi Grup hotel dan mal, meningkatkan penawaran
Perseroan, membuka gerai di semua layanan untuk pariwisata dan
bandara dimana Grup Perseroan meningkatkan pengawasan terhadap
beroperasi, dan memperluas hubungan pelanggan utama Grup Perseroan, seperti
strategis Grup Perseroan dengan para sekolah-sekolah internasional. Grup
mitra termasuk hotel dan peritel. Grup Perseroan juga berencana untuk
Perseroan yakin rencana tersebut akan meningkatkan hubungan dengan mitra
mendukung Grup Perseroan sebagai industri lainnya dan juga skala bisnis
pemimpin pasar, meningkatkan visibilitas Grup Perseroan yang akan memberikan
merek Grup Perseroan dan meningkatkan Grup Perseroan sejumlah efisiensi modal
pengalaman pelanggan dengan dan biaya. Lebih lanjut, Grup Perseroan
memberikan akses kepada pelanggan terus mengevaluasi peluang untuk
terhadap layanan premium Grup berkembang yang diharapkan dapat
Perseroan. Disamping itu, Grup mendukung rencana perkembangan para
Perseroan berkeyakinan bahwa terdapat pelanggan utama Grup Perseroan di luar
peluang yang luas untuk berkembang di Jakarta.(sumber Prospektus penawaran
lokasi-lokasi di Indonesia dan Grup umum perdana saham PT. Blue Bird
Perseroan akan memasuki lokasi-lokasi 2014)
baru tersebut yang menawarkan tingkat Grup Perseroan memantau secara
pengembalian modal yang terbaik. seksama cakupan dari operasi Grup
Grup Perseroan telah berhasil Perseroan dan jumlah pool dari Grup
meningkatkan jumlah armada kendaraan Perseroan yang dioperasikan sehubungan
limousin dan sewa mobil dan sewa bis dengan masing-masing usaha. Grup
selama tiga tahun terakhir. Armada Perseroan secara terus menerus mengkaji

108
kemungkinan untuk memperluas cakupan satelit baru. Pool satelit, yang didukung
di lokasi-lokasi dimana Grup Perseroan oleh pool standar, memungkinkan Grup
sudah beroperasi, disamping di lokasi- Perseroan untuk memperluas jumlah
lokasi baru.Grup Perseroan secara armada dengan biaya yang minimal.
seksama memilih lokasi pool guna Disamping itu, pool-pool satelit
menjamin lokasi tersebut memenuhi memberikan Grup Perseroan fleksibilitas
spesifikasi lokasi dan kualitas Perseroan. yang lebih besar untuk memperoleh tanah
Sebelum memulai operasi di sebuah karena pool satelit membutuhkan luas
lokasi baru, Grup Perseroan melakukan tanah yang lebih kecil. Group Perseroan
pengkajian yang mendalam atas pasar berusaha untuk memperluas cakupan
taksi/kendaraan limousin dan sewa mobil operasi Group Perseroan melalui akuisisi
dan bis di lokasi tersebut.Grup Perseroan dan rebranding bisnis taksi disaat
umumnya berfokus pada kota-kota yang munculnya kesempatan yang memenuhi
tumbuh dengan pesat dan diyakini kriteria investasi Group Perseroan.
memiliki perkembangan permintaan atas
jasa tertentu yang dapat dimanfaatkan Strategi Diversifikasi
oleh Grup Perseroan melalui pengalaman Dalam kebijakan diversifikasi
dan reputasi yang dimiliki. Untuk strategi PT. Blue Bird terus
langkah awal, Grup Perseroan dapat mengembangkan bisnisnya dengan cara
beroperasi di lokasi baru dengan armada memperluas segmentasi pasar dan
yang relatif kecil Setelah uji coba operasi melakukan diversifikasi produk
di lokasi baru tersebut telah memenuhi diantaranya adalah disamping taksi
kriteria performa Grup Perseroan, maka reguler dan eksekutif yang dikenal oleh
Grup Perseroan akan mempertimbangkan masyarakat saat ini Blue Bird juga
untuk meningkatkan jumlah armada Grup mengembangkan taksi lemusin dan
Perseroan di lokasi baru tersebut dan juga mengembangkan segmentasi bawah lewat
mencakup taksi produk Big Bird nya. Disamping itu PT.
eksekutif, kendaraan limousin dan sewa Blue Bird melalui kebijakan Corporate
mobil dan bis. Grup Perseroan nya sedang melakukan kajian pada
berkeyakinan bahwa kebijakan ekspansi bidang bisnis, hotel dan kawasan wisata
ini dapat mengurangi risiko dan
pengeluaran modal yang terkait dengan Strategi Integratif
saat beroperasi di lokasi baru.Lebih jauh, Grup Perseroan percaya bahwa
Grup Perseroan memberlakukan terdapat berbagai peluang untuk terus
kebijakan rotasi manajer, dimana para meningkatkan produktifitas kegiatan
manajer Grup Perseroan yang usaha, yang dapat lebih meningkatkan
berpengalaman dari lokasi-lokasi yang marjin laba dan efisiensi modal. Grup
telah ada dapat membantu dalam Perseroan bermaksud untuk melakukan
pengoperasian lokasi baru. Grup hal ini dengan terus memanfaatkan skala
Perseroan juga berencana untuk usaha, posisi sebagai pemimpin pasar dan
mengembangkan bisnis melalui akuisisi keberadaan di berbagai wilayah di
perusahaan taksi lain. Indonesia untuk mendorong pertumbuhan
Ketika masuk di lokasi baru, Grup usaha, mempertahankan dan
Perseroan mendirikan sebuah pool mengembangkan posisi Grup Perseroan
standar. Setelah Grup Perseroan sebagai pemimpin di pasar, meningkatkan
membangun posisi yang kuat, Grup brand equity, meningkatkan pengalaman
Perseroan dapat memperluas operasi pelanggan dan menciptakan penghematan
Grup Perseroan pada lokasi tersebut biaya Grup Perseroan.
melalui penambahan pool standar dan Grup Perseroan membeli semua

109
kendaraan Grup Perseroan. Astra Walaupun armada taksi Grup
International yang memasok kendaraan Perseroan saat ini terutama terdiri dari
Toyota dan Mercedes Benz Indonesia Toyota Limo and Mercedes Benz, Grup
yang memasok kendaraan Mercedes Benz Perseroan terus mengkaji dan
merupakan dua pemasok kendaraan mengevaluasi produsen mobil lainnya
terbesar untuk armada Grup Perseroan di dan jenis-jenis kendaraan lainnya. Faktor-
tahun 2011, 2012, 2013 dan empat bulan faktor yang dipertimbangkan ketika
yang berakhir pada tanggal 30 April mengkaji kendaraan untuk armada Grup
2014, yang berkontribusi sebesar 91,3%, Perseroan meliputi harga kendaraan, nilai
92,9%, 91,0 dan 80,1% dari total jual kembali kendaraan, ketersediaan dan
pembelian kendaraan Grup Perseroan. harga suku cadang serta konsumsi bahan
Pemasok kendaraan terbesar Grup bakar kendaraan tersebut.
Perseroan adalah Astra International,
yang berkontribusi sebesar 89% dari IMPLIKASI MANAJERIAL
pembelian kendaraan Grup Perseroan dari
segi total jumlah kendaraan di Tahun Dari hasil pembahasan yang telah
2013. disampaikan pada bab sebelumnya dapat
Grup Perseroan mengajukan disimpulan sebagai berikut : 1). Strategi
pesanan pada Astra International, Nissan Perseroan pada PT. Blue Bird yang
Indonesia dan Mercedes Benz Indonesia diterapkan adalah : a). Penambahan
sesuai kebutuhan sejalan dengan armada angkutan. b). Meningkatkan
kebijakan Grup Perseroan mengenai cakupan pada lokasi baru terutama pada
ekspansi dan peremajaan tingkat kota madya. c). Meningkatkan
kendaraan.Pembelian kendaraan limousin kualitas layanan dan tingkat efisiensi
dan sewa mobil dan bus pada umumnya operasi. d). Meningkatkan devisi
dilakukan sesuai kebutuhan.Grup limousin dibeberapa kota. e).
Perseroan umumnya memiliki perjanjian Meningkatkan prifitabilitas perusahaan.
dengan para pemasok Grup Perseroan 2). Beberapa keunggulan yang
guna mendapatkan harga yang kompetitif. merupakan kekuatan pada PT Blue Bird
Untuk jenis kendaraan yang banyak adalah sebagai berikut : a). Dalam tata
digunakan, pemesanan umumnya 12 kelola perusahaan. b). Dalam pengelolaan
bulan sebelumnya. lingkungan perusahaan. c). Dalam
Pada usaha taksi reguler Grup pengelolaan faktor musiman. d).
Perseroan, per tanggal 30 April 2014 Penerapan Teknologi Informasi. e).
semua kendaraan yang dibeli Grup Penerapan standar keselamatan dan
Perseroan adalah Toyota Limo dan Nissan manajemen. f). Pencapaian prestasi yang
Almera. Perseroan menggunakan jenis diperoleh oleh perusahaan dalam 5 tahun
kendaraan ini untuk usaha taksi reguler terakhir. g). Penerapan strategi dalam
Grup Perseroan karena efisiensi bahan persaingan. h). Pengelolaan penjualan
bakar dan nilai jual kembali yang relatif kendaraan dan perbaikan kendaraan. i).
tinggi. Sehubungan dengan kendaraan Pengelolaan pembiayaan dan pembelian
taksi eksekutif, kendaraan limusin dan kendaraan. j). Pengelolaan kemitraan dan
sewa mobil dan bus, Grup Perseroan program pelatihan. k). Pengelolaan
selalu menyesuaikan jumlah armadanya rekrutmen dan pengemudi. l). Peluasan
sejalan dengan permintaan dan berfokus cakupan operasi perusahaan.
pada pembelian kendaraan yang paling
diminati untuk memastikan kepuasan
pelanggan, utilisasi dan nilai jual
kembali.
110
DAFTAR PUSTAKA 2003. Manajemen Strategis, Jakarta
Keegan, Morarty, and Dunean. 1995.
Afrilita T, Nur. “Analisis SWOT dalam Marketing, Second Edition,
Menentukan Strategi Pemasaran Printice-Hal Internationel, Inc.
Sepeda Motor pada PT. Kismono. 2001. Pengantar Bisnis,
Samekarindo Indah di Samarinda” Penerbit BPFE, Yogyakarta.
eJuornal Administrasi Bisnis, Kotler Philip. 2003. Manajemen
Volume 1, No. 1 page. 56-70, 2013 Pemasaran, Penerbit Erlangga,
Ali, Suryadharma 2001. Dwi Mingguan Edisi XI.
Marketing, Edisi Ketigabelas, Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2001.
Volume 1, Jakarta, Penerbit Prinsip – Prinsip Pemasaran jilid
Dinamika Komunika Marketindo. 1.Jakarta : Erlangga.
Alma, Buchari. 2005. Manajemen Kotler, Philip. 2002 . Prinsip – Prinsip
Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Pemasaran. Jakarta : Erlangga.
Bandung : Alfabeta Kotler, Philip Lamb, Charles W, Hair, Joseph F,
dan Gary Armstrong. 1997. Dasar- Medaniel, Carl. 2001. Pemasaran,
dasar Pemasaran. Jilid 1. Alih Penerbit Salemba Empat, Edisi 2,
Bahasa : Alexander Sindoro. Jakarta.
Jakarta : Prenhallindo. Lupiyoadi, Hamdani. 2006. Manajemen
Basu Swastha dan Irawan, Manajemen Pemasaran Jasa, Penerbit Salemba
Pemasaran Modern, Penerbit Empat Jakarta, Edisi 2.
BPFE, Edisi 2, 2005. Nurlaelasari, Rina et al, Corporate
Basu Swastha DH, Azas - Azas Strategic Management Analysis of
Marketing, Penerbit Liberty, Edisi PT. Ultrajaya Milk Industry and
V, Yogyakarta, 2002. Trading Company Tbk,
Bilson Simamora. 2002. Remarketing for International Journal Science and
Business Recovery, PT. Gramedia Reserach, ISSN (Online) No. 2319-
Jakarta. 7064
Chandra, Gregorius. 2002. Strategi dan P. Siagian, Sondang. 2000. Manajemen
Program Pemasaran, Cetakan Strategi, Cetakan Ketiga, Jakarta :
Pertama, Yogyakarta, Penerbit Bumi Aksara.
Andi. Prospektus Penawaran Umum Perdana
David, Fred R. 2009. “Strategic Saham PT Blue Bird Tbk Tahun
Management : Manajemen 2014
Strategis Konsep” Salemba Empat, R. Jauch Lawrence & Glueck, F. William
Jakarta. (1997), Manajemen Strategi dan
Fandy Tjiptono. 2005. Brand Kebijakan Perusahaan, Edisi
Management & Strategy, Penerbit Ketiga, Jakarta: Erlangga.
Yogyakarta: Andi. Rangkuti, Freddy. 2001. “Reorientasi
Hariadi, Bambang. 2003. “Strategi Konsep Perencanaan Strategis
Memenangkan Perang Bisnis” untuk Menghadapi Abad 21”,
Bayu Media Publishing, Malang. Analisis SWOT Teknik Membedah
Henry Assael. 2001. Consumer Behavior Kasus Bisnis, Cetakan Kedelapan,
And Marketing, Penerbit Jakarta : Penerbit Gramedia Pustaka
Yogyakarta: Andi. Utama.
Husein Umar. 2003. Business an Sumarni, Murti dan John Soeprihanto.
Introduction, Penerbit Jakarta: 2010, Pengantar Bisnis. Dasar-
Gramedia Pustaka Utama. dasar Ekonomi Perusahaan. Edisi
J. David Hunger, & Thomas L. Wheelen, ke 5. Yogyakarta : Liberty.

111
Sunyoto, Danang. 2013. Analisis Data
Ekonomi Dengan Menggunakan
SPSS. Jakarta: Indeks
Theodore Levit, “Marketing Myopia”,
Harward Business Review Juli-
Agustus 1960
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi
Pemasaran. Edisi ke 3. Yogyakarta
: Andi.
William J.Stanton, (1978). Fundamentals
of Marketing, Edisi kelima,
Kogakhusa, Mc.Graw-Hill, Tokyo.
Zaini, Achmad. 2000. Manajemen
Pemasaran. Jurnal Penelitian.
Jurusan Administrasi Niaga
Politeknik Negeri Malang.

112

You might also like