Professional Documents
Culture Documents
Bab V Otw
Bab V Otw
HASIL PENELITIAN
a. Letak Wilayah
Utara didirikan sejak tahun 1970. Saat ini Wilayah kerja Puskesmas Sungai
Jingah meliputi 3 kelurahan yaitu Sungai Jingah, Surgi Mufti dan Sungai
Andai dengan luas wilayah seluruhnya 6,54 km2 yang berbatasan dengan :
b. Demografi
1) Data penduduk
Tahun 2020
tahun 2020
Sungai
1 123 122 248 749 270 255
Jingah
Surgi Mufti
2 165 164 321 959 363 347
Sungai
3 215 216 459 1410 477 455
Andai
terkait gizi dan penjaringan balita dengan status gizi kurang atau buruk.
i. Tahun perbaikan :0
tersebut. Sarana dan prasarana penunjang untuk kegiatan didalam dan diluar
1 Kesehatan
Dokter Umum 3
Dokter Gigi 1
Perawat Gigi 1
Perawat 4
Bidan 7
Ahli Gizi 3
Analis Kesehatan 2
Apoteker 2
Asisten Apoteker 1
Kesehatan Lingkungan 2
Rekam medic 2
Jumlah 28
No Jenis Tenaga Kesehatan Jumlah
Tata Usaha 4
Verivikator 1
Satpam 1
Cleaning Service 2
Pekarya 2
Jumlah 11
a. Kegiatan Pokok
2) Pendistribusian Vitamin A
8) PMT gikur/gibur
11) Taburia
b. Rincian Kegiatan
2) Pendistribusian Vitamin A
Konfirmasi status gizi bayi dan balita umur 0-59 bulan yang berat
badan kurang dari normal pada bulan Januari sampai dengan November.
Setiap penemuan kasus balita KEP baik gizi kurang/gizi buruk petugas
aktif agar mencegah kasus gizi kurang bertambah . Untuk tahun 2020
Januari/April/Juli/September (triwulan).
penyebab kurang gizi serta kek dan data kependudukan untuk kasus baru
dilakukan terhadap 309 anak gizi kurang dan buruk. Kegiatan ini
PMT diberikan pada bumil KEK dengan LILA < dari 23,5 dan Hb
<11 g/dl sebanyak 41 ibu Hamil . Diberikan bahan makanan lokal yaitu
300.000,- untuk dikonsumsi ibu hamil agar bertambah berat badan dan
November 2020.
hijau, dan santan kara selama 1 bulan sebesar Rp. 300.000,- untuk
Diberikan pada anak gizi kurang, buruk, BGM. Anak dengan status
gizi buruk dan kurang serta BGM mendapat PMT selama 3 bulan, dengan
sasaran 571 bumil kek lila dan hb untuk 90 hari pada bulan Januari/
Desember 2020.
11) Taburia
wilayah kerja untuk 15 hari dengan sasaran 600 anak pada bulan
November dst.
pengetahuan bayi balita gizi kurang/buruk dan juga bumil resti. Diikuti
oleh perwakilan kader semua posyandu di wilayah Puskesmas Sungai
Jingah.
buku register.
2) Pendistribusian Vitamin A
Guna menanggulangi dan mencegah kekurangan diberikan
a) Periodik
b) Non periodik
dan Agustus dengan sasaran bayi 6-11 bulan dan balita 12-59
sewaktu ditemukan.
pertama.
sasaran 300 anak BGM, gikur/gibur dan 571 bumil kek lila dan hb.
program.
Untuk kasus rujukan di posyandu yang memerlukan terapi
berbagai usia dan ilmu penyakit yang dihubungkan dengan ilmu gizi
Pasien yang diberikan konsultasi gizi adalah pasien bayi dan anak
melahirkan BBLR.
goreng dll.
kependudukan.
5) Pemberian vitamin A
a) Periodik
Distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi yang secara
b) Non periodik
dan Agustus dengan sasaran bayi 6-11 bulan dan balita 12-59
sewaktu ditemukan.
pertama.
Sungai Jingah.
7) Refreshing kader
kerja sama lintas program tetapi juga memerlukan kerja sama lintas
lain.
B. Karakteristik Responden
1. Karakteristik Ibu
a. Usia
Hasil distribusi frekuensi ibu berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel 5.5 di bawah
ini
b. Pendidikan
Sesuai tabel 5.6 diatas dapat diketahui bahwa ibu paling banyak
41 orang (48%).
c. Pekerjaan
Hasil distribusi frekuensi ibu berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada tabel 5.7 di
bawah ini
a. Usia
Hasil distribusi frekuensi anak balita berdasarkan usia dapat dilihat pada
Sesuai tabel 5.8 di atas dapat diketahui bahwa usia anak lebih
banyak dalam rentang usia 25-36 bulan (41,2%) daripada anak rentang
b. Jenis Kelamin
perempuan.
C. Analisis Univariat
1. BBLR
Hasil distribusi frekuensi berdasarkan BBLR dapat dilihat pada tabel 5.10
di bawah ini
Sesuai tabel 5.10 di atas dapat diketahui bahwa anak yang BBLR
orang (34,1%).
3. Kepadatan Hunian
(24,7%).
4. Kejadian ISPA
Hasil distribusi frekuensi berdasarkan Kejadian ISPA dapat dilihat pada tabel 5.13 di
bawah ini
D. Analisis Bivariat
Hasil Uji Chi Square antara BBLR dengan kejadian ISPA dapat dilihat
Dari tabel 5.14 di atas dapat diketahui bahwa anak yang BBLR sebagian
besar mengalami ISPA (12,9%). Berdasarkan hasil perhitungan chi square pada
derajat kemaknaan 90% (α=0,05) diketahui bahwa nilai p value 0,000 (< α).
Oleh karena itu Ho di tolak sehingga menunjukkan bahwa ada hubungan antara
BBLR dengan Kejadian ISPA pada balita usia 12-60 bulan di wilayah kerja
Dari tabel 5.15 di atas dapat diketahui bahwa anak yang tidak ASI
chi square pada derajat kemaknaan 90% (α=0,05) diketahui bahwa nilai p value
0,028 (< α). Oleh karena itu Ho di tolak sehingga menunjukkan bahwa hubungan
antara ASI Eksklusif dengan Kejadian ISPA pada balita usia 12-60 bulan di
Hasil Uji Chi Square antara BBLR dengan kejadian ISPA dapat dilihat pada tabel
Dari tabel 5.14 di atas dapat diketahui bahwa hunian yang tidak memenuhi
syarat sebagian besar mengalami ISPA (16,5%). Berdasarkan hasil perhitungan
chi square pada derajat kemaknaan 90% (α=0,05) diketahui bahwa nilai p value
0,017 (< α). Oleh karena itu Ho di tolak sehingga menunjukkan bahwa hubungan
antara kepadatan hunian dengan Kejadian ISPA pada balita usia 12-60 bulan di