You are on page 1of 19

RUANG LINGKUP DAN TUJUAN SOSIOLOGI

PENDIDIKAN
Ahmad Umar Rosyid1, Amanda Rusydiana2, Cahyaning
Rukmi Dayinta3, Shufi Rose Salsabila4
UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung
Email : umarahmad@gmail.com, amandarusydiana64@gmail.com,
dayintacahyaning@gmail.com, sabila201819@gmil.com,
ABSTRACT
The aim of this research is to find out what educational sociology is, the aims of
educational sociology and the scope of educational sociology. This research was
conducted from August to December 2023 and was carried out using the library
research method (librarysearch) by collecting data from various scientific
literature. The results of this research can be concluded as follows: 1) Sociology
is a science that studies the relationships between humans in groups and their
social structures, while educational sociology is a science that studies educational
problems and tries to find solutions based on a sociological approach. 2) The aim
of educational sociology is to: a). Analyzing the child's socialization process, both
in the family and society, b). To analyze social development & progress, c).
Analyzing the status of education in society, d). Analyzing the participation of
educated or educated people in social activities, e). And help find educational
goals. Sociology of education not only studies social problems in education, but
also educational objectives, curriculum materials, learning strategies, learning
tools, and so on and collects data and information about social interactions
between people involved in educational institutions and their impact on students.
about the relationship between educational institutions and the surrounding
community, and about the relationship between education and other institutions of
life. 3). The scope of educational sociology is all aspects of sociology related to
education, such as interactions between school members.
Keywords: scope, objective, sosiologi of education.

ABSTRAK
Pembuatan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengertian apa itu sosiologi
pendidikan tujuan sosiologi pendidikan dan ruang lingkup sosiologi pendidikan.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus sampai dengan Desember 2023 dan
dibuat menggunakan metode penelitian kepustakaan (librarysearch) dengan
mengumpulkan data dari berbagai literatur ilmiah. Hasil dari penelitian ini dapat
disimpulkan sebagai berikut: 1) Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari
hubungan anatara manusia dalam kelompok-kelompok dan struktur sosialnya
sedangkan Sosiologi pendidikan yaitu ilmu yang mempelajari permasalahan –
permasalahan pendidikan dan berusaha unutuk mencari pemecahnya berdasarkan
pendekatan sosiologis. 2) Tujuan ilmu sosiologi pendidikan untuk : a).
Menganalisis proses sosialisasi anak ,baik dalam keluarga maupun masyarakat, b).
2

Untuk menganalisis perkembangan & kemajuan sosial, c). Menganalisis status


pendidikan dalam

1
masyarakat, d). Menganalisis Partisipasi orang-orang terdidik atau berpendidikan
dalam kegiatan sosial, e). Dan membantu menemukan tujuan pendidikan.
Sosiologi pendidikan tidak hanya mempelajari masalah sosial dalam pendidikan,
namun juga tujuan pendidikan, bahan kurikulum, strategi belajar, sarana belajar,
dan sebagainya serta menghimpun data dan informasi tentang interaksi sosial di
antara orang-orang yang terlibat dalam institusi pendidikan dan dampaknya bagi
peserta didik, tentang hubungan antara lembaga pendidikan dan komunitas
sekitarnya, dan tentang hubungan antara pendidikan dengan pranata kehidupan
lain. 3). Ruang lingkup sosiologi pendidikan adalah segala aspek sosiologi yang
berhubungan dengan pendidikan seperti interaksi antar warga sekolah.

Kata kunci : ruang lingkup, tujuan, sosiologi pendidikan.

1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sosiologi merupakan ilmu sosial yang obyeknya adalah masyarakat.
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri karena telah
memenuhi segenap unsur ilmu pengetahuan. Disebut ilmu pengetahuan karena
pengetahuan yang diperoleh dengan penelitian yang mendalam, menggunakan
metode-metode ilmiah. Sedangkan metode ilmiah ialah segala cara yang
dipergunakan oleh sesuatu ilmu untuk sampai kepada pembentukan ilmu menjadi
suatu kesatuan yang sistematis, organis, dan logis dan dapat
dipertanggungjawabkan. Secara singkat dapat dikemukakan bahwa sosiologi
mempelajari masyarakat dalam keseluruhannya dan hubungan-hubungan antara
orang-orang dalam masyarakat

Dinamika perubahan didalam masyarakat menunjukkan bahwa masyarakat


sangat cepat, maju dan memperlihatkan adanya gejala desintegratif. Perubahan
sosial yang sangat cepat itu meliputi berbagai bidang kehidupan, dan merupakan
masalah bagi semua institusi sosial, seperti : industri, agama, perekonomian,
pemerintahan, keluarga, perkumpulan-perkumpulan, dan pendidikan. Masalah
sosial dalam masyarakat juga dirasakan oleh dunia pendidikan. Perubahan sosial
menimbulkan cultural lag. Cultural lag merupakan sumber masalah sosial dalam
3

masyarakat, masalah itu dialami oleh dunia pendidikan. Lembaga-lembaga


pendidikan tidak mampu mengatasinya. Kemudian ahli-ahli sosiologi
menyumbangkan pemikiran-pemikirannya untuk memecahkan masalah tersebut,
maka lahirlah sosiologi pendidikan.
Pada awalnya sosiologi berkembang sesuai dengan obyek dan tujuannya
sendiri, demikian pula pendidikan. Dengan adanya perkembangan masyarakat
yang begitu cepat dalam segala aspek kehidupan, memerlukan pengetahuan sesuai
dengan kebutuhan. Sosiologi tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat,
demikian pula kalau hanya pendidikan saja. Perkembangan masyarakat yang
sangat kompleks memerlukan ilmu pengetahuan yang kompleks pula, salah
satunya adalah sosiologi pendidikan.
Jadi yang melatar belakangi timbulnya sosiologi pendidikan adalah
perubahan sosial yang dialami oleh masyarakat yang begitu cepat.

2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dibuat menggunakan metode kepustakaan (librarysearch)
dengan mengumpulkan data pada berbagai literatur ilmiah berupa buku, jurnal,
artikel, dan sumber lain. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus sampai
dengan Desember 2023. Proses penganalisaan data dilakukan memalui proses
pengumpulan data, penyeleksian data, klasifikasi dan penarikan kesimpulan.

Proses pengumpulan data dilakukan dengan mencari data dari sumber yang
relevan dari buku, jurnal, dan artikel. Penganalisaan dan penyeleksian data
dilakukan secara bertahap guna mendapatkan data penelitian yang valid dan
relevan dengan judul penelitian.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pengertian sosiologi pendidikan


Sosiologi pendidikan berasal dari dua kata, sosiologi dan pendidikan,
sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan anatara manusia dalam
kelompok-kelompok dan struktur sosialnya, baik formal maupun material, baik
statis maupun dinamis. Didalam sosiologi pendidikan juga tidak akan terlepas dari
yang namanya hubungan-hubungan sosial, seperti: pendidik dengan anak didik,
4

pendidik dengan pendidik, anak didik dengan anak didik, pegawai dengan anak
didik, pegawai dengan pendidik, pegawai dengan pegawai.1
Terdapat berbagai definisi sosiologi pendidikan menurut para ahli,
diantaranya yaitu : Pertama, Menurut Moh. Padil Triyo Supriyatno, beliau
menyimpulkan bahwa yang dinamakan sosiologi pendidikan adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari permasalahan-permasalahan pendidikan dan
berusaha untuk mencari pemecahanya berdasarkan pendekatan sosiologis.2
Kedua ,menurut Drs. H. Abu Ahmadi ,Sosiologi dapat dibedakan menjadi
dua kelompok, yaitu sosiologi umum yang tugasnya menyelidiki gejala
sosiokultural secara umum dan sosiologi khusus, yaitu pengkhususan dari
sosiologi umum tugasnya menyelidiki suatu aspek kehidupan sosio-kultural secara
mendalam. 3Contoh dari sosiologi khusus yakni sosiologi masyarakat desa,
sosiologi masyarakat kota, sosiologi agama, sosiologi hukum, sosiologi
pendidikan dan sebagainya.Jadi sosiologi pendidikan merupakan salah satu
sosiologi khusus.
Ketiga, menurut Abdul Syani, sosiologi merupakan ilmu yang berkenaan
dengan masyarakat sosial, hubungan yang terjadi di dalamnya,dan pengaruhnya
kepada struktur masyarakat tersebut. Secara ilmiah sosiologi pendidikan
membahas tentang interaksi sosial yang nantinya akan menghasilkan organisasi
sosial.4
Keempat ,menurut F.G robbins, sosiologi pendidikan adalah sosiologi
5
khusus yang tugasnya menyelidiki struktur dan dinamika proses pendidikan.
Yang termasuk dalam pengertian struktur ini ialah teori dan filsafat pendidikan,
sistem kebudayaan, struktur kepribadian dan hubungan kesemuanya itu dengan
tata sosial Masyarakat. Sedangkan yang dimaksud dengan dinamika, ialah proses
sosial dan kurtural, proses perkembangan kepribadian, dan hubungan semuanya
itu dengan proses pendidikan.

1 Binti Maunah. Sosiologi Pendidikan. (Yogyakarta: media akademi. 2016), hal. 3.


2 Moh. Padil Triyo Supriyatno, Sosiologi Pendidikan,cet.II,(Malang: UIN
Maliki Press, 2010), hal.6.
3 Abu Ahmadi. Sosiologi Pendidikan. (Jakarta: rineka cipta 2004), hal. 9. 4 Abdul Syani.
Sosiologi Dan Perubahan Masyarakat (lampung: Pustaka jaya. 1995), hal.
10. 5 F.G. Robbins, Sosiologi Pendidikan. (Jakarta: rineka cipta. 2004), hal. 3.
5

Memperbincangkan ruang lingkup sosiologi bisa ditinjau dari dua


pendekatan. Pertama, pendekatan tujuan sosiologi pendidikan. Kedua, pendekatan
pemakaian istilah atau pengertian sosiologi pendidikan.
Secara logis, sebenarnya rumusan tujuan sosiologi pendidikan berdasarkan
hakikat dari sosiologi pendidikan itu sendiri. Karena cakupan sosiologi terlalu
luas, maka sangatlah tepat apabila digunakan dua pendekatan tersebut.
Pendekatan pertama, ruang lingkup berdasarkan tujuan sosiologi
pendidikan, sehingga dapat disusun sebagai berikut:
1. Sosiologi untuk guru.
2. Sosiologi sekolah.
3. Sosiologi mengajar.
Kemudian pokok-pokok pikiran sosiologi diatas dikembangkan guna
memenuhi tujuan sosiologi pendidikan, maka ruang lingkupnya mencakup:
1. Pengantar, meliputi:
a. Konsep dasar sosiologi
b. Struktur sosial
Struktur sosial merupakan hubungan — hubungan yang terus
bertahan, teratur dan terpola di antara unsur — unsur dalam
masyarakat. Dalam struktur sosial terdapat sistem kedudukan dan
peranan anggotaanggota kelompok yang kebanyakan bersifat hirarkis,
yakni dari kedudukan yang tinggi yang memegang kekuasaan. 4
c. Fungsi dan pengendalian sosial
Pengendalian sosial adalah suatu proses baik yang
direncanakan atau tidak direncanakan, yang bertujuan untuk
mengajak, membimbing atau bahkan memaksa warga masyarakat agar
mematuhi nilai-nilai dan kaidah-kaidah yang berlaku.
Dikutip dari jurnal Ahmad Yani, menurut Koentjaraningrat menyebut
setidaknya ada lima macam fungsi pengendalian sosial,

4 ⁶ Binti Maunah , Stratifikasi Sosial Dan Perjuangan Kelas Dalam


Perspektif Sosiologi Pendidikan, dalam Jurnal TA’ALLUM, Vol.03, No.01,
(Juni,2015), hal. 24.
6

Yaitu: (1) Mempertebal keyakinan masyarakat tentang kebaikan


norma, (2) Memberikan imbalan kepada warga yang menaati norma,
(3). Mengembangkan rasa malu, (4). Mengembangkan rasa takut, dan
(5)
Menciptakan sistem hukum.5
d. MuPerubahan sosial
Perubahan sosial merupakan perubahan badan
kemasyarakatan meliputi unsur kebudayaan material maupun
imaterial, yang berpengaruh terhadap struktur sosial seperti nilai,
sikap dan pola tingkah laku masyarakat. Faktor yang mempengaruhi
perubahan sosial terdiri atas:
1. Faktor penyebab perubahan sosial
Secara umum, faktor penyebab perubahan sosial dan
kebudayaan berada dalam masyarakat tersebut dan sebagian
lainnya berasal dari luar masyarakat. Faktor penyebab
perubahan sosial yang berasal dari dalam masyarakat disebut
faktor internal. Sedangkan faktor penyebab perubahan sosial
yang berasal dari luar masyarakat disebut faktor eksternal.
2. Faktor pendorong perubahan sosial
Hadir dan berkembangnya perubahan sosial di masyarakat tentu
saja akibat adanya faktor pendorong perubahan sosial. Adapun
faktor pendorong perubahan sosial terdiri dari:

a. Sikap masyarakat terbuka


Masyarakat yang terbuka membuat mereka dengan mudah
menerima hal-hal baru sehingga dengan mudahnya mereka
mengalami perubahan sosial.
b. Pemikiran terhadap masa depan

5 ⁷Ahmad Yani , Suatu Tinjauan Terhadap Masalah Penghukuman Dalam


Perspektif Sosiologi, Jurnal Cita Hukum. Vol. II No.1 (Juni 2015)hal 78-79.
7

Masyarakat yang berpemikiran kedepan tentunya selalu


berpikiran positif dan berupaya meningkatkan kehidupan
dengan hal-hal baru.
c. Interaksi dengan kebudayaan lain
Adanya interaksi dengan kebudayaan lain membuat
masyarakat mudah menerima hak-hal baru.
d. Keinginan memperbaiki hidup
Adanya rasa ingin memperbaiki hidup membuat seseorang
terus memperbaiki kualitas dirinya.
e. Sistem pendidikan yang maju
Pendidikan akan menuntun sesorang untuk berpikir kritis
dan menemukan hal-hal baru yang dapat merubah
kehidupan sosial menjadi lebih baik lagi.
f. Penduduk yang heterogen
Keberagaman penduduk dalam suatu wilayah
mengakibatkan terjadinya pertukaran atau peleburan
kebudayaan sehingga memicu perubahan sosial.
3. Faktor penghambat perubahan sosial
a. Kebiasaan yang sulit diubah
Masyarakat cenderung sulit diubah karena mereka sangat
menjaga kebudayaan asli mereka.
b. Minimya interaksi
Masyarakat yaang jarang melakukan interaksi dengan pihak
luar membuat terhambatnya perubahan sosial untuk bisa
masuk.
c. Lambatnya laju perkembangan iptek lambatnya
perkembangan iptek membuat masyarakat akan tertinggal
dan mengalami perubahan sosial yang terlambat.
d. Faktor ideologis
Masyarakat cenderung berpikiran bahwa perubahan tersebut
akan menyebabkan terganggunya idelogi yang telah dianut.

e. Masyarakat tradisional
8

Masyarakat yang tradisional beranggapan bahwa perubahan


sosial akan menghapus tradisi nenek moyang mereka. 6
e. kelompok dan sistem sosial
Manusia adalah makhluk individu yang tidak dapat
melepaskan diri dari hubungan dengan manusia lain. Sebagai akibat
dari hubungan yang terjadi di antara individu-individu (manusia)
kemudian lahirlah kelompokkelompok sosial (social group) yang
dilandasi oleh kesamaan kepentingan bersama. Kelompok atau group
adalah kumpulan dari individu yang berinteraksi satu sama lain, pada
umumnya hanya untuk melakukan pekerjaan, untuk meningkatan
hubungan antar Individu, atau bisa saja untuk keduanya. 7
f. Taksonomi ahli sosiologi
Dari berbagai pengertian sosiologi yang dikemukakan oleh
para ahli dapat disimpulkan bahwa sosiologi adalah Sosiologi adalah
suatu ilmu prengetahuan yang mempelajari masyarakat sebagai
keseluruhan, yakini antar-hubungan diantra manusia dengan manusia,
manusia dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, baik formal
maupun material, baik statis maupun dinamis.
2. Pembahasan meliputi:
a. Institusi Masyarakat
Institusi Masyarakat merupakan organisasi kelompok maupun
perorangan yang mempunyai tujuan yang sama.
b. Sosiologi dan kurikulum
Kurikulum merupakan sebuah field, yaitu serangkaian arena
atau ranah, tempat pelaku sosial bertarung menggunakan habitus dan
kapital yang mereka miliki secara efisien, untuk memperoleh
bermacam-macam bentuk kapital lain ,yang juga dapat dipahami
sebagai pasar tempat berlangsungnya pertukaran berbagai jenis
kapital, tempat individu saling bersaing dengan tujuan untuk
mengubah ketidakseimbangan distribusi kapital yang terjadi.
Menempatkan

kurikulum sebagai field menjadi strategis untuk membongkar


6 Sevinta Yushinta Anjani & Binti Maunah, Perubahan Sosial Serta
Menjaga
Kesinambungan Masyarakat, Jurnal Pendidikan Sosial, Vol. 12, No. 2, (Desember
2022),hal. 50 52.
7 Fitri Nur Khatimah, Modul Sosiologi Direktorat Pembinaan Sma,
Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan (2019), hal. 6.
9

terjadinya pertarungan kekuasaan.8

c. Pendidikan bagi kebudayaan


Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya
dan masyarakat. Sedangkan kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa
dan rasa tersebut. Jadi kebudayaan secara keseluruhan adalah hasil
usaha manusia untuk mencukupi semua kebutuhan hidupnya.11

d. Proses belajar mengajar dikelas menurut kacamata sosiologis sekolah


terutama di dalam kelas harus melaksanakan nilai-nilai yang dibuat
dan disepakati oleh masyarakat yang bersumber dari norma,
pemerintah, agama, dan pengetahuan. Sekolah sebagai kontrol sosial,
yaitu untuk memperbaiki kebiasaan-kebiasaan jelek kala dirumah
maupun di masyarakat. Proses sosialisasi anak perlu ditingkatkan
melalui pelaksanaan strategi dan metode pembelajaran yang sesuai
dengan siswa agar siswa mudah bersosialisasi dengan siswa lain, dan
mampu berkomunikasi dengan baik
e. Kedisiplinan dan tata aturan
Disiplin merupakan sebuah kuasa tubuh dan dianggap sebagai
kontrol dalam tubuh seseorang,sehingga seseorang dapat patuh dan
taat terhadap peraturan. Baik atau buruk kedisiplinan siswa
dipengaruhi oleh berat atau ringannya sanksi yang diberikan. Sanksi
dan hukuman yang diberikan hendaknya tidak terlalu ringan atau tidak
terlalu berat. Sanksi dan hukuman yang diberikan juga harus logis dan
sesuai dengan tindakan indisipliner siswa. 9

f. Guru dan Masyarakat


Guru diharapkan dapat membimbing dan mengarahkan
generasi muda menggapai masa depannya dengan baik dan sukses.
Pekerjaan

8 Rakhmat Hidayat, Perspektif Sosiologi tentang Kurikulum ,Jurnal


Pendidikan dan
Kebudayaan, Vol. 17, Nomor 2, (Maret 2011),hal 183 - 186 11
Abu Ahmadi, ibid, hal. 58.
9 Farida Nurreni, dkk, Analisis Kedisiplinan Siswa Berdasarkan Ketaatan
terhadap Tata Tertib Sekolah Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun XI, Nomor 2,
( Oktober 2021),hal 209 – 210.
10

guru menyangkut pendidikan anak, pembangunan negara dan masa


depan bangsa. Masyarakat masih menaruh harapan-harapan yang
besar dari guru. Dua jenis fungsi guru dalam masyarakat yakni 1).
Fungsi manifes atau tampak, yaitu guru sebagai pengajar, pendidik,
teladan, dan motivator. 2). Fungsi laten atau tersembunyi, yaitu
sebagai pengekal status quo dan penggerak perubahan10
g. Sosiologi dan nilai.
Nilai sosial merupakan nilai yang tertanam di dalam masyarakat
mengenai baik atau buruknya suatu hal atau tindakan. Pengertian nilai
dalam ilmu sosiologi juga diartikan sebagai penghargaan yang
diberikan masyarakat kepada segala sesuatu yang terbukti memiliki
daya guna fungsional bagi kehidupan bersama .pendidikan karakter
yang dapat diintegrasikan pada proses pembelajaran ada 11 yaitu : a).
Religius, b). Jujur, c). Disiplin ,d). Kerja keras ,e). Kreatif, f).
Mandiri ,g). Rasa ingin tahu ,h). Bersahabat ,i). Cinta damai, j).
Gemar membaca, k). Peduli sosial. 11

Pendekatan kedua, ruang lingkup sosiologi pendidikan berdasarkan pada


pengertian atau istilah sosiologi pendidikan. Sosiologi pendidikan merupakan
terjemahan dari istilah-istilah disiplin ilmu sosial dan pendidikan yang
berkembang di Barat. Ada beberapa istilah yang pernah dipakai dalam sosiologi
pendidikan antara lain:
1.Social foundation of education (yayasan sosial pendidikan)
2.Educational sociology (sosiologi pendidikan)
3.Social education (pendidikan sosiologi)
4.School and society (sosial dan pendidikan)
5.Community relation (relasi komunikasi)
Di Indonesia memakai sosiologi pendidikan sebagai terjemahan dari
educational sociologi. Pemakaian istilah ini ternyata mempunyai konsekuensi
logis terhadap ruang lingkup sosiologi pendidikan.

10 Damsar, Pengantar Teori Sosiologi. (Jakarta: Kencana, 2015), hal. 162.


11 Cindy Aulia .K, Analisis Sosiologi Sastra Nilai-Nilai Pendidikan Karakter
Novel
Hafalan Shalat Delisa Karya Tere Liye Dan Relevansinya Dalam Pembelajaran Sastra Di SMA,
Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Volume 2, Nomor 2, (Desember 2021),hal.11
- 14
11

Menurut Vembriarto ada tiga kelompok pandangan para ahli dalam


merumuskan kajian sosiologi pendidikan. Pertama,golongan yang terlalu
menitikberatkan pandangan pendidikan daripada pandangan
sosialnya,Kedua,golongan yang terlalu menitikberatkan pandangan sosiologi
daripada pendidikan. Ketiga,golongan yang menitikberatkan pada teori belaka.
Oleh karena itu penyelidikan dan pengembangan sosiologi pendidikan selalu
berpusat pada masalah-masalah, mana yang dianggap penting,benar,dan harus
diterapkan dalam menyusun ruang lingkup sosiologi pendidikan.12
Dalam pengembangan pendidikan yang lebih prospektif, sosiologi
pendidikan sangat dibutuhkan oleh lembaga pendidikan. Dengan demikian, maka
sosiologi pendidikan dalam kurikulum telah mempunyai tujuan kurikuler dan
standar kompetensi. Dalam menyusun ruang lingkup sosiologi pendidikan tidak
boleh terlepas dari tujuan sosiologi pendidikan itu sendiri. Dalam silabus mata
kuliah, tujuan sosiologi pendidikan adalah agar mahasiswa mengerti, memahami,
dan mengaplikasikan seluruh konsep, teori dan aplikasi sosiologi pendidikan
untuk dapat mengembangkan pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan mutu
dan kualitas pendidikan. Berdasarkan tujuan sosiologi pendidikan tersebut, maka
ruang lingkup sosiologi pendidikan mencangkup:

1. Konsep dasar sosiologi pendidikan


2. Tujuan,pendekatan,dan signifikansi sosiologi pendidikan
3. Sejarah dan tokoh sosiologi pendidikan
4. Teori sosiologi pendidikan
5. Pengembangan sosial peserta didik
6. Sosiologi bagi guru
7. Sekolah dan masyarakat
8. Sekolah dan tata social
9. Sosialisasi di sekolah,keluarga dan masyarakat
10. Hubungan guru,murid dan masyarakat
11. Organisasi sekolah
12. Sosiologi dan kurikulum
13. Proses belajar mengajar dari sudut sosiologi

14. Kebudayaan sekolah,masyarakat dan keluarga


12 Vembriarto.Sosiologi Pendidikan, edisi revisi, cetakan pertama.
Yogyakarta: Adi Offset 1990, hal.6
12

15. Pola interaksi sekolah,keluarga,dan masyarakat


16. Pengaruh sekolah terhadap masyarakat
17. Institusi masyarakat
18. Pendidikan multi cultural

B. Ruang Lingkup Sosiologi Pendidikan

Para ahli Sosiologi dan ahli Pendidikan sepakat bahwa, sesuai dengan
namanya, Sosiologi Pendidikan adalah cabang ilmu Sosiologi, yang
pengkajiannya diperlukan oleh professional dibidang pendidikan (calon guru, para
guru, dan pemikir pendidikan) dan para mahasisiwa serta professional sosiologi.

Gambar 3.1 Ruang lingkup sosiologi pendidikan.

Mengenai ruang lingkup Sosiologi Pendidikan terdapat empat pokok


bahasan berikut: (1) Hubungan sistem pendidikan dengan sistem sosial lain, (2)
Hubungan sekolah dengan komunitas sekitar, (3) Hubungan antar manusia dalam
sistem pendidikan, (4) Pengaruh sekolah terhadap perilaku anak didik. 13 Sosiologi
Pendidikan diharapkan mampu memberikan rekomendasi mengenai bagaimana
harapan dan tuntutan masyarakat mengenai isi dan proses pendidikan itu, atau

bagaimana sebaiknya pendidikan itu berlangsung menurut kacamata kepentingan


masyarakat, baik pada level nasional maupun lokal.

13 Rochman, N. Islam dan Moderninasi, Tradisi Transformasi Intelektual.


(Tanpa kota: Pustaka. 2007), hal. 81.
13

Sosiologi Pendidikan secara operasional dapat defenisi sebagai cabang


sosiologi yang memusatkan perhatian pada mempelajari hubungan antara pranata
pendidikan dengan pranata kehidupan lain, antara unit pendidikan dengan
komunitas sekitar, interaksi social antara orang-orang dalam satu unit pendidikan,
dan dampak pendidikan pada kehidupan peserta didik.14

C. Tujuan Sosiologi Pendidikan

Kewajiban Sosiologi Pendidikan Menurut Lawang Robert M. Z. sosiologi


pendidikan mempunyai kewajiban untuk menganalisa evolusi dari lembaga
lembaga pendidikan dalam hubungannya dengan perkembangan manusia, dan
dibatasi oleh pengaruh-pengaruh dari lembaga pendidikan yang menentukan
kepribadian social dari tiap-tiap individu.15 Jadi prinsipnya antara individu dengan
lembaga-lembaga social itu selalu saling pengaruh mempengaruhi process social
interaction. Sosiologi pendidikan adalah ilmu yang membicarakan dan
menjelaskan hubungan -hubungan social yang mempengaruhi individu untuk
mendapatkan serta mengorganisasi pengalamannya. Sosiologi pendidikan
mempelajari kelakukan sosial serta perinsip-perinsip untuk mengontrolnya.
Parker, S. R. secara spesifik memandang sosiolgi pendidikan sebagai studi
yang konfrehenshif tentang segala aspek pendidikan dari segi ilmu yang
diterapkan. Sosiologi pendidikan tidak hanya meliputi segala sesuatu dalam
bidang sosiologi yang dapat dikenakan analisis sosiologis. 16 Tujuan utamanya
ialah memberikan guru-guru, para peneliti dan orang lain yang menaruh perhatian
akan pendidikan latihan yang serasi dan efektif dalam sosiologi yang dapat
memberikan sumbangannya kepada pemahaman yang lebih mendalam tentang
pendidikan.

14 Ibid, hal. 82
15 . Robert M. Z. Lawang. Teori Sosiologi Klasik dan Modern. (Jakarta:
Gramedia. 1986), hal. 91.
16 Parker, S. R. Sosiologi Industri. (Jakarta: Rineka Cipta. 1990),hal. 99.
14

Dikutip dari buku sosiologi pendidikan Ary Gunawan, menurut Francis


Broun mengemukakan bahwa sosiologi pendidikan memperhatikan pengaruh
keseluruhan lingkungan budaya sebagai tempat dan cara individu memproleh dan
mengorganisasi pengalamannya. Sosiologi pendidikan adalah Ilmu yang berusaha
untuk mengetahui cara-cara mengendalikan proses pendidikan untuk memproleh
perkembangan kepribadian individu yang lebih baik.17
Dari kedua pengertian dan beberapa pengertian yang telah dikemukakan
dapat disebutkan beberapa konsep tentang tujuan sosiologi pendidikan, yaitu
sebagai berikut:
1. Sosiologi pendidikan bertujuan menganalisis proses sosialisasi anak, baik
dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Dalam hal ini harus
diperhatikan pengaruh lingkungan dan kebudayaan masyarakat terhadap
perkembangan pribadi anak. Misalnya, anak yang terdidik dengan baik
dalam keluarga yang religius, setelah dewasa/tua akan cendrung menjadi
manusia yang religius pula. Anak yang terdidik dalam keluarga
intelektual akan cendrung memilih/mengutamakan jalur intlektual pula,
dan sebagainya.
2. Sosiologi pendidikan bertujuan menganalisis perkembangan dan
kemajuan sosial. Banyak orang/pakar yang beranggapan bahwa
pendidikan memberikan kemungkinan yang besar bagi kemajuan
masyarakat, karena dengan memiliki ijazah yang semakin tinggi akan
lebih mampu menduduki jabatan yang lebih tinggi pula serta penghasilan
yang lebih banyak pula, guna menambah kesejahteraan sosial. Disamping
itu dengan pengetahuan dan keterampilan yang banyak dapat
mengembangkan aktivitas serta kreativitas sosial.
3. Sosiologi pendidikan bertujuan menganalisis status pendidikan dalam
masyarakat. Berdirinya suatu lembaga pendidikan dalam masyarakat
sering disesuaikan dengan tingkatan daerah di mana lembaga pendidikan
itu berada. Misalnya, perguruan tinggi bisa didirikan di tingkat propinsi

17 Ary H. Gunawan, Sosiologi Pendidikan (Jakarta: PT. Rineka Cipta,


2010), hal.50.
15

atau minimal kabupaten yang cukup animo mahasiswanya serta


tersedianya dosen yang bonafid.
4. Sosiologi pendidikan bertujuan menganalisis partisipasi orang-orang
terdidik atau berpendidikan dalam kegiatan sosial. Peranan aktivitas
warga yang berpendidikan sering menjadi ukuan tentang maju dan
berkembang kehidupan masyarakat. Sebaiknya warga yang
berpendidikan tidak segan- segan berpartisipasi aktif dalam kegiatan
sosial, terutama dalam memajukan kepentingan kebutuhan masyarakat.
Ia harus menjadi motor penggerak dari peningkatan taraf hidup sosial.
5. Sosiologi pendidikan bertujuan membantu menentukan tujuan
pendidikan. Sejumlah pakar berpendapat bahwa tujuan pendidikan
nasional harus bertolak dan dapat dipulangkan kepada filsafat hidup
bangsa tersebut. Seperti di Indonesia, Pancasila sebagai filsafat hidup dan
kepribadian bangsa Indonesia harus menjadi dasar untuk menentukan
tujuan pendidikan Nasional serta tujuan pendidikan lainnya.
Menurut Johnson Doyle Paul, Sosiologi pendidikan bertujuan utama
memberi kepada guru-guru (termasuk para peneliti dan siapa pun yang terkait
dalam bidang pendidikan) latihan – latihan yang efektif dalam bidang sosiologi
sehingga dapat memberikan sumbangannya secara cepat dan tepat kepada masalah
pendidikan. Menurut pendapatnya, sosiologi pendidikan tidak hanya berkenaan
dengan proses belajar dan sosialisasi yang terkait dengan sosiologi saja, tetapi
juga segala sesuatu dalam bidang pendidikan yang dapat dianalis sosiologi.
Seperti sosiologi yang digunakan untuk meningkatkan teknik mengajar yaitu
metode sosiodrama, bermain peranan (role playing) dan sebagainya. 18
Dengan demikian sosiologi pendidikan bermanfaat besar bagi para
pendidik, selain berharga untuk mengalisis pendidikan, juga bermanfaat untuk
memahami hubungan antara manusia di sekolah serta struktur masyarakat.
Sosiologi pendidikan tidak hanya mempelajari masalah-masalah sosial dalam
pendidikan saja, melainkan juga hal – hal pokok lain, seperti tujuan pendidikan,
bahan kurikulum, strategi belajar, sarana belajar, dan sebagainya. Sosiologi
pendidikan ialah analisis ilmiah atas proses sosial dan pola- pola sosial yang
terdapat dalam sistem pendidikan

18 Johnson. Doyle Paul. Teori Sosiologi Klasik dan Modern. jilit 1.


(Jakarta: Gramedia. 1980), hal. 91.
16

Sosiologi Pendidikan di dalam menjalankan fungsinya untuk menelaah


berbagai macam hubungan antara pendidikan dengan masyarakat, harus
memperhatikan sejumlah konsep-konsep umum. Sosiologi pendidikan merupakan
suatu disiplin ilmu yang masih muda dan belum banyak berkembang.
Sosiologi Pendidikan dalam perkembangannya mempunyai beberapa
tujuan praktis, diantaranya adalah:
1. Memberikan analisis terhadap pendidikan sebagai alat kemajuan sosial.
2. Merumuskan tujuan pendidikan
3. Sebagai sebuah bentuk aplikasi Sosiologi terhadap pendidikan
4. Menjelaskan proses pendidikan sebagai proses sosialisasi
5. Memberikan pengajaran Sosiologi bagi tenaga-tenaga kependidikan dan
penelitian pendidikan
6. Menjelaskan peranan pendidikan di masyarakat
7. Menjelaskan pola interaksi di sekolah dan antara sekolah dengan
masyarakat

Sebagaimana ilmu pengetahuan pada umumnya Pendidikan dituntut


melakukan tiga fungsi pokok:
Pertama, fungsi eksplanasi, yaitu menjelaskan atau memberikan
pemahaman tentang fenomena yang termasuk ke dalam ruang lingkup
pembahasannya. Untuk diperlukan konsep-konsep, proposisi-proposisi mulai dari
yang bercorak generalisasi empirik sampai dalil dan hukum hukum yang mantap,
data dan informasi mengenai hasil penelitian lapangan yang actual, baik dari
lingkungan sendiri maupun dari lingkungan lain, serta informasi tentang masalah
dan tantangan yang dihadapi. Dengan informasi yang lengkap dan akurat,
komunikan akan memperoleh pemahaman dan wawasan yang baik dan akan dapat
menafsirkan fenomena- fenomena yang dihadapi secara akurat.
Penjelasanpenjelasan itu bisa disampaikan melalui berbagai media komunikasi.
Kedua, fungsi prediksi, yaitu meramalkan kondisi dan permasalahan
pendidikan yang diperkirakan akan muncul pada masa yang akan datang. Sejalan
dengan itu, tuntutan masyarakat akan berubah dan berkembang akibat bekerjanya
17

faktor-faktor internal dan eksternal yang masuk ke dalam masyarakat melalui


berbagai media komunikasi. Fungsi prediksi ini amat diperlukan dalam
perencanaan pengembangan pendidikan guna mengantisipasi kondisi dan
tantangan baru.
Ketiga, fungsi utilisasi, yaitu menangani permasalahan- permasalahan yang
dihadapi dalam kehidupan masyarakat seperti masalah lapangan kerja dan
pengangguran, konflik sosial, kerusakan lingkungan, dan lain-lain yang
memerlukan dukungan pendidikan, dan masalah penyelenggaraan pendidikan
sendiri.
Jadi, secara umum Sosiologi Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan
fungsi-fungsinya selaku ilmu pengetahuan (pemahaman eksplanasi, prediksi, dan
utilisasi) melalui pengkajian tentang keterkaitan fenomena-fenomena siosial dan
pendidikan, dalam rangka mencari model-model pendidikan yang lebih fungsional
dalam kehidupan masyarakat. Secara khusus, Sosiologi Pendidikan berusaha
untuk menghimpun data dan informasi tentang interaksi sosial di antara orang-
orang yang terlibat dalam institusi pendidikan dan dampaknya bagi peserta didik,
tentang hubungan antara lembaga pendidikan dan komunitas sekitarnya, dan
tentang hubungan antara pendidikan dengan pranata kehidupan lain.
KESIMPULAN

1. Sosiologi pendidikan adalah sebuah ilmu pengetahuan yang mempelajari


permasalahan – permasalahan pendidikan dan berusaha unutuk mencari
pemecahnya berdasarkan pendekatan sosiologis.
2. Ruang lingkup sosiologi pendidikan adalah segala aspek sosiologi yang
berhubungan dengan pendidikan, antara lain adalah sebagai berikut :
Interaksi guru dan siswa, interaksi ini timbul dalam lembaga pendidikan
yang mana dalam bentuknya selalu berkaitan dengan pengajaran dan
penyampain pengetahuan antara seorang guru dan murid
3. Tujuan ilmu sosiologi pendidikan untuk : 1)menganalisis proses sosialisasi
anak ,baik dalam keluarga maupun masyarakat, 2)menganalisis
perkembangan & kemajuan sosial, 3)menganalisis status pendidikan dalam
masyarakat, 4)menganalisis pertisipasi orang pendidikan dalam kegiatan
18

sosiologi, 5)membantu menemukan tujuan pendidikan. Sosiologi


pendidikan tidak hanya mempelajari masalah sosial dalam pendidikan saja,
melainkan juga tujuan pendidikan, bahan kurikulum, strategi belajar,
sarana belajar, dan sebagainya untuk menghimpun data dan informasi
tentang interaksi sosial di antara orang-orang yang terlibat dalam institusi
pendidikan dan dampaknya bagi peserta didik, tentang hubungan antara
lembaga pendidikan dan komunitas sekitarnya, dan tentang hubungan
antara pendidikan dengan pranata kehidupan lain.

DAFTAR RUJUKAN

Ahmadi. Abu ,2004. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.


Aulia .K. Cindy, 2021, Analisis Sosiologi Sastra Nilai-Nilai Pendidikan Karakter
Novel Hafalan Shalat Delisa Karya Tere Liye Dan Relevansinya Dalam
Pembelajaran Sastra Di SMA, Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni,
dan Budaya Volume 2, Nomor 2,
Damsar, 2015, Pengantar Teori Sosiologi. Jakarta: Kencana,
Gunawan, Ary H. 2010, Sosiologi Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta .
Hidayat, Rakhmat, 2011, Perspektif Sosiologi tentang Kurikulum ,Jurnal
Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 17, Nomor 2.
Johnson.. Doyle Paul, 1980. Teori Sosiologi Klasik dan Modern jilit 1. Jakarta:
Gramedia.
Lawang. M. Z. Robert. 1986. Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Jakarta:
Gramedia.
Maunah, Binti , 2015, Stratifikasi Sosial Dan Perjuangan Kelas Dalam Perspektif
Sosiologi Pendidikan, dalam Jurnal TA’ALLUM, Vol.03, No.01. Maunah. Binti,
2016. Sosiologi Pendidikan, Yogyakarta: Media Akademi.
N. Rochman, 2007. Islam dan Moderninasi, Tradisi Transformasi Intelektual.
Terjemahan oleh Ahsin Mohammad. 1985. Tanpa kota: Pustaka.
Nur Khatimah, Fitri 2019, Modul Sosiologi Direktorat Pembinaan Sma,
Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan.
Nurreni .Farida, dkk, 2021, Analisis Kedisiplinan Siswa Berdasarkan Ketaatan
terhadap Tata Tertib Sekolah Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun XI,
Nomor 2.
Parker, S. R. 1990. Sosiologi Industri. Jakarta: Rineka Cipta.
19

Robbins. F.G. ,2004. Sosiologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta.


Supriyatno. Moh. Padil Triyo. 2010. Sosiologi Pendidikan, Cet.II,
Malang:UINMaliki Press.
Syani. Abdul, 1995. Sosiologi Dan Perubahan Masyarakat. lampung: Pustaka
jaya.
Vembriarto. 1990, Sosiologi Pendidikan, edisi revisi, cetakan pertama.
Yogyakarta: Adi Offset.
Yani, Ahmad ,2015, Suatu Tinjauan Terhadap Masalah Penghukuman Dalam
Perspektif Sosiologi, Jurnal Cita Hukum. Vol. II No.1.
Yushinta, Sevinta. Maunah, Binti ,2022, Perubahan Sosial Serta Menjaga
Kesinambungan Masyarakat, Jurnal Pendidikan Sosial, Vol. 12, No. 2.

You might also like