You are on page 1of 2

DEFINITIONS, ISSUES AND DESIGN IMPLICATIONS

Contextual analysis is a predesign research activity which focuses on the existing, imminent and
potential conditions on and around a project site. Typical site issues addressed in a contextual analysis
are site location, size, shape, contours, drainage patterns, zoning and setbacks, utilities, significant on
site features (buildings, trees, etc.), surrounding traffic, neighbourhood patterns, views to and from the
site and climate. We should always remember that a site is never inert but is an ongoing set of very
active networks that are intertwined in complex relationships. Use consequence triangle to visualize
things that may be affected by our design choices. Make sure to think about the contextuality of the
building as much as the functionality. Function talks about relation between spaces, meanwhile context
is between space and external site conditions.

DIAGRAMMING SlTE INFORMATION

The first step in conducting a contextual analysis is to identify those issues we wish to analyze and to
diagrammatically document. As discussed previously, our goal should be to analyze all relevant issues
about the site because thoroughness is vital to project success.

1. Think about the nature of the project, its needs, requirements and critical issues.
2. Conduct “hands-on” direct encounter with site from a personal and sensory point of view
3. Write important site factor. Make sure to write every one of them

Once the information needed has been identified, we must outline the sources of the data and collect it.
Outline it by location, size and zoning, legal, etc.

Then, make a diagram. Emphasize the total situation and to sensitize us to the relationships between
contextual factors. Diagrams come in different forms, such as referent drawings and diagrammatic forms.
After the diagram is done, refine and simplify. Finalize with making graphic emphasis and adding titles,
labels, and notes. Finally, organize the diagrams by subject category, quantitative-qualitative, general-
particular, importance, sequence of use, interdependency.

There are several other methods for portraying the information learned through contextual analysis:
photographs, models, movies, transparent overlays, and interior space analysis.
DEFINISI, ISU, DAN IMPLIKASI DESAIN

Analisis kontekstual merupakan kegiatan penelitian pra-desain yang berfokus pada kondisi yang ada,
mendatang, dan potensial di sekitar lokasi proyek. Masalah-masalah tipikal yang ditangani dalam analisis
kontekstual mencakup lokasi situs, ukuran, bentuk, kontur, pola drainase, zonasi dan batasan, utilitas,
fitur signifikan di situs (bangunan, pohon, dll.), lalu lintas di sekitarnya, pola tetangga, pandangan dari
dan ke situs, dan iklim. Perlu diingat bahwa sebuah situs tidak pernah diam tetapi merupakan
serangkaian jaringan yang sangat aktif yang saling terkait dalam hubungan yang kompleks. Gunakan
segitiga konsekuensi untuk memvisualisasikan hal-hal yang mungkin terpengaruh oleh pilihan desain
kita. Pastikan untuk mempertimbangkan kontekstualitas bangunan sebanyak fungsionalitasnya. Fungsi
berbicara tentang hubungan antara ruang, sementara konteks adalah antara ruang dan kondisi situs
eksternal.

Segitiga konsekuensi

MEMBUAT DIAGRAM INFORMASI SITUS

Diagram informasi situs merupakan langkah pertama dalam melakukan analisis kontekstual, yaitu
mengidentifikasi masalah yang ingin kita analisis dan mendokumentasikannya secara diagramatis.
Seperti yang dibahas sebelumnya, tujuan kita harus menganalisis semua masalah yang relevan tentang
situs karena ketelitian sangat penting untuk keberhasilan proyek.

Pertama, pertimbangkan sifat proyek, kebutuhannya, persyaratan, dan isu-isu kritisnya. Kedua, lakukan
pertemuan langsung dan langsung dengan situs dari sudut pandang pribadi dan sensorik. Ketiga, tulis
faktor situs yang penting. Pastikan untuk menuliskan semuanya.

Setelah informasi yang diperlukan diidentifikasi, kita harus merinci sumber data dan
mengumpulkannya, dengan menguraikannya berdasarkan lokasi, ukuran dan zonasi, legal, dll.
Kemudian, buatlah sebuah diagram. Tekankan situasi total dan sensitifkan kita terhadap hubungan
antara faktor-faktor kontekstual. Diagram hadir dalam berbagai bentuk, seperti referensi gambar dan
bentuk diagramatis. Setelah diagram selesai, perbaiki dan simplifikasi. Akhiri dengan menambahkan
penekanan grafis dan judul, label, dan catatan. Akhirnya, atur diagram dengan kategori subjek,
kuantitatif-kualitatif, umum-khusus, pentingnya, urutan penggunaan, dan ketergantungan.

Ada beberapa metode lain untuk menggambarkan informasi yang dipelajari melalui analisis kontekstual:
fotografi, model, film, lapisan transparan, dan analisis ruang interior.

You might also like