You are on page 1of 4

SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

DALAM MENGEMBANGKAN POTENSI WISATA ARUNG JERAM BOSAMBA


DI KABUPATEN BONDOWOSO
(Studi Pada Dinas Pariwisata, Pemuda, Olahraga, dan Perhubungan
Kabupaten Bondowoso)

Arisandi Ananto, Sarwono, Minto Hadi


Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang
E-mail: arisandi.ananto@gmail.com

Abstract: Decision Making System In Developing Tourism Potential Rafting Bosamba In


Kabupaten Bondowoso (Studies in the Department of Tourism, Youth, Sports and Transportation
of Kabupaten Bondowoso). The purpose of research is to investigate and analyze the decision-
making system in developing tourism potential Bosamba rafting. Then analyze the challenges faced
by the system of decision-making in developing the tourism potential Bosamba rafting. The research
method used a descriptive qualitative research method. Analysis of study data using a Miles and
Huberman interactive model. The results of this reseacrh showed that the management of tourist
attraction Bosamba rafting handed over to the private sector through a process involving the
regency government, parliament the regency, and the private sector as the manager of the tourist
attractions. The output of this decision-making system in the form of a letter of agreement between
the management of the tourist attractions the regency government and the private sector as the
manager of the tourist attractions. The challenge to the system of decision-making in developing the
tourism potential of Bosamba rafting is to increase the economic growth of society around the tourist
attractions, to attract tourists to visit tourist attractions, and introduce the potential of tourism in
the regency especially tourist attraction Bosamba rafting.

Keywords: decision making system, tourist attraction Bosamba rafting.

Abstraksi: Sistem Pengambilan Keputusan Dalam Mengembangkan Potensi Wisata Arung


Jeram Bosamba Di Kabupaten Bondowoso (Studi pada Dinas Pariwisata, Pemuda, Olahraga
dan Perhubungan Kabupaten Bondowoso). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan
menganalisis sistem pengambilan keputusan dalam mengembangkan potensi wisata arung jeram
Bosamba. Lalu menganalisis tantangan yang akan dihadapi pada sistem pengambilan keputusan
dalam mengembangkan potensi wisata arung jeram Bosamba. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode penelitian kualitatif-deskriptif. Analisis data penelitian menggunakan model
interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan objek wisata
arung jeram Bosamba diserahkan kepada pihak swasta melalui proses yang melibatkan Pemerintah
Kabupaten Bondowoso, DPRD Kabupaten Bondowoso, dan pihak swasta selaku pengelola objek
wisata. Output dari sistem pengambilan keputusan ini berupa surat perjanjian pengelolaan objek
wisata antara Pemerintah Kabupaten Bondowoso dan pihak swasta selaku pengelola objek wisata.
Tantangan pada sistem pengambilan keputusan dalam mengembangkan potensi wisata arung jeram
Bosamba adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar objek wisata, menarik
minat wisatawan agar berkunjung ke objek wisata, dan mengenalkan potensi wisata yang ada di
Kabupaten Bondowoso khususnya objek wisata arung jeram Bosamba.

Kata kunci: sistem pengambilan keputusan, objek wisata arung jeram Bosamba.

Pendahuluan produk-produk yang mempunyai keterkaitan


Indonesia memiliki banyak sumber daya dengan sektor pariwisata. Pembangunan bidang
alam dan potensi yang belum dikembangkan pariwisata diharapkan mampu memberikan
dengan maksimal tak terkecuali sektor manfaat bagi masyarakat, hal ini dikarenakan
pariwisata. Sektor pariwisata memantapkan sektor pariwisata adalah salah satu sektor
pertumbuhan sektor pariwisata dalam rangka pembangunan di bidang ekonomi. Kegiatan
mendukung pencapaian sasaran pembangunan, pariwisata merupakan salah satu sektor yang
sehingga perlu diupayakan pengembangan diharapkan mampu memberikan kontribusi yang

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol.3, No.1, Hal 107-110 | 107


cukup besar terhadap perekonomian Negara dan 1) Atraksi, contohnya alam yang menarik,
perekonomian daerah. Usaha dalam kebudayaan daerah yang menawan dan seni
mengembangkan sektor pariwisata ini didukung pertunjukkan.
dengan UU No 10 Tahun 2009 yang 2) Aksesibilitas, contohnya transportasi lokal
menyebutkan bahwa keberadaan objek wisata dan adanya terminal.
pada suatu daerah akan sangat menguntungkan, 3) Fasilitas, contohnya dengan adanya
diantaranya untuk mening-katkan taraf hidup akomodasi, rumah makan, dan agen
masyarakat memperluas kesempatan kerja, perjalanan.
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), 4) Adanya layanan tambahan yang diperlukan
kemudian meningkatkan rasa cinta lingkungan untuk organisasi jasa wisata seperti
serta melestarikan alam dan budaya setempat. manajemen organisasi tujuan pemasaran,
Provinsi Jawa Timur adalah salah satu konvensional dan pengunjung biro.
tujuan wisata di Indonesia. Mempunyai berbagai
macam objek wisata baik objek wisata alam, 2. Pengertian Sistem
objek wisata pantai, maupun objek wisata Andri Kristanto (2003, h.1), menjelaskan
budayanya. Salah satu daerah tujuan wisata di bahwa sistem adalah jaringan kerja dari
Provinsi Jawa Timur yang kaya akan objek dan prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
daya tarik wisata adalah Kabupaten Bondowoso. berkumpul bersama-sama untuk melakukan
Pembangunan pari-wisata, khususnya pariwisata suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran
di Kabupaten Bondowoso belum dilakukan tertentu. Andri Kristanto (2003, h.2),
secara maksimal. Hal ini dapat dilihat dari masih menerangkan bahwa elemen-elemen yang
banyaknya objek wisata yang tidak berkembang terdapat dalam sistem meliputi beberapa hal
dan bahkan terkesan terbengkalai. Berdasarkan diantaranya sebagai berikut.
data kunjungan wisatawan ke daerah Jawa a. Tujuan Sistem
Timur, tingkat kunjungan wisatawan ke Merupakan tujuan dari sistem tersebut
Kabupaten Bondowoso tergolong sangat rendah, dibuat.
hanya sekitar 7.122 wisatawan yang berkunjung b. Batasan Sistem
ke Bondowoso selama tahun 2012. Terendah di Merupakan sesuatu yang membatasi sistem
antara daerah-daerah yang ada di Jawa Timur. dalam mencapai tujuan.
Salah satu fokus pengembangan tujuan c. Control System
wisata Kabupaten Bondowoso yaitu Wisata Merupakan pengawasan terhadap
arung jeram Bosamba yang terletak di pelaksanaan pencapaian tujuan dari sistem
Kecamatan Taman Krocok. Wisata Arung Jeram tersebut.
Bosamba merupakan salah satu ikon pariwisata d. Input
di Kabupaten Bondowoso. Hal ini dikarenakan Merupakan komponen dari sistem yang
wisata Arung jeram Bosamba tergolong tempat menerima seluruh masukan data, dimana
wisata yang baru dikem-bangkan. Dalam masukan data tersebut dapat berupa jenis data,
pengelolaannya, wisata arung jeram Bosamba ini frekuensi pemasukan data dan sebagainya.
diserahkan kepada pihak swasta melalui e. Proses
pertimbangan Peme-rintah Kabupaten Merupakan komponen dari sistem yang
Bondowoso dan perse-tujuan Dewan Perwakilan mengolah atau memproses seluruh masukan data
Rakyat Daerah Kabupaten Bondowoso. menjadi suatu informasi yang lebih berguna.
f. Output
Tinjauan Pustaka Merupakan hasil dari input yang telah
1. Konsep Tentang Potensi dan Daya Tarik diproses dan merupakan tujuan akhir sistem.
Wisata g. Umpan Balik
Pendit (1999, h.21) menjelaskan bahwa Merupakan komponen dalam sistem yang
potensi wisata adalah berbagai sumber daya yang bertugas mengevaluasi bagian dari output yang
terdapat di sebuah daerah tertentu yang bisa dikeluarkan, dimana komponen ini penting demi
dikembangkan menjadi atraksi wisata. Dalam hal kemajuan sebuah sistem.
ini, potensi wisata yaitu berbagai macam sumber
daya yang dimiliki oleh suatu tempat atau daerah 3. Pengambilan Keputusan
yang dapat dikembangkan menjadi suatu atraksi a. Dasar-dasar Pengambilan Keputusan
wisata yang dapat dimanfaatkan untuk George Terry (dalam Hasan, 2002, h.12-13)
kepentingan ekonomi. Cooper dkk (1995, h.81) menerangkan bahwa dasar-dasar pengambilan
mengemukakan bahwa terdapat 4 komponen keputusan yaitu:
yang harus dimiliki oleh sebuah daya tarik 1) Intuisi. Keputusan berdasarkan pera-saan
wisata, yaitu: subjektif dari pengambil kepu-tusan.

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol.3, No.1, Hal 107-110 | 108


Sehingga sangat dipengaruhi oleh sugesti arung jeram Bosamba kepada pihak swasta
dan faktor kejiwaan. dengan harapan potensi wisatanya bisa lebih
2) Rasional. Pengambilan keputusan bersifat dikembangkan dengan maksimal dan mampu
objektif, logis, transparan dan konsisten meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Ka-
karena berhubungan dengan tingkat bupaten Bondowoso dari bidang pariwisata.
pengetahuan seseorang. Berdasarkan pengamatan dari sistem yang
3) Fakta. Pengambilan keputusan yang berjalan antara pihak pemerintah kabupaten
didasarkan pada kenyataan objektif yang Bondowoso dan pihak pengelola objek wisata
terjadi sehingga keputusan yang diambil arung jeram Bosamba. Komponen-komponen
dapat lebih sehat, solid dan baik. sistem bisa mewakili sistem yang berjalan pada
4) Wewenang. Pengambilan keputusan ini saat ini. Pada tujuan sistem, tujuan pihak
didasarkan pada wewenang dari manajer pemerintah kabupaten Bondowoso menyerahkan
yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari pengelolaan obyek wisata arung jeram Bosamba
bawahannya. kepada pihak pengelola yang dalam hal ini CV.
5) Pengalaman. Pengambilan keputusan yang KK Production adalah untuk lebih
didasarkan pada pengalaman seorang memaksimalkan potensi wisata arung jeram
manajer. Bosamba. Karena dengan diserahkan kepada
pihak swasta diharapkan pihak pengelola bisa
Metode Penelitian lebih mengembangkan objek wisata arung jeram
Jenis penelitian yang digunakan dalam Bosamba, membuat lapangan pekerjaan bagi
penelitian ini adalah penelitian kualitatif- masyarakat sekitar dan menumbuhkan
deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan perekonomian di sekitar objek wisata arung
dengan menggunakan metode wawancara, jeram Bosamba.
observasi dan dokumentasi. Analisis data dalam Di dalam suatu sistem terdapat batasan-
penelitian ini menggunakan metode analisis oleh batasan. Batasannya bisa berupa peraturan-
Milles dan Huberman dalam Sugiono (2011, peraturan yang terkait dengan yang sudah
h.247) yang meliputi pengumpulan data, reduksi disepakati kedua pihak. Dalam pengelolaan
data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. objek wisata arung jeram Bosamba yang
Pada Penelitian ini yang menjadi lokasi diserahkan pihak pemerintah kepada pihak
penelitian adalah di Kabupaten Bondowoso. pengelola terdapat sebuah surat perjanjian antara
Sedangkan situs penelitian adalah Kantor Dinas pihak pemerintah Kabupaten Bondowoso dengan
Pariwisata, Pemuda, Olahraga, dan Perhubungan CV. KK Production sebagai pihak pengelola
Kabupaten Bondowoso beserta Kantor CV. KK objek wisata arung jeram Bosamba. Kedua belah
Production selaku pengelola objek wisata arung pihak seharusnya menaati perjanjian yang telah
jeram Bosamba. Fokus dalam penelitian ini ditetapkan sebelumnya. Input dalam sistem ini
adalah menganalisis sistem pengambilan yaitu adanya objek wisata yang akan
keputusan dalam mengem-bangkan potensi dikembangkan lebih lanjut dan perlunya
objek wisata arung jeram Bosamba di Kabupaten pengelola tempat wisata tersebut sehingga input
Bondowoso dan menganalisis tantangan yang dalam sistem ini bisa diproses lebih lanjut. Pada
dihadapi pada sistem pengambilan keputusan prosesnya, pihak pengelola objek wisata arung
Dinas Pariwisata, Pemuda, Olahraga, dan jeram Bosamba mengajukan konsep pengelolaan
Perhubungan serta CV. KK Production selaku objek wisata kepada pihak pemerintah
pengelola tempat wisata dalam mengembangkan Kabupaten Bondowoso. Konsep tersebut
potensi objek wisata arung jeram Bosamba di kemudian ditawarkan kepada pihak pemerintah
Kabupaten Bondowoso. dan untuk disetujui bersama Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah. Kemudian output dalam sistem
Pembahasan ini yaitu adanya surat perjanjian antara pihak
Pengambilan keputusan yang didasarkan Pemerintah Kabupaten Bondowoso dan pihak
pada kenyataan objektif, kenya-taannya adalah pengelola tempat wisata arung jeram Bosamba.
potensi pariwisata di Kabupaten Bondowoso Dari sistem yang sudah berjalan maka akan ada
khususnya objek wisata arung jeram Bosamba dampak dari sistem tersebut. Dampak dari sistem
belum berkembang secara maksimal jika dikelola yang sudah berjalan ini antara lain yaitu dampak
oleh Pemerintah Kabupaten Bondowoso sendiri. kunjungan wisatawan yang berkunjung ke objek
Maka dari itu untuk memaksimalkan potensi wisata arung jeram Bosamba, dampak terhadap
pariwisata Kabupaten Bondowoso khususnya Kabupaten Bondowoso pada umumnya dan
objek wisata arung jeram Bosamba, Pemerintah dampak terhadap warga di lingkungan sekitar
Kabupaten Bondo-woso membuat keputusan obyek wisata arung jeram Bosamba.
untuk menye-rahkan pengelolaan objek wisata

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol.3, No.1, Hal 107-110 | 109


Tantangan yang dihadapi pada sistem menyerahkan pengelolaan objek wisata
pengambilan keputusan dalam mengem-bangkan arung jeram Bosamba.
potensi wisata arung jeram Bosamba di c. Adanya surat perjanjian antara pihak
Kabupaten Bondowoso yaitu: Pemerintah Kabupaten Bondowoso dan
1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi CV. KK Production sebagai pengelola
penduduk sekitar tempat wisata. objek wisata arung jeram Bosamba yang
2. Menarik minat wisatawan baik di dalam mengatur tentang pengelolaan objek
Kabupaten Bondowoso maupun di luar wisata arung jeram Bosamba beserta
Kabupaten Bondowoso dan mengenalkan pajak pendapatan yang dikenakan
kepada pihak luar bahwa potensi pariwisata terhadap pihak swasta sebagai
di Kabupaten Bondowoso tidak kalah dengan pengelola objek wisata arung jeram
potensi pariwisata di Kabupaten lain. Bosamba.
d. Masyarakat di sekitar objek wisata
Kesimpulan arung jeram Bosamba sedikit banyak
Bersadarkan uraian data hasil penelitian merasakan dampak dari adanya tempat
dan analisis data, maka peneliti dapat menarik wisata. Diantaranya adalah warga di
kesimpulan sebagai berikut : sekitar objek wisata dipekerjakan
1. Sistem pengambilan keputusan dalam sebagai pemandu arung jeram di objek
mengembangkan potensi wisata arung jeram wisata tersebut.
Bosamba, yaitu : 2. Tantangan yang dihadapi dalam sistem
a. Pemerintah Kabupaten Bondowoso pengambilan keputusan dalam me-
melalui persetujuan Dewan Perwa-kilan ngembangkan potensi wisata arung jeram
Rakyat Daerah Kabupaten Bondowoso Bosamba di Kabupaten Bondo-woso yaitu :
menyerahkan pengelo-laan objek wisata a. Meningkatkan pertumbuhan eko-
kepada CV. KK Production sebagai nomi penduduk sekitar tempat wisata
pengelola objek wisata arung jeram arung jeram Bosamba.
Bosamba. b. Menarik minat wisatawan baik di
b. CV. KK Production mempunyai konsep dalam Kabupaten Bondowoso
yang cukup jelas dalam konsep maupun di luar Kabupaten Bondo-
pengelolaan objek wisata arung jeram woso.
Bosamba sehingga Pemerintah c. Mengenalkan kepada pihak luar
Kabupaten Bondowoso dan Dewan bahwa potensi pariwisata di
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kabupaten Bondowoso tidak kalah
Bondowoso menyetujui untuk dengan potensi pariwisata di
Kabupaten lain.

Daftar Pustaka
Cooper, C P. (1995) Tourism, Principles and Practice. Prentice Hall, Harlow.
Hasan, Iqbal. (2002) Pokok-pokok Materi Teori Pengambilan Keputusan, Jakarta, Ghalia Indonesia.
Kristanto, Andri. (2003) Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Yogyakarta, GAVA MEDIA.
Pendit, Nyoman S. (1999) Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta, PT. Pradnya Paramita.
Sugiyono. (2011) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung, CV Alfabeta.
Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan. Jakarta, Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia.

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol.3, No.1, Hal 107-110 | 110

You might also like