You are on page 1of 10

GAMBARAN PARENTAL INVOLVEMENT ORANGTUA YANG

MENJALANI WORK FROM HOME (WFH) DALAM PENDIDIKAN


ANAK LATE CHILDHOOD SELAMA MASA PANDEMI COVID-19

Adiva Adzhani Aldrin1, Debri Pristinella2


1,2Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya Jakarta
e-mail: adivaaldrin@gmail.com

ABSTRACT
Background: Indonesia is currently being hit by a pandemic that raises policies Large-Scale Social Restrictions
(PSBB). This policies makes office workers work from home (WFH), and students have to do school from home
(SFH). The pandemic that gave rise to the SFH and WFH policies made both children and parents spend much
time together at home and also made parents have more time to directly or indirectly supervise children's learning
which will more or less affect children's academic performance due to the presence of parents at home.
Methods: This study aims to provide an overview of the parental involvement of parents who undergo work from
home in the education of late childhood children during the Covid-19 pandemic. This research uses a qualitative
method with a descriptive research type. The data collection method used for this research is to conduct semi-
structured qualitative interviews. The research instrument used for this research is an interview guide compiled
using the theory of Parental Involvement in children's education. The data analysis method used was to perform
qualitative data analysis methods.
Results: The results of this study explain that all participants are fully involved in carrying out parental involvement
in children's education as long as children carry out SFH. The form of parental involvement to their respective
children also has the same goal but only has a different focus. Some limitations require that participants cannot
carry out parental involvement functions in this study due to school rules that both parents and children must follow.
Keywords: parental involvement, work from home, working parents, covid-19

ABSTRAK
Pendahuluan: Indonesia saat ini sedang dilanda pandemi yang memunculkan kebijakan Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB). Hal ini membuat para pekerja kantoran harus melakukan work from home (WFH) dan
para pelajar harus melakukan school from home (SFH). Pandemi yang memunculkan kebijakan SFH dan WFH
membuat baik anak maupun orangtua banyak menghabiskan waktu bersama dirumah dan kebijakan pandemi ini
membuat orangtua jadi memiliki waktu yang lebih banyak untuk secara langsung maupun tidak langsung
mengawasi anak belajar yang sedikit banyaknya akan berpengaruh pada performa akademik anak dikarenakan
adanya orangtua dirumah. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai parental involvement
orangtua yang menjalani work from home dalam pendidikan anak late childhood selama masa pandemi Covid-19.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Metode pengumpulan
data yang digunakan untuk penelitian ini adalah dengan melakukan wawancara kualitatif yang bersifat semi-
structured. Instrumen penelitian yang akan digunakan untuk penelitian ini adalah panduan wawancara yang
disusun dengan menggunakan teori Parental Involvement pada pendidikan anak serta metode analisis data yang
digunakan adalah dengan melakukan metode analisis data kualitatif.
Hasil: Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa seluruh partisipan terlibat penuh dalam melakukan parental
involvement pada pendidikan anak selama anak menjalankan SFH. Bentuk dari parental involvement yang
diberikan partisipan kepada anaknya masing- masing juga memiliki tujuan yang sama, namun hanya berbeda
JMJ, Special Issues, JAMHESIC 2021, Hal: 364-373 Adiva A, dkk. Gambaran Parental …..

fokusnya saja. Terdapat keterbatasan yang mengharuskan partisipan tidak dapat menjalankan beberapa fungsi
parental involvement dalam penelitian ini, dikarenakan adanya aturan sekolah yang harus diikuti oleh pihak
orangtua maupun anak.
Kata kunci: parental involvement, work from home, orangtua bekerja, covid-19

PENDAHULUAN Salah satu sistem kegiatan yang


Indonesia kini sedang dilanda berubah adalah proses belajar mengajar di
pandemi Covid-19 yang menyebabkan hampir semua tingkat Pendidikan.
adanya Pembatasan Sosial Berskala Kebijakan ini membuat orangtua kembali
Besar (PSBB) di beberapa wilayah. lagi menguatkan perannya untuk menjadi
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan pendidik pertama dan utama bagi anak.
Republik Indonesia Nomor 9 Pasal 1 Tahun Perubahan ini membuat para siswa
2020, Pembatasan Sosial Berskala Besar terpaksa harus beradaptasi dengan
adalah pembatasan kegiatan tertentu metode school from home (SFH). School
penduduk dalam suatu wilayah yang From Home sendiri merupakan metode
diduga terinfeksi Corona Virus Disease pembelajaran jarak jauh yang dilakukan
2019 (Covid-19) sedemikian rupa untuk oleh guru kepada siswa dengan secara
mencegah kemungkinan penyebaran daring menggunakan media elektronik
Corona Virus Disease 2019 (Covid-I9). sebagai alat komunikasi. Sama halnya
Pelaksanaan PSBB meliputi peliburan dengan siswa, para guru juga harus
sekolah dan tempat kerja, pembatasan beradaptasi dengan metode bekerja dari
kegiatan keagamaan, pembatasan rumah dengan berkoordinasi dengan
kegiatan di tempat atau fasilitas umum, orangtua siswa melalui video call maupun
pembatasan kegiatan sosial dan budaya, foto kegiatan belajar anak di rumah untuk
pembatasan moda transportasi, dan memastikan adanya interaksi antara guru
pembatasan kegiatan lainnya yang dengan orangtua1
dikhususkan terkait aspek pertahanan dan Survei yang dilakukan oleh UNICEF
keamanan. Munculnya kebijakan ini dari 18 hingga 29 Mei 2020 dan 5 hingga 8
membuat pusat perbelanjaan, perkantoran, Juni 2020 melalui saluran U-Report yang
institusi, dan sarana lainnya ditutup. terdiri dari SMS, WhatsApp, dan Facebook
Semua orang dihimbau untuk menghindari Messenger kepada lebih dari 4000 siswa
aktivitas di luar rumah dan melakukan dari 34 provinsi mengatakan bahwa siswa
segala aktivitas di rumah. Pembatasan sangat ingin kembali ke sekolah; sekitar
berkegiatan yang sedang berlangsung ini dua pertiga (66%) mengatakan mereka
membuat beberapa sistem kegiatan merasa tidak nyaman belajar dari rumah
berubah. dan mayoritas (87%) mengatakan mereka
ingin segera kembali ke sekolah. Tetapi

365
JMJ, Special Issues, JAMHESIC 2021, Hal: 364-373 Adiva A, dkk. Gambaran Parental …..

ketika ditanya tentang kembali ke sekolah anak maupun orangtua banyak


di tengah pandemi, setengah dari menghabiskan waktu bersama dirumah.
responden mengatakan mereka yakin akan Kebijakan pandemi ini membuat orangtua
lebih baik untuk kembali setelah jumlah jadi memiliki waktu yang lebih banyak
kasus COVID-19 berkurang. Sebagian untuk secara langsung maupun tidak
besar (88%) mengatakan mereka bersedia langsung mengawasi anak belajar yang
memakai masker di sekolah dan 90% sedikit banyaknya akan berpengaruh pada
mengatakan mereka memahami performa akademik anak dikarenakan
pentingnya menjaga jarak jika mereka adanya orangtua dirumah. Hasil yang
melanjutkan pembelajaran di kelas. Dari diharapkan dari perubahan ini juga tidak
data yang didapatkan, diketahui bahwa terlepas dari peran orangtua yang lebih
terdapat beberapa siswa yang masih intens terlebih bagi orangtua yang bekerja
kesulitan untuk beradaptasi dengan dan terdampak dengan kondisi work from
metode belajar yang baru. home ini akan berpengaruh terhadap hasil
Para orangtua juga harus akhir dari proses belajar anak.
beradaptasi dengan aktivitas kerja di Masa kanak-kanak akhir, atau
rumah atau dikenal dengan istilah work biasa disebut dengan late childhood
from home (WFH). Para pekerja merupakan masa yang dimulai dari usia 6
diharuskan untuk mengadopsi pola kerja hingga 12 tahun. Pada tahap ini, biasanya
baru secara remote dari rumah masing- anak juga disebut sebagai anak usia
masing. Dalam penerapan work from home sekolah. Perkembangan anak pada
ini, perusahaan perlu melakukan evaluasi periode ini terlihat ketika anak mulai belajar
berkala, khususnya untuk perusahaan untuk mematuhi peraturan yang ada di luar
yang baru menerapkan WFH pertama kali. lingkungan rumah serta peraturan dari
Ditinjau dari statistik dalam website kedua orangtuanya. Pada fase ini anak
emailanalytics.com, 77% pekerja yang juga mulai membuat peraturan dengan
bekerja dari rumah menunjukan adanya teman bermain sebayanya2. Di Indonesia,
peningkatan produktivitas. Hal ini terjadi usia ini biasanya disebut juga dengan usia
karena tingkat stres bekerja semakin sekolah dasar. Keterlibatan orangtua
berkurang sehingga produktivitas kerja sangat diperlukan di masa ini seperti
meningkat. Para pekerja juga mengatakan membantu anak beradaptasi dengan
bahwa dengan sistem work from home ini lingkungan barunya maupun memberikan
menjadikan mereka lebih dekat dengan edukasi kepada anak-anaknya terlebih
keluarganya, terlebih bagi pekerja yang sekarang pembelajaran dilakukan di rumah
memiliki anak dalam usia sekolah. secara online. Keterlibatan seperti inilah
Pandemi yang memunculkan yang biasa dikenal dengan istilah parental
kebijakan SFH dan WFH membuat baik involvement.

366
JMJ, Special Issues, JAMHESIC 2021, Hal: 364-373 Adiva A, dkk. Gambaran Parental …..

Desforges dan Abouchaar (2003) tersebut sudah menjadi tanggung jawab


mengatakan bahwa parental involvement guru. Kebanyakan orangtua juga masih
merupakan keterlibatan orangtua dalam menganggap keterlibatan mereka dalam
membesarkan anak di rumah, pendidikan anak hanya sebatas
menyediakan lingkungan yang aman dan menanggung biaya, menyediakan
stabil, menstimulasi intelektual anak, infrastruktur dan berbagai keperluan materi
menjaga komunikasi yang baik dengan lainnya. Dalam hal ini, keterlibatan
anak, menjadi contoh bagi anak, dan orangtua menjadi hal yang sangat
2
terlibat dalam kegiatan sekolah anak . diperhatikan untuk membuat kebiasaan
Parental involvement bisa juga dijelaskan belajar yang optimal pada anak serta
sebagai interaksi antara orangtua dan anak mempertahankan pencapaian akademis
di rumah atau dengan sekolah untuk anak.
memastikan bahwa prestasi akademik Sebagai salah satu faktor yang
anak berjalan dengan cara yang positif3. mempengaruhi performa akademik anak,
Cara positif yang dimaksud adalah parental involvement menjadi salah satu
menciptakan lingkungan rumah yang hal yang berpengaruh positif terhadap
mendorong berjalannya aktivitas pendidikan anak. Sebuah penelitian yang
pembelajaran, mengekspresikan dilakukan oleh Khajehpour dan Ghazvini
ekspektasi terhadap pencapaian anak (2011) menyatakan bahwa anak dengan
dengan asertif dan realistis, serta turut orangtua yang memiliki keterlibatan tinggi
membantu anak jika mendapatkan dalam pendidikan anak cenderung untuk
kesulitan dalam pemahaman materi yang menunjukan performa akademik yang lebih
diberikan di sekolah. baik dibandingkan pada anak dengan
Saat ini, beberapa kalangan orangtua yang memiliki keterlibatan
orangtua memiliki anggapan bahwa rendah4. Penelitian lain yang dilakukan
pendidikan anak sebagian besar adalah oleh Cotton dan Wikelund dalam
tanggung jawab dari pihak sekolah saja, Khajehpour dan Ghazvini (2011) juga
terutama para guru. Dalam penelitian yang mengatakan bahwa semakin intensif
dilakukan oleh Irma et al. (2019), dikatakan orangtua terlibat dalam pembelajaran
bahwa rendahnya keterlibatan orangtua anak-anak mereka; anak-anak lebih
dalam memantau pendidikan anak mungkin merespons pembelajaran dengan
disebabkan karena sebagian besar baik dan berprestasi di sekolah. Pada
orangtua merasa sibuk dengan pekerjaan penelitian ini diyakini bahwa ketika
yang dimilikinya sehingga tidak sempat orangtua memantau pekerjaan rumah,
bertanya maupun membahas kembali mendorong partisipasi dalam kegiatan
materi yang diperoleh anaknya. Akibatnya ekstrakurikuler, aktif dalam asosiasi
para orangtua beranggapan bila hal orangtua-guru, dan membantu anak-anak

367
JMJ, Special Issues, JAMHESIC 2021, Hal: 364-373 Adiva A, dkk. Gambaran Parental …..

mengembangkan rencana untuk masa orangtua juga masih menganggap bahwa


depan mereka; anak-anak lebih mungkin tugas mendidik anak sudah menjadi
merespons dan berprestasi di sekolah. Dari tanggung jawab guru karena anak belajar
kedua penelitian tersebut bisa dikatakan di sekolah, tidak sedikit juga orangtua yang
bahwa dukungan yang diberikan orangtua hanya sebatas menanggung biaya,
kepada anaknya memiliki efek yang positif menyediakan infrastruktur dan berbagai
dan konsisten terhadap performa keperluan materi lainnya untuk pendidikan
akademik dan konsep diri anak sebagai anak. Dengan adanya sistem work from
4
siswa . home bagi para orangtua, maka idealnya
Parental involvement orangtua di hal ini memungkinkan orangtua memiliki
sekolah akan menentukan keberhasilan lebih banyak waktu untuk lebih mengawasi
anak dalam pendidikan. Di Indonesia, ada dan memonitor anaknya belajar dibanding
beberapa peraturan yang mewajibkan pada saat orangtua bekerja dari kantor.
sekolah untuk melibatkan orang tua dalam Dengan mempertimbangkan bahwa
pendidikan anak di sekolah, seperti metode pembelajaran selama pandemi ini
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 merupakan metode yang belum pernah
pasal 3 mengenai penanaman budi pekerti dilakukan sebelumnya, pada situasi ini
yang menyebutkan bahwa salah satu pihak orangtua mempunyai kesempatan untuk
yang harus terlibat dalam penumbuhan melakukan pendampingan bagi anak untuk
karakter siswa adalah orang tua. memastikan anak dapat mengikuti metode
Keterlibatan ini diharapkan dapat pembelajaran baru ini dengan hasil seperti
menghasilkan dukungan dalam berbagai yang diharapkan. Hal ini disebabkan
bentuk namun memang masih banyak karena adanya waktu yang bisa digunakan
sekolah yang belum melibatkan orang tua oleh orangtua untuk mengawasi dan
secara optimal. memonitor anak belajar selama dirumah.
Berdasarkan penelitian-penelitian Pendampingan oleh orangtua ini juga
sebelumnya yang sudah dijelaskan penting dilakukan untuk memastikan
mengenai parental involvement dalam bahwa anak tetap dapat menunjukkan
performa akademik anak, bisa dijelaskan prestasi seperti yang diharapkan meskipun
bahwa parental involvement dalam metodenya berbeda. Hal ini juga akan
pendidikan anak memang memiliki menjadi bantuan signifikan untuk anak agar
hubungan yang positif dengan performa rasa percaya dirinya tetap bisa terjaga jika
akademik anak, jika orangtua memiliki mereka dapat melalui proses school from
keterlibatan yang tinggi dalam pendidikan home ini dengan prestasi yang tidak turun,
anaknya, maka anak juga akan atau bahkan meningkat. Maka dari itu,
menunjukan performa akademik yang baik. penelitian ini ingin melihat bagaimana
Namun, berdasarkan hasil studi selama ini parental involvement orangtua yang

368
JMJ, Special Issues, JAMHESIC 2021, Hal: 364-373 Adiva A, dkk. Gambaran Parental …..

bekerja di rumah dalam pendidikan anak di sampling sendiri merupakan teknik yang
masa late childhood yang duduk pada digunakan untuk mendapatkan sampel
bangku Sekolah Dasar selama masa melalui proses bergulir, dari satu
pandemi berlangsung. responden ke responden lainnya 3. Jumlah
sampel yang peneliti gunakan dalam
METODE PENELITIAN penelitian ini adalah tiga orang ibu maupun
Penelitian ini merupakan penelitian ayah yang bekerja. Teknik pengumpulan
kualitatif. Metode ini digunakan karena data yang akan digunakan untuk penelitian
peneliti ingin melihat gambaran dari ini adalah dengan melakukan wawancara
parental involvement pada orangtua yang kualitatif. Wawancara akan dilakukan
work from home (WFH) terhadap late secara online mengingat situasi yang
childhood selama masa pandemi. kurang memungkinkan peneliti untuk turun
Penelitian kualitatif ini akan dilakukan ke lapangan dan kontak langsung dengan
dengan pendekatan fenomenologi, dimana subjek. Wawancara ini akan dilakukan
pendekatan ini berfokus pada pengalaman menggunakan platform seperti Zoom,
personal individu5. Metode dan pendekatan Google Meet, dan Whatsapp voice/video
ini dipilih karena peneliti merasa bahwa call.
metode kualitatif adalah metode yang tepat Metode analisis data yang akan
untuk membahas masalah penelitian ini, dilakukan oleh peneliti adalah analisis data
khususnya variabelnya masih butuh untuk kualitatif yang dikemukakan oleh Yin
digali lebih dalam. Topik dari penelitian ini (2016), compiling, disassembling,
juga merupakan fenomena baru, yaitu work reassembling, interpreting, dan concluding.
from home yang ditimbulkan karena
adanya pandemi Covid-19 yang pastinya HASIL DAN PEMBAHASAN
akan menimbulkan perubahan dalam Berdasarkan data yang didapatkan
beberapa aspek. selama peneliti melakukan proses
Karakteristik partisipan untuk wawancara dan mengolah data
penelitian ini adalah; orangtua yang menggunakan teori yang mendukung,
sedang menjalani work from home (WFH) partisipan memahami pentingnya
dan berdomisili di Jabodetabek, orangtua keterlibatan mereka dalam pendidikan
yang memiliki anak pada fase late anak khususnya untuk anak sekolah dasar
childhood (usia 6-12 tahun) dan berada di usia late childhood. Hal ini membuat
dalam tahap Pendidikan Sekolah Dasar gambaran parental involvement orangtua
(SD). Teknik sampling yang digunakan yang melakukan WFH dalam pendidikan
dalam penelitian ini adalah purposive anak late childhood selama masa pandemi
sampling. Jenis yang digunakan adalah cenderung positif, ditandai dengan adanya
snowball sampling, dimana snowball peningkatan perhatian terhadap

369
JMJ, Special Issues, JAMHESIC 2021, Hal: 364-373 Adiva A, dkk. Gambaran Parental …..

pendidikan anak karena orangtua ada di dirumah. Hal ini sejalan dengan teori Smit
rumah dan bisa memantau anak belajar et al. (2007) yang mendefinisikan bahwa
secara langsung. parental involvement dalam pendidikan
Jika dibandingkan pada saat anak anak merupakan sebuah keterlibatan
masih melakukan sekolah offline, orangtua dalam pengasuhan dan
partisipan merasa lebih terlibat dalam pendidikan anak mereka baik di rumah
sekolah anak pada saat anak melakukan maupun di sekolah5. Hornby
SFH dikarenakan partisipan bekerja dari (2011)mengatakan bahwa untuk anak
rumah dan bisa memantau anak secara yang memiliki kemampuan belajar yang
langsung. Parental involvement yang rendah, guru akan cenderung meminta
dilakukan orangtua untuk anak selama orangtua untuk lebih terlibat dalam
anak menjalankan SFH tentu beragam. pendidikan anaknya, sebaliknya anak yang
Dimulai dari meluangkan waktu untuk memiliki kemampuan belajar yang baik dan
membantu anak belajar, mendampingi mampu untuk mengikuti aktivitas belajar
anak selama anak mengerjakan tugas, dengan lancar akan mengurangi pelibatan
menentukan jam untuk anak belajar dan orangtua karena anak dianggap sudah
bermain, hingga berkonsultasi dengan mampu untuk menerapkan pembelajaran
guru mengenai kemajuan ataupun yang sudah diajarkan di sekolah6.
mengenai bantuan belajar untuk anak

Gambar 1. Kerangka Penelitian


Sumber: Dokumen Asli Jurnal Peneliti

370
JMJ, Special Issues, JAMHESIC 2021, Hal: 364-373 Adiva A, dkk. Gambaran Parental …..

Tabel 1. Data Demografis Partisipan

Pada penelitian ini, untuk anak orangtua untuk hal tersebut berupa
yang sekiranya kemampuan akademiknya memperbolehkan anak bermain dengan
masih kurang, guru dan orangtua akan teman sebaya di lingkungan rumah atau
lebih terlibat dalam proses belajarnya, bermain dengan teman sekolah via online.
terlebih karena situasi pandemi anak dan Hal ini sesuai dengan teori karakteristik
orangtua sama-sama belajar dan bekerja perkembangan anak pada aspek sosial
dari rumah, contohnya seperti guru yang menjelaskan bahwa anak cenderung
bekerjasama dengan orangtua untuk akan bergaul dengan teman sebayanya,
memberikan kegiatan belajar tambahan teman sebaya juga akan menjadi prioritas
dirumah. anak di masa ini dibandingkan dengan
Dengan keadaan SFH yang orangtuanya7.
membuat anak tidak bisa bertemu teman Pada penelitian ini, orangtua tentu
sekolah, hal ini tidak menutup keinginan ingin membimbing anaknya sekolah untuk
anak untuk tetap bermain bersama. meningkatkan pengetahuan dan moral
Walaupun orangtua ada dirumah, anak anak. Selain itu, orangtua juga ingin
masih tetap ingin bermain dengan teman- meningkatkan kemampuan sosialisasi
temannya. Bantuan yang diberikan anak agar anak dapat beradaptasi dengan

371
JMJ, Special Issues, JAMHESIC 2021, Hal: 364-373 Adiva A, dkk. Gambaran Parental …..

baik pada situasi baru ini. Hal ini sejalan bekerja dengan kehidupan keluarga
dengan teori dari Center for Child Well- karena para partisipan bekerja dari rumah
Being (2010) yang mengatakan bahwa sehingga bisa memantau penuh keadaan
parental involvement dalam pembelajaran rumah dan keadaan keluarga 10.
anak tidak hanya meningkatkan moral,
sikap, dan prestasi akademik anak di KESIMPULAN
semua bidang studi, tetapi juga mendorong Partisipan melakukan parental
perilaku dan penyesuaian sosial yang lebih involvement dalam pendidikan anaknya
8
baik . pada saat anak menjalani SFH selama
Penelitian ini awalnya ditujukan pandemi. Bentuk parental involvement
kepada orangtua yang bekerja, baik ibu yang dilakukan oleh para partisipan
maupun ayah. Namun pada saat proses beragam, namun tetap sesuai dengan
pencarian partisipan, peneliti secara tidak definisi teori bentuk parental involvement
sengaja mendapatkan partisipan sebanyak dalam Pendidikan anak. Hal ini dapat
tiga orang yang kebetulan ketiganya dilakukan dengan cara yang beragam,
merupakan seorang ibu bekerja. Data dan disebabkan oleh keadaan partisipan dan
informasi yang didapatkan dalam anak masing-masing. Selain itu, terdapat
penelitian ini sebagian besar dari sudut perbedaan parental involvement yang
pandang ibu, namun terdapat beberapa dilakukan oleh orangtua kepada anak dari
data tambahan dari sudut pandang ayah sebelum hingga sesudah terjadinya
pada beberapa partisipan. Sistem bekerja pandemi.
dari para ibu ini juga berbeda-beda, ada Partisipan menyadari bahwa
yang melakukan work from home penuh adanya perbedaan parental involvement
selama satu minggu, ada juga yang yang dilakukan untuk anak, yaitu adanya
melakukan work from home 2 hingga 3 kali peningkatan parental involvement setelah
dalam satu minggu dan sisanya melakukan anak melakukan school from home (SFH)
work from office. Hal ini sedikit dibandingkan pada saat anak masih
mempengaruhi parental involvement yang menjalankan sekolah offline. Secara garis
diberikan oleh masing-masing partisipan besar, bentuk parental involvement yang
kepada anak karena tidak semua bentuk diberikan partisipan kepada anaknya
dari parental involvement dapat dilakukan masing-masing memiliki tujuan yang sama,
9
secara tidak langsung . namun hanya berbeda fokusnya saja.
Dikarenakan adanya kebijakan Partisipan sadar akan pentingnya parental
WFH untuk orangtua dan SFH untuk anak, involvement dalam pendidikan anak dan
sejauh ini para partisipan merasa bahwa seluruh partisipan terlibat penuh dalam
mereka mengalami work-life balance, pendidikan anaknya. Dari penelitian ini,
dimana adanya keseimbangan antara

372
JMJ, Special Issues, JAMHESIC 2021, Hal: 364-373 Adiva A, dkk. Gambaran Parental …..

diketahui juga bahwa adanya parental involvement dalam penelitian ini,


keterbatasan yang mengharuskan dikarenakan partisipan harus mengikuti
partisipan tidak dapat menjalankan fungsi ketentuan dari sekolah.

REFERENSI
1. Purwanto, A., Asbari, M., Fahlevi, M., Mufid, A., Agistiawati, E., Cahyono, Y., & Suryani, P. (2020). Impact of
Work From Home (WFH) on Indonesian Teachers Performance During the Covid-19 Pandemic: An
Exploratory Study. International Journal of Advanced Science and Technology, 29(5), 6235–6244.
2. Desforges, C., & Abouchaar, A. (2003). The impact of parental involvement, parental support and family
education on pupil achievement and adjustment: A literature review (Vol. 433). London: DfES.
3. Creswell, J. W. (2012). Educational research: Planning, conducting, and evaluating quantitative and
qualitative research (4th ed.). Boston: Pearson Education Inc.
4. Khajehpour, M., & Ghazvini, S. D. (2011). The role of parental involvement affect in children’s academic
performance.Procedia: Social and Behavioral Sciences, (15), 1204- 1208
5. Eccles, J. S., Harold, R. D., Booth, A., & Dunn, J. F. (1996). Family-school links: How do they affect
educational outcomes?. Family involvement in children's and adolescents’ schooling, 3-35.
6. Hornby, G. (2011). Parental involvement in childhood education: Building effective school-family partnership.
New York: Springer Science Business Media.
7. Amariana, A. (2012). Keterlibatan orangtua dalam perkembangan literasi anak usia dini. Naskah Publikasi
Fakultas Psikologi. Sukarta: Universitas Muhammadiyah.
8. Crosbie, T., & Moore, J. (2004). Work-life balance and working from home. Social Policy and Society, 3(3),
223.
9. Gafoor, K. A., & Naseema, C. (2001). Parental Involvement Rating Scale (PIRS). Malappuram: University of
Calicut.
10. Hurlock, E. B. (2001). Developmental psychology. New York: McGraw-Hill Education.

373

You might also like