You are on page 1of 15

e-ISSN: 2654 – 5330

Tsaqafatuna: Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 1, Mei 2019


ISSN cetak: 2654 -5322

STRATEGI MANAJEMEN DAN PERAN ALUMNI SEBAGAI


MARKETING LEMBAGA PENDIDIKAN
DI PESANTREN PEMBANGUNAN MANDIRANCAN KABUPATEN
KUNINGAN

Ahmad Bahrul Hayat


Pascasarjana Manajemen Pendidikan Islam
IAIN Syekh Nurjati Cirebon
Email: aroelhayat7@gmail.com

Jamali Sahrodi
IAIN Syekh Nurjati Cirebon
jamali_sahrodi@yahoo.com

Huriyah Shaleh
IAIN Syekh Nurjati Cirebon
61.huriyah@gmail.com

Abstract
This study aims to describe how the implementation of alumni management, describe
how the management implementation strategy, and explain the impact of the
implementation of alumni management. This research uses descriptive qualitative
research. By collecting data through interviews, observation, and documentation. The
data analysis technique used is inductive analysis by drawing conclusions from specific
facts, concrete events, then drawing general conclusions, namely by analyzing and
presenting data in descriptive form. The results of this research are Islamic Boarding
School Pembangunan Mandirancan Kuningan Regency has implemented management
of alumni well including four management functions, namely planning, organizing,
actuating, and controlling in Alumni management activities, the form of management
strategies carried out by the Islamic Boarding School with provision, service and
utilization of alumni involvement. The impact of the implementation of management and
management strategies in Islamic Boarding School Pembangunan affects the quality of
education quality and the quantity of education through the management of alumni as
marketing in educational institutions within the pesantren development environment.
Keywords : Strategy; Management; Alumni; Islamic Boarding school

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana penerapan manajemen
alumni, menggambarkan bagaimana strategi pelaksanaan manajemen, dan
menjelaskan dampak dari pelaksanaan manajemen alumni. Penelitian ini
menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Dengan melakukan pengumpulan data
melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan
yaitu Analisis induktif dengan penarikan kesimpulan yang berangkat dari fakta-fakta
yang khusus, peristiwa yang konkret, kemudian ditarik kesimpulan secara umum, yaitu
dengan menganalisis dan menyajikan data dalam bentuk diskriptif. Hasil penelitian ini
adalah Pesantren Pembangunan Mandirancan Kabupaten Kuningan sudah melakukan
penerapan manajemen terhadap alumni dengan baik meliputi empat fungsi manajemen

STRATEGI MANAJEMEN DAN PERAN ALUMNI


Ahmad Bahrul Hayat
SEBAGAI MARKETING LEMBAGA PENDIDIKAN
Jamali Sahrodi
DI PESANTREN PEMBANGUNAN
MANDIRANCAN KABUPATEN KUNINGAN Huriyah Shaleh
37
e-ISSN: 2654 – 5330
Tsaqafatuna: Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 1, Mei 2019
ISSN cetak: 2654 -5322

yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan dalam kegiatan


pengelolaan Alumni, Bentuk strategi manajemen yang dilakukan oleh pesantren dengan
pembekalan, pelayanan dan pemanfaatan keterlibatan alumni. Dampak pelaksanaan
manajemen dan strategi manajemen di pesantren pembangunan mempengaruhi
terhadap kualitas mutu pendidikan dan kuantitas pendidikan melalui pengelolaan
alumni sebagai marketing di lembaga pendidikan di lingkungan pesantren
pembangunan.
Kata Kunci: Strategi; Manajemen; Alumni; Pesantren

Pendahuluan pendidikan yang dihasilkan oleh sekolah


swasta menjadi prioritas utama.
Pendidikan adalah salah satu proses Setiap lembaga pendidikan memiliki
pembelajaran dalam mengembangkan
tujuan untuk mencetak siswa-siswi terbaik
potensi peserta didik. Sahney (2004:143)
mengatakan bahwa Peserta didik dibina dan sesuai dengan visi dan misinya. Lulusan-
dibimbing dalam proses pembelajaran lulusan dari sebuah sekolah menjadi cermin
melalui sekolah formal atau lembaga dan rujukan bagi calon peserta didik. Selain
pendidikan non formal lainnya. Sistem itu, alumni juga menjadi sebuah cerminan
pendidikan dapat dilihat sebagai sebuah berkualitas atau tidaknya sebuah lembaga
sistem transformasi dengan input, proses pendidikan untuk memenuhi kepuasan
dan output.
Sudah menjadi kebiasaan dalam masyarakat sebagai konsumen pendidikan.
dunia pendidikan setiap peserta didik karena banyak masyarakat yang
memilih lembaga pendidikan sendiri sesuai menjadikan alumni sekolah sebagai acuan
potensi dan keinginannya, maupun memilih untuk menyekolahkan anaknya.
sekolah atas ketentuan orang tua. Beberapa Berdasarkan uraian tersebut maka
orang tua cenderung memilih sekolah untuk ketika kualitas alumni terlihat unggul,
anaknya di lembaga swasta, terutama
sangat berpotensi sekali terhadap
sekolah swasta yang berbasis agama, karena
potensi besar sekolah swasta yang lebih pandangan masyarakat, bahwa lembaga
mengedepankan akhlak dan keagamaan sekolah tersebut mencetak para siswa yang
dibanding sekolah negeri. luar biasa. Sebaliknya jika para alumninya
Memilih jalur pendidikan yang tanpa ada potensi keunggulan sama sekali,
dikelola swasta memang sangat maka pandangan masyarakat pun akan
menggiurkan, karena sekolah swasta sangat minim terhadap sekolah tersebut.
biasanya memiliki banyak kelebihan
Alumni merupakan produk dari suatu
dibanding sekolah negeri. Beberapa
lembaga pendidikan terutama lembaga lembaga pendidikan. Kualitas alumni
pendidikan Islam biasanya berafiliasi menunjukkan kualitas dari lembaga
langsung dengan pesantren yang pendidikan tersebut. Untuk mengetahui
merupakan sekolah keagamaan. Sekolah kualitas lulusan yang dihasilkan tidak hanya
swasta yang berafiliasi dengan pesantren melihat outputnya saja, seperti kemampuan
biasanya lebih unggul dalam hal penguasaan pengetahuan, keterampilan dan
keterampilan, keagamaan, moral dan lain
sebagainya, karena sekolah swasta dikelola sikap formal, tetapi harus dilihat juga dari
dan diarahkan untuk menjawab tantangan outcome-nya, yaitu seberapa besar para
dan kebutuhan pasar sehingga kebutuhan lulusannya dapat terserap oleh instansi
pengguna jasa atau masyarakat terhadap

STRATEGI MANAJEMEN DAN PERAN ALUMNI


Ahmad Bahrul Hayat
SEBAGAI MARKETING LEMBAGA PENDIDIKAN
Jamali Sahrodi
DI PESANTREN PEMBANGUNAN
MANDIRANCAN KABUPATEN KUNINGAN Huriyah Shaleh
38
e-ISSN: 2654 – 5330
Tsaqafatuna: Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 1, Mei 2019
ISSN cetak: 2654 -5322

pendidikan unggulan pada jenjang yang naungan pesantren sehingga budaya salaf
lebih tinggi ataupun dalam dunia kerja. pesantren tetap kental melekat pada diri
Lembaga pendidikan amat jarang peserta didik namun tetap mengedepankan
mengontrol para alumnusnya, banyak modernitas dengan adanya program-
lembaga pendidikan yang mengabaikan program unggulan pada kegiatan peserta
para lulusan mereka setelah mereka didik baik di pesantren maupun di sekolah
menyelesaikan pendidikan di lembaga formalnya.
pendidikan tersebut, mereka dibiarkan Pesantren Pembangunan
menjalani kelanjutan hidup mereka masing- Mandirancan Kabupaten Kuningan
masing ke jenjang pendidikan yang lebih merupakan salah satu dari banyak pesantren
tinggi atau ke dunia pekerjaan sehingga yang berada di Kabupaten Kuningan yang
lembaga pendidikan tidak punya jejak sukses memadukan metode pendidikan
kesuksesan anak didik mereka. pesantren tradisional atau salaf berbasis
Para alumni lembaga pendidikan pesantren dan metode pendidikan pesantren
jarang menjadi perhatian almamater tempat modern berbasis pendidikan formal dengan
mereka mencari ilmu, lembaga pendidikan menerapkan Kurikulum Kemenag,
lebih memperhatikan siswa yang sedang Kurikulum Pesantren Modern dan
mereka bina dibanding menggali potensi Kurikulum Pesantren Salaf.
para alumni, mereka biasanya mengabaikan Pesantren Pembangunan
para alumni, padahal informasi di media Mandirancan Kabupaten Kuningan
sosial dan internet semakin mudah untuk menyelenggarakan dua program wajib
diakses menjadikan masyarakat umum belajar yang harus di tempuh oleh para
semakin mudah mengetahui sebuah institusi santri, yakni program wajib belajar selama
lembaga pendidikan mengenai kualitas dan enam tahun di pesantren dengan
kuantitas mereka. menggunakan kurikulum yang dibuat oleh
Pesantren Pembangunan pesantren berdasarkan kualifikasi jenjang
Mandirancan Kabupaten Kuningan pendidikannya, dan program wajib belajar
merupakan salah satu lembaga pendidikan pendidikan formal yang berafiliasi dengan
swasta yang banyak diminati oleh Madrasah Tsanawiyah Pembangunan dan
masyarakat khususnya di wilayah Madrasah Aliyah Pembangunan
Kuningan. Pesantren Pembangunan Sesuai dengan jenjang pendidikan
Mandirancan merupakan satu-satunya formal yang ditempuh para santri, Pesantren
lembaga pendidikan berbasis Salafis- Pembangunan Mandirancan Kabupaten
Modern di Jalan Siliwangi Desa Kuningan menerapkan kurikulum program
Mandirancan Kecamatan Mandirancan wajib belajar Dirosah Diniyah di pesantren
Kabupaten Kuningan, dimana pengelolaan selama 6 tahun dari kelas 1 sampai kelas 6
pendidikinnya meliputi sekolah formal dengan mengelompokkan jenjang
seperti Madrasah Ibtida’iyyah pendidikan formal dari kelas 7 Madrasah
Pembangunan Mandirancan, Madrasah Tsanawiyah sampai Kelas 12 Madrasah
Tsanawiyyah Pembangunan Mandirancan Aliyah.
dan Madrasah Aliyah Pembangunan Oleh karena itu Pesantren
Mandirancan yang berada di bawah Pembangunan Mandirancan bekerjasama
STRATEGI MANAJEMEN DAN PERAN ALUMNI
Ahmad Bahrul Hayat
SEBAGAI MARKETING LEMBAGA PENDIDIKAN
Jamali Sahrodi
DI PESANTREN PEMBANGUNAN
MANDIRANCAN KABUPATEN KUNINGAN Huriyah Shaleh
39
e-ISSN: 2654 – 5330
Tsaqafatuna: Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 1, Mei 2019
ISSN cetak: 2654 -5322

dengan Madrasah Tsanawiyah Selain menyelenggarakan program


Pembangunan dan Madrasah Aliyah wajib belajar, Pesantren Pembangunan
Pembangunan dalam memadukan Mandirancan Kabupaten Kuningan juga
kurikulum pesantren dengan kurikulum menyelenggarakan program wajib
pendidikan formal dengan memasukkan pendidikan unggulan yang harus diikuti
kurikulum pesantren yang dikelola oleh oleh para santri seperti Tahfidz Al-Qur’an,
Pesantren Pembangunan kedalam Qiro’atul kutub, Public Speaking dan
pembelajaran di madrasah dan selanjutnya Kecakapan menggunakan Bahasa Arab dan
disediakan kelas khusus sebagai kelas Bahasa Inggris.
pesantren di Madrasah Tsanawiyah Setiap tahun Pesantren Pembangunan
Pembangunan dan Madrasah Aliyah Mandirancan Kabupaten Kuningan
Pembangunan. Hal ini bertujuan agar para meluluskan para peserta didiknya, mereka
santri pesantren pembangunan bisa akan tersebar ke berbagai daerah dengan
memperoleh pendidikan pesantren dan cita-cita dan tujuannya masing-masing,
pendidikan formal di madrasah tersebut beberapa peserta didik akan memilih untuk
secara efektif dan efisien, selain itu para melanjutkan pendidikan ke tingkat yang
santri juga lebih mudah diawasi, dibimbing lebih tinggi, sebagian lainnya lebih memilih
dan dibina. karena Madrasah Tsanawiyah bekerja.
Pembangunan dan Madrasah Aliyah Pengelolaan Pesantren Pembangunan
Pembangunan berada satu naungan dengan yang sudah terintegrasi dengan Pendidikan
Pesantren Pembangunan dibawah Yayasan formal Madrasah seharusnya mampu
Pendidikan Pembangunan Al-Mu’awanah menerapkan manajemen bagi lulusannya.
Mandirancan dan berlokasi di dekat Pondok Pentingnya membuat sebuah sistem
Pesantren Pembangunan Mandirancan manajemen alumni melalui forum atau
Kabupaten Kuningan. ikatan alumni dalam mewujudkan visi dan
Dari penjelasan diatas, dapat misi suatu sekolah atau lembaga pendidikan
diketahui bahwa yang menjadi Alumni dari karena alumni dapat menjadi garis terdepan
Pondok Pesantren Pembangunan adalah dalam meningkatkan reputasi sebuah
santri yang telah menyelesaikan lembaga pendidikan di mata masyarakat.
pendidikannya di pesantren hingga lulus di Kenyataan di lapangan menunjukkan
tingkat Madrasah Aliyah. Selaras dengan bahwa Pesantren Pembangunan sebagai
apa yang diungkapkan oleh Almanfaluthi lembaga pendidikan yang sudah terintegrasi
(2009) alumni adalah orang-orang yang dengan Pendidikan formal masih rendah
telah mengikuti atau tamat dari suatu dalam mengelola para alumninya,
sekolah atau perguruan tinggi. Alumni Pesantren masih mengalami kesulitan
merupakan bagian yang tidak dapat dalam mengumpulkan alumnusnya, bahkan
dipisahkan dalam sebuah siklus pendidikan. sebagian besar sangat sulit untuk dilacak
Alumni menjadi penghubung sekolah keberadaannya, akan tetapi di era yang
dengan kampus dan dunia global. Alumni semakin mudah saat ini, mengumpulkan
juga berfungsi sebagai media yang para alumni bukanlah hal yang sulit, apalagi
menyampaikan visi misi dunia kepada banyak bertebaran ikatan-ikatan alumni di
sekolah. media sosial maupun di grup-grup semisal

STRATEGI MANAJEMEN DAN PERAN ALUMNI


Ahmad Bahrul Hayat
SEBAGAI MARKETING LEMBAGA PENDIDIKAN
Jamali Sahrodi
DI PESANTREN PEMBANGUNAN
MANDIRANCAN KABUPATEN KUNINGAN Huriyah Shaleh
40
e-ISSN: 2654 – 5330
Tsaqafatuna: Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 1, Mei 2019
ISSN cetak: 2654 -5322

WhatsApp, Facebook, Telegram dan semua tujuan yang telah di tetapkan


lainnya. Ketika sudah adanya forum ikatan berdasarkan misi yang telah di tetapkan
alumni, lembaga pendidikan dapat sebelumnya.
Dari definisi tersebut penulis
menjadikannya sebagai ladang pembinaan,
menyimpulkan bahwa pengertian strategi
pembekalan dan pemberdayaan terhadap merupakan suatu alat yang ingin dilakukan
para alumninya. oleh Lembaga Pendidikan untuk mencapai
Berdasarkan masalah pokok tersebut suatu tujuan yang telah di tetapkan
di atas, maka dirumuskan masalah sebelumnya.
penelitian dalam bentuk deskriptif sebagai
berikut: Manajemen
Menurut Salam mengutip Terry,
1. Bagaimana penerapan manajemen
George R & Rue (2014:33) bahwa secara
alumni Pesantren Pembangunan
etimologis, kata manajemen berasal dari
Mandirancan Kabupaten Kuningan?
bahasa Latin, yaitu dari asal kata manus
2. Bagaimana strategi pelaksanaan
yang berarti tangan dan agree yang berarti
manajemen terhadap para alumni
melakukan. Selanjutnya dua kata tersebut
Pesantren Pembangunan
digabung menjadi kata kerja managere
Mandirancan Kabupaten Kuningan?
yang mempunyai arti menangani.
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi
Managere diterjemahkan ke daam Bahasa
efektifitas dan efesiensi Sistem
Inggris dalam bentuk kata kerja to manage
manajemen alumni Pesantren
yang berarti menata, mengatur,
Pembangunan Mandirancan
melaksanakan, dan menilai. Adapun kata
Kabupaten Kuningan?
benda dari to manage adalah management,
sementara orang yang melakukan kegiatan
Pengertian Strategi, Manajemen dan
manajemen disebut manager.
Alumni
George R. Terry, 1958 dalam Sukarna
Strategi merupakan hal penting bagi
(2011:10) membagi empat fungsi dasar
kelangsungan hidup dari suatu lembaga
manajemen, yaitu Perencanaan (Planning),
untuk mencapai sasaran atau tujuan
Pengorganisasian (Organizing),
lembaga yang efektif dan efisien,
Pelaksanaan (Actuating), dan Pengawasan
instansi/lembaga harus bisa menghadapi
(Controlling). Keempat fungsi manajemen
setiap masalah-masalah atau hambatan
ini disingkat dengan POAC.
yang datang dari dalam maupun dari luar.
Menurut David (2011:18) Strategi
Alumni
adalah sarana bersama dengan tujuan
Menurut Kamus Besar Bahasa
jangka panjang yang hendak dicapai.
Indonesia (2019) alumni adalah orang-
Strategi bisnis mencakup ekspansi georafis,
orang yang telah mengikuti atau tamat dari
diversifikasi, akusisi, pengembangan
suatu sekolah atau perguruan tinggi.
produk, penetrasi pasar, pengetatan,
Alumni dalam kajian lembaga
divestasi, likuidasi, dan usaha patungan
pendidikan menggunakan kata yang
atau joint venture. Strategi adalah aksi
berbeda-beda, berdasarkan pemahamannya
potensial yang membutuhkan keputusan
namun tidak keluar dari substansi definisi
manajemen puncak dan sumber daya
tersebut, terkadang alumni mengguakan
lembaga pendidikan dalam jumlah besar.
kata output, atau lulusan yang merupakan
Rangkuti (2013:183) berpendapat
hasil dari input dan proses dalam
bahwa strategi adalah perencanaan induk
pendidikan.
yang komprehensif, yang menjelaskan
Mujamil (2007:206) mempunyai
bagaimana perusahaan akan mencapai
pandangan yang menyatakan bahwsa
STRATEGI MANAJEMEN DAN PERAN ALUMNI
Ahmad Bahrul Hayat
SEBAGAI MARKETING LEMBAGA PENDIDIKAN
Jamali Sahrodi
DI PESANTREN PEMBANGUNAN
MANDIRANCAN KABUPATEN KUNINGAN Huriyah Shaleh
41
e-ISSN: 2654 – 5330
Tsaqafatuna: Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 1, Mei 2019
ISSN cetak: 2654 -5322

“Lembaga pendidikan dikatakan bermutu Pesantren. Data yang diperoleh signifikan


jika input, proses, dan hasilnya dapat untuk menjawab semua rumusan masalah
memenuhi persyaratan yang dituntut oleh dari penelitian ini.
pengguna jasa pendidikan”. Meskipun Rancangan penelitian yang
Mujamil menggunakan tolak ukur input, digunakan dalam penelitian ini adalah
proses dan hasil, namun titik tolak ukur deskriptif kualitatif yang bersifat
mutu pendidikan menurut Mujamil adalah menggambarkan, memaparkan, dan
pengguna jasa pendidikan, yang berarti menguraikan objek yang diteliti selaras
lebih berfokus pada output yaitu potensi dandengan apa yang diungkapkan oleh
nilai guna para alumni dalam kehidupan. Arikunto (2006:12).
Sudradjad (2005:17) menyatakan Pendekatan penelitian yang
pendidikan yang bermutu adalahdigunakan pada penelitian ini menggunakan
pendidikan yang mampu menghasilkan pendekatan kualitatif. Lexy Moeleong
lulusan yang memiliki kemampuan atau (2007:4) mengatakan bahwa penelitian
kompotensi, baik kompetensi akademik yang hasilnya berupa data deskriptif
maupun kompetensi kejuruan, yang melalui pengumpulan fakta-fakta dari
dilandasi oleh kompetensi personal dan kondisi alami sebagai sumber langsung
sosial, serta nilai-nilai akhlak mulia, yangdengan instrumen dari peneliti sendiri.
keseluruhannya merupakan kecakapan Sejalan dengan pendekatan kualitatif, maka
hidup (life skill), lebih lanjut Sudradjat metode yang digunakan dalam penelitian
megemukakan pendidikan bermutu adalah ini adalah metode deskriptif.
pendidikan yang mampu menghasilkan Hadari Nawawi (2007:67)
manusia seutuhnya (manusia paripurna) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif
atau manusia dengan pribadi yang integral adalah penelitian yang melukiskan keadaan
(integrated personality) yaitu mereka yang subyek atau obyek penelitian (seseorang,
mampu mengintegralkan iman, ilmu, dan lembaga, masyarakat dan lainnya) pada saat
amal. sekarang berdasarkan fakta-fakta yang
Menurut Usman (2006:140)tampak atau sebagaimana adanya yang
“Output dinyatakan bermutu apabila hasil meliputi interpretasi data dan analisis data.
belajar akademik dan nonakademik siswa Pendekatan yang digunakan dalam
tinggi. Outcome dinyatakan bermutu penelitian ini adalah pendekatan dengan
apabila lulusan cepat terserap di dunia metode penelitian kualitatif, karena data
kerja, gaji wajar, semua pihak mengakui yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa
kehebatannya lulusannya dan merasa puas. kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dan pelaku yang dapat diamati.
Metode Bogdan dan Taylor dalam Lexy J.
Dalam penelitian ini, penulis Moleong (1996:2) mendefinisikan metode
menggunakan langkah-langkah penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang
guna mempermudah melakukan penerapan menghasilkan data deskriptif berupa kata-
metodologi dalam proses penelitian. kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
Penelitian ini dilaksanakan di prilaku yang dapat diamati.
Pesantren Pembangunan Mandirancan desa Menurut Sugiyono (2008:9) metode
Mandirancan Kecamatan Mandirancan kualitatif digunakan untuk meneliti pada
Kabupaten Kuningan dengan dasar kondisi obyek yang alamiah dimana peneliti
pertimbangan tempat penelitian merujuk adalah sebagai instrument kunci. Dengan
pada data dan persentase manajemen menggunakan pendekatan kualitatif, maka
pendidikan dalam tatanan manajemen diharapkan peneliti dapat memperoleh data
terhadap peserta didik pascapendidikan dan yang lengkap mengenai kegiatan dan
marketing pendidikan pada lingkungan fenomena yang terjadi dilapangan. Dengan
STRATEGI MANAJEMEN DAN PERAN ALUMNI
Ahmad Bahrul Hayat
SEBAGAI MARKETING LEMBAGA PENDIDIKAN
Jamali Sahrodi
DI PESANTREN PEMBANGUNAN
MANDIRANCAN KABUPATEN KUNINGAN Huriyah Shaleh
42
e-ISSN: 2654 – 5330
Tsaqafatuna: Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 1, Mei 2019
ISSN cetak: 2654 -5322

penelitian ini peneliti memperoleh data yaitu orang yang merespon atau menjawab
berupa data lisan, data tertulis dari pertanyaan-pertanyaan peneliti. Kemudian
narasumber dan dalam bentuk dokumen. apabila peneliti menggunakan teknik
Berdasarkan jenis dan metode observasi, maka sumber datanya bisa
penelitian tersebut sasarannya adalah berupa benda, gerak atau proses sesuatu.
mencari, menggali, merinci dan mencatat Berdasarkan penjelasan diatas maka
mengenai pelaksaan yang terkait dengan peneliti membagi sumber data dalam
strategi manajemen alumni dan peran penelitian ini yang terdiri dari dua jenis
alumni sebagai marketing di lembaga sumber data, yaitu sumber data primer, dan
pendidikan. suber data sekunder. Nasution (2009:185)
Penentuan data dan Sumber Data mengungkapkan bahwa Sumber data primer
penelitian oleh lexy moelong (2007:224) adalah sumber data yang diperoleh secara
dalam penelitian ini menggunakan teknik langsung dari lapangan. Jadi, data primer ini
purposive yakni pemilihan sumber data diperoleh secara langsung melalui
yang mempertimbangkan kriteria dan pengamatan dan pencatatan di lapangan dan
pertimbangan tertentu yang ditetapkan sumber data sekunder yang digunakan
berdasarkan tujuan penelitian. untuk melengkapi data primer yang tidak
Sumber data penelitian sebagai diperoleh secara langsung dari kegiatan
informan merupakan orang-orang yang lapangan.
karena posisinya sehingga memiliki Teknik pengumpulan data yang
pengetahuan dan pengalaman yang cukup digunakan oleh peneliti yaituu
mengenai penerapan sistem manajemen menggunakan metode Observasi,
alumni, bentuk strategi manajemen alumni, Wawancara dan Dokumentasi.
faktor pendukung dalam penerapan Sutrisno (1993:136)
manajemen alumni serta peran Alumni mengungkapkan Metode observasi
sebagai Marketing di Lembaga Pendidikan merupakan suatu metode yang digunakan
yang berada di lingkungan Pesantren sebagai pengamatan dan pencatatan dengan
Pembangunan Mandirancan Kabupaten sistematik fenomena-fenomena yang
Kuningan dalam konteks efektifitas dan diselidiki. Jadi, observasi merupakan
efesiensi pelayanan Pendidikan. metode pengumpulan data yang
Adapun kriteria sumber data menggunakan panca indera disertai dengan
penelitian yang dipilih berdasarkan kriteria pencatatan secara perinci terhadap obyek
dalam penelitian ini yaitu dari Pesantren penelitian.
Pembangunan Mandirancan Kabupaten Menurut Basrowi dan Suwandi
Kuningan, meliputi Pimpinan Pesantren (2008:127) Wawancara adalah percakapan
Pembangunan, Wakil Bidang dengan maksud tertentu oleh dua pihak,
Kepengasuhan Pesantren Pembangunan yaitu pewawancara (interviewer) sebagai
dan Tata Usaha Pesantren Pembangunan, orang yang mengajukan atau yang
dari Madrasah meliputi Kepala Madrasah memberikan pertanyaan dan yang
Tsanawiyah Pembangunan dan Kepala diwawancarai (interview) sebagai orang
Madrasah Aliyah Pembangunan, dan dari yang memberikan jawaban atas pertanyaan
Alumni Pesantren Pembangunan Pesantren tersebut.
Pembangunan. Maksud untuk mengadakan
Arikunto (2014:172) menjelaskan wawancara menurut Lincoln dan Guba
bahwa sumber data dalam penelitian adalah dalam Lexy J. Moleong (2005:186) adalah
subjek dari mana data itu diperoleh. Apabila untuk mengonstruksi mengenai orang,
peneliti menggunakan kuesioner atau kejadian, organisasi, perasaan, motivasi,
wawancara dalam pengumpulan datanya, dan lain-lain. Dilihat dari peranan
maka sumber datanya disebut responden, pewawancara dan yang diwawancarai,
STRATEGI MANAJEMEN DAN PERAN ALUMNI
Ahmad Bahrul Hayat
SEBAGAI MARKETING LEMBAGA PENDIDIKAN
Jamali Sahrodi
DI PESANTREN PEMBANGUNAN
MANDIRANCAN KABUPATEN KUNINGAN Huriyah Shaleh
43
e-ISSN: 2654 – 5330
Tsaqafatuna: Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 1, Mei 2019
ISSN cetak: 2654 -5322

teknik wawancara terdiri dari wawancara apa yang diungkapkan oleh Sugiyono
terstruktur dan wawancara tak terstruktur. (2010:102).
Menurut Basrowi dan Suwandi Instrumen penelitian yang
(2008:2) wawancara terstruktur merupakan digunakan peneliti dalam penelitian ini
wawancara yang menetapkan sendiri adalah pedoman wawancara sebagai acuan
masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang dalam memberikan pertanyaan kepada
diajukan. Sedangkan wawancara tidak narasumber. Pedoman wawancara berisi
terstruktur merupakan wawancara yang pertanyaan-pertanyaan mengenai
berbeda dengan wawancara terstruktur penerapan sistem manajemen alumni,
karena mempunyai ciri kurang interupsi dan bentuk strategi manajemen alumni, faktor
abiter. pendukung dalam penerapan manajemen
Metode yang digunakan selanjutnya alumni, peran Alumni, serta dampak
yaitu Studi Dokumentasi. Dokumen penerapan manajemen alumni sebagai
merupakan catatan peristiwa yang sudah Marketing di Lembaga Pendidikan.
berlalu. Dokumen bisa berbentuk lisan, Setelah data diperoleh dan
gambar atau karya-karya monumental dari terkumpul melalui beberapa tahap,
seseorang. Dokumen yang berbentuk lisan kemudian data tersebut dianalisis dengan
misalnya catatan harian, sejarah kehidupan menggunakan tahap analisis deskriptif
(life history), cerita, biografi, peraturan dan kualitatif non-statistik yang bertujuan
kebijakan. untuk mendeskripsikan suatu keadaan
Menurut Sugiyono (2013:329) bukan untuk membuktikan hipotesa.
Dokumen yang berbentuk gambar misalnya Pengambilan kesimpulan akan
foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. diverivikasi dengan cara melihat reduksi
Dokumen yan berbentuk karya misalkan data maupun display data sehingga
karya seni yang dapat berupa gambar, kesimpulan yang diambil tidak
patung, film dan lain-lain. Studi dokumen menyimpang dari rumusan masalah
merupakan pelengkap dari penggunaan peneliti.
metode wawancara dan observasi dalam Teknik keabsahan data dalam
penelitian kualitatif. penelitian ini menggunakan triangulasi
Basrowi dan Suwandi (2008:158) teknik yang berarti peneliti menggunakan
menjelaskan teknik dokumentasi teknik pengumpulan data yang berbeda-
merupakan suatu cara pengumpulan data beda untuk mendapatkan data dari sumber
yang menghasilkan catatan-catatan penting yang sama. Peneliti menggunakan
yang berhubungan dengan masalah yang observasi paratisipatif, wawancara
sedang diteliti, sehingga akan diperoleh mendalam dan dokumentasi untuk sumber
data yang lengkap, sah, dan bukan data yang sama secara serempak seperti
perkiraan. yang diungkapkan oleh Sugiyono
Dokumentasi digunakan untuk (2013:330).
mengumpulkan data yang sudah tersedia
dalam catatan dokumen yang mempunyai Hasil dan Pembahasan
fungsi untuk digunakan sebagai data Berdasarkan analisis dan
pendukung dan pelengkap data primer yang pembahasan hasil penelitian ditemukan
diperoleh melalui wawancara. sebagai berikut:
Selanjutnya dalam penelinitian ini
peneliti menggunakan instrumen penelitian Penerapan Manajemen Alumni.
untuk mengumpulkan data di lapangan. Penerapan Manajemen Alumni
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang Pesantren Pembangunan meliputi empat
digunakan untuk mengukur fenomena alam fungsi manajemen yaitu perencaanaan,
maupun sosial yang diamati sesuai dengan
STRATEGI MANAJEMEN DAN PERAN ALUMNI
Ahmad Bahrul Hayat
SEBAGAI MARKETING LEMBAGA PENDIDIKAN
Jamali Sahrodi
DI PESANTREN PEMBANGUNAN
MANDIRANCAN KABUPATEN KUNINGAN Huriyah Shaleh
44
e-ISSN: 2654 – 5330
Tsaqafatuna: Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 1, Mei 2019
ISSN cetak: 2654 -5322

pengorganisasian, penggerakan dan c. Bagi lulusan yang belum ada kepastian


pengawasan. atau kejelasan atau sudah ada kegiatan
setelah lulus di pesantren
Perencanaan pembangunan dengan menawarkan
Pada proses perencanaan kegiatan pengabdian kepada pesantren
manajemen alumni pesantren pembangunan pembangunan yang kemudian diatur
dalam rangka mengelola para alumni penempatan dan tugasnya di pesantren
dilakukan setiap awal tahun ajaran baru atau madrasah sesuai dengan
melalui rapat kerja antara Pimpinan kebutuhan.
Pesantren, Wakil Pimpinan Bidang Tahap Ketiga yaitu perencanaan
Kepengasuhan, Kepala Madrasah Aliyah, untuk mengelola lulusan atau alumni yang
Kepala Madrasah Tsanawiyah, Dewan sudah mempunyai kesibukan seperti
Asatidz dan Asatidzah, dan Pengurus sedang menempuh pendidikan tinggi,
Pondok Pesantren Pembangunan bekerja, berkiprah dimasyarakat,
Mandirancan Kabupaten Kuningan. Pada wirausaha dan lainnya dengan memberikan
proses perencanaan Manajemen Alumni pembekalan, pembinaan dan arahan
dibagi menjadi tiga tahap perencanaan kepada mereka melalui agenda kegiatan
pengelolaan manajemen alumni. pesantren. Selaras dengan apa yang
Tahap pertama perencanaan untuk diungkapkan oleh George R. Terry dalam
menyiapkan santri yang harus bukunya Principles of Management dalam
menyelesaykan pendidikannya selama Sukarna (2011:10) bahwa Perencanaan
enam tahun agar bisa disebut sebagai adalah pemilih fakta dan penghubungan
alumni pesantren pembangunan fakta-fakta serta pembuatan dan
bekerjasama dengan kepala Madrasah penggunaan perkiraan-perkiraan atau
Tsanawiyah Pembangunan sebagai asumsi-asumsi untuk masa yang akan
fasilitasi pendidikan formal bagi santri datang dengan jalan menggambarkan dan
kelas 1 sampai kelas 3 dirosah diniyah merumuskan kegiatan-kegiatan yang
pesantren agar mereka tidak keluar atau diperlukan untuk mencapai hasil yang
berhenti mondok setelah lulus dari diinginkan.
Madrasah Tsanawiyah dan tetap
melanjutkan pendidikannya di pesantren Pengorganisasian
dengan menempuh pendidikan formal Pada proes pengorganisasian
selanjutnya di Madrasah Aliyah kegiatan manajemen alumni Berdasarkan
Pembangunan Mandirancan. dari hasil penelitian menunjukkan bahwa
Tahap Kedua yaitu perencanaan pengorganisasian di pesantren
untuk menyiapkan langkah bagi para pembangunan mandirancan kabupaten
lulusan pesantren pembangunan kuningan yang dilakukan oleh Pimpinan
mandirancan setelah lulus diantaranya: Pesantren mampu menempatkan the right
a. Bagi lulusan yang akan melanjutkan man in the right place sesuai dengan
pendidikan tinggi diluar negeri atau kebutahan dan wewenangnya. George R.
pendidikan tinggi dalam negeri, baik Terry dalam Sukarna (2011:38)
PTS maupun PTN bekerjasama dengan mengemukakan tentang organizing sebagai
Madrasah Aliyah untuk memfasilitasi berikut, yaitu Pengorganisasian ialah
mereka. penentuan, pengelompokkan, dan
b. Bagi lulusan yang akan berkiprah penyusunan macam-macam kegiatan yang
melalui profesi, bekerja atau diperlukan untuk mencapai tujuan,
berwirausaha atau lainnya dengan penempatan orang-orang (pegawai),
memberikan pembekalan, pembinaan terhadap kegiatan-kegiatan ini, penyediaan
dan pengarahan kepada mereka. faktor-faktor physik yang cocok bagi
STRATEGI MANAJEMEN DAN PERAN ALUMNI
Ahmad Bahrul Hayat
SEBAGAI MARKETING LEMBAGA PENDIDIKAN
Jamali Sahrodi
DI PESANTREN PEMBANGUNAN
MANDIRANCAN KABUPATEN KUNINGAN Huriyah Shaleh
45
e-ISSN: 2654 – 5330
Tsaqafatuna: Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 1, Mei 2019
ISSN cetak: 2654 -5322

keperluan kerja dan penunjukkan hubungan harus terjaga kualitasnya karena mereka
wewenang, yang dilimpahkan terhadap membawa almamater lembaga pendidikan
setiap orang dalam hubungannya dengan berasal. George R. Terry dalam Sukarna
pelaksanaan setiap kegiatan yang(2011:82) mengatakan bahwa Penggerakan
diharapkan. adalah membangkitkan dan mendorong
Pengorganisasian manajemen semua anggota kelompok agar supaya
alumni pesantren dimulai dari penunjukkan berkehendak dan berusaha dengan keras
Wakil Pimpinan Bidang Kepengasuhan untuk mencapai tujuan dengan ikhlas serta
sebagai central pengelolaan diwilayah serasi dengan perencanaan dan usaha-
pesantren yang dibantu oleh dewan asatidz usaha pengorganisasian dari pihak
dan asatidzah beserta para pengurus pimpinan.
pesantren, kemudian pimpinan melakukan Penggerakan manajemen alumni di
koordinasi dan kerjasama dengan Pesantren Pembangunan Mandirancan
Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah secara umum dilaksanakan melalui
Aliyah untuk mengambil peran tugas dan penggerakkan anggota kelompok
wewenang yang berada di wilayah manajemen, mulai dari tingkat atas,
pendidikan formal. Pengorganisasian menengah sampai kebawah dengan
dilakukan untuk menghimpun dan memberikan pembekalan-pembekalan,
menyusun semua sumber yangpembinaan, pengarahan, motivasi dan lain-
diisyaratkan dalam rencana seperti pihak lain.
Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Pengawasan
Aliyah, dan terutama sumber daya manusia Pada proses pengawasan dalam
di lingkungan pesantren seperti Wakil pelaksanaan manajemen alumni dapat
Pimpinan Bidang Kepengasuhan, sehingga diketahui bahwa pengawasan sebagai
kegiatan pencapaian tujuan yang telah evaluasi dari manajemen telah dilakukan
ditetapkan dapat dilaksanakan secara oleh tiap bidang dan nanti akan
efektif dan efisien. disampaikan oleh pimpinan Pesantren
untuk mengambil langkah pelaksanaan
Penggerakan manajemen alumni selanjutnya.
Berdasarkan dari hasil penelitian Koontz dalam Hasibuan (2016:41)
pada proses penggerakkan manajemen mengartikan bahwa Pengendalian adalah
alumni di pesantren pembangunan pengukuran dan perbaikan terhadap
mandirancan kabupaten kuningan telah pelaksanaan kerja bawahan, agar rencana-
diterapkan setelah rencana, organisasi dan rencana yang telah dibuat untuk mencapai
karyawan ada. Fungsi penggerakan ini tujuan-tujuan dapat terselenggara.
merupakan kunci dari proses manajemen, Pengawasan di tiap bidang meliputi
artinya proses manajemen baru dapat pelaksanaan keberhasilan dan kegagalan
terlaksana setelah fungsi pengarahan kegiatan manajemen alumni pada proses
diterapkan. perencanaan, pengorganisasian dan
Pembekalan yang dilaksanakan oleh penggerakan. Kegiatan evaluasi dalam
Pesantren Pembangunan Mandirancan bentuk pengawasan dari masing-masing
Kabupaten Kuningan untuk para alumni pelaksana manajemen alumni sebagai
dan lulusan pesantren bertujuan agar bahan pertimbangan untuk kegiatan
mereka tetap mendapatkan pelayanan selanjutnya. Selaras dengan apa yang
pendidikan maupun pelayanan diungkapkan oleh Terry dan Leslie W. Rue
administrasi meskipun mereka sudah tidak (2008:232) bahwa pengawasan untuk
tinggal di pesantren, karena alumni mengevaluasikan pelaksanaan kerja dan,
merupakan unsur penting sebagai output jika perlu, memperbaiki apa yang sedang
lembaga pendidikan sehingga mereka dikerjakan untuk menjamin tercapainya
STRATEGI MANAJEMEN DAN PERAN ALUMNI
Ahmad Bahrul Hayat
SEBAGAI MARKETING LEMBAGA PENDIDIKAN
Jamali Sahrodi
DI PESANTREN PEMBANGUNAN
MANDIRANCAN KABUPATEN KUNINGAN Huriyah Shaleh
46
e-ISSN: 2654 – 5330
Tsaqafatuna: Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 1, Mei 2019
ISSN cetak: 2654 -5322

hasil-hasil menurut rencana. Pengawasan pembangunan


juga merupakan bentuk pemeriksaan untuk 2. Memahami kesibukan alumni
memastikan apa yang sudah dikerjakan. 3. Mengikuti perkembangan zaman
4. Memberikan kepercayaan terhadap
alumni
Strategi Manajemen Alumni. 5. Membangun rasa kekeluargaan
Strategi Manajemen yang dilakukan dengan alumni
oleh pesantren pembangunan dalam 6. Menjalin komunikasi yang baik
melaksanakan manajemen alumni untuk antara Pesantren dan Madrasah
mencapai tujuan sangat beragam, hal ini dalam mengelola alumni
selaras dengan apa yang diungkapkan oleh 7. Melakukan komunikasi secara rutin
David (2011:18) bahwa Strategi adalah dengan alumni dan tidak membatasi
sarana bersama dengan tujuan jangka ruang antara pesantren dan alumni
panjang yang hendak dicapai. Diantara
strategi yang dilaksanakan pesantren Adapun faktor penghambat yang
pembangunan yaitu dengan cara: menjadi kendala yang mempengaruhi
1. pengelolaan pesantren yang terbuka, efektifitas dan efisiensi sistem
kooperatif, dan informatif terhadap manajemen alumni di pesantren
alumni pembangunan yaitu:
2. keterbukaan komunikasi terhadap 1. lost contact, hilangnya kontak dan
alumni dengan memberikan komunikasi dengan alumni dan
pembekalan, pembinaan dan pelayanan sulitnya menelusuri daerah asal alumni.
terbuka untuk memfasilitasi kebutuhan 2. belum adanya wadah khusus yang
alumni melalui media sosial, whatsapp, difungsikan sebagai tempat
grup, messenger, telepon pribadi atau pengelolaan alumni secara terorganisir
pesan dan lainnya. dan structural.
3. Memberdayakan alumni untuk 3. masih adanya kecenderungan para
mempromosikan lembaga pendidikan alumni agar bisa terorganisir dan
pesantren, program-program membawa almamater lembaga
pesantren, dan PSB (Penerimaan Santri pendidikan yang lebih tinggi.
Baru) 4. belum adanya perhatian yang bisa
4. Memberikan testimoni-testimoni menarik minat alumni.
kesuksesan alumni yang disampaikan 5. terdapat kesenjangan sosial
kepada adik-adik kelas untuk berdasarkan kondisi dan keadaan para
memotivasi peningkatan belajar. alumni.
5. Mengerahkan alumni untuk melakukan 6. belum dibentuknya kepengurusan
sosialisasi PPDB Madrasah alumni secara sektoral ditiap daerah
Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah asal alumni.
Pembangunan. 7. belum adanya visi misi dan tujuan
tersendiri dalam mengelola alumni
Faktor Pendukung dan Penghambat. yang harus disosialisasikan kepada
Berdasarkan hasil penelitian para alumni.
secara keseluruhan menunjukkan bahwa
faktor pendukung yang mempengaruhi Dampak Pelaksanaan Strategi
efektifitas dan efisiensi sistem Manajemen Alumni Pesantren
manajemen alumni di pesantren Pembangunan.
pembangunan yaitu: Dampak pelaksanaan manajemen
1. Adanya kesadaran untuk merancang dan strategi di pondok pesantren
bangun perkembangan pesantren
STRATEGI MANAJEMEN DAN PERAN ALUMNI
Ahmad Bahrul Hayat
SEBAGAI MARKETING LEMBAGA PENDIDIKAN
Jamali Sahrodi
DI PESANTREN PEMBANGUNAN
MANDIRANCAN KABUPATEN KUNINGAN Huriyah Shaleh
47
e-ISSN: 2654 – 5330
Tsaqafatuna: Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 1, Mei 2019
ISSN cetak: 2654 -5322

pembangunan kembali pada empat mereka bisa mengikut jejak kesuksesan


komponen manfaat yaitu: para alumni dan menggapai cita-cita yang
a. Kepada Alumni mereka impikan.
Berdasarkan hasil penelusuran Selain manfaat untuk mendorong
alumni pesantren pembangunan yang bisa giat belajar para santri, alumni juga bisa
dihimpun peneliti dengan melihat dari menumbuhkan rasa cinta dan kemandirian
kegiatan dan kesibukannya saat ini para santri terhadap pesantren
menunjukkan bahwa alumni pesantren pembangunan sehingga para santri akan
pembangunan hampir seluruhnya lebih ta’dzim dan patuh dan merasa senang
melanjutkan pendidikan tinggi baik di dan betah tinggal di pesantren meskipun
dalam negeri, PTN dan PTS maupun di luar mereka jauh dari orang tua.
negeri seperti Al-Azhar Mesir dan c. Kepada Pesantren
Universitas Kirklareli Turki sesuai dengan Dampak penerapan strategi dan
visi misi pesantren pembangunan manajemen alumni terhadap Pesantren
mandirancan. Pembangunan Mandirancan Kabupaten
Selain manfaat yang didapatkan Kuningan yaitu dalam peningkatan kualitas
para alumni dengan banyaknya penyerapan dan mutu pendidikan berdasarkan output
di perguruan tinggi, para alumni juga dan outcome yang dihasilkan dari pesantren
mendapatkan manfaat dengan adanya pembangunan dalam mengelola para
penerapan manajemen pengelolaan alumni alumni.
mereka mendapatkan pengakuan dari Pesantren pembangunan juga
pesantren sebagai bagian dari keluarga mempunyai control manajemen terhadap
selain mereka mendapatkan pelayanan pengelolaan dan pengembangan pesantren
tanpa batas berupa pelayanan administratif ke depan agar menjadi lembaga pendidikan
maupun pelayanan pengetahuan dan yang maju dan modern melalui produk yang
pendidikan karakter yang secara rutin dihasilkan berupa alumni sehingga evaluasi
meskipun mereka sudah tidak tinggal lagi di Pesantren Pembangunan sebagai lembaga
pesantren. pendidikan islam selalu mengikuti
Manfaat lain dengan adanya perkembangan zaman dan sesuai dengan
pengelolaan alumni yaitu pembekalan kebutuhan masyarakat saat ini.
belajar dan bekerja pascapendidikan di d. Kepada Madrasah
pesantren dengan adanya program Dampak penerapan strategi dan
Pengabdian bagi lulusan pesantren manajemen alumni terhadap Madrasah
pembangunan sehingga para lulusan sebagai lembaga pendidikan formal yang
pesantren yang mengikuti program bekerja sama dan memfasilitasi pesantren
Pengabdian di pesantren mereka bisa pembangunan mandirancan yaitu dalam
belajar sambil bekerja membantu peningkatan kualitas dan mutu pendidikan
pengelolaan pesantren. khususnya pada bidang kurikulum yang
b. Kepada Santri digunakan oleh Madrasah, dengan mengacu
Dampak penerapan strategi dan pada kebutuhan yang harus ditingkatkan
manajemen alumni pesantren terhadap oleh Pesantren untuk memenuhi kebutuhan
peserta didik dalam hal ini santri pesantren para alumni setelah lulus dari Madrasah.
pembangunan yaitu bisa mendorong dan Seperti halnya Pesantren
memberikan motivasi dan semangat kepada pembangunan, Madrasah juga mempunyai
para santri yang masih berada dilingkungan control manajemen terhadap pengelolaan
pesantren dengan adanya figur alumni yang dan peningkatan mutu pendidikan
sukses setelah lulus dari pesantren sehingga Madrasah melalui produk yang dihasilkan
mereka akan lebih giat lagi dalam belajar di berupa alumni yang berasal dari Pesantren
pesantren pembangunan mandirancan agar Pembangunan sehingga evaluasi Madrasah
STRATEGI MANAJEMEN DAN PERAN ALUMNI
Ahmad Bahrul Hayat
SEBAGAI MARKETING LEMBAGA PENDIDIKAN
Jamali Sahrodi
DI PESANTREN PEMBANGUNAN
MANDIRANCAN KABUPATEN KUNINGAN Huriyah Shaleh
48
e-ISSN: 2654 – 5330
Tsaqafatuna: Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 1, Mei 2019
ISSN cetak: 2654 -5322

sebagai lembaga pendidikan formal untuk mondok di pesantren pembangunan


memenuhi kebutuhan Pesantren dibandingkan pada tahun-tahun
Pembangunan ke depan menjadi lebih baik sebelumnya, selain itu banyak dari para
dan mempunyai sinergitas yang tinggi. santri yang mondok di Pesantren
Pembangunan merupakan orang-orang
Dampak Bagi Alumni Sebagai yang beraasal dari lingkungan para alumni,
Marketing Lembaga Pendidikan seperti saudara, adik, tetangga, dan orang-
Berdasarkan temuan data dan orang yang berasal dari daerah tempat
analisis penulis tentang Strategi penerapan tinggal alumni.
manajemen alumni sebagai marketing Selaras dengan apa yang
lembaga pendidikan di Pesantren diungkapkan oleh Bukhari Alma (2007:5)
Pembangunan mempunyai dampak yang Alumni sebagai marketing lembaga
baik terhadap perkembangan kualitas dan pendidikan di Pesantren Pembangunan
kuantitas lembaga pendidikan. Diantara dengan adanya kepuasan yang dirasakan
pengaruh adanya penerapan manajemen oleh konsumen, menimbulkan respon
alumni sebagai marketing yaitu: positif berupa terjadinya pembelian ulang,
a. Pesantren dan menganjurkan konsumen lain agar
Pesantren Pembangunan membeli produk atau jasa yang sama.
Mandirancan Kabupaten Kuningan dapat Keuntungan berlipat ganda juga akan
melakukan pemasaran dan sosialisasi diperoleh produsen dalam hal ini Pesantren
pesantren melalui sosok figur kesuksesan Pembangunan, melalui penyebaran
alumni sebagai hasil dari produk pesantren informasi positif dari konsumen ke
dan dapat memanfaatkan para alumni konsumen lain.
sebagai pemasar baik secara langsung b. Madrasah
maupun secara tidak langsung, yang Madrasah sebagai lembaga
ditugaskan untuk mensosialisasikan pendidikan formal yang bekerja sama dan
pesantren pembangunan kepada memfasilitasi Pesantren Pembangunan juga
masyarakat, instansi, perguruan tinggi dan dapat melakukan pemasaran dan sosialisasi
lembaga pendidikan lainnya dimana mereka Madrasah melalui sosok figur kesuksesan
melanjutkan kegiatannya setelah lulus atau alumni yang berasal dari Pesantren
di tempat daerah asal mereka masing- Pembangunan Mandirancan sebagai hasil
masing setelah mereka pulang ke tempat dari produk mereka, karena alumni
asal mereka, sehingga jangkauan sosialisasi pesantren pembangunan juga merupakan
dan pemasaran Pesantren Pembangunan alumni Madrasah maka madrasah juga
sebagai lembaga pendidikan islam yang dapat memanfaatkan para alumni yang
maju dan modern semakin luas dan berasal dari pesantren sebagai pemasar
universal yang ditugaskan untuk mensosialisasikan
Alumni merupakan produk Madrasah.
sekaligus pemasar yang melekat pada diri Madrasah sebagai lembaga
alumni yang sudah menjadi identitas pendidikan formal pesantren pembangunan
almamater mereka, sehingga proses juga merasakan dampaknya secara
pemasaran akan berjalan dengan sendirinya langsung dengan adanya penerapan
tanpa adanya tindakan. manajemen alumni sebagai marketing
Pesantren Pembangunan lembaga pendidikan pada peningkatan
Mandirancan selain mendapatkan manfaat jumlah siswa yang masuk dan sekolah di
alumni sebagai pemasar juga merasakan Madrasah, karena apabila di pesantren
dampaknya langsung melalui penerapan terjadi peningkatan santri, maka Madrasah
manajemen alumni sebagai marketing pada juga akan merasakan hal yang sama.
peningkatan jumlah santri yang datang dan
STRATEGI MANAJEMEN DAN PERAN ALUMNI
Ahmad Bahrul Hayat
SEBAGAI MARKETING LEMBAGA PENDIDIKAN
Jamali Sahrodi
DI PESANTREN PEMBANGUNAN
MANDIRANCAN KABUPATEN KUNINGAN Huriyah Shaleh
49
e-ISSN: 2654 – 5330
Tsaqafatuna: Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 1, Mei 2019
ISSN cetak: 2654 -5322

Adapun dampak alumni sebagai Pesantren Pembangunan, keterlibtan


marketing lembaga pendidikan yang tidak alumni untuk mempromosikan
bisa dirasakan oleh Pesantren lembaga pendidikan pesantren,
Pembangunan dan hanya didapatkan oleh program-program pesantren, dan PSB
Madrasah yaitu Madrasah bisa (Penerimaan Santri Baru),
mendapatkan hasil marketing alumni penyampaian testimoni-testimoni
pesantren pembangunan berupa siswa yang kesuksesan alumni sebagai aspirasi dan
tidak berminat mondok di pesantren motivasi yang disampaikan kepada
pembangunan yang berasal dari lingkungan Pesantren dan adik-adik kelas untuk
terdekat sekitar madrasah, dengan meningkatkan minat belajar, dan
menyediakan kelas reguler yang mengerahkan alumni untuk melakukan
disediakaan khusus bagi siswa yang tidak sosialisasi PPDB Madrasah
mondok di Pesantren Pembangunan Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah
Mandirancan. Pembangunan sebagai lembaga
pendidikan formal tempat mereka
Kesimpulan menempuh pendidikan.
1. Penerapan Manajemen Alumni 3. Faktor pendukung yang
meliputi perencaanaan dalam rangka mempengaruhi efektifitas dan
menyiapkan lulusan, pendaataan efisiensi sistem manajemen alumni di
alumni, program kerja, pesantren pembangunan yaitu adanya
pengorganisasian dalam mengatur kesadaran untuk merancang bangun
tugas dan wewenang untuk mengelola perkembangan pesantren
alumni, penggerakan dalam rangka pembangunan, Pesantren memahami
memberikan pembekalan, pembinaan kesibukan alumni, mengikuti
dan pengarahan terhadap alumni, serta perkembangan zaman, memberikan
pemanfaatan alumni dengan kepercayaan terhadap alumni,
melibatkan alumni pada kegiatan- membangun rasa kekeluargaan
kegiatan pesantren dan lainnya, dan dengan alumni, Menjalin komunikasi
pengawasan terhadap pelaksanaan yang baik antara Pesantren dan
untuk mengevaluasi dari hasil Madrasah dalam mengelola alumni
pencapaian dan kegagalan penerapan dan melakukan komunikasi secara
manajemen alumni di Pesantren rutin kepada alumni dengan tidak
Pembangunan Mandirancan membatasi ruang antara pesantren
Kabupaten Kuningan. dan alumni.
2. Bentuk strategi pengelolaan
manajemen alumni yang dilakukan Daftar Pustaka
oleh Pesantren Pembangunan Abdus Salam. (2014). Manajemen Insani
Mandirancan Kabupaten Kuningan Dalam Pendidikan, Yogyakarta:
yaitu melalui pengelolaan pesantren Pustaka Pelajar. Hlm. 33.
yang terbuka dan kooperatif terhadap
alumni, transparansi informasi Almanfauthi. Riza. (2009). Alumni atau
perkembangan pesantren, keterbukaan Alumnus [Online] Tersedia:
komunikasi dalam memberikan https://www.bahasakita.com/id/baha
pelayanan, pembekalan, pembinaan s-bahasa/alumni-atau-alumnus/ (25
dan pengarahan untuk memfasilitasi November 2020)
semua kebutuhan alumni melalui Arikunto, Suharsimi. (2014) Prosedur
media sosial, whatsapp, grup, Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
messenger, telepon pribadi, pesan atau Jakarta: Rineka Cipta. Hlm. 172.
secara langsung dengan datang ke
STRATEGI MANAJEMEN DAN PERAN ALUMNI
Ahmad Bahrul Hayat
SEBAGAI MARKETING LEMBAGA PENDIDIKAN
Jamali Sahrodi
DI PESANTREN PEMBANGUNAN
MANDIRANCAN KABUPATEN KUNINGAN Huriyah Shaleh
50
e-ISSN: 2654 – 5330
Tsaqafatuna: Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 1, Mei 2019
ISSN cetak: 2654 -5322

Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Sahney, et al. (2004). A Servqual and QFD
Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Approach to Total Quality Education,
PT. Rineka Cipta. Hlm. 12 a Student Perspective. International
Basrowi dan Suwandi. (2008). Memahami Journal of Productivity and
Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka. Performance Management. Vol. 53
Hlm. 2, 127, 158. No. 2. 2004. Hlm. 143.
Buchari Alma. (2007) Manajemen Stoner, S., James A.F., Edward Freeman
Pemasaran dan Pemasaran Jasa. and Gilbert, Daniel. (2005).
Bandung: Alfabeta. Hlm. 5. Management, New Jersey: Prentice
Hall inc. Hlm. 12.
David, Fred, R. (2011). Strategic
Management Manajemen Strategi Suderadjat, Hari. (2005). Manajemen
Konsep, Edisi 12. Jakarta: Salemba Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah;
Empat. Hlm. 18. Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui
Implementasi KBK. Bandung: Cipta
Hadi, Sutrisno. (1993) Metodologi Lekas Garafika. Hlm. 17
Research I, Yogyakarta: Andi Offset.
1993. Hlm. 136. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Hasibuan, S.P. (2016) Malayu. kualitatif, dan R&D, Bandung:
Manajemen: Dasar, Pengertian Dan Alfabeta. Hlm. 9.
Masalah, Jakarta: Bumi Aksara. Hlm.
41. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
KBBI. (2019). Kamus Besar Bahasa kualitatif, dan R&D. Bandung:
Indonesia. [Online] Tersedia: Alfabeta Hal.102
http://kbbi.web.id/alumni (25
November 2020) Sugiyono. (2013). Metodelogi Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D,
Moeleong, J. Lexy. (2005). Metode Bandung: Alfabeta. Hlm. 329-330.
Penelitian Kualitatif. Bandung: PT
Remaja Rosadakarya. Hlm. 186 Sukarna. (2011). Dasar-dasar Manajemen.
Bandung: Mandar Maju. Hlm. 10.
Moeleong, J. Lexy. (2007). Metodologi
Penelitian Kualitatif, Bandung: Terry, George R. dan Leslie W. Rue.(2008).
Remaja Rosadakarya. Hlm. 4, 224. Dasar-Dasar Manajemen,
Terjemahan G.A Ticoalu, Jakarta:
Nasution, S. (2009). Asas-Asas Kurikulum, Bumi Aksara. Hlm. 232.
Jakarta: Bumi Aksara. Hlm. 185.
Usman, Husaini dan Purnomo Setiady.
Nawawi, Hadari. (2003). Metode penelitian (2006). Metodologi Penelitian Sosial.
Bidang Sosial, Yogyakarta: Gadjah Jakarta: PT Bumi Aksara. Hlm. 410.
Mada University Press. Hlm. 3.
Nawawi, Hadari. (2007). Metode penelitian
Bidang Sosial, Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press. Hlm. 67.
Qomar, Mujamil. (2007). Manajemen
Pendidikan Islam, Malang: Erlangga.
Hlm. 206.
Rangkuti, Freddy. (2013). Riset
Pemasaran. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama. Hlm. 183.

STRATEGI MANAJEMEN DAN PERAN ALUMNI


Ahmad Bahrul Hayat
SEBAGAI MARKETING LEMBAGA PENDIDIKAN
Jamali Sahrodi
DI PESANTREN PEMBANGUNAN
MANDIRANCAN KABUPATEN KUNINGAN Huriyah Shaleh
51

You might also like