Professional Documents
Culture Documents
Jamali Sahrodi
IAIN Syekh Nurjati Cirebon
jamali_sahrodi@yahoo.com
Huriyah Shaleh
IAIN Syekh Nurjati Cirebon
61.huriyah@gmail.com
Abstract
This study aims to describe how the implementation of alumni management, describe
how the management implementation strategy, and explain the impact of the
implementation of alumni management. This research uses descriptive qualitative
research. By collecting data through interviews, observation, and documentation. The
data analysis technique used is inductive analysis by drawing conclusions from specific
facts, concrete events, then drawing general conclusions, namely by analyzing and
presenting data in descriptive form. The results of this research are Islamic Boarding
School Pembangunan Mandirancan Kuningan Regency has implemented management
of alumni well including four management functions, namely planning, organizing,
actuating, and controlling in Alumni management activities, the form of management
strategies carried out by the Islamic Boarding School with provision, service and
utilization of alumni involvement. The impact of the implementation of management and
management strategies in Islamic Boarding School Pembangunan affects the quality of
education quality and the quantity of education through the management of alumni as
marketing in educational institutions within the pesantren development environment.
Keywords : Strategy; Management; Alumni; Islamic Boarding school
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana penerapan manajemen
alumni, menggambarkan bagaimana strategi pelaksanaan manajemen, dan
menjelaskan dampak dari pelaksanaan manajemen alumni. Penelitian ini
menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Dengan melakukan pengumpulan data
melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan
yaitu Analisis induktif dengan penarikan kesimpulan yang berangkat dari fakta-fakta
yang khusus, peristiwa yang konkret, kemudian ditarik kesimpulan secara umum, yaitu
dengan menganalisis dan menyajikan data dalam bentuk diskriptif. Hasil penelitian ini
adalah Pesantren Pembangunan Mandirancan Kabupaten Kuningan sudah melakukan
penerapan manajemen terhadap alumni dengan baik meliputi empat fungsi manajemen
pendidikan unggulan pada jenjang yang naungan pesantren sehingga budaya salaf
lebih tinggi ataupun dalam dunia kerja. pesantren tetap kental melekat pada diri
Lembaga pendidikan amat jarang peserta didik namun tetap mengedepankan
mengontrol para alumnusnya, banyak modernitas dengan adanya program-
lembaga pendidikan yang mengabaikan program unggulan pada kegiatan peserta
para lulusan mereka setelah mereka didik baik di pesantren maupun di sekolah
menyelesaikan pendidikan di lembaga formalnya.
pendidikan tersebut, mereka dibiarkan Pesantren Pembangunan
menjalani kelanjutan hidup mereka masing- Mandirancan Kabupaten Kuningan
masing ke jenjang pendidikan yang lebih merupakan salah satu dari banyak pesantren
tinggi atau ke dunia pekerjaan sehingga yang berada di Kabupaten Kuningan yang
lembaga pendidikan tidak punya jejak sukses memadukan metode pendidikan
kesuksesan anak didik mereka. pesantren tradisional atau salaf berbasis
Para alumni lembaga pendidikan pesantren dan metode pendidikan pesantren
jarang menjadi perhatian almamater tempat modern berbasis pendidikan formal dengan
mereka mencari ilmu, lembaga pendidikan menerapkan Kurikulum Kemenag,
lebih memperhatikan siswa yang sedang Kurikulum Pesantren Modern dan
mereka bina dibanding menggali potensi Kurikulum Pesantren Salaf.
para alumni, mereka biasanya mengabaikan Pesantren Pembangunan
para alumni, padahal informasi di media Mandirancan Kabupaten Kuningan
sosial dan internet semakin mudah untuk menyelenggarakan dua program wajib
diakses menjadikan masyarakat umum belajar yang harus di tempuh oleh para
semakin mudah mengetahui sebuah institusi santri, yakni program wajib belajar selama
lembaga pendidikan mengenai kualitas dan enam tahun di pesantren dengan
kuantitas mereka. menggunakan kurikulum yang dibuat oleh
Pesantren Pembangunan pesantren berdasarkan kualifikasi jenjang
Mandirancan Kabupaten Kuningan pendidikannya, dan program wajib belajar
merupakan salah satu lembaga pendidikan pendidikan formal yang berafiliasi dengan
swasta yang banyak diminati oleh Madrasah Tsanawiyah Pembangunan dan
masyarakat khususnya di wilayah Madrasah Aliyah Pembangunan
Kuningan. Pesantren Pembangunan Sesuai dengan jenjang pendidikan
Mandirancan merupakan satu-satunya formal yang ditempuh para santri, Pesantren
lembaga pendidikan berbasis Salafis- Pembangunan Mandirancan Kabupaten
Modern di Jalan Siliwangi Desa Kuningan menerapkan kurikulum program
Mandirancan Kecamatan Mandirancan wajib belajar Dirosah Diniyah di pesantren
Kabupaten Kuningan, dimana pengelolaan selama 6 tahun dari kelas 1 sampai kelas 6
pendidikinnya meliputi sekolah formal dengan mengelompokkan jenjang
seperti Madrasah Ibtida’iyyah pendidikan formal dari kelas 7 Madrasah
Pembangunan Mandirancan, Madrasah Tsanawiyah sampai Kelas 12 Madrasah
Tsanawiyyah Pembangunan Mandirancan Aliyah.
dan Madrasah Aliyah Pembangunan Oleh karena itu Pesantren
Mandirancan yang berada di bawah Pembangunan Mandirancan bekerjasama
STRATEGI MANAJEMEN DAN PERAN ALUMNI
Ahmad Bahrul Hayat
SEBAGAI MARKETING LEMBAGA PENDIDIKAN
Jamali Sahrodi
DI PESANTREN PEMBANGUNAN
MANDIRANCAN KABUPATEN KUNINGAN Huriyah Shaleh
39
e-ISSN: 2654 – 5330
Tsaqafatuna: Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 1, Mei 2019
ISSN cetak: 2654 -5322
penelitian ini peneliti memperoleh data yaitu orang yang merespon atau menjawab
berupa data lisan, data tertulis dari pertanyaan-pertanyaan peneliti. Kemudian
narasumber dan dalam bentuk dokumen. apabila peneliti menggunakan teknik
Berdasarkan jenis dan metode observasi, maka sumber datanya bisa
penelitian tersebut sasarannya adalah berupa benda, gerak atau proses sesuatu.
mencari, menggali, merinci dan mencatat Berdasarkan penjelasan diatas maka
mengenai pelaksaan yang terkait dengan peneliti membagi sumber data dalam
strategi manajemen alumni dan peran penelitian ini yang terdiri dari dua jenis
alumni sebagai marketing di lembaga sumber data, yaitu sumber data primer, dan
pendidikan. suber data sekunder. Nasution (2009:185)
Penentuan data dan Sumber Data mengungkapkan bahwa Sumber data primer
penelitian oleh lexy moelong (2007:224) adalah sumber data yang diperoleh secara
dalam penelitian ini menggunakan teknik langsung dari lapangan. Jadi, data primer ini
purposive yakni pemilihan sumber data diperoleh secara langsung melalui
yang mempertimbangkan kriteria dan pengamatan dan pencatatan di lapangan dan
pertimbangan tertentu yang ditetapkan sumber data sekunder yang digunakan
berdasarkan tujuan penelitian. untuk melengkapi data primer yang tidak
Sumber data penelitian sebagai diperoleh secara langsung dari kegiatan
informan merupakan orang-orang yang lapangan.
karena posisinya sehingga memiliki Teknik pengumpulan data yang
pengetahuan dan pengalaman yang cukup digunakan oleh peneliti yaituu
mengenai penerapan sistem manajemen menggunakan metode Observasi,
alumni, bentuk strategi manajemen alumni, Wawancara dan Dokumentasi.
faktor pendukung dalam penerapan Sutrisno (1993:136)
manajemen alumni serta peran Alumni mengungkapkan Metode observasi
sebagai Marketing di Lembaga Pendidikan merupakan suatu metode yang digunakan
yang berada di lingkungan Pesantren sebagai pengamatan dan pencatatan dengan
Pembangunan Mandirancan Kabupaten sistematik fenomena-fenomena yang
Kuningan dalam konteks efektifitas dan diselidiki. Jadi, observasi merupakan
efesiensi pelayanan Pendidikan. metode pengumpulan data yang
Adapun kriteria sumber data menggunakan panca indera disertai dengan
penelitian yang dipilih berdasarkan kriteria pencatatan secara perinci terhadap obyek
dalam penelitian ini yaitu dari Pesantren penelitian.
Pembangunan Mandirancan Kabupaten Menurut Basrowi dan Suwandi
Kuningan, meliputi Pimpinan Pesantren (2008:127) Wawancara adalah percakapan
Pembangunan, Wakil Bidang dengan maksud tertentu oleh dua pihak,
Kepengasuhan Pesantren Pembangunan yaitu pewawancara (interviewer) sebagai
dan Tata Usaha Pesantren Pembangunan, orang yang mengajukan atau yang
dari Madrasah meliputi Kepala Madrasah memberikan pertanyaan dan yang
Tsanawiyah Pembangunan dan Kepala diwawancarai (interview) sebagai orang
Madrasah Aliyah Pembangunan, dan dari yang memberikan jawaban atas pertanyaan
Alumni Pesantren Pembangunan Pesantren tersebut.
Pembangunan. Maksud untuk mengadakan
Arikunto (2014:172) menjelaskan wawancara menurut Lincoln dan Guba
bahwa sumber data dalam penelitian adalah dalam Lexy J. Moleong (2005:186) adalah
subjek dari mana data itu diperoleh. Apabila untuk mengonstruksi mengenai orang,
peneliti menggunakan kuesioner atau kejadian, organisasi, perasaan, motivasi,
wawancara dalam pengumpulan datanya, dan lain-lain. Dilihat dari peranan
maka sumber datanya disebut responden, pewawancara dan yang diwawancarai,
STRATEGI MANAJEMEN DAN PERAN ALUMNI
Ahmad Bahrul Hayat
SEBAGAI MARKETING LEMBAGA PENDIDIKAN
Jamali Sahrodi
DI PESANTREN PEMBANGUNAN
MANDIRANCAN KABUPATEN KUNINGAN Huriyah Shaleh
43
e-ISSN: 2654 – 5330
Tsaqafatuna: Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 1, Mei 2019
ISSN cetak: 2654 -5322
teknik wawancara terdiri dari wawancara apa yang diungkapkan oleh Sugiyono
terstruktur dan wawancara tak terstruktur. (2010:102).
Menurut Basrowi dan Suwandi Instrumen penelitian yang
(2008:2) wawancara terstruktur merupakan digunakan peneliti dalam penelitian ini
wawancara yang menetapkan sendiri adalah pedoman wawancara sebagai acuan
masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang dalam memberikan pertanyaan kepada
diajukan. Sedangkan wawancara tidak narasumber. Pedoman wawancara berisi
terstruktur merupakan wawancara yang pertanyaan-pertanyaan mengenai
berbeda dengan wawancara terstruktur penerapan sistem manajemen alumni,
karena mempunyai ciri kurang interupsi dan bentuk strategi manajemen alumni, faktor
abiter. pendukung dalam penerapan manajemen
Metode yang digunakan selanjutnya alumni, peran Alumni, serta dampak
yaitu Studi Dokumentasi. Dokumen penerapan manajemen alumni sebagai
merupakan catatan peristiwa yang sudah Marketing di Lembaga Pendidikan.
berlalu. Dokumen bisa berbentuk lisan, Setelah data diperoleh dan
gambar atau karya-karya monumental dari terkumpul melalui beberapa tahap,
seseorang. Dokumen yang berbentuk lisan kemudian data tersebut dianalisis dengan
misalnya catatan harian, sejarah kehidupan menggunakan tahap analisis deskriptif
(life history), cerita, biografi, peraturan dan kualitatif non-statistik yang bertujuan
kebijakan. untuk mendeskripsikan suatu keadaan
Menurut Sugiyono (2013:329) bukan untuk membuktikan hipotesa.
Dokumen yang berbentuk gambar misalnya Pengambilan kesimpulan akan
foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. diverivikasi dengan cara melihat reduksi
Dokumen yan berbentuk karya misalkan data maupun display data sehingga
karya seni yang dapat berupa gambar, kesimpulan yang diambil tidak
patung, film dan lain-lain. Studi dokumen menyimpang dari rumusan masalah
merupakan pelengkap dari penggunaan peneliti.
metode wawancara dan observasi dalam Teknik keabsahan data dalam
penelitian kualitatif. penelitian ini menggunakan triangulasi
Basrowi dan Suwandi (2008:158) teknik yang berarti peneliti menggunakan
menjelaskan teknik dokumentasi teknik pengumpulan data yang berbeda-
merupakan suatu cara pengumpulan data beda untuk mendapatkan data dari sumber
yang menghasilkan catatan-catatan penting yang sama. Peneliti menggunakan
yang berhubungan dengan masalah yang observasi paratisipatif, wawancara
sedang diteliti, sehingga akan diperoleh mendalam dan dokumentasi untuk sumber
data yang lengkap, sah, dan bukan data yang sama secara serempak seperti
perkiraan. yang diungkapkan oleh Sugiyono
Dokumentasi digunakan untuk (2013:330).
mengumpulkan data yang sudah tersedia
dalam catatan dokumen yang mempunyai Hasil dan Pembahasan
fungsi untuk digunakan sebagai data Berdasarkan analisis dan
pendukung dan pelengkap data primer yang pembahasan hasil penelitian ditemukan
diperoleh melalui wawancara. sebagai berikut:
Selanjutnya dalam penelinitian ini
peneliti menggunakan instrumen penelitian Penerapan Manajemen Alumni.
untuk mengumpulkan data di lapangan. Penerapan Manajemen Alumni
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang Pesantren Pembangunan meliputi empat
digunakan untuk mengukur fenomena alam fungsi manajemen yaitu perencaanaan,
maupun sosial yang diamati sesuai dengan
STRATEGI MANAJEMEN DAN PERAN ALUMNI
Ahmad Bahrul Hayat
SEBAGAI MARKETING LEMBAGA PENDIDIKAN
Jamali Sahrodi
DI PESANTREN PEMBANGUNAN
MANDIRANCAN KABUPATEN KUNINGAN Huriyah Shaleh
44
e-ISSN: 2654 – 5330
Tsaqafatuna: Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 1, Mei 2019
ISSN cetak: 2654 -5322
keperluan kerja dan penunjukkan hubungan harus terjaga kualitasnya karena mereka
wewenang, yang dilimpahkan terhadap membawa almamater lembaga pendidikan
setiap orang dalam hubungannya dengan berasal. George R. Terry dalam Sukarna
pelaksanaan setiap kegiatan yang(2011:82) mengatakan bahwa Penggerakan
diharapkan. adalah membangkitkan dan mendorong
Pengorganisasian manajemen semua anggota kelompok agar supaya
alumni pesantren dimulai dari penunjukkan berkehendak dan berusaha dengan keras
Wakil Pimpinan Bidang Kepengasuhan untuk mencapai tujuan dengan ikhlas serta
sebagai central pengelolaan diwilayah serasi dengan perencanaan dan usaha-
pesantren yang dibantu oleh dewan asatidz usaha pengorganisasian dari pihak
dan asatidzah beserta para pengurus pimpinan.
pesantren, kemudian pimpinan melakukan Penggerakan manajemen alumni di
koordinasi dan kerjasama dengan Pesantren Pembangunan Mandirancan
Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah secara umum dilaksanakan melalui
Aliyah untuk mengambil peran tugas dan penggerakkan anggota kelompok
wewenang yang berada di wilayah manajemen, mulai dari tingkat atas,
pendidikan formal. Pengorganisasian menengah sampai kebawah dengan
dilakukan untuk menghimpun dan memberikan pembekalan-pembekalan,
menyusun semua sumber yangpembinaan, pengarahan, motivasi dan lain-
diisyaratkan dalam rencana seperti pihak lain.
Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Pengawasan
Aliyah, dan terutama sumber daya manusia Pada proses pengawasan dalam
di lingkungan pesantren seperti Wakil pelaksanaan manajemen alumni dapat
Pimpinan Bidang Kepengasuhan, sehingga diketahui bahwa pengawasan sebagai
kegiatan pencapaian tujuan yang telah evaluasi dari manajemen telah dilakukan
ditetapkan dapat dilaksanakan secara oleh tiap bidang dan nanti akan
efektif dan efisien. disampaikan oleh pimpinan Pesantren
untuk mengambil langkah pelaksanaan
Penggerakan manajemen alumni selanjutnya.
Berdasarkan dari hasil penelitian Koontz dalam Hasibuan (2016:41)
pada proses penggerakkan manajemen mengartikan bahwa Pengendalian adalah
alumni di pesantren pembangunan pengukuran dan perbaikan terhadap
mandirancan kabupaten kuningan telah pelaksanaan kerja bawahan, agar rencana-
diterapkan setelah rencana, organisasi dan rencana yang telah dibuat untuk mencapai
karyawan ada. Fungsi penggerakan ini tujuan-tujuan dapat terselenggara.
merupakan kunci dari proses manajemen, Pengawasan di tiap bidang meliputi
artinya proses manajemen baru dapat pelaksanaan keberhasilan dan kegagalan
terlaksana setelah fungsi pengarahan kegiatan manajemen alumni pada proses
diterapkan. perencanaan, pengorganisasian dan
Pembekalan yang dilaksanakan oleh penggerakan. Kegiatan evaluasi dalam
Pesantren Pembangunan Mandirancan bentuk pengawasan dari masing-masing
Kabupaten Kuningan untuk para alumni pelaksana manajemen alumni sebagai
dan lulusan pesantren bertujuan agar bahan pertimbangan untuk kegiatan
mereka tetap mendapatkan pelayanan selanjutnya. Selaras dengan apa yang
pendidikan maupun pelayanan diungkapkan oleh Terry dan Leslie W. Rue
administrasi meskipun mereka sudah tidak (2008:232) bahwa pengawasan untuk
tinggal di pesantren, karena alumni mengevaluasikan pelaksanaan kerja dan,
merupakan unsur penting sebagai output jika perlu, memperbaiki apa yang sedang
lembaga pendidikan sehingga mereka dikerjakan untuk menjamin tercapainya
STRATEGI MANAJEMEN DAN PERAN ALUMNI
Ahmad Bahrul Hayat
SEBAGAI MARKETING LEMBAGA PENDIDIKAN
Jamali Sahrodi
DI PESANTREN PEMBANGUNAN
MANDIRANCAN KABUPATEN KUNINGAN Huriyah Shaleh
46
e-ISSN: 2654 – 5330
Tsaqafatuna: Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 1, Mei 2019
ISSN cetak: 2654 -5322
Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Sahney, et al. (2004). A Servqual and QFD
Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Approach to Total Quality Education,
PT. Rineka Cipta. Hlm. 12 a Student Perspective. International
Basrowi dan Suwandi. (2008). Memahami Journal of Productivity and
Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka. Performance Management. Vol. 53
Hlm. 2, 127, 158. No. 2. 2004. Hlm. 143.
Buchari Alma. (2007) Manajemen Stoner, S., James A.F., Edward Freeman
Pemasaran dan Pemasaran Jasa. and Gilbert, Daniel. (2005).
Bandung: Alfabeta. Hlm. 5. Management, New Jersey: Prentice
Hall inc. Hlm. 12.
David, Fred, R. (2011). Strategic
Management Manajemen Strategi Suderadjat, Hari. (2005). Manajemen
Konsep, Edisi 12. Jakarta: Salemba Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah;
Empat. Hlm. 18. Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui
Implementasi KBK. Bandung: Cipta
Hadi, Sutrisno. (1993) Metodologi Lekas Garafika. Hlm. 17
Research I, Yogyakarta: Andi Offset.
1993. Hlm. 136. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Hasibuan, S.P. (2016) Malayu. kualitatif, dan R&D, Bandung:
Manajemen: Dasar, Pengertian Dan Alfabeta. Hlm. 9.
Masalah, Jakarta: Bumi Aksara. Hlm.
41. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
KBBI. (2019). Kamus Besar Bahasa kualitatif, dan R&D. Bandung:
Indonesia. [Online] Tersedia: Alfabeta Hal.102
http://kbbi.web.id/alumni (25
November 2020) Sugiyono. (2013). Metodelogi Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D,
Moeleong, J. Lexy. (2005). Metode Bandung: Alfabeta. Hlm. 329-330.
Penelitian Kualitatif. Bandung: PT
Remaja Rosadakarya. Hlm. 186 Sukarna. (2011). Dasar-dasar Manajemen.
Bandung: Mandar Maju. Hlm. 10.
Moeleong, J. Lexy. (2007). Metodologi
Penelitian Kualitatif, Bandung: Terry, George R. dan Leslie W. Rue.(2008).
Remaja Rosadakarya. Hlm. 4, 224. Dasar-Dasar Manajemen,
Terjemahan G.A Ticoalu, Jakarta:
Nasution, S. (2009). Asas-Asas Kurikulum, Bumi Aksara. Hlm. 232.
Jakarta: Bumi Aksara. Hlm. 185.
Usman, Husaini dan Purnomo Setiady.
Nawawi, Hadari. (2003). Metode penelitian (2006). Metodologi Penelitian Sosial.
Bidang Sosial, Yogyakarta: Gadjah Jakarta: PT Bumi Aksara. Hlm. 410.
Mada University Press. Hlm. 3.
Nawawi, Hadari. (2007). Metode penelitian
Bidang Sosial, Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press. Hlm. 67.
Qomar, Mujamil. (2007). Manajemen
Pendidikan Islam, Malang: Erlangga.
Hlm. 206.
Rangkuti, Freddy. (2013). Riset
Pemasaran. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama. Hlm. 183.