Professional Documents
Culture Documents
Yuli Supriani
IAI Agus Salim Lampung, Indonesia
E-mail: yulisupriani30@gmail.com
http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 588
JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan (2614-8854)
Volume 5, Nomor 2, Februari 2022 (587-594)
terhadap implementasi manajemen humas analisis dapat dilakukan menggunakan ke-
dalam meningkatkan mutu madrasah. Sedang- rangka pikir “induktif”. Menurut (Sugiyono,
kan objek materialnya berupa sumber data, 2015) bahwa metode pembahasan meng-
dalam hal ini adalah tinjauan kritis kajian gunakan metode deskriptif-analisis, yaitu
terhadap implementasi manajemen humas menjelaskan serta mengelaborasi ide-ide
dalam meningkatkan mutu madrasah. utama yang berkenaan dengan topik yang
2. Waktu Penelitian dibahas, kemudian menyajikannya secara
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan kritis melalui sumber-sumber pustaka primer
November sampai dengan Desember tahun maupun skunder yang berkaitan dengan tema.
2021. 6. Prosedur Penelitian
3. Teknik Pengumpulan Data Data pada penelitian ini dicatat, dipilih dan
Pengumpulan data yang dilakukan dengan kemudian diklasifikasikan sesuai dengan
menggunakan teknik dokumentasi yaitu kategori yang ada, pendekatan yang diguna-
mengadakan survey bahan kepustakaan untuk kan adalah pendekatan deskriptif analitis.
mengumpulkan bahan-bahan, dan studi litera- Menurut (Nasser, 2021) bahwa deskriptif
tur yakni mempelajari bahan-bahan yang analitis (descriptive of analyze research), yaitu
berkaitan dengan objek penelitian. Teknik pencarian berupa fakta, hasil dari ide pe-
pengumpulan data menurut (Bahri, 2021) mikiran seseorang melalui cara mencari,
mengemukakan bahwa merupakan langkah menganalisis, membuat interpretasi serta
yang paling strategis dalam penelitian karena melakukan generalisasi terhadap hasil peneli-
tujuan untama dari penelitian adalah men- tian yang dilakukan. Prosedur penelitian ini
dapatkan data. Terdapat beberapa cara atau adalah untuk menghasilkan data deskriptif
teknik dalam mengumpulkan data, diantara- yang berupa data tertulis setelah melakukan
nya adalah observasi dan dokumentasi. analisis pemikiran (content analyze) dari
Sumber data yang digunakan dalam penelitian suatu teks. Setelah penulis mengumpulkan
ini mencakup data primer dan sekunder, bahan-bahan yang berhubungan dengan ma-
menurut (Hanafiah, 2021) bahwa data primer salah yang akan di bahas dalam penelitian ini,
adalah data yang dikumpulkan langsung dari kemudian penulis menganalisis dan menarasi-
individu-individu yang diselidiki atau data kan untuk diambil kesimpulan.
tangan pertama. Sedangkan data sekunder
adalah data yang ada dalam pustaka-pustaka. III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Data primer dalam penelitian ini adalah buku- Dalam pembahasan ini akan dibahas tentang
buku terkait tinjauan kritis kajian terhadap fungsi manajemen humas, perencanaan manaje-
implementasi manajemen humas dalam me- men humas, tujuan humas di lembaga, tugas
ningkatkan mutu madrasah, dan data sekun- pokok humas, pelaksanaan humas di lembaga
der didapatkan dari jurnal-jurnal baik pendidikan, dan mutu madrasah.
nasional maupun internasional. 1. Fungsi Manajemen Humas
4. Alat Pengumpulan Data Peran utama dan fungsi Humas antara lain
Dalam penelitian ini, penulis akan meng- sebagai: (1) Image maker menciptakan, me-
gunakan metode dokumentasi sebagai alat melihara dan meningkatkan citra positif. (2)
untuk pengumpul data karena penelitian ini Communicator/Mediator; melaksanakan ke-
adalah penelitian kepustakaan. Dengan kata giatan komunikasi dua arah bagi stakeholders
lain, menurut (Tanjung, 2019) bahwa teknik lembaga yang berdimensi vertikal, horizontal,
ini digunakan untuk menghimpun data-data internal dan eksternal, sehingga terbina
dari sumber primer maupun sekunder. hubungan yang harmonis/serasi antara
5. Teknik Analisis Data organisasi dan publiknya. (3) Back-up mana-
Analisis data tidak saja dilakukan setelah data gement; memberikan dukungan dan menun-
terkumpul, tetapi sejak tahap pengumpulan jang kegiatan setiap departemen dalam
data proses analisis telah dilakukan. Penulis perusahaan untuk mencapai misi atau sasa-
menggunakan strategi analisis “kualitatif”, rannya (Ardoyo, 2013). Adapun fungsi
strategi ini dimaksudkan bahwa analisis manajemen Humas di Lembaga pendidikan
bertolak dari data-data dan bermuara pada menurut International Public Relation
kesimpulan-kesimpulan umum, berdasarkan Association (IPRA) dalam (Tanjung, 2020),
pada strategi analisis data ini, dalam rangka adalah fungsi manajemen dari sikap budi yang
membentuk kesimpulan-kesimpulan umum terencana dan berkesinambung- an yang
http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 589
JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan (2614-8854)
Volume 5, Nomor 2, Februari 2022 (587-594)
dengan itu organisasi-organisasi dan lembaga- luar organisasi sekolah karena tujuan
lembaga yang bersifat umum dan pribadi merupakan perluasan dari misi organisasi.
berupaya membina pengertian, simpati dan c) Penetapan strategi untuk pemecahan
dukungan dari mereka yang ada kaitannya masalah. Setelah masalah dan akarnya di-
atau yang mungkin ada hubungannya dengan kenal secara mendalam, ditentukanlah be-
jalan menilai pendapat umum di antara berapa alternatif pemecahan masalah, dari
mereka, mengorelasikan, sedapat mungkin, berbagai alternatif tersebut akan dianalisis
kebijaksanaan dan tata cara mereka, yang untuk ditentukan alternatif mana yang
dengan informasi yang terencana dan paling efektif dan efisien untuk memecah-
tersebar luas, mencapai kerja sama yang lebih kan masalah dan mencapai tujuan program
produktif dan pemenuhan kepentingan ber- hubungan masyarakat tersebut (Silaen,
sama yang lebih efisien (Haryanto, 2012). 2021).
d) Proses perecanaan hubungan masyarakat
2. Perencanaan Manajemen Humas
adalah menetapkan tema dan pesan. Meng-
Menurut Nasution dalam (Febrianty, 2020)
ingat tujuan dari hubungan masyarakat
perencanaan hubungan masyarakat pendidi-
adalah mengumpul kan sebanyak mungkin
kan merupakan menetapkan kegiatan apa
dukungan bagi organisasi dan membantu
yang ingin dicapai, bagaimana mencapai,
orang memahami arah gerak organisasi
berapa lama, berapa orang, dan berapa jumlah
sekolah maka tema dan pesan dalam
biayanya. Hal ini sama seperti yang dikemuka-
program hubungan masyarakat hendaknya
kan oleh Bafadal dalam (Siregar, 2021) yang
singkat dan bermakna berirama, mudah
menyatakan bahwa tahap perencanaan di-
diingat, serta mudah dipahami.
tentukanlah tujuan khusus, prosedur dan
e) Menetapkan anggaran, semua program
strategi, dan pendekatan hubungan masyara-
hubungan masyarakat akan berjalan den-
kat yang digunakan bagi masing-masing
gan baik jika didukung dengan dana yang
sasaran. Perencanaan hubungan masyarakat
memadai dan digunakan secara efisien
dalam pendidikan dapat dibuat berdasarkan
karena program hubungan masyarakat
rentang waktu yaitu: perencanaan jangka
membutuhkan sumber daya material dan
pendek (satu minggu, satu bulan dan satu
non material.
tahun), perencanaan jangka menengah (2-5
f) Menentukan standar evaluasi, semua prog-
tahun), dan perencanaan jangka panjang
ram hubungan masyarakat perlu dievaluasi
(lebih dari 5 tahun) (Nasution, 2010).
secara periodik, evaluasi dapat bersifat
Perencanaan mencakup beberapa kegiatan
sumatif dan formatif. Tujuan dari evaluasi
yaitu:
adalah untuk menentukan sejauh mana
a) Mengidentifkasi Permasalahan hubungan
misi dan tujuan telah dicapai dan untuk
masyarakat yang diidentifikasi bukan
menyediakan pemahaman atu dasar bagi
hanya berkaitan dengan permasalahan saat
pengembangan program hubungan masya-
ini namun juga berorientasi pada masa
rakat selanjutnya.
yang akan dating (Kolwalski, 2004),
g) Penyusunan program kerja, dalam prog-
dengan kata lain identifikasi masalah
ram ini ditentukan beberapa hal seperti
menunjuk pada pengenalan akan sebuah
waktu palaksanaan program, target pen-
masalah hubungan masyarakat dalam
capaian tujuan dan jadwal koordinasi.
lingkungan pendidikan namun juga ber-
kaitan dengan kebutuhan komunikasi 3. Tujuan Humas di Lembaga
antara sekolah dan masyarakat pada masa Humas dalam lembaga atau organisasi ber-
yang akan datang. beda-beda, bergantung pada latar belakang
b) Merumuskan tujuan dari program hubun- lembaga yang menggunakan Humas, namun
gan masyarakat. Program hubungan ma- pada intinya adalah untuk membangun
syarakat ditentukan dalam kerangka visi pencitraan yang baik pada lembaga atau
organisasi, tujuan ini harus dibuat secara organisasi yeng bersangkutan. Tujuan humas
tertulis baik yang jangka pendek maupun tentu untuk membangun opini masyarakat
yang jang panjang. Tujuan baiknya bersifat dari berbagai sudut pandang, membangun
fleksibel dan berubah karena para praktisi hubungan yang baik antara organisasi dan
akan menghadapi berbagai situasi yang publik, namun hubungan antara organisasi
tidak terduga dan terus mengumpulkan dengan publik bergantung pada sasaran
informasi baru baik di dalam maupun di organisasi yang menentukan manakah yang
http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 590
JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan (2614-8854)
Volume 5, Nomor 2, Februari 2022 (587-594)
menjadi publik sasarannya, menurut disampaikan ke khalayak umum tidak
(Nasution, 2010), humas dalam lembaga setengah-setengah (Sudirman, 2020).
pendidikan memiliki tujuan atau visi dan misi
5. Pelaksanaan Humas di Lembaga Pendidikan
tersendiri dan biasanya sesuai dengan visi dan
Pelaksanaan Humas dalam lembaga pendidi-
misi lembaganya, antara lain:
kan sangat penting, humas berfungsi sebagai
a) Visi adalah suatu pernyataan komprehensif
alat komunikasi, komunikasi sangat penting,
tentang: apa yang diinginkan oleh pemim-
manusia tidak dapat bertahan hidup tanpa itu.
pin organisasi, mengapa suatu organisasi
Ini ada hubungannya dengan pertukaran in-
berdiri dan apa yang diyakininya, atau
formasi, opini, fakta, ide-ide antara sumber
gambaran masa depan organisasi. Sedang-
dan penerima yang akan di jalin dalam
kan visi humas atau public relation yaitu
manajemen humas di lembaga pendidikan,
meningkatkan image positif kepada masya-
yang nantinya akan menimbulkan reputasi,
rakat menuju lembaga pendidikan tinggi
reputasi yang mengacu pada tingkat rasa
yang unggul dan menjadi rujukan dalam
hormat dan kredibilitas/kepercayaan yang
pengembangan bidang pendidikan, sains,
merupakan estimasi public (Dosen, 2000).
teknologi, bahasa dan seni.
Dalam hal ini maka Humas harus memiliki
b) Misi public relation adalah mengelola dan
reputasi yang baik jika ingin lembaga
mensosialisasikan kepada public tentang
pendidikannya menjadi sorotan masyarakat
kebijakan lembaga pendidikan dalam
dengan menampilkan kenyataan yang ada
penyelenggaraan pendidikan untuk
pada lembaga pendidikan tersebut. Menurut
menghasilkan lulusan yang unggul dalam
(Sahertian, 1985) bahwa pelaksanakan
berbagai bidang, kebijakan pendidikan
kegiatan humas ada sejumlah prinsip yang
terhadap penelitian dan pengembangan
harus diperhatikan yaitu:
ilmu pengetahuan untuk menghasilkan
a) Keterpaduan (intergrating), yaitu: keter-
karya akademik yang unggul dari segala
kaitan antara kepala sekolah, masyarakat,
bidang, kebijakan dalam menjalin kerja
dan keluarga yang merupakam satu
sama dengan berbagai pihak di dalam
kesatuan yang satu berhubungan dengan
maupun di luar negeri untuk
yang lain.
meningkatkan kualitas kinerja dala
b) Berkesinambungan (continuiting), yaitu:
lembaga pendidikan, memberdayakan
suatu proses yang berkembang secara
alumni dalam rangka peningkatan peran
terus menerus.
dan citra lembaga pendidikan serta
c) Menyeluruh (coverage), yaitu bahwa pe-
membangun organisasi yang berprinsip
nyajian fakta-fakta kepada masyarakat itu
pada prinsip otonomi, akuntabilitas,
menyeluruh seluruh aspek.
akreditasi dan evalusai diri secara
d) Sederhana (symplicity), ialah bahwa infor-
berkesinambungan.
masi yang diberikan secara sederhana.
Secara garis besar misi pokok Humas ke
Informasi itu dengan dengan kata-kata
depan adalah membangun image positif ter-
yang mudah dimengerti den dengan rasa
hadap lembaga dalam memasuki era
persahabatan.
globalisasi dan otonomi, menumbuhkan ko-
e) Konstruktif (construktivenes), informasi-
munikasi yang sinergis antara lembaga dan
informasi itu dapat berbentuk pendapat
masyarakat, serta membangun institusi
umum yang positif terhadap sekolah.
responsive terhadap dinamika masyarakat
f) Kesesauaian (adaptability), yang dimaksud
(Nasution, 2010).
dengan penyesuaian hendaknya program
4. Tugas Pokok Humas itu memperhatikan keadaan masyarakat.
Secara struktural, humas merupakan bagian g) Luwes (flexibility), fleksibel ialah program
integral dari suatu lembaga atau organisasi, yang sewaktu-waktu mampu menerima
hal itu karena humas dalam lembaga memiliki perubahan yang terjadi.
tugas tersendiri untuk mancapai tujuan or-
6. Mutu Madrasah
ganisasi tersebut secara luas, sehingga tugas
Mutu dapat diartikan sebagai gambaran dan
pokok utama humas adalah melakukan
karakteristik menyeluuh dari barang atau jasa
komunikasi timbal balik untuk memperoleh
yang menunjukkan kemampuannya dalam
informasi dengan melakukan penelitian yang
memuaskan kebutuhan yang diharapkan atau
bersifat opini publik dan lain sebagainya agar
yang tersirat, dalam konteks pendidikan
informasi yang dikelola dan kemudian
http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 591
JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan (2614-8854)
Volume 5, Nomor 2, Februari 2022 (587-594)
pengertian mutu mencakup input, proses dan dalam dan secara komprehensif terkait kajian
output pendidikan (Mulyasa, 2013). Kesiapan terhadap implementasi manajemen humas
input dalam pendidikan sangat diharuskan dalam meningkatkan mutu madrasah.
karena apabila input tersusun maka proses
akan terlaksana dengan baik. Input dalam DAFTAR RUJUKAN
pendidikan mencakup input sumber daya Anggoro. (2000). Teori Dan Profesi Kehumasan
yaitu sumber daya manusia dan perleng- Serta Aplikasinya Di Indonesia. Jakarta: Bumi
kapannya yang dapat menunjang suatu proses Aksara.
pendidikan, dan input perangkat lunak yaitu
seperti organisasi, perencanaan dan program- Ardoyo. (2013). Public Relations Dalam
program serta input harapan-harapan seperti Mempromosikan Produk Perusahaan. Jurnal
visi dan misi maupun tujuan tujuan yang akan Peran Dan Strategi Humas, 1(1), 33–43.
dicapai dari sekolah tersebut. Input juga
sangat mempengaruhi mutu pendidikan, Arifudin, O. (2018). Pengaruh Pelatihan Dan
apabila inputnya rendah maka outputnya juga Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja
rendah dan begitu sebaliknya. Tenaga Kependidikan STIT Rakeyan
Santang Karawang. MEA (Manajemen,
IV. SIMPULAN DAN SARAN Ekonomi, & Akuntansi), 2(3), 209–218.
A. Simpulan
Berdasarkan pemaparan pada penelitian Arifudin, O. (2019). Manajemen Sistem
implementasi manajemen humas dalam me- Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Sebagai
ningkatkan mutu madrasah ini dapat disim- Upaya Meningkatkan Mutu Perguruan
pulkan bahwa humas merupakan segenap Tinggi. MEA (Manajemen, Ekonomi, &
kegiatan dan teknik/kiat yang digunakan Akuntansi), 3(1), 161–169.
organisasi atau individu untuk menciptakan
atau memelihara suatu sikap dan tanggapan Arifudin, O. (2020). Manajemen Pemasaran
yang baik dari pihak luar terhadap kebera- Pendidikan. Bandung: Widina Bhakti
daan dan aktivitasnya, dalam penelitian ini Persada Bandung.
akan dibahas tentang fungsi manajemen
humas, perencanaan manajemen humas, tuju-
Arifudin, O. (2021). Manajemen Strategik Teori
an humas di lembaga, tugas pokok humas,
Dan Implementasi. Banyumas : Pena
pelaksanaan humas di lembaga pendidikan,
Persada.
dan mutu madrasah. Manajemen hubungan
sekolah dengan masyarakat merupakan
Bahri, A. S. (2021). Pengantar Penelitian
seluruh proses kegiatan yang direncanakan
Pendidikan (Sebuah Tinjauan Teori dan
dan diusahakan secara sengaja dan ber-
Praktis). Bandung : Widina Bhakti Persada.
sungguh-sungguh, disertai pembinaan secara
berkelanjutan untuk mendapatkan simpati
dari masyarakat pada umumnya dan khusus- Bairizki, A. (2021). Manajemen Perubahan.
nya masyarakat yang berkepentingan lang- Bandung : Widina Bhakti Persada.
sung dengan sekolah. Simpati masyarakat
akan tumbuh melalui upaya-upaya sekolah Danim. (2006). Visi Baru Manajemen Madrasah:
dalam menjalin hubungan secara intensif dan Dari Unit Birokrasi ke Lembaga Akademik.
proaktif disamping membangun citra lembaga Jakarta: Bumi Aksara.
yang baik. Secara khusus mutu madrasah akan
meningkat dengan manajemen humas ber- Darmawan, I. P. A. (2021). Total Quality
jalan optimal. Management Dalam Dunia Pendidikan"
Model, Teknik Dan Impementasi". Bandung:
B. Saran Widina Bhakti Persada Bandung.
Pembahasan terkait penelitian kajian ter-
hadap implementasi manajemen humas dalam Febrianty, F. (2020). Kepemimpinan & Prilaku
meningkatkan mutu madrasah dalam peneli- Organisasi Konsep Dan Perkembangan.
tian ini masih sangat terbatas dan mem- Bandung: Widina Bhakti Persada.
butuhkan banyak masukan. Saran untuk
penulis selanjutnya adalah mengkaji lebih
http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 592
JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan (2614-8854)
Volume 5, Nomor 2, Februari 2022 (587-594)
Hanafiah, H. (2021). Pelatihan Software Nasser, A. A. (2021). Sistem Penerimaan Siswa
Mendeley Dalam Peningkatan Kualitas Baru Berbasis Web Dalam Meningkatkan
Artikel Ilmiah Bagi Mahasiswa. Jurnal Karya Mutu Siswa Di Era Pandemi. Biormatika:
Abdi Masyarakat, 5(2), 213–220. Jurnal Ilmiah Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan, 7(1), 100–109.
Haryanto. (2012). Pengembangan Strategi
Pemasaran Dan Manajemen Hubungan Nasution. (2010). Manajemen Humas Di Lembaga
Masyarakat Dalam Meningkatkan Peminat Pendidikan. Malang: UMM.
Layanan Pendidikan. Jurnal Ekonomi Dan
Bisnis, 11(1), 27–34. Nawawi. (1998). Administrasi Pendidikan.
Jakarta: Haji Masagung.
Hasbi, I. (2021). Administrasi Pendidikan
(Tinjauan Teori Dan Praktik). Bandung : Prabowo. (2008). Manajemen Pengembangan
Widina Bhakti Persada. Mutu sekolah Madrasah. Malang: UN Malang
Press.
Irwansyah, R. (2021). Perkembangan Peserta
Didik. Bandung : Widina Bhakti Persada. Rahayu, Y. N. (2020). Program Linier (Teori Dan
Aplikasi). Bandung : Widina Bhakti Persada.
Juhji. (2020). Manajemen Humas Sekolah.
Bandung: Widina Bhakti Persada. Sahertian. (1985). Dimensi Administrasi
Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.
Kolwalski. (2004). Public Relation In School. New
Jersey: Pearson Merill Pretineet Hall. Shavab, F. A. (2021). Dasar Manajemen &
Kewirausahaan (Sebuah Tinjauan Teori Dan
Maskur. (2014). Pentingnya Humas Pada Praktis). Bandung : Widina Bhakti Persada.
Stakeholder Institusi Pendidikan. Wahana
Akademik, 1(2), 168–177. Silaen, N. R. (2021). Kinerja Karyawan. Bandung :
Widina Bhakti Persada.
Mayasari, A. (2021). Implementasi Sistem
Informasi Manajemen Akademik Berbasis Siregar, R. T. (2021). Komunikasi Organisasi.
Teknologi Informasi dalam Meningkatkan Bandung : Widina Bhakti Persada.
Mutu Pelayanan Pembelajaran di SMK. JIIP-
Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 4(5), 340– Sudirman, A. (2020). Prilaku konsumen dan
345. https://doi.org/10.54371/jiip.v4i5.277 perkembangannya di era digital. Bandung:
Widina Bhakti Persada.
Mulyasa. (2002). Manajemen Berbasis Sekolah,
Konsep, Strategi, dan Implementasi. Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. (Pendekatan Kuantitatif,. Kualitatif dan
R&D). Bandung : CV. Alfabeta.
Mulyasa. (2003). Menjadi Kepala Sekolah
Profesional Dalam Konteks Menyukseskan Supriani, Y. (2022). Peran Manajemen
MBS Dan KBK. Bandung: PT. Remaja Kepemimpinan dalam Pengelolaan Lembaga
Rosdakarya. Pendidikan Islam. JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu
Pendidikan, 5(1), 332–338.
Mulyasa. (2013). Uji Kompetensi dan Penilaian
Kinerja Guru. Bandung: PT. Remaja Dosen, T. (2000). Manajemen tenaga pendidikan.
Rosdakarya Offset. Yogyakarta: FIP UNY.
Na’im, Z. (2021). Manajemen Pendidikan Islam. Tanjung, R. (2019). Manajemen Pelayanan Prima
Bandung : Widina Bhakti Persada. Dalam Meningkatkan Kepuasan Mahasiswa
Terhadap Layanan Pembelajaran (Studi
Nadeak, B. (2020). Manajemen Humas Pada Kasus di STIT Rakeyan Santang Karawang).
Lembaga Pendidikan. Bandung: Widina MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi),
Bhakti Persada. 3(1), 234–242.
http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 593
JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan (2614-8854)
Volume 5, Nomor 2, Februari 2022 (587-594)
Tanjung, R. (2020). Pendampingan Usaha Oncom Tanjung, R. (2022). Manajemen Penyelenggaraan
Dawuan Makanan Khas Kabupaten Subang Pendidikan Inklusi pada Lembaga
Jawa Barat. Jurnal Ilmiah Pangabdhi, 6(2), Pendidikan Islam. JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu
59–63. Pendidikan, 5(1), 339–348.
http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 594