You are on page 1of 14

P-ISSN: 1907-848X, E-ISSN: 2548-7647

Volume 17, Nomor 1, Oktober 2022, Hal 67-80


DOI: 10.20885/komunikasi.vol17.iss1.art5

Analisis e-WOM Newsjacking Arei Outdoor pada Konten Viral


Surat Keberatan Eiger Adventure

Analysis of e-WOM Arei Outdoor Newsjacking in the Viral


Content of Eiger Adventure’s Objection Letter
Jasmine Alya Pramesthi 1*

1 Program Pascasarjana Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Sosial
dan Politik, Universitas Indonesia, Jakarta. Email: jasmine.alya@ui.ac.id
* Penulis Korespondensi

Article Info Abstract: The social media was enlivened by Eiger's objection letter to content
uploaded by YouTubers regarding Eiger product reviews. Eiger's competitor,
Article History Arei, used this viral case to create compensation letter content for the public who
Received wanted to review Arei's products. This was considered a smart move to get public
10 Feb 2021 attention, known as newsjacking. This had led to many responses by netizens and
Revised caused electronic Word of Mouth (e-WOM). This study was conducted to analyze
10 Jul 2022 the e-WOM in Arei Outdoor Newsjacking contents. The results of this study
Accepted suggested that through dimensions of intensity, positive valance of opinion,
17 Sept 2022 negative valance of opinion, and content, it was discovered that there were
various netizen responses, both positive and negative. This research
Keywords: recommended the importance of further studies on how far newsjacking can
e-wom, loyality, build consumer loyalty towards a product.
newsjacking.

Abstrak: Media sosial diramaikan dengan surat keberatan Eiger atas konten yang
diunggah oleh YouTuber mengenai ulasan produk Eiger. Viralnya kasus tersebut
dimanfaatkan oleh kompetitor Eiger, yakni Arei untuk menciptakan konten surat
keringanan bagi masyarakat yang mengulas produk Arei. Ini dinilai sebagai
gerakan yang cerdas untuk mendapatkan perhatian publik yang diketahui sebagai
newsjacking yang menimbulkan banyak respon warganet dan menciptakan e-
WOM. Penelitian ini dilakukan sebagai analisis e-WOM dalam konten
Kata kunci: newsjacking Arei Outdoor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui dimensi
e-wom, intensity, positive valance of opinion, negative valance of opinion, dan content
loyalitas ditemukan beragam respon warganet baik positif ataupun negatif. Penelitian ini
newsjacking, menyarankan pentingnya meneliti lebih lanjut sejauh mana newsjacking mampu
membangun loyalitas konsumen pada suatu produk.

Copyright © 2022 Authors. This is an open-access article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution-ShareAlike
4.0 International License (http://creativecommons.org/licences/by-sa/4.0/)
67
PENDAHULUAN Surat keberatan yang diunggah
oleh @duniadian mendapatkan banyak
Media social berkembang pesat di
respon warganet. Kiriman tersebut
Indonesia. Adanya kebebasan berekspresi
mendapatkan lebih dari 38 ribu likes dan 4
membuat ragam konten yang tersedia pada
ribu komentar (diakses pada 31 Januari
media sosial menjadi beragama, baik
2021). Berdasarkan komentar yang dipero-
konten informasi, hiburan, maupun ulasan
leh melalui kiriman tersebut, warganet
produk. Sebelum era internet, para
menyayangkan sikap yang dikemukakan
konsumen melayangkan surat pembaca
oleh Eiger karena ulasan yang diunggah
mengenai suatu produk melalui media
sebelumnya bukan merupakan konten
cetak. Setelah era internet, pengguna
kerjasama, konten berikut murni merupa-
internet dapat dengan mudah menemukan
kan ulasan konsumen, ditambah lagi
respon yang dikeluarkan oleh konsumen,
ulasan produk berikut disampaikan
salah satunya mengenai ulasan konsumen
dengan tone yang positif sehingga tidak
mengenai suatu produk.
semestinya pihak Eiger Adventure merasa
Pada 2012, media sosial diramai- keberatan dengan ulasan yang diunggah.
kan pemberitaan Eiger Adventure, merek
Surat keberatan tersebut menjadi
pakaian dan peralatan rekreasi alam yang
bahan perbincangan pengguna media
mengeluarkan surat keberatan atas ulasan
sosial atau yang sering dikenal sebagai
produk yang diunggah oleh salah satu
netizen. Perbincangan mengenai Eiger
YouTuber dengan username @duniadian.
menjadi salah satu trending topik di media
Dalam tayangan YouTube tersebut,
sosial pada 29 Januari 2021 dengan lebih
konsumen mengulas produk kacamata
dari 52 ribu tweets warganet. Ini
yang dirilis oleh Eiger dengan tone positif.
berpengaruh kepada pencarian Eiger pada
Pada 28 Januari 2021, Dian mesin pencari Google. Apabila pengguna
Widiyanarko, orang yang me-review internet mengetik Eiger, maka secara
produk Eiger, mengunggah kiriman surat otomatis Google akan menampilkan Top
keberatan yang dikirim oleh Eiger pada Stories mengenai kasus surat keberatan
halaman Instagram pribadinya. Ada tiga tersebut. Ini tentu saja dapat merugikan
poin yang menjadi keberatan Eiger kredibilitas brand apabila tidak dilakukan
Adventure. Pertama, kualitas video review tindak lanjut untuk memulihkan krisis
produk yang kurang bagus dari segi yang dialami. Kepercayaan yang
pengambilan video yang dapat menyebab- didapatkan dari konsumen merupakan hal
kan produk kami terlihat berbeda baik dari yang sangat penting bagi pelaku indisutri
segi warna, bahan dan detail aksesoris (Hasibuan & Irwansyah, 2020). Bagi
menjadi terlihat kurang jelas. Kedua, pelaku bisnis, public relations memiliki
adanya suara di luar video utama yang pengaruh sebagai saluran komunikasi
dapat mengganggu (noise) sehingga untuk berkomunikasi dengan khalayak
informasi tidak jelas bagi konsumen. (Pienrasmi, 2015). Public relations juga
Ketiga, setting lokasi yang kurang pas bagi memiliki peran yang signifikan dalam
pengambilan video. Selain itu, pihak menyelesaikan kasus tersebut dalam
Eigerindo MPI juga meminta Dian bertanggung jawab terhadap company
Widiyanarko untuk menghapus video image karena public relations memiliki
review tersebut. tanggung jawab terhadap citra perusahaan
yang tampil di hadapan publik (Masykuri,
2011).

68 Jurnal Komunikasi
Gambar 1. Top Stories Kasus Eiger di Google

Publik dapat menilai seberapa baik mendapatkan perhatian publik. Inilah


atau buruk kinerja public relations. Oleh yang kemudian dikenal secara diketahui
karena itu, keberadaan public relations sebagai newsjacking.
sejatinya suatu keharusan yang dimiliki
Berita muncul setiap detik dan
oleh instansi ataupun perusahaan untuk
pemasar memiliki kesempatan untuk
menyebarluaskan kegiatan yang dilakukan
memanfaatkannya sehingga semakin
oleh perusahaan (Eriansyah, 2015). Dalam
banyak pemasar menggunakan
hal ini, Dian Widiyanarko melalui
newsjacking untuk menciptakan traffic
Instagramnya mengungkapkan bahwa
mengenai brand yang dipasarkan (Gripch
Eiger Adventure memiliki public relations
& Gruschevich, 2018). Istilah newsjacking
yang buruk.
muncul pada kamus Oxford Shortlist for
Dengan viralnya kasus surat word of the year pada 2017 yang
keberatan yang disampaikan Eiger, celah memadukan kata ’berita’ dan
berikut dimanfaatkan oleh kompetitor ’pembajakan’. Namun, istilah tersebut
Eiger, yakni Arei Outdoor untuk sebenarnya telah muncul pada 1970-an
menciptakan konten viral serupa dalam yang merujuk pada periode di mana
akun media sosialnya. Arei mengunggah pengambilan keuntungan dari pencurian
konten di Instagram yang merupakan perhatian surat kabar yang marak
surat keringanan bagi masyarakat untuk diperbincangkan (Angell et al., 2019).
dapat mengulas produk dari Arei. Newsjacking menurut Scott (2011) adalah
Berbanding terbaik dengan keberatan- suatu teknik periklanan yang dirancang
keberatan Eiger, Arei justru mendorong perusahaan dalam membuat kontennya
pengguna internet untuk mengulas produk sendiri berdasarkan berita terbaru untuk
dengan ketentuan sesuka hati, dengan cara mendapatkan liputan media.
apapun; dengan kamera apapun; dengan
Newsjacking memberi sarana
tema apapun; dan dengan lokasi
untuk memanfaatkan kehadiran dan
dimanapun. Semuanya akan diterima
visibilitas dari peristiwa besar, peristiwa
secara ikhlas. Pengumuman ini
terkini, dan topik yang sedang tren secara
mendapatkan banyak perhatian dari
real-time. Upaya semacam itu biasanya
warganet dengan perolehan lebih dari 90
menawarkan langkah-langkah berbiaya
ribu likes dan lebih dari 11 ribu komentar.
rendah dan berisiko rendah kepada brand
Bagi warganet, apa yang dilakukan Arei
untuk mengganggu kesadaran publik
sebagai gerakan yang cerdas untuk
selama periode kesadaran dan perhatian

Volume 17, Nomor 1, Oktober 2022, Hal 1-222 69


yang meningkat, memberi brand Meskipun demikian, media sosial memiliki
peningkatan paparan dan kesempatan risiko tersendiri dari oknum-oknum online
untuk mengasosiasikan dengan cerita yang yang berpotensi menghambat citra brand
menonjol dan relevan (Burton & McClean, dengan menyebarkan WOM negatif.
2020). Platform media sosial tidak hanya
digunakan untuk berbagi komentar atau
Meskipun newsjacking mengung-
pengalaman positif, tetapi terkadang juga
kapkan peningkatan perhatian oleh
untuk membangkitkan emosi negatif oleh
pemasar dan hubungan masyarakat,
individu yang membutuhkan publisitas
sangat sedikit akademisi dan penulis yang
dan perhatian (Kudeshia & Kumar, 2017).
membahas topik ini (Offermans, 2018).
Terdapat 3 jenis newsjacking, diantaranya E-WOM telah menjadi salah satu
menyangkut berita yang berhubungan sumber utama informasi karena berbagai
secara langsung dengan bisnis berusahaan; alasan, diantaranya frekuensinya yang
menyangkut dengan berita yang umum tinggi, adanya dispersi, kegigihan dan
diketahui secara luas oleh publik; serta adanya observasi, anonimitas dan
berita ataupun peristiwa yang akan terjadi penimpuam, arti penting valensi, serta
kedepannya (Scott, 2017). Newsjacking keterlibatan masyarakat (King et al., 2014).
yang dilakukan Arei Outdoor merupakan E-WOM adalah komunikasi kompleks
jenis newsjacking yang menyangkut yang memungkinkan orang untuk
pemberitaan yang sedang viral. berkomunikasi tidak hanya dengan
perusahaan, tetapi juga dengan satu sama
Dari konten yang viral di media
lain. Berbagai studi menunjukkan bahwa e-
sosial, tentu menimbulkan banyak respon
WOM sebagian besar diteliti dengan cara
yang disampaikan oleh warganet. Dengan
bagaimana penerimaannya di internet
banyaknya respon tersebut, akan timbul
(Bulut & Karabulut, 2018). Dalam
perbincangan dari mulut ke mulut melalui
mengukur e-WOM, Goyette et al (2010)
media sosial atau electronic word of mouth
membagi menjadi empat dimensi, yakni
(e-WOM). Sejak munculnya teknologi
intensitas WOM, positive valence yang
informasi dan Internet, word of mouth
merupakan pujian terhadap brand,
(WOM) telah memperoleh beberapa nama
negative valence, dan content.
baru. Dengan demikian, sebutan dari
pemasaran viral, yakni WOM elektronik (e- Intensitas e-WOM adalah frekuensi
WOM). Selain itu, konsep "buzz seberapa sering merek tersebut dilibatkan
marketing" telah membuat e-WOM dalam percakapan pengguna. Pengguna
dikenal sebagai strategi pemasaran baru dapat menceritakan secara sukarela baik
yang berasal dari mulut ke mulut pengalamannya atau apa yang pengguna
konvensional dan memiliki kemiripan rasakan mengenai merek tersebut kepada
yang kuat dengan konsep pemasaran viral pengguna lain lebih banyak dibandingkan
(Goyette et al., 2010). perusahaan lainnya, baik perusahaan satu
bidang ataupun berbeda bidang. Pengguna
Melalui e-WOM yang positif akan
juga menceritakan pengalamannya ke
membuat citra perusahaan lebih tinggi dari
banyak pengguna lainnya, tidak hanya
sebelumnya dan dapat memperluas
pada orang terdekatnya.
pemasaran (Putranti, 2015). Namun,
perusahaan juga perlu mempertahankan e- Positive valence sendiri merujuk
WOM positif meskipun media sosial adalah kepada suatu istilah yang digunakan dalam
sarana bagi merek dan perusahaan dapat pengukuran e-Word of Mouth, yang
memperoleh umpan balik yang jujur, merujuk pada adanya percakapan dari
instan, dan langsung dari pelanggan. pengguna mengenai suatu merek atau

70 Jurnal Komunikasi
organisasi tersebut yang memiliki valensi kesan konsumen mengenai brand tersebut
positif. Hal tersebut dapat juga diartikan yang memberikan stimulus bagi konsumen
sebagai pujian (Goyette et al., 2010) yang lainnya. Apabila kesan yang berhasil
melibatkan rekomendasi merek, menceri- diciptakan baik maka menjadi motivasi
takan kebaikan dari merek, membang- bagi konsumen lainnya dalam memiliki
gakan merek, menceritakan bahwa merek kesan baik terhadap brand tersebut.
tersebut adalah merek favorit termasuk ke
Berdasarkan studi-studi di atas,
dalam positive valence. Negative valence
peneliti menemukan bahwa banyak studi
sendiri merupakan kebalikan dari positive
mengenai e-WOM dirancang oleh perusa-
valence. Hal tersebut berkaitan dengan
haan secara struktural dan mengarah
ketidakpuasan pengguna mengenai suatu
kepada penjualan produknya. Dalam
merek,hingga muncul percakapan dengan
penelitian ini, peneliti berusaha mengisi
muatan negatif. Negative valence,
celah studi sebelumnya untuk melakukan
menurut Goyette et al., (2010), termasuk
analisis bagaimana e-WOM yang terbentuk
diantaranya menceritakan keburukan
oleh warganet berkat konten newsjacking
merek tersebut ke pengguna lainnya.
yang dilakukan oleh perusahaan. Konten
Konten sendiri berarti pengguna
yang ditayangkan berdasarkan news-
menceritakan hal-hal yang memiliki
jacking tersebut tentu merupakan konten
keterkaitan erat dengan merek tersebut,
yang ditayangkan dengan tidak dirancang
seperti layanan, barang, dan sebagainya
dari jauh-jauh hari karena adanya momen
yang ditawarkan oleh merek tersebut.
viral dari kompetitor secara tiba-tiba.
Terdapat berbagai studi terdahulu Selain itu, peneliti menemukan
yang membahas e-WOM maupun viral terbatasnya studi mengenai newsjacking,
marketing. Studi yang dilakukan Dahka, et khususnya newsjacking yang menimbul-
al., (2020) mengemukakan bahwa kan e-WOM. Penelitian ini karenanya
pemasar dapat mengeksplorasi media melakukan analisis e-WOM dalam konten
sosial khususnya Twitter sebagai faktor newsjacking Arei Outdoor. Studi diharap-
efektif dalam mempengaruhi pengguna. kan dapat memperbanyak referensi studi
Pemasar dapat bekerja sama dengan lainnya mengenai e-WOM dalam sudut
pengguna media sosial dalam melakukan pandang yang berbeda, yakni dalam
pemasaran media sosial dan kampanye konten newsjacking.
pemasaran mereka dengan membuat
konten yang efektif serta didukung oleh
METODE
jaringan pengguna agar konten dapat
disiarkan lebih mudah sehingga mengarah Penelitian berikut ditulis dengan
pada viral marketing yang lebih baik. Studi paradigma post-positivis. Paradigma post-
berikutnya oleh Hendrayati & Pamungkas, positivis seperti paradigma positivis yang
(2018) yang mengungkapkan bahwa secara bertujuan mengetahui realitas material
teoritis dibagi menjadi dua, yaitu viral yang tunggal dan mencari penjelasan kausal dari
dibuat oleh perusahaan dan viral yang tiba- fenomena berpola. Namun, berbeda
tiba ramai oleh netizen dengan sendirinya. dengan positivis, post-positivis percaya
Sifatnya adalah jika konsep negatif bahwa pemahaman manusia tentang
kecenderungan viralnya adalah sebagai realitas secara inheren bersifat parsial.
konten yang terjadi tiba-tiba, sedangkan Para post-positivis percaya dengan
untuk konten positif terkadang perusahaan kepastian bahwa realitas itu ada dan ada
sengaja membuat konsep tersebut. alasan bagus untuk mencoba
Rakhmawati et al., (2019) dalam studinya mengetahuinya (Tracy, 2020). Pendekatan
menyebutkan bahwa e-WOM dibentuk dari yang dilakukan melalui pendekatan

Volume 17, Nomor 1, Oktober 2022, Hal 1-222 71


kualitatif deskriptif, yakni jenis penelitian Instagram Arei Outdoor maupun tweets
konklusif yang tujuan utamanya adalah yang dikirimkan oleh warganet melalui
memberikan deskripsi akan sesuatu hal media sosial Twitter mengenai konten Arei
biasanya mengenai suatu karakteristik Outdoor.
(Malhotra & Dash, 2016).
Berdasarkan prinsip kualitatif HASIL DAN PEMBAHASAN
bahwa studi tidak memerlukan adanya
Uraian berikut didasarkan pada data-data
sampel yang besar, peneliti menggunakan
primer yang telah dikumpulkan oleh
sampel non probabilitas, yakni sampel
peneliti serta berbagai data sekunder.
sequential. Sampel sequential merupakan
Melalui penelitian, ditemukan bahwa
sampel yang digunakan untuk menemukan
adanya e-WOM yang terbentuk mengenai
kasus hingga tidak ada informasi
newsjacking Arei berdasarkan dimensi-
tambahan atau karakteristik baru. Peneliti
dimensi e-WOM, yang mencakup di
menggunakan purposive sampling untuk
antaranya intensity, Positive Valance of
mencoba menemukan kasus yang relevan
Opinion, negative Valance of Opinion.
sebanyak mungkin. Pengambilan sampel
berurutan berbeda karena peneliti terus
mengumpulkan kasus hingga jumlah Intensity
informasi baru berakhir atau keragaman Melalui kiriman yang diunggah
kasus tertentu tercapai. Prinsipnya adalah oleh Arei Outdoor melalui Instagram-nya,
mengumpulkan kasus sampai peneliti peneliti menemukan banyaknya respon
mencapai titik jenuh (Djamba & Neuman, yang disampaikan oleh warganet dengan
2014). Peneliti mencari sampel komentar jumlah komentar lebih dari 11 ribu (diakses
atau tweets warganet yang berkaitan pada 4 Februari 2021). Selain itu, ditemu-
dengan newsjacking Arei Outdoor hingga kan banyaknya tweets yang membahas
peneliti mencapai tingkat saturasi yakni mengenai newsjacking yang dilakukan
peneliti tidak menemukan data terbaru oleh Arei Outdoor. Komentar-komentar
yang menjelaskan e-WOM warganet yang disampaikan oleh warganet tersebut
perihal newsjacking Arei Outdoor. memberikan gambaran bahwa intensitas
Berdasarkan metode kualitatif terjadinya perbincangan mengenai konten
deskriptif, peneliti menjelaskan bagaimana Arei Outdoor dikarenakan adanya rasa
e-WOM yang terbentuk dari konten keingintahuan dan kepedulian warganet
newsjacking oleh Arei Outdoor yang akan Arei sebagai direct competitor Eiger
dianalisis menggunakan dimensi dari e- yang melakukan newsjacking Eiger di
WOM oleh Goyette et al., (2010), di momen yang sangat tepat.
antaranya ialah intensitas WOM, positive Beragam respon dikemukakan oleh
valence, negative valence, dan content. warganet baik opini positif maupun opini
Teknik analisis yang digunakan dalam negatif. Mayoritas opini yang dikemuka-
studi ini ialah analisis isi kualitatif. Analisis kan oleh warganet disampaikan secara
isi kualitatif terkadang dipandang hanya positif. Berdasarkan keaktifan warganet
sebagai alat analisis untuk digunakan dalam merespon konten tersebut, terjadi
dalam berbagai metode kualitatif, tetapi adanya word of mouth secara organik.
saat ini dilihat sebagai metode otonomnya Selain itu, komentar-komentar yang
sendiri (Graneheim et al., 2017). Analisis disampaikan oleh warganet telah berhasil
isi sendiri dilakukan berdasarkan data membentuk interaksi antara warganet.
primer dari studi ini yakni komentar-
komentar yang ditemukan pada konten

72 Jurnal Komunikasi
Positive Valance of Opinion ialah bagaimana Arei dianggap telah
memanfaatkan momen newsjacking
Sebagaimana telah dijelaskan
dengan baik. Hal tersebut disebabkan tim
sebelumnya, mayoritas opini yang disam-
Arei dengan sigap mengeluarkan konten
paikan oleh warganet mengenai konten
surat keringanan sesaat konten surat
Arei merupakan opini dengan muatan
keberatan telah beredar secara viral. Ini
positif. Komentar-komentar tersebut telah
membuat newsjacking Arei dianggap
penulis kumpulkan hingga penulis tidak
menjadi sesuatu yang tepat karena Arei
menemukan informasi tambahan.
merupakan direct competitor dari Eiger.
Komentar-komentar tersebut diantaranya

Gambar 2. Tweet positive valence

Gambar 3. Tweet positive valence

Setelah Arei mengunggah kiriman Kemudian, warganet mengeks-


surat keringanan pada laman Instagram- presikan rasa senangnya dengan konten
nya, brand-brand lain juga ikut yang diunggah oleh Arei serta memberikan
meramaikan konten surat keringanan pujian kepada tim dari Arei karena
lainnya hingga kepada brand yang bukan kesigapannya dalam mengunggah konten
direct competitor Eiger. Namun, hal sesaat setelah surat keberatan Eiger viral
tersebut tidak disambut secara baik oleh dan dikritik oleh warganet. Beragam
warganet. ekspresi disampaikan oleh warganet, salah
satunya dengan mengunggah meme

Volume 17, Nomor 1, Oktober 2022, Hal 1-222 73


.

Gambar 4. Tweet positive valence

Gambar 5. Tweet positive valence

Khalayak publik yang belum aware Arei banyak disalahartikan pengejaannya


dengan produk Arei, warganet menyam- menjadi Rei.
paikan opininya bahwa dengan viralnya
Sebagai konsumen loyal Arei, salah
newsjacking yang diunggah oleh Arei
satu warganet menyampaikan perasaan
membuat publik menjadi aware
bangganya akan langkah Arei dalam
bagaimana nama brand Arei disebutkan
membebaskan publik untuk mengulas
karena yang terjadi selama ini nama brand
produknya.

Gambar 6. Tweet positive valence

74 Jurnal Komunikasi
Warganet juga menyampaikan pakaian dan peralatan rekreasi menjadi
saran bagi Arei untuk tetap menghargai Arei.
konsumen. Arei dianggap telah
Dari sudut pandang marketing,
mengembalikan rasa percaya diri publik
warganet menyampaikan bahwa
bagi orang-orang yang hendak
marketing yang dilakukan oleh Arei
memproduksi konten dengan peralatan
merupakan langkah yang baik karena
yang sederhana. Tidak sedikit juga,
membuat publik menjadi aware akan
warganet yang menyatakan pendapatnya
brand Arei.
untuk memutuskan mengganti brand

Gambar 7. Tweet positive valence

Caption yang digunakan oleh tim dilakukan oleh Arei juga dianggap sebagai
Arei disebut oleh warganet merupakan langkah yang jenius karena dapat
sesuatu yang epic dimana Arei mendatangkan traffic yang besar tanpa
memanfaatkan kesalahan Eiger dalam adanya biaya. Warganet juga menyebut
menuliskan tahun terbit pada surat bahwa Arei mencari kesempatan dalam
keberatannya. Newsjacking yang kesempitan

Gambar 8. Tweet positive valence

Negative Valance of Opinion konten newsjacking yang dilakukan oleh


Arei tidak terlepas dari opini negatif yang
Dalam suatu konten yang viral dan
disampaikan oleh warganet.
mendatangkan banyak feedback dari
berbagai individu, respon yang Bagi sebagian warganet, langkah
disampaikan beragam. Walaupun banyak yang dilakukan oleh Arei merupakan sikap
respon yang memiliki opini positif, tetapi menyebalkan baginya.

Volume 17, Nomor 1, Oktober 2022, Hal 1-222 75


Gambar 8. Tweet negatitive valence

Kemudian, terdapat opini dari menjatuhkan Eiger. Ini karena Arei dinilai
warganet yang menyangka bahwa tidak dapat bersaing dengan Eiger dan
newsjacking yang dilakukan oleh Arei konsumen yang beralih kepada Arei
dengan sengaja dilakukan untuk hanyalah sebuah tindakan pelarian.

Gambar 9. Tweet negatitive valence

Walaupun pada caption kiriman mengunggah konten tersebut secara cepat.


tersebut dikatakan bahwa penulisan tahun Karena viralnya newsjacking yang
yang keliru sebagai suatu lelucon, tetapi dilakukan Arei, sebagian warganet juga
sebagian warganet mempermasalahkan kembali mempermasalahkan nama brand
penulisan tahun yang keliru, dan Arei yang dituduh merupakan plagiat dari
menganggap bahwa hal tersebut brand Amerika Serikat, yakni Rei.
merupakan keteledoran Arei untuk dapat

Gambar 10. Komentar negatitive valence

76 Jurnal Komunikasi
Content surat keberatan, Arei yang melakukan
newsjacking dengan mengunggah surat
Newsjacking Arei Outdoor
keringanan merupakan tindakan yang
dilakukan dari viralnya surat keberatan
tepat. Inii ditunjukkan dengan mening-
yang dikirimkan oleh Eiger Adventure
katnya traffic brand tersebut, dan
kepada salah satu YouTuber yang
mendapatkan banyaknya opini positif
mengulas produk Eiger. Peristiwa tersebut
dibandingkan opini negatif.
menyita perhatian publik karena konten
ulasan yang diunggah oleh YouTuber
tersebut bukanlah konten berbayar dan KESIMPULAN
bekerjasama dengan Eiger. Arei sebagai
Melalui hasil penelitian mengenai
direct competitor dari Eiger
e-WOM newsjacking Arei, peneliti
memanfaatkan momentum tersebut untuk
menyimpulkan bahwa melalui dimensi
melakukan newsjacking dengan
intensity, positive valance of opinion,
mengunggah surat keringanan bagi publik
negative valance of opinion, dan content
untuk dapat mengunggah konten ulasan
dalam komentar warganet pada media
produknya tanpa syarat-syarat yang
sosial, ditemukan beragam respon
memberatkan seperti poin-poin keberatan
warganet baik secara positif ataupun
yang disampaikan oleh Eiger.
negatif. Hal tersebut menjelaskan bahwa
Bentuk konten yang dibicarakan intensitas yang dilakukan oleh warganet
oleh berbagai warganet juga memiliki mengenai e-WOM yang terbentuk
keterkaitan dengan newsjacking tersebut. dikarenakan adanya rasa keingintahuan
Ini menjelaskan bahwa pengguna internet dan kepedulian warganet akan Arei sebagai
memiliki komentar yang sejalan dengan direct competitor Eiger yang melakukan
konten yang diunggah oleh Arei sebagai newsjacking di momen yang sangat tepat.
merek, tidak membahas mengenai layanan
Beragamnya respon yang
atau barang yang ditawarkan oleh Arei
dikemukakan warganet, opini positif
secara komersial.
merupakan opini populer yang
Newsjacking yang dilakukan oleh disampaikan oleh warganet baik pada sisi
Arei merupakan newsjacking yang paling khalayak umum, konsumen, hingga
sesuai dalam memanfaatkan momen mengenai marketing yang dilakukan.
karena Arei bergerak dengan cepat dan Walaupun konten newsjacking tersebut
Arei merupakan direct competitor dari mendapatkan banyak respon positif, opini-
Eiger. Warganet mengungkapkan bahwa opini negatif tidak dapat dihindari karena
banyaknya brand-brand lain yang bersinggungan dengan konsumen dari
melakukan newsjacking serupa dengan direct competitornya, yakni Eiger. Opini di
apa yang dilakukan Arei, tetapi dianggap luar konten tersebut juga disampaikan oleh
sebagai hal yang mengganggu. warganet. Salah satunya mengenai nama
Newsjacking yang tepat bagi publik ialah brand Arei. Konten yang diunggah pada
mengenai timing dan moment yang sesuai. laman Instagram Arei merupakan suatu
Apabila timing dan moment sudah hilang strategi newsjacking karena dapat
maka hanya akan mengganggu publik. memanfaatkan waktu dan momentum
yang sangat sesuai sehingga dapat
Warganet mengemukakan penda-
menambah traffic dari brand Arei
patnya bahwa konten surat menyurat
walaupun konten surat menyurat dianggap
sudah banyak dilakukan oleh banyak
sudah umum dilakukan.
brand dan sudah tidak menarik bagi
publik. Namun, karena kesalahan yang
dilakukan oleh Eiger, yakni mengirimkan

Volume 17, Nomor 1, Oktober 2022, Hal 1-222 77


Peneliti menyarankan bagi peneliti timing dan momen yang sesuai dan
selanjutnya untuk dapat mengembangkan dilakukan oleh direct competitor, maka
studi berdasarkan temuan-temuan dari peneliti menyarankan bagi brand lainnya
penelitian ini, salah satunya disebutkan untuk dapat tanggap dalam menyesuaikan
bahwa adanya konsumen yang merasa timing dan momen yang pas dalam
bangga dengan tindakan yang dilakukan melakukan newsjacking. Selain itu,
Arei dan juga terbentuknya loyalitas disebutkan bahwa brand lain yang bukan
konsumen terhadap brand Arei. direct competitor bagi Eiger yang sama-
Berdasarkan hal tersebut. Peneliti sama melakukan newsjacking
menyarankan untuk dapat meneliti sikap menggunakan konten surat dianggap
khalayak terhadap brand dan juga sebagai tindakan yang menyebalkan bagi
mengenai loyalitas konsumen. warganet. Oleh karena itu, peneliti
menyarankan untuk dapat menciptakan
Bagi perusahaan lain, newsjacking
momentumnya sendiri dan dilakukan
yang dilakukan Arei merupakan tindakan
kepada direct competitor dalam
newsjacking yang tepat dilakukan karena
merancang sebuah konten.

DAFTAR PUSTAKA

Angell, R., Gorton, M., Bottomley, P., Dahka, Z. Y., Hajiheydari, & Nastaran, R.
Marde, B., Bhaskar, S., & White, J. S. (2020). User response to e-WOM
(2019). News you can use! Evaluating in social networks: How to predict a
the effectiveness of newsjacking content influence in Twitter.
based content on social media. International Journal of Internet
Information Technology & People, Marketing and Advertising, 14(1),
33(2). 91–111.

Bramasta, D. B. (2021). Trending di Djamba, Y. K., & Neuman, W. L. (2014).


twitter, berikut 5 fakta soal kasus social research methods: Qualitative
eiger. and quantitative approaches. In
https://www.kompas.com/tren/read Pearson Education Limited.
/2021/01/29/123000965/trending- https://doi.org/10.2307/3211488
di-twitter-berikut-5-fakta-soal-kasus-
eiger?page=all Eriansyah. (2015). Praktik media relations
humas pemerintah kabupaten
Bulut, Z. A., & Karabulut, A. N. (2018). Tanjung Jabung Barat. Jurnal
Examining the role of two aspects of Komunikasi, 9(2).
eWOM in online repurchase
intention: An integrated trust–loyalty Goyette, I., Ricard, L., Bergeron, J., &
perspective. Journal of Consumer Marticotte, F. (2010). E-WOM scale:
Behaviour, 17(4), 407–417. Word- of-mouth measurement scale
https://doi.org/10.1002/cb.1721 for e-services context. Canadian
Journal of Administrative Sciences,
Burton, N., & McClean, C. (2020). 27(1), 5–23.
Exploring newsjacking as social
media–based ambush marketing.
Sport, Business and Management:
An International Journal.
https://doi.org/10.1108/SBM-12-
2019-0116

78 Jurnal Komunikasi
Graneheim, U. H., Lindgren, B. M., & Masykuri, N. C. (2011). Peran public
Lundman, B. (2017). Methodological relation tak sekedar fungsi teknis.
challenges in qualitative content Humaniora, 2(1), 353.
analysis: A discussion paper. Nurse https://doi.org/10.21512/humaniora.
Education Today, 56(2016), 29–34. v2i1.3024
https://doi.org/10.1016/j.nedt.2017.
06.002 Offermans, A. (2018). Is newsjacking
more effective than standard
Gripch, K., & Gruschevich, M. (2018). advertising?
Newsjacking as an alternative to a
typical marketing strategy. Pienrasmi, H. (2015). Pemanfaatan social
media oleh praktisi public relations
Hasibuan, M. R., & Irwansyah, I. (2020). Di Yogyakarta. Jurnal Komunikasi,
Strategi image repair PT HM 9(2), 199–210.
sampoerna tbk pada peristiwa https://doi.org/10.20885/komunikas
“karyawan pabrik surabaya positif i.vol9.iss2.art6
COVID-19.” Jurnal Komunikasi, 15,
1–18. Putranti, H. R. D. (2015). Electronic word
https://doi.org/10.20885/komunikas of mouth (e-wom), kepasan
i.vol15.iss1.art1 konsumen dan pengaruh langsung
dan tak langsung terhadap minat beli
Hendrayati, H., & Pamungkas, P. (2018). konsumen (studi pada mahasiswa
viral marketing and e-word of mouth FEB UNTAG di Semarang). Media
communication in social media Ekonomi Dan Manajemen, 30(1),
marketing. 3rd Global Conference On 101–113.
Business, Management, and
Entrepreneurship (GCBME 2018), Rakhmawati, A., Nizar, M., & Murtadlo, K.
117, 41–48. (2019). Pengaruh Electronic Word Of
https://doi.org/10.2991/aebmr.k.20 Mouth (E-WOM) dan viral marketing
0131.010 terhadap minat berkunjung dan
keputusan Berkunjung. Jurnal
King, R. A., Racherla, P., & Bush, V. D. Sketsa Bisnis, 6(1), 13–21.
(2014). What we know and don’t jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/
know about online word-of-mouth: A SKETSABISNIS
review and synthesis of the literature.
Journal of Interactive Marketing, Scott, D. . (2017). The new rules of
28(3), 167–183. marketing and PR: How to use
social media, online video, mobile
Kudeshia, C., & Kumar, A. (2017). Social applications, blogs, news releases,
eWOM: Does it affect the brand and viral marketing to reach buyers
attitude and purchase intention of directly. John Wiley & Sons.
brands? Management Research
Review, 40(3), 310–330. Scott, D. M. (2011). Newsjacking: How to
https://doi.org/10.1108/MRR-07- inject your ideas into a breaking
2015-0161 news story and generate tons of
media coverage. John Wiley & Sons.
Malhotra, N. K., & Dash, S. (2016).
Marketing research: An applied Tracy, S. J. (2020). Qualitative research
orientation (Seventh Ed). Pearson methods: Collecting evidence,
India Education Seervices. crafting analysis, communicating
impact. John Wiley and Sons, Inc.
http://library1.nida.ac.th/termpaper
6/sd/2554/19755.pdf

Volume 17, Nomor 1, Oktober 2022, Hal 1-222 79


80 Jurnal Komunikasi

You might also like