Professional Documents
Culture Documents
18418-Article Text-72976-79378-10-20221121
18418-Article Text-72976-79378-10-20221121
1 Program Pascasarjana Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Sosial
dan Politik, Universitas Indonesia, Jakarta. Email: jasmine.alya@ui.ac.id
* Penulis Korespondensi
Article Info Abstract: The social media was enlivened by Eiger's objection letter to content
uploaded by YouTubers regarding Eiger product reviews. Eiger's competitor,
Article History Arei, used this viral case to create compensation letter content for the public who
Received wanted to review Arei's products. This was considered a smart move to get public
10 Feb 2021 attention, known as newsjacking. This had led to many responses by netizens and
Revised caused electronic Word of Mouth (e-WOM). This study was conducted to analyze
10 Jul 2022 the e-WOM in Arei Outdoor Newsjacking contents. The results of this study
Accepted suggested that through dimensions of intensity, positive valance of opinion,
17 Sept 2022 negative valance of opinion, and content, it was discovered that there were
various netizen responses, both positive and negative. This research
Keywords: recommended the importance of further studies on how far newsjacking can
e-wom, loyality, build consumer loyalty towards a product.
newsjacking.
Abstrak: Media sosial diramaikan dengan surat keberatan Eiger atas konten yang
diunggah oleh YouTuber mengenai ulasan produk Eiger. Viralnya kasus tersebut
dimanfaatkan oleh kompetitor Eiger, yakni Arei untuk menciptakan konten surat
keringanan bagi masyarakat yang mengulas produk Arei. Ini dinilai sebagai
gerakan yang cerdas untuk mendapatkan perhatian publik yang diketahui sebagai
newsjacking yang menimbulkan banyak respon warganet dan menciptakan e-
WOM. Penelitian ini dilakukan sebagai analisis e-WOM dalam konten
Kata kunci: newsjacking Arei Outdoor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui dimensi
e-wom, intensity, positive valance of opinion, negative valance of opinion, dan content
loyalitas ditemukan beragam respon warganet baik positif ataupun negatif. Penelitian ini
newsjacking, menyarankan pentingnya meneliti lebih lanjut sejauh mana newsjacking mampu
membangun loyalitas konsumen pada suatu produk.
Copyright © 2022 Authors. This is an open-access article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution-ShareAlike
4.0 International License (http://creativecommons.org/licences/by-sa/4.0/)
67
PENDAHULUAN Surat keberatan yang diunggah
oleh @duniadian mendapatkan banyak
Media social berkembang pesat di
respon warganet. Kiriman tersebut
Indonesia. Adanya kebebasan berekspresi
mendapatkan lebih dari 38 ribu likes dan 4
membuat ragam konten yang tersedia pada
ribu komentar (diakses pada 31 Januari
media sosial menjadi beragama, baik
2021). Berdasarkan komentar yang dipero-
konten informasi, hiburan, maupun ulasan
leh melalui kiriman tersebut, warganet
produk. Sebelum era internet, para
menyayangkan sikap yang dikemukakan
konsumen melayangkan surat pembaca
oleh Eiger karena ulasan yang diunggah
mengenai suatu produk melalui media
sebelumnya bukan merupakan konten
cetak. Setelah era internet, pengguna
kerjasama, konten berikut murni merupa-
internet dapat dengan mudah menemukan
kan ulasan konsumen, ditambah lagi
respon yang dikeluarkan oleh konsumen,
ulasan produk berikut disampaikan
salah satunya mengenai ulasan konsumen
dengan tone yang positif sehingga tidak
mengenai suatu produk.
semestinya pihak Eiger Adventure merasa
Pada 2012, media sosial diramai- keberatan dengan ulasan yang diunggah.
kan pemberitaan Eiger Adventure, merek
Surat keberatan tersebut menjadi
pakaian dan peralatan rekreasi alam yang
bahan perbincangan pengguna media
mengeluarkan surat keberatan atas ulasan
sosial atau yang sering dikenal sebagai
produk yang diunggah oleh salah satu
netizen. Perbincangan mengenai Eiger
YouTuber dengan username @duniadian.
menjadi salah satu trending topik di media
Dalam tayangan YouTube tersebut,
sosial pada 29 Januari 2021 dengan lebih
konsumen mengulas produk kacamata
dari 52 ribu tweets warganet. Ini
yang dirilis oleh Eiger dengan tone positif.
berpengaruh kepada pencarian Eiger pada
Pada 28 Januari 2021, Dian mesin pencari Google. Apabila pengguna
Widiyanarko, orang yang me-review internet mengetik Eiger, maka secara
produk Eiger, mengunggah kiriman surat otomatis Google akan menampilkan Top
keberatan yang dikirim oleh Eiger pada Stories mengenai kasus surat keberatan
halaman Instagram pribadinya. Ada tiga tersebut. Ini tentu saja dapat merugikan
poin yang menjadi keberatan Eiger kredibilitas brand apabila tidak dilakukan
Adventure. Pertama, kualitas video review tindak lanjut untuk memulihkan krisis
produk yang kurang bagus dari segi yang dialami. Kepercayaan yang
pengambilan video yang dapat menyebab- didapatkan dari konsumen merupakan hal
kan produk kami terlihat berbeda baik dari yang sangat penting bagi pelaku indisutri
segi warna, bahan dan detail aksesoris (Hasibuan & Irwansyah, 2020). Bagi
menjadi terlihat kurang jelas. Kedua, pelaku bisnis, public relations memiliki
adanya suara di luar video utama yang pengaruh sebagai saluran komunikasi
dapat mengganggu (noise) sehingga untuk berkomunikasi dengan khalayak
informasi tidak jelas bagi konsumen. (Pienrasmi, 2015). Public relations juga
Ketiga, setting lokasi yang kurang pas bagi memiliki peran yang signifikan dalam
pengambilan video. Selain itu, pihak menyelesaikan kasus tersebut dalam
Eigerindo MPI juga meminta Dian bertanggung jawab terhadap company
Widiyanarko untuk menghapus video image karena public relations memiliki
review tersebut. tanggung jawab terhadap citra perusahaan
yang tampil di hadapan publik (Masykuri,
2011).
68 Jurnal Komunikasi
Gambar 1. Top Stories Kasus Eiger di Google
70 Jurnal Komunikasi
organisasi tersebut yang memiliki valensi kesan konsumen mengenai brand tersebut
positif. Hal tersebut dapat juga diartikan yang memberikan stimulus bagi konsumen
sebagai pujian (Goyette et al., 2010) yang lainnya. Apabila kesan yang berhasil
melibatkan rekomendasi merek, menceri- diciptakan baik maka menjadi motivasi
takan kebaikan dari merek, membang- bagi konsumen lainnya dalam memiliki
gakan merek, menceritakan bahwa merek kesan baik terhadap brand tersebut.
tersebut adalah merek favorit termasuk ke
Berdasarkan studi-studi di atas,
dalam positive valence. Negative valence
peneliti menemukan bahwa banyak studi
sendiri merupakan kebalikan dari positive
mengenai e-WOM dirancang oleh perusa-
valence. Hal tersebut berkaitan dengan
haan secara struktural dan mengarah
ketidakpuasan pengguna mengenai suatu
kepada penjualan produknya. Dalam
merek,hingga muncul percakapan dengan
penelitian ini, peneliti berusaha mengisi
muatan negatif. Negative valence,
celah studi sebelumnya untuk melakukan
menurut Goyette et al., (2010), termasuk
analisis bagaimana e-WOM yang terbentuk
diantaranya menceritakan keburukan
oleh warganet berkat konten newsjacking
merek tersebut ke pengguna lainnya.
yang dilakukan oleh perusahaan. Konten
Konten sendiri berarti pengguna
yang ditayangkan berdasarkan news-
menceritakan hal-hal yang memiliki
jacking tersebut tentu merupakan konten
keterkaitan erat dengan merek tersebut,
yang ditayangkan dengan tidak dirancang
seperti layanan, barang, dan sebagainya
dari jauh-jauh hari karena adanya momen
yang ditawarkan oleh merek tersebut.
viral dari kompetitor secara tiba-tiba.
Terdapat berbagai studi terdahulu Selain itu, peneliti menemukan
yang membahas e-WOM maupun viral terbatasnya studi mengenai newsjacking,
marketing. Studi yang dilakukan Dahka, et khususnya newsjacking yang menimbul-
al., (2020) mengemukakan bahwa kan e-WOM. Penelitian ini karenanya
pemasar dapat mengeksplorasi media melakukan analisis e-WOM dalam konten
sosial khususnya Twitter sebagai faktor newsjacking Arei Outdoor. Studi diharap-
efektif dalam mempengaruhi pengguna. kan dapat memperbanyak referensi studi
Pemasar dapat bekerja sama dengan lainnya mengenai e-WOM dalam sudut
pengguna media sosial dalam melakukan pandang yang berbeda, yakni dalam
pemasaran media sosial dan kampanye konten newsjacking.
pemasaran mereka dengan membuat
konten yang efektif serta didukung oleh
METODE
jaringan pengguna agar konten dapat
disiarkan lebih mudah sehingga mengarah Penelitian berikut ditulis dengan
pada viral marketing yang lebih baik. Studi paradigma post-positivis. Paradigma post-
berikutnya oleh Hendrayati & Pamungkas, positivis seperti paradigma positivis yang
(2018) yang mengungkapkan bahwa secara bertujuan mengetahui realitas material
teoritis dibagi menjadi dua, yaitu viral yang tunggal dan mencari penjelasan kausal dari
dibuat oleh perusahaan dan viral yang tiba- fenomena berpola. Namun, berbeda
tiba ramai oleh netizen dengan sendirinya. dengan positivis, post-positivis percaya
Sifatnya adalah jika konsep negatif bahwa pemahaman manusia tentang
kecenderungan viralnya adalah sebagai realitas secara inheren bersifat parsial.
konten yang terjadi tiba-tiba, sedangkan Para post-positivis percaya dengan
untuk konten positif terkadang perusahaan kepastian bahwa realitas itu ada dan ada
sengaja membuat konsep tersebut. alasan bagus untuk mencoba
Rakhmawati et al., (2019) dalam studinya mengetahuinya (Tracy, 2020). Pendekatan
menyebutkan bahwa e-WOM dibentuk dari yang dilakukan melalui pendekatan
72 Jurnal Komunikasi
Positive Valance of Opinion ialah bagaimana Arei dianggap telah
memanfaatkan momen newsjacking
Sebagaimana telah dijelaskan
dengan baik. Hal tersebut disebabkan tim
sebelumnya, mayoritas opini yang disam-
Arei dengan sigap mengeluarkan konten
paikan oleh warganet mengenai konten
surat keringanan sesaat konten surat
Arei merupakan opini dengan muatan
keberatan telah beredar secara viral. Ini
positif. Komentar-komentar tersebut telah
membuat newsjacking Arei dianggap
penulis kumpulkan hingga penulis tidak
menjadi sesuatu yang tepat karena Arei
menemukan informasi tambahan.
merupakan direct competitor dari Eiger.
Komentar-komentar tersebut diantaranya
74 Jurnal Komunikasi
Warganet juga menyampaikan pakaian dan peralatan rekreasi menjadi
saran bagi Arei untuk tetap menghargai Arei.
konsumen. Arei dianggap telah
Dari sudut pandang marketing,
mengembalikan rasa percaya diri publik
warganet menyampaikan bahwa
bagi orang-orang yang hendak
marketing yang dilakukan oleh Arei
memproduksi konten dengan peralatan
merupakan langkah yang baik karena
yang sederhana. Tidak sedikit juga,
membuat publik menjadi aware akan
warganet yang menyatakan pendapatnya
brand Arei.
untuk memutuskan mengganti brand
Caption yang digunakan oleh tim dilakukan oleh Arei juga dianggap sebagai
Arei disebut oleh warganet merupakan langkah yang jenius karena dapat
sesuatu yang epic dimana Arei mendatangkan traffic yang besar tanpa
memanfaatkan kesalahan Eiger dalam adanya biaya. Warganet juga menyebut
menuliskan tahun terbit pada surat bahwa Arei mencari kesempatan dalam
keberatannya. Newsjacking yang kesempitan
Kemudian, terdapat opini dari menjatuhkan Eiger. Ini karena Arei dinilai
warganet yang menyangka bahwa tidak dapat bersaing dengan Eiger dan
newsjacking yang dilakukan oleh Arei konsumen yang beralih kepada Arei
dengan sengaja dilakukan untuk hanyalah sebuah tindakan pelarian.
76 Jurnal Komunikasi
Content surat keberatan, Arei yang melakukan
newsjacking dengan mengunggah surat
Newsjacking Arei Outdoor
keringanan merupakan tindakan yang
dilakukan dari viralnya surat keberatan
tepat. Inii ditunjukkan dengan mening-
yang dikirimkan oleh Eiger Adventure
katnya traffic brand tersebut, dan
kepada salah satu YouTuber yang
mendapatkan banyaknya opini positif
mengulas produk Eiger. Peristiwa tersebut
dibandingkan opini negatif.
menyita perhatian publik karena konten
ulasan yang diunggah oleh YouTuber
tersebut bukanlah konten berbayar dan KESIMPULAN
bekerjasama dengan Eiger. Arei sebagai
Melalui hasil penelitian mengenai
direct competitor dari Eiger
e-WOM newsjacking Arei, peneliti
memanfaatkan momentum tersebut untuk
menyimpulkan bahwa melalui dimensi
melakukan newsjacking dengan
intensity, positive valance of opinion,
mengunggah surat keringanan bagi publik
negative valance of opinion, dan content
untuk dapat mengunggah konten ulasan
dalam komentar warganet pada media
produknya tanpa syarat-syarat yang
sosial, ditemukan beragam respon
memberatkan seperti poin-poin keberatan
warganet baik secara positif ataupun
yang disampaikan oleh Eiger.
negatif. Hal tersebut menjelaskan bahwa
Bentuk konten yang dibicarakan intensitas yang dilakukan oleh warganet
oleh berbagai warganet juga memiliki mengenai e-WOM yang terbentuk
keterkaitan dengan newsjacking tersebut. dikarenakan adanya rasa keingintahuan
Ini menjelaskan bahwa pengguna internet dan kepedulian warganet akan Arei sebagai
memiliki komentar yang sejalan dengan direct competitor Eiger yang melakukan
konten yang diunggah oleh Arei sebagai newsjacking di momen yang sangat tepat.
merek, tidak membahas mengenai layanan
Beragamnya respon yang
atau barang yang ditawarkan oleh Arei
dikemukakan warganet, opini positif
secara komersial.
merupakan opini populer yang
Newsjacking yang dilakukan oleh disampaikan oleh warganet baik pada sisi
Arei merupakan newsjacking yang paling khalayak umum, konsumen, hingga
sesuai dalam memanfaatkan momen mengenai marketing yang dilakukan.
karena Arei bergerak dengan cepat dan Walaupun konten newsjacking tersebut
Arei merupakan direct competitor dari mendapatkan banyak respon positif, opini-
Eiger. Warganet mengungkapkan bahwa opini negatif tidak dapat dihindari karena
banyaknya brand-brand lain yang bersinggungan dengan konsumen dari
melakukan newsjacking serupa dengan direct competitornya, yakni Eiger. Opini di
apa yang dilakukan Arei, tetapi dianggap luar konten tersebut juga disampaikan oleh
sebagai hal yang mengganggu. warganet. Salah satunya mengenai nama
Newsjacking yang tepat bagi publik ialah brand Arei. Konten yang diunggah pada
mengenai timing dan moment yang sesuai. laman Instagram Arei merupakan suatu
Apabila timing dan moment sudah hilang strategi newsjacking karena dapat
maka hanya akan mengganggu publik. memanfaatkan waktu dan momentum
yang sangat sesuai sehingga dapat
Warganet mengemukakan penda-
menambah traffic dari brand Arei
patnya bahwa konten surat menyurat
walaupun konten surat menyurat dianggap
sudah banyak dilakukan oleh banyak
sudah umum dilakukan.
brand dan sudah tidak menarik bagi
publik. Namun, karena kesalahan yang
dilakukan oleh Eiger, yakni mengirimkan
DAFTAR PUSTAKA
Angell, R., Gorton, M., Bottomley, P., Dahka, Z. Y., Hajiheydari, & Nastaran, R.
Marde, B., Bhaskar, S., & White, J. S. (2020). User response to e-WOM
(2019). News you can use! Evaluating in social networks: How to predict a
the effectiveness of newsjacking content influence in Twitter.
based content on social media. International Journal of Internet
Information Technology & People, Marketing and Advertising, 14(1),
33(2). 91–111.
78 Jurnal Komunikasi
Graneheim, U. H., Lindgren, B. M., & Masykuri, N. C. (2011). Peran public
Lundman, B. (2017). Methodological relation tak sekedar fungsi teknis.
challenges in qualitative content Humaniora, 2(1), 353.
analysis: A discussion paper. Nurse https://doi.org/10.21512/humaniora.
Education Today, 56(2016), 29–34. v2i1.3024
https://doi.org/10.1016/j.nedt.2017.
06.002 Offermans, A. (2018). Is newsjacking
more effective than standard
Gripch, K., & Gruschevich, M. (2018). advertising?
Newsjacking as an alternative to a
typical marketing strategy. Pienrasmi, H. (2015). Pemanfaatan social
media oleh praktisi public relations
Hasibuan, M. R., & Irwansyah, I. (2020). Di Yogyakarta. Jurnal Komunikasi,
Strategi image repair PT HM 9(2), 199–210.
sampoerna tbk pada peristiwa https://doi.org/10.20885/komunikas
“karyawan pabrik surabaya positif i.vol9.iss2.art6
COVID-19.” Jurnal Komunikasi, 15,
1–18. Putranti, H. R. D. (2015). Electronic word
https://doi.org/10.20885/komunikas of mouth (e-wom), kepasan
i.vol15.iss1.art1 konsumen dan pengaruh langsung
dan tak langsung terhadap minat beli
Hendrayati, H., & Pamungkas, P. (2018). konsumen (studi pada mahasiswa
viral marketing and e-word of mouth FEB UNTAG di Semarang). Media
communication in social media Ekonomi Dan Manajemen, 30(1),
marketing. 3rd Global Conference On 101–113.
Business, Management, and
Entrepreneurship (GCBME 2018), Rakhmawati, A., Nizar, M., & Murtadlo, K.
117, 41–48. (2019). Pengaruh Electronic Word Of
https://doi.org/10.2991/aebmr.k.20 Mouth (E-WOM) dan viral marketing
0131.010 terhadap minat berkunjung dan
keputusan Berkunjung. Jurnal
King, R. A., Racherla, P., & Bush, V. D. Sketsa Bisnis, 6(1), 13–21.
(2014). What we know and don’t jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/
know about online word-of-mouth: A SKETSABISNIS
review and synthesis of the literature.
Journal of Interactive Marketing, Scott, D. . (2017). The new rules of
28(3), 167–183. marketing and PR: How to use
social media, online video, mobile
Kudeshia, C., & Kumar, A. (2017). Social applications, blogs, news releases,
eWOM: Does it affect the brand and viral marketing to reach buyers
attitude and purchase intention of directly. John Wiley & Sons.
brands? Management Research
Review, 40(3), 310–330. Scott, D. M. (2011). Newsjacking: How to
https://doi.org/10.1108/MRR-07- inject your ideas into a breaking
2015-0161 news story and generate tons of
media coverage. John Wiley & Sons.
Malhotra, N. K., & Dash, S. (2016).
Marketing research: An applied Tracy, S. J. (2020). Qualitative research
orientation (Seventh Ed). Pearson methods: Collecting evidence,
India Education Seervices. crafting analysis, communicating
impact. John Wiley and Sons, Inc.
http://library1.nida.ac.th/termpaper
6/sd/2554/19755.pdf