Professional Documents
Culture Documents
Ishaq Fix Plta
Ishaq Fix Plta
Curah Kala
No Hujan ( X ) Ulang X² (X - Xr) ( X - Xr )² ( X - Xr )³
( mm ) ( tahun )
1 135,6 0,05 18391,2 -45,7 2087,0 -95341,1
2 213,4 0,10 45557,5 32,1 1033,3 33213,0
3 168,5 0,14 28392,3 -12,8 163,8 -2096,1
4 134,4 0,19 18063,4 -46,9 2199,4 -103147,3
5 131,4 0,24 17266,0 -49,9 2489,8 -124235,2
6 252,9 0,29 63958,4 71,6 5126,9 367095,3
7 122,9 0,33 15104,4 -58,4 3410,3 -199154,3
8 419,5 0,38 175980,3 238,2 56740,3 13515659,3
9 149,6 0,43 22380,2 -31,7 1004,8 -31848,4
10 168,9 0,48 28527,2 -12,4 153,7 -1905,6
11 155,7 0,52 24242,5 -25,6 655,2 -16772,9
12 180,9 0,57 32724,8 -0,4 0,2 -0,1
13 144,5 0,62 20880,3 -36,8 1354,1 -49827,1
14 174,3 0,67 30380,5 -7,0 49,0 -342,7
15 136,6 0,71 18659,6 -44,7 1997,9 -89301,5
Jumlah data ( n ) = 20
Rata - rata X( Xr ) = 181,298
Rata - rata Xpangkat dua ( Xr² ) = 32868,90
Standar Deviasi ( Sx ) = 80,01
BAB III
ANALISA PERHITUNGAN
A. Perencanaan Bangunan Utama
1. Perhitungan Mercu Bendung
a. Perencanaan Hidrolis Bendung
Data-data yang dibutuhkan untuk merencanakan bendung tetap adalah
sebagai berikut :
1) Lebar Rata-Rata Sungai (b) = 10 m
2) Debit Rencana (Q)100 thn = 445,45 m3/det
3) Kemiringan Dasar Sungai Rata-rata (I), dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :
∆H
I=
0.9 × L
Dimana :
ΔH = Beda Tinggi antara elevasi sungai bagian hulu dengan elevasi
sungai di lokasi bendung
L = Panjang Sungai (m)
Diketahui :
Elevasi Dasar Sungai Bagian Hulu (Titik Mata Air) = ± 73,00 m
Elevasi dasar sungai di lokasi bendung = ± 51,00 m
Panjang Sungai dari AS Bendung = 73 km = 73000 m
Maka :
∆H 73−51 23
I= = = =0.000728
0.9 × L 0.9× 73000 65.700
O=40 , 07 m
3) Jari-jari Hidrolis (R), yaitu perbandingan antara luas penampang basah
(F) dengan keliling basah (O).
F 198 ,71
R= = =4 , 96 m
O 40 , 07
4) Kecepatan Aliran/Arus rata-rata (Rumus Manning)
2 1
1
V = × R3 × I 2
n
2 1
1
V= ×4 , 96 3 ×0.000728 2
0.035
V =2, 24 m/det
5) Kapasitas Aliran (Q)
Q=V × F
Q=2, 24 ×198,71
3
m
445 , 45=445 , 45 ………(OK)
det
Untuk perhitungan selanjutnya, dapat dilihat pada table berikut :
Tinggi muka air sungai berdasarkan debit rencana dapat dengan mudah
ditentukan dengan mengadakan perhitungan coba banding seperti pada table
Elevasi muka air sebelum di bendung el. Muka air sebelum di bendung
+ 57,98 El. Tinggi Muka Air + 57,98
+ 6,98 hd
Hd + 51,26 6,98 m
7,24 m
el. Dasar Sungai
+ 51,00 + 51,00 el. Dasar sungai
b = 18 m
Elevasi muka air sebelum di bendung el. Muka air sebelum di bendung
+ 57,98 El. Tinggi Muka Air + 57,98
+ 6,98 hd
Hd + 51,26 6,98 m
7,24 m
el. Dasar Sungai
+ 51,00 + 51,00 el. Dasar sungai
b = 18 m
Diketahui :
B = 23.47 m
n = 4 buah
Kp = 0.00 (menggunakan pilar berujung runcing)
Ka = 0.10 ( Pangkal bendung bulat bersudut 900 ke arah aliran dengan
0.5 He > r > 0.15 He
Maka :
Bef =B−2 ( n × Kp+ Ka ) Hd1
Bef =23.47−2 ( 4 × 0.01+ 0.10 ) Hd1
Bef =23 , 47−2 ( 0.40 ) Hd1
Bef =23 , 47−0.80 Hd1
Dimana :
Q = Debit Aliran (m3/det)
Bef = Lebar Efektif Bendung
Hd1 = Tinggi Energi di atas mercu
Cd = Koefisien Debit (KP.02.Hal.44-45)
g = Kecepatan gravitasi = 9.81 m/det2
Nilai Cd dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
[ ]
0.900
Hd 1
Cd=2.200−0.0416
W
Dimana :
W = P = Tinggi Bendung
Diketahui : W = 3.68 m = 4 m
[ ]
0.900
Hd1
Cd=2.200−0.0416
6 , 00
Perhitungan tinggi elevasi air setelah dibendung dapat diberikan satu contoh
perhitungan dengan system coba banding yang selanjutnya hasil perhitungan di
masukkan dalam table perhitungan tinggi muka air di atas mercu, sebagai
berikut:
Dari perhitungan sistem coba banding, maka diperoleh nilai Hd1 = 3,82 m
Kontrol nilai Hd1 :
Bef =23 , 47−0 , 88 Hd1
Bef =23 , 47−0.80 ×3 , 82
Bef =16 , 42 m
[ ] [ ]
0.900 0.900
Hd1 3 , 82
Cd=2.200−0.04 =2.200−0.0416 =2 ,18
6 , 00 6 ,78
2
Q=Cd × × Bef ×
3
2
3 √
× g × Hd11.5
2
Q=2.20× ×16 , 42 ×
3
3
2
3 √
× 9.81× 3 ,821.5
m
Q=445 , 45 … … .(OK )
det
- Kecepatan Pengaliran Di Hulu bendung (V)
A=Bef × ( P+ Hd 1 )
A=16 , 42 × ( 6 , 78+3 , 82 )
2
A=174 , 02 m
Qr 445 , 45
V= = =2 , 56 m/det
A 174 , 02
- Tinggi Muka Air di Atas Mercu
2 2
V 2 , 56
hd 1=Hd 1− =3 ,82− =3 , 48 m
2×g 2 × 9.81
[ ]
n
Y 1 X
=
hd 1 K hd 1
Dimana :
X dan Y : Koordinat-koordinat permukaan hilir
Hd1 : Tinggi Energi rencana di atas mercu
K dan n : Harga Parameter yang diberikan pada table berikut :
Kemiringan permukaan
K n
hulu
vertikal 2.000 1.850
3:1 1.936 1.836
3:2 1.939 1.810
1:1 1.873 1.776
[ ]
n
Y 1 X
=
hd 1 K hd 1
[ ]
1 , 81
Y 1 X
= ×
hd 1 2 hd 1
[ ]
1.81
Y 1 X
= ×
hd 1 2 hd 11.81
Y 1.81 1.81
×hd 1 =0.5 X
hd 1
(1.850−1) 1.81
Y ×hd 1 =0.5 X
0.850 1.81
Y ×hd 1 =0.5 X
1.81 1.850
0.5 X 0.5 X 1.81
Y= 0.85
= 0.850
=0 , 17 X
hd 1 3 , 48
Tinggi Bendung
Jadi batas lengkung permukaan hilir direncanakan sebagai berikut :
1
Tg α =
[ ]
hd 1
P
Dimana :
P = Tinggi Bendung = 13,78 m
Hd1 = Tinggi Muka Air diatas mercu = 3,03 m
1 1
Tg α = = =1 ,95
[ ][ ]
hd 1
P
3 , 48
6 , 78
Sehingga :
dy 1 1.85−1
= × 1.85 X
dx 2 × hd 10.85
dy 1 0.85
= ×1.85 X
dx 2 ×3 , 480.85
dy 0.85
=0 , 32 X
dx
0.85 dy
Tg α =0 , 32 X → =Tg α
dx
[ ] [ ]
1 1
Tg α 0.85 1 , 95 0.85
X= = =8 ,36 8
0 ,32 0 ,32
Sumbu X
0.00
-0.50 3.50 4.00 4.50 5.00 5.50 6.00 6.50 7.00 7.50 8.00 8.20 37.69
-1.00
-1.50
-1.56
-2.00 -1.99
-2.50 -2.46
-3.00 -2.98
-3.50 -3.54
-4.00
-4.14
-4.50
Sumbu Y
-5.00 -4.79
-5.50 -5.48
-6.00
-6.50
-7.46
-7.00 -7,63
-7.50 8,08
-8.00
-8.50
-9.00
-9.50
-10.00
∆ H 8 , 08
= =2 ,12 m
H 1 3 , 82
Nilai Yu/H1, diperoleh dari hasil Interpolasi nilai pada Tabel A.2.1. KP.02
Hal.195 :
Untuk nilai ΔH/H1 = 3.486 diperoleh nilai Yu/H1 = 0.1696
Jadi, :
Yu Yu
=0.1696 → =0.1696 m →Yu=3.486 × 0.1696=0.988 m
H1 3.846
Kecepatan Aliran pada Kolam Olakan (V2 – Vd) dapat dilihat pada Tabel A.2.1.
KP.02 Hal.194.
2
Vd
=0,0512
2× g × H 1
Sehingga :
Vd=√ 2× g× H 1 × 0,0512=1.96 m/ det
Jadi, Kecepatan aliran pada lantai olakan adalah 1,96 m/det
2 Q
a=
μ × 2× √ 2 × g × z
a=
√ Q
μ ×2 × √2 × g × z √
=
445 , 45
0.8× 2× √ 2× 9.81× 0.2
=11, 85 m
2 Q
a=
μ × 2× √ 2 × g × z
a=
√ Q
μ ×2 × √ 2 × g × z
a=
√ 445 , 45
0.8 × 2× √2 × 9.81× 0.2
a=11, 85 m
Maka untuk lebar bukaan (b) adalah :
b=2 ×a=2 ×11, 85=23 ,71 m
Untuk fluktuasi air pada pintu pengambilan (t) = 0.10 m
Sehingga :
'
a =0.36+t
'
a =0.36+0.10
a '=0.46 m
Kecepatan Rencana di Pintu Intake adalah :
V = √2 × g × z
V = √2 × 9.81× 0.2
V =1.981 m/det
Elevasi pada ambang pengambilan adalah :
¿ 0.55+ P+ 0.3
¿ 0.55+3 , 68+0.3
¿ 3 , 63 m
Karena letak pintu pengambilan berada pada sebelah kanan dan sebelah
kiri maka letak pintu pengurasnya juga di seblah kanan dan di sebelah kiri dari
pintu pengambilan.
Lebar Pintu Penguras Intake (bp)
Diketahui :
B=19 , 47 m
Sehingga Lebar Pintu Penguras adalah :
1 1
bp= × B= ×19 , 47=2 , 16 2m
9 9
Lebar pintu penguras kiri dan kanan bendung serta tebal pilar kanan = kiri :
1 1
¿ ×bp= ×2=1 ,0 m →masing−masing sisi 2bukaan
2 2
Lebar Pintu (bi) intake sebelah kanan= 1.00 m
Lebar Pintu (bi) intake sebelah kiri = 1.00 m
Lebar Pintu Intake Kiri dan Kanan masing-masing 2 bukaan.
Jadi, Lebar Pintu Penguras intake adalah :
bp=0.6 × bi=0.6 ×1 , 0=0 ,6 m
Perhitungan Kecepatan Aliran dan Diameter Butiran pada Pintu Penguras
Perhitungan Kecepatan Aliran yang diperlukan untuk pengurasan
dihitung dengan persamaan berikut :
Vc=1.5 C × √ d
Dimana :
Diameter angkutan sedimen di sungai = 0.001 - 4.80 mm
C = Koefisien Sedimen, 3.20 – 5.50. Diambil C = 5.50
d = Diameter butiran yang dapat dikuras
Diketahui :
Q = debit yang mengalir pada pintu
Sehingga :
Q=μ × b × y √ 2 g( P−0.5 y )
2
A=b × y =0 , 6× 1.00=0 ,6 m
Q 3 , 96
Vc= = =6 , 60 m/det
A 0 ,6
( ) ( )
2 2
Vc 6 ,60
d= = =0 , 64 mm
1.5 ×C 1.5 ×5.50
√1
Q=μ × b ×h 2 g × H
3
Dimana :
Q = debit yang mengalir pada pintu
μ = Koefisien Kontraksi = 0.62
b = Lebar pintu penguras = 0,6 m
h = tinggi Undersluice = 1.00 m
H = Tinggi Mercu = 5,78 m
g = Kecepatan Gravitasi = 9.81 m/det2
Sehingga :
1
Q=μ × b ×h 2 g × H
3 √
√ 1
Q=0.62× 0 , 6× 1.00 × 2× 9.81 × ×5 , 78
3
3
Q=2, 28 m /det
2
A=b × y =0 , 6× 1.00=0 ,6 m
Qp 2 ,28
Vc= = =3 ,79 m/det
A 0,6
( ) ( )
2 2
Vc 3 ,79
d= = =0.211m
1.5 ×C 1.5 ×5.50
= 508,032 m3
L. B 420
¿ 2
≥ 8= 2 ≥ 8
B B
B = 7,24568, digunakan B = 7 m
L = 60, digunakan L = 60 m
L=8≥8
Kontrol :
L/B = 9 ≥ 8
hn × vn
Wo= =0.0040
L
d = 0.05
W = 0.004
W/Wo = 1,00
W/Vo = 0.01
Dengan membaca grafik pembuangan sedimen, diperoleh Efisiensi sebesar 0.86
> 0.80 …… (OK)
Diketahui :
Qp = 2,28 m3/det
m = 1,5
K = 45 ( KP 03 nilai k berdasarkan nilai debit )
Kecepatan Aliran (V)
0.182
V =0.42× Q
0.182
V =0.42× 2 ,28
V =0 , 49 m/det
Tinggi Muka Air di Saluran (hs)
1.56
hs=3 ×V
1.56
hs=3 × 0 , 49 =0 , 98 m
Perbandingan Lebar dasar saluran dengan kedalaman air di saluran (n)
0.25
n=3.96 ×Q −m
0.25
n=3.96 ×2 , 28 −1 , 5
n=3 ,37
Lebar Dasar Saluran (b)
b=n ×hs
b=3 , 37 ×0.98
b=3 , 30 m 3 m
Luas Penampang Basah Saluran (F)
F=( b+(m ×hs) ) × hs
F=( 3+(1.5 ×0 , 98) ) ×0 , 98
2
F=4 , 67 m
Keliling Basah Saluran (O)
O=b+2. hs √ 1+m
2
O=3+ 2× 0 , 98 √ 1+1.52
O=6 ,83 m
Jari-jari Hidrolis (R)
F 4 ,67
R= = =0 , 68 m
O 6 , 83
Kemiringan Memanjang pada dasar saluran (I)
2
V
I =⌈ 2
⌉
K × R3
2
0 , 54
I =⌈ 2
⌉
45× 0 , 83 3
I =0.000003
Luas Basah (A)
Q 2 , 28
A= = =4 , 67 m
V 0 , 49
Tinggi Jagaan (w)
w=0.30+ 0.25 hs
w=0.30+ 0.25× 0 , 98
w=0 , 54 m
Sketsa :
Kesimpulan :
A = 4672 Ha
Q = 2,28 m3/det
V = 0,49 m/det
hs = 0,98 m
n = 3,37
F = 4,67 m2
b = 5,35 m
O = 6,83 m
R = 0,684 m
I = 0.000003
w = 0,55 m
Diketahui :
Q = 3,96 m3/dt
H = 0,10 m
❑
5 , 20
v = 0,66 D=3 ,55 x ⌈ ⌉
45 ×9 , 81 x 0 , 10
= 0,82 m
h=S+D
= 0,30 + 0,82
= 0,25 m
Diketahui :
Z = 0.56
Ac = 160 cm/det2
n = 1.56
m = 0.89
Maka kecepatan gempa rencana adalah sebagai berikut :
m
Ad=n × ( ac × Z )
0.89
Ad=1.56 × ( 160 ×0.56 )
2
Ad=85.247 cm/det
Ad 85.247 2 2
E= = =8.690 cm/det =0.087 m/det
g 9.81
MG=7 , 5× 5 ,50=41 , 25 Tm
Lengan = 5,50 m
(
Ux= Hx−
Lx
L )
×∆ H ∆w
Dimana :
Ux = Gaya Uplift Pressure pada titik x (t/m2)
L = Panjang Rayapan total, = 14 m
Lx = Jarak panjang bidang kontak dari hulu sampai x, m
Hx = Tinggi Energi hulu bendung
∆ H = Beda tinggi energi, = 6.20 m
∆ w = Berat Jenis Air = 1.00 t/m3
Contoh Perhitungan :
Ux= Hx− ( Lx
L ) (
× ∆ H ∆ w= 7.0−
4 ,5
14 )
×6.20 1.00=5.01 t /m2
Tabel Perhitungan Gaya dan Momen yang terjadi akibat Gaya Uplift Pressure
pada saat Air Normal
(
Ux= Hx−
Lx
L )
×∆ H ∆w
Dimana :
Ux = Gaya Uplift Pressure pada titik x (t/m2)
L = Panjang Rayapan total, = 14 m
Lx = Jarak panjang bidang kontak dari hulu sampai x, m
Hx = Tinggi Energi hulu bendung
∆ H = Beda tinggi energi, = 6.20 m
∆ w = Berat Jenis Air = 1.00 t/m3
Contoh Perhitungan :
(
Ux= Hx−
Lx
L ) (
× ∆ H ∆ w= 8 ,5−
4,5
14 )
× 6.20 1.00=6.651 t/m2
Tabel Perhitungan Gaya dan Momen yang terjadi akibat Gaya Uplift Pressure
pada saat Air Banjir
ΣV × F
> SF
ΣH
Dimana :
ΣV = Total Seluruh Gaya Vertikal yang Bekerja, Ton
ΣH = Total Seluruh Gaya Horisontal yang bekerja, Ton
Fk = Koefisien Geser = 0.70 (KP.02 Hal. 122)
SF = Faktor Keamanan = 1.50
- Pada saat Air Normal :
ΣV × F 88.85 ×0.70
> SF= >1.50=2.432> 1.50 … … … Aman
ΣH 25.577
Pada Saat Air Banjir :
ΣV × F 117.07 ×0.70
> SF= >1.50=1.81>1.50 … … … Aman
ΣH 45 , 27
Dimana :
e = Resultan Gaya Masuk Inti
eo = Jarak Eksentrisitas, m
Ket : Langkah perhitungan benar tapi hasil yang diperoleh ada yang tidak aman
Diketahui :
Q = 2,28 m3/det
H = 18 m
V = 0.66
Diameter pipa pesat
D=0 ,72 x Q x 0 ,5
D=0 ,72 x 2 , 28 x 0 , 5
= 0,82
Kedalaman air di dalam pipa pesat :
0.5
S=0.54 ×0.66 × ( 0 , 82 )
S=0.32 m
Ketebalan pipa pesat :
D+20 0 , 82+ 20
t= = =0 , 05 m
400 400
( ) ( )
2 2
v 0.66
I= 2/ 3
= 2/ 3
=0.003239
k× R 42 ,5 × 29 ,68
( )
2
va
Hf =
2g
Dimana :
Hf = kehilangan energi
Ke = koefisien, tergantung atas bentuk masukan untuk “Circulat
Bell Mounth” koefisien untuk masukannya berharga 0,10.
va = kecepatan masuk = 1,58 m/det
2
g = percepatan gravitasi = 9,81 m/dt
( )
2
va
Hf =
2g
Hf =(
2 × 9 ,81 )
2
1 ,58
=0,127
( )
2
v
Hf =C
2g
C=β ( bs ) sin δ
Dimana :
hf = kehilangan energi
v = kecepatan awal = 1,58 m/dt
g = percepatan gravitasi = 9,81 m/dt2
C = koefisien saringan jeruji
β = koefisien baja = 2,42 untuk jeruji persegi dan 1,80 untuk jeruji bulat
s = tebal jeruji = 0,01 m
( ) ( )
2 2
v 1 , 58
Hf =C =C =0,0156
2g 2× 9 , 81
hf4 = ( ( 1,981−1 , 58 )2
2× 9 , 81 )
= 0,0082
C. Turbin
Turbin merupakan bagian utama yang mengkonversi gerakan aliran menjadi
gerakan mekanis putaran (rotasi) kemudian akan diteruskan pada generator yang
menghasilkan tenaga listrik.
1. Karakteristik lokasi
Berdasarkan hasil yang diusulkan untuk digunakan adalah turbin Crossflow
T-14 D 400 yang merupakan produk dengan efisiensi turbin mencapai 0.75%,
kecepatan poros 2500 rpm dan daya poros turbin 50 kW menggerakkan
generator dengan output 10 kW, 220 V, 50 Hz, pada kondisi maksimal.
n√N 2 √ 6 , 73
Ns= 5
= 5
=0.151
4 4
H 10 ,00
n √Q 2 √ 0,01437
Nq= 3
= 3
=0.02743
4 4
H 10