You are on page 1of 14

PEMBANGUNAN HUKUM YANG BERKELANJUTAN:

LANGKAH PENJAMINAN HUKUM DALAM MENCAPAI


PEMBANGUNAN NASIONAL YANG BERKELANJUTAN

Yenny Yorisca
Program Magister Ilmu Hukum
Sekolah Pascasarjana Universitas Katolik Parahyangan
Email: yyorisca@gmail.com

Abstract

The concept of the rule of law possessed by Indonesia is the concept of the rule of law which can improve the
welfare of its people. One way to improve the welfare of its people is the national development guaranteed
by law. Development is a conscious effort of the community to achieve prosperity is a natural thing done
by the community to achieve its own welfare. Unfortunately, at present, the development carried out by the
community, in general, is temporary and unsustainable development. Sustainable development is carried out
to ensure the fulfillment of SGDs which are a series of economic, social and ecological developments. With
the existence of sustainable development, the goals of the country will be achieved with the development of
the community, which is welfare of the people. The existence of sustainable development in all aspects can
only be guaranteed manifestation with the existence of sustainable legal development. Therefore, the purpose
of this study is to find out how the law can guarantee in achieving national development and how the law
in achieving sustainable national development.The research method used is a normative juridical research
method. From this study, several conclusions were produced, namely, first, the application of the concept of
sustainable development in national development has now been adopted, but, it has not been implemented
optimally. Second, to realize sustainable development within the framework of national development can be
done by carrying out economic, social and ecological development. Third, the development of national law to
realize sustainable development is a matter that needs to exist, and the legal development carried out must
be comprehensive and broadly interpreted.

Keywords: Legal Development, National Development, Sustainable Development.

Abstrak

Konsep negara hukum yang dimiliki Indonesia adalah konsep negara hukum yang mampu menyejahterakan
rakyatnya. Salah satu cara untuk menyejahterakan rakyatnya tersebut adalah adanya pembangunan
nasional yang dijamin oleh hukum. Pembangunan merupakan usaha sadar dari masyarakat untuk mencapai
kesejahteraannya adalah hal yang wajar dilakukan oleh masyarakat untuk mencapai kesejahteraannya
sendiri. Sayangnya, saat ini, pembangunan yang dilakukan oleh masyarakat pada umumnya adalah
pembangunan yang bersifat sementara dan tidak berkelanjutan. Pembangunan yang berkelanjutan tersebut
dilakukan untuk menjamin terpenuhinya SGDs yang merupakan rangkaian dari pembangunan ekonomi,
sosial, dan ekologi. Sehingga dengan adanya pembangunan yang berkelanjutan tersebut, maka tercapai
tujuan dari negara dengan adanya pembangunan masyarakat yakni peningkatan taraf hidup yang pada
akhirnya akan bermuara pada kesejahteraan rakyat. Adanya pembangunan yang berkelanjutan dalam
semua aspek tersebut, hanya dapat terjamin pengejawantahannya dengan adanya pembangunan hukum
yang berkelanjutan. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
penjaminan hukum dalam mencapai pembangunan nasional dan bagaimana cara hukum dalam mencapai
pembangunan nasional yang berkelanjutan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian
yuridis normatif. Dari penelitian ini, dihasilkan beberapa kesimpulan yaitu pertama, penerapan konsep
pembangunan berkelanjutan (sustainable development) dalam pembangunan nasional saat ini sudah

98
Pembangunan Hukum yang Berkelanjutan: Usaha Mencapai Pembangunan Nasional yang... (Yenny Yorisca)

diadopsi namun pada nyatanya belum dapat terimplementasi secara maksimal. Kedua, untuk mewujudkan
pembangunan berkelanjutan dalam kerangka pembangunan nasional dapat dilakukan dengan melakukan
pembangunan ekonomi, sosial, dan ekologi. Ketiga, pembangunan hukum nasional dalam rangka
mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan merupakan hal yang perlu ada dan pembangunan hukum
yang dilakukan harus bersifat menyeluruh dan diartikan secara luas.

Kata Kunci: Pembangunan Hukum, Pembangunan Berkelanjutan, Pembangunan Nasional.

A. Pendahuluan Kedaulatan rakyat ini terwujud

A.1. Latar Belakang dalam hukum pada masa modern ini. 6


Kedaulatan rakyat menjelma menjadi kedaulatan
Konsep negara hukum di Indonesia secara
hukum sehingga pada dasarnya, hukum seharusnya
tegas dicantumkan dalam Undang-Undang Dasar
memuat nilai-nilai filosofis, sosiologis, dan dijiwai oleh
Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disebut
rakyatnya. Hukum sendiri menjadi berdaulat karena
sebagai UUD NRI 1945 . Hal ini diatur dalam Pasal
merupakan perwujudan dari keinginan rakyat, tanpa
1 ayat (3), menyatakan bahwa Negara Indonesia
adanya keinginan rakyat, hukum tidak akan hidup.7
adalah negara hukum. UUD NRI 1945 merupakan
Hal ini diamini pula oleh Satjipto Raharjo yang
sumber hukum dasar tertulis yang mengatur masalah
mengatakan bahwa Hukum itu bukan hanya
kenegaraan. Konsep negara hukum bagi bangsa
bangunan peraturan, melainkan juga bangunan ide,
Indonesia merupakan penyerapan substansi dari
kultur, dan cita-cita
rechstaat (Eropa Kontinental) dan rule of law (Anglo
Dalam konsep negara hukum rule of law
Saxon).1 Rumusan yang terkandung dalam negara
dalam penyelenggaraan negara, tindakan-tindakan
hukum (rechtstaat) adalah negara bertujuan untuk
penguasanya harus didasarkan hukum, bukan
menyelenggarakan ketertiban hukum. Negara hukum
didasarkan kekuasaan atau kemauan penguasanya
menjaga ketertiban umum supaya jangan terganggu
belaka. Maksudnya adalah untuk membatasi
dan agar semuanya berjalan menurut hukum.2
kekuasaan penguasa dan bertujuan melindungi
Paham kedaulatan hukum sesungguhnya
kepentingan masyarakatnya, yaitu perlindungan
berasal dari paham kedaulatan rakyat. 3
terhadap hak-hak asasi anggota-anggota
Sesuai dengan teori asal mula negara, negara tercipta
masyarakat dari tindakan sewenang-wenang.8
karena adanya perjanjian antara rakyat dengan
Hukum juga harus dimaknai sebagai suatu kesatuan
penguasa untuk mengatur bagaimana tatanan
hierarkis dari tatanan hukum yang berpuncak pada
suatu negara agar tercipta kesejahteraan kolektif.4
konstitusi yakni sebuah supremasi konstitusi.9
Menurut J. J. Rosseau, negara akibat perjanjian
Pancasila sebagai grondnorm atau nilai dasar
tersebut seharusnya mengakui dan melindungi
dari negara Indonesia menyebabkan segala norma
rakyatnya sehingga pengakuan atas kedaulatan
positif yang ada di Indonesia dan menjadi dasar
rakyat tercipta dalam sebuah negara.5
setiap rasio yang akan dikeluarkan negara.10
1. Majelis Permusyawaratan Rakyat, Panduan Pemasyarakatan Rakyat, Panduan Pemasyarakatan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Sesuai dengan Urutan Bab Pasal dan Ayat, Jakarta: Sekretariat Jendral
MPR RI, 2010, hlm. 47.
2. Mukhtie Fadjar, Tipe Negara Hukum, Malang: Bayumedia, 2006, hlm. 5.
3. Muchtar Affandi, Ilmu-Ilmu Kenegaraan; Suatu Studi Perbandingan, Bandung, Lembaga Penerbitan Fakultas
sosial Ilmu Politik Universitas Padjajaran, 1982, hlm. 220-221.
4. Inu Kencana Syafie, Ilmu Pemerintahan, Bandung: Penerbit Mandar Maju, 1994, hlm. 99.
5. Tri Suharno, Kewarganegaraan: Menuju Masyarakat Madani, Jakarta: Yudhistira, 2007, hlm. 16.
6. Reza A. A. Wattimena, Melampaui Negara Hukum Klasik, Yogyakarta: Kanisius, 2007, hlm. 134.
7. Theo Huijbers, Filsafat Hukum dalam Lintasan Sejarah, Yogyakarta: Kanisius, 1982, hlm. 18.
8. Theo Huijbers, Id., hlm. 8.
9. Muntoha, “Demokrasi dan Negara Hukum”, Jurnal Hukum, Vol. 16, Juli 2009, hlm. 380.
10. Fokky Fuad, ”Filsafat Hukum Pancasila: Antara Cita Idela Hukum dan Nilai Praksis,” Jurnal Ilmial Mimbar
Demokrasi Volume 12, Nomor 1, Oktober 2013, hlm. 1-12.

99
Jurnal LEGISLASI INDONESIA Vol 17 No. 1 - Maret 2020 : 98-111

Sedangkan Konstitusi Indonesia yakni UUD NRI Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia


1945 merupakan suatu grondwet atau hukum itu dalam suatu Undang-undang Dasar
dasar yang merupakan sumber hukum dasar Negara Indonesia, yang terbentuk
yang di dalamnya termuat suatu grondnorm dalam suatu susunan Negara Republik
yakni dalam konteks ini adalah Pancasila.11 Indonesia yang berkedaulatan rakyat
Konstitusi Negara Indonesia yakni UUD NRI 1945 dengan berdasarkan kepada: Ketuhanan
yang di dalamnya terkandung cita-cita bangsa Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang
Indonesia di dalam Pembukaan UUD NRI 1945. Dalam adil dan beradab, Persatuan Indonesia,
Pembukaan UUD NRI 1945 tersebut terdapat cita-cita dan Kerakyatam yang dipimpin
dasar rakyat Indonesia yang juga tercermin dalam oleh hikmat kebijaksanaan dalam
kelima sila Pancasila. Kelima sila tersebut menjadi Permusyawaratan/ Perwakilan, serta
12
dasar pada penjiwaan UUD NRI 1945. Konstitusi dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial
yang menjadi dasar negara tersebut digunakan bagi seluruh rakyat Indonesia.”
sebagai landasan dasar dalam membentuk peraturan Tujuan negara modern pada intinya
perundang-undangan yang ada di bawahnya dan adalah mewujudkan kesejahteraan rakyat. 13
dijadikan pedoman norma hukum. Maka dari itu, Sesuai dengan teori awal perjanjian, rakyat
segala bentuk peraturan perundang-undangan tidak menyerahkan sebagian haknya untuk
boleh bertentangan dengan UUD NRI 1945 dan diatur dengan tujuan agar sejahtera. 14
dasar hukum ini substansinya berisikan bagaimana Menyejahterakan rakyat bisa melalui banyak hal dan
penyelenggaraan pemerintahan dalam menjalankan cara, salah satunya melakukan Pembangunan Nasional.
suatu negara. Pembangunan Nasional dimaknai usaha bersama
Konstitusi sebagai hukum utama suatu negara antara rakyat dan negara untuk bersama memperbaiki
tentunya bertujuan untuk menuangkan keinginan diri ke arah yang lebih baik lagi dari sebelumnya.15
rakyat. Keinginan rakyat tersebut adalah sejahtera. Oleh karena itulah konsepsi mengenai pembangunan
Hal ini sesuai dengan tujuan Konstitusi Indonesia nasional itu sendiri, yang merupakan usaha sadar
yaitu untuk mewujudkan suatu kesejahteraan rakyat dari masyarakat untuk mencapai kesejahteraannya
sesuai dengan pembukaan UUD NRI 1945 alinea adalah hal yang wajar dilakukan oleh masyarakat
keempat yang berbunyi, untuk mencapai kesejahteraannya sendiri.
“Kemudian daripada itu untuk membentuk Sayangnya, saat ini, pembangunan nasional tersebut
suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang belum dapat diwujudkan secara nyata dalam
melindungi segenap bangsa Indonesia kehidupan masyarakat sehari-hari. Pembangunan
dan seluruh tumpah darah Indonesia nasional yang dilakukan oleh masyarakat pada
dan untuk memajukan kesejahteraan umumnya adalah pembangunan yang bersifat
umum, mencerdaskan kehidupan sementara dan tidak berkelanjutan. Pembangunan
bangsa, dan ikut melaksanakan nasional yang dilakukan hanyalah pembangunan
ketertiban dunia yang berdasarkan yang sampai pada titik tertentu dan tidak ada
kemerdekaan, perdamaian abadi dan kelanjutan atas pembangunan tersebut padahal
keadilan sosial, maka disusunlah akibat dari pembangunan yang bersifat sementara

11. Nurul Qamar, ”Kewenangan Judicial Review Mahkamah Konstitusi,” Jurnal Konstitusi, Vol. I, No. 1, November
2012, hlm. 2.
12. Fokky Fuad, Op.Cit. (Note 10)
13. Ni’Matul Huda, Ilmu Negara, Jakarta: Rajawali Pers, 2013, hlm. 2.
14. Utrecht, Pengantar Hukum Administrasi Negara, Jakarta: Ichtar, 1962, hlm. 9.
15. Mohammad Ali, Pendidikan untuk Pembangunan Nasional, Jakarta: Grasindo, hlm. 12.

100
Pembangunan Hukum yang Berkelanjutan: Usaha Mencapai Pembangunan Nasional yang... (Yenny Yorisca)

tersebut, mulai muncul banyak permasalahan dalam Konsepsi pembangunan berkelanjutan sendiri
setiap sektor terutama permasalahan ekonomi ditopang dengan tiga pilar utama yakni ekonomi,
16
permasalahan sosial, dan permasalahan lingkungan. sosial, dan lingkungan.20 Ketiga konsepsi ini
Permasalahan-permasalahan tersebut semakin sendiri merupakan sebuah konsepsi mutlak yang
mendesak setiap negara dan masyarakatnya untuk dibutuhkan untuk mencapai sebuah pembangunan
memikirkan kembali konsepsi pembangunan yang berkelanjutan sehingga untuk mencapai
dilakukannya. pembangunan yang berkelanjutan, tentu perlu
Terdapat sebuah konsep yang ditawarkan untuk ada terlebih dahulu pembangunan ekonomi,
mencoba mengganti konsep pembangunan nasional pembangunan sosial, dan pembangunan ekologi.21
yang sementara tersebut kepada pembangunan yang Ketiga sektor tersebut harus saling bersinergi
lebih terarah dan diharapkan mampu mengurangi dan membangun sebuah pembangunan yang
bahkan menghilangkan permasalahan-permasalahan berkelanjutan. Pembangunan ekonomi, sosial, dan
yang tersebut ada. Pembangunan berkelanjutan17 ekologi tersebut dapat dicapai dengan dilakukannya
adalah sebuah konsep pembangunan yang pembangunan hukum untuk menciptakan sebuah
menawarkan pembangunan yang bersifat ajek yang pembangunan yang holistik.
mampu mencapai kesejahteraan masyarakat. Konsep Indonesia sebagai anggota dari Perserikatan
pembangunan berkelanjutan telah menjadi konsep Bangsa-Bangsa (PBB) juga ikut mengampanyekan
yang populer dan fokus dunia internasional sejak pentingnya pembangunan berkelanjutan dan
dipertegasnya pendekatan ini pada KTT Bumi di ikut mengagendakan Sustainable Develompent
Rio de Jenairo pada tahun 1992. 18
Hampir seluruh Goals (SGDs) dalam agenda pembangunannya.22
negara kemudian menggunakan pembangunan Namun sayang, pada saat ini pembangunan
berkelanjutan sebagai jargon pembangunannya. berkelanjutan tersebut belum dapat tercipta secara
Pembangunan berkelanjutan disepakati sebagai baik dalam iklim pembangunan di Indonesia. Masih
pembangunan yang memenuhi kebutuhan banyak kekurangan yang perlu untuk segera diperbaiki
masa kini tanpa mengorbankan hak pemenuhan dan masih banyak permasalahan-permasalahan
kebutuhan-kebutuhan generasi yang akan datang. yang muncul dalam pembangunan di Indonesia
Di dalamnya terkandung dua gagasan penting: (a) yang mencerminkan tidak terimplementasikan
gagasan “kebutuhan” yaitu kebutuhan esensial SGDs dalam kehidupan pembangunan nasional di
untuk memberlanjutkan kehidupan manusia, dan (b) Indonesia. Selain itu, rendahnya indeks pembangunan
gagasan keterbatasan yang bersumber pada kondisi manusia yang dimiliki oleh Indonesia mencerminkan
teknologi dan organisasi sosial terhadap kemampuan bahwa pembangunan berkelanjutan di Indonesia
lingkungan untuk memenuhi kebutuhan kini dan belum berjalan dengan baik. Indeks Pembangunan
hari depan.19

16. Terkait dengan permasalahan ekonomi, terlihat bahwa makin maraknya permasalahan kelaparan, gizi buruk,
kurangnya pemerataan pendapat, kemiskinan, kurangnya lapangan kerja dan lain sebagainya. Lebih lanjut dapat dilihat
pada berbagai halaman berita seperti Ayomi Amindoni, “'Kelaparan' dan wabah campak di Papua menyebar, korban jiwa
hampir 100 orang”, BBC Indonesia, 2019, diakses dari http://www.bbc.com/indonesia/majalah-42758636, tanggal 23
Februari 2019 pukul 23.03 WIB
17. Bandingkan dengan pengertian pembangunan berkelanjutan dalam United Nations Development Programme,
“Sustainable Develompent”, UNDP.org, diakses pada http://www.undp.org/content/undp/ en/home/sustainable-
development.html, tanggal 24 Februari 2019 pukul 11.05 WIB
18. Lihat Akhmad Fauzi, Alex Oxtavianus, “Pengukuran Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia”, Jurnal Ekonomi
Pembangunan, Volume 15, Nomor 1, Juni 2014, hlm. 68-83
19. Id.,, hlm. 82
20. Lihat Burhanuddin, “Integrasi Ekonomi dan Lingkungan Hidup dalam Pembangunan yang Berkelanjutan”, Jurnal
EduTech Vol. 2 No. 1 Maret 2016, hlm. 11-17
21. Bandingkan pula dengan Hanley, N., Shogren, J.F., White, B., Introduction to Environmental Economics, England:
Oxford University Press, 2001, hlm. 5
22. Lihat dan bandingkan dengan berita jaringan Vina Mubtadi, Indonesia dan Negara PBB Adopsi Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan, Liputan berita VOA, diakses dari https://www.voaindonesia.com/ a/indonesia-dan-negara-pbb-adopsi-
tujuan-pembangunan-berkelanjutan/2981384.html tanggal 24 Februari 2019 pukul 14.23 WIB

101
Jurnal LEGISLASI INDONESIA Vol 17 No. 1 - Maret 2020 : 98-111

Manusia (IPM) Indonesia masih dalam peringkat rata- bersifat ajek dan hal ini dapat diwujudkan dengan
rata IPM yang memosisikan Indonesia di peringkat pembangunan berkelanjutan. Untuk mencapai
113 dari 187 negara. Hal ini mengindikasikan adanya suatu pembangunan yang berkelanjutan,
bahwa sesungguhnya tingkat IPM Indonesia maka dibutuhkan pembangunan hukum yang
yang mampu mengukur tingkat kesejahteraan berkelanjutan. untuk mengetahui bagaimana
23
masyarakat masih sangat jauh dari kata sejahtera penjaminan hukum dalam mencapai pembangunan
dan tujuan dari pembangunan berkelanjutan sendiri nasional dan bagaimana cara dalam mencapai
sangat jauh dari harapan. pembangunan nasional yang berkelanjutan.
Pembangunan yang berkelanjutan tersebut
Gambar 1
Grafik IPM Indonesia dilakukan untuk menjamin terpenuhinya SGDs
yang merupakan rangkaian dari pembangunan
ekonomi, sosial, dan ekologi. Sehingga dengan
adanya pembangunan yang berkelanjutan tersebut,
maka tercapai tujuan dari negara dengan adanya
pembangunan masyarakat yakni peningkatan taraf
hidup yang pada akhirnya akan bermuara pada
kesejahteraan rakyat.

A.2. Identifikasi Permasalahan

Berdasarkan uraian latar belakang di atas,


terdapat beberapa permasalahan yang akan dibahas

Sumber: http://hdr.undp.org/en/countries/profiles/IDN
yakni sebagai berikut.
1. Bagaimana penjaminan hukum dalam mencapai
Permasalahan tersebut dapat diselesaikan pembangunan nasional?
apabila terdapat pembangunan ekonomi, 2. Bagaimana cara hukum dalam mencapai
pembangunan sosial, dan pembangunan ekologi pembangunan nasional yang menyejahterakan
yang berkelanjutan. Pembangunan ketiga rakyatnya?
sektor tersebut dapat dipenuhi dengan adanya
A.3. Metode Penelitian
pembangunan hukum untuk mewujudkan
pembangunan ekonomi, sosial dan ekologi yang Penelitian ini menggunakan metode
berkelanjutan. Sehingga perlu adanya reformasi yuridis-normatif. Metode yuridis-normatif
pembangunan hukum nasional saat ini.24 merupakan suatu prosedur penelitian ilmiah
Berdasarkan uraian di atas, maka terlihat bahwa untuk menemukan kebenaran berdasarkan
negara hukum yang dicita-citakan oleh bangsa logika keilmuan hukum dari sisi normatifnya.25
Indonesia ialah negara hukum yang mampu Menurut Peter Mahmud Marzuki penelitian
menyejahterakan rakyatnya. Salah satu cara hukum normatif adalah suatu proses untuk
untuk menyejahterakan masyarakatnya tersebut menemukan suatu aturan hukum, prinsip-
adalah dengan melakukan pembangunan prinsip hukum maupun doktrin-doktrin hukum
nasional agar taraf hidup bangsa berkembang guna menjawab isu hukum yang dihadapi. 26
dan menuju ke arah yang lebih baik. Saat ini, Pendekatan yang digunakan dalam metode penelitian
diperlukan adanya pembangunan nasional yang yuridis-normatif adalah pendekatan perundang-

23. United Nations Development Program, “Human Development Index Indonesia”, UND.org, 2016, diakses dari http://
hdr.undp.org/en/countries/profiles/IDN, tanggal 24 Februari 2019 pukul 15.02 WIB
24. Gunarto Suhardi, Peranan Hukum Dalam Pembangunan Ekonomi, Yogyakarta: Universitas Atmajaya, 2002, hlm.
27.
25. Johnny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Bayu Media Publishing, Surabaya, 2005, hlm.
57
26. Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2010, hlm. 35
27. Id., hlm. 300

102
Pembangunan Hukum yang Berkelanjutan: Usaha Mencapai Pembangunan Nasional yang... (Yenny Yorisca)

undangan, konsep, analisis, dan sejarah. 27 Nasional (SPPN). Undang-Undang Nomor 25 Tahun
Metode ini menggunakan data sekunder berupa 2004 tentang SPPN, tepatnya pada pasal 1 ayat (2)
bahan-bahan primer dan bahan sekunder. memberikan definisi pembangunan nasional yang
berbunyi: “Pembangunan Nasional adalah upaya
B. Pembahasan
yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa
B.1. Penjaminan Hukum Dalam Mencapai Pemba- dalam rangka mencapai tujuan bernegara.” Berarti,
ngunan Nasional pembangunan nasional diupayakan oleh seluruh
komponen bangsa, tidak hanya negara (pemerintah),
Pembangunan nasional sendiri harus
melainkan masyarakat juga dan dalam rangka
dipahami sebagai usaha pemerintah dalam
mencapai tujuan bernegara. Berarti, pembangunan
menjalankan amanat yang terkandung dalam
nasional diupayakan oleh seluruh komponen
konstitusi, yakni kesejahteraan rakyatnya.28
bangsa, tidak hanya negara (pemerintah), melainkan
Pembangunan nasional merupakan wujud
masyarakat juga dan dalam rangka mencapai tujuan
nyata dari cita-cita suatu bangsa. Pada
bernegara. Mencapai tujuan bernegara berarti
umumnya pembangunan nasional merupakan
mencapai tujuan seluruh masyarakat sebagai sebuah
pencerminan kehendak untuk terus-menerus
bangsa, salah satunya contohnya adalah adanya
meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran
kehidupan masyarakat yang tertib dan aman.
rakyat Indonesia secara adil dan merata, serta
mengembangkan kehidupan masyarakat dan Definisi lain dari pembangunan nasional
penyelenggara negara yang maju dan demokratis Indonesia juga dituliskan dalam sebuah buku
berdasarkan Pancasila. Pembangunan Nasional berjudul “Pendidikan untuk Pembangunan
diarahkan untuk mencapai kemajuan dan Nasional” definisinya adalah: “Pembangunan
kesejahteraan lahir batin, termasuk terpenuhinya
nasional merupakan upaya yang dilakukan secara
rasa aman, tenteram dan rasa keadilan.29
terus-menerus untuk menjadikan bangsa Indonesia
Pembangunan ini harus sesuai dengan tujuan
sebagai bangsa yang sejajar dengan bangsa-bangsa
nasional bangsa Indonesia yang ditegaskan dalam
yang maju, baik dalam taraf hidup maupun dalam
pembukaan dan batang tubuh Undang-undang
berbagai bidang dan berbagai aspek kehidupannya.”31
1945, yang pada hakikatnya adalah,
Berdasarkan definisi ini, dapat ditarik kesimpulan

“mewujudkan satu masyarakat adil dan bahwa pembangunan nasional Indonesia menuntut

makmur, materil dan spiritual berdasarkan tercapainya kemajuan di Indonesia, di mana

Pancasila di dalam warga negara Kesatuan kemajuan hasil pembangunan nasional itu bukan

Republik Indonesia yang merdeka, hanya dalam taraf hidup, melainkan dalam berbagai

berdaulat dan bersatu dalam suasana peri- aspek kehidupan masyarakat Indonesia, misalnya

kehidupan bangsa yang aman, tentram, dalam pendidikan masyarakat.


Dalam menyelenggarakan pembangunan
tertib dan dinamis serta dalam lingkungan
nasional Indonesia, tentu diperlukan suatu
pergaulan hidup dunia yang merdeka,
perencanaan. Perencanaan pembangunan
bersahabat tertib dan damai.”30
nasional Indonesia dilakukan agar pembangunan

Oleh karena itu, pembangunan nasional menjadi tersebut lebih terarah. “Dengan perencanaan

sangat penting bagi suatu negara. Penjaminan diharapkan terdapatnya suatu pengarahan

pembangunan nasional Indonesia pada saat ini kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan

diatur dalam Sistem Perencanaan Pembangunan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada

28. Yessi Anggraini (et.al.), “Perbandingan Perencanaan Pembangunan Nasional Sebelum Dan Sesudah Amendemen
Undang-Undang Dasar 1945,” Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum Volume 9 No. 1, Januari-Maret 2015, hlm. 74-88.
29. Ginandjar Kartasasmita, Pembangunan Untuk Rakyat, Jakarta: PT. Cidesindo, 1996, hlm. 26.
30. Strategi dasar, Era Pembangunan 25 tahun, Bandung: C.V. Sumadjaja, 1973, hlm. 34.
31. Mohammad Ali, Pendidikan untuk Pembangunan Nasional: Menuju Bangsa Indonesia yang Mandiri dan Berdaya
Saing Tinggi, Jakarta: Grasindo, 2009, hlm. 43.

103
Jurnal LEGISLASI INDONESIA Vol 17 No. 1 - Maret 2020 : 98-111

pencapaian tujuan pembangunan.”32 serta meningkatkan potensi masa kini dan masa
Apabila pembangunan nasional memiliki arah yang depan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
jelas, maka penyelenggaraannya dapat berjalan Terdapat dua penekanan utama dalam SDGs
dengan baik dan tujuan-tujuan dari pembangunan pertama, menyangkut pentingnya memperhatikan
itu dapat tercapai dengan baik pula. kendala sumber daya alam dan lingkungan
terhadap pola pembangunan dan konsumsi. Kedua,
menyangkut perhatian terhadap kesejahteraan
B.2. Cara Hukum Dalam Mencapai Pembangunan
(well being) generasi mendatang. Dengan demikian,
Nasional yang Menyejahterakan Rakyatnya
prinsip pembangunan berkelanjutan dihasilkan
Cara hukum dalam mencapai pembangunan dengan memperhatikan 3 aksioma yaitu: (a)
nasional yang menyejahterakan rakyatnya adalah perlakukan masa kini dan masa mendatang yang
dengan melakukan konsepsi pembangunan nasional menempatkan nilai positif dalam jangka panjang,
yang berkelanjutan. Hal ini dilakukan agar konsep (b) menyadari bahwa aset lingkungan memberikan
pembangunan nasional merupakan konsepsi kontribusi terhadap economic well being, dan (c)
pembangunan yang berkelanjutan yang hal ini mengetahui kendala akibat implikasi yang timbul
bertujuan bukan hanya untuk kesejahteraan di pada aset lingkungan. Pembangunan berkelanjutan
masa kini, namun masa lalu, kini, dan masa yang juga sering dijabarkan dengan perbaikan kualitas
akan datang. Konsepsi pembangunan berkelanjutan hidup dan pertumbuhan ekonomi yang disesuaikan
ini hanya bisa dijamin oleh hukum dan hukum ini dengan daya dukung lingkungan (carrying
yang menjaminnya pun harus tetap melakukan capacity). Secara umum, keberlanjutan diartikan
pembangunan untuk dapat bersama-sama dengan sebagai continuing without lessening yang berarti
pembangunan nasional menyejahterakan rakyatnya. melanjutkan aktivitas tanpa mengurangi.35
Menurut Mohammad Ali, pembangunan Dalam menilai capaian pembangunan di
berkelanjutan adalah sebuah proses untuk Indonesia, terdapat beberapa indikator utama yang
memenuhi kebutuhan manusia sekarang dijadikan sebagai ukuran. Capaian pembangunan
tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan ekonomi dan sosial secara makro diukur dengan
manusia di masa yang akan datang.33 Indeks Pembangunan Manusia (selanjutnya disebut
Untuk dapat mencapai tujuan pembangunan dengan IPM) yang merupakan gabungan antara
berkelanjutan diperlukan pemenuhan salah indikator kesehatan, pendidikan dan daya beli.36
satu syarat pembangunan berkelanjutan, Dua indikator pertama dalam IPM merupakan
yaitu penjaminan adanya kesempatan indikator dimensi sosial sedangkan indikator
yang merata serta adil bagi semua orang. 34
terakhir adalah indikator ekonomi. Sedangkan
Pembangunan berkelanjutan adalah suatu proses capaian di bidang pembangunan lingkungan saat ini
perubahan yang di dalamnya, seluruh aktivitas menggunakan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup.37
seperti eksploitasi sumber daya, arah investasi, Penggabungan ketiga indikator pembangunan
orientasi pengembangan teknologi, dan perubahan tersebut menjadi satu indeks komposit
kelembagaan berada dalam keadaan yang selaras akan menghasilkan indikator pembangunan

32. Edi Wibowo, “Perencanaan dan Strategi Pembangunan di Indonesia”, Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan Vol. 8,
April 2008, hlm. 17
33. Mohammad Ali, Pendidikan untuk Pembangunan Nasional: Menuju Bangsa Indonesia yang Mandiri dan Berdaya
Saing Tinggi, Jakarta: Grasindo, 2009, hlm. 86.
34. Id., hlm. 99.
35. Dian Wahyudin, “Strategi Konsep Ekonomi Hijau Sebagai Suistainable Development Goals di Indonesia”, Prosiding
Seminar STIAMI, Volume III, No. 01, Februari 2016, hlm. 36.
36. Badan Pusat Statistik, “Indeks Pembangunan Manusia”, BPS, diakses ari https://www.bps.go.id/subjek/ view/
id/26#subjekViewTab3 pada tanggal 24 Februari 2018 pukul 20.45 WIB
37. Kementerian Lingkungan Hidup, “Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Indonesia”, MENLH.go.id, diakses dari datin.
menlh.go.id/assets/berkas/Laporan-IKLH-2011signed.pdf pada 25 Februari 2018 pukul 11.01 WIB

104
Pembangunan Hukum yang Berkelanjutan: Usaha Mencapai Pembangunan Nasional yang... (Yenny Yorisca)

berkelanjutan secara lebih komprehensif, baik Nasional adalah dengan memperhatikan tiap-
dari sudut pandang ekonomi, sosial maupun tiap indikator dari pembangunan berkelanjutan.
lingkungan. Pemilihan ketiga indikator tersebut Pembangunan berkelanjutan (sustainable
sebagai penyusun indeks komposit juga didasari development) memadukan tiga hal penting, yaitu
oleh pandangan bahwa ketiganya mampu memenuhi ekonomi, sosial, dan lingkungan untuk mencapai
kriteria indikator yang baik. Baik dari sisi tingkat terpenuhinya kebutuhan saat ini dan yang akan
keandalannya, ketersediaannya, cakupan spasial, datang. Cara untuk memenuhi kebutuhan saat
serta relevansi dengan fenomena yang diukur.38 ini dan yang akan datang tersebut dibuat dalam
Pembangunan berkelanjutan pada akhirnya bentuk indikator capaian yang termaktub dalam
39
bertujuan untuk mencapai kesejahteraan. sustainable develomptnt goals. Pada saat hendak
Indonesia pada masa kini telah berperan secara melakukan pembangunan yang berkelanjutan,
aktif dalam pembangunan berkelanjutan. Indonesia tentunya perlu ada terlebih dahulu pembangunan
tidak hanya menggunakan tiga komponen namun atas ketiga faktor tersebut.
menambahkan satu komponen lagi, yakni good
governance sehingga, Indonesia memiliki 4 dimensi a. Pembangunan Ekonomi
untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Konsepsi ekonomi Bung Hatta menyatakan,
Keempat komponen tersebut adalah dimensi bahwa pembangunan adalah proses humanisasi,
ekonomi, sosial, ekologi dan dimensi good memanusiakan manusia, yang dibangun adalah rakyat,
governance. Perkembangan beberapa indikator di mana pembangunan ekonomi adalah pendukung
pembangunan menunjukkan belum seimbangnya pembangunan rakyat. Kemakmuran rakyatlah yang
pembangunan ekonomi, sosial dan lingkungan di diutamakan, bukan kemakmuran orang-seorang.42
Indonesia. Pembangunan lebih banyak menunjukkan Sehingga pembangunan ekonomi yang dilakukan
perbaikan dari sisi ekonomi dan sosial, namun adalah pembangunan ekonomi untuk orang
memberikan tekanan pada lingkungan. 40 banyak, untuk seluruh masyarakat, bukan hanya
Indonesia pada saat ini sedang berusaha untuk untuk sebagian masyarakat. Kuznets43, Chenery44
menjunjung dan mewujudkan bagaimana dan beberapa penulis lainnya mengadakan
pembangunan berkelanjutan tersebut. Pembangunan penyelidikan lebih lanjut mengenai perubahan
yang ada di Indonesia sudah seharusnya dan struktur ekonomi dalam proses pembangunan.
sepantasnya untuk mengacu pada pembangunan Kunzets bukan saja menyelidiki tentang perubahan
berkelanjutan mengingat telah sepakatnya Indonesia persentase penduduk yang bekerja di berbagai sektor
dalam KTT Rio+20 untuk bersama mewujudkan dan sub-sektor dalam pembangunan ekonomi, akan
pembangunan berkelanjutan.41 tetapi juga menunjukkan perubahan sumbangan
Cara untuk Mewujudkan Pembangunan berbagai sektor kepada produksi nasional dalam
Berkelanjutan dalam Kerangka Pembangunan proses tersebut. Dalam kaitannya dengan SGDs,

38. Mohammad Mulyadi (et. Al), Pembangunan Berkelanjutan: Dimensi Sosial, Ekonomi, Dan Lingkungan, Jakarta:
P3DI Setjen DPR RI dan Azza Grafika, 2015, hlm. v.
39. M. Syawie, “Pembangunan Yang Menyejahterakan Masyarakat Indonesia: Sebuah Kajian Konsep”, Informasi Vol.
19, No. 3, September - Desember, Tahun 2014, hlm. 191-204
40. Lihat pada Muliarta, “Pembangunan Infrastruktur di Indonesia Abaikan Kelestarian Lingkungan”, VOA Indonesia,
diakses dari https://www.voaindonesia.com/a/pembangunan-infrastruktur-di-indonesia-abaikan-kelestarian
-lingkungan/1625693.html, tanggal 23 Februari 2019 pukul 22.40
41. Kementrian Luar Negeri, “Inisiasi Pembahasan Sustainable Development Goals (SDGS) di Tingkat Nasional,
Yogyakarta, 12-13 Maret 2012”, KEMENLU.go.id, diakses pada http://www.kemlu.go.id/id/ berita/siaran-pers/Pages/
Inisiasi-Pembahasan-Sustainable-Development-Goals-SDGS-di-Tingkat-Nasional-Yogyakarta-12-13-Maret-20.aspx
pada 26 Februari 2019 pukul 21.02 WIB
42. Meutia Farida Hatta Swasono, “Bung Hatta dan Perjuangannya Bagi Indonesia”, diakses pada http://bunghatta.
ac.id/files/dokumen/bung-hatta-dan-karya nya-bagi-indonesia.pdf tanggal 26 Februari 2019 pukul 22.21 WIB
43. S. Kuznets, Modern Economic Growth, New Haven: Yale University Press, 1966, hlm. 8.
44. H. B. Chenery, “Patterns of Industrial Growth”, American Economic Review, September. 1960, Vol. 50, hlm. 625-54.

105
Jurnal LEGISLASI INDONESIA Vol 17 No. 1 - Maret 2020 : 98-111

pembangunan ekonomi dapat dilihat dari tidak adanya gerakan terhadap perubahan iklim, air bersih, adan
kemiskinan, pekerjaan yang layak dan pertumbuhan penggunaan energi yang terbaharukan, serta lain
ekonomi, perkembangan industri infrastruktur, dan sebagainya.47
lain sebagainya. Indonesia, yang dalam hal ini yaitu pemerintah
Indonesia yang dipimpin oleh Presiden Susilo
b. Pembangunan Sosial
Bambang Yudhoyono turut memberikan pandangan
Pembangunan sosial sering diidentikkan dengan bahwa dalam rangka mewujudkan tujuan utama
kesejahteraan masyarakat. Pembangunan sosial yang pembangunan berkelanjutan dibutuhkan
baik tentunya pembangunan tersebut harus dapat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dengan
menghapuskan segala bentuk permasalahan sosial pemerataan (Sustainable Growth with Equity).48
yang pada akhirnya akan mengantarkan rakyat Oleh karena itu, perlu setelah mengingat bahwa
pada kesejahteraan yang sesungguhnya. Adanya Indonesia merupakan bagian dari masyarakat
pembangunan sosial ditunjukkan dengan mampunya global dengan tujuan untuk mewujudkan suatu
seseorang untuk mencapai kesejahteraannya, pembangunan yang berkelanjutan, maka sudah
45
mencapai potensi terbesarnya. sewajarnya Indonesia ikut berperan aktif dalam
Pembangunan sosial sendiri teramanatkan mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
dalam Pancasila maupun dalam konstitusi Pembangunan berkelanjutan dapat dicapai dengan
Indonesia. Pembangunan sosial ini tentunya perlu melakukan pembangunan ekologi yang berdasarkan
dapat dijalankan dengan baik dan tercapai dengan sustainable development goals.49
baik. Pembangunan sosial yang perlu dilakukan Pembangunan Hukum Nasional harus dimaknai
terkait dengan pembangunan berkelanjutan dalam Rangka Mewujudkan Pembangunan yang
adalah menyelesaikan masalah kesenjangan sosial, Berkelanjutan. Pembangunan nasional sendiri
kesenjangan gender, meningkatkan Pendidikan, dan harus dipahami sebagai usaha pemerintah dalam
lain sebagainya. menjalankan amanat yang terkandung dalam
c. Pembangunan Ekologi konstitusi, yakni kesejahteraan rakyatnya. 50
Pembangunan nasional merupakan wujud nyata
Ekologi menjadi sebuah konsepsi yang
dari cita-cita suatu bangsa. Pada umumnya
amat penting karena mengingat bahwa bumi
pembangunan nasional merupakan pencerminan
yang kita miliki saat ini, hanyalah satu.
kehendak untuk terus-menerus meningkatkan
Berangkat dari konsep tersebut, maka segala
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia
pembangunan yang dilakukan tentulah harus
secara adil dan merata, serta mengembangkan
memperhatikan aspek ekologi. Dalam kaitannya
kehidupan masyarakat dan penyelenggara negara
dengan SGDs, aspek ekologi tercermin dalam
yang maju dan demokratis berdasarkan Pancasila.
terjaminnya kehidupan bawah laut, adanya

45. Triono, “Pembangunan Kesejahteraan Sosial dalam Pusaran Desentralisasi dan Good Governances”, Jurnal TAPIs
Vol.7 No.13 Juli-Desember 2011, hlm. 30-45.
46. Ian Morris, Social Development, San Fransisco: Stanford University Press, 2010, hlm. 9
47. LENA Domlnelli, “Social Work and Social Development: A Partnership in Social Change”, Journal of Social
Development in Africa (1997), 12, 1, hlm. 29-38.
48. Dana A. Kartakusuma, “Konferensi PBB untuk Pembangunan Berkelanjutan (Rio+20): Masa Depan Yang Kita
Inginkan”, MENLH.go.id, diakses pada http://www.menlh.go.id/konferensi-pbb-untuk-pembangunan-berkelanjutan-
rio20-masa-depan-yang-kita-inginkan/ taggal 26 Februari 2019 pukul 23.01
49. Bandingan dan lihat lebih jauh pada Rebeca Grynspan, “Ecology in the Post 2015 Development Agenda”, UNDP.org,
diakses pada http://www.undp.org/content/undp/en/home/presscenter/ speeches/2013/05/27/rebeca-grynspan-
ecology-in-the-post-2015-development-agenda.html tanggal 26 Februari 2019 pukul 23.38
50. Yessi Anggraini (et.al.), “Perbandingan Perencanaan Pembangunan Nasional Sebelum Dan Sesudah Amendemen
Undang-Undang Dasar 1945,” Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum Volume 9 No. 1, Januari-Maret 2015, hlm. 74-88.

106
Pembangunan Hukum yang Berkelanjutan: Usaha Mencapai Pembangunan Nasional yang... (Yenny Yorisca)

Pembangunan Nasional diarahkan untuk mencapai hukum bukan sekedar satu bagian saja yang
kemajuan dan kesejahteraan lahir batin, termasuk dibangun, melainkan seluruh bagian lain yang
51
terpenuhinya rasa aman, tenteram dan rasa keadilan. terdapat di dalam mata rantai tersebut juga harus
Pembangunan ini harus sesuai dengan tujuan turut dibangun. Kelemahan yang terlihat apabila
nasional bangsa Indonesia yang ditegaskan dalam kita hanya membangun satu bagian saja sedangkan
pembukaan dan batang tubuh UUD NRI 1945. Oleh bagian lain tidak dibangun bahkan diabaikan adalah
karena itu, pembangunan nasional menjadi sangat hukum tersebut menjadi sulit untuk dilaksanakan.
penting bagi suatu negara. Melakukan pembangunan hukum yang tidak
Agar dapat terwujudnya pembangunan ketiga menyeluruh pada setiap aspeknya adalah kegiatan
hal tersebut demi mencapai pembangunan nasional yang dilakukan dengan percuma. Dikatakan percuma
yang berkelanjutan, maka diperlukan pembangunan karena jika tanpa adanya pembangunan hukum
hukum di dalamnya. Dengan adanya pembangunan tanpa memperhatikan kerangka sistem hukum
hukum nasional yang baik, maka apa yang menjadi nasional yang adalah, maka pembangunan hukum
tujuan pembangunan berkelanjutan dapat diadaptasi yang dilakukan adalah sia-sia. Hal ini dikarenakan
dengan baik dan dapat diterima oleh masyarakat bahwa kegiatan pembangunan hukum adalah
Indonesia dan diimplementasikan dengan baik. merupakan salah satu kegiatan yang terdapat
Pernyataan ini beralasan adanya sebagaimana juga dalam Kerangka Sistem Hukum Nasional. Sehingga
dinyatakan Mochtar Kusumaatmadja bahwa hukum apabila ingin membahas mengenai masalah
tidak dapat dipisahkan dari sistem nilai-nilai yang pembangunan hukum sebaiknya pula dikaitkan
52
dianut oleh suatu masyarakat. dengan masalah Kerangka Sistem Hukum Nasional.54
Cara untuk mewujudkan sebuah pembangunan
Gambar 2
hukum adalah dengan pembentukan kaidah-kaidah
Kerangka Hukum Nasional
hukum baru. Hanya saja persepsi ini menggambarkan
bahwa pembangunan hukum hanya dilihat dalam
arti sempit yakni berupa pembentukan kaidah
hukum baru. Hal inilah yang akhirnya menyebabkan
masalah di dalam masyarakat karena sering kali
muncul anggapan bahwa dengan membuat berbagai
peraturan di bidang hukum ketenagakerjaan telah
dirasakan cukup sehingga upaya-upaya pendukung
lainnya tidaklah perlu menjadi prioritas.53
Jika kita hendak melakukan pembangunan
hukum yang baik, yang mampu memuaskan
kebutuhan dan memberikan sebuah pembangunan
yang berkelanjutan, maka pembangunan hukum
itu sendiri harus diartikan secara luas yakni
melibatkan pula bagian-bagian lain, selain sekedar
hanya pembentukan kaidah hukum. Sebagai sebuah Sumber: Catharina Dewi Wulansari, 2006

mata rantai maka tentu saja dalam pembangunan

51. Ginandjar Kartasasmita, Pembangunan Untuk Rakyat, Jakarta: PT. Cidesindo, 1996, hlm. 26.
52. Mochtar Kusumaatmadja dan B. Arief Sidharta, Pengantar Ilmu Hukum: Suatu Pengenalan Pertama Ruang
Lingkup Berlakunya Ilmu Hukum, Bandung: Alumni, 2000, hlm. 49-50.
53. Lihat dan bandingkan dengan Asep Warlan Yusuf, “Hukum dan Keadilan”, Padjadjaran Jurnal Ilmu Hukum,
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2015, hlm. 1-13.
54. Bandingkan dengan Catharina Dewi Wulansari, “Dimensi Baru Peran Pemerintah dalam Mengatasi Masalah
Ketenagakerjaan Melalui Pembangunan Hukum di Indonesia”, Jurnal Hukum Pro Justitia, Juli, 2006, Volume 24 No.3,
hlm. 227-237.

107
Jurnal LEGISLASI INDONESIA Vol 17 No. 1 - Maret 2020 : 98-111

Oleh karena itu, untuk mewujudkan sebuah C. Penutup


pembangunan sosial, ekonomi, dan ekologi yang
C.1. Simpulan
baik, maka perlu juga dilakukan pembangunan
hukum. Hal ini dikarenakan, tanpa adanya Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan

pembangunan hukum, ketiga pembangunan sebagai berikut.

tersebut tidak dapat dinyatakan dan diwujudkan a Indonesia sebagai negara hukum yang bertujuan

dengan baik. Hukum adalah sarana pembangunan untuk menyejahterakan rakyatnya sehingga

dan rekayasa sosial yang berperan sebagai agent segala hukum yang dibuat adalah bertujuan

of change yang merupakan tumpuan harapan untuk menyejahterakan rakyatnya. Salah

untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan.55 satu untuk mencapai kesejahteraan tersebut

Fungsi dari peraturan perundang-undangan adalah pembangunan dan dalam hal ini hukum

yang mengatur tentang lingkungan adalah berperan dalam menjadi adanya pembangunan

untuk membentuk manusia Indonesia menjadi yang menyejahterakan rakyatnya. Pembangunan

pembina lingkungan yang memiliki kesadaran nasional saat ini dijamin oleh hukum dalam

ekologis dan berjiwa akrab lingkungan. 56 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

Selain itu, dalam pembangunan ekonomi dan sosial b. cara hukum dalam mencapai pembangunan

yang baik yang didukung dengan pembangunan nasional yang menyejahterakan rakyatnya

hukum, maka pembangunan berkelanjutan data adalah dengan melakukan konsepsi

diwujudkan. pembangunan nasional yang berkelanjutan.


Konsepsi pembangunan berkelanjutan ini
Gambar 3 hanya bias dijamin oleh hukum dan hukum ini
Alur Penyelesaian Permasalahan
yang menjaminnya pun harus tetap melakukan
NEGARA HUKUM MELAKUKAN PENJAMINAN
KESEJAHTERAAN
pembangunan untuk dapat bersama-sama
KESEJAHTERAAN DICAPAI OLEH ADANYA
pembangunan nasional menyejahterakan
PEMBANGUNAN NASIONAL YANG DIJAMIN
OLEH HUKUM
rakyatnya. Pembangunan hukum yang dilakukan
PEMBANGUNAN NASIONAL HARUS
BERKELANJUTAN harus bersifat menyeluruh dan diartikan secara
PEMBANGUNAN NASIONAL
BERKELANJUTAN
luas. Pembangunan hukum mampu mewujudkan
pembangunan ekonomi, sosial, dan ekologi
PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN
EKONOMI SOSIAL EKOLOGI dengan baik sehingga pembangunan ketiga
sektor tersebut rasanya tidak mungkin jika tidak
DAPAT DIWUJUDKAN MELALUI
didukung dengan pembangunan hukum yang
holistik, yang mencangkup seluruh kerangka
PEMBANGUNAN HUKUM
hukum.

C.2. Saran
Dari gambar tersebut, terlihat bahwa untuk
Terdapat saran yang dapat diberikan atas hasil
menyelesaikan permasalahan terkait dengan
dari tulisan ini yaitu sebagai berikut.
pembangunan berkelanjutan, adalah dengan
a. Disarankan kepada para pejabat pembuat serta
menciptakan sebuah pembangunan hukum yang
pelaksana peraturan untuk perlu dilakukannya
ajek dan berkelanjutan. Pembangunan hukum sendiri
pengimplementasian yang lebih tepat terhadap
bertujuan untuk dapat memastikan bahwa cita-cita
pembangunan yang berkelanjutan kepada
pembangun yang terdapat dalam sektor lainnya
pembangunan nasional.
terwujud dengan pasti dan terjamin.

55. Siti Sundari Rangkuti, Hukum Lingkungan dan Kebijaksanaan Lingkungan Nasional, Surabaya: Airlangga
University Press, 2015, hlm. 12.
56. Id., hlm. 15.

108
Pembangunan Hukum yang Berkelanjutan: Usaha Mencapai Pembangunan Nasional yang... (Yenny Yorisca)

b. Disarankan kepada pejabat yang berwenang Asep Warlan Yusuf, 2015, “Hukum dan Keadilan”,
bahwa perlu adanya reformasi dalam Padjajaran Jurnal Ilmu Hukum, Volume 2, Nomor
pembangunan ekonomi, sosial, maupun ekologi 1, Tahun 2015, hlm. 1-1.
dalam rangka mencapai pembangunan yang
Budiman, Arif, 1995, Teori Pembangunan Dunia
berkelanjutan. Hal ini perlu keterlibatan semua
Ketiga. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
sektor dan stake holder.
c. Disarankan kepada seluruh stake holder yang Burhanuddin, 2016, “Integrasi Ekonomi dan

terlibat bahwa perlu adanya pembangunan Lingkungan Hidup dalam Pembangunan yang

hukum yang dapat mencipta pembangunan Berkelanjutan”, Jurnal EduTech Vol. 2 No. 1

ekonomi, sosial, dan ekologi. Pembangunan Maret 2016, hlm. 11-17.

hukum yang dilakukan harus diartikan secara Catharina Dewi Wulansari, 2006, “Dimensi Baru
luas dan mencangkup seluruh kerangka hukum. Peran Pemerintah dalam Mengatasi Masalah
d. Disarankan untuk pihak terkait dalam Ketenagakerjaan Melalui Pembangunan Hukum
menentukan peraturan terkait pembangunan di Indonesia”, Jurnal Hukum Pro Justitia, Juli,
nasional yang berkelanjutan, maka perlu 2006, Volume 24 No.3, hlm. 227-237.
pengkajian ulang agar dalam membuat aturan
Dian Wahyudin, 2016, “Strategi Konsep Ekonomi
terkait dengan pembaharuan dan pembangunan
Hijau Sebagai Suistainable Development Goals
hukum, semua sektor dapat teratasi dan perlu
di Indonesia”, Prosiding Seminar STIAMI, Volume
pertimbangan yang menyeluruh dan kemampuan
III, No. 01, Februari 2016.
prediksi yang baik agar peraturan terkait
pembangunan berkelanjutan mampu berjalan Ginandjar Kartasasmita, 1996, Pembangunan Untuk
dengan baik. Rakyat, PT. Cidesindo, Jakarta.
e. Disarankan kepada pemerintah yang dalam Gunarto Suhardi, 2002, Peranan Hukum Dalam
menghadapi permasalahan terkait pembangunan Pembangunan Ekonomi, Universitas Atmajaya,
berkelanjutan, pemerintah perlu melakukan Yogyakarta .
tinjauan yang baik dan menyeluruh, bukan
H. B. Chenery, 1960, “Patterns of Industrial Growth”,
hanya pada sektor hukum dan legislasi,
American Economic Review, Sept. 1960, Vol. 5.
melainkan makna yang terkandung di dalamnya
yakni ekonomi, sosial, dan ekologi. Hanley, N., Shogren, J.F., White, B., 2001, Introduction
f. Disarankan kepada pejabat pembentuk to Environmental Economics, Oxford University
peraturan dalam membuat peraturan, baik Press, Oxford.
peraturan perundang-undangan maupun di
Ian Morris, 2010, Social Development, Stanford
luar peraturan perundang-undangan untuk
University Press, San Fransisco.
sebaiknya memperhatikan keseluruhan kerangka
hukum dalam upaya mewujudkan pembangunan Johnny Ibrahim, 2005, Teori dan Metodologi Penelitian

hukum yang berkelanjutan. Hukum Normatif, Bayu Media Publishing,


Surabaya.
Daftar Pustaka
Lena Domlnelli, 1997, “Social Work and Social
Buku Development: A Partnership in Social Change”,
Akhmad Fauzi, Alex Oxtavianus, 2014, “Pengukuran Journal of Social Development in Africa (1997),
Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia”, 12, 1, hlm. 29-38
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Volume 15, M. Syawie, 2014, “Pembangunan Yang
Nomor 1, Juni 2014, hlm. 68-83. Menyejahterakan Masyarakat Indonesia:
Amartya Sen, 1984, Resources, Values and Sebuah Kajian Konsep”, Informasi Vol. 19, No.
Development, Basil Blackwell, Oxford. 3, September - Desember, Tahun 2014

109
Jurnal LEGISLASI INDONESIA Vol 17 No. 1 - Maret 2020 : 98-111

Mochtar Kusumaatmadja dan B. Arief Sidharta, Badan Pusat Statistik, “Indeks Pembangunan
2000, Pengantar Ilmu Hukum: Suatu Pengenalan Manusia”, BPS, diakses ari https://www.bps.
Pertama Ruang Lingkup Berlakunya Ilmu Hukum, go.id/subjek/ view/id/26#subjekViewTab3
Alumni, Bandung. pada tanggal 24 Februari 2019 pukul 20.45 WIB

Mohammad Ali, 2009, Pendidikan untuk Pembangunan Dana A. Kartakusuma, “Konferensi PBB untuk
Nasional: Menuju Bangsa Indonesia yang Mandiri Pembangunan Berkelanjutan (Rio+20): Masa
dan Berdaya Saing Tinggi, Grasindo, Jakarta. Depan Yang Kita Inginkan”, MENLH.go.id, diakses
pada http://www.menlh.go.id/konferensi-pbb-
Mohammad Mulyadi (et. Al), 2015, Pembangunan
untuk-pembangunan-berkelanjutan-rio20-masa-
Berkelanjutan: Dimensi Sosial, Ekonomi, Dan
depan-yang-kita-inginkan/ taggal 26 Februari
Lingkungan, P3DI Setjen DPR RI dan Azza
2019 pukul 23.01 WIB
Grafika, Jakarta.
Edy Purwo Saputro, “Pembangunan dan Lingkungan”,
Peter Mahmud Marzuki, 2010, Penelitian Hukum,
Investor Daily Indonesia, diakses dari http://
Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Id.beritasatu.com/home/pembangunan-dan-
Rahayu Sulistiowati, 2008, “Globalisasi Teori lingkungan/171723 pada tanggal 25 Februari
Pembangunan dan Pengaruhnya Terhadap 2019 pukul 13.34 WIB
Strategi Pembangunan Nasional di Indonesia
Kementrian Lingkungan Hidup, “Indeks Kualitas
(Kajian Teoritis Terhadap Pemikiran Bjorn
Lingkungan Hidup Indonesia”, MENLH.go.id,
Hettne)”, Jurnal Ilmiah Administrasi Publik dan
diakses dari datin.menlh.go.id/assets/ berkas/
Pembangunan, Vol.2, No.5, Juli-Desember 2008,
Laporan-IKLH-2011signed.pdf pada 25 Februari
hlm. 482-494
2019 pukul 11.01 WIB
S. Kuznets, 1966, Modern Economic Growth, Yale
Kementrian Luar Negeri, “Inisiasi Pembahasan
University Press, New Haven.
Sustainable Development Goals (SDGS) di
Siti Sundari Rangkuti, 2015, Hukum Lingkungan dan Tingkat Nasional, Yogyakarta, 12-13 Maret
Kebijaksanaan Lingkungan Nasional, Airlangga 2012”, KEMENLU.go.id, diakses pada http://
University Press, Surabaya. www.kemlu.go.id/id/ berita/siaran-pers/Pages/
Triono, 2011, “Pembangunan Kesejahteraan Sosial Inisiasi-Pembahasan-Sustainable-Development-
dalam Pusaran Desentralisasi dan Good Goals-SDGS-di-Tingkat-Nasional-Yogyakarta-
Governances”, Jurnal TAPIs Vol.7 No.13 Juli- 12-13-Maret-20.aspx pada 26 Februari 2019
Desember 2011, hlm. 30-45 pukul 21.02 WIB

United Nations Development Programme, 1995, Meutia Farida Hatta Swasono, “Bung Hatta dan
Human Development Report, Oxford University Perjuangannya Bagi Indonesia”, diakses pada
Press, Oxford. http://bunghatta.ac.id/files/dokumen/bung-
hatta-dan-karya nya-bagi-indonesia.pdf tanggal
Yessi Anggraini (et.al.), 2015, “Perbandingan
26 Februari 2019 pukul 22.21 WIB
Perencanaan Pembangunan Nasional Sebelum
Dan Sesudah Amendemen Undang-Undang Muliarta, “Pembangunan Infrastruktur di
Dasar 1945,” Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum Indonesia Abaikan Kelestarian Lingkungan”,
Volume 9 No. 1, Januari-Maret 2015, hlm. 74-88 VOA Indonesia, diakses dari https://
www. voaindonesia.com/a/pembangunan-
Internet
infrastruktur-di-indonesia-abaikan-kelestarian
Ayomi Amindoni, “‘Kelaparan’ dan wabah campak di -lingkungan/1625693.html, tanggal 23 Februari
Papua menyebar, korban jiwa hampir 100 orang”, 2019 pukul 22.40 WIB.
BBC Indonesia, 2019, diakses dari http://www.
bbc.com/indonesia/majalah-42758636, tanggal
23 Februari 2019 pukul 23.03 WIB

110
Pembangunan Hukum yang Berkelanjutan: Usaha Mencapai Pembangunan Nasional yang... (Yenny Yorisca)

Rebeca Grynspan, “Ecology in the Post


2015 Development Agenda”, UNDP.org,
diakses pada http://www.undp.org /
content/undp/en/home/presscenter/
speeches/2013/05/27/ rebeca-grynspan-
ecology-in-the-post-2015-development-
agenda.html tanggal 26 Februari 2019 pukul
23.38

United Nations Development Programme, “Human


Development Index”, UNDP.org, diakses dari
http://hdr.undp.org/en/faq-page/human-
development-index-HDI#t292n36 pada 25
Februari 2019 pukul 21.11 WIB

United Nations Development Program, “Human


Development Index Indonesia”, UND.org, diakses
dari http://hdr.undp.org/en/ countries/
profiles/IDN, tanggal 24 Februari 2019 pukul
15.02 WIB

United Nations Development Programme, “Sustainable


Develompent”, UNDP.org, diakses pada http://
www.undp.org/content/undp/ en/home/
sustainable-development.html, tanggal 24
Februari 2019 pukul 11.05 WIB

Vina Mubtadi, “Indonesia dan Negara PBB Adopsi


Tujuan Pembangunan Berkelanjutan”,
Liputan Berita VOA, diakses dari https://
www.voaindonesia.com/a/indonesia-dan-
negara-pbb-adopsi-tujuan-pembangunan-
berkelanjutan/2981384.html tanggal 24 Februari
2019 pukul 14.23 WIB

111

You might also like