Professional Documents
Culture Documents
==============================================================================
HAK SEORANG MUSLIM
ATAS MUSLIM LAINNYA
Khutbah I
ْ َ ْ َ َّ َ َ ّ َ َ َ َ َّ َ َّ ّٰ َْ
ُْ ُ َو َعلى ُآ لل لُه ُ َو َصح لب لُه ُ َو َم،هلل
ُن ُ َوالصلاةُ ُ َوالسلامُ ُعلى ُس لي لدنا ُمحمدُ ُرسو لُل ُا ل،ِل ُ ال َح ْمدُ ُ ل
َ ْ َ َ ْ َ ً َّ َ َ َ ّ َ َّ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َّ َ َّ ْ َ َ ْ َ َ َ َ
ُ ُلا،ن ُس ليدنا ُمحمدا ُعبدهُ ُورسوله ُ ُوأشهدُ ُأ،ك ُله ُ له ُإللا ُاهللُ ُوحدهُ ُلا ُش لري
ُ ن ُلا ُإل
ُ ُوأشهدُ ُأ،والاه
ْ َّ َ
،يُ َبع َده
ُ ن لب
َ َ ْ ْ َْ ْ َْ ّ َْ َ ْ َ ْ ْ َ َ ْ ْ ْ ّ َ ْ َ َّ َ
ُ:ي ُمحك لُم ُ لكتابل لُه ُ ل ُفل
ُي ُالق لدي لُر ُالقائل ل
ُ هلل ُالع لل ل
ُي ُبلتقوى ُا ل
ُ ُف لإنلي ُأو لصيك ُم ُونف لس،ُأما ُبعد
ْ ْ َ َ ََ ْ ْ َ
َُ كُلللمؤ لم لن
ين ُ ضُجناح ُ واخ لف
َ َ َْ َ ْ ّ َ َ َْ َ َ َ َ َ ْ َ َ َّ َ َ ْ ّ ْ ْ ََ ْ ْ ّ َ
ُ ُو لإذا،ُإلذا ُل لقيتهُ ُفس لل ُم ُعلي له:ال
ُ ُق،هلل؟
ُن ُيا ُرسو ُل ُا ل
ُ ُما ُه:ل
ُ ت ُ لقي
ُ ق ُالمس لل لُم ُعلى ُالمس لل لُم ُ لس ُح
ْ َ َ َ َ َ ّْ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َ َْ ْ َ َ ْ َ َ َ َ َ
ُ،ض ُفعده ُ ُو لإذا ُم لر،اهلل ُفش لمته
ُ ُ س ُفح لم ُد
ُ ُو لإذا ُع لط،ح ُله
ُ ك ُفانص ُ ُو لإذا ُاستنصح،اك ُفأ لجبه ُ دع
ْ َّ َ َ َ َ َ
ُْ ُاتُفات لبعهُُ( َُر َُواهُُم
)ُس لُلم ُ و لإذاُم
Dalam hadits yang diriwayatkan Imam Muslim di atas, Baginda Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan mengenai enam hak seorang muslim atas
muslim yang lain. Yaitu:
Pertama, kita disunnahkan untuk memulai ucapan salam kepada saudara kita
sesama muslim. Makna “Assalamu’alaikum” adalah semoga engkau senantiasa
berada dalam perlindungan Allah atau semoga keselamatan dan keamanan selalu
menyertaimu. Ini adalah doa seorang mukmin untuk saudara mukminnya, agar
terbangun dan tertanam dalam hati masing-masing pengagungan kepada Allah
yang mensyariatkan kalimat sapaan tersebut. Dengan itu, akan tumbuh rasa cinta di
antara saudara sesama muslim. Dan buahnya adalah saling tolong menolong dan
bekerja sama dalam kebaikan dan ketaatan.
1
Dalam hadits lain, Baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
َ َ َ َ َ َّ ْ ّ َ َ َّ َ ْ ْ َ َ ْ ْ َّ َ َ َّ َ ْ َ ْ ْ َ َ َ ْ ْ َ ْ َّ َ
ُ ُأولا:ال
ُ ُث ُم ُق، ُولا ُتؤ لمنوا ُحتى ُتحابوا،ن ُالجن ُة ُحتى ُتؤ لمنوا ُ ي ُ لبي لد لُه ُلا ُتدخلو ُ ي ُنف لسُ وال لذ
ْ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َّ ْ ْ َ ْ ْ َ َ َ ْ ْ َ َ َ ْ َ َ َ ْ ّ َ
)ُس لُلم
ُ ُامُبينك ُمُُ( ُر ُواُهُمُ ُأفشواُالسل،ىءُُلُإ ُذاُ ُف ُع ُلتُمُ ُوهُُتحاببت ُم
ُشُ ُع ُلى
ُ ُأدلك ُم
Maknanya: “Demi Dzat yang menguasai diriku, kalian tidak akan masuk surga hingga
kalian beriman dan tidak akan sempurna iman kalian hingga kalian saling
mencintai,” kemudian Nabi bersabda: “Tidakkah aku tunjukkan kepada kalian
sesuatu yang jika kalian melakukannya, maka kalian akan saling mencintai, yaitu
sebarkanlah salam di antara kalian” (HR Muslim).
Kedua, memenuhi undangannya ketika ia mengundang kita untuk hadir dalam acara
walimah (jamuan makan) yang diadakannya. Walimah adalah setiap undangan
makan yang diadakan untuk merayakan sebuah kegembiraan seperti pernikahan,
khitanan dan lainnya. Seorang mukmin tentunya mencintai untuk saudaranya apa
yang ia cintai untuk dirinya sendiri. Dan tidak diragukan lagi bahwa memenuhi
undangan tersebut adalah salah satu bukti yang menunjukkan kecintaan kita
kepadanya. Dalil awal tentang masalah ini adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam:
ّ َ ْ َ َ َ َْ َ َْ َ َ ْ َ َ َ
)ي
ُ ار
ُخ ل
ُ ُيُأحدك ُمُ لإلىُو لليمةُُفليأتلهاُ( ُر ُواهُُ ُالبَُ لإذاُد لع
2
Maknanya: “Jika salah seorang di antara kalian diundang untuk menghadiri
walimah, maka hendaklah ia menghadirinya” (HR al-Bukhari).
Para ulama’ mengatakan bahwa jika walimah tersebut adalah walimatul ‘urs, maka
hukum menghadirinya adalah wajib. Jadi tidak selayaknya seseorang tidak
menghadirinya tanpa ‘udzur. Sedangkan memakan jamuan makan yang dihidangkan
hukumnya adalah sunnah, tidak wajib. Para ulama’ fiqih telah menjelaskan perkara-
perkara yang menjadi ‘udzur syar’i yang membolehkan seorang muslim untuk tidak
menghadiri walîmatul ‘urs. Di antaranya, ketika dalam walimah tersebut terdapat
perkara mungkar seperti minuman keras dan perbuatan fasik. Sedangkan jika
walimahnya bukan walimatul ‘urs, maka tidak wajib menghadirinya. Akan tetapi jika
diniatkan untuk menggembirakan hati saudara sesama muslim, maka kehadirannya
menjadi berpahala.
َ َ َ َ َ َ َ َْ َ ْ َ ْ َ َ ْ َْ َ ْ َ ْ ْ َْ َ ْ َ َ َ َ َ
ُ:ُال ُله
ُ ُف لإذا ُق،ك ُاهلل
ُ ُيرحم:ُاحبهل ُلهُ ُأخوهُ ُأ ُو ُص ل
ُ ُوليق،ُالحمدُ ُهلل:ل ُ س ُأحدك ُم ُفليق ُ لإذا ُع لط
َ ْ ََ ْ َ َ ْ َ ُْ َي ْهدي:ل ْ َْ َ َ َ َْ
)يُّ ار
ل خ بال ُاه
ُ ور ( ُُ
م ك الب ُح
ُ ل
ل ص يو ُاهلل
ُ ُ م
ُ ك ل ُ ق يل ُ
ف ُ، اهلل ُُ
ك يرحم
Jika orang yang bersin tidak mengucapkan alhamdulillah, maka tidak wajib
didoakan. Hal ini berdasarkan hadits yang shahih bahwa ada dua orang laki-laki yang
bersin di dekat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu Nabi mendoakan salah satu di
antara keduanya dan tidak mendoakan yang lain. Lantas orang yang tidak didoakan
3
itu bertanya: “Wahai Rasulullah, Anda mendoakan orang ini dan tidak mendoakan
diriku?” Nabi menjawab: “Orang ini mengucapkan alhamdulillah, sedangkan engkau
tidak.”
Ustadz Nur Rohmad, Pemateri/Peneliti di Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur dan
Ketua BidangُPeribadatanُ& Hukum, PD Dewan Masjid Indonesia Kab. Mojokerto
5