Professional Documents
Culture Documents
2 PB
2 PB
ABSTRACT
Population growth encourages an increase in the need for food and also nutrition, one
of which is through vegetable crops. Kangkong is a plant that is popular and has a
short life and high nutrient content. The research was conducted to determine the
growth response and yield of Kangkong (Ipomoea reptans Poir.) By giving several
monosodium glutamate concentrations. The research was conducted at Rumah
Kawat, Faculty of Agriculture, Gadjah Mada University, Yogyakarta in April-May 2019.
The research was arranged in a complete random design and the treatment in the form
of several monosodium glutamate concentrations consisted of 0,5 g/l, 1 g/l, and 1,5
g/l. As a control, the concentration of 0 g/l is used. The method used in the research
is the quantitative measurement of several parameters, then inputed in the calculation
analysis of variance (ANOVA) and further tests using Duncan's multiple range test
(DMRT) formula. The results showed that given monosodium glutamate from 1 g/l
significantly increased the plant height (14,13%), number of leaves (28,85%), total
fresh weight (84,21%), fresh shoot weight (109,25%), total dry weight (50,61%), dry
shoot weight (94.84%), and leaf area (114,011%) compared to control at 35 days after
planting.
Keyword: growth; kangkong; monosodium glutamate
INTISARI
Vegetalika | https://doi.org/10.22146/veg.47801
20
Vegetalika | https://doi.org/10.22146/veg.47801
21
berukuran kecil sekitar 10 mm, dan umur monosodium glutamat. Pada tahun 1956
buah kangkung tidak lama. Bentuk biji mulai ditemukan cara produksi L-glutamic
kangkung bersegi-segi atau tegak bulat. acid melalui fermentasi. L-glutamic acid
Berwarna cokelat atau kehitam-hitaman, dan inilah inti dari MSG, yang berbentuk butiran
termasuk biji berkeping dua. Pada jenis putih mirip garam (Halpern, 2002).
kangkung darat biji kangkung berfungsi Monosodium glutamat adalah garam natrium
sebagai alat perbanyakan tanaman secara yang berikatan dengan asam amino berupa
generatif (Maria, 2009). asam glutamat (Nuryani dan Jinap. 2010).
Kangkung darat dapat tumbuh pada Monosodium glutamat memiliki ruang
daerah beriklim panas, dan dingin. Jumlah bangun C5H6NO4NaH2O (Ault, 2004).
curah hujan untuk pertumbuhan tanaman ini Dewantri dkk. (2017) menjelaskan
berkisar 500-5000 mm/tahun. Pada musim unsur natrium pada MSG menunjang
hujan tanaman kangkung pertumbuhannya pertumbuhan vegetatif dan generatif
sangat cepat dan subur, asalkan di tanaman, dan memperbaiki pertumbuhan
sekelilingnya tidak tumbuh rumput liar (Fikri tanaman kekurangan kalium. Unsur
dkk., 2015). Kangkung darat juga dapat nitrogen penting dalam pertumbuhan
tumbuh pada suhu kisaran 25-30°C (Palada vegetatif, unsur fosfor untuk pertumbuhan
and Chang, 2003). Kangkung darat dan perkembangan akar tanaman muda
menghendaki tanah subur, gembur banyak serta menghindari kerdil tanaman akibat
mengandung bahan organik dan tidak kekurangan fosfor. Pemberian monosodium
dipengaruhi keasaman tanah. Tanaman glutamat meningkatkan tinggi tanaman,
kangkung darat tidak menghendaki tanah mempercepat usia tanaman mulai berbunga,
yang tergenang karena akar mudah busuk. menurunkan bobot kering polong,
Tanaman kangkung membutuhkan tanah menaikkan jumlah polong bernas,
datar bagi pertumbuhannya, sebab tanah mengurangi jumlah polong hampa dan
yang memiliki kelerengan tinggi tidak dapat menaikkan berat 100 biji kacang tanah (A.
mempertahankan kandungan air secara baik hypogeae L.) pada pemberian 3, dan 6 g
(Haryoto, 2009). (Gresinta, 2015). Monosodium glutamat
Monosodium glutamat (MSG) berinteraksi dengan pupuk NPK terhadap
dikenal tahun 1960-an, tetapi memiliki tinggi tanaman dan kuncup bunga tanaman
sejarah panjang. Pada tahun 1908, Kikunae rombusa mini di mana 6 g/l mampu
Ikeda, menemukan asam glutamat sebagai meningkatkan 54% dibanding tanpa pupuk
kunci suatu kelezatan makanan. Sementara (Dewantri dkk., 2017). Pemberian MSG
sebelumnya di Jerman tahun 1866, memberikan pengaruh terhadap
Ritthausen berhasil mengisolasi asam pertumbuhan vegetatif tanaman pakcoy di
glutamat dan mengubahnya dalam bentuk mana pemberian 15 g memberikan hasil
Vegetalika | https://doi.org/10.22146/veg.47801
22
terbaik dan bila diberikan lebih dari 15 g akan sidik bobot segar total (Tabel 1) tanaman
mengalami kekerdilan tanaman (Novi, 2016). kangkung darat menunjukkan bahwa
Dengan pemberian MSG pada kangkung pemberian konsentrasi monosodium
diharapkan dapat mempengaruhi hasil glutamat memberikan hasil yang berbeda
tanaman dan menjadikan salah satu saat 14, 21, dan 35 hst dibanding kontrol.
alternatif pupuk yang terjangkau masyarakat Saat 14 hst pemberian konsentrasi
nantinya. monosodium glutamat 1 g/l berbeda nyata
BAHAN DAN METODE dibanding kontrol. Pada 21 hst pemberian
Penelitian dilaksanakan di Rumah konsentrasi 0,5 g/l tidak berbeda nyata
Kawat, Fakultas Pertanian, Universitas dibanding kontrol sedangkan pemberian
Gadjah Mada pada bulan April-Mei 2019. konsentrasi 1, dan 1,5 g/l beda nyata
Penelitian dilaksanakan menggunakan dibanding kontrol. Pada 35 hst pemberian
rancangan acak lengkap dengan ulangan konsetrasi 1, dan 1,5 g/l berbeda nyata
sebanyak 3 kali. Perlakuan yang diberikan dibanding kontrol dan pemberian konsentrasi
berupa pemberian MSG konsentrasi 0,5 g/l 0,5 g/l. Pada 14, 21, dan 35 hst pemberian
(P1), 1 g/l (P2), dan 1,5 g/l (P3). Sebagai konsentrasi 1, dan 1,5 g/l memberikan hasil
kontrol digunakan MSG konsentrasi 0 g/l lebih tinggi dibanding kontrol.
(P0). Pemberian perlakuan dilaksanakan Uji ragam sidik bobot segar tajuk
seminggu sekali. (Tabel 2) tanaman kangkung darat
Pengamatan pertumbuhan dimulai menunjukkan bahwa pemberian konsentrasi
pada tanaman berumur 7 hari setelah tanam monosodium glutamat memberikan hasil
(hst) dengan interval 4 hari sekali sampai yang berbeda saat 14, 21, dan 35 hst
umur 35 hst. Parameter pertumbuhan yang dibanding dengan kontrol. Saat 14 hst
diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah pemberian konsentrasi 0,5, 1, dan 1,5 g/l
daun, bobot segar total, bobot segar tajuk, memberikan hasil beda nyata dibandingkan
bobot kering total, bobot kering tajuk dan luas dengan kontrol, sementara pemberian
daun. Data pengamatan akan dianalisis konsentrasi 0,5, dan 1,5 g/l tidak
dengan analisis varian (ANOVA) pada taraf memberikan beda nyata satu sama lain
signifikansi 5%. Apabila terdapat pengaruh dibandingkan pemberian konsentrasi 1 g/l.
maka dilanjutkan uji duncan’s multiple range Pada 21 hst pemberian konsentrasi
test (DMRT) pada taraf kepercayaan 95%. monosodium glutamat berbeda nyata
dengan kontrol, sementara pemberian
HASIL DAN PEMBAHASAN
konsentrasi 1, dan 1,5 g/l tidak saling beda
Hasil penelitian menunjukkan
nyata satu sama lain dibandingkan
pemberian monosodium glutamat tinggi
pemberian konsentrasi 0,5 g/l.
tanaman, jumlah daun, bobot segar tajuk,
bobot kering tajuk, dan luas daun. Uji ragam
Vegetalika | https://doi.org/10.22146/veg.47801
23
50 25
0 g/l
Tinggi Tanaman (cm)
20 0,5 g/l
40
1 g/l
Jumlah Daun
30 15 1,5 g/l
0 g/l
20 10
0,5 g/l
10 1 g/l 5
1,5 g/l
0 0
0 10 20 30 40 b 0 10 20 30 40
a Umur (hari) Umur (hari)
Vegetalika | https://doi.org/10.22146/veg.47801
24
Pada 35 hst pemberian konsentrasi sementara pada 21, dan 35 hst pemberian
1, dan 1,5 g/l berbeda nyata dibanding konsentrasi 1 dan 1,5 g/l memberikan hasil
kontrol, dan pemberian konsentrasi 0,5 g/l. tertinggi.
Pada 14 hst pemberian 1 g/l memberikan Hasil uji ragam pada bobot kering
hasil tertinggi, sementara pada 21, dan 35 tajuk (Tabel 4) pada 14 hst pemberian
hst pemberian konsentrasi 1 dan 1,5 g/l konsentrasi monosodium glutamat beda
memberikan hasil tertinggi. nyata dibanding kontrol, untuk pemberian
konsentrasi 1 g/l beda nyata dengan
Hasil uji ragam pada bobot kering
konsentrasi 0,5 g/l dibanding dengan
total (Tabel 3) 14, dan 21 hst tidak ada beda
pemberian konsentrasi 1,5 g/l. Pada 35 hst
nyata dibanding kontrol. Pada 35 hst
pemberian konsentrasi 1, dan 1,5 g/l beda
pemberian konsentrasi monosodium
nyata dibanding kontrol, dan pemberian
glutamat ada beda nyata dibanding kontrol.
konsentrasi 0,5 g/l.
Uji ragam sidik bobot segar tajuk (Tabel 4)
tanaman kangkung darat menunjukkan Hasil uji sidik ragam luas daun
bahwa pemberian konsentrasi monosodium (Tabel 5) menunjukkan bahwa pemberian
glutamat memberikan hasil yang berbeda konsentrasi monosodium glutamat beda
saat 14, 21, dan 35 hst dibanding dengan nyata dibanding kontrol pada 14, 21, dan 35
kontrol. Saat 14 hst pemberian konsentrasi hst. Pada 14 hst pemberian konsentrasi
0,5, 1, dan 1,5 g/l memberikan hasil beda beda nyata dibanding kontrol, namun
nyata dibandingkan dengan kontrol, pemberian konsentrasi 0,5, dan 1,5 g/l tidak
sementara pemberian konsentrasi 0,5, dan beda nyata satu sama lain dibanding
1,5 g/l tidak memberikan beda nyata satu pemberian konsentrasi 1 g/l. Pada 21 hst
sama lain dibandingkan pemberian pemberian konsentrasi beda nyata
konsentrasi 1 g/l. Pada 21 hst pemberian dibanding kontrol, sementara pemberian
konsentrasi monosodium glutamat berbeda konsentrasi 1, dan 1,5 g/l tidak beda nyata
nyata dengan kontrol, sementara pemberian satu sama lain dibanding pemberian
konsentrasi 1, dan 1,5 g/l tidak saling beda konsentrasi 0,5 g/l. Pada 35 hst pemberian
nyata satu sama lain dibandingkan konsentrasi 1, dan 1,5 g/l beda nyata
pemberian konsentrasi 0,5 g/l. Pada 35 hst dibanding kontrol, sementara pemberian
pemberian konsentrasi 1, dan 1,5 g/l konsentrasi 0,5 g/l beda nyata dengan
berbeda nyata dibanding kontrol, dan konsentrasi 1 g/l, dan tidak beda nyata
pemberian konsentrasi 0,5 g/l. Pada 14 hst dengan konsentrasi 1,5 g/l.
pemberian 1 g/l memberikan hasil tertinggi,
Vegetalika | https://doi.org/10.22146/veg.47801
25
Tabel 5. Luas daun (cm 2) tanaman kangkung darat pada 14, 21, dan 35 hst
Luas Daun (cm2)
Konsentrasi (g/l)
14 hst 21 hst 35 hst
0 10,374 c 85,020 c 297,190 c
0,5 18,358 b 119,110 b 380,000 bc
1 23,669 a 153,280 a 636,020 a
1,5 16,909 b 157,410 a 577,360 ab
Koefisien Keragaman (%) 13,300 11,074 24,835
Keterangan: Angka diikuti huruf sama tidak berbeda nyata pada kolom yang sama berdasarkan
DMRT tingkat kepercayaan 95%.
Vegetalika | https://doi.org/10.22146/veg.47801
26
Vegetalika | https://doi.org/10.22146/veg.47801