You are on page 1of 15

BIOSCIENTIAE

Volume 12, Nomor 1, Januari 2015, Halaman 1 - 15


http:/fmipa.unlam.ac.id/bioscientiae
RESPON TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.)
TERHADAP PEMBERIAN PUPUK KANDANG KOTORAN
AYAM DAN GUANO WALET PADA TANAH GAMBUT
PEDALAMAN

Hariyadi

FMIPA Universitas Terbuka Jakarta


Email: hariyadi@ut.ac.id

ABSTRACT

The objective of this research was to investigate the responses to the treatment of
chicken manure and guano as well as its interaction with cucumber plants (Cucumis
sativus L.) that were planted on inland peatland. This research used group random design
consisting of 2 factors, chicken manure and guano, each had three levels (a1/w1= 5 ton/ha;
a2/w2=10 ton/ha; a3/w3=15 ton/ha). Observed and measured parameters were the growth
and the harvest of cucumber plants. The result of the research showed that the single
treatment of each chicken manure and guano had significant effect on plant height, stem
diameter, fruits length and the numbers of fresh fruits per plat, the mass of fresh fruit and
the mass of fruit per hectar, however, it did not have significant effect on the age of
flowers. The best treatment of chicken manure and guano was 15 ton/ha for each.
Nevertheless, the interaction between chicken manure did not significant effects on the
two observed parameters.
Keywords: Manure, guano, peatland, cucumber plant (Cucumis sativus L.).

PENDAHULUAN
Mentimun (Cucumis sativus L.) Metimun mentah bersifat menurunkan
adalah satu sayuran buah yang banyak panas badan juga meningkatkan
dikonsumsi segar oleh masyarakat stamina. Mentimun juga mengandung
Indonesia. Nilai gizi mentimun cukup asam malonat yang berfungsi
baik karena sayuran buah ini menekan gula darah agar tidak
merupakan sumber mineral dan berubah menjadi lemak, baik untuk
vitamin. Kandungan nutrisi per 100 g mengurangi berat badan kandungan
mentimun terdiri dari 15 g kalori, 0,8 seratnya berguna untuk melancarkan
g protein, 0,1 pati, 3 g karbohidrat, 30 buang air besar, menurunkan
mg fosfor, 0,5 mg besi, 0,02 thianine, kolesterol dan menetralkan racun.
0,01 ribovlavin, 14 mg asam Hingga saat ini produksi
(Sumpena, 2002), fosfor, besi mentimun di Indonesia masih sangat
belerang vitamin A, B1 da C. rendah yaitu 3,5 ton/ha sampai 4,8
BIOSCIENTIAE. 2015

ton/ha padahal hasil produksi menanam dengan sistem pertanian


mentimun hibrida bisa mencapai 20 organik. Sistem pertanian organik
ton/ha budidaya mentimun dalam merupakan teknik pertanian yang
skala produksi yang tinggi dan relatif sedikit menggunakan bahan
intensif belum banyak dilakukan, kimia, tetapi memakai bahan-bahan
pada umumnya tanaman mentimun organik, dengan demikian akan dapat
ditanam hanya sebagai tanaman mengurangi ketergantungan terhadap
selingan (Warintek, 2006). bahan dari luar karena bahan organik
Saat ini, dalam dunia umumnya terdapat di lingkungan
pertanian tidak lepas dengan sekitar pertanian. Selain itu
penggunaan bahan kimia, baik untuk lingkungan hidup di pertanian organik
pemupukan, pemacu pertumbuhan, lebih bersih dan lebih sehat (Pracaya,
perekat, perata, serta pengendalian 2002).
hama, penyakit, dan gulma. Bahan Pupuk organik adalah pupuk
kimia tersebut pada umumnya adalah yang tersusun dari materi mahluk
beracun sehingga bila dipergunakan hidup, seperti pelapukan sisa-sisa
tidak sesuai dosis dan dalam waktu tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk
lama, akan dapat meracuni tanah, organik dapat berbentuk padat atau
tanaman, udara, air, dan lingkungan cair yang dipergunakan untuk
hidup lainnya. Karena mencemari memperbaiki sifat fisik, kimia, dan
lingkungan hidup maka kesehatan biologi tanah. Pupuk organik banyak
manusia pun akan terpengaruh. Selain mengandung bahan organik dari pada
meracuni, harga pupuk dan pestisida kadar haranya (Sutanto, 2002).
semakin mahal, terlebih setelah Pupuk kandang kotoran ayam
subsidi dari pemerintah dicabut mempunyai kandungan unsur P yang
(Pracaya, 2002). relatif lebih tinggi dibandingkan
Keadaan ini menjadi dilema pupuk kandang yang lain. Kadar hara
bagi petani. Bila tidak dipupuk dan ini tergantung dari makanan yang
disemprot dengan bahan kimia, biaya diberikan. Selain itu dalam kotoran
produksi tidak sesuai dengan hasil ayam tersebut tercampur sisa-sisa
penjualan sehingga petani mengalami makanan ayam serta sekam yang
kerugian. Solusi yang terbaik adalah digunakan sebagai alas kandang ayam.

2
BIOSCIENTIAE. 2015

Pada beberapa penelitian pupuk menyerap unsur yang bermanfaat


kandang kotoran ayam memberikan dalam pupuk.
hasil yang lebih baik pada pertama Guano walet bersifat slow
tanam karena pupuk kandang kotoran release (lambat larut) atau
ayam mudah terdekomposisi dan melepaskan unsur hara secara
mempunyai kandungan hara yang perlahan, maka interval waktu
cukup jika dibandingkan dengan pemberian dimaksudkan untuk
pupuk kandang yang lain (Hartatik menjamin ketersediaan hara yang
dan Widowati, 2008). cukup pada saat diperlukan, sehingga
Anonim (2008), disebutkan ketersediaan hara tersebut dapat
bahwa kotoran kelelawar (guano) bersinergi dengan umur dan
mengandung unsur nitrogen, fosfor, pertumbuhan tanaman.
kalium, kalsium, magnesium, sulfur Jenis tanah yang cocok untuk
dan potasium yang dapat mendukung tanaman mentimun ialah tanah
pertumbuhan, menguatkan batang mineral yang bertekstur ringan
tanaman, mengoptimalkan sampai pada tanah yang bertekstur liat
pertumbuhan daun baru dan proses berat dan juga pada tanah organik
fotosintesis pada tanaman, seperti tanah gambut dapat
merangsang kekuatan akar dan diusahakan sebagai lahan penanaman
pembungaan serta merangsang proses mentimun. Kemasaman tanah yang
pembuahan tanaman buah. Manfaat optimal untuk mentimun adalah
lain dari pupuk guano adalah dapat antara 5,5-5,6. Tanah yang
memperbaiki dan memperkaya mengandung air, terutama pada waktu
struktur tanah karena 40% berbunga, merupakan jenis tanah
mengandung material organik, yang baik untuk penanaman
terkandung bakteria dan mikrobiotik mentimun. Jenis tanah yang cocok
flora yang bermanfaat bagi untuk penanaman mentimun
pertumbuhan tanaman dan sebagai diantaranya alluvial, latosol, dan
fungisida alami, mempunyai daya andosol (Sumpena, 2002)
kapasitas tukar kation (KTK) yang Salampak (1993) menyatakan
baik sehingga tanaman mudah tanah gambut pedalaman pada
umumnya mempunyai lapisan gambut

3
BIOSCIENTIAE. 2015

yang tebal dan berasal dari kayu- METODE


kayuan, miskin akan unsur hara, Penelitian dilaksanakan pada
bereaksi masam hingga sangat masam, tanah gambut pedalaman di Jalan
kapasitas tukar kation sangat tinggi Parawei, Kelurahan Menteng,
dan kejenuhan basa yang rendah. Kecamatan Jekan Raya Kota
Kondisi demikian menurut Soepardi Palangka Raya, Provinsi Kalimantan
(1986) tidak menunjang laju dan Tengah. Penelitian dilaksanakan
kemudahan penyediaan hara yang bulan Mei Agustus 2014.
memadai bagi tanaman, terutama Rancangan perlakuan yang digunakan
unsur Kalium (K), Magnesium (Mg), dalam penelitian ini adalah rancangan
dan Kalsium (Ca). acak kelompok (RAK) dengan 2
Di Kalimantan proses faktor yaitu pupuk kandang kotoran
pembentukan gambut terjadi baik ayam (a1= 5 ton/ha; a2=10 ton/ha;
pada daerah pantai maupun di daerah a3=15 ton/ha) dan pupuk guano walet
pedalaman dengan fisiografi yang (w1= 5 ton/ha; w2=10 ton/ha; w3=15
memungkinkan terbentuknya gambut, ton/ha). Terdapat 9 kombinasi
oleh sebab itu kesuburan gambut perlakuan dengan masing-masing
sangat bervariasi, gambut pantai yang perlakuan terdiri dari 3 ulangan
tipis umumnya cukup subur, sedang sehingga terdapat 27 satuan
gambut pedalaman seperti di Bereng percobaan. Setiap satuan percobaan
Bengkel Kalimantan Tengah kurang terdapat 16 buah tanaman dengan 4
subur (Tim Fakultas Pertanian IPB, tanaman sampel. Parameter yang
1986; Harjowigeno, 1996; dan Noor, diamati dan diukur meliputi
2001). pertumbuhan tanaman (tinggi
Tujuan penelitian ini untuk tanaman, diameter batang, jumlah
mengetahui pengaruh pupuk kotoran cabang dan umur berbunga) dan hasil
ayam dan guano walet serta interaksi tanaman (diameter buah, panjang
(kombinasi) keduanya terhadap buah, jumlah buah dan bobot buah per
pertumbuhan dan hasil tanaman tanaman, rata-rata bobot buah dan
mentimun (Cucumis sativus L) pada bobot buah per hektar. Analisis data
tanah gambut pedalaman. menggunakan uji F, apabila
berpengaruh nyata atau sangat nyata

4
BIOSCIENTIAE. 2015

maka dilanjutkan dengan uji pemberian pupuk guano dan pupuk


perbandingan nilai tengah perlakuan kotoran ayam masing - masing
menggunakan Uji Jarak Berganda berpengaruh sangat nyata terhadap
Duncan/duncan multiple range test tinggi tanaman umur 7 hari setelah
(DMRT) pada taraf nyata 0,05. tanam (hst), 14 hst, 21 hst, 28 hst dan
HASIL DAN PEMBAHASAN 35 hst (Tabel 1 dan 2).
Pertumbuhan Tanaman Berdasarkan Tabel 1 diketahui
Komponen pertumbuhan bahwa tinggi tanaman mentimun
tanaman yang diamati adalah tinggi tertinggi pada setiap umur
tanaman, jumlah cabang dan diameter pengamatan adalah pada pemberian
batang. guano w3 (15 ton/ha), sedangkan
Hasil analisis ragam terhadap tinggi tanaman terendah adalah pada
tinggi tanaman menunjukkan bahwa pemberian guano w1 (5 ton/ha).

Tabel 1. Pengaruh Pemberian Pupuk Guano terhadap Tinggi Tanaman Mentimun


Tinggi Tanaman (cm)
Guano
7 hst 14 hst 21 hst 28 hst 35 hst
5 ton/ha 26,16 a 43,01 a 86,13 a 127,14 a 151,76 a
10 ton/ha 33,17 b 53,59 b 101,19 b 141,72 b 171,47 b
15 ton/ha 38,68 c 63,03 c 113,17 c 154,46 c 187,01 c
Ket : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata
menurut uji BNT pada taraf nyata 5%.
Tabel 2. Pengaruh Pemberian Pupuk Kotoran Ayam terhadap Tinggi Tanaman
Mentimun
Kotoran Tinggi Tanaman (cm)
Ayam 7 hst 14 hst 21 hst 28 hst 35 hst
5 ton/ha 31,01 a 50,06 a 97,85 a 137,95 a 165,32 a
10 ton/ha 32,37 ab 53,51 c 97,68 a 140,01 ab 171,73 b
15 ton/ha 34,63 b 52,72 bc 104,96 b 145,37 b 173,19 b
Ket : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata
menurut uji BNT pada taraf nyata 5%.

Tabel 2. menunjukkan pemberian pupuk a2 (10 ton/ha).


perlakuan pupuk kotoran ayam tinggi Tinggi tanaman yang paling pendek
tanaman mentimun tertinggi adalah pada pemberian pupuk a1 (5 ton/ha).
pemberian pupuk a3 (15 ton/ha), Hasil analisis ragam terhadap
kecuali pada umur 14 hst pada jumlah cabang menunjukkan bahwa
pemberian pupuk guano berpengaruh

5
BIOSCIENTIAE. 2015

sangat nyata terhadap jumlah cabang guano terhadap jumlah cabang


umur 7 hst, 14 hst, 21 hst, 28 hst dan disajikan pada Tabel 3, sedangkan
35 hst, sedangkan pupuk kotoran pengaruh pupuk kotoran ayam
ayam berpengaruh nyata terhadap terhadap jumlah cabang disajikan
jumlah cabang umur 28 hst dan 35 hst. pada Tabel 4.
Rata-rata pengaruh pemberian pupuk

Tabel 3. Pengaruh Pemberian Pupuk Guano terhadap Jumlah Cabang


Jumlah Cabang (buah)
Guano
7 hst 14 hst 21 hst 28 hst 35 hst
5 ton/ha 3,83 a 7,47 a 9,19 a 10,09 a 10,89 a
10 ton/ha 4,08 a 9,01 b 10,34 b 11,77 b 12,64 b
15 ton/ha 5,17 b 9,88 b 11,50 c 12,64 c 14,29 c
Ket : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata
menurut uji BNT pada taraf nyata 5%.

Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa jumlah cabang yang paling banyak


pada semua umur penelitian pada pemberian guano 15 ton/ha. Jumlah cabang
yang paling sedikit pada semua umur penelitian pada pemberian guano 5 ton/ha.

Tabel 4. Pengaruh Pemberian Pupuk Kotoran Ayam terhadap Jumlah Cabang


Kotoran Jumlah Cabang (buah)
Ayam 7 hst 14 hst 21 hst 28 hst 35 hst
5 ton/ha 4,25 ns 8,14 ns 10,06 ns 11,09 a 12,19 a
10 ton/ha 4,53 ns 9,08 ns 10,28 ns 11,48 ab 12,34 a
15 ton/ha 4,31 ns 9,14 ns 10,69 ns 11,93 b 13,29 b
Ket : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata
menurut uji BNT pada taraf nyata 5%. ns (non signifikan) = tidak berpengaruh
nyata
Berdasarkan Tabel 4 diketahui menunjukkan bahwa pemberian
bahwa jumlah cabang yang paling pupuk guano berpengaruh sangat
banyak umur 28 hst dan 35 hst pada nyata pada umur 7 hst, 14 hst, 21 hst,
pemberian pupuk kotoran ayam 15 28 hst dan 35 hst, sedangkan pupuk
ton/ha. Jumlah cabang yang paling kotoran ayam berpengaruh nyata pada
sedikit umur 28 hst dan 35 hst pada umur 14 hst dan 21 hst. Rata-rata
pemberian pupuk kotoran ayam 5 pengaruh pemberian pupuk guano
ton/ha. terhadap diameter batang disajikan
Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 5, sedangkan pengaruh
ragam terhadap diameter batang pupuk kotoran ayam terhadap

6
BIOSCIENTIAE. 2015

diameter batang disajikan pada Tabel pada pemberian guano 15 ton/ha.


6. Diameter batang yang paling pendek
Berdasarkan Tabel 5, diketahui pada semua umur penelitian pada
bahwa diameter batang yang paling pemberian guano 5 ton/ha.
panjang pada semua umur penelitian
Tabel 5.Pengaruh Pemberian Pupuk Guano terhadap Diameter Batang
Diameter Batang (cm)
Guano
7 hst 14 hst 21 hst 28 hst 35 hst
5 ton/ha 0,42 a 0,58 a 0,88 a 1,05 a 1,22 a
10 ton/ha 0,52 b 0,72 b 0,94 b 1,15 b 1,33 b
15 ton/ha 0,57 c 0,76 c 1,05 c 1,22 c 1,49 c
Ket : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata
menurut uji BNT pada taraf nyata 5%.

Tabel 6. Pengaruh Pemberian Pupuk Kotoran Ayam terhadap Diameter Batang


Kotoran Diameter Batang (cm)
Ayam 7 hst 14 hst 21 hst 28 hst 35 hst
5 ton/ha 0,49 ns 0,66 a 0,93 a 1,11 ns 1,32 ns
10 ton/ha 0,50 ns 0,68 ab 0,96 ab 1,14 ns 1,35 ns
15 ton/ha 0,53 ns 0,72 b 0,99 b 1,16 ns 1,37 ns
Ket : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata
menurut uji BNT pada taraf nyata 5%. ns (non signifikan) = tidak
berpengaruh nyata

Berdasarkan Tabel 6 diketahui kotoran ayam. Berdasarkan hasil


bahwa diameter batang yang paling tersebut diduga bahwa terdapat
panjang umur 14 hst dan 21 hst pada kandungan unsur hara esensial pada
pemberian pupuk kotoran ayam 15 pupuk guano walet dan pupuk kotoran
ton/ha. Diameter batang yang paling ayam yang mendukung dalam
pendek umur 14 hst dan 21 hst pada peningkatan pertumbuhan tanaman
pemberian pupuk kotoran ayam 5 mentimun.
ton/ha. Unsur hara yang sangat
Parameter-parameter diperlukan dalam pertumbuhan atau
pertumbuhan tanaman mentimun pada fase vegetatif tanaman pada
mengalami peningkatan dengan umumnya adalah berupa unsur N.
semakin meningkatnya dosis pupuk Nitrogen merupakan bagian dari
organik, baik dengan pemberian semua sel hidup, N di dalam tanaman
pupuk guano walet maupun pupuk berfungsi sebagai komponen utama

7
BIOSCIENTIAE. 2015

protein, hormone, klorofil, vitamin, adalah diameter buah, panjang buah,


dan enzim-enzim esensial untuk jumlah buah, bobot buah segar, dan
kehidupan tanaman. Hal ini sesuai bobot buah per tanaman.
dengan keterangan Tirta (2006) Hasil analisis ragam terhadap
bahwa nitrogen adalah unsur hara umur berbunga menunjukkan bahwa
makro yang sangat diperlukan pemberian pupuk guano dan pupuk
tanaman. Bila dalam keadaan kotoran ayam masing-masing tidak
kekurangan akan menghambat berpengaruh nyata terhadap umur
pertumbuhan vegetatif tanaman dan berbunga tanaman mentimun.
sebaliknya akan memperpanjang fase Sehingga tidak dilakukan uji lanjutan
pemasakan buah. Nitrogen adalah terhadap parameter umur berbunga.
unsur makro primer yang merupakan Sedangkan pengamatan terhadap
komponen utama berbagai senyawa diameter buah menunjukkan bahwa
dalam tubuh tanaman. Tanaman yang pemberian pupuk guano dan pupuk
tumbuh harus mengandung nitrogen kotoran ayam masing-masing
dalam membentuk sel-sel baru. berpengaruh sangat nyata dan nyata
Fotosintesis menghasilkan terhadap diameter buah. Rata-rata
karbohidrat dan O2, namun proses pengaruh pemberian pupuk guano
tersebut tidak bisa berlangsung untuk terhadap diameter buah disajikan
menghasilkan protein dan asam pada Tabel 7, sedangkan pengaruh
nukleat bilamana nitrogen tidak pupuk kotoran ayam terhadap
tersedia. Nitrogen yang tersedia bagi diameter buah disajikan pada Tabel 8.
tanaman dapat mempengaruhi Berdasarkan Tabel 7, diketahui
pembentukan protein, dan disamping bahwa diameter buah yang paling
itu juga merupakan bagian integral panjang pada pemberian guano 15
dari klorofil. ton/ha, sedangkan diameter buah yang
Komponen Hasil dan Hasil paling pendek pada pemberian guano
Komponen hasil adalah 5 ton/ha.
parameter-parameter yang secara Berdasarkan Tabel 8, diketahui
langsung mempengaruhi tinggi bahwa diameter buah yang paling
rendahnya hasil tanaman. Parameter panjang pada pemberian pupuk
komponen hasil pada penelitian kotoran ayam 15 ton/ha, sedangkan

8
BIOSCIENTIAE. 2015

diameter buah yang paling pendek pada pemberian pupuk kotoran ayam
5 ton/ha.
Tabel 7. Pengaruh Pemberian Pupuk Guano terhadap Diameter Buah
Guano Diameter Buah (cm)
5 ton/ha 4,25 a
10 ton/ha 4,55 b
15 ton/ha 4,81 c
Ket : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda
nyata menurut uji BNT pada taraf nyata 5%.

Tabel 8. Pengaruh Pemberian Pupuk Kotoran Ayam terhadap Diameter Buah


Kotoran Ayam Diameter Buah (cm)
5 ton/ha 4,46 a
10 ton/ha 4,54 ab
15 ton/ha 4,61 b
Ket : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda
nyata menurut uji BNT pada taraf nyata 5%.

Hasil analisis ragam untuk panjang buah menunjukkan bahwa pemberian


pupuk guano dan pupuk kotoran ayam masing-masing berpengaruh sangat nyata.
Rata-rata pengaruh pemberian pupuk guano terhadap panjang buah disajikan pada
Tabel 9, sedangkan pengaruh pupuk kotoran ayam terhadap panjang buah
disajikan pada Tabel 10.
Tabel 9. Pengaruh Pemberian Pupuk Guano terhadap Panjang Buah
Guano Panjang Buah (cm)
5 ton/ha 21,62 a
10 ton/ha 22,89 b
15 ton/ha 24,40 c
Ket : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda
nyata menurut uji BNT pada taraf nyata 5%.

Berdasarkan Tabel 9, diketahui bahwa panjang buah yang paling panjang


pada pemberian guano 15 ton/ha, sedangkan panjang buah yang paling pendek
pada pemberian guano 5 ton/ha.

Tabel 10. Pengaruh Pemberian Pupuk Kotoran Ayam terhadap Panjang


Buah
Kotoran Ayam Panjang Buah (cm)
5 ton/ha 22,30 a
10 ton/ha 23,09 b
15 ton/ha 23,52 b
Ket : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan tidak
berbeda nyata menurut uji BNT pada taraf nyata 5%.

9
BIOSCIENTIAE. 2015

Berdasarkan Tabel 10, diketahui bahwa panjang buah yang paling panjang
pada pemberian pupuk kotoran ayam 15 ton/ha yang tidak berbeda nyata dengan
pemberian pupuk kotoran ayam 10 ton/ha, sedangkan panjang buah yang paling
pendek pada pemberian pupuk kotoran ayam 5 ton/ha.
Pengamatan terhadap jumlah buah menunjukkan bahwa berdasarkan
analisis ragam pemberian pupuk guano dan pupuk kotoran ayam masing-masing
berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah buah. Rata-rata pengaruh pemberian
pupuk guano terhadap jumlah buah disajikan pada Tabel 11, sedangkan pengaruh
pupuk kotoran ayam terhadap jumlah buah disajikan pada Tabel 12.
Tabel 11. Pengaruh Pemberian Pupuk Guano terhadap Jumlah Buah
Guano Jumlah Buah (buah)
5 ton/ha 3,39 a
10 ton/ha 4,19 b
15 ton/ha 5,03 c
Ket : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan tidak
berbeda nyata menurut uji BNT pada taraf nyata 5%.

Berdasarkan Tabel 11, diketahui bahwa jumlah buah yang paling banyak
pada pemberian guano 15 ton/ha , sedangkan jumlah buah yang paling sedikit
pada pemberian guano 5 ton/ha.
Tabel 12. Pengaruh Pemberian Pupuk Kotoran Ayam terhadap Jumlah
Buah
Kotoran Ayam Jumlah Buah (buah)
5 ton/ha 3,86 a
10 ton/ha 4,24 b
15 ton/ha 4,51 b
Ket : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan tidak
berbeda nyata menurut uji BNT pada taraf nyata 5%.

Berdasarkan Tabel 12, diketahui bahwa jumlah buah yang paling banyak
pada pemberian pupuk kotoran ayam 15 ton/ha yang tidak berbeda nyata dengan
pemberian pupuk kotoran ayam 10 ton/ha, sedangkan jumlah buah yang paling
sedikit pada pemberian pupuk kotoran ayam 5 ton/ha.
Hasil analisis ragam bobot buah per tanaman menunjukkan bahwa
pemberian pupuk guano dan pupuk kotoran ayam masing-masing berpengaruh
sangat nyata terhadap bobot buah per tanaman. Rata-rata pengaruh pemberian
pupuk guano terhadap bobot buah per tanaman disajikan pada Tabel 13,

10
BIOSCIENTIAE. 2015

sedangkan pengaruh pupuk kotoran ayam terhadap bobot buah per tanaman
disajikan pada Tabel 14.
Tabel 13. Pengaruh Pemberian Pupuk Guano terhadap Bobot Buah per
Tanaman
Guano Bobot Buah per Tanaman (g)
5 ton/ha 915,15 a
10 ton/ha 1269,17 b
15 ton/ha 1735,83 c
Ket : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda
nyata menurut uji BNT pada taraf nyata 5%.

Berdasarkan Tabel 13 diketahui bahwa bobot buah per tanaman yang paling
berat pada pemberian guano 15 ton/ha, sedangkan bobot buah per tanaman yang
paling ringan pada pemberian guano 5 ton/ha.
Sedangkan Tabel 14 menunjukkan bahwa bobot buah per tanaman yang
paling berat pada pemberian pupuk kotoran ayam 15 ton/ha, sedangkan bobot
buah per tanaman yang paling ringan pada pemberian pupuk kotoran ayam 5
ton/ha yang tidak berbeda nyata dengan pemberian pupuk kotoran ayam 10 ton/ha.
Tabel 14. Pengaruh Pemberian Pupuk Kotoran Ayam terhadap Bobot Buah
per Tanaman
Kotoran Ayam Bobot Buah per Tanaman (g)
5 ton/ha 1198,06 a
10 ton/ha 1284,44 a
15 ton/ha 1437,65 b
Ket : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan tidak
berbeda nyata menurut uji BNT pada taraf nyata 5%.
Adapun hasil analisis ragam terhadap bobot buah segar menunjukkan bahwa
pemberian pupuk guano dan pupuk kotoran ayam masing-masing berpengaruh
sangat nyata terhadap bobot buah segar. Rata-rata pengaruh pemberian pupuk
guano terhadap bobot buah segar disajikan pada Tabel 15, sedangkan pengaruh
pupuk kotoran ayam terhadap bobot buah segar disajikan pada Tabel 16.
Tabel 15. Pengaruh Pemberian Pupuk Guano terhadap Bobot Buah Segar
Guano Bobot Buah Segar (g)
5 ton/ha 279,83 a
10 ton/ha 346,12 b
15 ton/ha 400,34 c
Ket : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda
nyata menurut uji BNT pada taraf nyata 5%.

11
BIOSCIENTIAE. 2015

Berdasarkan Tabel 15, diketahui bahwa bobot buah segar yang paling berat
pada pemberian guano 15 ton/ha, sedangkan bobot buah segar yang paling ringan
pada pemberian guano 5 ton/ha. Hasil bobot buah segar yang paling berat pada
pemberian pupuk kotoran ayam 15 ton/ha, sedangkan bobot buah segar yang
paling ringan pada pemberian pupuk kotoran ayam 5 ton/ha (Tabel 16).
Tabel 16. Pengaruh Pemberian Pupuk Kotoran Ayam terhadap Bobot Buah
Segar
Kotoran Ayam Bobot Buah Segar (g)
5 ton/ha 322,09 a
10 ton/ha 340,00 b
15 ton/ha 364,19 c
Ket : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda
nyata menurut uji BNT pada taraf nyata 5%.

Bila berdasarkan bobot buah per hektar, hasil analisis ragam menunjukkan
bahwa pemberian pupuk guano dan pupuk kotoran ayam masing-masing
berpengaruh sangat nyata terhadap bobot buah per hektar. Rata-rata pengaruh
pemberian pupuk guano terhadap bobot buah per hektar disajikan pada Tabel 17,
sedangkan pengaruh pupuk kotoran ayam terhadap bobot buah per hektar
disajikan pada Tabel 18.
Berdasarkan Tabel 17 diketahui bahwa bobot buah per hektar yang paling
berat pada pemberian guano 15 ton/ha, sedangkan bobot buah per hektar yang
paling ringan pada pemberian guano 5 ton/ha. Tabel 18 menunjukkan bahwa
bobot buah per hektar yang paling berat pada pemberian pupuk kotoran ayam 15
ton/ha, sedangkan bobot buah per hektar yang paling ringan pada pemberian
pupuk kotoran ayam 5 ton/ha.
Tabel 17. Pengaruh Pemberian Pupuk Guano terhadap Bobot Buah per
Hektar
Guano Bobot Buah per Hektar (ton)
5 ton/ha 32,58 a
10 ton/ha 45,43 b
15 ton/ha 61,99 c
Ket : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda
nyata menurut uji BNT pada taraf nyata 5%.

12
BIOSCIENTIAE. 2015

Tabel 18. Pengaruh Pemberian Pupuk Kotoran Ayam terhadap Bobot Buah
per Hektar
Kotoran Ayam Bobot Buah per Hektar (ton)
5 ton/ha 42,55 a
10 ton/ha 46,69 b
15 ton/ha 50,77 c
Ket : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda
nyata menurut uji BNT pada taraf nyata 5%
.
Sebagaimana pada pertumbuhan lain khususnya P dan K yang
tanaman, komponen hasil juga berperan dalam peningkatan
menunjukkan bahwa semakin tinggi perkembangan fase generatif tanaman.
dosis pupuk organik yang diberikan, Unsur P adalah unsur hara
maka semakin tinggi komponen hasil esensial penyususn beberapa senyawa
yang dihasilkan. Seiring kunci dan sebagai katalis reaksi-
meningkatnya pertumbuhan atau fase reaksi biokimia penting di dalam
vegetative tanaman, maka fase tanaman. Munawar (2011)
generatif juga akan meningkat. menerangkan bahwa fungsi paling
Harjadi (1989) menguatkan bahwa, utama unsur P adalah keterlibatannya
jika pada komponen pertumbuhan dalam penyimpanan dan transfer
tanaman pada fase vegetatif baik energy di dalam tanaman. Sehingga
maka akan menyebabkan komponen unsur hara P sangat penting sebagai
pada fase generatif juga meningkat. sumber energi untuk pertumbuhan
Komponen hasil yang menunjukan dan metabolisme tanaman seperti
tingkat perkembangan yang semakin pembelahan sel,respirasi dan
tinggi seiring bertambahnya dosis fotosintesis.
pupuk organik berdampak positif Unsur K esensial dalam
kepada hasil tanaman mentimun yang fotosintesis karena terlibat di dalam
dihitung dengan bobot buah per sintesis ATP, produksi dalam
hektar. aktivitas enzim-enzim fotosintesis
Peningkatan komponen hasil (seperti RuBP karboksilase),
dan hasil akibat pengaruh pemberian penyerapan CO2 melalui mulut daun,
pupuk organik terjadi karena selain dan menjaga keseimbangan listrik
mengandung unsur N, pupuk organik selama fotofosforilasi di dalam
juga mengandung unsur hara makro kloroplas. Peranan K dalam sintesis

13
BIOSCIENTIAE. 2015

protein akan memacu konversi nitrat dalam meningkatkan pertumbuhan


ke protein, sehingga meningkatkan dan hasil tanaman. Namun, walaupun
efisiensi penyerapan unsur N tidak terjadi interaksi pada kedua
(Munawar, 2011). Berdasarkan perlakuan tersebut, masing-masing
fungsi dan peranan unsur-unsur hara perlakuan faktor tunggal memberikan
N, P, dan K yang telah dijabarkan, pengaruh dalam meningkatkan
maka pupuk organik yang pertumbuhan dan hasil tanaman
mengandung unsure-unsur hara mentimun.
tersebut diduga kuat dapat KESIMPULAN
meningkatkan pertumbuhan dan Pemberian tunggal pupuk
perkembangan tanaman mentimun. Guano wallet dan pupuk kotoran
Tidak terjadinya interaksi antara ayam masing-masing menunjukkan
pemberian pupuk guano dengan pengaruh yang sangat nyata terhadap
pupuk kotoran ayam terhadap seluruh tinggi tanaman, diameter batang,
variabel pengamatan diduga karena jumlah cabang, diameter buah,
kedua perlakuan tidak mampu panjang buah, jumlah buah segar per
bersinergi (bekerjasama) secara tanaman, bobot buah segar dan bobot
maksimal untuk saling berinteraksi buah per hektar, namun tidak
(timbal-balik) mendukung berpengaruh nyata terhadap umur
pertumbuhan tanaman mentimun berbunga.
yang relatif singkat. Menurut Pemberian tunggal pupuk
Hanafiah (1995), tidak Guano walet dan pupuk kotoran ayam
terjadinya suatu interaksi antara dua terbaik dalam mempengaruhi
faktor perlakuan dapat menunjukkan pertumbuhan dan hasil tanaman
bahwa kedua faktor tersebut tidak mentimun masing-masing adalah
mampu bersinergi (bekerjasama) dengan dosis 15 ton/ha. Interaksi
karena mekanisme kerjanya berbeda antara pemberian pupuk Guano Walet
atau salah satu faktor tidak berperan dan pupuk kandang kotoran ayam
secara optimal atau bahkan bersifat tidak memberikan pengaruh yang
antagonis, yaitu saling menekan nyata terhadap semua variabel
pengaruh masing-masing atau pengamatan.
memiliki peranan yang sama di

14
BIOSCIENTIAE. 2015

Untuk penelitian lanjut Hartatik, W.dan L.R. Widowati.


(2008). Pupuk kandang.
disarankan untuk mencoba pada jenis
http://balittanah.litbang.deptan.
tanah yang lain dengan inrterval go.id/dokumentasi/buku/pupu
k/pupuk4.pdf. Diakses tanggal
maupun pemberian pupuk yang lebih
11 Januari 2013.
beragam. Pupuk kandang kotoran Munawar, A. (2011). Kesuburan
tanah dan nutrisi tanaman.
ayam dan guano walet dapat
Bogor: IPB Press.
digunakan sebagai alternatif pupuk Noor, M. (2001). Pertanian lahan
gambut potensi dan kendala.
atau amelioran bagi pertumbuhan dan
Jakarta: Penerbit Kanisius.
hasil tanaman mentimun (Cucumis Pracaya. (2002). Bertanam sayuran
organik. Jakarta: Penerbit
sativus L.), sehingga bukan lagi
Swadaya.
merupakan ancaman bagi pencemaran Salampak, D. (1993). Studi asam
fenol tanah gambut pedalaman
lingkungan.
dari Berengbengkel pada
DAFTAR PUSTAKA keadaan anaerob. Tesis. Bogor:
Program Pascasarjana Institut
Anonim. (2008). Pupuk guano dari
Pertanian Bogor.
kotoran kelelawar.
Soepardi, G. (1986). Mengubah lahan
http://tumbuh.wordpress.com/
liar menjadi kawasan usaha
2008/03/13/pupuk-guano-dari-
petani transmigrasi. Journal
kotoran-kelelawar/. Diakses
Penelitian dan Pengembangan
tanggal 5 Januari 2013.
Transmigrasi 3: 19-23.
Fakultas Pertanian IPB. (1986).
Sumpena, U. (2002). Budidaya
Gambut pedalaman untuk
mentimun intensif, dengan
lahan pertanian. Kerjasama
mulsa, secara tumpang gilir.
Dinas Pertanian Tanaman
Lembang: Penerbit Swadaya.
Pangan Propinsi Dati I,
Sutanto, R. (2002). Pertanian organik.
Kalimantan Tengah dengan
Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Fakultas Pertanian IPB, Bogor:
Tirta, I.G. (2006). Pengaruh
Fakultas Pertanian IPB.
beberapa jenis media tanam
Hanafiah, K.A. (1995). Dasar-dasar
dan pupuk daun terhadap
ilmu tanah. Jakarta: Raja
pertumbuhan vegetatif
Grasindo Persada.
anggrek jamrud (Dendrobium
Hardjowigeno,S. (1996).
macrophyllum A. Rich.).
Pengembangan lahan gambut
Biodiversitas 7 (1) : 81-84
untuk pertanian suatu peluang
Warintek. (2006). Mentimun. Avaible
dan tantangan. Orasi Ilmiah
athttp://warintek.proggesio,or.
Guru Besar Tetap Ilmu Tanah
id/. Diakses tanggal 10
Fakultas Pertanian IPB.22 Juni
Nopember 2013.
1996.
Harjadi, S.S. (1989). Dasar-dasar
hortikultura. Bogor:
Departemen Budidaya
Pertanian. Fakultas
Pertanian IPB.

15

You might also like