You are on page 1of 8

pISSN:2355-7583 | eISSN:2549-4864

http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kesehatan

Page 1546 of 8

HUBUNGAN GASTROESOPHAGEAL REFLUX DISEASE (GERD) DENGAN


KUALITAS TIDUR PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD
SANJIWANI GIANYAR

I Gusti Lanang Rama Dwi Suputra1*,I Wayan Eka Saputra2

1
Dokter Internship, Departemen Ilmu Penyakit Dalam, RSUD Sanjiwani Gianyar
2
Dokter Spesialis, Departemen Ilmu Penyakit Dalam, RSUD Sanjiwani Gianyar

*) Email korespondensi: Lramasuputra@gmail.com


__________________________________________________________________

Abstract: The Association between Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)


with Sleep Quality of Outpatients in Sanjiwani Gianyar Regional General
Hospital. Gastroesophageal reflux disease (GERD) is a condition defined by the
reflux of gastric acid into the esophagus, resulting in heartburn and regurgitation.
The prevalence of GERD varies approximately 13% globally. GERD is frequently
accompanied with a decrease in quality of sleep, which in turn leads to decreased
daytime productivity. Several problems, including barrett's esophagus and
esophageal adenocarcinoma, are related with nighttime acid reflux. This study aims
to determine the association between GERD and the sleep quality using a cross-
sectional study design and analyzed using the Chi-Square test. Samples were
selected by a consecutive sampling of 104 patients in Sanjiwani Gianyar Regional
General Hospital, Bali, Indonesia from May 2022 to July 2022. The research
instruments were the Pittsburgh sleep quality index (PSQI) and the GERD
questionnaire (GERD-Q). The results showed that the p value=0.002 (p<0.05). In
conclusion, GERD has a substantial link with the sleep quality of outpatients Sanjiwani
Gianyar Hospital. The combination of proton pump inhibitors (PPI) and a healthy
lifestyle helps alleviate GERD symptoms, with or without sleep disturbances.
Keywords : GERD, GERD-Q, Quality of sleep, PSQI

Abstrak: Hubungan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) dengan


Kualitas Tidur pada Pasien Rawat Jalan di RSUD Sanjiwani Gianyar.
Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah suatu penyakit yang ditandai dengan
naiknya asam lambung ke kerongkongan yang menyebabkan keluhan heartburn dan
regurgitasi. Prevalensi GERD di seluruh dunia bervariasi sekitar 13%. GERD sering
dikaitkan dengan penurunan kualitas tidur yang berakhir dengan penurunan
produktivitas di siang hari. Refluks asam lambung di malam hari berkaitan dengan
berbagai komplikasi seperti barret’s esofagus dan adenokarsinoma esofagus.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara GERD dan kualitas tidur
pasien dengan menggunakan desain studi cross sectional dan dianalisis
menggunakan uji Chi Square. Sampel dipilih secara consecutive sampling sebanyak
104 pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani Gianyar, Bali, Indonesia dari
bulan Mei 2022 hingga Juli 2022. Instrumen penelitian berupa pittsburgh sleep
quality indeks (PSQI) dan GERD-questionnaire (GERD-Q). Hasil penelitian
menunjukkan p value=0,002 (p< 0.05). Simpulan, GERD memilki hubungan
terhadap kualitas tidur pasien rawat jalan di RSUD Sanjiwani Gianyar secara
signifikan. Pemberian proton pump inhibitor (PPI) disertai penerapan gaya hidup
yang sehat dapat meperbaiki keluhan GERD dengan atau tanpa gangguan tidur.
Kata Kunci : GERD, GERD-Q, Kualitas tidur, PSQI

Jurnal Ilmu Kesehatan Dan Kedokteran, Vol. 10, No. 2, Februari 2023 1546
PENDAHULUAN
Gastroesophageal reflux disease menyatakan 74% penderita GERD sering
(GERD) adalah penyakit yang ditandai atau setidaknya sekali dalam seminggu
dengan naiknya asam lambung ke dilaporkan memiliki gejala GERD di
kerongkongan, menyebabkan gejala malam hari atau nokturnal GERD
seperti heartburn dan regurgitasi (Maret- (Lindam et al., 2016).
Ouda et al., 2020). GERD merupakan Gangguan tidur dapat berdampak
penyakit gastrointestinal yang umum signifikan terhadap kesehatan dan
terjadi di seluruh dunia yang dapat kualitas hidup individu. Beberapa
mengganggu kualitas hidup, termasuk Penelitian mengatakan kualitas tidur
kualitas tidur seseorang (Prakash yang buruk, waktu tidur yang tidak
Gyawali et al., 2018). Prevalensi global teratur dapat mengurangi kualitas
GERD pada orang dewasa sekitar 13%. seseorang dalam menjalani aktivitasnya
Studi berbasis populasi memperkirakan secara produktif. Kualitas tidur yang baik
bahwa 10-20% populasi dewasa di dapat memberikan efek yang positif bagi
Amerika Serikat mengalami gejala tubuh dalam hal ini dapat meningkatkan
terkait GERD setidaknya sekali produktifitas pada siang hari dan
seminggu. Asia Selatan dan Eropa memperbaiki fungsi psikologis (Lim et
Tenggara memiliki prevalensi GERD al., 2018). Penelitian ini bertujuan untuk
terbanyak sekitar lebih dari 25% (Richter mengetahui hubungan antara GERD dan
& Rubenstein, 2018). Pada tahun 2005- kualitas tidur. Sehingga dapat
2010 di Asia Timur memiliki prevalensi menentukan penatalaksanakan terbaik
sekitar 5,2%-8,5%. Prevalensi gejala yang dapat dilakukan pada penderita
GERD meningkat sekitar 4% per tahun, GERD agar kualitas tidur tetap baik dan
sejalan dengan peningkatan angka kualitas hidup mereka tetap produktif.
obesitas dan penurunan prevalensi
Helicobacter pylori selama beberapa METODE
dekade terakhir (Young et al., 2020). Desain yang digunakan dalam
Sementara itu, di Indonesia prevalensi penelitian ini adalah cross sectional.
GERD terus mengalami peningkatan dan Pengumpulan data dilaksanakan dari
cukup tinggi, di tahun 2016 prevalensi bulan Mei sampai Juli tahun 2022.
penyakit GERD yang terdiagnosis dengan Seluruh penderita rawat jalan yang
menggunakan endoskopi sebesar 22,8% berumur diatas 18 tahun di Poli Penyakit
di Jakarta (Darnindro et al., 2018). dalam RSUD Sanjiwani menjadi populasi
Menurut penelitian yang dilakukan oleh terjangkau. Pemilihan sampel pada
Syam et al. (2017) prevalensi GERD di penelitian ini dilakukan secara
Indonesia adalah 13,3%. consecutive sampling. Jumlah sampel
GERD dapat menyebabkan cedera berdasarkan asumsi prevalensi GERD
pada mukosa esofagus serta memiliki pada populasi sebesar 25% adalah 104
gejala yang mengganggu, seperti sampel.
heartburn dan regurgitasi yang dapat Variabel yang diukur adalah
mempengaruhi kualitas hidup (Lim et al., kualitas tidur sebagai variabel
2018). Refluks cairan lambung di malam tergantung dan GERD sebagai variabel
hari telah terbukti berkaitan dengan bebas. Pengumpulan data dilakukan di
berbagai komplikasi seperti peradangan Poli Penyakit dalam RSUD Sanjiwani
esofagus, striktur peptik, ulserasi Gianyar dengan wawancara
esofagus, barret esofagus dan bahkan menggunakan kuesioner. Instrumenn
adenokarsinoma esofagus. Selain itu, yang digunakan adalah kuesioner
GERD saat tidur sering dikaitkan dengan pittsburgh sleep quality indeks (PSQI)
berbagai manifestasi GERD ekstra- dan GERD-questionnaire (GERD-Q).
esofagus seperti orofaring, laring, dan Kuesioner PSQI digunakan untuk menilai
paru-paru (Fass, 2010). Suatu studi kualitas tidur responden dengan hasil
kohort menyatakan bahwa terdapat interpretasi skor adalah kualitas tidur
hubungan yang signifikan antara GERD baik jika skor ≤ 5 dan kualitas tidur
terhadap gangguan tidur. Studi terbaru buruk jika skor > 5. Sedangkan

Jurnal Ilmu Kesehatan Dan Kedokteran, Vol. 10, No. 2, Februari 2023 1547
kuesioner GERD-Q digunakan untuk Berisi jenis penelitian, waktu dan
menentukan responden menderita GERD tempat penelitian, target/ sasaran,
atau tidak. Hasil interpretasi dari subjek penelitian, prosedur, data dan
kuesioner ini yaitu bila skor GERD-Q instrumen dan teknik pengumpulan data,
adalah ≤ 7 artinya tidak menderita GERD serta teknik analisis data serta hal-hal
dan bila skor GERD-Q adalah 8-18 lain yang berkaitan dengan cara
artinya menderita GERD. penelitiannya.
Kriteria inklusi dalam penelitian
ini meliputi pasien laki-laki atau HASIL
perempuan berusia di atas 18 tahun, Jumlah responden penelitian ini
pasien yang memiliki salah satu dari adalah 104 orang dengan 59,6% (n=62)
gejala GERD tipikal seperti heartburn, diantaranya adalah responden berjenis
regurgitasi, nyeri ulu hati, mual, muntah, kelamin perempuan. Pada kelompok
perut kembung, sering bersendawa dan umur, sebagian besar responden
pasien yang setuju untuk berpartisipasi berumur 35-55 tahun yaitu sebanyak
dalam penelitian ini. Kriteria eksklusi 58,3% (n=41). Pada kelompok pasien
adalah pasien yang mengkonsumsi obat- yang memiliki GERD-Q > 8, sebagian
obatan yang menganggu penilaian besar berjenis kelamin perempuan dan
kualitas tidur seperti antidepressants, berusia 35-55 tahun. Mayoritas
antipsychotic, corticossteroid, responden memiliki pekerjaan 66,3%
antihistamine, dan NSAID, serta memiliki (n=69) dan sudah menikah 67,3%
penyakit penyerta seperti penyakit tiroid, (n=70). Hal ini juga serupa pada
ginjal, jantung, hati, dan anemia kelompok pasien yang memiliki GERD Q
aplastik, wanita hamil dan memiliki > 8 merupakan pasien yang memiliki
riwayat operasi sebelumnya. pekerjaan dan sudah menikah.
Data yang terkumpul kemudian Berdasarkan tingkat pendidikan,
diolah menggunakan SPSS versi 22 for responden pada penelitian ini memiliki
Windows. Karakteristik sampel dianalisis tingkat pendidikan yang rendah
secara univariat dan hubungan antara sebanyak 48,1% dan berpendidikan
GERD dan kualitas tidur dianalisis secara tinggi sebanyak 54 orang. Mayoritas
bivariat dengan uji Chi-Square untuk pasien yang berpendidikan rendah
mengetahui ada atau tidaknya hubungan memiliki GERD-Q > 8 sebanyak 43
yang bermakna di antara dua variabel orang. Karakteristik demografi
dengan interval kepercayaan 95% dan p responden disajikan pada Tabel 1.
dianggap signifikan jika nilainya < 0,05.

Tabel 1. Distribusi Karakteristik Responden


Karakteristik Tidak menderita GERD Menderita GERD
Demografi (GERD-Q <8) (GERD-Q >8) Total
Frekuensi (%) Frekuensi (%)
Jenis Kelamin
Laki-Laki 20 (62,5%) 27 (37,5%) 42 (40,4%)
Perempuan 12 (37,5%) 45 (62,5%) 62 (59,6%)
Usia
18- 35 tahun 10 (31,3%) 22 (30,6%) 38 (36,5 %)
35-55 tahun 17 (53,1%) 42 (58,3%) 41 (39,4 %)
>55 tahun 5 (15,6%) 8 (11,1%) 25 (24,1%)
Status pekerjaan
Bekerja 16 (50%) 53 (73,6%) 69 (66,3%)
Tidak Bekerja 16 (50%) 19 (26,4%) 35 (33,7%)
Status pendidikan
Berpendidikan tinggi 25 (93,7%) 29 (40,3%) 54 (51,9%)
Berpendidikan rendah 7 (6,3%) 43 (59,7%) 50 (48,1%)
Status pernikahan
Menikah 23 (71,9%) 47 (65,3%) 70 (67,3%)
Belum menikah 9 (28,1%) 25 (34,7%) 34 (32,7%)
Total 32 (31,4%) 72 (68,6%)

Jurnal Ilmu Kesehatan Dan Kedokteran, Vol. 10, No. 2, Februari 2023 1548
Pada penelitian ini didapatkan tidak menderita GERD memiliki kualitas
bahwa responden yang mendapatkan tidur yang buruk sebanyak 8 orang dan
skor GERD-Q > 8 atau menderita GERD yang memiliki kualitas tidur yang baik
sebanyak 72 orang dan yang tidak adalah 24 orang. Hasil uji Chi Square
menderita GERD sebanyak 32 orang. pada studi ini menunjukkan nilai p value
Responden yang menderita GERD dan sebesar 0.002 (p<0.05) artinya bahwa
mengalami kualitas tidur yang buruk terdapat hubungan antara GERD dengan
sebanyak 42 orang, sementara 30 kualitas tidur pasien secara signifikan
penderita lainnya memiliki kualitas tidur (Tabel 2).
yang baik. Sedangkan responden yang

Tabel 2. Uji Chi-Square GERD Terhadap Kualitas Tidur


Kualitas tidur Kualitas tidur
GERD baik buruk Total Nilai p
Frekuensi (%) Frekuensi (%)
Tidak menderita
24 (23,1%) 8 (7,7%) 32 (30,8%)
GERD (GERD-Q < 8)
0.002
Menderita GERD
30 (28,8%) 42 (84,0%) 72 (69,2%)
(GERD-Q > 8)
Total 54 (51,9%) 60 (48,1%)

PEMBAHASAN pengobatan secara dini oleh dokter


Sebanyak 104 pasien berpartisipasi terkait keluhan yang mereka alami.
dalam penelitian ini, dengan mayoritas Pada studi ini memperlihatkan
pasien yang memiliki GERD-Q >8 adalah sebagian besar responden berstatus
wanita. Hal ini mirip dengan pendapat menikah dan yang memiliki GERD-Q >8
dari Fakhre Yaseri (2017) di Iran, bahwa juga mayoritas sudah berstatus
mayoritas pasien yang menderita menikah. Hal ini menunjukkan bahwa
penyakit gastrointestinal (GERD) stress dalam hubungan pernikahan
sebanyak 60,5% adalah perempuan. dapat memicu terjadinya GERD. Hasil ini
Hormon estrogen dan progesteron mirip dengan temuan oleh Delshad et al.
merupakan hormon pada perempuan (2020) di Iran yang mendapatkan 67%
yang salah satunya berfungsi untuk yang menderita GERD sudah menikah.
merelaksasikan otot pada saluran Sebagian besar responden penelitian ini
pencernaan, salah satunya yaitu lower sudah bekerja dan kelompok dengan
esophageal spichter (LES) yang GERD-Q > 8 mayoritas juga sudah
merupakan faktor utama terjadinya memiliki pekerjaan. Pekerjaan dengan
GERD. Adanya pengaruh hormon beban dan tanggung jawab yang
estrogen oleh wanita berupa anti- terlampau berat dapat memicu
inflamasi estrogen dan resistensi epitel terjadinya stres. Selain itu bekerja di
esofagus terhadap refluks kemungkinan lingkungan yang tidak nyaman juga
besar menjadi alasan lain perbedaan dapat mengakibatkan stres pada
jenis kelamin tersebut (Badillo, 2014). seseorang. Kondisi psikologis seperti
Mayoritas pasien yang memiliki GERD-Q stress, cemas dan depresi sering
> 8 dalam penelitian ini memiliki tingkat dikaitkan dengan peningkatan asam
pendidikan yang rendah, hal ini sama lambung. (Delshad et al., 2020).
dengan responden yang diteliti oleh Penelitian tentang kualitas tidur
Khodamoradi et al. (2017) bahwa pasien terhadap penderita GERD telah banyak
memiliki tingkat pendidikan rendah lebih dilakukan secara global namun belum
berisiko mengalami gejala GERD banyak di Indonesia. Mayoritas studi
sebanyak 1,43 kali. Masyarakat dengan yang meneliti tentang hal ini tampaknya
pendidikan tinggi cenderung memiliki setuju bahwa GERD menurunkan
gaya hidup sehat dan memperoleh kualitas tidur seseorang. Pada penelitian
ini, responden yang tidak menderita

Jurnal Ilmu Kesehatan Dan Kedokteran, Vol. 10, No. 2, Februari 2023 1549
GERD memiliki kualitas tidur baik yang responden mengalami keluhan seperti
lebih banyak. Sedangkan mayoritas heartburn dan regurgitation.
responden yang menderita GERD Sebuah studi kohort oleh Lindam et
memiliki kualitas tidur yang buruk. Hasil al. (2016) juga menyatakan bahwa
analisis berdasarkan uji chi square GERD berhubungan dengan gangguan
didapatkan nilai p value sebesar 0.002 tidur secara signifikan dengan RR: 1.41
(p<0,05) artinya bahwa secara signifikan (CI 95%: 1.14–1.75). Tidur dapat
terdapat hubungan antara GERD dengan mengubah mekanisme fisiologis yang
kualitas tidur pada pasien rawat jalan di bertanggung jawab terhadap
Poli Penyakit Dalam RSUD Sanjiwani pembersihan esofagus (Fujiwara et al.,
Gianyar. Hal ini senada dengan 2012) Hubungan GERD dan kualitas
penelitian oleh Ju et al. (2013) yang tidur berhubungan dengan pengosongan
menyimpulkan bahwa pasien dengan lambung yang terjadi lebih lambat
gejala GERD mengalami penurunan selama tidur. Keterlambatan
kualitas tidur. Studi tersebut pengosongan lambung ini dapat
menyatakan bahwa GERD memiliki risiko menyebabkan refluks pada malam hari
3,5 kali menyebabkan kualitas tidur yang melalui peningkatan tekanan intragastrik
buruk. Pada umumnya, kualitas tidur dan distensi pada fundus lambung.
dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor Transient LES relaxation (TLSR)
seperti gaya hidup, riwayat penyakit, memainkan peran penting dalam
tingkat stress, emosional, kelelahan, patogenesis GERD. Namun, TLSR secara
motivasi, nutrisi dan lingkungan. nyata dihambat selama tidur (Lim et al.,
Penelitian oleh On et al. (2017) juga 2018).
mendapatkan hasil yang serupa yaitu Penurunan aliran saliva dan
terdapat hubungan yang bermakna frekuensi menelan juga berperan penting
antara GERD dan kecemasan dan pada mekanisme GERD terhadap
kualitas tidur yang buruk dengan gangguan tidur. Selama tidur, sekresi
masing-masing OR yaitu 2,7 terhadap dan aliran saliva mengalami penurunan
kecemasan dan OR 1,8 terhadap kualitas secara signifikan (Shibli et al., 2020).
tidur yang buruk. Frekuensi menelan juga menurun selama
Salah satu keluhan penting yang tidur yang menyebabkan menurunnya
dapat mengurangi kualitas tidur dan gerakan peristaltik pada esofagus.
gangguan tidur pada pasien GERD adalah Penurunan fungsi-fungsi ini dikaitkan
keluhan heartburn yang membangunkan dengan lambatnya pembersihan asam
pasien dari tidur di malam hari. Sekitar lambung pada esofagus dan
47% -57% dari pasien GERD dilaporkan mengakibatkan paparan asam lambung
mengalami heartburn yang yang berkepanjangan serta menghambat
membangunkan mereka dari tidur pada alkalisasi dan normalisasi pH esofagus
malam hari (Jung et al., 2010). Pada setelah refluks asam lambung terjadi
populasi umum, sekitar seperempat dari (Fujiwara et al., 2012).
penderita GERD melaporkan keluhan Terdapat perbedaan mencolok
heartburn yang sering membangunkan dalam pola refluks asam lambung pada
mereka dari tidur. Sementara heartburn saat terjaga dan tertidur. Umumnya,
pada malam hari telah dianggap oleh GERD yang terjadi saat sedang terjaga
banyak peneliti sebagai mekanisme sering terjadi secara postprandially dan
dasar dan paling penting terhadap berlangsung dalam waktu singkat karena
penurunan kualitas tidur pada pasien pembersihan asam esofagus yang cepat.
GERD (Lim et al., 2018). Berdasarkan TLSR bertanggung jawab terhadap
studi cross sectional yang dilakukan oleh kejadian GERD selama waktu terjaga
Teimouri & Amra (2021) pada (Jung et al., 2010). Sedangkan, GERD
mahasiswa kedokteran di Isfahan selama tidur terjadi terutama saat stage
University of Medical Sciences, 2 NREM dan sering berlangsung lama
didapatkan bahwa GERD memiliki karena pembersihan asam esofagus
hubungan yang signifikan terhadap yang lebih lambat oleh karena
kualitas tidur dengan mayoritas menurunnya fungsi fisiologis seperti

Jurnal Ilmu Kesehatan Dan Kedokteran, Vol. 10, No. 2, Februari 2023 1550
menelan, sekresi air liur, dan peristaltik melalui hasil polisomnografi tersebut
esofagus (Fass, 2010). (Orr et al., 2005). Data mengenai
Adanya kualitas tidur yang buruk dampak fundoplikasi pada parameter
dan gangguan tidur baru-baru ini tidur masih sangat terbatas. Penerapan
ditambahkan ke dalam daftar pola hidup yang baik untuk mencegah
manifestasi ekstra-esofagus dari GERD, refluks asam lambung juga sangat
studi terbaru telah menemukan adanya penting untuk dilaksanakan oleh
hubungan dua arah antara GERD dan penderita GERD, seperti tidak berbaring
kualitas tidur. GERD telah terbukti atau tidur setalah makan, menghindari
mempengaruhi tidur dengan makanan pedas dan berlemak tinggi dan
membangunkan pasien dari tidur pada minuman kopi dan alkohol. Jika memiliki
malam hari (Fujiwara et al., 2012). berat badan yang sudah terlalu berat,
Sementara itu, kualitas tidur yang buruk disarankan untuk menurunkan ke berat
dapat berdampak tidak baik pada GERD badan yang ideal (Lim et al., 2018).
dengan meningkatkan sensitivitas asam
intra-esofagus (hipersensitivitas KESIMPULAN
esofagus). Terdapat potensi ”lingkaran GERD merupakan penyakit
setan” dimana GERD menyebabkan gastrointestinal yang umum terjadi yang
kualitas tidur yang buruk dan dapat mengganggu kualitas hidup,
selanjutnya meningkatkan sensitivitas termasuk kualitas tidur seseorang. Hasil
rangsangan intra-esofagus yang penelitian ini menemukan adanya
sebaliknya semakin memperburuk GERD hubungan yang signifikan antara GERD
(Shibli et al., 2020). dengan kualitas tidur pasien rawat jalan
Proton Pump Inhibitor (PPI) di Poli Penyakit Dalam RSUD Sanjiwani
merupakan pengobatan standar untuk Gianyar. PPI merupakan modalitas terapi
memperbaiki keluhan GERD. Hingga saat yang efektif dalam mengendalikan gejala
ini, tidak ada banyak perbedaan antara regurgitasi dan heartburn di malam hari
pengobatan GERD dengan gangguan termasuk gangguan tidur pada penderita
tidur dan GERD secara umum. Namun GERD. Perubahan pola hidup yang baik
penatalaksanaan yang lebih agresif dapat memperbaiki keluhan GERD secara
dapat memperbaiki kualitas tidur umum.
penderita GERD dan mengurangi risiko Penelitian ini memiliki beberapa
komplikasi oleh GERD nokturnal keterbatasan, antara lain waktu
(Delshad et al., 2020). Salah satu studi wawancara dengan jumlah responden
randomized controlled trial oleh Johnson yang sangat terbatas. Selain itu,
et al. (2005) menyimpulkan bahwa penurunan kualitas tidur pasien dapat
esomeprazole dengan dosis 40 mg dan disebabkan oleh kecemasan dan depresi
20 mg dapat meringankan keluhan GERD yang mungkin tidak terdiagnosis.
pada malam hari. Kedua dosis Pemeriksaan endoskopi tidak dilakukan
esomeprazole menghasilkan dalam penelitian ini, sehingga
peningkatan kualitas tidur dan penegakan diagnosis GERD hanya
produktivitas kerja di siang hari. berdasarkan skor dari GERD-Q. Namun,
Meskipun dosis PPI yang lebih tinggi hasil penelitian ini dapat diterapkan
diyakini memiliki durasi kerja obat yang untuk pelayanan kesehatan primer,
lebih lama, akan tetapi belum ada studi korelasi GERD dan kualitas tidur dapat
yang menyatakan memberikan efek dinilai dengan menggunakan kuesioner
yang lebih baik terhadap keluhan GERD-Q dan PSQI.
heartburn dan regurgitasi di malam hari
(Jung et al., 2010). Studi lain yang DAFTAR PUSTAKA
menggunakan polisomnografi Badillo, R. (2014). Diagnosis and
menemukan bahwa rabeprazole dapat treatment of gastroesophageal
mengurangi refluks asam lambung dan reflux disease. World Journal of
memperbaiki kualitas tidur secara Gastrointestinal Pharmacology and
subjektif. Namun, studi tersebut belum Therapeutics, 5(3), 105.
menunjukkan perbaikan secara objektif

Jurnal Ilmu Kesehatan Dan Kedokteran, Vol. 10, No. 2, Februari 2023 1551
https://doi.org/10.4292/wjgpt.v5.i Research, 75(6), 551–555.
3.105 https://doi.org/10.1016/j.jpsychore
Darnindro, N., Manurung, A., Mulyana, s.2013.10.004
E., & Harahap, A. (2018). Jung, H., Choung, R. S., & Talley, N. J.
Prevalence of Gastroesophageal (2010). Gastroesophageal Reflux
Reflux Disease (GERD) in Dyspepsia Disease and Sleep Disorders:
Patients in Primary Referral Hospital Evidence for a Causal Link and
(Vol. 19, Issue 2). Therapeutic Implications. Journal of
Delshad, S. D., Almario, C. v., Chey, W. Neurogastroenterology and Motility,
D., & Spiegel, B. M. R. (2020). 16(1), 22–29.
Prevalence of Gastroesophageal https://doi.org/10.5056/jnm.2010.
Reflux Disease and Proton Pump 16.1.22
Inhibitor-Refractory Symptoms. Khodamoradi, Z., Gandomkar, A.,
Gastroenterology, 158(5), 1250- Poustchi, H., Salehi, A., Imanieh, M.
1261.e2. H., Etemadi, A., & Malekzadeh, R.
https://doi.org/10.1053/j.gastro.20 (2017). Prevalence and Correlates
19.12.014 of Gastroesophageal Reflux Disease
Fakhre Yaseri, H. (2017). Gender is a risk in Southern Iran: Pars Cohort
factor in patients with Study. Middle East Journal of
gastroesophageal reflux disease. Digestive Diseases, 9(3), 129–138.
Medical Journal of the Islamic https://doi.org/10.15171/mejdd.20
Republic of Iran, 31(1), 336–338. 17.63
https://doi.org/10.14196/mjiri.31.5 Lim, K. G., Morgenthaler, T. I., & Katzka,
8 D. A. (2018). Sleep and Nocturnal
Fass, R. (2010). Effect of Gastroesophageal Reflux: An
gastroesophageal reflux disease on Update. In Chest (Vol. 154, Issue 4,
sleep. Journal of Gastroenterology pp. 963–971). Elsevier Inc.
and Hepatology (Australia), https://doi.org/10.1016/j.chest.20
25(SUPPL. 1). 18.05.030
https://doi.org/10.1111/j.1440- Lindam, A., Ness-Jensen, E., Jansson, C.,
1746.2009.06210.x Nordenstedt, H., Åkerstedt, T.,
Fujiwara, Y., Arakawa, T., & Fass, R. Hveem, K., & Lagergren, J. (2016).
(2012). Gastroesophageal reflux Gastroesophageal reflux and sleep
disease and sleep disturbances. In disturbances: A bidirectional
Journal of Gastroenterology (Vol. association in a population-based
47, Issue 7, pp. 760–769). cohort study, the HUNT study.
https://doi.org/10.1007/s00535- Sleep, 39(7), 1421–1427.
012-0601-4 https://doi.org/10.5665/sleep.5976
Johnson, D. A., Orr, W. C., Crawley, J. A., Maret-Ouda, J., Markar, S. R., &
Traxler, B., McCullough, J., Brown, Lagergren, J. (2020).
K. A., & Roth, T. (2005). Effect of Gastroesophageal Reflux Disease: A
Esomeprazole on Nighttime Review. JAMA, 324(24), 2536–
Heartburn and Sleep Quality in 2547.
Patients with GERD: A Randomized, https://doi.org/10.1001/jama.2020
Placebo-Controlled Trial. The .21360
American Journal of On, Z. X., Grant, J., Shi, Z., Taylor, A.
Gastroenterology, 100(9), 1914– W., Wittert, G. A., Tully, P. J.,
1922. Hayley, A. C., & Martin, S. (2017).
https://doi.org/10.1111/j.1572- The association between
0241.2005.00285.x gastroesophageal reflux disease
Ju, G., Yoon, I.-Y., Lee, S. D., & Kim, N. with sleep quality, depression, and
(2013). Relationships between sleep anxiety in a cohort study of
disturbances and gastroesophageal Australian men. Journal of
reflux disease in Asian sleep clinic Gastroenterology and Hepatology,
referrals. Journal of Psychosomatic

Jurnal Ilmu Kesehatan Dan Kedokteran, Vol. 10, No. 2, Februari 2023 1552
32(6), 1170–1177. gastroesophageal reflux disease
https://doi.org/10.1111/jgh.13650 (GERD) and sleep: An important
Orr, W. C., Goodrich, S., & Robert, J. relationship that is commonly
(2005). The effect of acid overlooked. In Journal of Clinical
suppression on sleep patterns and Gastroenterology (Vol. 54, Issue 8,
sleep-related gastro-oesophageal pp. 663–674). Lippincott Williams
reflux. Alimentary Pharmacology and Wilkins.
and Therapeutics, 21(2), 103–108. https://doi.org/10.1097/MCG.0000
https://doi.org/10.1111/j.1365- 000000001382
2036.2005.02310.x Syam, A., Putri, L., Rahardja, C., & Utari,
Prakash Gyawali, C., Kahrilas, P. J., A. (2017). Prevalence of
Savarino, E., Zerbib, F., Mion, F., gastroesophageal reflux disease and
Smout, A. J. P. M., Vaezi, M., Sifrim, its risk factors in rural area. Indones
D., Fox, M. R., Vela, M. F., Tutuian, J Gastroenterol Hepatol Dig Endosc,
R., Tack, J., Bredenoord, A. J., 18(1), 9–14.
Pandolfino, J., & Roman, S. (2018). Teimouri, A., & Amra, B. (2021).
Modern diagnosis of GERD: The Association between sleep quality
Lyon Consensus. In Gut (Vol. 67, and gastroesophageal reflux in
Issue 7, pp. 1351–1362). BMJ medical students. Middle East
Publishing Group. Journal of Digestive Diseases,
https://doi.org/10.1136/gutjnl- 13(2), 139–144.
2017-314722 https://doi.org/10.34172/mejdd.20
Richter, J. E., & Rubenstein, J. H. (2018). 21.217
Presentation and Epidemiology of Young, A., Kumar, M. A., & Thota, P. N.
Gastroesophageal Reflux Disease. (2020). GERD: A practical approach.
Gastroenterology, 154(2), 267– Cleveland Clinic Journal of Medicine,
276. 87(4), 223–230.
https://doi.org/10.1053/j.gastro.20 https://doi.org/10.3949/ccjm.87a.1
17.07.045 9114
Shibli, F., Skeans, J., Yamasaki, T., &
Fass, R. (2020). Nocturnal

Jurnal Ilmu Kesehatan Dan Kedokteran, Vol. 10, No. 2, Februari 2023 1553

You might also like