You are on page 1of 9

Vol. 10, No.

1, 2022: 79-87

The Role of Green Tourism Perception, Environmental Concern and Intention of


Participation in Green Tourism on Environmentally Responsible Tourism Behavior

Stella Alvianna1, Syarif Hidayatullah2*, Irany Windhyastiti3, Umu Khouroh4


1
Program Diploma Kepariwisataan, Universitas Merdeka Malang, Jl. Bandung, Malang,
Indonesia
234
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Merdeka Malang, Jl Terusan Raya Dieng
62-64, Malang, Indonesia
*syarif_ok@yahoo.com

Abstract
The concept of green tourism has been promoted in several countries to reduce carbon emissions
resulting from tourism management and hotel operator practices. Thus, environmental
development is very important to minimize the environmental impact of declining tourists due to
attraction to nature-based destinations. Therefore, structured tourism activities are required, and
attractiveness for tourism sustainability assessment of progress is a high priority. Our research
model tends to examine and analyze aspects of tourist behavior towards green tourism
sustainability and investigate the relevant linkages to see their tourism behavior that is
environmentally responsible. The location of this study is in Batu City, with a total sample of 300
people who have visited Batu City. The variables in this study consist of the independent variable
(X) there are 2 variables (Green Tourism Perception (GTP) and Environmental Concern (EC))
the variable between the Intention of Participation in Green Tourism (IPGT) (Z) and the
dependent variable: Environmentally Responsible Tourism Behavior (ERTB) (Y) with analysis
technique using regression test of 2 models. The results show that: 1) the direct effect of Green
Tourism Perception (GTP) on Environmentally Responsible Tourism Behavior (ERTB) was not
significant, 2) the direct effect of GTP on ERTB was not significant, 3) the relationship between
GTP and ERTB would be significant if mediated by Intention of Participation in Green Tourism
(IPGT)

Keywords: Green Tourism, Tourism, Tourism Behavior

PENDAHULUAN pada tiga dimensi pembangunan berkelanjutan


Dalam dekade terakhir, keraguan atas (masyarakat, lingkungan, dan ekonomi) untuk
tantangan lingkungan telah meningkat, dan mencapai keberlanjutan dan meningkatkan
pemanasan global, perubahan iklim, efek gas rumah pertumbuhan hijau di antara berbagai industri.
kaca (GRK), dan polusi telah terjadi di mana-mana Namun, pertumbuhan hijau di antara orang-orang
dan terutama disebabkan oleh aktivitas manusia didirikan melalui dorongan komitmen mereka
yang menghasilkan emisi karbon (Ahmad et al., terhadap kegiatan hijau dan lingkungan perilaku
2018), konsumsi energi yang berlebihan dan air, dan yang bertanggung jawab.
penyalahgunaan sumber daya alam (Chan & Wong, Industri pariwisata adalah sektor yang
2006) (Gössling, 2002) (Freudenburg & Muselli, berkembang pesat dan mungkin akan menjadi
2013). Sejak saat itu, masalah lingkungan tidak sumber utama global emisi gas rumah kaca (GRK).
dapat dihindari, yang menghasut intervensi cepat Pertumbuhannya dapat divisualisasikan sebagai
dari masyarakat kontemporer untuk pedang bermata dua di bahwa pariwisata melibatkan
mempromosikan pembangunan berkelanjutan, untuk penyerapan energi premium, dan kontribusi besar
melindungi keanekaragaman hayati, dan untuk terhadap timbulan sampah dan emisi CO2 melalui
menghadapi tantangan perubahan iklim (Hill & berbagai fungsi dan operasinya (Santamouris et al.,
Gale, 2012). Dengan demikian, perlu untuk bekerja 1996) di satu sisi, dan sumber pertumbuhan

79
ekonomi dan basis budaya yang memperkaya bagi No Prinsip Ekoturism
masyarakat (Blengini, 2009) di sisi lain. Selama digunakan secara langsung untuk membina,
bertahun-tahun, penelitian tentang keberlanjutan melestarikan, dan meningkatkan kualitas
pariwisata telah meningkat pesat karena kawasan pelestarian
kontribusinya yang besar pariwisata terhadap 4 Masyarakat berpartisipasi dalam perencanaan
pengembangan ekowisata, yang didalamnya
pembangunan ekonomi. Oleh karena itu, konsep termasuk pengawasan serta peran aktif
pariwisata hijau telah dipromosikan di beberapa masyarakat
negara untuk mengurangi emisi karbon yang 5 Keuntungan secara nyata terhadap ekonomi
dihasilkan dari pengelolaan wisata dan hotel praktik masyarakat dari adanya kegiatan ekowisata dapat
operator. Dengan demikian, pembangunan mendorong masyarakat untuk menjaga
lingkungan sangat penting untuk meminimalkan kelestarian kawasan alam
dampak lingkungan penurunan wisatawan karena 6 Menjaga keharmonisan dengan alam merupakan
daya tarik ke destinasi berbasis alam. Oleh karena upaya pengembangan termasuk pada
itu, pariwisata terstruktur kegiatan yang diperlukan, pengembangan fasilitas dan utilitas agar tetap
selaras dengan alam. Apabila terjadi
dan daya tarik untuk penilaian keberlanjutan ketidakselarasan dengan alam akan dapat
pariwisata untuk kemajuan adalah prioritas tinggi merusak produk wisata ekologis ini, sehingga
(Asmelash & Kumar, 2019) sejauh mungkin hindarkan dari penggunaan
Disisi lain sektor pariwisata dipandang minyak dan mengkonservasi flora dan fauna
sebagai industri yang bebas polusi, jika serta menjaga keaslian budaya
dibandingkan dengan industry manufaktur, 7 Pada umumnya daya dukung lingkungan lebih
pertambangan, dan pengolahan kayu serta garmen, rendah dibandingkan dengan daya dukung
dimana industri ini lebih cenderung menimbulkan kawasan buatan, meski permintaan yang tinggi
polusi. Pariwisata yang selama ini dikenal sebagai namun daya dukunglah yang membatasi
8 Apabila suatu kawasan pelestarian
pariwisata modern, dimana kegiatan perjalanan dikembangkan untuk ekowisat, maka devisa dan
wisatanya dilakukan oleh orang dalam jumlah besar belaja wisatawan didorong semakin besar untuk
melalui tour operator, namun pergesaran waktu dinikmati oleh negara atau negara bagian.
membuat dampak negative dari adanya kegiatan
wisata ini mulai terlihat dengan adanya kerusakan Dalam studi ini, menggunakan model yang
lingkungan dan degradasi sosial budaya. Maka, mendukung niat wisatawan untuk melakukan pro-
untuk mengantisipasi dampak negatif ini, lingkungan perilaku yang bergantung pada tiga
terbentuklah alternatif ecotourism yang lebih variabel psikologis: 1) reaksi yang menguntungkan
diidentikkan dengan nature tourism. Ekowisata atau tidak menyenangkan (sikap); 2) pengaruh sosial
merupakan jenis pariwisata yang berwawasan yang menghasut perilaku (norma subjektif), dan 3)
lingkungan dan berkaitan erat dengan prinsip persepsi kemudahan melakukan perilaku (perceived
konservasi, dimana melalui aktivitas ini wisatawan behavioral control). Oleh karena itu, teori perilaku
akan diajak untuk melihat alam lebih dekat dan terencana (TPB) bertujuan untuk menjadi prediktor
menikmati keaslian alam dengan begitu wisatawan yang akurat dari niat perilaku individu. Menurut Li
akan tergugah untuk mencintai alam dan et al. (2019), konsumen bersedia membeli peralatan
menjaganya. Kegiatan ini dianggap dapat jauh lebih hemat energi untuk mengurangi konsumsi energi
bijak daripada pariwisata modern, dimana dalam dan karbon emisi penggunaan sehari-hari. Sejumlah
kegiatan back to nature wisatawan melakukan penelitian meneliti perilaku lingkungan dan sikap
kegiatan pariwisata yang bersifat alami, namun tetap konsumen dan perilaku lingkungan terhadap tingkat
menjaga kualitas, keutuhan, dan kelestarian alam konsumsi produk hijau dan pro-lingkungan
serta budaya. The Ecotourism Society (Wood, 1999) pembelian (Uddin & Khan, 2018) dan konsumsi
mengatakan ada delapan prinsip ecotourism (Tabel makanan hijau (Smith et al., 2007).
1). Sementara beberapa peneliti berpendapat
bahwa TPB menafsirkan pertimbangan kecil untuk
Tabel 1. Delapan (8) Prinsip Ekoturism interaksi antara tiga prediktor dan demografi faktor
No Prinsip Ekoturism (Cozzio et al., 2018), hanya beberapa penelitian
1 Aktivitas wisatawan hasus dapat mencegah dan yang membahas dampak niat perilaku wisatawan
menanggulangi dampak negative terhadap alam
internasional di konteks keberlanjutan pariwisata
dan budaya, dengan cara penanggulangannya
disesuaikan oleh sifat dan karakter dari alam dan hijau dan degradasi lingkungan dan upaya untuk
budaya setempat menentukan beberapa aspek yang mempengaruhi
2 Mendidik wisatawan dan masyarakat setempat niat perilaku wisatawan internasional untuk segera
akan pentingnya konservasi lingkungan, dengan mempertimbangkan perilaku pariwisata yang
proses Pendidikan yang langsung dilakukan di bertanggung jawab terhadap lingkungan. Terlepas
alam dari kumpulan studi yang berfokus pada
3 Pengaturan pendapatan langsung untuk kawasan keberlanjutan pariwisata hijau, hanya sedikit yang
ekowisata dan menajemen pengelola kawasan memperhatikan keberlanjutan pariwisata hijau
pelestarian. Retribusi dan conservation tax
persepsi wisatawan internasional di tujuan tertentu

80
(misalnya, pulau-pulau kecil) yang berfokus pada menunjukkan perlunya menambahkan variabel pro-
niat perilaku baik dalam mengurangi degradasi sosial ke model TPB, yang telah berhasil dan
lingkungan dan mempromosikan lingkungan pragmatis secara luas di beberapa studi untuk
perlindungan,dan dengan demikian mencapai menjelaskan berbagai aspek perilaku lingkungan,
pertumbuhan hijau. Tidak hanya pulau-pulau kecil seperti perawatan kesehatan berkelanjutan (Al-
di daerah, tetapi mereka melestarikan lingkungan Talabani et al., 2019), hotel hijau (Huang et al.,
ekologi asli dan memelihara fauna dan flora khusus. 2014), studi pariwisata (Hsu & Huang, 2012),
Selanjutnya, dampak pada pembangunan persewaan rumah (Zheng et al., 2019),
berkelanjutan pariwisata pulau adalah serius dan pembangunan pedesaan (Hermawan et al., 2021),
melibatkan seruan mendesak bagi wisatawan untuk moda transportasi (Hidayatullah et al., 2020),
meningkatkan upaya di sekitar perlindungan memungut sampah di kawasan lindung(Brown et
lingkungan. al., 2010), berbagi sepeda perkotaan untuk
Sebagian besar literatur dalam pariwisata bersepeda liburan (Aquarita et al., 2016), pertanian
keberlanjutan bertujuan untuk belajar di negara- berkelanjutan (Prayudi & Herastuti, 2020),
negara maju secara ekonomi, dan sangat sedikit pendidikan berkelanjutan (Saepudin et al., 2019),
studi yang menyelidiki negara-negara berkembang, pariwisata warisan berkelanjutan (Maryani &
belum lagi negara kecil. Selain itu, menyelidiki Logayah, 2014), berkelanjutan konsumsi
aspek perilaku konsumen untuk pertumbuhan hijau (Hidayatullah et al., 2018), pelatihan masyarakat
dan kesadaran mereka tentang lingkungan dan (Agustino et al., 2022), dan makanan lokal
mengetahui peran yang dimainkan konsumen dalam (Syntiadewi et al., 2022).
memperbaiki pengurangan degradasi lingkungan
merupakan topik penting dalam pariwisata. Jadi, Attitude
untuk menjembatani kesenjangan dalam literatur, Sikap didefinisikan sebagai perasaan senang
penelitian ini berkontribusi pada literatur dengan atau tidak suka yang selaras dengan tindakan
menyelidiki aspek inovatif dari perilaku konsumen tertentu untuk melakukan suatu perilaku.
terhadap pengurangan degradasi lingkungan di Kota Selanjutnya, sikap dinyatakan sebagai evaluasi
Batu. kinerja positif atau negatif perilaku itu. Studi
Dalam penelitian ini, bertujuan untuk sebelumnya menemukan bahwa ada dua jenis sikap:
menganalisis aspek perilaku pengunjung tempat tipe tertentu dan tipe umum. Sedangkan tipe sikap
wisata di Kota Batuyang dihubungkan dengan green umum menjelaskan sikap terhadap lingkungan
tourism di industri pariwisata. Dengan demikian, tantangan, jenis sikap tertentu, di sisi lain,
penelitian ini relevan untuk digunakan secara efektif menunjukkan sikap terhadap produk hijau
dalam strategi pemasaran hijau untuk manfaat (Septiandari et al., 2021).
lingkungan, masyarakat, dan perusahaan yang
berkelanjutan. Seperti dibahas di atas, kontribusi Subjective Norm
penelitian kami tidak hanya valid dalam literatur Norma subjektif secara teoritis ditentukan
tetapi juga menunjukkan implikasi manajerial dan sebagai tekanan sosial yang dirasakan untuk terlibat
mempromosikan hasil akhirnya kepada praktisi. atau tidak dalam perilaku. Tepatnya, tekanan sosial
berasal dari pendapat teman dari mulut ke mulut dan
KAJIAN PUSTAKA anggota keluarga. Dalam masyarakat kontemporer,
Theory of Planned Behavior dari mulut ke mulut menjadi hal yang vital dalam
Wisatawan mencari destinasi wisata yang penyebarannya dan menghubungkan individu
alamnya menarik dan sumber daya budaya yang ada dengan informasi tentang degradasi lingkungan dan
diikuti oleh keragaman yang besar dari beberapa lebih lanjut menumbuhkan perilaku pro-lingkungan
aspek dan warisan yang berharga. Dengan demikian, individu (Sweeney et al., 2014) (Zharfaningrum et
destinasi wisata menawarkan pengalaman yang al., 2020) (Hidayatullah, Sutikno, et al., 2021).
diinginkan dari wisatawan. Akibatnya, lingkungan
perilaku pariwisata yang bertanggung jawab muncul Green Tourism Perception (GTP)
untuk menyelidiki persepsi wisatawan tentang Masyarakat semakin sadar akan keterbatasan
keberlanjutan pariwisata hijau dan meningkatkan sumber daya alam dan dampak negatif pariwisata
pengalaman mereka tanpa merusak lingkungan ketika datang ke tindakan lingkungan yang tidak
sensitivitas di destinasi wisata kota Batu. Oleh teridentifikasi (Arenas Amado et al., 2017) Persepsi
karena itu, peneliti menggunakan teori perilaku individu muncul dari perspektif yang berbeda, yaitu
terencana untuk prediksi lebih lanjut perilaku sikap individu, tekanan sosial, atau sikap individu
bertanggung jawab lingkungan wisatawan. Teori kepedulian terhadap isu-isu lingkungan yang
perilaku terencana adalah teorema psikologi meyakinkan mereka untuk melakukan perilaku
diperpanjang diusulkan oleh Ajzen (1991). Teori ini tertentu yang positif atau negatif mempengaruhi
merupakan salah satu teori utama yang diteliti untuk individu yang bersangkutan. Selain itu, persepsi
menjelaskan perilaku individu (Abdulasalm wisatawan menganggap wisatawan kesadaran dan
Miskeen et al., 2015). Banyak peneliti sebelumnya pengetahuan tentang masalah dan tantangan

81
lingkungan yang dihadapi dunia, seperti perubahan yang luas dan prediksi yang sukses dari perilaku
iklim. Memahami persepsi dan reaksi wisatawan pro-lingkungan dan niat perilaku lingkungan (Han,
terhadap perubahan iklim dan emisi gas rumah kaca 2015; Kim et al., 2013). Lokasi kajian ini di Kota
berdampak pada perilaku individu terhadap Batu, dengan jumlah sampel sebesar 300 orang yang
degradasi lingkungan di industri pariwisata. Oleh bernah berkunjung ke kota Batu. Kerangka
karena itu, perilaku mereka secara positif Konseptual penelitian digambarkan pada Gambar 1
mempengaruhi niat mereka untuk mengadopsi sebagai berikut :
tanggung jawab dan rencana perjalanan yang ramah
lingkungan (Zsóka et al., 2013)(Taufique et al.,
Green Tourism
2014) Perception
(GTP)
.
Environmental Concern (EC) Intention Of Environmentally
Responsible
Kepedulian terhadap lingkungan cenderung Participation
Tourism
(IPGT) Behaviour- ERTB
memperkuat respons emosional individu mengenai
isu yang berkaitan dengan lingkungan. Selain itu,
mengacu pada sikap positif atau negatif terhadap Environmental
Concern (EC)
lingkungan tantangan, degradasi lingkungan, dan
perubahan iklim (Setyorini et al.). Beberapa studi
menyatakan pentingnya ecotourism dan
environmetal sustainability (Buckley, 2010; Hill & Gambar 1: Kerangka Model Penelitian
Gale, 2010). Mayoritas studi telah menganggap
kepedulian lingkungan sebagai komponen penting
dan sangat membantu dalam memahami keterlibatan Variabel dalam kajian ini terdiri dari variabel
individu dalam lingkungan perilaku yang bebas (X) ada 2 variabel (Green Tourism Perception
bertanggung jawab Dalam studi ini, kepedulian (GTP) dan Environmental Concern (EC)) variabel
lingkungan dimasukkan sebagai faktor kognitif pada antara (Z) Intention of Participation in Green
teori perilaku terencana untuk mengukurnya Tourism (IPGT) serta variabel terikat (Y)
berpengaruh pada sikap wisatawan dan pengaruh Environmentally Responsible Tourism Behaviour
sosial untuk perlindungan lingkungan dan (ERTB) dengan teknik analisis mengunakan uji
konservasi sumber daya. Regresi 2 model. Adapun variabel dan instrumen
dalam kajian ini tersaji pada Tabel 2 sebagai
berikut:
Environmentally Responsible Tourism
Behavior (ERTB) Tabel 2. Instrumen Penelitian
Booming secara global dan lokal, pro dan No Variabel Instrumen
kontra dari pariwisata pasti diakui di antara semua 1 Green Tourism Mengkonsumsi makanan
industri. Tidak hanya itu, pariwisata berkontribusi Perception lokal membantu
pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan budaya mengurangi emisi karbon
pengayaan masyarakat, tetapi dianggap sebagai Mengurangi penggunaan
sektor yang paling terbuka untuk membahayakan produk sekali pakai
lingkungan dan alokasi manfaat yang tidak merata membantu mengurangi
yang dapat membahayakan keberlanjutan ekonomi, emisi karbon
lingkungan, dan masyarakat untuk beberapa negara. Mengenakan pakaian ringan
membantu mengurangi
Jadi, untuk menghadapi tantangan dunia masalah
emisi karbon
lingkungan seperti perubahan iklim, para sarjana Membawa sikat gigi dan
cenderung mempelajari turis yang pro-lingkungan handuk sendiri membantu
perilaku untuk memberikan operator industri mengurangi emisi karbon
pariwisata dengan hasil yang cukup untuk mengisi Menggunakan transportasi
pengetahuan. Untuk selanjutnya, penelitian tentang umum dapat mengurangi
tanggung jawab lingkungan telah banyak dilakukan emisi karbon
dan lebih fokus pada wisatawan daripada layanan Emisi karbon dari berbagai
lain yang terkait dengan perilaku pro-lingkungan. jenis Destinasi berbeda
2 Environmental Saya sangat prihatin dengan
Concern keadaan lingkungan dunia
METODE Saya bersedia mengurangi
Model penelitian kami cenderung mengkaji konsumsi saya untuk
dan menganalisis aspek perilaku wisatawan menuju membantu melindungi
keberlanjutan pariwisata hijau dan melihat lingkungan
keterkaitan yang relevan untuk dari perilaku Perubahan sosial besar
pariwisata mereka yang bertanggung jawab terhadap diperlukan untuk
lingkungan. Oleh karena itu, kami menggunakan melindungi lingkungan
alam
teori perilaku yang direncanakan untuk penerimaan

82
No Variabel Instrumen Item Optional Frequency %
Perubahan politik besar 26-30 Tahun 76 25,33
diperlukan untuk 31-35 Tahun 35 11,67
melindungi lingkungan lebih dari 35 tahun 19 6,33
alam
3 Intention of Saya akan mengikuti
Participation in prinsip pariwisata hijau Model Pengujian, Koefisien Jalur Dan
Green Tourism ketika saya bepergian Signifikansi
Saya berniat untuk tinggal Kajian ini menggunakan analisis jalur dengan
di hotel hijau lain kali metode regresi 2 model dimana pada model pertama
karena kontribusi akan melihat nilai masing-masing jalur dari
lingkungan yang positif
pengaruh antara variabel bebas ke variabel antara,
Saya berencana untuk
menginap di hotel hijau selanjutnya regresi model ke dua untuk melihat
daripada hotel konvensional pengaruh dari variabel bebas dan variabel antara
Saya akan terhadap variabel terikat, adapun hasil dari uji yang
mempertimbangkan untuk dilakukan yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.
beralih ke pariwisata hijau
karena alasan ekologis Tabel 4. Hasil Pengujian Model 1 Koefisien jalur
4 Environmentally Saya memilih untuk naik dan Signifikansi
Responsible transportasi umum jika Standard-
Tourism tersedia Unstandard-
ized
ized
Behaviour Saya membawa botol air Model Coefficie T Sig
Coefficients
sendiri saat bepergian nts
Saya membawa tas belanja B SE Beta
sendiri saat bepergian Green Tourism
Saya membawa sikat gigi Perception
dan handuk sendiri saat (GTP) 0,462 0,085 0,334 5,413 0,000
bepergian Environmental
Saya memilih untuk Concern (EC) 0,271 0,066 0,252 4,094 0,000
membeli oleh-oleh dengan Dependent Intention Of Participation In Green
kemasan yang lebih sedikit Variabel Tourism (IPGT) (Z)
Sumber : Berbagai artikel di olah (2022) R 0,526
R2 0,276
R2Adjusted 0,271
HASIL DAN PEMBAHASAN F hitung 56,686
Deskripsi Responden Probability 0,000
Penelitian ini menyelidiki apakah ada Line Equation I Z = PZX1 +PZX2 + e
pengaruh antara Green Tourism Perception, Result Z = 0,334X1 +0,252X2 + e
Environmental Concern, Intention of Participation
in Green Tourism terhadap Environmentally Hasil Pengujian Model 1 Koefisien jalur
Responsible Tourism Behaviour. Kami dan Signifikansi menunjukan nilai signifikan GTP
menunjukkan pada Tabel 3 tingkat respons (total (X1) = 0,000 dan X2= 0,000 lebih kecil dari 0,05.
300 kuesioner dikumpulkan dan valid) dan jumlah Dapat disimpulkan bahwa GTP dan EC
populasi responden berdasarkan jenis kelamin, berpengaruh terhadap IPGT signifikan. Besarnya
status pekerjaan dan usia,. Dalam sampel kami, nilai R2 atau RSquare 0,276, yang berarti kontribusi
47,67% adalah laki-laki dan 52,33% adalah yang diberikan dari tiap-tiap variabel yang dianalisis
perempuan, menyimpulkan bahwa sampel kami terhadap variable IPGT sebesar 27,6 %, dan sisanya
didominasi responden perempuan. Selanjutnya dari 72,4% merupakan kontribusai dari variabel lain
sisi pekerjaan responden tertinggi adalah yang tidak dianalisis dalam penelitian ini. Hasil
mahasiswa/pelajar dengan jumlah 40,33% Selain output hasil regresi model I diperoleh hasil F hitung
itu, sebagian besar dari mereka memiliki usia 21-25 56,686 dan nilai signifikan 0,000, mempunyai arti
Tahun sejumlah 170 orang atau 56,67 %. seperti 0,000 < 0,05 yang berarti GTP dan EC bersama-
yang disajikan pada tabel berikut. sama berpengaruh terhadap IPGT.

Tabel 3. Deskripsi Responden Penelitian Tabel 5. Hasil Pengujian Model 2 Koefisien jalur
Item Optional Frequency % dan Signifikansi
Jenis Laki-laki 143 47,67 Standard-
Un-
kelamin Perempuan 157 52,33 standardized
ized
Pekerjaan PNS 42 14,00 Model Coeffici- T Sig
Coefficients
Swasta 72 24,00 ents
Wiraswasta 54 18,00 B SE Beta
Mahasiswa/pelajar 121 40,33 Green Tourism
Lainnya 11 3.67 Perception
Usia 21-25 tahun 170 56,67 (GTP) 0,041 0,080 0,029 0,513 0,608

83
Un-
Standard- Perception (GTP) terhadap Environmentally
ized Responsible Tourism Behaviour- (ERTB) dengan
standardized
Model Coeffici- T Sig
Coefficients
ents nilai sig 0,068 (Tabel 4), temuan yang dihasilkan
B SE Beta dalam penelitian ini adalah dari hubungan secara
Environmental langsung antara GTP terhadap ERTB dihasilkan
Concern (EC) 0,435 0,061 0,398 7,182 0,000 tidak signifikan, namun hubungan GTP terhadap
Intention Of ERTB jika dimediasi oleh Intention of Participation
Participation In in Green Tourism (IPGT) pengaruh tersebut menjadi
Green Tourism signifikan. Artinya wisatawan yang berkunjung ke
(IPGT) 0,373 0,052 0,366 7,214 0,000 Kota Batu mengikuti prinsip pariwisata hijau ketika
Dependent Environmentally Responsible
sedang melakukan perjalanan atau bepergian selain
Variabel Tourism Behaviour- ERTB (Y)
R 0,670 itu wisatawan juga senantiasa mempertimbangkan
R2 0,449 untuk beralih ke pariwisata hijau karena alasan
R2Adjusted 0,443 ekologis termasuk berniat untuk tinggal di hotel
F hitung 80,387 hijau karena kontribusi lingkungan yang positif.
Probability 0,000 Kajian penelitian ini mengembangkan
Line Equation II Y = PYX1 +PYX2 + PYZ + e kerangka kerja yang berusaha untuk memberikan
Result Y = 0,029 X1+ 0,398 X2+0,366 Z+ e pemahaman yang lebih terhadap niat perilaku para
wisatawan yang sadar lingkungan. Selain itu,
Selanjutnya hasil output Hasil Pengujian penelitian kami merekomendasikan bahwa persepsi
Model 2 Koefisien jalur dan Signifikansi diketahui wisatawan tentang keberlanjutan wisata hijau dan
signifikan nilai dari GTP,EC dan IPGT. Dengan kepedulian lingkungan mereka dapat ditambahkan
membandingkan alfa 5% diperoleh hasil GTP = 0, ke teori perilaku terencana untuk mengungkapkan
608 tidak berpengaruh signifikan terhadap ERTB lebih banyak wawasan wisatawan terhadap
dan EC = 0,000, IPGT = 0,000, lebih kecil dari 0,05. perbaikan pengurangan degradasi lingkungan.
artinya hanya dua variable yang signifikan yaitu EC Implikasi teoritis utama dari penelitian ini adalah
dan IPGT terhadap ERTB. Niali R2 atau RSquare penyediaan kontribusi berharga masing-masing
yang di dapat sebesar 0,449, menunjukan besarnya untuk arena lain-lain, terutama ditambah dengan
nilai kontribusi disetiap varialbel yang dianalisis peran komunikasi informasi pariwisata (Patalo et
terhadap ERTB adalah sebesar 44,9 %, sementara al., 2021; Anibal MJ N’dami et al., 2021; Ningtiyas
55,1% tesebar pada variable lain yang tidak & Alvianna, 2021). Dengan demikian, penelitian ini
dianalisis dalam penelitian ini. Dengan e1 = √(1- memberikan arahan untuk penelitian empiris tentang
0,449) = √(0,551) = 0,742. Uji F penelitian model II sejauh mana keberlanjutan pariwisata dan
diperoleh hasil F hitung 80,387 dengan nilai pembangunan hijau dengan menggandeg komunitas
signifikan 0,000, menunjukkan 0,000 < 0,05 yang dengan kreativitas yang ada (Hidayatullah,
berarti GTP, EC, IPGT bersama- sama berpengaruh Windhyastiti, et al., 2021). Demikian pula, pengaruh
terhadap ERTB. yang signifikan dari niat wisatawan untuk
berpartisipasi dalam keberlanjutan pariwisata hijau
Tabel 6. Koefisien Nilai Jalur pada perilaku individu wisatawan dalam penelitian
Pengaruh ini (Xydis et al., 2009). Pemahaman persepsi
Pengaruh
Hipotesis Prob Tidak Keterangan konsumen pariwisata hijau dan kepedulian
Langsung
Langsung
lingkungan mereka dimulai dengan kecintaan
GTP 
IPGT 0,334 0,000 Signifikan
terhadap makanan lokal yang dalam bungkus serta
EC  pengemasan juga secara tradisional tidak
IPGT 0,252 0,000 Signifikan menggunakan plastik, makanan tradisional juga
GTP  Tidak sangat perlu dikembangkan (Syntiadewi et al.,
ERTB 0,029 0,608 Signifikan 2022; Hidayatullah et al., 2022). melalui norma
EC  subjektif, sikap, dan kontrol perilaku yang dirasakan
ERTB 0.,398 0,000 Signifikan terhadap perilaku wisatawan individu dan niat untuk
IPGT  berpartisipasi dalam pembangunan hijau dapat
ERTB 0,366 0,000 Signifikan memberikan kesuksesan dalam pengurangan emisi
GTP  0,334 x
IPGT  0,366 =
yang berbahaya. Akhirnya pariwisata hijau sangat
ERTB 0,122244 Signifikan terpengaruh dengan lingkungan pembentuk
EC  0,252 x pariwisata itu sendiri seperti bagaimana peran biro
IPGT  0,366 = Tidak perjalanan wisata yang ada (Alvianna, 2017), peran
ERTB 0,092232 Signifikan cafe yang ada (Alvianna et al., 2021) serta
kepedulian hotel dan penginapan (Sandhubaya et
Dari semua variabel dalam penelitian ini al., 2021).
hubungan langsung yang ada terdapat pengaruh
yang tidak signifikan yaitu Green Tourism

84
Simpulan Organ. Behav. Hum. Decis. Process.
Simpulan penelitian in: 1) Green Tourism Al-Talabani, H., Kilic, H., Ozturen, A., & Qasim, S.
Perception (GTP) mempunyai pengaruh signifikan O. (2019). Advancing medical tourism in the
terhadap Intention of Participation in Green United Arab Emirates: Toward a sustainable
Tourism (IPGT), 2) Environmental Concern (EC) health care system. Sustainability 11(1), 1-
berpengaruh signifikan terhadap Intention of 15. https://doi.org/10.3390/su11010230
Participation in Green Tourism (IPGT), 3) Green Alvianna, S. (2017). Peran Biro Perjalanan Wisata
Tourism Perception (GTP) tidak berpengaruh Sunrise Holiday Tour dan Travel dalam
signifikan terhadap Environmentally Responsible Meningkatkan Minat Wisata ke Gunung
Tourism Behaviour (ERTB), 4) Environmental Bromo. Jurnal Pariwisata Pesona. 2(2), 1-10
Concern (EC) berpengaruh signifikan terhadap https://doi.org/10.26905/jpp.v2i2.1450
Environmentally Responsible Tourism Behaviour Alvianna, S., Husnita, I., Hidayatullah, S.,
(ERTB), 5) Intention of Participation in Green Lasarudin, A., & Estikowati, E. (2021).
Tourism (IPGT) berpengaruh signifikan terhadap Pengaruh Harga dan Kualitas Pelayanan
Environmentally Responsible Tourism Behaviour terhadap Kepuasan Pelanggan Panderman
(ERTB), 6) Green Tourism Perception (GTP) Coffeee Shop di Masa Pandemi Covid-19.
mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel Journal of Management and Business
Environmentally Responsible Tourism Behaviour Review, 18(2), 380–392
(ERTB) melalui Intention of Participation in Green https://doi.org/10.34149/jmbr.v18i2.286
Tourism (IPGT), dan 7) Environmental Concern Anibal MJ N’dami, C. Syarif, H. , Stella, A. ,
(EC) tidak berpengaruh signifikan ke Muhammad Danang, S., & Rulli, K. (2021).
Environmentally Responsible Tourism Behaviour Prespective of tourism development in
(ERTB) melalui Intention of Participation in bijagos island ( guinea-bissau ) as well as
Green Tourism (IPGT). community economic growth. 9(1), 3766–
Selanjutnya, peneliti melihat bahwa 3773.
kepedulian lingkungan wisatawan, ditemukan Aquarita, D., Rosyidie, A., & Pratiwi, W. D. (2016).
memiliki efek positif dan signifikan pada perilaku Potensi Pengembangan Wisata Sepeda di
individu pariwisata yang bertanggung jawab Kota Bandung Berdasarkan Persepsi dan
terhadap lingkungan, oleh karena itu, menjadi Preferensi Wisatawan. Jurnal Pengembangan
keharusan bagi semua pemangku kepentingan Kota.7(1), 14-20 https://doi.org/10.14710/jpk
(pemerintah, swasta, pengusaha, dan pemasar) Arenas Amado, A., Schilling, K. E., Jones, C. S.,
untuk mengembangkan program publik yang akan Thomas, N., & Weber, L. J. (2017).
menunjukkan bagaimana menjadi orang yang Estimation of tile drainage contribution to
bertanggung jawab terhadap lingkungan dapat streamflow and nutrient loads at the
membantu membatasi dampak buruk pariwisata watershed scale based on continuously
terhadap lingkungan. Selanjutnya perlu monitored data. Environmental Monitoring
menginformasikan secara intent tentang pariwisata and Assessment.
hijau yang ada dengan menggunakan berbagai https://doi.org/10.1007/s10661-017-6139-4
media serta berbagai element dan kelompok Asmelash, A. G., & Kumar, S. (2019). Assessing
masyakarat yang ada. progress of tourism sustainability:
Developing and validating sustainability
DAFTAR PUSTAKA indicators. Tourism Management.
Abdulasalm Miskeen, M. A., Alhodairi, A. M., https://doi.org/10.1016/j.tourman.2018.09.02
Borhan, M. N., & Rahmat, R. A. A. O. K. 0
(2015). Assessing the service quality of air Blengini, G. A. (2009). Life cycle of buildings,
transport for domestic flights in Libya. Jurnal demolition and recycling potential: A case
Teknologi.74(1), 19-25 study in Turin, Italy. Building and
https://doi.org/10.11113/jt.v74.2845 Environment.
Agustino, H., Hidayatullah, S., & Rachmawati, I. K. https://doi.org/10.1016/j.buildenv.2008.03.00
(2022). Pelatihan Komputer Desain Canva 7
Bagi Anak Remaja di Desa Mojosari Brown, T. J., Ham, S. H., & Hughes, M. (2010).
Kepanjen Malang. Jurnal Pengabdian Picking up litter: An application of theory-
Kepada Masyarakat, 2(1), 793–798. based communication to influence tourist
Ahmad, F., Draz, M. U., Su, L., Ozturk, I., & Rauf, behaviour in protected areas. Journal of
A. (2018). Tourism and environmental Sustainable Tourism. 18(7)
pollution: Evidence from the One Belt One https://doi.org/10.1080/09669581003721281
Road provinces of Western China. Buckley, Ralf (2010). Ecotourism and
Sustainability 10(10), 1-22 environmental sustainability: Principles and
https://doi.org/10.3390/su10103520 practice. Ecological Management &
Ajzen, I. (1991). The theory of planned behavior, Restoration.11(2),151-152.

85
https://doi.org/10.1111/j.1442- Hidayatullah, S., Windhyastiti, I., Aristanto, E.,
8903.2010.00538.x Rachmawati, I. K., & Alvianna, S. (2022).
Chan, E. S. W., & Wong, S. C. K. (2006). Creative Tourism Economic Development
Motivations for ISO 14001 in the hotel Strategy with the Penta Helix Collaboration
industry. Tourism Management. 27, 481-492. of Batu City. International Journal of
https://doi.org/10.1016/j.tourman.2004.10.00 Research in Engineering, Science and
7 Management. 5(4), 119–129.
Cozzio, C., Orlandi, L. B., & Zardini, A. (2018). Hidayatullah, S., Windhyastiti, I., & Rachmawati, I.
Food sustainability as a strategic value driver K. (2020). Pieces Analysis : Means to
in the hotel industry. Sustainability.10(10),1- Analyze The Satisfaction of Transport Users
18. https://doi.org/10.3390/su10103404 in The City of Malang. Journal of Scientific
Eman, E. M., Alvianna, S., Hidayatullah, S., & & Technology Research. 9(4),759-763
Lazaruddin, A. (2021). The Influence of Hidayatullah, S., Windhyastiti, I., & Waris, A.
Social Media on Tourists Visiting Lake (2021). Peran Daya Tarik Desa Wisata dan
Weekuri Southwest Sumba. International Community Based Tourism dalam
Journal of Innovative Science and Research Membangun Citra Desa Wisata. Jurnal
Technology. 6(1), 538–542. Manajemen Dan Kewirausahaan. 9(2), 246-
Enthoven, L., & Van den Broeck, G. (2021). Local 253. https://doi.org/10.26905/jmdk.v9i2.7071
food systems: Reviewing two decades of Hill, J & Gale, T. (2010). Ecotourisms and
research. Agricultural Systems. Environmental Sustainability: Principles and
https://doi.org/10.1016/j.agsy.2021.103226 Practice, Singapure Journal Tropical
Freudenburg, W. R., & Muselli, V. (2013). Geography. 31(2), 278-279
Reexamining Climate Change Debates: Hsu, C. H. C., & Huang, S. (2012). An Extension of
Scientific Disagreement or Scientific the Theory of Planned Behavior Model for
Certainty Argumentation Methods (SCAMs)? Tourists. Journal of Hospitality and Tourism
American Behavioral Scientist. Research.
https://doi.org/10.1177/0002764212458274 https://doi.org/10.1177/1096348010390817
Gössling, S. (2002). Global environmental Huang, H. C., Lin, T. H., Lai, M. C., & Lin, T. L.
consequences of tourism. Global (2014). Environmental consciousness and
Environmental Change. green customer behavior: An examination of
https://doi.org/10.1016/S09593780(02)00044 motivation crowding effect. International
-4 Journal of Hospitality Management.
Han, H. (2015). Travelers’ pro-environmental https://doi.org/10.1016/j.ijhm.2014.04.006
behavior in a green lodging context: Kim, E., Ham, S., Yang, I. S., & Choi, J. G. (2013).
Converging value-belief-norm theory and the The roles of attitude, subjective norm, and
theory of planned behavior. Tourism perceived behavioral control in the formation
Management. of consumers’ behavioral intentions to read
https://doi.org/10.1016/j.tourman.2014.09.01 menu labels in the restaurant industry.
4 International Journal of Hospitality
Hermawan, Y., Hidayatullah, S., Alviana, S., Management.
Hermin, D., & Rachmadian, A. (2021). https://doi.org/10.1016/j.ijhm.2013.06.008
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Wisata Lasarudin, A., Alvianna, S., Zuhria, A. S., &
Edukasi dan Dampak yang Didapatkan Hidayatullah, S. (2022). Mediation Effect of
Masyarakat Desa Pujon kidul. Edusia: Jurnal Visitor Satisfaction from Cleanliness, Health,
Ilmiah Pendidikan Asia. Safety, and Environment Sustainable (CHSE)
https://doi.org/10.53754/edusia.v1i1.21 Relationships on Visitor Loyalty at Kaliwatu
Hidayatullah, S., Sutikno, S., Alvianna, S., & Rafting Tourist Destinations Batu City.
Rachmawati, I. K. (2021). The Relationships International Journal of Research in
Between Destination Image, Tourist Interest Engineering, Science and Management 5(1),
in Travelling and Promotion: The Case of 1–7.
Bedengan, Malang, Indonesia. Journal of Li, G., Li, W., Jin, Z., & Wang, Z. (2019). Influence
Event, Tourism and Hospitality Studies.1(1), of environmental concern and knowledge on
143-162. households’ willingness to purchase energy-
https://doi.org/10.32890/jeth2021.1.7 efficient appliances: A case study in Shanxi,
Hidayatullah, S., Waris, A., Permata, Y., Adrian, T., China. Sustainability (Switzerland).
Sarwinda, N., Lestari, F. W., & Eka, A. A. G. https://doi.org/10.3390/su11041073
(2018). Eksistensi Transportasi Online (Go Maryani, E., & Logayah, D. (2014). Pengembangan
Food ) Terhadap Omzet Bisnis Kuliner Di Bandung sebagai Kota Wisata Warisan
Kota Malang. Seminar Nasional Sistem Budaya (Culture Heritage).
Informasi (SENASIF). http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PE

86
ND._GEOGRAFI/196001211985032- Sopalatu, H., Hidayatullah, S., & Respati, H. (2021).
ENOK_MARYANI/Dina.pdf Tourism Website User Study : Measuring the
Ningtiyas, E. A., & Alvianna, S. (2021). Analisis Impact of System Quality and Information
Pengaruh Attraction, Accessibility, Amenity, Quality Considering User Satisfaction to
Ancillary terhadap Minat Berkunjung Obtain the Net Benefit. East African Scholar
Wisatawan melalui Loyalitas Wisatawan Journal of Economics, Business and
sebagai Variabel Mediasi. Media Wisata, Management. 4(1), 24-29.
19(1), 83–96. https://doi.org/10.36349/easjebm.2021.v04i0
https://doi.org/10.36276/mws.v19i1.69 1.004
Patalo, R. G., Rachmawati, I. K., Alvianna, S., Sweeney, J. C., Webb, D., Mazzarol, T., & Soutar,
Hidayatullah, S., Universitas, ), Malang, M., G. N. (2014). Self-Determination Theory and
Teknologi, I., Bisnis, D., & Malang, A. Word of Mouth about Energy-Saving
(2021). Analisis Kualitas Sistem Dan Behaviors: An Online Experiment.
Kualitas Informasi Terhadap Kepuasan Psychology and Marketing.
Pengguna Sosial Media Instagram Pada Akun https://doi.org/10.1002/mar.20729
@bbtnbromotenggersemeru. Seminar Syntiadewi, F., Natsir, M., Hidayatullah, H., &
Nasional Kepariwisataan 2, 2(1). Alvianna, S. (2022). The Effect of
Prayudi, P., & Herastuti, H. (2020). Branding Desa Gastronomy Involvement, Local Food
Wisata Berbasis Ecotourism. Jurnal Ilmu Consumption Value, Food Knowledge
Komunikasi. Toward Intention to Recommend Local
https://doi.org/10.31315/jik.v16i3.3204 Traditional Food Semanggi. International
Saepudin, E., Budiono, A., & Halimah, M. (2019). Journal, 5(2), 63–69.
Pengembangan Desa Wisata Pendidikan di Taufique, K., Siwar, C., Talib, B., & Chamhuri, N.
Desa Cibodas Kabupaten Bandung Barat. (2014). Measuring Consumers’
Sosiohumaniora. Environmental Responsibility: A Synthesis of
https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v21i Constructs and Measurement Scale Items.
1.19016 Current World Environment Journal.
Sandhubaya, G., Hidayatullah, S., & Roedjinandari, https://doi.org/10.12944/cwe.9.1.04
N. (2021). Study of Influence of Cleanliness, Uddin, S. M. F., & Khan, M. N. (2018). Young
Health, Safety & Environment Sustainability Consumer’s Green Purchasing Behavior:
on Tourist to Revisit the Beaches of Opportunities for Green Marketing. Journal
Indonesia. International Journal of Advances of Global Marketing.
in Scientific Research and Engineering. https://doi.org/10.1080/08911762.2017.14079
7(10), 36-47 82
https://doi.org/10.31695/ijasre.2021.34090 Xydis, G., Koroneos, C., & Polyzakis, A. (2009).
Santamouris, M., Balaras, C. A., Dascalaki, E., Energy and exergy analysis of the Greek
Argiriou, A., & Gaglia, A. (1996). Energy hotel sector: An application. Energy and
conservation and retrofitting potential in Buildings.
Hellenic hotels. Energy and Buildings. https://doi.org/10.1016/j.enbuild.2008.11.001
https://doi.org/10.1016/0378-7788(95)00963- Zharfaningrum, D., Hidayatullah, S., & Khouroh, U.
9 (2020). Determinan Keputusan Pembelian
Septiandari, W., Hidayatullah, S., Alvianna, S., Online di Instagram : Perspektif Promosi ,
Rachmadian, A., & Sutanto, D. H. (2021). Kemudahan, Kualitas Informasi dan
Pengaruh Citra Destinasi Wisata dan Kualitas Kepercayaan. Jurnal Studi Manajemen Dan
Layanan Terhadap Kepuasan Pengunjung di Bisnis. 7(2), 169-178
Pantai Tiga Warna. Competence Journal of Zheng, S., Cheng, Y., & Ju, Y. (2019).
Mnaagement Studies, 15(2), 134–148. Understanding the intention and behavior of
Setyorini, Hidayatullah, S., & Kusdyah renting houses among the young generation:
Rachmawati, I. (n.d.). Website Based E- Evidence from Jinan, China. Sustainability
Commerce Waste Recycling Products E- 11(6), 3-18.
Commerce Produk Daur Ulang Sampah https://doi.org/10.3390/su11061507
Berbasis Website. In Procedia of Engineering Zsóka, Á., Szerényi, Z. M., Széchy, A., & Kocsis, T.
and Life Science. 1 (2). (2013). Greening due to environmental
Smith, J. R., Terry, D. J., Manstead, A. S. R., Louis, education? Environmental knowledge,
W. R., Kotterman, D., & Wolfs, J. (2007). attitudes, consumer behavior and everyday
Interaction effects in the theory of planned pro-environmental activities of Hungarian
behavior: The interplay of self-identity and high school and university students. Journal
past behavior. Journal of Applied Social of Cleaner Production. 48, 126-138.
Psychology. https://doi.org/10.1111/j.1559- https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2012.11.030
1816.2007.00278.x

87

You might also like