You are on page 1of 6

Biopendix, Volume 7, Nomor 2, Maret 2021, hlm.

89-94

ANALISIS KADAR SERAT PADA NUGGET BATANG LENGKUAS MUDA (Alpinia


galanga L) SEBAGAI PENUNJANG SUMBER BELAJAR MATA KULIAH
ETNOBOTANI

Nia Rusfita Titdoy. S1, Th. W. Watuguly 2, P.M.J. Tuapattinaya 2

1
Alumni Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Pattimura
2
Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Pattimura

Abstrack

Background: Indonesia is a country rich in various types of plants, including spices. One of them is galangal [Alpinia
galanga (L.) Swartz.] Which is often used by Indonesians as a cooking spice. This plant of the Zingiberaceae family
has active substances that function to treat digestive disorders, relieve colic, as an antidote to poisoning, anti
convulsions and has anti-arthritis activity. Galangal rhizome extract also has anticancer and anti-tuberculosis activity.
Methods: The location for crude fiber testing was carried out at the Ambon Industrial Research and Standardization
Center (Baristand). Young galangal stems are taken at Jl. Mount Malintang, Batu Merah, Sirimau, Ambon City
Maluku. This research is a descriptive study with a qualitative approach.
Results: The results showed that crude fiber content in young galangal stem nuggets in P3 with a ratio of 2: 1
resulted in crude fiber content of 2.62% higher than young galangal stem nuggets at P2 with a ratio of 1: 2 resulting in
crude fiber content of 0 , 52% and young galangal stem nuggets at P1 with a ratio of 1: 1 resulted in crude fiber
content of 1.46%.
Conclusion: Crude fiber content with different ratios obtained P1 (1.46%), P2 (O, 52%), P3 (2.62%).

Keywords: Fiber Content, Nugget, Galangal


Abstrak

Latar Belakang: Indonesia merupakan negara kaya akan berbagai jenis tumbuhan, termasuk rempah-rempah. Salah
satunya adalah lengkuas [Alpinia galanga (L.) Swartz.] yang sering digunakan masyarakat Indonesia sebagai bumbu
masakan. Tanaman familia Zingiberaceae ini memiliki zat aktif yang berfungsi mengobati gangguan pencernaan,
meredakan kolik, sebagai penawar keracunan, antikejang serta memiliki aktivitas sebagai antiartrithis. Ekstrak
rimpang lengkuas juga memiliki aktivitas sebagai antikanker dan antituberkulosis.
Metode: Lokasi pengujian serat kasar dilaksanakan di Balai Riset dan Standarisasi Industri (Baristand) Ambon.
Batang lengkuas muda diambil di Jl. Gunung Malintang, Batu Merah, Sirimau, Kota Ambon Maluku. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa kadar serat kasar pada nugget batang lengkuas muda pada P3 dengan
perbandingan 2 : 1 menghasilkan kadar serat kasar sebanyak 2,62% lebih tinggi daripada nugget batang lengkuas
muda pada P2 dengan perbandingan 1:2 menghasilkan ka dar serat kasar sebanyak 0,52% dan nugget batang
lengkuas muda pada P1 dengan perbandingan 1:1 menghasilkan kadar serat kasar sebanyak 1,46%.
Kesimpulan: Kadar serat kasar dengan perbandingan yang berbeda diperoleh P1 (1,46%), P2 (O,52%), P3
(2,62%).

Kata Kunci : Kadar Serat, Nugget, Lengkuas

Nia Rusfita Titdoy. S, Th. W. Watuguly , P.M.J. Tuapattinaya. ANALISIS KADAR SERAT…89
Biopendix, Volume 7, Nomor 2, Maret 2021, hlm.89-94

PENDAHULUAN karena kurangnya pengetahuan masyarakat


Indonesia merupakan negara kaya akan dalam memnfaatkan batang lengkuas muda
berbagai jenis tumbuhan, termasuk rempah- menjadi produk olahan pangan yang dapat
rempah. Salah satunya adalah lengkuas meningkatkan dan menambah nilai gizi
[Alpinia galanga (L.) Swartz.] yang sering serta ekonomis masyarakat.
digunakan masyarakat Indonesia sebagai Produk nugget yang berasal dari
bumbu masakan. Tanaman familia produk hewani biasanya rendah serat. Oleh
Zingiberaceae ini memiliki zat aktif yang karena itu dilakukan penggantian bahan
berfungsi mengobati gangguan pencernaan, baku nugget yang biasanya berasal dari
meredakan kolik, sebagai penawar bahan hewani menjadi berasal dari bahan
keracunan, antikejang (Sudarsono dkk., nabati yang tinggi serat. Penambahan serat
2006) serta memiliki aktivitas sebagai pada makanan merupakan cara alternatif
antiartrithis (Chandur dkk., 2010). Ekstrak untuk mengurangi kekurangan serat pada
rimpang lengkuas juga memiliki aktivitas konsumsi. Tingkat konsumsi relatif
sebagai antikanker (Verma dkk., 2011) dan Indonesia masih relatif rendah yaitu 10,5
antituberkulosis (Warit, 2009). g/kapita. Kecukupan serat yang dianjurkan
Lengkuas dimanfaatkan sebagai bumbu untuk orang dewasa di Indonesia berkisar
rempah dalam olahan masakan nusantara. antara 20-35 g/hari. Konsumsi serat dapat
Namun berbeda dengan di Kabupaten menurunkan kadar kolesterol (Nirmalia,
Kepulauan Sula, Provinsi Maluku Utara, Ninik Rustani,2011).
khususnya di Pulau Mangoli. Di daerah ini Anjuran kebutuhan serat yang
tidak hanya rimpang lengkuas saja yang ditetapkan bertujuan untuk mencegah
dimanfaatkan tetapi juga batang lengkuas terjadinya penyakit-penyakit degeneratif.
muda yang dijadikan sebagai olahan Anjuran untuk total dietary fiber adalah
pangan dalam pembuatan sayur. Dalam 25g/2000 kalori atau 30g/2500 kalori.
penggunaannya sebagai bahan pangan American Diabetic Assosiation menetapkan
oleh masyarakat pulau Mangoli, batang kebutuhan serat 25-50g/hari untuk
lengkuas muda dikonsumsi sebagai sayur. pencegahan penyakit diabetes (Lestiany
Namun seiring berjalannya waktu di daerah dan Aisyah, 2011).
asalnya sendiri tradisi memasak olahan
batang lengkuas muda menjadi sayur sudah BAHAN DAN METODE
semakin jarang ditemui, hanya segelintir Tipe penelitian yang digunakan
orang yang sudah lanjut usia yang tahu adalah tipe deskriptif untuk mengetahui
cara pengolahannya. Selain itu di daerah kadar serat pada nugget batang lengkuas
asalnya sudah jarang warga menanam muda (Alpinia galanga L).
lengkuas mengingat semakin padat Objek yang digunakan dalam
pembangunan di daerah tersebut. Sehingga penelitian ini adalah nugget batang
kondisi itulah yang menjadi penyebab lengkuas muda (Alpinia galanga L).
olahan sayur batang lengkuas muda sudah Prosedur dalam penelitian ini adalah
tidak dijumpai di daerah asalnya. sebagai berikut:
Masyarakat pada umumnya Pengolahan Sampel
memanfaatkan lengkuas hanya pada (a) Batang lengkuas muda dicuci bersih,
bagian rimpangnya saja, sedangkan batang kemudian direbus selama 10 menit
lengkuasnya tidak dimanfaatkan. Hal ini

Nia Rusfita Titdoy. S, Th. W. Watuguly , P.M.J. Tuapattinaya. ANALISIS KADAR SERAT…90
Biopendix, Volume 7, Nomor 2, Maret 2021, hlm.89-94

(b) Setelah direbus, haluskan batang  (P3) dengan perbandingan 2:1 (200 gr
lengkuas muda dengan menggunakan batang lengkuas muda : 100 gr tepung
blender. roti) yakni masukkan batang lengkuas
(a) Haluskan bumbu-bumbu terlebih muda yang telah dihaluskan sebanyak
dahulu meliputi bawang merah 15 200 gram di wadah. kemudian
gram, bawang putih 15 gram dan cabe tambahkan 3 butir telur dan bumbu
besar 10 gram dengan menggunakan halus yakni terdiri atas bawang merah
blender. 15 gram, bawang putih 15 gram dan
(b) Siapkan 3 wadah stainless steel. cabe besar 10 gram. Setelah itu
Masing-masing wadah dengan tambahkan garam sebayak 5 gram,
perbandingan yang berbeda. merica sebayak 5 gram dan daun
 (P1) dengan perbandingan 1:1 (100 gr seledri yang telah dirajang kasar
batang lengkuas muda : 100 gr tepung sebanyak 10 gram. Kemudian aduk
roti) yakni masukkan batang lengkuas rata. Tambahkan 100 gram tepung roti
muda yang telah dihaluskan sebanyak yang telah dihaluskan ke dalam
100 gram di wadah. kemudian adonan. Kemudian aduk hingga rata.
tambahkan 3 butir telur dan bumbu (c) Siapkan 3 loyang yang telah diolesi
halus yakni terdiri atas bawang merah minyak 3 ml, kemudian tuang masing-
15 gram, bawang putih 15 gram dan masing adonan dan kukus adonan
cabe besar 10 gram. Setelah itu nugget tersebut dengan api sedang
tambahkan garam sebayak 5 gram, pada suhu 60-80◦C selama 30 menit.
merica sebayak 5 gram dan daun (d) Ketiga adonan nugget yang telah
seledri yang telah dirajang kasar dikukus dibiarkan dingin. Kemudian
sebanyak 10 gram. Kemudian aduk masing-masing dipotong menjadi
rata. Tambahkan 100 gram tepung roti beberapa bagian dengan ukuran 3 × 3
yang telah dihaluskan ke dalam cm dan dipisahkan untuk membedakan
adonan. Kemudian aduk hingga rata. ketiga sampel dengan perbandingan
 (P2) dengan perbandingan 1:2 (100 gr yang berbeda tersebut.
batang lengkuas muda : 200 gr tepung (e) Siapkan 3 mangkok dan masing-
roti) yakni masukkan batang lengkuas masing wadah tersebut buat 1 butir
muda yang telah dihaluskan sebanyak kocokan telur dan siapkan 3 piring yang
100 gram di wadah. kemudian berisi tepung roti sebanyak 100 gram
tambahkan 3 butir telur dan bumbu untuk bahan pelapis. Masing-masing
halus yakni terdiri atas bawang merah potongan nugget dicelup kedalam
15 gram, bawang putih 15 gram dan kocokan telur kemudian lumuri dengan
cabe besar 10 gram. Setelah itu tepung roti hingga merata kesemua sisi
tambahkan garam sebayak 5 gram, potongan nugget.
merica sebayak 5 gram dan daun (f) Goreng nugget sampai berwarna
seledri yang telah dirajang kasar kuning keemasan pada suhu 100◦C.
sebanyak 10 gram. Kemudian aduk Kemudian angkat dan tiriskan.
rata. Tambahkan 200 gram tepung roti (g) Nugget batang lengkuas muda siap
yang telah dihaluskan ke dalam disajikan.
adonan. Kemudian aduk hingga rata.

Nia Rusfita Titdoy. S, Th. W. Watuguly , P.M.J. Tuapattinaya. ANALISIS KADAR SERAT…91
Biopendix, Volume 7, Nomor 2, Maret 2021, hlm.89-94

Tahap Analisis Kadar Serat beserta isinya, timbang sampai bobot


Kadar serat dianalisis Berdasarkan SNI tetap.
01-2891-1992 Serat yang dianalisis dapat dihitung
(a) Timbang sampel 2-4 gram cuplikan. kadarnya menggunakan rumus
Bebaskan lemaknya dengan cara perhitungan kadar serat sebagai
ekstraksi dengan cara soxlet atau berikut:
dengan cara mengaduk, dan tuangkan
𝑤2
sampel dalam pelarut organic sebanyak Serat kasar ≤ 1% = 𝑤 𝑥 100%
3 kali. Keringkan sampel dan masukkan Serat kasar ≥ 1% =
𝑤2−𝑤1
𝑥 100%
𝑤
kedalam Erlenmeyer.
(b) Tambahkan 50 ml H2SO4 1,25% Keterangan :
kemudian didihkan selama 30 menit w = Bobot sampel, dalam gram
dengan menggunakan pendingin tegak. w1 = Bobot abu, dalam gram
(c) Tambahkan 50 ml NaOH 3,25% dan w2 = Bobot endapan pada kertas
didihkan lagi selama 30 menit. Dalam saring, dalam gram
keadaan panas, saring dengan corong
bucher yang berisi kertas saring tak Analisis data yang digunakan dalam
berabu Whatman 54, 41 atau 541 yang penelitian ini adalah Data yang diperoleh
telah dikeringkan dan diketahui dalam penelitian ini dianalisis menggunakan
bobotnya. analisis deskriptif untuk mengetahui kadar
(d) Cuci endapan yang terdapat pada serat pada nugget batang lengkuas muda
kertas saring berturut-turut dengan (Alpinia galanga L).
H2SO4 1,25% panas, air panas dan HASIL DAN PEMBAHASAN
etanol 96%
(e) Angkat kertas saring beserta isinya, Hasil
masukkan kedalam kotak timbang yang Berdasarkan hasil analisis kadar serat
telah diketahui bobotnya, Keringkan kasar di laboratorium Baristand dapat dilihat
pada suhu 105◦C, dinginkan dan pada tabel sebagai berikut.
timbang sampai bobot tetap.
(f) Bila ternyata kadar serat kasar lebih
besar dari 1% abukan kertas saring
Tabel. 1 Hasil Uji Kadar Serat Kasar Berdasarkan SNI 01-2891-992
Hasil Uji
Kode Sampel Satuan St. Acuan
Serat Kasar
P1 1,46 %
SNI 01-2891-
P2 0,52 %
992
P3 2,62 %

Keterangan : Berdasarkan tabel 1 menunjukan bahwa


P1 = 1 : 1 (100 gr batang lengkuas : 100 gr kadar serat kasar pada nugget batang
tepung roti)
lengkuas muda pada P3 dengan
P2 = 1 : 2 (100 gr batang lengkuas : 200 gr
tepung roti) perbandingan 2 : 1 menghasilkan kadar
P3 = 2 : 1 (200 gr batang lengkuas : 100 gr serat kasar sebanyak 2,62% lebih tinggi
tepung roti) daripada nugget batang lengkuas muda
pada P2 dengan perbandingan 1:2
Nia Rusfita Titdoy. S, Th. W. Watuguly , P.M.J. Tuapattinaya. ANALISIS KADAR SERAT…92
Biopendix, Volume 7, Nomor 2, Maret 2021, hlm.89-94

menghasilkan kadar serat kasar sebanyak menghasilkan kadar serat kasar sebanyak
0,52% dan nugget batang lengkuas muda 1,46%. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada
pada P1 dengan perbandingan 1:1 gambar 1.

Kadar Serat
Kasar (%)
2
1
0
P1 P2 P3
Kadar Serat
1.46 0.52 2.62
Kasar (%)
Gambar 1. Kadar Serat Kasar Nugget Batang Lengkuas Muda

Pembahasan
Hasil analisis kadar serat menunjukan ditambahkan maka semakin meningkat
bahwa pada masing-masing perlakuan jumlah kadar serat kasar.
memberikan pengaruh nyata terhadap
Konsumsi serat pangan dapat
kadar serat kasar nugget batang lengkuas memberikan dampak yang positif terhadap
muda (Alpinia galanga nugget) berkisar kesehatan. Serat pangan dapat melindungi
antara 0,52% sampai 2,62%. Perbedaan tubuh dari penyakit akibat pola makan yang
kadar serat kasar pada tiap perlakuan kurang yang kurang sehat seperti diabetes
nugget ini diakibatkan oleh mellitus, penyakit jantung, kanker usus dan
perbedaan/perbandingan jumlah batang obesitas (Slavin, 2013).
Asupan serat-makanan memberikan
lengkuas muda yang digunakan dalam
banyak keuntungan bagi kesehatan.
pembuatan nugget. Asupan serat-makanan dapat mengurangi
risiko untuk terjadinya berbagai penyakit,
Nugget batang lengkuas muda seperti PJK, stroke (Steffen dkk, 2003)
mengalami perbedaan jumlah kadar serat hipertensi (Whelton dkk, 2005) diabetes
kasar. Sampel nugget batang lengkuas (Montonen dkk, 2003) dan obesitas (Lairon
muda pada P3 dengan perbandingan 2 : 1 dkk, 2005).
menghasilkan kadar serat kasar sebanyak The American Heart Association (AHA)
2,62% lebih tinggi daripada nugget batang merekomendasikan peningkatan asupan
lengkuas muda pada P2 dengan serat larut 10 hingga 25 g/hari untuk
perbandingan 1:2 menghasilkan kadar menurunkan lipid, khususnya mengurangi
serat kasar sebanyak 0,52% dan nugget kolesterol LDL. Peningkatan asupan serat
batang lengkuas muda pada P1 dengan larut paling sedikit 5 sampai 10 g/hari bisa
perbandingan 1:1 menghasilkan kadar serat mengurangi kolesterol LDL sebesar 5%.
kasar sebanyak 1,46%. Berdasarkan hasil Sebuah meta-analisis pada 8 studi klinis
penelitian perlakuan perbandingan pada menunjukkan, asupan serat psyllium 10,2
nugget batang lengkuas muda sangat g/hari dapat menurunkan kolesterol LDL
berpengaruh terhadap jumlah kadar serat sebesar 7% apabila dikombinasikan dengan
kasar. Semakin tinggi penggunaan batang diet rendah lemak (Anderson dkk, 2004).
lengkuas muda dan sebaliknya semakin
rendah jumlah tepung roti yang

Nia Rusfita Titdoy. S, Th. W. Watuguly , P.M.J. Tuapattinaya. ANALISIS KADAR SERAT…93
Biopendix, Volume 7, Nomor 2, Maret 2021, hlm.89-94

KESIMPULAN M., Wibowo S. dan Ngatidjan, 2006,


Kesimpulan yang diperoleh dari Tumbuhan Obat I, Edisi I Cetakan
penelitian ini adalah dari hasil ketiga II, Pusat Penelitian Obat Tradisional
analisis serat kasar sampel nugget batang (PPOT) Universitas Gadjah Mda,
Yogyakarta, 19-23.
lengkuas muda dengan perbandingan yang
Steffen LM, Jacobs DR Jr, Stevens J,
berbeda telah memenuhi standar mutu Shahar E, Carithers T, Folsom AR.
nugget berdasarkan SNI 01-2891-1992. 2003. Associations of whole-grain,
Kadar serat kasar dengan perbandingan refined grain, and fruit and vegetable
yang berbeda diperoleh P1 (1,46%), P2 consumption with risks of all-cause
(O,52%), P3 (2,62%). mortality and incident coronary
artery disease and ischemic stroke.
DAFTAR PUSTAKA The Atherosclerosis Risk in
Anderson JW, Randles KM, Kendall CWC, Communities (ARIC) Study. Am J
Jenkins DJA. 2004. Carbohydrate Clin Nutr.
and fiber recommendations for Slavin, J. 2013. Fiber and Prebiotics.
individuals with diabetes. a Mechanisms and Health Benefit:
quantitative assessment and meta Jurnal Nutrients, Volume 5.
analysis of the evidence. J Am Coll Verma R. K., Mishra G., Singh P., Jha K.K.
Nutr. 23:5-17. and Khosa R.L., 2011, Alpinia
Chandur U., Shasidhrar S., Chandrasekar galangal, An Important Medicinal
S.B. and Rao, M.N., 2010, Plant: A review, Der Pharmacia
Phytochemical Evaluation and Sinica, 2(1), 142-154
Screening of Anti-arthritic Activity of Warit, S., 2009, A Wish Lish of New Anti-
Alpinia galangal (Linn), INT. J. PH. Tuberculous Candidate Agents,
SCI., 2(2),539-597 Siriraj. Med. J., 61: 34-36
Lairon D, Arnault N, Bertrais S. 2005. Whelton SP, Hyre AD, Pedersen B, Yi Y,
Dietary fiber intake and risk factors Whelton PK, He J. 2005. Effect of
for cardiovascular disease in French dietary fiber intake on blood
adults. Am J Clin Nutr. 82(6),1185- pressure. a metaanalysis of
1194 randomized, controlled clinical trials.
Lestiany L dan Aisyah. 2010. Peran Serat J Hypertens.
Dan Penatalaksanaan Kasus
Masalah Berat Badan. Jakarta:
Bagian Ilmu Gizi. Fakultas
Kedokteran. Universitas Indonesia.
Montonen J, Knekt P, Jarvinen R, Aromaa
A, Reunanen A. 2003. Whole-grain
and fiber intake and the incidence of
type 2 diabetes. Am J Clin Nutr.
77:662-9.
Nirmalia dan Ninik Rustani. 2011. Nugget
Jamur Tiram (Pleorotus ostreatus)
Sebagai Alternatif Makanan Siap
Saji Rendah Lemak Dan Protein
Serta Tinggi Serat, Artikel Penelitian.
Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas
Kedokteran, Universitas Diponegoro,
Semarang.
Sudarsono, Pudjoarnto A., Gunawan D.,
Wahyuono S., Donatus I.A., Drajad

Nia Rusfita Titdoy. S, Th. W. Watuguly , P.M.J. Tuapattinaya. ANALISIS KADAR SERAT…94

You might also like