You are on page 1of 10

Print ISSN 2337-4187

Online ISSN 2657-1811


https://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id/index.php/JKG
JURNAL KESEHATAN GIGI (Dental Health Journal) Vol 10, No 1 (Februari, 2023)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI


PADA REMAJA DI KLINIK GIGI CHEESE BANDAR LAMPUNG TAHUN 2022

Yesica Putri Arum1 , Dwi Yulia Maritasari2, Budi Antoro3


yesicavandu@gmail.com, dwiyulia@umitra.ac.id, budiantoro@umitra.ac.id
1
Mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat Universitas Mitra Indonesia
2
Dosen Prodi Kesehatan Masyarakat Universitas Mitra Indonesia
3
Dosen Prodi Keperawatan Universitas Mitra Indonesia

ABSTRACT

Dental caries can cause localized destruction of hard tissue in specific area of tooth decay in
adolescents. According to the result of patient visit data in Cheese Dental Clinic Bandar
Lampung on 2021 shows that 48% adolescetns have dental caries. The aims of this study is to
know the factors related to dental caries against adolescents in Cheese Dental Clinic Bandar
Lampung in 2022. This research is quantitative analytic observational by cross sectional
approach. The sample are 60 adolescent patients aged 14-20 in Cheese Dental Clinic that
taken by purposive sampling technique. DMF-T sheet is the instrument to measure the dental
caries by adolescent patient direct inspection and self fulfillment questionnaire is used to
findout knowledge variable, attitude, behavior and frequency of cariogenic food consumption.
The data analysis uses chi-square test.. The result shows that the number of dental caries in
middle category as many as 44 (73.3%) adolescent, whereas the low category consist of 16
(26.7%) adolescent. There is significant correlation between oral health knowledge (p-
value=0.028, OR=4.444), oral health maintenance attitude (p-value=0.001, OR=9.000), oral
health maintenance behavior (p-value=0.002, OR=8.143) and frequency of cariogenic food
consumption (p-value=0.003, OR=7.500) in adolescent dental caries incident. Educating
about oral health is preferable by utilizing digital media in whatsapp story and educational
video in waiting room television and providing leaflet about the need of chek-up periodically
every once in 6 months.
Keywords: Dental Caries, Knowledge, Attitude, Behavior, Cariogenic Food

PENDAHULUAN lubang berwarna coklat dan hitam yang


Karies gigi didefinisikan sebagai kerusakan mengikis gigi
jaringan keras yang terlokalisasi pada area
spesifik di permukaan gigi. Kerusakan Berdasarkan hasil survey data kunjungan
jaringan ini disebabkan oleh hilangnya pasien yang mengalami karies pada beberapa
struktur jaringan keras gigi (email dan dentin) klinik gigi di Bandar Lampung pada tahun
karena adanya deposit asam yang dihasilkan 2021 yaitu klinik gigi Cheese sebanyak
oleh bakteri plak yang terakumulasi di 27,5%, klinik gigi Way Halim 1 sebanyak
permukaan gigi. Proses tersebut diakibatkan 23,4%, klinik gigi Way Halim 2 sebanyak
oleh metabolism bakteri pada makanan yang 20%, klinik gigi Kedaton sebanyak 11,1%,
mempunyai kadar gula tinggi1. Karies diawali klinik gigi Pahoman sebanyak 11,4%, dan
dengan lesi karies berwarna putih akibat klinik gigi Untung Suropati sebanyak 6,37%.
dekalsifikasi dan akan berkembang menjadi Klinik gigi cheese merupakan salah satu

22
DOI: https://doi.org/10.33992/jkg.v7i1 Peringkat 5 Akreditasi Jurnal Penerbit: Poltekkes Kemenkeas
Ilmiah SK. 105/ E/KPT/2022 Denpasar
Print ISSN 2337-4187

Online ISSN 2657-1811


https://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id/index.php/JKG
JURNAL KESEHATAN GIGI (Dental Health Journal) Vol 10, No 1 (Februari, 2023)

klinik gigi yang ada di kota Bandar Lampung remaja Indonesia yang menyatakan bahwa
yang memiliki kunjungan pasien karies gigi adanya hubungan yang signifikan antara
paling banyak dibandingkan dengan klinik karies gigi dengan konsumsi makanan
gigi lainnya pada tahun 2021. Selama tiga kariogenik4.
tahun terakhir yaitu dari tahun 2019 sampai
tahun 2021 pasien karies gigi di klinik gigi Berdasarkan uraian diatas, perlu dilakukan
Cheese mengalami peningkatan sebesar penelitian untuk mengetahui hubungan dari
35,4%, pada tahun 2019 sebanyak 27,9%, faktor-faktor seperti pengetahuan, sikap,
tahun 2020 sebanyak 34,3% dan pada tahun perilaku dan frekuensi konsumsi makanan
2021 sebanyak 37,8%. Pasien karies kariogenik dengan kejadian karies gigi pada
terbanyak yaitu pasien remaja yaitu sebesar remaja di klinik gigi Cheese tahun 2022.
48%
Faktor-faktor yang mempengaruhi karies METODE
yaitu pengetahuan tentang kesehatan gigi dan Penelitian ini merupakan jenis penelitian
mulut, sikap kesehatan gigi dan mulut, kuantitatif analitik observasional dengan
perilaku kesehatan gigi dan mulut dan melakukan pendekatan cross sectional.
frekuensi konsumsi makanan kariogenik. Dimana penelitian mengobservasi dan
Penelitian yang dilakukan pada remaja di mengumpulkan data hanya satu kali dan
Universitas Jember menunjukkan terdapat bermaksud memperoleh suatu cross sectional
hubungan yang signifikan antara karies gigi populasi pada suatu waktu yang disediakan
dengan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut atau pengumpulan saat ini10.
mahasiswa remaja di Universitas Jember8. Faktor Penyebab (+)
Hal ini juga diperkuat dengan penelitian yang Karies Gigi
dilakukan pada siswa remaja di SMP 1 Faktor Penyebab (-) (+)
Selogiri menunjukkan bahwa adanya
hubungan yang signifikan antara karies gigi
dengan pengetahuan kesehatan gigi dan Faktor Penyebab (+)
mulut, penelitian ini juga menunjukkan Karies Gigi
bahwa adanya hubungan yang signifikan Faktor Penyebab (-) (-)
antara karies gigi dengan sikap serta perilaku
kesehatan gigi dan mulut3. Subyek Penelitian
Populasi
Hal ini diperkuat dengan penelitian yang Populasi adalah wilayah generalisasi yang
dilakukan pada remaja di SMA YP Antasari terdiri atas obyek atau subyek yang
Deli Serdang yang menyatakan bahwa adanya mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
hubungan yang signifikan antara karies gigi yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dengan sikap dan perilaku kesehatan gigi6. dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Penelitian yang dilakukan pada remaja di Populasi bukan hanya orang, tetapi juga
Tanggerang memperlihatkan bahwa adanya obyek dan benda-benda alam yang lain.
hubungan antara karies gigi dengan konsumsi Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada
makanan kariogenik14. Hal ini juga diperkuat pada obyek atau subyek yang dipelajari, tetapi
dengan penelitian yang dilakukan pada 150 meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang

23
Print ISSN 2337-4187

Online ISSN 2657-1811


https://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id/index.php/JKG
JURNAL KESEHATAN GIGI (Dental Health Journal) Vol 10, No 1 (Februari, 2023)

dimiliki oleh subyek atau obyek itu10. Variabe l penelitia n adala h suatu atribut atau
Populasi penelitian ini adalah pasien remaja sifat atau nilai dari orang, obye k atau
di klinik gigi Cheese Kota Bandar Lampung. kegiata n yang mempunyai variasi tertentu
Rata-rata pasien remaja perbulan adalah yang ditetapkan ole h peneliti untu k dipelajari
sebanyak 61 pasien. da n kemudia n ditari k kesimpulannya10.

Sampel Analisis Data


Sampel penelitian ini adalah pasien remaja di Analisis Univariat
klinik gigi Cheese Kota Bandar Lampung. Analisis univariat adala h analisa yang
Berdasarkan data hasil kunjungan pasien dilakuka n menganalisis tiap variabel dari
remaja perbulan di klinik gigi Cheese kota hasil penelitian, analasis ini berfungsi untuk
Bandar Lampung yaitu 61 pasien perbulan. meringkas kumpulan data hasi l pengukura n
Perhitungan sampel menggunakan rumus dari sedemikia n rupa sehingga kumpula n data
Lemeshow dengan besar perhitungan sampel tersebut beruba h menjadi informasi yang
adalah 56, untuk menghindari bias dan berguna da n pengolaha n datanya hanya satu
kesalahan dalam penelitian maka peneliti variabe l saja sehingga dinamaka n univariat11.
menambah sampel sebanyak 8% dari total Analisis ini memakai distribusi frekuensi
besar perhitungan sampel menjadi 56+8% = terhada p variabe l yang diambil, bai k variabe l
60. Maka total sampel pada penelitian ini independe n maupu n dependen, adapu n
adalah 60 remaja. variabe l yang aka n dilihat adala h karies gigi,
pengetahuan, sikap, perilaku serta makana n
Teknik Pengambilan Sampel kariogeni k yang dikonsumsi remaja.
Terknik pengambilan sampel pada penelitian
ini adalah purposive sampling, dimana
penentuan sampel berdasarkan kriteria dan Analisis Bivariat
pertimbangan tertentu10. Sampel diambil Analisis bivariat adala h analisa yang
berdasarkan pasien remaja yang datang dilakuka n lebi h dari dua variabel, analisa ini
berobat ke klinik gigi pada bulan juni-juli berfungsi untu k mengetahui hubunga n antar
tahun 2022. Cara pengambilannya adalah variabel11. Setela h diketahui karakteristi k
pasien calon sampe l yang datang masing-masing variabel, maka analisis
disesuaika n denga n kriteria sampe l yaitu dilanjutka n untu k menguji hubunga n antar
pasie n remaja, apabila calo n sampe l tela h variabe l independe n denga n variabe l
memenuhi kriteria untu k dijadika n sampe l dependen, yaitu menguji hubunga n
maka selanjutnya peneliti aka n memberika n pengetahuan, sikap, perilaku da n frekuensi
informed consent untu k sampe l yang konsumsi makana n kariogeni k denga n
bersedia menjadi responde n da n kejadia n karies gigi pada remaja. Untu k
melanjutka n pemeriksaa n serta pengisia n menguji hubunga n antara variabe l depende n
lembar kuesioner ole h remaja yang bersedia denga n variabe l independe n digunaka n
menjadi responde n. analisis statisti k denga n uji chi square. Dasar
pengambila n hipotesis penelitia n berdasarka n
Variabel Penelitian tingkat signifikansi (nilai p), yaitu:

24
Print ISSN 2337-4187

Online ISSN 2657-1811


https://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id/index.php/JKG
JURNAL KESEHATAN GIGI (Dental Health Journal) Vol 10, No 1 (Februari, 2023)

1. Jika nilai p-value <0,05 maka bisa remaja da n yang mengalami karies gigi
dikataka n ada hubunga n antara variabe l renda h berjumla h 16 (26,7%) remaja.
independe n denga n variabe l depende n
sehingga ho ditola k. 2. Variabel Independen
2. Jika nilai p-value >0,05 maka bisa
dikataka n tida k ada hubunga n antara Tabel 2
variabe l independe n denga n variabe l Distribusi Frekuensi Faktor Risiko Karies
depende n sehingga ho diterima. Gigi pada Remaja di Klinik Gigi Cheese
Bandar Lampung Tahun 2022
Variabel Frekuensi Persentase (%)
HASIL DAN PEMBAHASAN Pengetahuan
Hasil Penelitian Kesehatan Gigi
dan Mulut
Kurang Baik 38 63.3
Analisis Univariat Bai k 22 36.7
Pada proses penelitian, sebanya k 60 Sikap
responde n diberika n kuesioner untu k diisi Kesehatan Gigi
dan Mulut
ole h responde n sebanya k 40 pertanyaan, Negatif 37 61.7
kemudia n kuesioner dikumpulka n da n Positif 23 38.3
menjadi data untu k diola h. Perilaku
Memelihara
Kesehatan Gigi
dan Mulut
Kurang Baik 45 75
Baik 15 25
Frekuensi Konsumsi
Makanan Kariogenik
Sering 42 60
Jarang 18 40
1. Variabel Dependen Jumlah 60 100.0
Tabel 1
Sumber: (Data Primer, 2022)
Distribusi Frekuensi Kejadian Karies Gigi
pada Remaja di Klini Gigi Cheese Bandar Berdasarka n tabe l 2, diketahui bahwa di
Lampung Tahun 2022
Variabel Frekuensi Persentase
Klini k Gigi Cheese Bandar Lampung Tahu n
(%) 2022, frekuensi variabe l pengetahua n
kesehata n gigi da n mulut yang kurang bai k
Karies Gigi pada Remaja berjumla h 38 (63,3%) remaja da n yang
Sedang 44 73.3 memiliki pengetahua n kesehata n gigi da n
mulut yang bai k berjumla h 22 (36,7%)
Rendah 16 26.7
remaja. Frekuensi variabe l sika p kesehata n
Jumlah 60 100.0 gigi da n mulut yang negatif berjumla h 37
Sumber: (Data Primer, 2022) (61,7%) remaja da n yang memiliki sika p
kesehata n gigi da n mulut yang positif
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa di berjumla h 23 (38,3%) remaja. Frekuensi
Klini k Gigi Cheese Bandar Lampung tahu n variabe l perilaku memelihara kesehata n gigi
2022 sebagia n besar remaja mengalami karies da n mulut yang kurang bai k berjumla h 45
gigi sedang yang berjumla h 44 (73.3%) (75%) remaja da n yang memiliki perilaku

25
Print ISSN 2337-4187

Online ISSN 2657-1811


https://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id/index.php/JKG
JURNAL KESEHATAN GIGI (Dental Health Journal) Vol 10, No 1 (Februari, 2023)

memelihara kesehata n gigi da n mulut yang Klini k Gigi Cheese Bandar Lampung Tahu n
bai k berjumla h 15 (25%) remaja. Frekuensi 2022 terdapat 32 (84.2%) remaja yang
variabe l frekuensi konsumsi makana n memiliki pengetahua n kesehata n gigi da n
kariogeni k yang sering berjumla h 42 (60%) mulut kurang bai k mengalami karies gigi
remaja da n yang memiliki frekuensi sedang, sedangka n 6 (15.8%) remaja yang
konsumsi makana n kariogeni k jarang memiliki tingkat pengetahua n kesehata n gigi
berjumla h 18 (40%) remaja. da n mulut kurang bai k mengalami karies gigi
renda h. Remaja yang memiliki tingkat
Analisis Bivariat pengetahua n kesehata n gigi da n mulut yang
Analisis bivariat dala m penelitia n memiliki bai k mengalami karies gigi sedang sebanya k
tujua n untu k mengetahui faktor yang 12 (54.2%) remaja, sedangka n untu k remaja
berhubunga n denga n kejadia n karies gigi yang memiliki tingkat pengetahua n kesehata n
pada remaja di Klini k Gigi Cheese Kota gigi da n mulut yang bai k mengalami karies
Bandar Lampung Tahu n 2022. gigi renda h sebanya k 10 (45.5%) remaja.
Berdasarka n hasi l uji statisti k dapat diketahui
Tabel 3 bahwa nilai p-value sebesar 0.028 yang
Analisis Faktor Risiko Karies Gigi dengan mengindikasika n bahwa nilai p < 0.05 maka
Karies Gigi pada Remaja di Klinik Gigi Cheese hipotesis H0 ditolak, sehingga dapat
Bandar Lampung Tahun 2022 disimpulka n bahwa terdapat hubunga n
Variab Karies Gigi
el
Total
P-
Val
OR (CI signifika n antara pengetahua n kesehata n gigi
Indepe 95%)
nden
Sedang Rendah ue da n mulut denga n resiko terkena karies gigi
N % n % n % pada remaja. Dari hasi l uji statisti k juga
Pengetahua n Kesehata n Gigi da n Mulut diketahui bahwa nilai OR= 4,444 denga n CI
Kurang
32 84.2 6 15.8 38 100.0 4.444
95% (1,325-14,907), ha l ini berarti remaja
Baik
0.0 (1.325- yang berpengetahua n kurang bai k memiliki
Baik 12 54.2 10 45.5 22 100.0
28 14.907)
resiko 4,444 kali lebi h besar mengalami
Jumlah 44 73.3 16 26.7 60 100.0
karies gigi dibandingka n denga n remaja yang
Sika p Kesehata n Gigi da n Mulut berpengetahua n bai k.
Negatif 33 89.1 4 10.9 37 100.0 9.000
0.0 (2.401-
Positif 11 47.8 12 52.2 23 100.0
01 33.738) Berdasarka n tabe l 3 diketahui bahwa di
Jumlah 44 73.3 16 26.7 60 100.0 Klini k Gigi Cheese Bandar Lampung Tahu n
Perilaku Kesehata n Gigi da n Mulut 2022 terdapat 33 (89.1%) remaja yang
Kurang
Baik
38 84.4 7 15.6 45 100.0 8.143 memiliki sika p kesehata n gigi da n mulut
Baik 6 40 9 60 15 100.0
0.0 (2.196- negatif mengalami karies gigi sedang,
02 30.189)
Jumlah 44 73.3 16 26.7 60 100.0
sedangka n 4 (10.9%) remaja yang memiliki
Frekuensi Konsumsi Makana n Kariogenik sika p kesehata n gigi da n mulut negatif
Sering 36 85.7 6 14.3 42 100.0 7.500 mengalami karies gigi renda h. Remaja yang
Jarang 8 44.4 10 55.6 18 100.0
0.0
03
(2.108-
26.689)
memiliki tingkat sika p kesehata n gigi da n
Jumlah 44 73.3 16 26.7 60 100.0 mulut positif mengalami karies gigi sedang
Sumber: (Data Primer, 2022) berjumla h 11 (47.8%) remaja, sedangka n
untu k remaja yang memiliki sika p kesehata n
Berdasarka n tabe l 3 diketahui bahwa di gigi da n mulut positif mengalami karies gigi

26
Print ISSN 2337-4187

Online ISSN 2657-1811


https://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id/index.php/JKG
JURNAL KESEHATAN GIGI (Dental Health Journal) Vol 10, No 1 (Februari, 2023)

renda h sebanya k 12 (52.2%) remaja. karies gigi dibandingka n denga n remaja yang
Berdasarka n hasi l uji statisti k dapat diketahui mempunyai perilaku bai k.
bahwa nilai p-value sebesar 0.001 yang
mengindikasika n bahwa nilai p < 0.05 maka Berdasarka n tabe l 3 diketahui bahwa di
hipotesis H0 ditolak, sehingga dapat Klini k Gigi Cheese Bandar Lampung Tahu n
disimpulka n bahwa terdapat hubunga n 2022 terdapat 36 (85.7%) remaja sering
signifika n antara sika p kesehata n gigi da n mengkonsumsi makana n kariogeni k
mulut denga n resiko terkena karies gigi pada mengalami karies gigi sedang, sedangka n 6
remaja. Dari hasi l uji statisti k juga diketahui (14.3%) remaja yang sering mengkonsumsi
bahwa nilai OR= 9,000 denga n CI 95% makana n kariogeni k mengalami karies gigi
(2,401-33,738), ha l ini berarti remaja yang renda h. Remaja yang jarang mengkonsumsi
mempunyai sika p negatif memiliki resiko makana n kariogeni k mengalami karies gigi
9,000 kali lebi h besar mengalami karies gigi sedang berjumla h 8 (44.4%) remaja,
dibandingka n denga n remaja yang sedangka n untu k remaja yang jarang
mempunyai sika p positif. mengkonsumsi makana n kariogeni k
mengalami karies gigi renda h sebanya k 10
Berdasarka n tabe l 3 diketahui bahwa di (55.6%) remaja. Berdasarka n hasi l uji
Klini k Gigi Cheese Bandar Lampung Tahu n statisti k dapat diketahui bahwa nilai p-value
2022 terdapat 38 (84.4%) remaja yang sebesar 0.003 yang mengindikasika n bahwa
memiliki perilaku kesehata n gigi da n mulut nilai p < 0.05 maka hipotesis H0 ditolak,
kurang bai k mengalami karies gigi sedang, sehingga dapat disimpulka n bahwa terdapat
sedangka n 7 (15.6%) remaja yang memiliki hubunga n signifika n antara frekuensi
perilaku kesehata n gigi da n mulut kurang mengkonsumsi makana n kariogeni k denga n
bai k mengalami karies gigi renda h. Remaja resiko terkena karies gigi pada remaja. Dari
yang memiliki perilaku kesehata n gigi da n hasi l uji statisti k juga diketahui bahwa nilai
mulut yang bai k mengalami karies gigi OR= 7,500 denga n CI 95% (2,108-26,689),
sedang berjumla h 6 (40%) remaja, sedangka n ha l ini berarti remaja yang sering
untu k remaja yang memiliki perilaku mengkonsumsi makana n kariogeni k memiliki
kesehata n gigi da n mulut bai k mengalami resiko 7,500 kali lebi h besar mengalami
karies gigi renda h sebanya k 9 (60%) remaja. karies gigi
Berdasarka n hasi l uji statisti k dapat diketahui
bahwa nilai p-value sebesar 0.002 yang Pembahasan
mengindikasika n bahwa nilai p < 0.05 maka
hipotesis H0 ditolak, sehingga dapat Karies Gigi pada Remaja
disimpulka n bahwa terdapat hubunga n
signifika n antara perilaku kesehata n gigi da n Pada penelitia n ini sebagia n besar remaja
mulut denga n resiko terkena karies gigi pada mengalami karies gigi pada tingkat sedang
remaja. Dari hasi l uji statisti k juga diketahui denga n proporsi sebesar 73,3%, hasi l
bahwa nilai OR= 8,143 denga n CI 95% penelitia n ini lebi h besar dibandingka n
(2,169-30,189), ha l ini berarti remaja yang denga n penelitia n yang dilakuka n ole h
mempunyai perilaku kurang bai k memiliki Rahtyanti, et.a l., 2018 di wilaya h Jember
resiko 8,143 kali lebi h besar mengalami yang menunjukka n bahwa proporsi remaja

27
Print ISSN 2337-4187

Online ISSN 2657-1811


https://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id/index.php/JKG
JURNAL KESEHATAN GIGI (Dental Health Journal) Vol 10, No 1 (Februari, 2023)

yang mengalami karies gigi pada tingkat antara karies gigi denga n pengetahua n
sedang yaitu sebesar 21%. Demikia n juga kesehata n gigi da n mulut8. Ha l ini diperkuat
hasi l penelitia n yang dilakuka n ole h Adrien, denga n penelitia n yang dilakuka n ole h
2017 menunjukka n bahwa sebagia n besar Ramadhan, et a l yang menunjukka n bahwa
remaja mengalami karies gigi tingkat sedang semaki n tinggi tingkata n sekola h seseorang
yaitu sebesar 48,5%. maka pera n pengetahua n dala m kesehata n
gigi da n mulut juga aka n menurunka n tingkat
Karies gigi atau gigi berlubang merupaka n resiko karies gigi pada seseorang9.
suatu penyakit pada jaringa n keras gigi
(email, dentin, da n sementum) yang Pengetahua n merupaka n sala h satu pedoma n
disebabka n ole h aktivitas suatu jasad reni k dala m membentu k tindaka n seseorang.
dala m karbohidrat yang dapat diragika n. Pengetahua n dapat didasari dari pengalama n
Karies gigi pada remaja memiliki potensi da n penelitia n seseorang terhada p sesuatu ha l
resiko yang tinggi, karena masa remaja umur yang terjadi pada dirinya. Pengetahua n aka n
antara 14-20 tahu n merupaka n masa pubertas, menyebabka n terbentuknya perilaku
pada masa ini aka n terjadi perubaha n seseorang yang dilandasi ole h pengetahua n
hormona l yang dapat menimbulka n aka n lebi h muda h diingat ole h seseorang
pembengkaka n gusi, sehingga kebersiha n dibandingka n yang tida k didasari ole h
mulut menjadi kurang terjaga, ha l inila h yang pengetahua n. Pentingnya pengetahua n
menyebabka n presentase karies lebi h tinggi kesehata n gigi da n mulut untu k pencegaha n
Masala h kesehata n gigi da n mulut dapat karies dikarenaka n pengetahua n aka n
berdampa k pada penguyahan, kegiata n berdampa k pada perilaku, perilaku inila h
disekolah, kepercayaa n diri, da n yang berpengaru h pada kesehata n gigi da n
perkembanga n sosia l dikalanga n remaja .13
mulut saat ini da n masa yang aka n datang1.

Hubungan Pengetahuan Kesehatan Gigi Hubungan Sikap Pemeliharaan Kesehatan


dan Mulut dengan Karies Gigi dan Mulut dengan Karies

Berdasarka n hasi l penelitia n yang Berdasarka n hasi l penelitia n yang


mengindikasika n bahwa adanya hubunga n mengindikasika n bahwa adanya hubunga n
signifika n yang terjadi antara pengetahua n signifika n yang terjadi antara sika p
tentang kesehata n gigi da n mulut denga n pemeliharaa n kesehata n gigi da n mulut
karies gigi. Ha l ini menunjukka n bahwa denga n karies gigi. Ha l ini menunjukka n
semaki n tinggi tingkat pengetahua n remaja bahwa semaki n positif sika p remaja terhada p
terhada p kesehata n gigi da n mulut maka kesehata n gigi da n mulut maka aka n
aka n menyebabka n semaki n rendahnya menyebabka n semaki n rendahnya resiko
resiko remaja mengalami karies gigi. remaja mengalami karies gigi.

Penelitia n ini sejala n denga n penelitia n yang Penelitia n ini sejala n denga n penelitia n yang
dilakuka n ole h Rahtyanti, et a l pada remaja dilakuka n pada siswa remaja di SM P 1
di Universitas Jember yang menunjukka n Selogiri menunjukka n bahwa adanya
bahwa terdapat hubunga n yang signifika n hubunga n yang signifika n antara karies gigi

28
Print ISSN 2337-4187

Online ISSN 2657-1811


https://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id/index.php/JKG
JURNAL KESEHATAN GIGI (Dental Health Journal) Vol 10, No 1 (Februari, 2023)

denga n sika p kesehata n gigi da n mulut3. Ha l bahwa semaki n bai k perilaku remaja terhada p
ini diperkuat denga n penelitia n yang kesehata n gigi da n mulut maka aka n
dilakuka n pada remaja di SMA Y P Antasari menyebabka n semaki n rendahnya resiko
Deli Serdang yang menyataka n bahwa adanya remaja mengalami karies gigi.
hubunga n yang signifika n antara karies gigi
denga n sika p kesehata n gigi da n mulut. Penelititia n ini sejala n denga n penelitia n
Sika p merupaka n sala h satu faktor yang dilakuka n pada siswa remaja di SM P 1
predisposisi yang dapat menyebabka n Selogiri menunjukka n bahwa adanya
pembentuka n karies gigi. Sika p remaja yang hubunga n yang signifika n antara karies gigi
positif terhada p kesehata n gigi da n mulut denga n perilaku kesehata n gigi da n mulut.
aka n menurunka n resiko karies gigi pada Perilaku merupaka n bentu k respo n dari
remaja. Sebaliknya sika p remaja yang negatif seseorang yang mampu untu k menimbulka n
terhada p kesehata n gigi da n mulut aka n karakteristi k pemeliharaa n kesehata n gigi
menyebabka n tingginya resiko karies gigi da n mulut dari remaja3. Ha l ini diperkuat
pada remaja6. denga n penelitia n yang dilakuka n pada
remaja di SMA Y P Antasari Deli Serdang
Sika p pemeliharaa n kesehata n gigi da n mulut yang menyataka n bahwa adanya hubunga n
dapat mencega h gigi berlubang, gigi da n yang signifika n antara karies gigi denga n
mulut harus selalu dipelihara supaya gigi perilaku kesehata n gigi6.
teta p bersi h da n sehat. Memelihara kesehata n
gigi da n mulut tida k sulit, pemeliharaa n Perilaku seseorang yang dihasilka n dari
kesehata n gigi ga n mulut adala h memelihara tingkat pengetahua n yang tinggi dapat
kebersiha n gigi da n mulut dari sisa makana n mendorong seseorang untu k memelihara gigi
da n kotora n lai n dala m mulut, denta n tujua n denga n bai k. Perilaku terbuka berupa
agar gigi teta p sehat da n tida k berlubang. Jika tindaka n dari seseorang merupaka n ha l yang
sika p pemeliharaa n kesehata n gigi da n mulut menjadi perhatia n khusus dala m mengurangi
tida k dilakukan, maka aka n menyebabka n resiko karies gigi. Pengetahua n yang bai k
gigi berlubang da n penyakit mulut lainnya. belu m tentu k dapat diikuti denga n perilaku
Sika p pemeliharaa n kesehata n gigi da n mulut yang baik, untu k itu diperluka n adanya
meliputi membersihka n gigi secara teratur, perhatia n khusus untu k menjaga resiko karies
bersihka n mulut secara menyeluruh, kurangi gigi pada remaja supaya dapat menerapka n
makana n manis da n ruti n kunjunga n ke perilaku kesehata n gigi da n mulut yang
dokter gigi setia p 6 bula n sekali2. mampu untu k menurunka n resiko karies
gigi8.
Hubungan Perilaku Pemeliharan
Kesehatan Gigi dan Mulut dengan Karies Dala m menjaga kesehata n gigi da n mulut
remaja agar terhindar dari karies gigi,
Berdasarka n hasi l penelitia n yang remaja harus dapat mengaplikasika n
mengindikasika n bahwa adanya hubunga n pengetahua n yang diperole h untu k dapat
signifika n yang terjadi antara perilaku menguba h perilaku denga n memberika n
pemeliharaa n kesehata n gigi da n mulut motivasi, mengontro l kesehata n gigi secara
denga n karies gigi. Ha l ini menunjukka n rutin, menciptaka n suasana da n sika p yang

29
Print ISSN 2337-4187

Online ISSN 2657-1811


https://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id/index.php/JKG
JURNAL KESEHATAN GIGI (Dental Health Journal) Vol 10, No 1 (Februari, 2023)

bai k dala m ha l kesehata n gigi untu k gula mara k diproduksi, sehingga penderita
menunjang terjadinya karies gigi secara karies gigi semaki n banya k. Ha l ini
dini12. menunjukka n bahwa makana n kariogeni k
mempercepat terjadinya karies gigi. Sukrosa
yang terkandung dala m makana n menjadi
Hubungan Frekuensi Konsumsi Makanan media yang sangat bai k untu k pertumbuha n
Kariogenik dengan Karies bakteri, seperti streptococcus mutans7.

Berdasarka n hasi l penelitia n yang SIMPULAN


mengindikasika n bahwa adanya hubunga n Persentase tingkat karies gigi pada remaja di
signifika n yang terjadi antara frekuensi Klinik Gigi Cheese paling banyak adalah
konsumsi makana n kariogeni k denga n karies tingkat kategori karies gigi sedang yaitu
gigi. Ha l ini menunjukka n bahwa semaki n berjumlah 44 (73,3%) remaja. Berdasarkan
jarang remaja mengkonsumsi makana n hasil uji statistik dari beberapa variabel yaitu
kariogeni k maka aka n menyebabka n semaki n karies gigi terhadap pengetahuan kesehatan
rendahnya resiko remaja mengalami karies gigi dan mulut (p-value 0,028), sikap
gigi. pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut (p-
value 0,001), perilaku pemeliharaan kesehatan
Penelitia n ini sejala n denga n penelitia n yang gigi dan mulut (p-value 0,002) serta frekuensi
dilakuka n pada remaja di Tanggerang konsumsi makanan kariogenik (p-value
memperlihatka n bahwa adanya hubunga n 0,003) menunjukkan bahwa nilai p < 0,05
antara karies gigi denga n konsumsi makana n yang artinya terdapat hubungan yang
kariogenik14. Ha l ini juga diperkuat denga n signifikan antara kejadian karies gigi dengan
penelitia n yang dilakuka n pada 150 remaja pengetahuan kesehatan gigi dan mulut, sikap
Indonesia yang menyataka n bahwa adanya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut,
hubunga n yang signifika n antara karies gigi perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan
denga n konsumsi makana n kariogenik4. mulut serta frekuensi konsumsi makanan
Sejala n denga n penelitia n yang dilakuka n kariogenik pada remaja.
ole h Mendur, et a l yang menunjukka n bahwa
frekuensi mengkonsumsi makana n kariogeni k
memiliki hubunga n yang signifika n denga n
karies gigi5. Daftar Pustaka

Makana n kariogeni k adala h makana n manis


1. Amalia, R. (2021). KARIES GIGI:
yang dapat menyebabka n terjadinya karies
Perspektif Terkini Aspe k Biologis,
gigi. Sifat makana n kariogeni k adala h
Klinis, da n Komunitas (R. Amalia
banya k mengandung karbohidrat, lengket da n
(ed.)). UG M Press.
muda h hancur di dala m mulut. Conto h
2. Erwana, A. (2013). Seputar kesehata n
makana n kariogeni k yaitu coklat, permen,
Gigi da n Mulut. Andi Offset.
susu manis, biscuit, wafer, es krim, roti
3. Khulwani, Q. W., Nasia, A. A.,
manis, minuma n bersoda, siru p da n makana n
Nugraheni, A., & Utami, A. (2021).
minuma n manis lainnya. Makana n berbaha n
Hubunga n Pengetahuan, Sikap, da n

30
Print ISSN 2337-4187

Online ISSN 2657-1811


https://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id/index.php/JKG
JURNAL KESEHATAN GIGI (Dental Health Journal) Vol 10, No 1 (Februari, 2023)

Perilaku Kesehata n Gigi da n Mulut Peneltia n. Pustaka Baru Press.


Terhada p Status Karies Siswa SM P 12. Suwelo, I. S. (2012). Karies Gigi
Negeri 1 Selogiri, Wonogiri. E-GiGi, Pada Ana k denga n Berbagai Faktor
9(1), 41–44. Etiologi. EGC.
4. Lendrawati, Pintauli, S., Rahardjo, A., 13. Tarigan, R. (2013). Karies Gigi-2nd
Bachtiar, A., & Maharani, D. A. ed (Penerbit Buku Kedoktera n (ed.)).
(2019). Ris k factors of denta l caries: 14. Winahyu, K. M., Turmuzi, A., &
Consumptio n of sugary snacks among Hakim, F. (2019). Hubunga n antara
indonesia n adolescents. Pesquisa Konsumsi Makana n Kariogeni k da n
Brasileira E m Odontopediatria e Risiko Kejadia n Karies Gigi pada
Clinica Integrada, 19(1), 1–8. Ana k Usia Sekola h di Kabupate n
5. Mendur, S. C. M., Pangemanan, D. H. Tangerang. Faleteha n Healt h Journal,
C., & Mintjelungan, C. (2017). 6(1), 25–29.
Gambara n konsumsi makana n
kariogeni k pada ana k SD GMI M 1
Kawangkoa n. E-GIGI, 5(1), 91–95.
6. Panjaitan, M., & Tampubolon, I. A.
(2018). Korelasi pengetahua n , sika p
da n perilaku kesehata n gigi da n
mulut terhada p indeks. 1(1), 16–20.
7. Pertiwiningsih, B. (2016). Kesehata n
Masyarakat kesehata n Gigi da n
Mulut. Borobudur Inspira Nusantara
PT.
8. Rahtyanti, Sari, G. C., Hadnyanawati,
Hestieyonini, & Wulandari, E. (2018).
Hubunga n Pengetahua n Kesehata n
Gigi da n Mulut Denga n Karies Gigi
Pada Mahasiswa Baru Fakultas
Kedoktera n Gigi Universitas Jember
Tahu n Akademi k 2016/2017. Pustaka
Kesehatan, 6(1), 1671.
9. Ramadhan, A., Cholil, & sukmana
indra, B. (2016). Hubunga n Tingkat
Pengetahua n Kesehata n Gigi da n
Mulut Terhada p Angka Karies Gigi di
SMP N 1 Marabaha. Kedoktera n Gigi,
1(2), 173–176.
10. Sugiyono. (2021). Metode Penelitia n
Pendidikan-Pendekata n Kuantitatif,
Kualitatif da n R&D. Alfabeta.
11. Sujarweni, V. (2022). Metodologi

31

You might also like