You are on page 1of 14

ANALISIS YURIDIS DUGAAN PEMALSUAN AKTA JUAL BELI OLEH PEJABAT

PEMBUAT AKTA TANAH BERDASARKAN UU NO. 2 TAHUN 2014 TENTANG


PERUBAHAN ATAS UU NO. 30 TAHUN 2004 TENTANG JABATAN NOTARIS

Oleh:
Viona Putri Oktavia 1)
Oci Senjaya 2)
Universitas Singaperbangsa, Karawang 1,2)
E-mail :
putrioktaviaviona@gmail.com 1)
ocisenjaya90@gmail.com 2)

ABSTRACT
Land has always been a fundamental requirement for human existence and survival. Because
of this, the demand for land keeps growing along with the times and the people, therefore it
makes sense that humans are always striving to obtain more land, including through buying
and selling property. Due to the fact that the Deed of Sale and Purchase of Land issued may
only be executed by a Public Official, namely a Notary and PPAT. Therefore, quite a few
PPAT members took part in the fraud committed by forging the sale and purchase document.
This study employs a normative legal research methodology and utilizes library research as
one of its data collecting approaches. This approach looks at societal issues' roots in legal
matters based on normative standards. By examining the situation that included the Nirina
Zubir family, who fell foul of the property mafia when the Land Deed Making Officer
fabricated a sale and purchase deed (PPAT). The crime of forging is governed by CHAPTER
XII about forgery of booklet II (two), which deals with offences in Articles 263 to 276 of the
Criminal Code. Criminal offenses linked to Articles 263 and 264 of the Criminal Code which
deal with fabricating fake letters and falsifying letters as well as Articles 266 which deal with
directing the insertion of false information into a real deed occur often.
Keywords: Forgery, AJB, Notary and PPAT

ABSTRAK
Tanah selalu menjadi kebutuhan mendasar bagi keberadaan dan kelangsungan hidup
manusia. Oleh karena itu, kebutuhan akan tanah terus berkembang seiring dengan
perkembangan zaman dan manusia, sehingga wajar jika manusia selalu berusaha untuk
mendapatkan tanah yang lebih luas, termasuk melalui jual beli properti. Karena Akta Jual
Beli Tanah yang diterbitkan hanya dapat dilakukan oleh Pejabat Umum yaitu Notaris dan
PPAT. Sehingga, tidak sedikit anggota PPAT yang turut andil dalam penipuan yang
dilakukan dengan memalsukan akta jual beli tersebut. Penelitian ini menggunakan
metodologi penelitian hukum normatif dan menggunakan penelitian kepustakaan sebagai
salah satu pendekatan pengumpulan datanya. Pendekatan ini melihat akar masalah
kemasyarakatan dalam masalah hukum berdasarkan standar normatif. Mencermati situasi
yang melibatkan keluarga Nirina Zubir, yang terjerat mafia properti saat PPAT membuat akta
jual beli (PPAT). Tindak pidana pemalsuan diatur dalam BAB XII tentang pemalsuan buklet
II (dua) yang mengatur tentang delik pasal 263 s/d 276 KUHP. Tindak pidana yang terkait
dengan Pasal 263 dan 264 KUHP yang mengatur tentang pembuatan surat palsu dan
pemalsuan surat serta Pasal 266 yang mengatur tentang mengarahkan penyisipan keterangan
palsu ke dalam akta yang nyata sering terjadi.
Kata Kunci: Pemalsuan, AJB, Notaris dan PPAT

JURNAL RECTUM, Vol. 5, No. 1, (2023) Januari : 981 - 994 981


1. PENDAHULUAN 2014 tentang Jabatan Notaris (UUJN).
Dalam upaya menjamin terciptanya Tugas notaris adalah pejabat yang
kepastian hukum untuk itu pemerintah dipercaya, yang diharapkan untuk
membuat suatu aturan hukum dengan tegas menyimpan dengan aman semua surat dan
yang bersifat mengatur serta memaksa bahan lain yang digunakan dalam
segala perilaku dan perbuatan manusia di pembuatan akta di tempat yang aman.
dalam suatu masyarakat dengan membuat Seorang Notaris harus diangkat
suatu peraturan perundang-undangan. berdasarkan sumpah atau janji jabatan,
Indonesia adalah negara hukum kecuali undang-undang menentukan lain,
(rechstaat). Sebagaimana telah sebagaimana disebutkan dalam Ayat 1
digarisbawahi oleh pemerintah dalam Pasal 16 Undang-Undang tentang Jabatan
upaya memberikan kepastian hukum Notaris. Juga ditekankan betapa
dalam kesatuan masyarakat, negara, dan pentingnya melindungi kepentingan setiap
negara. Indonesia menjunjung tinggi orang dengan merahasiakan semua
norma hukum yang memberikan kejelasan, korespondensi dan detail seputar transaksi.
ketertiban, dan perlindungan hukum Pejabat Notaris dan PPAT sangat
berdasarkan keadilan dan legalitas. Agar berperan dalam menjamin kepastian,
subjek hukum dapat menikmati kejelasan, ketertiban, dan perlindungan hukum
ketertiban, dan perlindungan hukum, harus melalui akta yang dibuat oleh dan
ada cara untuk menguatkan suatu hak atau dihadapan mereka. Akta notaris
tanggung jawab. merupakan alat bukti yang kuat, dan
Untuk itu, pemerintah membentuk apabila timbul sengketa di pengadilan,
profesi hukum untuk membantu orang- maka akta notaris dan PPAT memberikan
orang yang tidak memahami proses dan alat bukti yang sempurna sebagaimana
prosedur hukum bagi mereka yang sedang dimaksud dalam Pasal 1870 KUH Perdata
menangani suatu kasus, dalam upaya kepada para pihak yang membuatnya.
meningkatkan pemahaman masyarakat Dalam hal terjadi sengketa hukum, suatu
tentang hukum. Misalnya, notaris, PPAT, akta dapat dicabut atau dinyatakan batal
dan advokat atau pengacara adalah demi hukum apabila para pihak tidak dapat
anggota dari profesi hukum yang dapat menyepakati syarat-syaratnya. pengadilan
ditemukan di berbagai wilayah Indonesia. berwenang membatalkan akta notaris dan
Sebagaimana Peraturan Kedudukan notaris yang lalai. Gugatan diajukan oleh
Pejabat Pembuat Akta Tanah PP RI No. 24 salah satu pihak karena kecerobohan pihak
Tahun 2016 tentang Perubahan Atas PP RI lain yang telah melakukan perbuatan tanpa
No. 37 Tahun 1998 bahwa PPAT ialah menyadari akibatnya.
pejabat yang diberi wewenang. membuat Ketelitian dan kejelian Notaris dan
akta otentik mengenai perbuatan hukum PPAT sangat penting agar perjanjian atau
tertentu mengenai hak atas tanah atau hak akta yang dibuat dihadapan mereka dapat
milik atas satuan rumah susun. mempunyai kekuatan hukum yang utuh
Sedangkan Notaris adalah pejabat dan sebagai alat bukti yang sah bagi para
umum yang berwenang mengeluarkan pihak. Oleh karena itu, notaris dan PPAT
dokumen hukum seperti akta dan bertanggung jawab secara hukum atas
kewenangan lainnya sesuai dengan UU kesalahan atau kelalaian dalam akta yang
No. 30 Tahun 2004 jo. UU No. 2 Tahun dibuatnya.

982 ANALISIS YURIDIS DUGAAN PEMALSUAN AKTA JUAL BELI OLEH PEJABAT PEMBUAT AKTA
TANAH BERDASARKAN UU NO. 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UU NO. 30
TAHUN 2004 TENTANG JABATAN NOTARIS
Viona Putri Oktavia 1), Oci Senjaya 2)
Semakin banyak orang diatur dalam BAB XII (Pemalsuan Surat)
memperhatikan kisah-kisah tentang mafia Buku II KUHP (tindak pidana), yang
tanah, sebagian besar berkat kisah Nirina menyebutkan hanya tulisan saja, termasuk
Zubir, yang dimulai dengan pencurian pemalsuan surat yang diatur dalam Pasal
sertifikat tanah dan diakhiri dengan Zubir 263 KUHP sampai dengan Pasal 276
beralih ke pengurus rumah tangganya, KUHP. Kode, diklasifikasikan sebagai
yang kemudian dia sebut sebagai "ibu pemalsuan. Membuat surat palsu atau
rumah tangga". " Namun, hak atas tanah memalsukan surat merupakan tindak
dapat dialihkan atau dibatalkan dan pidana yang diatur dalam Pasal 263
pemilik baru ditunjuk sesuai dengan aturan KUHP, 264 KUHP, dan 266 KUHP.
ART. Dalam kasus mafia pertanahan, Pemalsuan akta yang sah diatur dalam
terjadi permainan yang memalsukan surat- Pasal 264 KUHP (memerintahkan agar
surat atau informasi tentang pemilik tanah, keterangan palsu dicantumkan dalam
dan tanda tangan Pejabat Pembuat Akta surat-surat otentik).
Tanah (PPAT) diperlukan untuk Penulis memutuskan untuk
mendapatkan keaslian data yang mendalami lebih lanjut dugaan pemalsuan
bersangkutan. Ada perburuan konstan Akta Jual Beli Harta dalam kasus Nirina
untuk metode baru untuk mencapai tujuan Zubir dengan permasalahan yang
seseorang di pihak semua pihak yang dilatarbelakangi oleh keprihatinan tersebut
berkepentingan. di atas. “Bagaimana Analisis Yuridis
Tingginya frekuensi sengketa tanah Dugaan Pemalsuan Akta Jual Beli Oleh
tidak langsung dipandang sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah Berdasarkan
peringatan atau pengingat bahwa UU No. 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan
kemampuan negara untuk Atas UU. No. 30 Tahun 2004 Tentang
mempertahankan hak-hak ekonomi, sosial, Jabatan Notaris”.
dan budaya yang diberikan oleh konstitusi
secara memadai masih kurang. Selain 2. METODE PENELITIAN
konten, otoritas yang memiliki konflik Penelitian ini merupakan salah satu
kepentingan terkadang melanggar hak-hak contoh penelitian hukum normatif, yang
masyarakat. Polri, Kementerian Agraria menitikberatkan pada hukum yang
dan Tata Ruang, serta aparat pendukung dipandang sebagai norma atau aturan
lainnya yang akan selalu berkiprah di sosial yang menjadi pedoman perilaku
segala urusan pertanahan memiliki setiap orang. Kajian hukum yang
pekerjaan rumah yang harus segera dilakukan dengan melihat data sekunder
diselesaikan: memberantas mafia atau literatur diartikan sebagai penelitian
pertanahan. Kalaupun bukan masalah hukum normatif oleh Soerjono Soekanto
tanah, namun sulit untuk diselesaikan, dan Sri Mamudji. Pendekatan yang
sehingga pihak-pihak yang terlibat harus dilakukan dalam penelitian hukum
segera mengambil langkah-langkah normatif ini menurut Johnny Ibrahim
pencegahan dan pemberantasan. adalah pendekatan perundang-undangan
Pemalsuan dokumen merupakan (statute approach) dan pendekatan kasus
salah satu jenis kejahatan yang diatur (case approach). Jenis analisis data yang
dalam KUHP dalam sistem hukum digunakan dalam penelitian hukum
Indonesia (KUHP). Padahal, pemalsuan normatif adalah analisis kualitatif, yaitu
JURNAL RECTUM, Vol. 5, No. 1, (2023) Januari : 981 - 994 983
mendeskripsikan data secara berkualitas Alih-alih diurus ternyata saudara
dengan menggunakan kalimat-kalimat Riri Khasmita ini justru diam-diam telah
yang teratur, runtut, logis, tidak tumpang menukar semua surat yang dimintai tolong
tindih, dan efektif. Metode ini oleh ibunda Nirina untuk diuruskan
memudahkan untuk menginterpretasikan ternyata pada kenyataannya justru
data dan memahami temuan analisis. berbanding terbalik. Semua surat-surat
Sumber data yang digunakan adalah yang hilang yang seharusnya
sumber data sekunder, yaitu informasi diatasnamakan ibunda Nirina yaitu Cut
yang diperoleh dari buku atau karya tulis Indria Martini dengan total 3 sertifikat
lainnya yang memiliki keterkaitan dengan tanah , lalu atasnama kakak dari Nirina
topik kajian, yaitu penegakan hukum. yaitu dengan total 2 sertifikat tanah dan 1
Bahan hukum primer, bahan hukum sertifikat tanah milik Nirina pribadi
sekunder, dan bahan hukum tersier adalah dengan total 6 sertifikat tanah justru malah
jenis-jenis sumber hukum yang digunakan. diatasnamakan dengan namanya pribadi
3. HASIL DAN PEMBAHASAN pelaku yaitu Riri Khasmita dan suaminya
A. Kronologi Kasus bernama Edrianto.
Isu mafia tanah yang menimpa Dari total 6 sertifikat tanah tersebut
Nirina Zubir, artis ibu kota, saat ini yang seharusnya diurus oleh pelaku Riri
menjadi perbincangan hangat dan menarik. Khasmita bukannya menolong justru
Menurut keterangan Nirina Zubir yang malah mengambil kesempatan dari
memberikan wawancara didampingi kuasa kepercayaan yang sudah diberikan oleh
hukumnya dan Menteri Agraria dan Tata majikannya sendiri yaitu ibunda Nirina ibu
Ruang Republik Indonesia, Sofyan Djalil, Cut Indria martini. Dari total 6 sertifikat
Nirina memaparkan bagaimana kronologis tanah tersebut ada sebagian sertifikat tanah
dirinya yang berujung menjadi korban yang sudah diatasnamakan pelaku telah
kasus mafia tanah. dijaminkan ke Bank dan dijual yang
Sengketa itu bermula pada 2017 dimana uangnya mereka gunakan untuk
ketika Cut Indria Martini, ibunda Nirina mendirikan suatu usaha pribadi yaitu
Zubir, meyakini sertifikat propertinya Ayam Frozen yang sekarang cabangnya
hilang. Karena usia lanjut dan riwayat sudah melebihi dari 5 cabang.
kesehatan, ibu Nirina akhirnya meminta Dari kejadian itu ternyata pelaku
bantuan pengurus rumah tangganya untuk Riri Khasmita dalam melancarkan aksinya
menangani catatan tanah yang hilang. Ibu tidak bergerak secara sendiri. Akan tetapi
Nirina menaruh kepercayaan pada Riri telah dibantu oleh kenalannya yaitu
Khasmita, pengurus rumah tangganya., seorang oknum dari Notaris dan PPAT
oleh karena saudara Riri Khasmita ini dari wilayah Tangerang yang bernama
sudah bekerja dengan ibunda Nirina Faridah. Pelaku diajak bekerja sama
selama puluhan tahun sejak tahun 2009 dengan dua notaris dan PPAT di wilayah
maka ibunda Nirina tersebut merasa bahwa hukum tersebut, yakni wilayah hukum
asistennya tersebut bisa dipercaya dan Jakarta Barat, yakni Ina Rosaina dan
pada akhirnya asistennya tersebut Erwin Riduan yang berperan mendampingi
melakukan perintah dari ibunda Nirina Riri Khasmita dan Faridah untuk
tersebut. mengelola seluruh tanah ibu Nirina di
wilayah hukum Jakarta Barat. Jakarta

984 ANALISIS YURIDIS DUGAAN PEMALSUAN AKTA JUAL BELI OLEH PEJABAT PEMBUAT AKTA
TANAH BERDASARKAN UU NO. 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UU NO. 30
TAHUN 2004 TENTANG JABATAN NOTARIS
Viona Putri Oktavia 1), Oci Senjaya 2)
karena semua aset properti yang hukum lainnya, Notaris dan PPAT
dipersoalkan berada di wilayah hukum merupakan bagian dari sistem hukum
Jakarta Barat dan tidak memiliki Indonesia.
kewenangan untuk menanganinya. Karena Mengingat pada tugas serta
mereka tidak percaya bahwa mereka kewenangan yang dimilikinya, profesi
pernah menandatangani dokumen apapun Notaris dan PPAT bukan hanya untuk
yang berkaitan dengan keharusan untuk kepentingan pribadi, melainkan juga untuk
mengatur hilangnya enam sertifikat tanah, kepentingan masyarakat banyak berkaitan
adik Nirina segera mengumpulkan bukti- dengan kebenaran atas akta-akta yang
bukti terkait kejadian ini. Akhirnya, kakak dikeluarkannya. Maka sudah sepatut dan
Nirina segera melaporkan hal tersebut ke selayaknya, apabila Notaris dan PPAT
Polda Metro Jaya pada Juni 2021. Saat diawasi oleh suatu badan yang sifatnya
kasus tersebut dibawa ke pengadilan untuk netral, mandiri, serta independen. Maksud
diproses secara hukum, diketahui pelaku daripada adanya pengawasan atas Notaris
telah memalsukan semua informasi terkait dan PPAT tersebut merupakan suatu
Nirina, ibu, dan adiknya, termasuk KTP bentuk pencegahan guna menjaga martabat
dan dokumen lainnya, agar keenam akta serta keluhuran Notaris dalam
tersebut dipindahtangankan atas nama menjalankan tugas serta kewenangannya di
mereka dan atas nama suami mereka. bidang kenotariatan.
Setelah dilakukan uji kecocokan di Disusunya kode etik Notaris adalah
laboratorium forensik Polri, ditemukan guna sebagai pedoman atau acuan bagi
semua tanda tangan yang telah dipalsukan, Notaris dan PPAT dalam menjalankan
menurut pengakuan Nirina, sehingga setiap tugas serta kewenangan Notaris dan
semua berkas tersebut berisi Akta Jual Beli PPAT. Kode etik ini memuat mengenai
(AJB) yang juga dibuat dan dikeluarkan kewajiban, larangan, serta pengecualian
oleh PPAT. Menurut keterangan kakak bagi Notaris dan PPAT dalam
Nirina, baru pada 13 November 2021 melaksanakan apa yang menjadi tugas dan
polisi mengidentifikasi kelima tersangka— kewajibannya. Kode etik Notaris dan
Riri Khasmita, Edrianto, Faridah, Ina PPAT disusun oleh suatu perkumpulan
Rosaina, dan Erwin Riduan—yang dituduh yang dinamakan INI. INI Merupakan
sebagai anggota komplotan mafia tanah. akronim Ikatan Notaris Indonesia.
B. Analisis Yuridis Dugaan Pemalsuan Adanya perubahan regulasi yang
Akta Jual Beli Oleh Pejabat mengatur mengenai Jabatan Notaris dan
Pembuat Akta Tanah Berdasarkan PPAT ternyata ikut berubah pula mengenai
UU No. 2 Tahun 2014 Tentang tugas serta kewenangan pengawas Notaris
Perubahan Atas UU No. 30 Tahun dan PPAT. Berikut perubahan yang terjadi
2004 Tentang Jabatan Notaris pada regulasi Jabatan Notaris dan PPAT
Fungsi penting yang dimainkan berkenaan dengan pengawasan Notaris dan
Notaris dan PPAT dalam sistem hukum PPAT.
terkait dengan salah satu tanggung
jawabnya sebagai pegawai negeri dengan
kuasa untuk membuat akta otentik. Atas
dasar itu dapat dikatakan bahwa selain
kepolisian, kejaksaan, dan aparat penegak
JURNAL RECTUM, Vol. 5, No. 1, (2023) Januari : 981 - 994 985
No. UU No. 30 Tahun 2004 Status UU No. 2 Tahun 2014
1 Di antara pasal 69 ayat Disisipkan Pasal 69 ayat (2a)
(2) dan ayat (3) “Dalam hal di suatu
disisipkan Pasal 69 ayat kabupaten atau kota,
(2a) jumlah notaris tidak
sebanding dengan
jumlah anggota
Majelis Pengawas
Daerah, maka dapat
dibentuk Majelis
Pengawas Daerah
gabungan untuk
beberapa
kabupaten/kota”.
2 Pasal 73 ayat (1) huruf Diubah Pasal 73 ayat (1)
e huruf e “memberikan
sanksi berupa
peringatan tertulis;”
3 Pasal 73 ayat (1) huruf Dihapus -
g
4 Pasal 81 Diubah Pasal 81 “Ketentuan
lebih lanjut mengenai
tata cara
pengangkatan dan
pemberhentian
anggota, susunan
organisasi dan tata
kerja, anggaran serta
tata cara pemeriksaan
Majelis Pengawas
diatur dengan
Peraturan Menteri”.
Selain melakukan pemeriksaan serta dalam pemeriksaan akta notaris atau
notaris minimal satu tahun sekali dan protokol notaris (MKN).
mempertimbangkan pengaduan Mengenai peringatan/teguran,
masyarakat terkait dugaan pelanggaran pemberhentian sementara (schorzing),
standar profesi notaris atau jabatan notaris, pemberhentian permanen (onzetting) dan
dewan pengawas notaris negara juga pemecatan tidak hormat dari anggota
dibekali dengan keahlian dan kemampuan perkumpulan telah di atur dalam Kode Etik
untuk sering melakukan pemeriksaan. Notaris. Pemberian sanksi disesuaikan
Majelis Kehormatan Notaris mengizinkan dengan tingkat pelanggaran yang
pemanggilan penyidik, penuntut umum, dilakukan Notaris dan PPAT tersebut baik
atau hakim dalam hal adanya dugaan secara Kode Etik dan UU No. 2 Tahun
tindak pidana, atas permintaan salinan 2014. Majelis Kehormatan Notaris
protokol dan/atau lampiran protokol, atau maupun Dewa Pengawas Notaris dalam
untuk protokol notaris, dan melindungi mengatasi Notaris dan PPAT yang terlibat
notaris. dan mewajibkan notaris untuk ikut pelanggaran baik secara Kode Etik
maupun perundang-undangan wajib

986 ANALISIS YURIDIS DUGAAN PEMALSUAN AKTA JUAL BELI OLEH PEJABAT PEMBUAT AKTA
TANAH BERDASARKAN UU NO. 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UU NO. 30
TAHUN 2004 TENTANG JABATAN NOTARIS
Viona Putri Oktavia 1), Oci Senjaya 2)
memberikan pengarahan dan pemecahan penandatanganan akta jual
masalah supaya Notaris dan PPAT tersebut beli. Hal ini bertujuan agar:
tidak melakukan pelanggaran serupa 1) Mendapatkan kepastian
dimasa depan. data secara fisik dan
Bentuk inspeksi preventif dari yuridis yang terdaftar di
dewan pengawas notaris untuk mencegah Kantor Badan
pelanggaran peraturan profesi dilakukan Pertanahan Nasional
dengan memperhatikan kode profesi sebagaimana peraturan
notaris untuk penyediaan bahan untuk Kepala BPN/PMNA
pelaksanaan kegiatan kenotariatan, Pasal 97 ayat (5) No. 3
penyelenggaraan seminar dan penampilan Tahun 1997;
dewan pengawas minimal sebulan sekali 2) Mendapatkan kejelasan
ke notaris, untuk melihat register notaris. mengenai kebenaran
Notaris juga mencatat bahwa bentuk sertifikat tersebut ialah
inspeksi preventif bersifat pasif, artinya bukti yang dikeluarkan
penertiban dilakukan berdasarkan laporan oleh Kantor Pertanahan
dari masyarakat dan berbagai jenis alat Nasional sebagaimana
bukti. Peraturan Kepala
Untuk menghindari permasalahan BPN/PMNA Pasal 97
di kemudian hari karena akta yang ayat (5) No. 3 Tahun
dibuatnya adalah asli dan dapat dijadikan 1997;
sebagai alat bukti, maka Notaris dan PPAT 3) Mendapatkan
sebagai pemegang wewenang untuk penjelasan mengenai
membuat akta dasar harus memiliki kebenaran hak atas
pengetahuan khusus di bidang pertanahan. tanah terkait tidak
Permasalahan yang sering terjadi pada saat sedang dalam
pembuatan akta jual beli properti yang penanganan
telah disertifikasi adalah karena kesalahan perkara/sengketa atau
dan kecerobohan dalam proses telah dibebani
penandatanganan. sita/jaminan
Banyak Notaris dan PPAT yang utang/beban lainnya.
tidak benar-benar melaksanakan jual beli 4) Agar dapat dibuktikan
sesuai dengan ketentuan dan peraturan bahwa dalam proses
yang mengatur pekerjaannya. Akan ada pembuatan akta Notaris
kerugian besar bagi individu yang peduli dan PPAT sudah sesuai
dengan masalah ini. Contoh-contoh ketika dengan prosedur-
PPAT dan notaris benar-benar melanggar prosedur sebagaimana
hukum dirinci di bawah ini. peraturan perundangan.
a. Belum melakukan b. Hanya dilakukan
pengecekan secara bersih pengecekan secara lisan.
mengenai sertifikat tersebut c. Notaris dan PPAT
di Kantor Badan Pertanahan membacakan akta jual beli
Nasional dalam melakukan secara terperinci akan tetapi
hanya menjelaskan isi akta
JURNAL RECTUM, Vol. 5, No. 1, (2023) Januari : 981 - 994 987
yang dibuatnya secara garis batal karena kecerobohan Notaris atau
besarnya saja. PPAT, baik disengaja maupun tidak, hanya
d. Proses penandatanganan dapat diterima sebagai akta di bawah
akta jual beli oleh para tangan untuk menunjukkan hak milik.
pihak tidak dilakukan pemenuhan kriteria sewenang-wenang
secara bersama-sama. yang dapat dijadikan dalih untuk menuntut
e. Dalam suatu proses ganti rugi kepada notaris dan PPAT.
penandatanganan akta jual Terkadang masalahnya bukan
beli para saksi tidak kesalahan Notaris atau PPAT; sebaliknya,
dilibatkan secara langsung. kurangnya keterbukaan klien dalam
f. Akta yang telah dibuat oleh memberikan informasi yang benar tentang
para pihak kemudian perincian administrasi yang diperlukan
dilimpahkan kepada Notaris untuk membuat akta tersebut. Karena tidak
dan PPAT lainnya dan terpenuhinya syarat-syarat obyektif, maka
diterima oleh Notaris dan akta tersebut dapat dinyatakan batal demi
PPAT yang bersangkutan. hukum (nietigheid van rechtswege).
g. ketidak sesuaian antara Oleh karena itu, jika kesalahan
harga transaksi yang notaris dan kesalahan PPAT yang
dimasukkan di dalam akta berwenang dalam tata cara akad jual beli
jual beli dengan harga ditetapkan, notaris dan PPAT dapat
transaksi yang sebenarnya. dimintai pertanggungjawaban atas masalah
Karena kelalaian notaris dan PPAT akad jual beli yang dibuatnya yang
yang membuat akta tanpa mengindahkan dibatalkan atau dinyatakan batal demi
persyaratan peraturan perundang-undangan hukum dengan putusan pengadilan. karena
yang bersangkutan karena tidak memenuhi ditemukan kekurangan hukum dalam
persyaratan secara subyektif, maka akta pelaksanaannya di tingkat administrasi,
tersebut tidak didasarkan pada persyaratan perdata, atau pidana.
peraturan perundang-undangan yang Mengenai tugas notaris dan PPAT
berlaku, yang mempunyai akibat hukum atas akta yang cacat hukum dapat
apabila dibatalkan di pengadilan atau suatu diuraikan pertanggungjawaban pidana,
akta yang semula mempunyai kekuatan yaitu penjatuhan sanksi pidana terhadap
hukum tetap menjadi akta yang hanya notaris dan PPAT dapat dilakukan dengan
mempunyai kekuatan hukum tersembunyi. ketentuan notaris dan PPAT membuat
PPAT harus memikul tanggung surat palsu atau memalsukan akta dengan
jawab baik moral maupun hukum apabila kualifikasi kejahatan. Persyaratan
akta yang ditandatangani oleh Notaris dan substantif dan persyaratan formal dari tata
PPAT mengandung cacat hukum sebagai cara pembuatan akta notaris dan PPAT
akibat dari kesalahan, kecerobohan, atau merupakan aspek formal yang harus
kesalahan yang disengaja oleh Notaris dan diperhatikan dalam pembuatan akta jual
PPAT. Kelalaian notaris dan PPAT dapat beli real estat yang terkait dengan tugas
mengakibatkan hal tersebut secara jabatan notaris dan PPAT.
langsung, namun dapat juga berdampak Penulis berpendapat bahwa
tidak langsung apabila ada pihak lain yang penyimpangan dari persyaratan substantif
bertanggung jawab. Apabila akta menjadi dan formal prosedur pembuatan akta

988 ANALISIS YURIDIS DUGAAN PEMALSUAN AKTA JUAL BELI OLEH PEJABAT PEMBUAT AKTA
TANAH BERDASARKAN UU NO. 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UU NO. 30
TAHUN 2004 TENTANG JABATAN NOTARIS
Viona Putri Oktavia 1), Oci Senjaya 2)
notaris dan PPAT harus dilihat dengan syarat formil akta notaris dan
berdasarkan pembatasan formal yang PPAT saat membuat akta asli:
ditentukan dalam Akta Notaris dan PPAT a) Pembuatan surat palsu atau
dan Peraturan perundang-undangan. palsu dan penggunaan surat
Artinya, apabila Notaris dan PPAT palsu (Pasal 263 (1) dan (2)
melakukan pelanggaran formil, dapat KUHP).
dikenakan sanksi perdata dan administratif b) Pemalsuan dokumen
tergantung dari sifat pelanggaran atau (Pasal 264 KUHP).
aturan sanksi etis IPPAT. Dalam hal ini, c) Diperintahkan untuk
pelanggaran formal akan dianggap sebagai memasukkan informasi
pelanggaran formal dan kejahatan yang palsu dalam akta
tidak mempunyai dasar hukum adalah otentik (Pasal 266 KUHP).
perbuatan yang tidak dapat dihitung. d) Perintah untuk bertindak,
Menurut Habib Adjie, aspek formil partisipasi dalam suatu
akta notaris dan PPAT dapat dijadikan tindakan (Pasal
dasar atau batasan penilaian PPAT apabila: 55 juncto Pasal 263 (1) dan
a. Aspek formil ini sengaja (2) KUHP atau Pasal
diperlihatkan (dengan 266 KUHP).
pengetahuan dan keyakinan e) Bantuan pembuatan surat
penuh serta direncanakan palsu dan penggunaan surat
oleh Notaris dan PPAT palsu (Pasal 56 (1) dan (2)
yang berwenang) bahwa juncto Pasal 263 (1) dan (2)
perbuatannya dipergunakan atau Pasal 266 KUHP).
untuk melakukan tindak Sebagai contoh perbuatan yang
pidana tersebut. termasuk kualifikasi pada tindak pidana
b. Notaris dan PPAT dengan notaris dan PPAT:
sengaja melakukan suatu a. Orang yang meskipun
perbuatan hukum bersama- hanya ada perjanjian utang
sama dengan pihak-pihak piutang antara para pihak,
yang bersangkutan yang menyebabkan notaris dan
diketahuinya melawan PPAT mencantumkan
hukum. dalam akta jual beli yang
Apabila batasan-batasan tersebut ditandatangani di
dilanggar, maka dimungkinkan penjatuhan hadapannya pernyataan
pidana Notaris dan PPAT, artinya selain tentang diadakannya
merumuskan pelanggaran yang diatur perjanjian jual beli tanah
dalam peraturan perundang-undangan dan rumah di atasnya,
Notaris dan PPAT terhadap Kode Etik dengan hak untuk membeli
Notaris, IPPAT juga memenuhi rumusan kembali.
yang tercantum dalam publikasi. Kitab b. Karena perbuatan orang
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). lain, Notaris dan PPAT
Habib Adjie menegaskan bahwa terpaksa menyatakan dalam
masalah pidana berikut ini berkaitan perjanjian jual beli bahwa
mereka adalah pemilik dari
JURNAL RECTUM, Vol. 5, No. 1, (2023) Januari : 981 - 994 989
suatu barang dengan rumah yang oleh pelaku telah dinyatakan secara
di atasnya dan membayar tidak benar kepada Notaris dan PPAT yang
Rp. 300.000.000,00. (tiga membuat akta jual beli tanah dapat
ratus juta rupiah). Bahwa dipandang sebagai suatu keterangan palsu
maksud pihak lain adalah seperti yang dimaksudkan di dalam
agar seolah-olah tanah dan ketentuan pidana yang diatur dalam Pasal
rumah tersebut diperoleh 266 ayat (1) KUHP. Kiranya sudah jelas
pihak lain dengan maksud bahwa akta jual beli yang dibuat oleh
menyelamatkan tanah dan PPAT itu merupakan suatu akta otentik
rumah tersebut, bukan jual yang harus menyatakan kebenaran telah
beli tanah dan rumah terjadi suatu jual beli tanah antara para
tersebut. Jika rumah masih pihak yang namanya masing-masing
berdiri, pihak ketiga yang dicantumkan di dalam akta jual beli
menggugat pemilik rumah tersebut. Akan tetapi tidak mempunyai
dapat mengajukan gugatan fungsi untuk membuktikan kebenaran
penyitaan barang jaminan tentang harga tanah yang telah disepakati
ke pengadilan negeri. oleh para pihak yang terlibat dalam jual
c. Akibat perbuatan orang beli tanah, sehingga timbul pertanyaan
perseorangan tersebut apakah perbuatan seorang pelaku yang
Notaris dan PPAT telah memberikan keterangan tentang
melampirkan berita acara harga beli tanah yang tidak benar kepada
jual beli tanah seluas 3 seorang Notaris dan PPAT untuk
hektar antara orang tersebut dicantumkan di dalam akta jual beli tanah
dengan orang lain seharga seperti itu dapat dipandang sebagai
Rp. 25.000.000. (dua puluh perbuatan memberikan keterangan palsu
lima juta rupiah). mengenali suatu hal yang kebenarannya
Berlawanan dengan apa harus dinyatakan oleh akta otentik yang
yang sebenarnya terjadi, bersangkutan.
tanah tersebut telah dijual Akta jual beli yang dibuat di
seharga Rp. 200.000.000. hadapan notaris dan PPAT berguna tidak
(dua ratus juta rupiah). hanya untuk menunjukkan bahwa berbagai
Dalam hal pertama, jelas bahwa pihak telah mengajukan pernyataan
tujuan akta otentik yang dibuat di hadapan tertentu di hadapan notaris dan PPAT,
notaris dan PPAT adalah untuk tetapi juga untuk menunjukkan bahwa
menetapkan kebenaran suatu perjanjian mereka memiliki perjanjian sesuai dengan
jual beli yang memuat opsi untuk membeli Pasal 1458 KUH Perdata. Akta juga
kembali harta tersebut. Namun, karena menunjukkan jumlah nilai jual beli,
para pihak memang membuat pengaturan sehingga notaris dan PPAT juga berfungsi
utang, informasi yang diberikan pelaku untuk menunjukkan kebenaran nilai jual
jelas tidak benar. Jelas juga bahwa beli yang diajukan oleh para pihak,
pernyataan pelaku dalam situasi kedua sehingga dapat diketahui pelakunya.
tidak benar. Hanya jika notaris dan PPAT
Pada contoh ketiga timbul bersedia menyampaikan akta notaris dan
permasalahan yakni apakah harga tanah PPAT padahal mengetahui bahwa

990 ANALISIS YURIDIS DUGAAN PEMALSUAN AKTA JUAL BELI OLEH PEJABAT PEMBUAT AKTA
TANAH BERDASARKAN UU NO. 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UU NO. 30
TAHUN 2004 TENTANG JABATAN NOTARIS
Viona Putri Oktavia 1), Oci Senjaya 2)
keterangan yang dicari oleh para pihak a. Jika ingin mencantumkan
tidak benar dapat dijerat dengan Pasal 266 harga yang berbeda dari
(1) KUHP. Dalam hal ini, pembuatan akta harga sebenarnya dalam
notaris dan PPAT sudah dapat dijerat akta, jangan pernah
dengan tindak pidana membantu atau turut memberitahukan kepada
serta berdasarkan Pasal 266 ayat (1) notaris dan PPAT atau
KUHP juncto Pasal 56 KUHP yang pegawai kantor notaris dan
merupakan ancaman pidana. pengurangan PPAT manapun, yang
sepertiga dari pidana maksimum yang berarti bahwa penyaji
dapat dijatuhkan karena perbuatan itu. dilarang memberitahukan
Seorang Notaris atau PPAT kepada notaris dan PPAT
menurut pandangan penulis tidak dapat yang mengkomunikasikan
dimintai pertanggungjawaban pidana harga yang sebenarnya
karena melakukan pekerjaannya sesuai berbeda dari harga yang
dengan undang-undang. Terhitung sejak diinginkan yang tercantum
tahun 2016, Notaris dan PPAT di dalam akta.
Indonesia dilindungi dari perbuatan hukum b. Dalam hal penghadap sudah
berdasarkan Pasal 266 KUHP apabila telah melaporkan selisih harga,
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya notaris dan PPAT harus
sesuai dengan undang-undang, sesuai menolak menerbitkan akta
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia untuk penghadap yang
No. 24 Tahun 2016 tentang Perubahan bersangkutan.
Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 1998 c. Memberitahukan kepada
tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat penghadap bahwa jika
Akta Tanah dan Undang-Undang Republik harga yang tercantum
Indonesia. dalam dokumen tersebut di
Dalam Pasal 266 KUHP, mereka kemudian hari ternyata
yang memegang jabatan notaris dan PPAT tidak benar, tuntutan pidana
adalah pejabat yang dipilih atau mereka berdasarkan Pasal 266 (1)
yang diberi wewenang untuk bertindak KUHP dapat diajukan
atas nama negara (manus ministra), dan terhadap orang yang
kedua pejabat tersebut tidak dapat bersangkutan.
dipidana. bertanggung jawab atas perilaku Sebagaimana dikemukakan di atas,
mereka. Apabila para pihak yang dapat disimpulkan bahwa notaris dan
menghadap notaris dan PPAT ingin PPAT tidak dapat dijerat dengan pasal 266
menghindari penangkapan notaris karena (1) KUHP. Karena Pasal 266 (1) KUHP
melakukan tindak pidana yang tercantum memuat sebagian perintah notaris dan
dalam Pasal 266 ayat (1) KUHP juncto PPAT untuk membuat akad jual beli hanya
Pasal 56 KUHP, hendaknya mereka sebagai alat untuk membuat akta otentik,
menyatakan maksud agar transaksi itu sedangkan prakarsa datang dari penyaji,
jelas dari awal. Misalnya, notaris dan maka dalam hal ini pihak notaris dan
PPAT dapat mengingatkan para penyaji PPAT adalah para pihak yang disuruh
bahwa: bukan menyuruh. Namun, jika notaris dan
PPAT dengan sengaja dan mengerti atau
JURNAL RECTUM, Vol. 5, No. 1, (2023) Januari : 981 - 994 991
memahami bahwa mereka bekerja sama kepadanya dengan disesuaikan kepada
dengan pemberi atau ikut serta dalam bukti kepemilikan surat-surat tanah
melakukan suatu tindak pidana, notaris dan tersebut dan apabila orang yang
PPAT dapat dituntut menurut pasal 266 menghadap PPAT tersebut adalah
KUHP juncto Pasal 55 KUHP yaitu perwakilan dari pemilik hak yang asli
keterlibatan dalam terjadinya suatu maka harus dibuktikan dengan surat kuasa
kejahatan. khusus dari pemilik hak tersebut, dan
Berkaitan dengan kasus yang seorang Notaris dan PPAT wajib
ditelah diuraikan di atas, seorang Notaris berpegang teguh kepada kode etik notaris
dan PPAT dapat dibuktikan kesalahannya dan PPAT. Dengan begitu, suatu
melakukan pelanggaran pidana atau tidak pelanggaran terhadap tindak pidana
ketika sudah dikeluarkannya Putusan pemalsuan akta jual beli dan mafia tanah
Pengadilan yang bersifat inkrah (kekuatan dapat diberantas di Indonesia.
hukum tetap) sehingga berkaitan dengan
kasus di atas yang saat ini masih berjalan 5. DAFTAR PUSTAKA
seorang Notaris dan PPAT tersebut masih A. BUKU
bisa dikatakan sebagai dugaan pemalsuan Atmasasmita, R. (2009). Perbandingan
akta sampai dengan adanya suatu putusan Hukum Pidana Kontemporer.
pengadilan yang menyatakan bersalah dan Jakarta: Fikahati aneska
dikenakan hukuman pidana. Chazawi, A., & Ferdian, A. (2015). Tindak
Pidana Pemalsuan, Jakarta:
4. SIMPULAN Rajawali Pers
Pengaturan Pasal 266 ayat (1) KUHP Handoko, D. (2018). Kitab Undang-
hanya bisa disangkakan kepada Notaris Undang Hukum Pidana,
dan PPAT yang terbukti melakukan Pekanbaru: Hawa dan Ahwa
pelanggaran pidana pemalsuan akta jual Huda, C. (2006). Tiada Pidana Tanpa
beli sebagaimana peraturan tersebut dan Kesalahan Menuju Kepada Tiada
apabila tidak dapat dibuktikan seorang Pertanggungjawaban Pidana
Notaris dan PPAT yang bisa dikatakan Tanpa Kesalahan. Jakarta:
sebagai dugaan pemalsuan akta jual beli, Kencana Prenada Media
karena pada prinsipnya seorang Notaris Indrajaya, R., & dkk., (2022). Notaris dan
dan PPAT harus bekerja secara profesional PPAT Suatu Pengantar. Bandung:
dengan tanpa memandang siapapun klien Refika Aditama
yang datang kehadapannya dengan Ishaq. (2020). Metode Penelitian Hukum
kepentingan untuk membuat suatu akta Penulisan Skripsi, Tesis serta
tanpa menaruh rasa kecurigaan terhadap Disertasi. Bandung: Alfabeta
kliennya tersebut. Sehingga saran yang Jaholden. (2021). Reformulasi Hukum
bisa diberikan kepada Notaris dan PPAT Pidana Indonesia. Sumatera Utara:
adalah supaya berhati-hati dalam Bircu Publishing
menghadapi klien yang memiliki Moeljatno. (2018). Asas-Asas Hukum
kepentingan untuk membuat suatu akta Pidana. Jakarta: Rineka Cipta
jual beli yang dilakukan dihadapannya Priyatno, D. (2004). Kebijakan Legislasi
dengan cara memeriksa keaslian daripada Tentang Sistem
identitas pihak yang menghadap Pertanggungjawaban Pidana

992 ANALISIS YURIDIS DUGAAN PEMALSUAN AKTA JUAL BELI OLEH PEJABAT PEMBUAT AKTA
TANAH BERDASARKAN UU NO. 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UU NO. 30
TAHUN 2004 TENTANG JABATAN NOTARIS
Viona Putri Oktavia 1), Oci Senjaya 2)
Korporasi Di Indonesia. Bandung: Pura, M. H., & Nurdin, M. (2022). Tugas
CV. Utomo dan Kewenangan Majelis
Prodjodikoro, W. (2009). Asas-Asas pengawas Notaris Daerah Terkait
Hukum Pidana Di Indonesia. Pelaporan Dari Masyarakat Atas
Bandung: Reflika Aditama Dugaan Pelanggaran Kode Etik
Saleh, R. (1983). Perbuatan Pidana dan yang Dilakukan Notaris. Al’ Adl
Pertanggungjawaban Pidana; Dua Jurnal Hukum (Vol. 14, No. 2, pp.
Pengertian dasar Dalam Hukum 8-10).
Pidana. Jakarta: Aksara Baru Safitri, A. N., Latumeten, P., &
Santos, U. (2016). Pejabat Pembuat Akta Suryandono, W. (2019). Pemalsuan
Tanah Perspektif Regulasi, Akta Jual beli yang dibuat setelah
Wewenang, dan Sifat Akta. Jakarta: PPAT Meninggal Dunia (Studi
Kencana Prenada Media group Kasus Putusan Mahkamah Agung
Santoso, T. (2001). Pengertian Pemalsuan Nomor
Surat. Bandung: Mandar Maju 620K/PID/2016). Indonesian
Siahaan, M. Pembaruan Hukum Pidana Notary, 1(001).
Indonesia. Jakarta: Grasindo Frans, Y., & Hendra, R.
Singadimedja, M. H. N., Senjaya, O., & (2016). Penyidikan Tindak Pidana
Pura, M. H. (2017). Sistem Hukum Pemalsuan Surat Akta Jual Beli
Pidana Indonesia. Bandung: Multi Tanah Di Wilayah Polisi Resor
Kreasindo Kota Pekanbaru (Disertasi doktor,
Sjaifurrachman. (2011). Aspek Universitas Riau).
Pertanggungjawaban Notaris
dalam Pembuatan Akta. Bandung: C. INTERNET
CV. Mandar Maju Hanif Hawari, “Kronologi Nirina Zubir
Solihin, UU. I., & dkk., (2020). Pengantar Jadi Korban Mafia Tanah 6 Surat
Ilmu Hukum. Jakarta: Adhi Sarana Tanah Ibu Diambil Alih ART”.
Nusantara www.detik.com, [diakses dari
B. KARYA TULIS ILMIAH https://www.google.com/amp/s/hot
Angelin, M. S. R., Clarissa, I. D., & .detik.com/celeb/d-
Widigdo, Z. (2021, December). 5815071/kronologi-nirina-zubir-
KASUS MAFIA TANAH YANG jadi-korban-mafia-tanah-6-surat-
MENIMPA NIRINA ZUBIR: tanah-ibu-diambil-alih-art/amp,
APAKAH AKIBAT DARI pada tanggal 7 April 2022, pada
LEMAHNYA HUKUM pukul 12.12 WIB].
PERTANAHAN. In Seminar D. PERUNDANG-UNDANGAN
Nasional Teknologi dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Multidisiplin Ilmu Nomor 24 Tahun 2016 Tentang
(SEMNASTEKMU) (Vol. 1, No. 1, Perubahan Atas Peraturan
pp. 160-165). Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998
Prawira, I. G. B. Y., & Yoga, G. B. (2016). tentang Peraturan Jabatan Pejabat
Tanggung Jawab PPAT terhadap Pembuat Akta Tanah.
Akta Jual Beli Tanah. Jurnal Peraturan Kepala Badan Pertanahan
Ius, 4(1), 69-77. Nasional Republik Indonesia
JURNAL RECTUM, Vol. 5, No. 1, (2023) Januari : 981 - 994 993
Nomor 1 Tahun 2006 tentang
Ketentuan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998
tentang Peraturan Jabatan Pejabat
Pembuat Akta Tanah.
Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 2 Tahun 2014 Tentang
Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 30 Tahun 2004 Tentang
Jabatan Notaris.

994 ANALISIS YURIDIS DUGAAN PEMALSUAN AKTA JUAL BELI OLEH PEJABAT PEMBUAT AKTA
TANAH BERDASARKAN UU NO. 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UU NO. 30
TAHUN 2004 TENTANG JABATAN NOTARIS
Viona Putri Oktavia 1), Oci Senjaya 2)

You might also like