You are on page 1of 3

Dato Lee Yoon Thim was a Malaysian Chinese architect (1905 to 1977).

He was a well-
respected builder for Independence who held several prestigious positions in the
governmental party and the Chinese community. He was even a close colleague of the First
Prime Minister Tuanku Abdul Rahman. Dato Lee Yoon Thim pursued his studies in mainly
England, Germany and Italy and graduated with a Masters in Engineering. He therefore
returned to Malaya and founded his own company, Y.T.Lee & Co. His famous works are
located in the main urban city of KL, which include Chin Woo Stadium, UMNO Building,
Dewan Bahasa and Pustaka and Federal Hotel. He was even a designer of famous Islamic
architecture like Masjid Al- Ubudiyah in Kerling.
Dato Lee Yoon Thim adalah seorang arsitek Tionghoa Malaysia (1905 - 1977). Dia adalah
seorang pembangun Kemerdekaan yang disegani dan memegang beberapa posisi bergengsi di
partai pemerintah dan komunitas Tionghoa. Ia bahkan merupakan rekan dekat Perdana
Menteri Pertama Tuanku Abdul Rahman. Dato Lee Yoon Thim melanjutkan studinya di
Inggris, Jerman dan Italia dan lulus dengan gelar Magister Teknik. Oleh karena itu ia kembali
ke Malaya dan mendirikan perusahaannya sendiri, Y.T.Lee & Co. Karya-karyanya yang
terkenal berlokasi di kota perkotaan utama KL, yang meliputi Stadion Chin Woo, Gedung
UMNO, Dewan Bahasa dan Pustaka serta Hotel Federal. Ia bahkan pernah menjadi desainer
arsitektur Islam terkenal seperti Masjid Al-Ubudiyah di Kerling.
Concorde Hotel was initially called Merlin Hotel. Construction started in 1957 and ended in
1959, which its opening was held at that time. It is the second oldest luxury hotel (4-stars) in
Malaysia, second to Majestic Hotel and is frequented by many dignitaries and celebrities. In
1990, the hotel was acquired by Datuk Syed Yusof Syed Nasir with his business partner,
Singapore-based Hotel Properties Ltd. (HPL) founder Ong Beng Seng where it had
undergone several renovations and expansions, amounting to RM100 million which includes
a new tower block and swimming pool. In 2007, renovation and facelift works started in a 3-
phase plan amounting to RM40 million to upgrade and replace its aging decorations and
facilities in order to remain competitive in the hospitality sector. It has a total of 581
guestrooms furnished with a selection of modern amenities.The hotel has both aspects of the
East and West as they want to provide the best of both worlds. A quiet place to conduct
business whilst being surrounded by Asian traditions.
Hotel Concorde awalnya bernama Hotel Merlin. Konstruksi dimulai pada tahun 1957 dan
berakhir pada tahun 1959, yaitu pembukaan diadakan pada saat itu. Ini adalah hotel mewah
tertua kedua (bintang 4) di Malaysia, kedua setelah Majestic Hotel dan sering dikunjungi oleh
banyak pejabat dan selebriti. Pada tahun 1990, hotel ini diakuisisi oleh Datuk Syed Yusof
Syed Nasir bersama rekan bisnisnya yang berbasis di Singapura. Pendiri Hotel Properties Ltd.
(HPL) Ong Beng Seng yang telah mengalami beberapa kali renovasi dan perluasan, sebesar
RM100 juta yang mencakup blok menara baru dan kolam renang. Pada tahun 2007, pekerjaan
renovasi dan facelift dimulai dalam rencana 3 tahap senilai RM40 juta untuk meningkatkan
dan mengganti dekorasi dan fasilitasnya yang sudah tua agar tetap kompetitif di sektor
perhotelan. Ini memiliki total 581 kamar tamu dilengkapi dengan pilihan fasilitas modern.
Hotel ini memiliki kedua aspek tersebut Timur dan Barat karena mereka ingin memberikan
yang terbaik dari kedua dunia. Tempat yang tenang untuk melakukan bisnis sementara
dikelilingi oleh tradisi Asia.
EXTERIOR ACCESSIBILITY
AKSESIBILITAS EKSTERIOR
Located along along Jalan Sultan Ismail, the hotel can be easily accessed in a lot of ways.
Terletak di sepanjang Jalan Sultan Ismail, hotel ini dapat diakses dengan mudah melalui
banyak cara.
From Major Roads and Intersections
Two major roads are intersected into this road, which is Jalan Ampang on the west side of the
hotel and the Jalan P Ramlee on the east side of the building.
Dari Jalan Utama dan Persimpangan
Dua jalan utama berpotongan di jalan ini, yaitu Jalan Ampang di sisi barat hotel dan Jalan P
Ramlee di sisi timur bangunan.
From the Front
1. A drop off zone featured in Fig. 23 is provided along the entrance of the hotel. Taxis and
other vehicles can enter through this road to drop off their passengers, where they will be
welcomed into the lobby
2. A visitor’s parking lot is stationed on the north-east side of the hotel. Towards the end of
the drop off zone, drivers who plan to park their vehicles can proceed to the left and enter the
parking zone. Road to the visitor’s parking lot is featured in Fig. 24.
3. People can only enter the hotel through one of its cafes, The Hard Rock Cafe (Fig. 25 and
26), which also serves as a transitional space from occupants who want to exit the hotel from
here.
Dari depan
1. Zona pengantaran yang ditampilkan pada Gambar 23 disediakan di sepanjang pintu masuk
hotel. Taksi dan kendaraan lain dapat masuk melalui jalan ini untuk menurunkan
penumpangnya, di mana mereka akan berada disambut di lobi
2. Tempat parkir pengunjung ditempatkan di sisi timur laut hotel. Menjelang akhir di zona
drop off, pengemudi yang berencana memarkir kendaraannya dapat melanjutkan ke kiri dan
masuk zona parkir. Jalan menuju tempat parkir pengunjung ditampilkan pada Gambar 24.
3. Orang hanya dapat memasuki hotel melalui salah satu kafenya, The Hard Rock Cafe (Gbr.
25 dan 26), yang juga berfungsi sebagai ruang peralihan dari penghuni yang hendak keluar
hotel dari sini.
Food and Beverage Management - 6 Prospek Kerja Menjanjikan (btp.ac.id)
Tanggung Jawab dan Peran Marketing Communication Hotel Best Western Premier Solo
Baru (uns.ac.id)
Food Product | Sekolah Perhotelan Kapal Pesiar Terbaik & Terfavorit (nclmadiun.co.id)
Struktur Organisasi Hotel Besar, Menengah, Kecil dan Tugasnya (mekari.com)
Peraturan-tentang-Standar-Usaha-Hotel.pdf (intimultimasertifikasi.com)

You might also like