You are on page 1of 18

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN TERKAIT PENJUALAN

MAKANAN DAN MINUMAN DALAM KEMASAN KADALUARSA

Oleh :
Finulius Bu’ulolo 1)
Karisman Jaya Ndruru 2)
Jaminuddin Marbun 3)
Universitas Darma Agung, Medan 1,2,3)
E-mail :
viarsonvinu@gmail.com 1)
karismanndruru91@gmail.com 2)
jaminuddinmarbun@yahoo.com 3)
ABSTRACT
In the current era of globalization and technological development, many Indonesian
industries are competing to produce goods, including food and beverages, which are
continuously developing rapidly, therefore consumers must be more careful in choosing food
and beverage products that are circulated and marketed in Indonesia. Food and beverage
production that is marketed only becomes the object of exploitation by business actors who
deliberately seek profit because of the reality at this time there are still many consumers who
only directly accept and consume food and beverage products that are circulated and
marketed without paying attention to the dangers of consuming them, food ingredients and
beverages are commodities that are utilized for the survival of society in general. Expired is a
condition in which a product is no longer suitable for consumption because of the high risk of
causing poisoning for the people who consume or use the product. i This research uses
normative juridical methods, namely research sources from books, papers, journals, i
internet and other sources.i According to Article 19i of Law Number 8i Year 1999i
concerning Consumer Protection, i Business actors are responsible for providing
compensation for damages, pollution and/or losses to consumers as a result of consuming
goods and/or services produced/traded. i Fostering and Supervision of Food and Beverage
Distribution by BPOM i standardization which is the function of setting standards, i
regulations, and policies related to the supervision of Food and Drug Administration. i
Standardization is carried out centrally, i is intended to avoid differences in standards that
may occur as a result Each province sets its own standards. Preventive legal protection
focuses on prevention efforts, including providing legal protection for consumers by
regulating business actors and guaranteeing consumer rights along with their protection
through statutory regulations. Carrying out periodic market operations, especially for
religious holidays. i
Keywords: Expired, Consumer Protection

ABSTRAK
Padai erai globalisasii dani perkembangani teknologii saati inii banyaki industrii Indonesiai
bersaingi untuki memproduksii barangi diantaranyai makanani dani minumani yangi terusi
berkembangi pesati olehi karenai itui konsumeni harusi lebihi berhati-hatii dalami memilihi
produki makanani dani minumani yangi beredari dani dii pasarkani dii Indonesia.i
Konsumeni sebagaii pemakaii produki makanani dani minumani yangi dii pasarkani hanyai
menjadii objeki pengeksploitasiani olehi pelakui usahai yangi sengajai untuki mencarii
keuntungani karenai realitai saati inii masihi banyaki konsumeni yangi hanyai langsungi
menerimai dani mengkonsumsii produki makanani dani minumani yangi beredari dani dii
pasarkani tanpai memperhatikani bahayai darii mengkonsumsinya,i bahani makanani dani

JURNAL RECTUM, Vol. 4, No. 2, (2022) Juli : 611 - 627 611


minumani merupakani komoditasi yangi dimanfaatkani untuki kelangsungani hidupi
masyarakati padai umumnya. Kadaluwarsai adalahi keadaani dimanai suatui produki sudahi
tidaki layaki lagii untuki dikonsumsii karenai beresikoi tinggii menimbulkani keracunani
bagii orangi yangi mengkonsumsii ataui menggunakani produki tersebut.i Penelitiani inii
menggunakani metodei normatifi yuridis,i yaitui sumberi penelitiani darii buku-buku,i
makalah,i jurnal,i interneti dani sumberi lainnya.i Dalami Pasali 19i Undang-Undangi
Nomori 8i Tahuni 1999i tentangi Perlindungani Konsumen,i Pelakui usahai bertanggungi
jawabi memberikani gantii rugii atasi kerusakan,i pencemarani dan/ataui kerugiani
konsumeni akibati mengkonsumsii barangi dan/ataui jasai yangi dihasilkan/diperdagangkan.i
Pembinaani dani Pengawasani Peredarani Makanani dani Minumani olehi BPOMi
standardisasii yangi merupakani fungsii penyusunani standar,i regulasi,i dani kebijakani
terkaiti dengani pengawasani Obati dani Makanan.i Standardisasii dilakukani terpusat,i
dimaksudkani untuki menghindarii perbedaani standari yangi mungkini terjadii akibati setiapi
provinsii membuati standari tersendiri.i Perlindungani hukumi preventifi terfokusi padai
upayai pencegahan,i diantaranyai memberikani payungi hukumi terhadapi konsumeni
dengani mengaturi pelakui usahai dani menjamini haki konsumeni besertai perlindungannyai
melaluii peraturani perundang-undangan.i Melaksanakani opreasii pasari secarai berkalai
terutamai menjelangi harii besari keagamaan.i
Kata Kunci : Kadaluarsa, Perlindungan Konsumen

1. PENDAHULUANi dikonsumsinya,i karenai menyangkuti


A. Latari Belakangi Masalahi darii kesehatani tubuhnya.i Sebagiani
Perlindungani bukani hanyai masalahi pelakui usahai dalami melakukani
orangi perorangani saja,i tetapii masalahi kegiatannyai seringkalii mengabaikani
bersamai karenai padai dasarnyai kepentingani konsumen.i Mengingati
masyarakati sebagaii makhluki sosiali posisii tersebuti konsumeni seringi
yangi harusi diberikani perlindungani olehi “terpaksa”i menerimai suatui barang/jasa,i
berbagaii pihaki agari memperolehi walaupuni tidaki sesuaii dengani
penghidupani yangi layaki sesuaii dengani kebutuhan.i Kondisii demikiani dapati
kemanusiaannya.i Masyarakati yangi padai mengakibatkani kedudukani pelakui usahai
dasarnyai adalahi jugai konsumeni harusi dani konsumeni menjadii tidaki seimbangi
mendapati perlindungani darii yangi terlampaui seringi merugikani
badan/instansii pemerintahi yangi kedudukani konsumen.i Berkaitani
melakukani pengawasani terhadapi dengani hal-hali dii atas,i dengani amanati
peredarani makanani dani minumani yangi Undang-Undangi Dasari Negarai
sudahi tidaki layaki konsumsi,i khususnyai Republiki Indonesiai Tahuni 1945i padai
makanani dani minumani kadaluwarsa.i pembukaani alineai IV,i yangi berbunyii
Masai kadaluwarsai darii produki itui Kemudiani daripadai itui untuki
sangati pentingi bagii konsumeni yangi membentuki suatui pemerintahi negarai
menikmatii produki untuki Indonesiai yangi melindungii segenapi

JURNAL RECTUM, Vol. 4, No. 2, (2022) Juli : 611 - 627 612


bangsai Indonesiai dani seluruhi tumpahi produki makanannyai yangi telahi
darahi Indonesiai dani untuki memajukani kadaluwarsa,i dani hali inii tidaki disadarii
kesejahteraani umum,i mencerdaskani olehi konsumen,i karenai konsumeni
kehidupani bangsa,i dani ikuti hanyai menerimai begitui sajai tanpai
melaksanakani ketertibani duniai yangi memperhatikannya.i Dani hali inii sangati
berdasarkani kemerdekaan,i perdamaiani merugikani hakhaki konsumeni sertai
abadii dani keadilani sosial,i makai dapati membahayakani kesehatani dani
disusunlahi kemerdekaani 2i kebangsaani keselamatannya.iKadaluwarsai
Indonesiai itui dalami suatui Undang- merupakani lewatnyai ataupuni habisnyai
Undangi Dasari negarai Indonesia,i yangi jangkai waktui sebagaimanai yangi telahi
terbentuki dalami suatui susunani negarai ditetapkani dani apabilai dikonsumsi,i
Republiki Indonesiai yangi berkedaulatani makai makanani tersebuti dapati
rakyati dengani berdasari kepadai :i membahayakani bagii kesehatani yangi
Ketuhanani Yangi Mahai Esa,i mengkonsumsinya.i Dengani demikiani
kemanusiaani yangi adili dani beradab,i kadaluwarsai adalahi penjualani barangi
persatuani Indonesia,i dani kerakyatani ataupuni peredarani produki kemasani dani
yangi dipimpini olehi hikmati makanani yangi sudahi tidaki layaki dijuali
kebijaksanaani dalami permusyawaratan / kepadai konsumen.i Hali inii disebabkani
perwakilan,i sertai dengani mewujudkani karenai produki tersebuti telahi
suatui keadilani sosiali bagii seluruhi kadaluwarsai sehinggai dapati
rakyati Indonesia,i makai perlindungani mengganggui kesehatani dani apabilai
konsumeni menjadii penting.i Padai masai dikonsumsii dalami jangkai waktui yangi
inii banyaki sekalii bermunculani produki cukupi lamai dapati menyebabkani
barangi dani ataui jasai yangi adai dani penyakiti kanker,i darii hali ataui tanggali
dipasarkani dii Indonesia,i dani apabilai daluwarsai merupakani batasi jaminani
konsumeni tidaki berhati-hatii untuki produseni ataupuni 3i pelakui usahai
memilikii barangi yangi diinginkannyai terhadapi produki yangi diproduksinya.i
makai parai konsumeni hanyai menjadii Kecenderungani demikiani semakini
obyeki eksploitasii bagii parai pelakui merugikani masyarakati itui sendirii
usahai yangi tidaki bertanggungi jawab.i khususnyai konsumen.i Pihak-pihaki laini
Padai kenyataannyai pelakui usahai masihi dii luari masyarakati yangi tidaki menjadii
banyaki yangi dengani sengajai menjuali korban,i tidaki akani mengetahuii apai

JURNAL RECTUM, Vol. 4, No. 2, (2022) Juli : 611 - 627 613


Yangi sesungguhnyai terjadii padai karena beresiko tinggi menimbulkan
masyarakati itui sendiri. keracunan bagi orang yang mengkonsumsi
“Para pengusaha atau pemerintah tidak atau menggunakan produk tersebut. 1
mengetahui masalah yang diakibatkan oleh N.H.T Siahaan. Hukum Konsumen,
tindakannya jika tidak ada pengaduan Perlindungan Konsumen dan
konsumen. Pada saat yang sama, para Tanggungjawab Produk, Panta Rei, 2005,
pengusaha tidak akan terdorong untuk hal. 49 4 Pada kemasan produk makanan,
mengambil langkah preventif melindungi informasi tentang tanggal kadaluwarsa
konsumen karena menganggap tidak ada sangatlah penting untuk dicantumkan guna
yang salah pada produknya tersebut”. 1 melindungi konsumen dari bahaya
Pada era globalisasi dan perkembangan keracunan produk kadaluwarsa. “Biasanya
teknologi saat ini banyak industri produk-produk yang mencantumkan
Indonesia bersaing untuk memproduksi informasi tentang tanggal kadaluwarsa
barang diantaranya makanan dan minuman adalah produk yang berasal dari pabrik
yang terus berkembang pesat oleh karena atau industri yang memproduksi dalam
itu konsumen harus lebih berhati-hati skala besar dan telah didistribusikan secara
dalam memilih produk makanan dan luas. Namun terkadang ada produsen yang
minuman yang beredar dan di pasarkan di dengan sengaja tidak mencantumkan
Indonesia. Konsumen sebagai pemakai tanggal kadaluwarsa pada kemasan produk
produk makanan dan minuman yang di untuk mendapatkan keuntungan semata
pasarkan hanya menjadi objek tanpa memperhatikan bahaya suatu produk
pengeksploitasian oleh pelaku usaha yang bagi konsumen yang mengkonsumsinya”.
sengaja untuk mencari keuntungan karena 2i Kehidupani masyarakati yangi
realita saat ini masih banyak konsumen semakini konsumtifi dii erai globalisasii
yang hanya langsung menerima dan mengakibatkani berkurangnyai kesadarani
mengkonsumsi produk makanan dan masyarakati terhadapi produki makanani
minuman yang beredar dan di pasarkan yangi dikonsumsinya.i Masyarakati
tanpa memperhatikan bahaya dari sebagaii konsumeni cendrungi tidaki
mengkonsumsinya, bahan makanan dan memperhatikani batasi kadaluarsai darii
minuman merupakan komoditas yang makanani yangi hendaki dikonsumsi.i Hali
dimanfaatkan untuk kelangsungan hidup inii menjadikani celahi bagii parai pelakui
masyarakat pada umumnya. Kadaluwarsa usahai untuki tetapi menjuali ataupuni
adalah keadaan dimana suatu produk menawarkani produki makanani yangi
sudah tidak layak lagi untuk dikonsumsi mendekatii batasi kadaluarsanyai dengani
JURNAL RECTUM, Vol. 4, No. 2, (2022) Juli : 611 - 627 614
melakukani potongani hargai miringi bahwai makanani yangi tidaki bolehi
untuki menariki minati parai konsumen.i dijuali adalahi yangi telahi melewatii
Dengani demikiani pelakui usahai tidaki batasi kadaluarsai lebihi darii satui bulani
menderitai kerugiani yangi cukupi besari berdasarkani kodei produksii dani expiredi
jumlahnya,i karenai produki yangi yangi tercantumi padai kemasani
dijualnyai telahi dibelii olehi konsumen.i makanani tersebut.i Makanani yangi
Produseni sertai pelakui usahai wajibi mendekatii batasi kadaluarsai
bertanggungjawabi terhadapi produki sesungguhnyai tidaki dapati diperjuali
makanani yangi diedarkani ataupuni yangi belikan.i Pelakui usahai wajibi me-returni
diperdagangkannya.i Penegakani hukumi produki makanani tersebuti kei distributori
terhadapi perlindungani hak-haki ataupuni produsen.i Berbedai dengani
konsumeni sangati minimi dilakukan.i pasari moderni yangi menjamuri
Aturani dani regulasii pangani yangi telahi dikotakotai besar.i “Pasari moderni justrui
ditetapkani tidaki dipahamii dani ditaatii lebihi memperhatikani kualitasi produki
olehi pelakui usahai dani produseni dalami yangi dijualnya,i terutamai mengenaii
hali perlindungani kepadai konsumen.i produki makanani yangi mendekatii batasi
Masihi ditemuinyai sejumlahi kadaluarsanya”.
pelanggarani yangi dilakukani olehi
pelakui usahai dani produseni dalami 2. TINJAUAN PUSTAKA
mengedarkani dani 2i Siat.ung.ac.id.i Pengertiani Konsumeni Berbicarai
Latari Belakangi Makanani Kadaluarsai mengenaii konsumeni dalami kaitannyai
(diaksesi 02i Desember,i 2021,i 12.35)i 5i dii dalami pelayanani medis,i dimanai
meperdagangkani pangani berbahaya.i terdapati hubungani antarai tenagai
Peredarani dani perdagangani pangani pelaksanai (tenagai kesehatan)i dengani
kadaluarsai padai umumnyai seringi pasieni yangi merupakani konsumeni jasa.i
terjadii padai pasar-pasari tradisional.i Dani untuki itu,i perlui diketahuii apai
Pasari tradisionali menjadii targeti yangi dimaksudi dengani konsumen.i
peredarani makanani kadaluarsai karenai Menuruti UUi RIi No.i 8i Tahuni 1999i
parai pelakui usahai dalami pasari Tentangi Perlindungani Konsumen,i Pasali
tradisionali kurangi memperhatikani dani 1i (2)i menyebutkani konsumeni adalahi
tidaki cermati dalami memperdagangkani Setiapi orangi pemakaii barangi dan/i ataui
produki makanani yangi telahi mendekatii jasai yangi tersediai dalami masyarakat,i
batasi kadaluarsa.i Parai pelakui usahai baiki bagii kepentingani dirii sendirii ,i
padai pasari tradisionali beranggapani keluarga,i orangi lain,i maupuni makhluki
JURNAL RECTUM, Vol. 4, No. 2, (2022) Juli : 611 - 627 615
hidupi laini dani tidaki untuki hukumi dapati dinikmatii pulai bahkani
diperdagangkan.i Konsumeni diartikani olehi korbani yangi bukani pemakai.
tidaki hanyai individui (orang),i tetapii
jugai suatui perusahaani yangi menjadii 3. METODE PENELITIAN
pembelii ataui pemakaii terakhir.i Adapuni A. Jenis Penelitian
yangi menariki dii sini,i konsumeni tidaki Metode yang digunakan dalam
harusi terikati dalami hubungani juali beli,i penelitian ini adalah penelitian hukum
sehinggai dengani sendirinyai konsumeni normatif (yuridis normatif) yaitu penelitian
tidaki identiki dengani pembeli.i 8i Laini yang mengacu dan mengarah pada norma
halnyai pendapati darii Hondiusi (Pakari dan asas-asas hukum serta bersumber dari
masalahi Konsumeni dii Belanda)i kepustakaan (library research) dan
menyimpulkan,i bahwai parai ahlii hukumi berbagai peraturan perundang-undangan
padai umumnyai sepakati mengartikani yang berkaitan dengan penulisan penelitian
konsumeni sebagaii pemakaii terakhiri ini.
darii bendai dani jasa.i “Jasai adalahi
setiapi layanani yangi berbentuki B. Jenisii daniiSumberii Dataii
pekerjaani ataui prestasii yangi disediakani Dataii yangii didapatii dalamii
bagii masyarakati untuki dimanfaatkani penulisanii iniii merupakanii dataii
olehi konsumen”.i 4i Istilahi Konsumeni sekunder.ii Dataii sekunderii adalahii
berasali darii alihi bahasai darii katai dataii yangii penulisii perolehii dariii
consumeri (Inggris-Amerika),I atau penelitianii dariii kepustakaanii danii
iconsument / Konsument (Belanda).i dokumenii yangii
Pengertiani darii consumeri ataui merupakaniihasilipenelitian,ii pengolahanii
consumenti itui tergantungi dalami posisii orangiilainiyangii sudahii tersediaii
manai iai berada.i Secarai harfiahi artii dalamii bentukii buku,ii makalah,ii danii
katai consumeri adalahi (lawani darii dokumenii lainiyangibiasanyaii diii
produsen).i Namun,i dii Amerikai Serikati sediakanii dalamii
katai inii dapati diartikani lebihi luasi lagii perpustakaaniatauimilikipribadi.iiDengan
sebagaii “Korbani pemakaiani produki kataii lain,ii penelitiii membutuhkanii
yangi cacat,i baiki korbani tersebuti pengumpulanidataidenganicaraiberkunjun
pembeli,i bukani pembelii tetapii gkeii perpustakaan,ii pusatii kajian,ii
pemakai,i bahkani jugai korbani yangi pusatii arsipii atauii membacaii banyakii
bukani pemakai,i karenai perlindungani bukuii

JURNAL RECTUM, Vol. 4, No. 2, (2022) Juli : 611 - 627 616


yangiberhubunganidenganiipenelitiannya.i a.ii Bahanii Hukumii Primer,ii sepertiii

dariii Kitabii Undang-undangii Hukumii


Perdata,Undang-undangiiNomori8iitahunii
1999iitentangii Perlindunganii Konsumenii D. AnalisaiDatai
8ii T.R.ii Muchtadi.ii Teknologiii Prosesii Analisii yangii digunakanii lebihii
Pengolahanii Pangan.ii Institut,ii Bogor,ii banyakii kepadaii polaii pikirii
2001,ii hal.ii 24ii 14ii b.ii Bahanii (paragdigma)ii yangii ditelitiii denganii
Hukumii Sekunder,ii yaituii Buku-buku,ii pendekatanii teori-teoriii yangii dipakai.
Makalah,ii Artikel,ii Internetii Bahanii Begitu isu hukum ditetapkan, perlu
Hukumii dilakukan penelusuran untuk mencari
Tersier,iiyaituiipendukungiilain,iimisalnya bahan-bahan hukum yang relavan terhadap
Kamusii Buku-bukuii ensiklopedia.ii isu yang dihadapi. Bahan hukum primer
dan bahan hukum sekunder yang telah
C. TeknikiiPengumpulaniiDatai dikumpulkan tersebut kemudian
Teknikipengumpulanii dataii denganii dikelompokkan dan dikaji berdasarkan
caraistudiikepustakaan.iPendekataniiyangii pendekatan yang digunakan. Dalam
digunakanii dalamii penelitianii hukumii penelitian ini, yang digunakan adalah
iniii adalahii :iia.ii Pendekatanii pendekatan konseptual, pendekatan
perundang-undanganii(statueiiapproach),i perundang-undangan, dan pendekatan 15
diperlukanii gunaiimengkajiii lebihii perbandingan untuk memperoleh
lanjutii mengenaiii landasanii hukumii gambaran yang sistematis dan
denganii menelaahii undang-undangii komperehensif dari badan hukum primer
danii regulasiii yagii bersangkutii pautii dan sekunder.
denganii isuii hukum.ii b.ii Pendekatanii
konseptualii (conceptualii approach)ii 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
yaituii beranjakii dariii pandangan- A. Pertanggungjawaban Pelaku Usaha
pandanganii danii doktrin- atas Beredarnya Makanan dan
doktriniyangiberkembangidiidalamii ilmuii Minuman Kadaluarsa
hukum.ii Penelitiii akanii menemukanii Saati inii banyaki sekalii konsumeni
ide-ideii yangii melahirkanii pengertian- yangi tidaki pedulii dengani lebeli tanggali
pengertianii hukum,ii konsep-konsepii kadaluarsai ataui digitali expiredi darii
hukumii danii asas-asasii hukumii yangii produki yangi merekai beli.i Sebenarnyai
relevanii denganii isuii yangii dihadapi. darii tandai expiredi ataui tanggali

JURNAL RECTUM, Vol. 4, No. 2, (2022) Juli : 611 - 627 617


kadaluarsai sangatlahi pentingi agari kitai seharusnyai pelakui usahai memeberii
terhindari darii kerugiani yangi tandai expiredi ataui tanggali kadaluarsai

tetapii tidaki mencatumkannyai tetapii 2. Gantii rugii sebagaimanai dimaksudi


jugai karenai kelalaiani konsumeni yangi padai ayati (1)i dapati berupai
tidaki pedulii dengani tandai tersebuti pengembaliani uangi ataui
sehinggai konsumeni mengalamii banyaki penggantiani barangi dan/ataui jasai
kerugiani dani gunai darii yangi sejenis/setarai nilainya,i ataui
memperhatikannya.i Salahi satui bentuki perawatani kesehatani dan/ataui
tanggungi jawabi pelakui usahai pemberiani santunani yangi sesuaii
sebagaimanai dimaksudi Pasali 19i dengani ketentuani peraturani
Undang-Undangi RIi Nomori 8i Tahuni perundang-undangani yangi
1999i itui adalahi dengani memberikani berlaku.i
gantii rugii kepadai konsumeni baiki 3. Pemberiani gantii rugii
dalami bentuki produki yangi samai dilaksanakani dalami tenggangi
harganyai ataui dalami bentuki waktui 7i (tujuh)i harii setelahi
kompensasii lainnyai yangi disepakatii tanggali transaksi.i
antarai penjuali dani pembeli,i sepertii 4. Pemberiani gantii rugii sebagaimanai
memberikani biayai perawatani bagii dimaksudi padai ayati (1)i dani ayati
konsumeni yangi terganggui (2)i tidaki menghapuskani
kesehatannya.i Dalami Pasali 19i Undang- kemungkinani adanyai tuntutani
Undangi RIi Nomori 8i Tahuni 1999i pidanai berdasarkani pembuktiani
tentangi Perlindungani Konsumen,i lebihi lanjuti mengenaii adanyai
memuati tanggungi jawabi yangi unsuri kesalahan.i
dibebankani terhadapi pelakui usaha,i 5. Ketentuani sebagaimanai dimaksudi
yaitui :i padai ayati (1)i dani ayati (2)i tidaki
1. Pelakui usahai bertanggungi jawabi berlakui apabilai pelakui usahai
memberikani gantii rugii atasi dapati membuktikani bahwai
kerusakan,i pencemarani dan/ataui kesalahani tersebuti merupakani
kerugiani konsumeni akibati kesalahani konsumen.i Dalami
mengkonsumsii barangi dan/ataui Undang-Undangi RIi Nomori 8i
jasai yangi Tahuni 1999i tentangi Perlindungani
dihasilkan/diperdagangkan.i Konsumeni diperincii apai sajai
yangi menjadii haki dani kewajibani

JURNAL RECTUM, Vol. 4, No. 2, (2022) Juli : 611 - 627 618


pelakui usaha.i Pelakui usahai jugai masyarakati padai umumnyai
mempunyaii hak-haki yangi harusi karenai penguasahai tanpai
dihargai dani dihormatii olehi dilindungii hak-haknyai akani
konsumen,i pemerintah,i sertai mengakibatkani

macetnyai aktivitasi perusahaan.i bahwai kerugiani konsumeni tidaki


Hali inii sejalani dengani asas-asasi diakibatkani olehi barangi dan/ataui
perlindungani konsumeni yaitu:i jasai yangi diperdagangkani
1. Asasi Manfaati 5. Hak-haki yangi diaturi dalami
2. Asasi Keadilani ketentuani peraturani perundang-
3. Asasi Keseimbangani 18i undangani lainnya.i Sedangkani
4. Asasi Keamanani dani kewajibani pelakui usahai terhadapi
Keselamatani Konsumen;i konsumen,i masyarakat,i dani
5. Asasi Kepastiani Hukum”.i pemerintahi yangi dimuati dalami
Adapuni hak-haki pelakui usahai yangi Pasali 7i Undang-i Undangi RIi
dimuati dalami Pasali 6i Undang-undangi Nomori 8i Tahuni 1999i Tentangi
Nomori 8i Tahuni 1999i Tantangi Perlindungani Konsumeni meliputi:i
Perlindungani Konsumeni meliputii 1. Beritikadi baiki dalami
sebagaii berikut:i melakukani kegiatani usahai
1. Haki untuki menerimai pembayarani 2. iMemberikani informasii yangi
yangi sesuaii dengani kesepakatani benar,i jelas,i dani jujuri
mengenaii kondisii dani nilaii tukari mengenaii kondisii dani jaminani
barangi dan/ataui jasai yangi barangi dan/ataui jasai sertai
diperdagangkan;i memberii penjelasani
2. Haki untuki mendapatkani penggunaan,i perbaikan,i dani
perlindungani hukumi darii tindakani pemeliharaan;i
konsumeni yangi beritikadi tidaki 3. Memperlakukani ataui melayanii
baiki konsumeni secarai benari dani
3. Haki untuki melakukani pembelaani jujuri sertai tidakimenjamini
dirii sepatutnyai didalami mutui barangi dan/ataui jasai
penyelesaiani hukumi sengketai yangi diproduksii dan/ataui
konsumeni diperdagangkani berdasarkani
4. Haki untuki rehabilitasii namai baiki ketentuani standari mutui barangi
apabilai terbuktii secarai hukumi dan/ataui jasai yangi berlakui

JURNAL RECTUM, Vol. 4, No. 2, (2022) Juli : 611 - 627 619


4. Memberii kesempatani kepadai garansii atasi barangi yangi
konsumeni untuki menguji,i dibuati dan/ataui yangi
dan/ataui mencobai barangi diperdagangkani
dan/ataui jasai tertentui sertai 5. Memberii kompensasi,i
memberii jaminani dan/ataui gantirugi,i dan/ataui penggantiani

atasi kerugiani akibati Sanksii administratifi tidaki


penggunaan,i pemakaian,i ditujukani padai konsumeni
dan/ataui pemanfaatani barangi padai umumnya,i tetapii justrui
dan/ataui jasai yangi kepadai pengusaha,i baiki itui
diperdagangkani produseni maupuni penyaluri
6. Memberii kompensasi,i hasil-hasili produknyai dalami
gantirugi,i dan/ataui penggantiani hali inii penyalurani produki
apabilai barangi dan/ataui jasai makanan.i Sanksii
yangi diterimai ataui administratifi berkaitani
dimanfaatkani tidaki sesuaii dengani perizinani yangi
dengani perjanjiani Tanggungi diberikani Pemerintahi kepadai
jawabi yangi dibebankani kepadai pengusahai ataupuni penyaluri
pelakui usahai yangi darii suatui jenisi produki
mengedarkani makanani makanani tertentu.i Jikai
kadaluwarsa,i dijelaskani sebagaii terjadii pelanggaran,i izin-izini
berikuti :i itui dapati dicabuti secarai
1. Tanggungi Jawabi darii suduti sepihaki olehi Pemerintah.i
Hukumi Administrasii Pencabutani izini hanyai
Berkaitani dengani prosesi bertujuani untuki
berjalannyai produksii suatui menghentikani prosesi
perusahaan,i hukumi memproduksikani suatui
administrasii sangati berperani produki makanani darii
yaitui dalami penetapani produsen/penyalur.i
pemberiani suatui izini usahai Ketentuani hukumi
yangi merupakani suatui administrasii yangi berkaitani
tindakani administrasii yangi dengani yangi diatasi yaitui
menetapkani legalitasi termuati dalami Undang-
berdirinyai suatui perusahaan.i Undangi RIi Nomori 23i

JURNAL RECTUM, Vol. 4, No. 2, (2022) Juli : 611 - 627 620


Tahuni 1992i tentangi penyelenggaraani upayai
Kesehatan,i diantaranyai :i kesehatan.i Pasali 76:i
Pasali 73:i Pemerintahi Pemerintahi melakukani
melakukani pembinaani pengawasani terhadapi semuai
terhadapi semuai kegiatani kegiatani yangi berkaitani
yangi berkaitani dengani dengani penyelenggaraani

upayai kesehatan,i baiki yangi ketentuani peraturani perundang-


dilakukani olehi pemerintahi undangani yangi berlakui
maupuni masyarakat. 2. Bahani tambahani pangan,i bahwai
setiapi orangi yangi memproduksii
B. Pembinaaan dan pengawasan pangani untuki diedarkani dilarangi
peredaran makanan dan minuman di menggunakani bahani apapuni
Indonesia sebagaii bahani tambahani pangani
yangi dnyatakani terlarangi
Keberadaani masyarakati sebagaii
3. Pangani produki rekayasai genetika,i
konsumeni perlui dilindungii darii pangani
bahwai setiapi orangi yangi
yangi dapati merugikani dani ataui
memproduksii pangani ataui
membahayakani kesehatan.i “Dalami
menggunakani bahani baku,i bahani
Peraturani Pemerintahi Nomori 28i Tahuni
tambahani pangan,i dan/i ataui
2004i tentangi Keamanan,i Mutui Dani
bahani bantui laini dalami kegiatani
Gizii Pangan,i perlindungani konsumeni
ataui prosesi produksii pangani yangi
untuki keamanani jugai telahi diatur.”i 16i
dihasilkani darii prosesi rekayasai
Secarai garisi besari kriteriai keamanani
genetikai wajibi terlebihi dahului
pangani yangi diaturi dalami Peraturani
memeriksakani keamanani pangani
Pemerintahi tersebuti adalahi tentang:
tersebuti sebelumi diedarkani
1. Sanitasi,i bahwai setiapi orangi 16Johni Pieris.i Kriteriai Negarai
yangi bertanggungi jawabi dalami Hukumi dani Perlindungani
penyelenggaraani kegiatani padai Konsumeni terhadapi Produki
rantaii pangani yangi meliputii Pangani Kadaluarsa.i Pelangii
prosesi produksi,i penyimpanan,i Cendekiawan,i Jakarta,i 2007,i hal.i
pengangkutan,i dani peredarani 123i 42i
pangani wajibi memenuhii 4. Iradiasii pangan,i bahwai fasilitasi
persyaratani sanitasii sesuaii iradiasii yangi digunakani dalami

JURNAL RECTUM, Vol. 4, No. 2, (2022) Juli : 611 - 627 621


kegiatani ataui protesi produksii 5. Kemasani pangan,i bahwai setiapi
pangani untuki diedarkani harusi orangi yangi memproduksii pangani
mendapatkani izini pemanfaatani untuki diedarkani dilarangi
tenagai nukliri dani didaftarkani menggunakani bahani apapuni
kepadai Kepalai badani yangi sebagaii kemasani pangani yangi
bertanggungi jawabi dii bidangi dinyatakani terlarangi dan/ataui
pengawasani tenagai nukliri

yangi dapati melepaskani cemarani berpenyakiti ataui berasali darii


yangi merugikani ataui bangkaii sehinggai menjadikani
membahayakani kesehatani manusiai pangani tidaki layaki dikonsumsii
6. Jaminani mutui pangani dani manusiai taui pangani yangi sudahi
pemeriksaani laboratorium,i bahwai kadaluarsa.i Hali tersebuti harusi
setiapi orangi yangi memproduksii diperhatikani dalami mengonsumsii
pangani untuki diperdengarkani terhadapi produki pangan.i Langkahi
bertanggungi jawabi pertamai sebagaii konsumeni untuki
menyelenggarakani sistemi jaminani membelii suatui produki makanani
mutui sesuaii dengani jenisi pangani yangi dikemasi dalami sebuahi
yangi diproduksii kemasani untuki pertamai kalii
7. Pangani tercemar,i bahwai setiapi konsumeni melihati kemasani 43i
orangi dilarangi mengedarkani dani labelnya.i Darii labeli kemasani
pangani yangi mengandungi bahani konsumeni bisai mengetahuii
beracun,i berbahayai ataui yangi banyaki hali soali produki didalami
dapati merugikani ataui kemasani itu,i dapati menjamini
membahayakani kesehatani ataui keamanani dalami mengkonsumsii
jiwai manusia,i yangi melampauii produki pangan.i Adai delapani
ambangi batasi maksimali yangi jenisi informasii yangi bisai
ditetapkan,i yangi mengandungi diketahuii darii labeli kemasani
bahani yangi dilarangi digunakani produki pangan,i yaitui :i
dalami kegiatani ataui prosesi a. Sertifikati halali
produksii pangan,i yangi b. Namai produki
mengandungi bahani kotor,i busuk,i c. Kandungani isii
tengik,i terurai,i ataui mengandungi d. Waktui kadaluarsai
bahani nabatii ataui hewanii yangi e. Kuantitasi isii

JURNAL RECTUM, Vol. 4, No. 2, (2022) Juli : 611 - 627 622


f. Identifikasii asali produki citai rasai sehinggai jikai dikonsumsii
g. Informasii gizii tidaki akani menyebabkani gangguani
h. Tanda-tandai kualitasi lainnya.i kesehatani ataui bahkani mengancami
Produki makanani yangi dikonsumsii keselamatani jiwai konsumen. “Produk
konsumeni palingi tidaki harusi makanan akan dapat dinyatakan aman
memenuhii beberapai syarati sepertii untuk dikonsumsi ketika didalam produk
syarati sehat,i amani dani halal,i selaini makanan tersebut tidak terdapat atau
itui pangani tersebuti jugai harusi mengandung zat-zat
memenuhii persyaratani kualitasi sertai

berbahaya 14 Pasal 30 ayat (2) UU RI sertai kepastiani hukumi dalami upayai


No.7 tahun 1996 tentang Pangan seperti yangi ditempuhi apabilai terjadii kerugiani
cemaran biologis, logam berat, cemaran akibati barangi ataui jasai tersebuti dii
pestisida, bahan-bahan kimia maupun kemudiani hari.i Selanjutnya,i dalami
bahan-bahan 44 lain yang dapat Pasali 8i ayati (1)i hurufi gi Undang-
menimbulkan gangguan kesehatan, Undangi RIi Nomori 8i Tahuni 1999i
merugikan konsumen, bahkan tentangi Perlindungani Konsumen,i padai
membahayakan keselamatan jiwanya.” 17 bagiani perbuatani yangi dilarangi bagii
A.i Pengaturani Produki Pangani pelakui usahai dinyatakani jelasi bahwai
Kadaluarsai dii Indonesiai Pengaturani pelakui usahai dilarangi untuki tidaki
mengenaii tanggali kadalauarsai padai mencantumkani tanggali kadaluarsai ataui
produki pangani dii Indonesiai cukupi jangkai waktui penggunaan/i pemanfaatani
banyaki ditemukan,i dii antaranyai padai yangi palingi baiki atasi barangi tertentu.i
Undang-Undangi Dasari Negarai Darii segii konsumen,i dalami Pasali 4i
Republiki Indonesiai Tahuni 1945i secarai hurufiaisecaraieksplisitidisebutkanibahwai
eksplisiti padai pasali 28Di dinyatakani konsumeni berhaki atasi kenyamanan,i
bahwai setiapi orangi berhaki atasi keamanan,i dani keselamatani dalami
jaminan,i perlindungan,i sertai kepastiani mengkonsumsii suatui barangi yangi
hukum.i Dalami kaitannyai dengani dikaitkani apabilai suatui makanani
perlindungani konsumeni terlihati jelasi kemasani tanpai tanggali kadaluarsai
bahwai konsumeni memilikii haki atasi dapati membahayakani kesehatani
terjaminnyai barangi ataui jasai yangi konsumeni dani padai Pasali 4i hurufi ci
akani dipakainya,i perlindungani terhadapi secarai eksplisiti jugai disebutkani bahwai
dirinyai darii barangi ataui jasai tersebut,i konsumeni berhaki atasi informasii yangi

JURNAL RECTUM, Vol. 4, No. 2, (2022) Juli : 611 - 627 623


benar,i jelasi dani jujuri mengenaii nperundang-undangani dii bidangi
kondisii dani jaminani barangi yangi perlindungani konsumeni yangi ternyatai
dikaitkani dengani pencantumani tanggali belumi dapati memberikani perlindungani
kadaluarsai sebagaii informasii darii terhadapi konsumeni darii akibati
kondisii terbaiki suatui makanani mengkonsumsii makanani yangi telahi
kemasan.i Pengaturani mengenaii kadaluarsa.i Hali inii semakini diperparahi
makanani kadaluarsai telahi diaturi dalami dengani perilakui pelakui usahai yangi
undang-undangi khususi mengenaii masihi sajai memperdagangkani makanani
makanani kadaluarsa.i Hali inii yangi telahi rusaki khususnyai makanani
dilatarbelakangiiolehikeberadaaniperatura yangi telahi kadaluarsai yangi merupakani

akibati darii ketiadaani undang-undangi prosesi produksi,i peredarani dani ataui


khususnyaimengenaiimakananikadaluarsa. perdagangani pangan.i Sebagaii landasani
Salahi satui penyebabi terjadinyai hukumi dii bidangi pangan,i
persaingani yangi tidaki sehati antari undangundangi tentangi pangani
sesamai pelakui usaha,i budayai hukumi dimaksudkani menjadii acuani darii
konsumeni yangi tidaki mampui untuki berbagaii peraturani perundang-undangani
bersikapi kritis,i yangi berkaitani dengani pangan,i baiki
yangi sudahi adai maupuni yangi akani
C. Kebijakan Hukum Terkait dibentuk.i Sebelumi dilakukani
Pengaturan Perlindungan Hukum pengkajiani dani pembahasani tentangi
Terhadap Konsumen produki pangani kadaluwarsa,i makai
sebaiknyai diperlukani suatui
Berkaitani Dengani Peredarani
pengumpulani peraturani perudang-
Makanani dani Minumani Kadaluwarsai
undangani yangi berhubungani dengani
Berhubungani dengani kepentingani
produki pangan,i khususnyai tentangi
konsumen,i makai pengaturani mengenaii
produki pangani kadaluwarsa.i Dalami
makanani telahi diaturi dii dalami
Peraturani Menterii Kesehatani Republiki
beberapai pengaturan,i salahi satui produki
Indonesiai Nomori 180
hukumi tentangi pangani adalahi Undangi
/Men.Kes/Per/IV/1985iTentangi Makanani
-Undangi RIi Nomori 7i Tahuni 1996i
Daluwarsa,i dii dalami peraturani inii
tentangi Pangan.i Undangundangi tentangi
pengaturani mengenaii makanani maupuni
pangani dimaksudkani sebagailandasani
minumani yangi kadaluwarsai lebihi
hukumi bagii pengaturan,i pembinaan,i
secarai rincii dijelaskani bahwai padai
dani pengawasani terhadapi kegiatani ataui
JURNAL RECTUM, Vol. 4, No. 2, (2022) Juli : 611 - 627 624
labeli darii makanani tertentui yangi mengedarkani makanani yangi sudahi
diproduksi,i diimpori dani diedarkani daluwarsa.”i 21i Selanjutnyai dalami
harusi mencantumkani tanggali Undang-Undangi RIi Nomori 8i Tahuni
kadaluwarsai secarai jelas,i karenai 1999i tentangi perlindungani konsumeni
makanani yangi rusaki baiki sebelumi (UUPK),i memberikani perlindungani
maupuni sesudahi tanggali daluwarsai kepadai setiapi konsumeni yangi merasai
dinyatakani berbahayai untuki dirugikani olehi pelakui usaha.i Sebagaii
dikonsumsi.i :i “Dani didalami peraturani Undang-undangi yangi secarai khususi
inii jugai secarai jelasi dinyatakani bahwai mengaturi perlindungani konsumeni
dilarangi untuki mengimpori dani UUPKi memilikii beberapai tujuan,yaitui:i

1. Meningkatkanikesadaran,i bertanggungi jawabi dalami


kemampuani dani kemandiriani berusaha.i
konsumeni untuki melindungii diri.i 6. Meningkatkani kualitasi
2. Mengangat harkati dani martabati barang/jasaiyangimenjamini
konsumen dengan carai kelangsungani usahai produksii
menghindarkannya darii akses barangi dan/ataui jasa,i kesehatan,i
inegatifipemakaianibarang/jasa.i kenyamanan,i keamanan,i dani
3. Meningkatkanipemberdayaanikonsu keselamatanikonsumen.i
mendalami memilih,i menentukan,i Berdasarkani rumusani darii tujuani
dani menuntuti hak-haknyai sebagaii tersebut,i akani terlihati bahwai tujuani
konsumen.i darii UUPKi sebenarnyai tidaki hanyai
4. Menciptakani sistemi perlindungani melindungii konsumeni semata,i tetapii
konsumeni yangi mengandungi jugai membantui produsen/pelakui usahai
unsuri kepastiani hukumi dani yangi memilikii itikadi baiki agari tetapi
keterbukaani Lexi Privatum,i Vol.i dapati melanjutkani kelangsungani
IV/No.i 1/Jan/2016i 141i informasii usahanyai sertai dapati bersaingi secarai
sertai aksesi untuki mendapatkani sehat.i Perlindungani hukumi terhadapi
informasi.i konsumeni belumi berjalani dengani
5. Menumbuhkani kesadarani pelakui efektifi dani belumi dapati memberikani
usahai mengenaii pentingnyai perlindungani secarai menyeluruhi kapadai
perlindungani konsumeni sehinggai konsumen.i Hali inii disebabkani olehi
tumbuhi sikapi yangi jujuri dani beberapai kendalai dani hambatani dalami
melakukani perlindungani hukum.i

JURNAL RECTUM, Vol. 4, No. 2, (2022) Juli : 611 - 627 625


Hambatani dalami perlindungani hukumi terhadapi konsumen.i Efektivitasi hukumi
terhadapi konsumeni yangi mengalamii akani terwujudi jikai aparati penegaki
kerugiani akibati beredarnyai dani hukumi bersamai pemerintahi berperani
diperdagangkannyai produki makanani aktifi dalami pengawasani dani peredarani
dani minumani kadaluarsai yaknii ketidaki makanani kadaluarsa,i khususnyai padai
seriusani pemerintahi dalami menegakani makanani noni kemasani sepertii padai
dani melaksanakani Undang-Undangi makanani industrii olahani rumahi tangga.i
Nomori 18i Tahuni 2012i tentangi Pangani Faktori kesadarani dani tingkati ketelitiani
sertai Undang-Undangi Nomori 8i Tahuni konsumeni menjadii faktori penghambati
1999i tentangi Perlindungani Konsumen.i dalami memberikani perlindungan.i Jikai
Pemerintahi tidaki fokusi dani tidaki proi konsumeni tidaki memahamii bagaimanai
aktifi dalami melakukani perlindungani

perlindungani yangi diberikani kepadanyai kemasani menghambati pelaksanaani


dalami transaksii juali belii produki perlindungani hukumi terutamai dalami
makanani sertai acuhi taki acuhi terhadapi hali pencegahani penggunaani bahani
kualitasi dani batasi kadaluarsai makanani berbahayai dani produki kadaluarsai yangi
yangi dikonsumsii akani merugikani dikonsumsii konsumen.i
dirinyai sendiri.i Konsumeni diharapkani
lebihi memahamii produk-i 64i produki 5. SIMPULAN
makanani yangi layaki dikonsumsii dani 1. Pelaku usaha bertanggung jawab
yangi telahi mendekatii batasi kadaluarsa.i memberikan ganti rugi atas kerusakan,
Terkecualii pelakui usahai dengani pencemaran dan/atau kerugian
sengajai menawarkani produki makanani konsumen akibat mengkonsumsi barang
yangi mendekatii batasi kadaluarsai yangi dan/atau jasa yang dihasilkan /
dijuali dengani hargai murahi untuki diperdagangkan sebagaimana diatur
menariki minati konsumen.i Makai dalami pada Pasal 19 Undang-Undang RI No. 8
hali inii kelalaiani konsumeni Tahun 1999.
dikesampingkan,i sertai kesalahani akani 2. Pembinaan dan Pengawasan Peredaran
dibebankani kepadai pelakui usaha.i Makanan dan Minuman oleh BPOM
Pengawasani terhadapi produki pangani standardisasi yang merupakan fungsi
hasili olahani industrii rumahi tanggai penyusunan standar, regulasi, dan
yangi tidaki mencantumkani tanggali kebijakan terkait dengan pengawasan
produksi,i batasi kadaluarsai padai Obat dan Makanan. Standardisasi

JURNAL RECTUM, Vol. 4, No. 2, (2022) Juli : 611 - 627 626


dilakukan terpusat, dimaksudkan untuk pengawasan label/penandaan dan iklan.
menghindari perbedaan standar yang Pengawasan post-market dilakukan
mungkin terjadi akibat setiap provinsi secara nasional dan terpadu, konsisten,
membuat standar tersendiri. dan terstandar.
Pengawasan setelah beredar (post- 3. Perlindungan hukum preventif terfokus
market control) untuk melihat pada upaya pencegahan, diantaranya
konsistensi mutu produk, keamanan dan memberikan payung hukum terhadap
informasi produk yang dilakukan konsumen dengan mengatur pelaku
dengan melakukan sampling produk usaha dan menjamin hak konsumen
Obat dan Makanan yang beredar, serta
pemeriksaan sarana produksi dan 6. DAFTAR PUSTAKA
distribusi Obat dan Makanan, Brojosusilo, Agus. 1998. Aspek-aspek
pemantauan farmakovigilan dan Perlindungan terhadap Konsumen

dalam Sistem Hukum di Indonesia. Rokan, Kamal Mustafa. 2010. Hukum


Jakarta: YLKI-USAID Persaingan Usaha (Teori dan
Dewi Wilna, Elin. 2015. Hukum Praktiknya di Indonesia). Jakarta: Raja
Perlindungan Konsumen. Yogyakarta: Grafindo Persada
Graha Ilmu Fuadi, Siahaan, N.H.T. 2005. Hukum Konsumen,
Munir. 1991. Hukum Bisnis dalam Teori Perlindungan Konsumen dan
dan Praktek. Bandung: Citra Aditya Tanggungjawab Produk. Panta Rei
Bakti Miru, Soekanto, Soerjono. 2015. Penelitian
Ahmadi. 1981. Hukum Perlindungan Hukum Normatif Suatu Tinjauan
Konsumen. Jakarta: Grafindo Persada Singkat. Jakarta: Rajawali Pers
Nurmandjito. 2010. Subekti, R. 1983. Kitab Undang-undang
Kesiapan Perangkat Peraturan Perundang- Hukum Perdata. Jakarta: Pradya
undangan tentang Perlindungan Paramita
Konsumen di Indonesia. Bandung: Sule, Tisnawati Erni. 2010. Pengantar
Mandar Maju Manajemen. Jakarta: Kencana
Pieris, John. 2007. Negara Hukum dan Susanti. 2011. Proses Penyelesaian
Perlindungan Konsumen terhadap Sengketa Konsumen ditinjau dari
Produk Pangan Kadaluarsa. Jakarta: Hukum Acara serta Kendala
Pelangi Cendikiawan Implementasinya. Jakarta: Kencana
Prenada Media Gup

JURNAL RECTUM, Vol. 4, No. 2, (2022) Juli : 611 - 627 627


Sutedi, Andrian. 2008. Tanggungjawab
Produk dalam Hukum Perlindungan
Konsumen. Bogor: Ghalia Indonesia
Perundang-undangan Undang-undang
Dasar tahun 1945
Kitab Undang-undang Hukum Perdata
Undang-undang Nomor 8 tahun 1999
tentang Perlindungan Konsumen
Peraturan Presiden Nomor 103 Tahun
2001 tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Kewenangan, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga
Pemerintah Non Kementerian
Peraturan Presiden No. 80 Tahun 2017
Tentang Badan Pengawas Obat dan
Makanan Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia

JURNAL RECTUM, Vol. 4, No. 2, (2022) Juli : 611 - 627 628

You might also like