You are on page 1of 105

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

ANALISIS KAPASITAS PAJAK (TAX CAPACITY) DAN DAYA PAJAK (TAX EFFORT) DAERAH (Studi Kasus Kabupaten dan Kota Di Provinsi Banten Periode 2004 - 2008) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Oleh Lili Nurindah Sari NIM: 207082000226

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2011 M

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI Nama : Lili Nurindah Sari

Tempat & Tgl. Lahir : Tangerang, 08 Januari 1990 Tinggal di Alamat : Kota Tangerang : Jln. Pertamina 9, Ds. Tanjung Pasir Rt 02/Rw 03, Kec. Teluknaga, Kab. Tangerang Telepon Agama Kewarganegaraan Nama Orang Tua : 085715000140 : Islam : WNI Bapak : Acang

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Ibu : Muhaya Email Motto hidup : noeri_ndah@yahoo.com : Belajar, berusaha dan Berdoa untuk sukses dunia dan akhirat. Telepon II. PENDIDIKAN 1. SD 2. SLTP 3. SMA 4. S1 : SD Negeri 1 Tanjung Pasir : SLTP Negeri 1 Kosambi : SMA Yuppentek 4 Tangerang : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta : 085715000140

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). iv Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama No. Induk Mahasiswa Fakultas Jurusan : Lili Nurindah Sari : 207082000226 : Ekonomi dan Bisnis : Akuntansi

Dengan ini menyatakan bahwa penulisan skripsi ini, saya : 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan mempertanggungjawabkan. 2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain. 3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa ijin pemilik karya. 4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data. 5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). karya ini. Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui pembuktian yang dapat di pertanggung jawabkan, ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ciputat, 14 September 2011 Yang Menyatakan,

( Lili Nurindah Sari)

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). v Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

ANALISIS KAPASITAS PAJAK (TAX CAPACITY) DAN DAYA PAJAK (TAX EFFORT) DAERAH (Studi Kasus Kabupaten dan Kota Di Provinsi Banten Periode 2004-2008)

By Lili Nurindah Sari

Abstract

The purpose of this research is to known the influence of PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) in Industry sector, Financial, Rental and Company Services sector, and trades, hotel, and restaurant sector to the tax capacity. Besides that to knows how Tax Effort at regency and city in the province of Banten. This Research used purposive sampling as a method of sampling judgment in this script. Meanwhile for the hypothesis is using multiple regression. Data collection is used sekunder data that is from BPS (Badan Pusat Statistik). Based on the regression outcome, the conclusion has already known that PDRB in Financial sector not influenced by tax capacity. Meanwhile, Industry sector and trades sector are positive on tax capacity at regency and City at province Of Banten. Otherwise, based on calculation the tax income of regency and city at Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). and the province of Banten has Already known Tax effort still below 1%, regency Of Tangerang, City Of Tangerang and also The regency of Cilegon are the biggest of the tax effort, whereas the regency Of Lebak is the lower of the tax effort. Keyword: tax capacity, tax effort

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). vi Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

ANALISIS KAPASITAS PAJAK (TAX CAPACITY) DAN DAYA PAJAK (TAX EFFORT) DAERAH (Studi Kasus Kabupaten dan Kota Di Provinsi Banten Periode 2004 2008) Oleh: Lili Nurindah Sari Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh PDRB sektor industri, sektor perdagangan, hotel dan restoran, serta sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, terhadap kapasitas pajak (Tax Capacity). Selain itu untuk mengetahui bagaimana Daya/Upaya Pajak (Tax Effort) pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Banten. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah purposive/ judgement sampling (penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu). Sedangkan untuk uji hipotesis-nya menggunakan regresi berganda. Pengumpulan data menggunakan data sekunder yaitu data yang didapat melalui BPS (Badan Pusat Statistik). Berdasarkan hasil regresi, maka diketahui bahwa PDRB pada sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kapasitas pajak, sedangkan PDRB sektor industri dan PDRB sektor perdagangan, hotel dan restoran CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of berpengaruhn positif terhadap kapasitas pajak pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Banten. Selain itu, berdasarkan hasil perhitungan maka diketahui bahwa daya pajak (Tax Effort) pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Banten masih dibawah 1%, dan Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kabupaten Cilegon merupakan yang paling besar dalam daya pajak (Tax Effort) sedangkan Kabupaten Lebak yang paling rendah dalam daya pajak (Tax Effort).

Kata kunci: Kapasitas pajak, Daya Pajak .

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). vii Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat-Nya. Shalawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat, dan kita semua sebagai pengikutnya hingga akhir zaman, amiiin. Atas segala nikmat dan kasih sayang-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Analisis Kapasitas Pajak (tax capacity) dan Daya Pajak (tax effort) Daerah (study kasus pada kabupaten dan kota di Provinsi Banten periode 2004 sampai 2008). Pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan terima kasih sebesarbesarnya kepada pihak yang telah memberikan dukungan dan bentuan dalam proses penyusunan skripsi ini, terima kasih penulis sampaikan khusus kepada: 1. Umi dan Bapa tersayang, terima kasih untuk semua pengorbanan selama membesarkan dan menyekolahkan sampai ke jenjang Sarjana, kalian adalah segalanya buat Aq. 2. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis. 3. Rahmawati, SE, MM selaku Ketua Jurusan Akuntansi. 4. Prof. Dr. Ahmad Rodoni selaku Dosen Pembimbing I yang telah Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). meluangkan waktu untuk memberikan ilmu, bimbingan, nasihat, serta saran dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini. 5. Rini, SE, Ak, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang begitu telaten dan sabar dalam membimbing penulis, serta banyak memberikan pengarahan dan masukan selama proses pengerjaan skripsi ini. 6. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberi bekal ilmu yang tidak ternilai harganya selama belajar di Jurusan Akuntansi. 7. Keluargaku: Nenek, Cing kohar dan Cing Fatimah, Adik Sepupu (Muhammad Kurni Jais, Abdul Rohim, Ahmad Rizky), terima kasih untuk dukungan dan doa-nya serta canda tawa kalian yang mengisi saat-saat tersulit Aq dalam penulisan skripsi ini. 8. Siti Nurhamiah dan Harun Al-Rasyid, kakaQ dan abangQ yang paling baik terima kasih atas semua arahan, motivasi dan kesabarannya selama ini. 9. Buat Mass Broo, terima kasih selama ini udah meluangkan waktu buat antar-jemput ciputat-tangerang..hehehehehehehe

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). viii Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

10. Muhamad Muhit, terima kasih atas pengorbanan dan masukannya selama ini, 11. Sahabat-sahabat baikku Oncom Team (Pipih, Fa, Tika, Ela, Dillah, Ida, ve, Gita, Eva). 12. sahabatQ di rumah, Kokom, Rosidah, Siti Juheria, Fauzia, dan Maria terima kasih atas dukungan dan motivasinya serta sudah menjadi teman terbaik dalam hidupku. 13. Sahabat kost-an, Novi, Resti,Shifa, dan Lia. 14. Teman-teman Akuntansi A angkatan 2007. 15. Semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam terselesaikannya penulisan skripsi ini, yang tidak bisa di sebutkan satupersatu namun tidak mengurangi rasa terima kasih. Semoga semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini mendapat balasan kebaikan dari Allah SWT. Kritik dan saran dari semua pihak senantiasa dapat diterima dengan senang hati. Akhirnya semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan semua pihak. Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Ciputat, 14 September 2011

(Lili Nurindah Sari)

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). ix Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

DAFTAR ISI Halaman Lembar Pengesahan Skripsi .................................................................................. i Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ............................................................. ii Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ........................................................................ iii Daftar Riwayat Hidup ........................................................................................... iv Surat Pernyataan.................................................................................................... v Abstract ................................................................................................................. vi Abstrak .................................................................................................................. vii Kata Pengantar ...................................................................................................... viii Daftar Isi................................................................................................................ x Daftar Tabel .......................................................................................................... xiv Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Daftar Gambar ....................................................................................................... xv Daftar Lampiran.......................................................................................... xvi BAB. I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1 A. Latar Belakang Penelitian .......................................................... 1 B. Perumusan Masalah .................................................................... 10 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 11 1. Tujuan Penelitian ...................................................................... 11 2. Manfaat Penelitian .................................................................... 12 BAB. II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 13 A. Landasan Teori ............................................................................ 13 1. Pengertian pajak ........................................................................ 13 2. Jenis-jenis Pajak........................................................................ 15 Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). x Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

3. Fungsi Pajak.............................................................................. 17 4. Syarat Pemungutan Pajak ......................................................... 17 5. Hambatan Pemungutan Pajak ................................................... 19 6. Landasan Utama Penyusunan Keuangan Daerah ..................... 20 7. Pajak Daerah ......... ................................................................... 20 8. Kapasitas Pajak (Tax Capacity) ................................................ 26 9. Daya Pajak (Tax Effort) ............................................................ 28 10. PDRB....................................................................................... 29 B. Penelitian Sebelumnya ................................................................ 32 C. Kerangka Berfikir ....................................................................... 36 D. Hipotesis ...................................................................................... 38 BAB. III. METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 39 Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor.......................................................... 39 A. Ruang Lingkup Penelitian (http://www.cadkas.com). B. Metode Penentuan Sampel ......................................................... 39 C. Metode Pengumpulan Data ........................................................ 40 1.Penelitian Kepustakaan (Library research) .............................. 40 a. Penelitian Lapangan (Field research) ...................................... 41 D. Metode Analisis Data .................................................................. 41 1. Metode Analisis........................................................................41 a. Statistik Deskriptif ............................................................... 41 b. Uji Asumsi Klasik ................................................................ 42 1) Uji Multikolienaritas ................................................... 42 2) Uji Autokorelasi .......................................................... 43 3) Uji Heteroskekedastisitas ............................................ 43 Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). xi Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

4) Uji Normalitas ............................................................. 44 c. Uji Hipotesis ...................................................................... 45 1) Uji Koefisien Determinasi ........................................... 46 2) Uji signifikan parameter individual (uji statistik t) ..... 47 3) Uji signifikansi simultan (uji statistik F) ..................... 47 d. Analisis Rasio Pajak .......................................................... 48 e. Analisis Daya Pajak (Tax Effort)....................................... 48 2.Operasional Variabel Penelitian ............................................ 49 a. Variabel Bebas (Independent variable) ........................... 49 b. Variabel Terikat (dependent variable) ............................. 50 BAB. IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................. 51 A. Gambaran Umum Kota Provinsi Banten .................................. 51 Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). 1. Sejarah singkat Provinsi Banten ............................................... 51 2. Kondisi Fisik wilayah Provinsi Banten .................................... 51 a. Keadaan Geografis ............................................................... 51 3. Kondisi Sosial Budaya Provinsi Banten ................................... 55 a. Penduduk .............................................................................. 55 b. Ketenagakerjaan ................................................................... 56 4. Kondisi Pemerintahan Provinsi Banten .................................... 57 B. Analisis dan Pembahasan ........................................................... 58 1. Statistik Deskriptif ..................................................................... 58 2. Uji Asumsi Klasik ..................................................................... 59 a. Uji multikolonieritas ............................................................ 59 b Uji heteroskedastisitas.......................................................... 61 Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). xii Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

c. Uji autokorelasi .................................................................... 62 d. Uji normalitas ....................................................................... 62 3. Uji Hipotesis ............................................................................. 64 a. Uji koefisien determinasi ..................................................... 64 b. Uji signifikan parameter individual (uji statistik t) .............. 65 c. Uji signifikansi simultan (uji statistik F) .............................. 66 4. Analisis Rasio Pajak.................................................................. 71 5. Analisis Daya Pajak (Tax Effort) .............................................. 73 BAB. V. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ................................................ 77 A. Kesimpulan .................................................................................. 77 B. Implikasi ....................................................................................... 78 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 81 Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). LAMPIRAN ......................................................................................................... 90

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). xiii Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

DAFTAR TABEL Nomor 1.1. Keterangan Halaman

Kontribusi PDRB Sektor jasa, PDRB Bangunan, PDRB Sektor pengangkutan, dan PDRB Sektor perdagangan Kota dan Kabupaten Provinsi Banten (2004-2008) .......................................................... 7

2.1. 3.1. 4.1. 4.2. 4.3. 4.4. 4.5.

Penelitian Sebelumnya ..................................................................... 35 Daftar Kabupaten dan Kota di Provinsi Banten ............................... 40 Jumlah Kecamatan, Kelurahan dan Desa di Provinsi Banten...........55 Statistik Deskriptif ........................................................................... 59 Uji Multikolonieritas ........................................................................ 60 Uji Multikolonieritas ........................................................................ 60 Uji Autokorelasi .............................................................................. 62

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor2) ....................................................... 64 4.6. Uji Koefisien Determinasi (R (http://www.cadkas.com). 4.7. 4.8. 4.9. 4.10. Uji Statistik t ................................................................................... 65 Uji Statistik F ................................................................................... 66 Rasio Pajak Kota dan Kabupaten di Provinsi Banten (2004-2008) . 72 Daya Pajak Kota dan Kabupaten di Provinsi Banten (2004-2008) .. 74

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). xiv Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

DAFTAR GAMBAR Nomor 1.1. 2.1. 4.1 Keterangan Hal

Perkembangan PDRB Kabupaten dan Kota di Provinsi Banten ........... 7 Kerangka Pemikiran .............................................................................. 37 Persentase Angkatan Kerja yang Bekerja dan Pengangguran Tahun

2008 ....................................................................................................................... 57 4.2. 4.3. 4.4. Uji Heteroskedastisitas ........................................................................... 61 Uji Normalitas ........................................................................................ 63 Uji Normalitas ........................................................................................ 63

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). xv Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Lampiran 2: Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics N Statistic industry perdagangan keuangan Valid N (listwise) 30 30 30 30 Minimum Statistic .01167 .10100 .01240 Maximum Statistic .64363 .28765 .19246 Statistic .4084303 .1762357 .0464987 Mean Std. Error .04194265 .01136739 .00651071 Std. Deviation Statistic .22972936 .06226173 .03566061

Lampiran 3: Uji Asumsi Klasik 1. Uji Multikolonieritas


Coefficient Correlations Model keuangan
a

perdagangan

industry

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor1.000 (http://www.cadkas.com). 1 Correlations Keuangan .109 .357
Perdagangan Industry Covariances Keuangan Perdagangan Industry a. Dependent Variable: kapasitas_pajak .109 .357 3.053E-5 2.030E-6 1.925E-6 1.000 .485 2.030E-6 1.142E-5 1.596E-6 .485 1.000 1.925E-6 1.596E-6 9.502E-7

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). xviii Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Uji Multikolonieritas
Coefficients
a

Collinearity Statistics Model 1 (Constant) industry perdagangan keuangan a. Dependent Variable: kapasitas_pajak .671 .760 .867 1.490 1.315 1.154 Tolerance VIF

2. Uji Heteroskedastisitas

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). xix Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

3. Uji Autokorelasi
b

Model Summary Adjusted R Model 1 R .916


a

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

R Square .840

Square .821

.00098792

1.057

a. Predictors: (Constant), keuangan, perdagangan, industry b. Dependent Variable: kapasitas_pajak

4. Uji Normalitas

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). xx Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Lampiran 4: Uji Hipotesis 1. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summary

Model 1

R .916
a

R Square .840

Adjusted R Square .821

Std. Error of the Estimate .00098792

a. Predictors: (Constant), keuangan, perdagangan, industry b. Dependent Variable: kapasitas_pajak

2. Uji Statistik t
Coefficients Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Sig. .013 .000 .016 .856
a

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Model B Std. Error Beta t
1 (Constant) industry perdagangan keuangan .003 .008 -.009 -.001 .001 .001 .003 .006 .777 -.232 -.015 2.663 8.104 -2.578 -.183

a. Dependent Variable: kapasitas_pajak

3. Uji Statistik F
ANOVA Model 1 Regression Residual Total Sum of Squares .000 .000 .000 df 3 26 29
b

Mean Square .000 .000

F 45.394

Sig. .000
a

a. Predictors: (Constant), keuangan, perdagangan, industry b. Dependent Variable: kapasitas_pajak

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). xxi Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Penghasilan negara berasal dari rakyatnya melalui pungutan pajak, dan/atau dari hasil kekayaan alam yang ada di dalam negara itu. Dua sumber itu merupakan sumber yang terpenting yang memberikan penghasilan kepada negara. Penghasilan itu untuk membiayai kepentingan umum yang akhirnya juga mencakup kepentingan pribadi individu seperti kesehatan rakyat, pendidikan, kesejahteraan, dan sebagainya. Jadi dimana ada kepentingan masyarakat, disana timbul pungutan pajak sehingga pajak adalah senyawa dengan kepentingan umum (Erly Suandy, 2008:7) Changed with the DEMO VERSION of CAD-KASdan menetapkan penyelenggara pemerintahan dan Untuk meningkatkan PDF-Editor (http://www.cadkas.com). pembangunan di daerah-daerah secara merata, maka dilakukan pendayagunaan aparatur pemerintah di daerah, yang pelaksanaan dan diperlukan adanya pengawasan yang efektif dan efisien pengamanannya juga agar pembangunan

nasional berjalan dengan baik. Pendayagunaan aparatur pemerintah sangat penting dalam pengelolaan pendapatan daerah untuk menggali sumber Pendapatan Asli Daerah guna membiayai pembangunan daerah (Hindarto Prasetyo Utomo, 2006:2) Kemandirian suatu daerah dalam pembangunan nasional merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari keberhasilan kebijakan yang diputuskan oleh pemerintah pusat. Pemerintah pusat membuat kebijakan dimana pemerintah daerah diberikan kekuasaan untuk mengelola keuangan daerahnya masing-masing atau yang lebih dikenal dengan sebutan desentralisasi, hal ini dilakukan dengan Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
1

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

harapan daerah akan memiliki kemampuan untuk membiayai pembangunan daerahnya sendiri sesuai prinsip daerah otonom yang nyata (Indra Riady, 2010:17) Pelaksanaan otonomi daerah yang ditandai dengan diberlakukannya UU No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (dalam perkembangannya kedua regulasi ini diperbaharui dengan UU No. 32 tahun 2004 dan UU No 33 tahun 2004) menjadi babak baru terkait dengan hubungan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Daerah (kabupaten dan kota) diberikan kewenangan yang lebih luas dalam mengelola berbagai sumber daya yang dimiliki (Priyo Hari Adi, 2008:2) (Mardiasmo dalam Priyo Hari Adi, 2008:2) menyatakan bahwa daerah tidak lagi sekedar menjalankan instruksi dari pemerintah pusat, tetapi dituntut Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). potensi untuk mengembangkan kreatifitas dan inovasi dalam mengoptimalkan yang selama ini (sebelum otonomi) dapat dikatakan terpasung. Menurut UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, menyebutkan bahwa melalui otonomi daerah, pembangunan ekonomi daerah diharapkan terwujud melalui pengelolaan sumber-sumber daerah. Otonomi daerah merupakan kewenangan Daerah Otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai aturan perundang-undangan. Penerapan desentralisasi sebagai wujud dari otonomi daerah juga menimbulkan permasalahan dalam pembagian keuangan antara pusat dan daerah dimana pelaksanaan tugas dan wewenang masing-masing tingkat pemerintahan memerlukan dukungan pendanaan.

Pemerintah daerah dalam hal ini dituntut memiliki kemandirian secara fiskal Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
2

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

karena subsidi atau bantuan dari pemerintah pusat yang selama ini sebagai sumber utama dalam APBD, mulai kurang kontribusinya dan menjadi sumber utamanya adalah pendapatan dari daerah sendiri (Indra Riady, 2010:17) Ciri utama yang menunjukkan suatu daerah otonom mampu berotonomi terletak pada kemampuan keuangan daerahnya. Artinya daerah otonom harus memiliki kewenangan dan kemampuan untuk menggali sumber-sumber keuangan sendiri, sedangkan ketergantungan pada bantuan pemerintah pusat harus seminimal mungkin, sehingga PAD harus menjadi bagian sumber keuangan terbesar yang didukung oleh kebijakan pembagian keuangan pusat dan daerah sebagai prasyarat mendasar sistem pemerintahan negara. (Indra Riady, 2010:18) Adanya kewenangan yang dimiliki ini memberikan konsekuensi adanya tuntutan peningkatan kemandirian daerah (Sidik dalam Priyo Hari Adi, 2008:2). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Daerah diharapkan mengalami percepatan pertumbuhan ekonomi (peningkatan kesejahteraan masyarakat). Untuk itu, pemerintah daerah seyogyanya lebih berkonsentrasi pada pemberdayaan kekuatan ekonomi lokal, melakukan alokasi yang lebih efisien pada berbagai potensi lokal yang sesuai dengan kebutuhan publik (Lin dan Liu, 2000; Mardiasmo, 2002 dan Wong, 2004 dalam Priyo Hari Adi, 2008:2). Peningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal lebih cepat terwujud dan pada gilirannya dapat meningkatkan kinerja (kemampuan) keuangan daerah. Hal ini berarti, idealnya pelaksanaan otonomi daerah harus mampu mengurangi ketergantungan terhadap pemerintah pusat, daerah menjadi lebih mandiri, yang salah satunya diindikasikan dengan meningkatnya kontribusi pendapatan asli

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
3

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

daerah (PAD) dalam hal pembiayaan daerah (Adi, 2007) dalam (Priyo Hari Adi, 2008:2). Dampak negatif implementasi Otonomi Daerah dan UU Nomor 34 tahun 2000 sekarang menjadi UU Nomor 32 tahun 2004 banyak dijumpai di daerahdaerah, terutama yang berkaitan dengan berbagai Peraturan Daerah (Perda) yang bertujuan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Munculnya berbagai peraturan daerah seperti ini seringkali berimplikasi negatif terhadap perdagangan dalam negeri/antar daerah. Salah satu kelemahan dari otonomi daerah dan implementasi UU Nomor 34 tahun 2000 / UU Nomor 32 tahun 2004 adalah sistem hubungan keuangan/fiskal antara pusat dan daerah yang terlalu sentralistik dianggap sebagai masalah karena sistem fiskal yang demikian dalam kenyataannya menyebabkan ketergantungan daerah dari pusat yang semakin besar Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). dan berkelanjutan. Sistem atau pola alokasi bantuan kepada daerah yang berlangsung selama ini dinilai kurang mendorong daerah untuk meningkatkan dan memobilisasi sumber-sumber daya lokal yang dimiliki daerah. Hubungan fiskal yang terjadi selama ini juga dinilai kurang memperhatikan kaitan antara bantuan pemerintah pusat dengan upaya pengumpulan pajak (tax effort), atau dengan peningkatan kapasitas pajak (tax capacity) pada unit pemerintah yang lebih rendah. (Hady Sutjipto, 2004:12) Tujuan pelaksanaan Desentralisasi Fiskal tidak akan tercapai dengan optimal tanpa disertai dengan kemampuan finansial yang cukup memadai dari pemerintah daerah yang ditunjukkan dengan struktur PAD yang kuat. Daerah menjadi lebih mandiri yang salah satunya diindikasikan dengan meningkatnya

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
4

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam hal pembiayaan daerah (Neli Agustina, 2010:6). Menurut Undang-undang No.32 tahun 2004 pasal 157 huruf a dan undang undang no.33 tahun 2004 pasal 6 menyebutkan bahwa Pendapatan Asli Daerah terdiri dari pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah, hasil pengelolaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah. Pajak daerah sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar bagi Pendapatan Asli Daerah itu sendiri sehingga dapat memperlancar pembangunan daerah. (Lena Tsamrotul Fuadah, 2010). Dengan meningkatnya Pendapatan Asli Daerah maka akan memberikan indikasi yang baik bagi kemajuan keuangan daerah dalam mengatur tugas-tugas Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). pelayanan kepada masyarakat dan dalam rangka mempercepat pembangunan disemua bidang. Untuk itu, dalam rangka memaksimalkan Pendapatan Asli Daerah, pemerintah daerah perlu menjalankan fungsi dan kewenenangan pemerintah daerah dan dalam bentuk pelaksanaan kewenangan fiscal maka daerah harus mengenali kapasitasnya. Pemerintah daerah harus dapat mengidentifikasi kapasitas fiscal dan sumber-sumber yang dimilikinya serta mempunyai kemampuan untuk menyerap penghasilan daerah, baik dalam bentuk pajak maupun dalam bentuk lainnya dan sumber yang ada. (Tumakaka, 2003:1 dalam Yan Zelva Hasniah,2005:3) Kebijakan keuangan daerah selama ini dilaksanakan dengan meningkatkan pembiayaan pemerintah daerah terutama yang bersumber dari pajak dan retribusi. Dengan meningkatnya penerimaan daerah, selain akan memperbaiki struktur Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
5

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

pembiayaan daerah , juga akan memperkecil peranan sumber pembiayaan baik yang berasal dari pemerintah pusat maupun pinjaman luar negeri. Untuk lebih meningkatkan kemandirian daerah dalam membiayai kegiatan didaerah, maka akan terus ditingkatkan perolehan pendapatan dari pajak dan retribusi melalui upaya mengefisienkan pemungutan dari setiap pajak dan retribusi dengan mempertimbangkan potensi yang seharusnya dapat dicapai. (Lena Tsamrotul Fuadah 2010:4). Desentralisasi sebagai syarat awal pembangunan ekonomi, social, dan politik telah mendorong dioptimalkannya pelaksanaan otonomi diberbagai daerah di Indonesia, tidak terkecuali bagi pemerintah Provinsi Banten. Banten merupakan provinsi yang baru terbentuk pada tahun 2000, Dahulu Provinsi Banten memiliki 2 kota yaitu Cilegon dan Tangerang dan 4 kabupaten yaitu Tangerang, Lebak, Changed with the DEMO VERSION of Serang tetapi sekarang (http://www.cadkas.com). Pandeglang, dan CAD-KAS PDF-Editor mengalami pemekaran yaitu Kota Tangerang Selatan dan Kota Serang. Pada kabupaten dan kota di Provinsi Banten Kota dan Kabupaten Tangerang merupakan yang paling besar memberikan kontribusi dalam pemasukan perekonomian dalam provinsi banten. Hal ini dapat dilihat dari Gambar dibawah ini:.

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
6

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Gambar 1.1 Perkembangan PDRB Menurut lapangan usaha pada Kota dan Kabupaten di Provinsi Banten
30,000,000 25,000,000 20,000,000 15,000,000 10,000,000 kab tangerang kab lebak kab serang kab pandeglang kota tangerang

5,000,000 2004 2005 2006 2007 2008

kota cilegon

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten/kota Provinsi Banten Tahun 2004-2008 Dari Gambar 1.1 dapat dilihat bahwa dari tahun 2004 sampai 2008 Perkembangan PDRB pada kabupaten dan kota di Provinsi Banten Terus Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). meningkat dari tahun ke tahun, dan kota Tangerang merupakan kota yang paling besar dalam menyumbangkan PDRB di Provinsi Banten.
Tabel 1.1 Kontribusi PDRB Sektor Industry, PDRB Sektor Perdagangan, dan PDRB Sektor keuangan, menurut harga konstan pada kabupaten dan kota di Provinsi Banten(jutaan rupiah)tahun 2004-2008

Kabupaten/Kota

Tahun

PDRB sektor Industry

PDRB sektor Perdagangan,

PDRB sektor Keuangan,

Kabupaten Tangerang

2004 0,55540 2005 0,55545 2006 0,54230 PDRB sektor Industry 2007 0,52886 2008 0,52968 0,13317 0,14060 0,02864 0,03318 0,12526 0,13090 PDRB sektor Perdagangan 0,02610 0,02755 PDRB Keuangan 0,12464 0,01240

Kabupaten/Kota

Tahun

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Kabupaten Lebak

2004 0,09529 2005 0,09626 2006 0,09799 2007 0,09745 2008 0,09574 0,23114 0,10812 0,11065 0,11251 0,10100 0,11822 0,16369 0,16763 0,17229 0,24475 0,24816 0,25286 0,25511 0,25737 0,27214 0,28765 0,10977 0,11355 0,12004 0,12769 0,14003 0,17624 0,04508 0,03433 0,03682 0,03783 0,01850 0,19246 0,06824 0,07604 0,08663 0,09453 0,10498 0,02306 0,02841 0,02980 0,03127 0,03377 0,02700 0,02694 0,02723 0,02757 0,02889 0,04650 0,23010 0,04617 0,22943 0,04675 0,22907 0,04691 0,22953 0,04788

Kabupaten Serang

2004 0,50016 2005 0,49529 2006 0,49146 2007 0,64363 2008 0,63271

Kabupaten Pandeglang

2004 0,01167 2005 0,11549 2006 0,11666 2007 0,11562 0,11464

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). 2008


Kota Tangerang 2004 0,54826 2005 0,54999 2006 0,54272 2007 0,52826 2008 0,50754 Kota Cilegon 2004 0,63065 2005 0,63062 2006 0,63330 2007 0,62991 2008 Rata-rata 0,61991 0, 40843

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten/kota Provinsi Banten Tahun 2004-2008 (Diolah) Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
8

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Dari tabel 1.2 diatas dapat dilihat kontribusi sektor industri merupakan sektor yang paling besar dominan menyumbang dalam PDRB kabupaten dan kota pada provinsi Banten, kemudian dikuti oleh sektor-sektor lainnya, dengan meningkatnya PDRB dalam suatu daerah maka akan meningkat pula Kapasitas pajak pada daerah tersebut. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh hady sutjipto (2004), yaitu menganalisis kapasitas pajak (tax capacity) dan upaya pajak (tax effort) daerah tingkat II Provinsi Jawa Barat (Periode 1991-2001). Penelitian ini juga pernah dilakukan oleh oleh Ernawati (2008) yaitu menganalisis penerimaan pajak daerah: ditinjau dari kapasitas pajak,elastisitas pajak,dan efektivitas studi kasus kota Denpasar (periode 1993-2006) serta Lena Tsamrotul Fuadah (2010) yang menganalisis faktor faktor yang mempengaruhi kapasitas pajak (study kasus Changed with the DEMO VERSION of Jakarta tahun 1988-2007) pada Provinsi DKI CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Pada penelitian kali ini, penulis ingin menganalisisis perkembangan pajak yang ada di provinsi Banten dengan judul Analisis Kapasitas Pajak (tax capacity) dan Daya Pajak (tax effort) Daerah (study kasus pada kabupaten dan kota di Provinsi Banten periode 2004 sampai 2008). Perbedaan penelitian ini dengan peneliti terdahulu: 1. Variabel Penelitian. pada penelitian hady sutjipto (2004) menggunakan pendapatan perkapita, penerimaan pajak tahun sebelumnya ,share sector terhadap pdrb, dummy variable sebagai variable independen. Yan Zelva Hasniah (2005) mempergunakan empat variabel independen yaitu sektor pertanian, sektor pertambangan, sektor industri dan sektor perdagangan. Ernawati (2008) menggunakan sektor industri, sektor perdagangan, sektor Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
9

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

angkutan serta sektor jasa sebagai sector independen. Lena Tsamrotul Fuadah (2010) menggunakan sektor persewaan, sektor perdagangan, sektor bangunan, dan sektor angkutan sebagai sektor independen sedangkan penulis menggunakan sektor industri , sektor perdagangan,hotel dan restoran, dan sektor keuangan,persewaan dan jasa perusahaan sebagai variabel independen. 2. Objek Penelitian: Penelitian sebelumnya dilakukan di daerah tingkat II provinsi jawa barat, Kabupupaten Muara Enim, kota denpasar, provinsi DKI Jakarta, sedangkan penelitian sekarang dilakukan pada Kabupaten dan kota di Provinsi Banten. B. Perumusan Masalah Penelitian tentang perpajakan baik pajak nasional maupun regional dalam Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). hubungan untuk meningkatkan perolehan pajak adalah menggunakan rumus elastisitas, kapasitas dan upaya. Elastisitas adalah menggambarkan derajat kepekaan fungsi pajak terhadap perubahan yang terjadi pada variabel-variabel yang mempengaruhinya. Sedangkan rumus kapasitas adalah untuk mengetahui jumlah pajak yang seharusnya mampu dikumpulkan dari dasar pajak begitu pula upaya pajak adalah rasio antara penerimaan pajak dengan kapasitas pajak. Menurut Abdul Mannan, 2004. Mengingat dasar pajak adalah sangat kompleks maka dalam kaitan penelitian ini sebagai proxy dasar pajak adalah Produk Domestik Bruto (PDB) atau Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Berdasarkan proxy dasar pajak tersebut maka kapasitas pajak daerah sangat dipengaruhi oleh peningkatan pendapatan regional (PDRB). Untuk itu penulis merumuskan masalah sebagai berikut : Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
10

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

1. Apakah PDRB sektor Industri berpengaruh signifikan terhadap kapasitas pajak (Tax Capacity) Daerah di Kabupaten dan kota Provinsi Banten. 2. Apakah PDRB sektor perdagangan berpengaruh signifikan terhadap kapasitas pajak (Tax Capacity) Daerah di Kabupaten dan kota Provinsi Banten. 3. Apakah PDRB sektor keuangan berpengaruh signifikan terhadap kapasitas pajak (Tax Capacity) Daerah di Kabupaten dan kota Provinsi Banten. 4. Berapa Besar Rasio pajak pada kabupaten dan kota di Provinsi Banten. 5. Berapa besar Daya/Upaya pajak daerah pada kabupaten dan kota di Provinsi Banten D. Tujuan dan Manfaat Penelitian Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). 1. Tujuan Penelitian a. Untuk menganalisis pengaruh PDRB sektor Industri terhadap kapasitas pajak (Tax Capacity) Daerah di Kabupaten dan kota Provinsi Banten. b. Untuk menganalis pengaruh PDRB sektor perdagangan terhadap kapasitas pajak (Tax Capacity) Daerah di Kabupaten dan kota Provinsi Banten. c. Untuk Menganalisis pengaruh PDRB sektor keuangan terhadap kapasitas pajak (Tax Capacity) Daerah di Kabupaten dan kota Provinsi Banten. d. Untuk Menganalisis besarnya Rasio pajak daerah pada kabupaten dan kota di Provinsi Banten. e. Untuk Menganalisis besarnya Upaya pajak daerah pada kabupaten dan kota di Provinsi Banten.

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
11

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

2. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi semua pihak, diantaranya: a. Instansi Meningkatkan hubungan antar dunia usaha dengan dunia pendidikan, instansi atau kantor tersebut dapat melihat sejauh mana perkembangan ilmu pengetahuan yang dimilikinya dan juga dengan adanya penelitian sebagai syarat utama penyelesaian study ini akan tercipta kerja sama yang baik antara mahasiswa dengan instansi yang bersangkutan. b. Ilmu Akuntansi Yaitu guna menambah bahan dan refrensi ilmiah mengenai perpajakan. c. Penulis Penelitian ini digunakan sebagai syarat untuk mencapai gelar sarjana (S1) Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Bisnis Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, serta untuk memperluas dan memperdalam pengetahuan penulis

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
12

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Pengertian Pajak Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak dapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung dengan tugas negara yang menyelenggarakan pemerintahan (Waluyo, 2008:2). Terdapat bermacam-macam batasan atau definisi tentang pajak yang Changed with the DEMO VERSION of para ahli diantaranya adalah : dikemukakan oleh CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

a. Menurut Mr.Dr.N.J.Feldmann dalam (Early Suandy, 2008:9) Pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh dan terutang kepada penguasa (menurut norma-norma yang ditetapkannya secara umum, tanpa adanya kontraprestasi, dan semata-mata digunakan unutuk menutup pengeluaran umum. b. Menurut M.J.H. Smeets dalam (Early Suandy, 2008:9) Pajak adalah prestasi kepada pemerintah yang terutang melalui normanorma umum, dan yang dapat dipaksakan, tanpa adakalanya kontraprestasi yang dapat ditunjukkan dalam hal individual, maksudnya adalah membiayai pengeluaran pemerintah. c. Menurut Rochmat Soemitro dalam (Early Suandy, 2008:9) Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
13

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

pajak adalah iuran rakyat kepada Kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontra prestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Definisi tersebut kemudian dikoreksinya yang berbunyi sebagai berikut: Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada Kas Negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan untuk public saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai public investment. Dari pengertian pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri yang melekat pada pengertian pajak, adalah sebagai berikut :

a. Pajak dipungut berdasarkan undang-undang serta aturan pelaksanaannya Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). yang sifatnya dapat dipaksakan. b. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adannya kontraprestasi individual oleh pemerintah. c. Pajak dipungut oleh negara baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. d. Pajak diperuntukkan bagi pengeluaran-pengeluaran pemerintah, yang bila dari pemasukkannya masih terdapat surplus, dipergunakan untuk membiayai Public Saving. e. Pajak dapat pula membiayai tujuan Budgeter, yaitu mengatur.

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
14

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

2. Jenis-jenis pajak Menurut Resmi (2003:6) dalam Ernawaty,2008:11, terdapat berbagai macam jenis pajak, yang dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: a. Menurut golongannya 1) Pajak langsung, adalah pajak yang harus ditanggung sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat dilimpahkan atau dibebankan kepada orang lain atau pihak lain. Pajak harus menjadi beban sendiri oleh wajib pajak bersangkutan. Contoh: PPh dibayar oleh pihak tertentu yang memperoleh penghasilan. 2) Pajak tidak langsung, adalah pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau dilimpakan kepada orang lain atau pihak ketiga. Pajak tidak langsung terjadi jika terdapat suatu kegiatan, peristiwa, perbuatan Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). yang menyebabkan terutangnya pajak, misalnya terjadi penyerahan barang atau jasa. Contoh: PPN, pajak ini dibayarkan oleh produsen atau pihak yang menjual barang tetapi dapat dibebankan kepada konsumen baik secara eksplisit maupun secara implisit (dimasukkan dalam harga jual barang atau jasa). b. Menurut sifatnya 1) Pajak subyektif, adalah pajak yang pengenaannya memperhatikan pada keadaan pribadi wajib pajak atau pengenaan pajak yang

memperhatikan keadaan subyeknya. 2) Pajak obyektif, adalah pajak yang pengenaannya memperhatikan pada obyeknya baik berupa benda, keadaan, perbuatan, atau peristiwa yang mengakibatkan timbulnya kewajiban membayar pajak, tanpa

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
15

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

memperhatikan keadaan pribadi subyek pajak maupun tempat tinggal. Contoh: PPN dan PPnBM, PBB. c. Menurut lembaga pemungutannya 1) Pajak pusat (disebut juga pajak negara), adalah pajak yang ditetapkan oleh pemerintah pusat melalui undang-undang, yang wewenang pemungutannya ada pada pemerintah pusat dan hasilnya digunakan untuk membiayai pengeluaran pemerintah pusat dan pembangunan. Pajak pusat dipungut oleh pemerintah pusat yang penyelenggaranya dilaksanakan oleh Departemen Keuangan Republik Indonesia dan hasilnya digunakan untuk pembiayaan rumah tangga negara pada umumnya.. 2) Pajak daerah, adalah iuran wajib yang dilakukan oleh daerah kepada Changed with the DEMO VERSION of CAD-KASbadan tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang orang pribadi atau PDF-Editor (http://www.cadkas.com). dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan

pemerintah daerah dan pembangunan daerah, dengan demikian pajak daerah merupakan pajak yang ditetapkan oleh pemerintah daerah dengan peraturan daerah (Perda), yang wewenang pemungutannya dilaksanakan oleh pemerintah daerah dan hasilnya digunakan untuk membiayai pengeluaran pemerintah daerah dalam melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di daerah.

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
16

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

3. Fungsi Pajak a. Fungsi Budgetaire (Anggaran) dalam Waluyo, 2008:6 Pajak berfungsi sebagai sumber dana yang diperuntukkan bagi pembiyaan pengluaran-pengeluaran pemerintah. Sebagai contoh: dimasukkannya pajak dalam APBN sebagai penerimaan dalam negeri. b. Fungsi Regulerend (Mengatur) dalam Waluyo, 2008:6 Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi. Contoh: 1) Pajak yang tinggi dikenakan terhadap minuman keras untuk mengurangi konsunsi minuman keras. 2) Pajak yang tinggi dikenakan terhadap barang-barang mewah untuk Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). mengurangi gaya hidup konsumtif. 3) Tarif pajak untuk ekspor sebesar 0%, untuk mendorong ekspor produk Indonesia di pasar dunia.

4. Syarat Pemungutan Pajak Dalam Waluyo, 2008:16 a. Pemungutan Pajak Harus Adil (Syarat Keadilan) Sesuai dengan tujuan hukum, yakni mencapai keadilan, undang-undang dan pelaksanaan pemngutan harus adil. Adil dalam perundang-undangan diantaranya mengenakan pajak secara umum dan merata, serta disesuaikan dengan kemampuan pajak masing-masing. Sedang adil dalam pelaksanaannya yakni dengan memberikan hak bagi wajib pajak untuk mengajukan keberatan, Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
17

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

penundaan dalam pembayaran dan mengajukan banding kepada Majelis Pertimbangan Pajak. b. Pemungutan Pajak Harus Berdasarkan Undang-Undang (Syarat Yuridis) Untuk menyatakan suatu keadilan. Hukum pajak harus memberikan jaminanhukum kepada negara atau warganya. Oleh karena itu, pemungutan pajak harus didasarkan kepada undang-undang. Landasan hukum pemungutan pajak diindonesia adalah pasal 23A Amandemen Undang-Undang Dasar 1945. c. Tidak Menggangu Perekonomian (Syarat Ekonomis) Seperti pada uraian sebelumnya, pajak mempunyai fungsi reguler dan budgeter. Asas ekonomi ini lebih menekankan pada pemikiran bahwa negara menghendaki agar kehidupan ekonomi masyarakat agar terus meningkat. Untuk itu, pemungutan pajak harus diupayakan tidak menghambat kelancaran ekonomi Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS tidak terganggu. sehingga kehidupan ekonomis PDF-Editor (http://www.cadkas.com). d. Pemungutan Pajak Lainnya. 1) Asas Tempat Tinggal Negara-negara mempunyai hak untuk memungut atas seluruh penghasilan wajib pajak berdasarkan tempat tinggal Wajib Pajak. Wajib pajak yang bertempat tinggal diindonesia dikenai pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh, yang berasal dari Indonesia atau berasal dari luar negeri (Pasal 4 Undang-Undang Pajak Penghasilan). 2) Asas Kebangsaan

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
18

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Pengenaan pajak dihubungkan dengan suatu negara. Asas ini diberlakukan kepada setiap orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia untuk membayar pajak. 3) Asas Sumber Negara mempunyai hak untuk memungut pajak atas penghasilan yang bersumber pada suatu negara yang memungut pajak. Dengan demikian Wajib Pajak menerima atau memperoleh penghasilan dari indonesia dikenakan pajak di Indonesia tanpa memperhatikan tempat tinggal Wajib Pajak. 5. Hambatan Pemungutan Pajak Menurut Mardiasmo hambatan pemungutan pajak dibagi menjadi dua yaitu : Changed with the DEMOa. Perlawanan CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). VERSION of Pasif Masyarakat enggan (pasif) membayar pajak, yang dapat disebabkan antara lain: a. Perkembangan intelektual dan moral masyarakat b. Sistem perpajakan yang (mungkin sulit dipahami oleh masyarakat) c. Sistem kontrol tidak dapat dilakukan atau dilaksanakan dengan baik b. Perlawanan Aktif Perlawanan aktif meliputi semua usaha dan perbuatan yang secara langsung ditunjukkan kepada fiskus dengan tujuan untuk menghindari pajak yang disebabkan antara lain : 1) Tax Avoidance, usaha meringankan beban pajak dengan tidak melanggar undang-undang Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
19

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

2) Tax Evasion, usaha meringankan beban pajak dengan cara melanggar undang-undang. 6. Landasan Utama Penyusunan Arah dan Kebijakan Keuangan Daerah: a. Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara; b. Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 menjadi 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; c. Undang-undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah; d.Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; dan 7. Pajak Daerah a. Dasar Hukum Pajak Daerah Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). No. 18 Pajak Daerah diatur dalam Undang-undang Republik Indonesia tahun 1997 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 34 tahun 2000 dan sekarang menjadi UU No.32 tahun 2004 (Mardiasmo,2006:12) b. Pengertian Pajak Daerah Menurut UU Nomor 34 Tahun 2000 tentang perubahan atas UU Nomor 18 tahun 1997 tentang Pajak daerah dan Retribusi Daerah yaitu: Pajak daerah adalah iuran wajib yang dialihkan oleh orang pribadi dan badan kepada daerah tanpa imbala langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang

digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pembangunan daerah. c. Jenis Pajak Daerah Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
20

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Menurut Indra Riady, 2010:50 1) Jenis pajak Propinsi terdiri dari: a) Pajak kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air, yaitu pajak atas kepemilikan dan/atau penguasaaan kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air. b) Bea balik nama kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air, yaitu pajak atas penyerahan hak milik kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air sebagai akibat dari perjanjian dua pihak atau perbuatan sepihak atau keadaan yang terjadi karena jual beli, tukar menukar, hibah, warisan, atau pemasukan ke dalam badan usaha. c) Pajak bahan bakar kendaraan bermotor, yaitu pajak atas bahan bakar yang disediakan atau dianggap digunakan untuk kendaran bermotor, termasuk Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor kendaraan di atas air. bahan bakar yang digunakan untuk (http://www.cadkas.com). d) Pajak pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah dan air permukaan, yaitu pajak atas pengambilan dan pemanfaatan air di bawah tanah dan/atau air permukaan untuk digunakan bagi orang pribadi atau badan kecuali untuk keperluan dasar rumah tangga dan pertanian rakyat. 2) Jenis pajak Kabupaten/Kota terdiri dari : a) Pajak Hotel Adalah pajak atas pelayanan Hotel. Hotel adalah bangunan yang khusus disediakan bagi orang-orang untuk dapat menginap atau istirahat, memperoleh pelayanan, dan atau fasilitas lain dengan

dipungut bayaran termasuk bangunan lainnya yang menyatu, dikelola

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
21

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

dan dimiliki pihak yang sama, kecuali untuk pertokoan dan perkantoran. b) Pajak Restoran Adalah pajak atas pelayanan restoran. Restoran adalah tempat menyantap makanan dan atau minuman yang disediakan dengan dipungut bayaran, tidak termasuk jasa boga atau catering. c) Pajak Hiburan Adalah pajak atas penyelenggaraan hiburan. Hiburan adalah semua jenis pertunjukkan, permainan, ketangkasan, dan atau keramaian dengan nama dan bentuk apapun yang ditonton atau dinikmati oleh setiap orang dengan dipungut bayaran, tidak termasuk penggunaan fasilitas untuk berolah raga. Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). d) Pajak Reklame Adalah pajak atas penyelenggaraan reklame. Reklame adalah benda, alat perbuatan, atau media yang menurut bentuk dan corak ragamnya untuk tujuan komersial, dipergunakan untuk memperkenalkan, menganjurkan atau memuji suatu barang, jasa atau orang, ataupun untuk mencari perhatian umum kepada suatu barang, jasa atau orang yang ditempatkan atau dapat dilihat, dibaca dan atau didengarkan dari suatu tempat umum kecuali yang diperlukan oleh pemerintah. e) Pajak penerangan jalan Adalah pajak atas penggunaan tenaga listrik, dengan ketentuan bahwa diwilayah daerah tersebut tersedia penerangan jalan, yang rekeningnya dibayar oleh pemerintah daerah. Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
22

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

f) Pajak Pengambilan dan pengolahan bahan galian Golongan C Adalah pajak atas kegiatan pengambilan bahan galian Golongan C sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. g) Pajak Parkir Tempat parkir adalah tempat parkir diluar badan jalan yang disediakan oleh orang pribadi atau badan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan tempat penitipan kendaran bermotor dan garasi kendaraan bermotor yang memungut bayaran. d. Subjek Pajak dan Wajib Pajak Kabupaten/ Kota. 1) Subjek Pajak Kabupaten dan Kota a) Subjek Pajak Hotel adalah orang atau badan yang melakukan pembayaran Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS pajaknya adalah Pengusaha Hotel. atas pelayanan . Wajib PDF-Editor (http://www.cadkas.com). b) Subjek Pajak Restoran adalah orang pribadi atau badan yang melakukan pembayaran atas pelayanan Restoran. Wajib pajaknya adalah pengusaha restoran. c) Subjek pajak hiburan adalah orang pribadi atau badan yang menonton dan atau menikmati hiburan . Wajib pajaknya adalah orang pribadi atau badan yang menyelenggarakan hiburan. d) Subjek Pajak reklame adalah orang pribadi atau badan yang

menyelengarakan atau memesan reklame . Wajib pajaknya adalah orang pribadi atau badan yang menyelenggarakan reklame e) Subjek pajak penerangan jalan adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan tenaga listrik dari PLN atau tenaga listrik bukan PLN. Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
23

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Wajib pajaknya adalah orang pribadi atua badan yang menjadi pelanggan listrik dan atau pengguna tenaga listrik. f) Subjek pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C adalah orang pribadi atau badan yang mengambil bahan galian golongan C. Wajib pajaknya adalah orang pribadi atau badan yang menyelenggarakan pengambilan bahan galian golongan C. g) Subjek pajak parkir adalah orang pribadi atau badan melakukan pembayaran atas tempat parkir Wajib pajaknya adalah orang pribadi atau badan yang menyelenggarakan tempat parkir. 2) Objek Pajak Kabupaten dan Kota. a) Objek pajak hotel adalah pembayaran yang disediakan hotel dengan pembayaran termasuk Fasilitas penginapan atau fasilitas tinggal jangka Changed with the DEMO VERSION Pelayanan penunjang sebagai kelengkapan fasilitas penginapan pendek, of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). atau tinggal jangka pendek yang sifatnya memberikan kemudahan dan kenyamanan, Fasilitas olah raga dan hiburan yang disediakan khusus untuk tamu hotel, bukan untuk umum, dan Jasa persewaan ruangan untuk kegiatan acara atau pertemuan di Hotel. b) Objek pajak restoran adalah pelayanan yang disediakan restoran dengan pembayaran. c) Objek pajak hiburan yakni penyelenggara hiburan yang dipungut bayaran. d) Objek pajak reklame yakni semua penyelenggara reklame. e) Objek pajak penerangan jalan yakni penggunaan tenaga listrik di wilayah yang tersedia penerangan jalan yang rekeningnya dibayar oleh pemerintah daerah. Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
24

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

f) Objek pajak pengambilan bahan galian golongan C yakni kegiatan pengambilan bahan golongan C. g) Objek pajak parkir yakni penyelenggara tempat parkir diluar badan jalan, baik yang disediakan berkaitan dengan okok usaha maupun yang disediakan sebagai usaha, termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor dan garasi kendaraan bermotor yang memungut bayaran. e. Tarif jenis pajak daerah dalam UU no.34 tahun 2000 yaitu : 1) Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air 5 % (lima persen); 2) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air 10% (sepuluh persen); 3) Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor 5% (lima persen); Changed with the DEMO4) Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Permukaan 20% (dua puluh persen); 5) Pajak Hotel 10% (sepuluh persen); 6) Pajak Hiburan 35% (tiga puluh lima persen); 7) Pajak Reklame 25% (dua puluh lima persen); 8) Pajak Penerangan Jalan 10% (sepuluh persen); 9) Pajak Penggambilan Bahan Galian Golongan C 20% (dua puluh persen); 10) Pajak Parkir 20% (dua puluh persen).

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
25

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

8. Kapasitas Pajak Menurut Ady Syahputra (2006:2), besarnya kapasitas pajak sangatlah bergantung pada basis pajak disuatu daerah. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi dan pendapatan masyarakat, semakin banyak pula kapasitas pajak tercermin dari PBD secara nasional dan PDRB secara regional. Adapun yang disebut dengan kapasitas pajak adalah besarnya tarif yang dikalikan dengan basis atau jumlah objek (sumber) yang dikenakan pajak. Pengenaan tarif pajak disesuaikan dengan prinsip keadilan dan daya pikul masyarakat sedangkan basis pajak sangat tergantung kepada kegiatan ekonomi dan peraturan pajak masing-masing daerah. a. Pengertian Tarif setiap pembayar pajak wajib membayar pajak sebesar manfaat yang ia Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). teriam dari aktivitas pemerintah. Secara teoritis besarnya tariff pajak didasarkan pada pengelolaan dalam arti luas, yang mencakup dari aktivitas utam dan tambahan. Dalam prakteknya penghasilan terkena pajak adalah penghasilan bruto yang diterima dari sumber-sumber penghasilan yang dimiliki wajib pajak.(Aini, 1985:2) dalam Ady Syahputra (2006:2). Menurut Mangkoesoebroto (1994) dalam Ady Syahputra (2006:3), menyebutkan tarif pajak untuk penghasilan perseorangan dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu: 1) Tarif pajak umum ditentukan berbeda masing-masing kelompok tingkat pendapatan.

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
26

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

2) Tarif khusus ditentukan sebesar 10 persen, yaitu berlaku untuk penghasilan sewa rumah, capital gains, laba dari penjualan, dan liquidasi penjualan. Menurut Aini (1985) dalam Ady Syahputra (2006:3), tarif pajak terdiri dari 3 jenis yaitu: 1) Tarif tetap adalah jumlah pajak yang tidak tergantung pada nilai objek yang menjadi sasaran pajak. 2) Tarif bertingkat adalah jumlahnya tetap, tetapi tergantung pada objek pajak yang menjadi sasaran. 3) Tarif sebanding adalah tarif yang merupakan persentase yang tetap, dan pajak yang harus dibayar selalu akan berubah sesuai dengan jumlah yang dikenakan. Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Menurut Sumitro (1985) dalam Ady Syahputra (2006:3), tarif pajak terdiri atas: 1) Tarif proporsional adalah jumlah pajak yang harus dibayar berubah menurut jumlah yang dipakai dasar. 2) Tarif progresif adalah persentase pengenaan semakin naik, semakin besar jumlah yang harus dikenakan pajak. 3) Tarif tetap adalah pajak yang besarnya tetap tidak tergantung pada objek yang dikenakan. b. Pengertian Basis Basis pajak adalah objek dan subjek pajak badan usaha atau individu yang didasarkan pungutannya dengan Undang-undang Perpajakan, baik yang dikeluarkan oleh pusat maupun Undang-undang Perpajakan Daerah. Menurut Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
27

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Mangkoesoebroto (1994) dalam Ady Syahputra ( 2006:4), mengemukakan basis pajak adalah wajib pajak yang berupa orang atau badan yang disebut dalam Undang-undang. Misalnya, pajak penghasilan suatu perseroan yang menjadi wajib pajak adalah perseroan tersebut. Dari sudut hukum pajak, suatu perseroan dianggap suatu individu, sama seperti orang misalnya wajib pajak untuk pajak sepeda adalah pemilik sepeda. Pajak atas factor-faktor produksi dikenakan kepada pemilik factor produksi, seperti pemilik tanah, pemilik jasa, dan pemilik modal. Pajak atas produk dikenakan pada yang memproduksi barang tersebut. Adapun pajak yang dikenakan kepada penjual adalah pajak penjual yang dapat dialihkan kepada konsumen. Pajak rumah tangga adalah pajak yang dikenakan atas

kepemilikan/penggunaan barang-barang tahan lama rumah tangga, seperti pajak Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). bumi dan bangunan sedangkan pajak perseroan adalah pajak yang dikenakan atas laba perusahaan. 9. Daya/Upaya Pajak (Tax Effort) Besarnya penerimaan pajak sebagai sumber pembiyaan dalam suatu daerah sangatlah bergantung pada kemampuan daerah mengumpulkannya. Kemampuan tersebut harus didukung pelayanan aparat fiskus yang baik dan kesadaran masyarakat pajak. Daya/upaya Pajak (tax effort) dapat digunakan untuk menganalisis posisi fiscal suatu daerah yaitu dengan membandingkan penerimaan pajak terhadap kapasitas pajak. Dengan demikian posisi fiscal adalah sama dengan upaya pengumpulan pajak.

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
28

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Suparmoko (1987) dalam Ady Syahputra (2006:2) mengemukakan bahwa daya/upaya pajak adalah jumlah pajak yang sungguh-sungguh dikumpulkan oleh kantor pajak dan dibandingkan dengan potensi pajaknya (tax potential) yaitu jumlah pajak yang seharusnya mampu dikumpulkan dari pajak (tax base) dikalikan tarifnya. Membandingkan rasio antara pajak dan potensi pajak antar daerah disebut sebagai prestasi pajak (tax performance). Menurut Susanti (1994) dalam Ady Syahputra (2006:6) menyebutkan bahwa upaya pajak (tax effort) sebagai kemampuan pemerintah dalam mengumpulkan dananya melalui pajak. Dimana tax effort merupakan rasio pajak terhadap basis pajak. Sebagai proksi (pendekatan) untuk basis pajak digunakan Product Domestic Bruto (PDB). Semakin besar nilai tax effort maka semakin besar pula kemampuan pemerintah dalan menjaring dananya melalui pajak. Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS Ady Syahputra (2006:6) menyatakan bahwa upaya Menurut Davas dalam PDF-Editor (http://www.cadkas.com). pengumpulan pajak adalah perbandingan penerimaan pajak dibagi dengan kemampuan bayar pajak. Kemampuan bayar pajak secara keseluruhan dapat beruapa Product Domestic Regional Bruto (PDRB). 10. Produk Domestik Regional Bruto Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atau lebih dikenal dengan istilah pendapatan regional didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi disuatu wilayah (Badru Tamam, 2010:33). Menurut Afrelia (2008:12) dalam Badru Tamam (2010:33) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dapat diartikan kedalam tiga pengertian yaitu: a. Menurut Pendekatan Produksi Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
29

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

PDRB adalah jumlah nilai produk barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi dalam satu wilayah /regional pada suatu waktu tertentu biasanya setahun b. Menurut Pendekatan Pendapatan PDRB adalah jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang ikut didalam proses produksi disuatu wilayah regional pada jangka waktu tertentu (setahun). Balas jasa faktor produksi adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan, yang semuanya belum dipotong pajak penghasilan dan pajak tak langsung lainnya. Dalam pengertian PDRB, termasuk pula penyusutan barang modal tetap dan pajak tak langsung neto. Jumlah seluruh komponen pendapatan tersebut disebut nilai tambah bruto dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) diperoleh dari penjumlahan nilai tambah bruto seluruh Changed with the DEMO VERSION usaha. sektor lapangan of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). c. Menurut Pendekatan Pengeluaran PDRB adalah jumlah semua pengeluaran untuk konsumsi lembaga swasta yang tidak mencari untung, konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap domestik bruto, perubahan stok dan ekspor neto disuatu wilayah. Ekspor neto disini adalah ekspor dikurangi impor. Dari ketiga pendekatan diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah nilai produk barang dan jasa akhir yang dihasilkan dari suatu wilayah, sama dengan jumlah pengeluaran untuk berbagai keperluan. PDRB diatas selanjutnya disebut sebagai PDRB atas harga dasra pasar karena masih mencakup pajak tak langsung neto (Badru Tamam, 2010:34).

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
30

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Penghitungan PDRB menggunakan dua macam harga yaitu PDRB atas harga berlaku dan PDRB atas dasar harga konstan. PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung dengan harga yang berlaku setiap tahun, sedangkan PDRB atas harga konstan dihitung dengan harga pada satu tahun tertentu sebagai tahun dasar (BPS DKI Jakarta,2008:3) dalam (Badru Tamam, 2010:34). Perkembangan PDRB didasarkan atas beberapa faktor : 1) Perubahan harga Yaitu kenaikan atau penurunan perekonomian yang diakibatkan oleh perubahan harga yang terjadi dipasar. Pada umumnya harga tersebut cenderung menaik sehingga pendapatan regional atas dasar berlaku dari tahun ketahun selalu menunjukkan kenaikan. Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). 2) Perubahan Riil Yaitu kenaikkan atau penurunan perekonomian yang dihitung berdasarkan perubahan riil, artinya tidak termasuk lagi perubahan harga. Pengertian yang umum digunakan para ekonom yaitu pendapatan yang telah dihilangkan pengaruh inflasinya. Pendapat regional atas dasar harga berlaku dikurangi dengan perkembangan inflasi dikenal dengan

pendapatan regional atas dasar harga konstan. Pendapatan regional yang terakhir inilah pada umumnya banyak dimanfaatkan oleh para birokrat, peneliti dan para ekonom (Badru Tamam, 2010:35). Adapun sektor-sektor perekonomian yang terdapat dalam PDRB yaitu sektor pertanian, pertenakan, kehutanan, perikanan, pertambangan, dan

penggalian, industri pengolahan, listrik, gas, dan air bersih, bangunan/konstruksi, Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
31

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

perdagangan,hotel dan restoran, pengangkutan dan komunikasi, keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan lainnya (Afrelia, 2008:16) dalam (Badru Tamam, 2010:35) B. Penelitian Sebelumnya 1.Hady Sutjipto (2004) Penelitian Hady Sutjipto berjudul Analisis Kapasitas Pajak (tax capacity) dan Upaya Pajak (tax effort) daerah tingkat II Propinsi Jawa Barat (periode 19912001). Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pada metode fixed effect terdapat pengaruh yang signifikan dari pendapatan perkapita, penerimaan pajak tahun sebelumnya,dan dummy variable terdapata kapasitas pajak kecuali variable share sector tersier. 2. Indra Riady (2010) Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Penelitian Indra Riady berjudul Analisis Potensi Penerimaan dan Efektivitas Pajak Penerangan Jalan di Kabupaten Garut. Dari hasil Dari analisis ini terlihat bahwa target penerimaan Pajak Penerangan Jalan yang ditetapkan oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan Kekayaan dan Aset (DPPKA) Kabupaten Garut belum sesuai dengan potensi riil dari Pajak Penerangan Jalan yang dimiliki Kabupaten Garut. 3. Yan Zelva Hasnian (2005) Penelitian Yan Zelva Hasniah berjudul Analisis Kapasitas Pajak (tax capacity) dan Usaha Pajak (tax effort) Kabupaten Muara Enim. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pengaruh PDRB, sektor pertanian, dan pertambangan tidak berpengaruh negative, sedangkan sector perdagangan berpengaruh positif terhadap kapasitas pajak di kabupaten Muara Enim. Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
32

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

4. Abdul Mannan (2004) Penelitian Abdul Mannan yang berjudul Analisis Kinerja Pajak Daerah DKI Jakarta. Hasil penelitian ini menyimpulkan 1. Sebagian besar secara ratarata (62,5 %) pajak daerah DKI jakarta menempati tingkat elastisitas yang inelastic 2. Tingkat efektivitas kebijakan diskresioneri perpajakan di DKI Jakarta masih rendah karena terdapat selisih antara elastisitas pajak buoyancy dan elastisitas pajak murni secara rata rata sebagian besar (62,5 %) berada pada tingkat EB < 1. 3. Trend selisih antara nilai elastisitas buoyancy dengan nilai elastisitas murni yang diregres terhadap waktu masing-masing jenis pajak mengindikasikan bahwa sebagian besar (75 %) juga berada pada tingkat EB - EM < 1. 4. Terdapat karakteristik kapasitas dan upaya pajak daerah DKI Jakarta yang sebagian besar (50 %) menempati rangking Low Capacity (LC) Low Effort Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). (LE). 5. Priyo Hari Adi (2008) Penelitian Priyo Hari Adi yang berjudul Transfer pemerintah pusaat dengan upaya pajak daera.(Studi pada pemerintah Kabupaten dn Kota Se Jawa). Hasil penelitian ini menunjukkan hasil penelitian menunjukkna bahwa transfer pusat pemerintah pusat tidak memnberikan pengaruh positif terhadap upaya pajak daerah pada tairf signifikan 10%). DAU justru memberikan pengaruh negatif pada upaya pajak daerah. 6. Ernawati (2008) Penelitian Ernawati yang berjudul penerimaan pajak daerah : ditinjau dari kapasitas pajak,elastisitas pajak,dan efektivitas studi kasusu kota denpasar ( periode 1993-2006). Hasil penelitian ini menunjukkan PDRB sektor

industri,PDRB sektor perdagangan, dan sektor angkutan Kota Denpasar tidak Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
33

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

berpengaruh signifikan terhadap kapasitas pajak sedangkan PDRB sektor jasa berpengaruh positif terhadap kapasitas pajak Kota Denpasar. 7. Lena tsamrotul fuadah (2010) Penelitian Lena Tsamrotul Fuadah yang berjudul menganalisis factor faktor yang mempengaruhi kapasitas pajak (study kasus pada DKI Jakarta periode 1988-2007) hasil penelitian ini menyatakan bahwa PDRB sektor

persewaan,sektor bangunan,dan sektor angkutan DKI Jakarta berpengaruh positif terhadap kapasitas pajak DKI jakarta, jadi dapat disimpulkan bahwa keempat sektor tersebut berpengaruh terhadap kapasitas pajak.

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
34

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Tabel 2.1
No 1 Peneliti Hady Sutjipto(2004) Judul Penelitian Analisis Kapasitas Pajak (Tax Capacity) dan Upaya Pajak (Tax Effort) daerah TK.II propinsi Jawa Barat (Periode 1991-2001) Relevansi Transfer Pemerintah Pusat dengan Upaya Pajak Daerah. (Studi pada Pemerintah Kabupaten dan Kota Se Jawa) Alat Analisis Fixed Effect Hasil Penelitian a. terdapat pengaruh yang signifikan dari pendapatan perkapita dan penerimaaan pajak tahun sebelumnya dan dummy variabel terhadap kapasitas pajak kecuali Variabel share sektor tersier

Changed with the DEMO

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa transfer pemerintah pusat tidak memberikan pengaruh positif terhadap upaya pajak daerah. DAU justru memberikanpengaruh negatif pada upaya pajak daerah (pada taraf signifikansi 10%). Hasil penelitian ini bertentangan VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). dengan penelitian Stine (1994) yang menyatakan bahwa ketika terjadi penurunan transfer maka penerimaan sendiri juga akan mengalami penurunan atau sebaliknya. Hasil penelitian ini justru mendukung temuan Nagathan dan Sigvagnanam (1999) dalam Kuncoro (2008) yang menunjukkan pengaruh negatif transfer pemerintah pusat terhadap pengumpulan pajak di daerah. Ernawati penerimaan pajak Regresi PDRB sektor industri,PDRB (2008) daerah : ditinjau Berganda sektor perdagangan, dan sektor dari kapasitas angkutan Kota Denpasar tidak pajak,elastisitas berpengaruh signifikan terhadap pajak,dan kapasitas pajak sedangkan PDRB efektivitas studi sektor jasa berpengaruh positif kasusu kota terhadap kapasitas pajak Kota denpasar ( Denpasar periode 19932006) Lena menganalisis Regresi PDRB sektor persewaan, sektor tsamrotul factor faktor Berganda bangunan,dan sektor angkutan fuadah(2010) yang DKI Jakarta berpengaruh positif mempengaruhi terhadap kapasitas pajak DKI kapasitas pajak jakarta, jadi dapat disimpulkan (study kasus pada bahwa keempat sektor tersebut

Priyo Hari Adi(2008)

Regresi Sederhana

35

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

DKI Jakarta periode 19882007) 5 Indra Riady (2010) Analisis Potensi Penerimaan dan Efektivitas Pajak Penerangan Jalan di Kabupaten Garut Deskriptif Persentase

berpengaruh terhadap kapasitas pajak

bahwa target penerimaan Pajak Penerangan Jalan yang ditetapkan oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan Kekayaan dan Aset (DPPKA) Kabupaten Garut belum sesuai dengan potensi riil dari Pajak Penerangan Jalan yang dimiliki Kabupaten Garut.

Penelitian Sebelumnya

C. Kerangka Berfikir Ditinjau dari sisi pendapatan, keuangan daerah yang berhasil adalah keuangan daerah yang mampu meningkatkan penerimaan daerah secara berkesinambungan. Peningkatan ini tanpa memperburuk alokasi faktor-faktor produksi dan keadilan serta biaya administrasi. Indikator keuangan yang berhasil Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). adalah : 1.Upaya Pajak (Tax Effort), yaitu rasio antara penerimaan pajak dengan kapasitas atau kemampuan membayar pajak daerah. Salah satu indikatornya adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 2.Efektivitas (Effectively), mengukur hubungan antara hasil pungut dengan potensi pajak yang bersangkutan. Efektivitas menyangkut semua tahap administrasi penerimaan pajak; menentukan wajib pajak, menetapkan nilai kena pajak, memungut pajak, menegakkan system pajak dan membukukannya. 3. EFisiensi (Efficiency), mengukur bagian hasil pajak yang digunakan untuk menutup biaya pemungutan pajak yang bersangkutan. Selain itu juga menghitung biaya tidak langsung bagi kantor pajak, biaya luar, biaya mematuhi pajak, dan itikad baik masyarakat Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
36

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

4. Elastisitas, untuk mengetahui tingkat kepekaan perubahan suatu jenis penerimaan jika terjadi perubahan pada jumlah PDRB. Faktor yang dipakai untuk menentukan besarnya bantuan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah, literature yang berhubungan keuangan antar pemerintah ini mencakup beberpa perumusan yang berkaitan dengan berbagai factor seperti: upaya pajak (tax effort) adalah jumlah pajak yang sungguh-sungguh dikumpulkan oleh kantor pajak dan dibandingkan dengan potensi pajak (Tax capacity). (Hady Sutjipto, 2004:23).

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Analisis Kapasitas Pajak (Tax Capacity) dan Daya Pajak (Tax Effort) daerah Pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Banten Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Analisis Rasio Pajak

PDRB Sektor Industri

Kapasitas pajak (tax capacity) Analisis Daya Pajak (Tax Effort) Uji asumsi Klasik

PDRB Sektor
perdagangan,hot el,dan restoran

PDRB Sektor
Keuangan,perse waan dan jasa perusahaan Uji hipotesis: Uji Adjusted R2 Uji Parameter t Uji F

Pembahasan dan Hasil

Kesimpulan dan Implikasi

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
37

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

D. Hipotesis Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Ha1: PDRB Sektor Industri berpengaruh secara signifikan terhadap kapasitas pajak (tax capacity). Ha2: PDRB Sektor perdagangan,hotel dan restoran berpengaruh secara signifikan terhadap kapasitas pajak (tax capacity). Ha3: PDRB Sektor keuangan,persewaan, dan jasa perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap kapasitas pajak (tax capacity).

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
38

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mengambil populasi kabupaten dan kota Provinsi Banten dan Penelitian ini mengambil objek penerimaan pajak, serta PDRB sektor Industri, PDRB sektor perdagangan,hotel dan restoran, dan PDRB sektor

keuangan,persewaan dan jasa perusahaan yang terdapat pada kabupaten dan kota Provinsi Banten. Data yang tersedia lengkap selama periode pengamatan, yaitu tahun 2004 sampai dengan 2008. Variabel-variabel yang akan dibahas antara lain: kapasitas pajak (tax Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). capacity), upaya pajak (tax effort), PDRB sektor Industri, PDRB sektor perdagangan, dan PDRB sektor keuangan. B. Metode Pengumpulan Sampel. Metode penentuan sampel akan sangat membantu dalam penelitian yang dihadapkan pada sampel yang beragam dari suatu populasi. Pada penelitian ini teknik pengumpulan sampelnya menggunakan metode purposive sampling yaitu berdasarkan pada ketersediaan data pada Kabupaten dan kota provinsi Banten. Teknik purposive sampling atau Judgement sampling merupakan tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu yang umumnya disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian. Elemen populasi yang dipilih sebagai sampel dibatasi Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
39

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

pada

elemen-elemen

yang

dapat

memberikan

informasi

berdasarkan

pertimbangan. (Nur Indrianto & Bambang Supomo,2004:131 dalam Lena Tsamrotul Fuadah 2010:40). Dari kriteria diatas diambil sampel sebanyak 6(enam) kabupaten/ kota pada provinsi Banten berdasarkan ketersediaan data. Kabupaten dan kota tersebut terdapat dalam Tabel 3.1 berikut ini: Tabel 3.1 Daftar Kabupaten dan Kota di Provinsi Banten
No 1 2 3 4 Kabupaten dan Kota Kabupaten Tangerang Kabupaten Pandeglang Kabupaten Lebak Kabupaten Serang Sampel

5 Kota Serang Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). 6 7 8 Kota Tangerang Kota Tangerang Selatan Kota Cilegon

C.Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan adalah metode pengumpulan data yang dilakukan untuk memperoleh data sekunder. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung, yaitu melalui media perantara atau pihak lain, umumnya berupa bukti catatan atau laporan keuangan Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
40

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

historis. Metode pengumpulan data ini meliputi kegiatan mempelajari buku-buku dan informasi lainnya yang berkaitan dengan skripsi ini. 2.Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian lapangan adalah metode pengumpulan data untuk memperoleh data primer dan data sekunder. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh dengan melakukan survey dan wawancara dengan pihak-pihak yang kompeten dan terkait dengan topik pembahasan penelitian ini, sedangkan data sekunder diperoleh dengan mempelajari dokumen dan informasi lainnya yang berkaitan dengan skripsi ini.

D.Metode Analisis Data. 1. Metode Analisis Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). kuantitatif, yaitu metode yang digunakan untuk meringkas atau mendiskripsikan data yang dikumpulkan melalui sampel yang diobservasi agar karakteristik data dapat dikelola dan dipahami secara mudah menggunakan teknik regresi.( Masri Mansoer dan Elin Diana, 2009:2). Beberapa langkah yang dilakukan dalam analisis regresi masing-masing akan dijelaskan di bawah ini: a. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis,dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali,2006).

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
41

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

b. Uji Asumsi Klasik. Suatu model dikatakan baik untuk alat prediksi apabila mempunyai sifatsifat tidak bias linier terbaik suatu penaksir. Disamping itu suatu model dikatakan cukup baik dan dapat dipakai untuk memprediksi apabila sudah lolos dari serangkaian uji asumsi klasik yang melandasinya. Uji asumsi klasik dalam penelitian ini terdiri dari : 1) Uji Multikolonieritas Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2006:95) Uji multikolonieritas ini digunakan karena pada analisis regresi terdapat asumsi yang mengisyaratkan bahwa variabel independen Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). harus terbebas dari gejala multikolonieritas atau tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Cara untuk mengetahui apakah terjadi multikolonieritas atau tidak yaitu dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen (terikat) dan diregresi terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
42

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerance <0,10 atau sama dengan nilai VIF>10 ( Ghozali, 2006:96). 2) Uji Asumsi Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1(sebelumnya). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Jika ada masalah autokorelasi, maka model regresi yang seharusnya signifikan, menjadi tidak layak untuk dipakai ( Ghozali, 2006:99). Autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan uji statistik Durbin Watson. Bila angka D-W diantara -2 samapai +2, berarti tidak Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). tidaknya terjadi autokorelasi. untuk mendeteksi ada atau autokorelasi bisa menggunakan Uji Durbin-Watson (DW test) (Ghozali, 2006:100). 3) Uji Heteroskedastisitas Pengujian ini memiliki tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain atau untuk melihat penyebaran data. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terdapat heteroskedastisitas.

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
43

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Uji ini dapat dilakukan dengan melihat gambar plot antara nilai prediksi variabel independen (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Apabila dalam grafik tersebut tidak terdapat pola tertentu yang teratur dan data tersebar secara acak di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka diidentifikasikan tidak terdapat heteroskedastisitas. (Ghozali, 2006:125) 4) Uji normalitas Pengujian normalitas memiliki tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). (Ghozali, 2006:147) Untuk menguji normalitas data, penelitian ini menggunakan analisis grafik. Pengujian normalitas melalui analisis grafik adalah dengan cara menganalisis grafik normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Data dapat dikatakan normal jika data atau titik-titk terbesar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti garis diagonal. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
44

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

dengan melihat histrogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan: a) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histrogramnya menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b) Jika data menyebar lebih jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histrogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas ( Ghozali, 2006:149) Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik KolmogrovChanged with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Smirnov (K-S). Jika hasil Kolmogrov-Smirnov menunjukkan nilai signifikan diatas 0,05 maka data residual terdistribusi dengan normal. Sedangkan jika hasil Kolmogrov-Smirnov menunjukkan nilai signifikan dibawah 0,05 maka data residual terdistribusi tidak normal.

c. Uji Hipotesis Untuk menguji pengaruh PDRB sektor industri, sektor perdagangan, dan sektor keuangan terhadap kapasitas pajak (tax capacity), maka alat uji yang digunakan adalah analisis multiple regression. Adapun model persamaannya sebagai berikut: Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
45

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

1). Model Kapasitas Pajak T/Y = a + b1Ty + b2Dy + b3By + e Keterangan: T/Y = variabel dependen yaitu kapasitas pajak rasio antara penerimaan pajak (T) dengan PDRB (Y). Ty = variabel independen yaitu kontribusi sektor Industri terhadap PDRB. Dy = variabel independen yaitu kontribusi sektor perdagangan,hotel dan restoran terhadap PDRB. By = variabel independen yaitu kontribusi sektor

keuangan,persewaan dan jasa perusahaan terhadap PDRB. e = error Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).regression Hasil pengujian statistik dengan menggunakan multiple yang perlu dianalisis dan dibahas adalah : a) Uji Koefisien determinasi. Koefisien determinasi (R) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

independen. Koefisien determinasi ini digunakan karena dapat menjelaskan kebaikan dari model regresi dalam memprediksi variabel dependen. Semakin tinggi nilai koefisien determinasi maka akan semakin baik pula kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen.(Ghozali, 2006:87) Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai Ryang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
46

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. b) Uji signifikan parameter individual (uji statistik t). Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.(Ghozali, 2006:88). Uji statistik t ini digunakan karena untuk memperoleh keyakinan tentang kebaikan dari model regresi dalam memprediksi. Cara untuk mengetahuinya yaitu dengan membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel. Apabila nilai t hitung lebih besar dibandingkan Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). dengan nilai t tabel maka berarti t hitung tersebut signifikan artinya hipotesis alternatif diterima yaitu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. Selain itu, bisa juga dilakukan dengan melihat p-value dari masing-masing variabel. Hipotesis diterima apabila p-value < 5 %.(Ghozali, 2006:89). c) Uji signifikansi simultan (Uji statistik F) Uji Statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen.(Ghozali, 2006:88). Cara untuk mengetahuinya yaitu dengan membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel. Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
47

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Apabila nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel, maka hipotesis alternatif diterima artinya semua variabel independen secara bersama-sama dan signifikan mempengaruhi variabel dependen. d. Analisis Rasio Pajak Rasio pajak merupakan pendekatan dalam menganalisis kapasitas pajak danusaha pajak sekaligus mencerminkan dasar pajak (tax field) sebagai fungsi dari pendapatan, dengan asumsi bahwa rasio pajak tersebut sebagai fungsi dari kapasitas pajak (T/Y).(Ernawaty, 2008:39). Formulanya adalah sebagai berikut: Rasio Pajak = Penerimaan Pajak PDRB Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). e. Analisis Daya/ Upaya Pajak daerah Daya Pajak (Tax Effort) daerah adalah rasio antara penerimaan pajak daerah dengan kapasitas atau kemampuan masyarakat dalam membayar pajak di suatu daerah. Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan membayar masyarakat adalah Produk Domestik Regional Bruto, dengan formula sebagai berikut: Daya Pajak (Tax Effort) = Penerimaan Pajak X 100% Kemampuan Bayar Pajak = (Realisasi Penerimaan Pajak)t PDRB
X

100%

Jika PDRB suatu daerah meningkat maka kemampuan suatu masyarakat di suatu daerah dalam membayar pajak (ability to pay) pajak juga akan Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
48

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

meningkat. Ini mengandung arti bahwa administrasi penerimaan daerah dapat meningkatkan daya pajaknya agar penerimaan pajaknya meningkat. ( Indra Riady, 2010:75) 2. Operasional Varibel Penelitian Definisi operasional variabel penelitian adalah suatu definisi yang diberikan kepada variabel dengan cara memberi arti atau menspesifikasikan kegiatan atau memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk melakukan pengujian atas hipotesis yang diajukan, maka perlu diadakan pengukuran atas variabel yang diteliti (Ernawaty, 2008:43). Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: 1.Variabel Independen (X) a. PDRB Sektor Industri Pengolahan Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Industri pengolahan dibedakan atas dua kelompok besar yaitu : 1) Industri Pengolahan Migas Pengilangan Minyak Bumi Pengilangan minyak bumi meliputi juga LPG yang dihasilkan oleh pengilangan gas alam. Pendekatan penghitungan output untuk sub sektor ini menggunakan pendekatan produksi. Output atas dasar harga berlaku adalah

merupakan perkalian antara produksi dengan harga untuk masing-masing tahun, sedang atas dasar harga konstan digunakan cara revaluasi, yaitu produksi pada masing-masing tahun dikalikan dengan harga pada tahun dasar. 2) Industri Tanpa Migas Seluruh industri yang meliputi pengambilan dan persiapan pengolahan lanjutan benda padat, baik di bawah maupun di atas permukaan bumi serta seluruh

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
49

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

kegiatan lainnya yang bertujuan untuk memanfaatkan bahan mentah dan hasil tambang lainnya. b. PDRB Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran. Kegiatan ini meliputi pengumpulan barang dari produsen atau pelabuhan impor, kemudian menyalurkannnya kepada konsumen tanpa merubah bentuk barang tersebut. Kegiatan perdagangan dibedakan menjadi perdagangan besar dan eceran. Kegiatan perhotelan meliputi usaha penyediaan akomodasi untuk umum berupa tempat penginapan untuk jangka waktu relatif singkat. Kegiatan restoran pada umumnya menyediakan makanan dan minuman jadi yang dapat dinikmati langsung ditempat penjualan (Lena Tsamrotul Fuadah, 2010:50). Changed with the DEMO VERSION Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan c. PDRB Sektor of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Kegiatan yang dicakup adalah kegiatan yang memberikan jasa keuangan pada pihak lain seperti: menerima simpanan terutama dalam bentuk giro dan deposito, memberikan kredit/pinjaman baik kredit jangka pendek/menengah dan panjang, mengirim uang, membeli dan menjual surat-surat berharga, mendiskonto surat wesel/ kertas dagang/surat hutang dan sejenisnya, menyewakan tempat menyimpan barang berharga dan sebagainya. 2. Variabel Dependen (Y) a. Kapasitas Pajak (Tax Capacity) Tax Capacity adalah konsep yang menerangkan jumlah pajak yang seharusnya mampu dikumpulkan oleh dasar pajak, di dalam penelitian ini diukur dengan rasio antara penerimaan pajak daerah dengan PDRB (Ernawaty, 2008:43) Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
50

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Provinsi Banten 1. Sejarah Singkat Provinsi Banten Banten sebagai nama suatu wilayah sudah dikenal dan diperkenalkan sejak abad ke 14. Mula-mula Banten merupakan pelabuhan yang sangat ramai disinggahi kapal dan dikunjungi pedagang dari berbagai wilayah hingga orang Eropa yang kemudian menjajah bangsa ini. Pada tahun 1330 orang sudah mengenal sebuah negara yang saat itu disebut Banten, yang kemudian wilayah ini dikuasai oleh Majapahit di bawah Mahapatih Gajah Mada dan Raja Hayam Wuruk. Pada masa-masa itu Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Demak merupakan dua kekuatan terbesar di Nusantara. Tahun 1524 1525 para pedagang Islam Changed with the DEMO VERSIONBanten dan saatPDF-Editor (http://www.cadkas.com).di Banten. berdatangan ke of CAD-KAS itulah dimulai penyebaran agama Islam Sekitar dua abad kemudian berdiri Kadipaten Banten di Surasowan pada 8 Oktober 1526. Pada tahun 1552 1570 Maulana Hasanudin Panembahan Surosowan menjadi Sultan Banten pertama. Sejak itu dimulailah pemerintahan kesultanan di Banten yang diakhiri oleh Sultan Muhammad Rafiuddin (1813 1820) merupakan sultan ke dua puluh setelah sultan dan rakyat masa sebelumnya berperang melawan penjajah. Namun demikian perjuangan rakyat Banten terus berlanjut hingga detik terakhir kaki penjajah berada di bumi Banten. Setelah memasuki masa kemerdekaan muncul keinginan rakyat Banten untuk membentuk sebuah provinsi. Niatan tersebut pertama kali mencuat di tahun 1953 yang kemudian pada 1963 terbentuk Panitia Provinsi Banten di Pendopo Kabupaten Serang. Dalam pertemuan antara Panitia Provinsi Banten dengan DPR-GR Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
51

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

sepakat untuk memperjuangkan terbentuknya Provinsi Banten. Pada tanggal 25 Oktober 1970 Sidang Pleno Musyawarah Besar Banten mengesahkan Presidium Panitia Pusat Provinsi Banten. Namun ternyata perjuangan untuk membentuk Provinsi Banten dan terpisah dari Jawa Barat tidaklah mudah dan cepat. Selama masa Orde Baru kenginan tersebut belum bisa direalisir. Pada Orde Reformasi perjuangan masyarakat Banten semakin gigih karena mulai terasa semilirnya angin demokrasi dan isu tentang otonomi daerah. Pada 18 Juli 1999 diadakan Deklarasi Rakyat Banten di Alun-alun Serang yang kemudian Badan Pekerja Komite Panitia Provinsi Banten menyusun Pedoman Dasar serta Rencana Kerja dan Rekomendasi Komite Pembentukan Provinsi Banten (PPB). Sejak itu mulai terbentuk Sub-sub Komite PPB di berbagai wilayah di Banten untuk memperkokoh dukungan terbentuknya Provinsi Banten. Setelah melalui Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). perjuangan panjang dan melelahkan akhirnya pada 4 Oktober 2000 Rapat Paripurna DPR-RI mengesahkan RUU Provinsi Banten menjadi Undang-Undang No. 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten. Kemudian pada tanggal 17 Oktober 2000 Presiden Abdurrahman Wahid mengesahkan UU No. 23 Tahun 2000 tentang PPB. Sebulan setelah itu pada 18 Nopember 2000 dilakukan peresmian Provinsi Banten dan pelantikan Pejabat Gubernur H. Hakamudin Djamal untuk menjalankan pemerintah provinsi sementara waktu sebelum terpilihnya Gubernur Banten definitif. Pada tahun 2002 DPRD Banten memilih Dr. Ir. H. Djoko Munandar, MEng dan Hj. Atut Chosiyah sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Banten pertama.

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
52

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

2. Kondisi Fisik Wilayah Provinsi Banten a. Keadaan Geografis Melalui Undang-undang no. 23 tahun 2000, status Karesidenan Banten Provinsi Jawa Barat berubah menjadi Provinsi Banten. Wilayah Provinsi Banten mempunyai luas 9.018,64 km2. Pada awalnya provinsi Banten terdiri dari empat kabupaten yaitu Kabupaten Pandeglang, Lebak, Serang, Tangerang dan dua Kota yaitu Kota Tangerang dan Kota Cilegon. Dalam perkembangannya terjadi pemekaran untuk kabupaten Serang menjadi kabupaten Serang dan Kota Serang. Selanjutnya kabupaten Tangerang mekar menjadi kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan. Sehingga Provinsi Banten terdiri dari empat kabupaten dan empat kota. Wilayah Provinsi Banten berada pada batas astronomis 1050111 Changed with the DEMO VERSIONdan CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). 1060712 BT of 50750 7011 LS, mempunyai posisi strategis pada lintas perdagangan internasional dan nasional. Provinsi Banten mempunyai batas wilayah: 1) Sebelah utara dengan Laut Jawa. 2) Sebelah timur dengan Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat. 3) Sebelah selatan dengan Samudra Hindia. 4) Sebelah barat dengan Selat Sunda Sedangkan ekosistem wilayah Banten pada dasarnya terdiri dari: 1) Lingkungan Pantai Utara yang merupakan ekosistem sawah irigasi teknis dan setengah teknis, kawasan pemukiman dan industri.

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
53

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

2) Kawasan Banten Bagian Tengah berupa irigasi terbatas dan kebun campur, sebagian berupa pemukiman pedesaan. Ketersediaan air cukup dengan kuantitas yang stabil. 3) Kawasan Banten sekitar Gunung Halimun-Kendeng hingga Malingping, Leuwi damar, Bayah berupa pegunungan yang relatif sulit untuk di akses, namun menyimpan potensi sumber daya alam. 4) Banten Bagian Barat (Saketi, DAS (Daerah Atas Sungai) Cidano dan lereng kompleks Gunung Karang Aseupan dan Pulosari sampai Pantai DAS Ciliman Pandeglang dan Serang bagian Barat) yang kaya akan potensi air, merupakan kawasan pertanian yang masih perlu ditingkatkan (intensifikasikan). 5) Ujung kulon sebagai Taman Nasional Konservasi Badak Jawa (Rhini Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Sondaicus). 6) DAS Cibaliung Malingping, merupakan cekungan yang kaya air tetapi belum diman faatkan secara efektif dan produktif. Sekelilingnya beru pa bukit-bukit bergelombang dengan rona lingkungan kebun campur dan talun, hutan rakyat yang tidak terlalu produktif. Banyaknya pulau-pulau yang berpotensi bagi masyarakat Banten sekitar 55 pulau, yang tersebar di wilayah Banten maupun di perbatasan wilayah Banten. Sedangkan sungai sungai yang melewati wilayah Banten sekitar 91 sungai.

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
54

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Tabel 4.1 Jumlah Kecamatan, Kelurahan dan Desa di Provinsi Banten


Kabupaten dan kota Kab Pandeglang Kab Lebak Kab Tangerang Kab Serang Kota Tangerang Kota Cilegon JUMLAH Luas (km2) 2746,91 3044,72 1160,41 1704,12 186,97 175,51 9 018,64 kecamatan 35 28 36 28 13 8 148 Desa/kelurahan 335 320 328 308 104 43 1438

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten 3. Kondisi Sosial Budaya Provinsi Banten a. Penduduk Penduduk Banten pada tahun 2008 berjumlah 9.602.445 jiwa yang terdiri Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). dari 50,50 persen laki-laki dan 49,50 persen perempuan. Komposisi penduduk laki-laki dan perempuan tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Jumlah penduduk Banten tahun 2008 bertambah 178.939 jiwa atau 1,90 persen dari tahun 2007. Penambahan penduduk terbanyak terjadi di kabupaten Tangerang sejumlah 100.777 jiwa atau terjadi peningkatan 2,90 persen dari total penduduk kabupaten Tangerang tahun 2007. Penduduk provinsi Banten mayoritas berada di kabupaten Tangerang dan Serang dengan persentase masing-masing 37,2 persen dan 19,0 persen. Sedangkan yang paling sedikit berada di kota Cilegon. Akan tetapi, jika dilihat dari tingkat kepadatan, kota Tangerang menempati urutan pertama dengan tingkat kepadatan penduduk 8.192 jiwa per km2. Kabupaten Tangerang dan Kota Cilegon menempati urutan berikutnya dengan tingkat kepadatan masing-masing 3.080 jiwa per km2 dan 1.958 jiwa per km2. Adapun tingkat kepadatan penduduk Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
55

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

provinsi Banten 1.065 jiwa per km2. Pada tahun 2008 di banten terdapat 2.289.839 rumah tangga Dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi peningkatan 40.841 rumah tangga. Secara rata- rata setiap rumah tangga mempunyai 4,2 orang anggota. Kondisi ini sama dengan tahun sebelumnya. Peningkatan jumlah anggota rumah tangga terjadi di kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Cilegon, sedangkan penurunan terjadi di kabupaten Pandeglang, Lebak dan Serang. b. Ketenagakerjaan Jumlah angkatan kerja di provinsi Banten pada tahun 2008 bertambah 309.032 orang dibandingkan dengan tahun sebelumnya sehingga menjadi 4,325 juta orang. Penambahan terbanyak terjadi pada angkatan kerja yang bekerja yaitu bertambah 285.234 orang menjadi 3,669 juta orang, sedangkan angkatan kerja Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). jumlah yang mencari pekerjaan (pengangguran) bertambah 23.798 orang sehingga pengangguran menjadi 656.560 orang. Pertambahan jumlah pengangguran mengindikasikan bahwa kesempatan kerja yang tercipta masih jauh lebih sedikit daripada pertambahan angkatan kerja baru. Penambahan angkatan kerja yang bekerja terbanyak terjadi di kabupaten Tangerang yaitu 123.080 orang. Demikian juga dengan penambahan jumlah pengangguran, paling banyak terjadi di kabupaten ini. Kabupaten Pandeglang, Tangerang dan kota Tangerang mengalami penambahan jumlah orang yang menganggur, sedangkan kabupatan Lebak, Sedang dan kota Cilegon sebaliknya. Terjadinya penurunan jumlah orang yang menganggur di wilayah tersebut menjadi indikasi terhadap kualitas pertumbuhan ekonomi daerah tersebut.

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
56

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Penambahan angkatan kerja di tahun 2008 diikuti dengan peningkatan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dari 61,57 persen menjadi 64,8 persen. Peningkatan ini terjadi di seluruh kabupatan dan kota yang ada di provinsi Banten. Peningkatan TPAK tertinggi terjadi di kota Tangerang, sedangkan terendah di kota Cilegon. Di kabupaten Lebak dan Serang terjadi penurunan TPAK laki-laki, sedangkan di kota Cilegon terjadi penurunan TPAK perempuan.

Gambar 4.1 Persentase Angkatan Kerja Yang Bekerja dan Pengangguran Tahun 2008 The Percentage of Worked-Labor Force and Unemployment, 2008
100% 90% 80% 70% 60% 50% VERSION 40% 30% 20% 10% 0%

Changed with the DEMO

of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).


Pengangguran Bekerja

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten

3. Kondisi Pemerintahan Provinsi Banten Provinsi Banten terbagi dalam 4 kabupaten dan 4 kota. Masing-masing adalah kabupaten Pandeglang, Lebak, Tangerang dan Serang serta kotaTangerang, Cilegon Serang dan Tangerang Selatan. Adapun jumlah kecamatan di seluruh Banten sebanyak 154 yang terbagi lagi menjadi 1.504 desa/kelurahan. Banyaknya Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
57

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

desa ini bertambah 21 unit sejak tahun 2006, sebelumnya berjumlah 1.483 desa/kelurahan. Pemerintahan Provinsi Banten selama tahun 2008 didukung oleh 3.223 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang terdiri dari 2.225 orang laki-laki dan 998 orang perempuan. Jumlah ini meningkat 9,6 persen dibandingkan dengan tahun 2007. Peningkatan terbanyak terjadi pada PNS perempuan sebanyak 152 orang (17,9%), sedangkan PNS laki-laki hanya meningkat 6,2 persen. Dilihat dari tingkat pendidikannya, mayoritas PNS dilingkungan Pemda Banten tamatan S1 dengan persentase 43,53 persen, disusul kemudian PNS tamatan SMTA (27,12%) dan S2 (13,87%). Pada tahun 2008 jumlah PNS berpendidikan S2 berkurang 9 orang, 7 laki-laki dan 2 perempuan. Struktur pendidikan PNS laki-laki dan perempuan hampir sama, mayoritas tamatan S1 dan SMTA. Changed with the DEMO VERSION berbeda untuk PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Kondisi of CAD-KAS PNS di lingkungan instansi vertikal yang ada di provinsi Banten. Mayoritas PNSnya tamatan di bawah S1 dengan persentase 62,2 persen dari total 2.638 PNS instansi vertikal. PNS dengan tamatan S1 ke atas hanya 37,8 persen, sedangkan PNS pemda provinsi Banten dengan tingkat pendidikan seperti itu mencapai 57,5 persen.

B. Analisis dan Pembahasan 1. Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi sektor Industri, sektor perdagangan , sektor keuangan dan kapasitas pajak akan diuji secara statistik deskriptif seperti yang terlihat pada tabel 4.2.

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
58

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif


Descriptive Statistics N Statistic Industry perdagangan Keuangan Valid N (listwise) 30 30 30 30 Minimum Statistic .01167 .10100 .01240 Maximum Statistic .64363 .28765 .19246 Statistic .4084303 .1762357 .0464987 Mean Std. Error .04194265 .01136739 .00651071 Std. Deviation Statistic .22972936 .06226173 .03566061

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa variabel industri mempunyai nilai minimum sebesar 0.01167dan nilai maksimum sebesar 0.64363 dengan rata-rata sebesar 0.4084303 dengan standar deviasi sebesar 0.22972936 . Pada variabel perdagangan,hotel dan restoran mempunyai nilai minimum sebesar 0,10100 dan Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). nilai maksimum sebesar 0,28765 dengan rata-rata sebesar 0.1762357 dengan standar deviasi sebesar 0.06226173. Pada variabel keuangan.persewaan.dan jasa perusahaan mempunyai nilai minimum sebesar .01240 dan nilai maksimum sebesar .19246 dengan rata-rata sebesar 0.0464987 dengan standar deviasi sebesar 0.03566061. 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Berikut adalah tabel output SPSS untuk uji multikolonieritas:

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
59

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Tabel 4.3 Uji Multikolonieritas


Coefficient Correlationsa Model 1 Correlations Keuangan Perdagangan Industry Covariances Keuangan Perdagangan Industry a. Dependent Variable: kapasitas_pajak Keuangan 1.000 .109 .357 3.053E-5 2.030E-6 1.925E-6 perdagangan .109 1.000 .485 2.030E-6 1.142E-5 1.596E-6 Industry .357 .485 1.000 1.925E-6 1.596E-6 9.502E-7

Dari tampilan output SPSS terlihat bahwa variabel sektor Industri mempunyai korelasi cukup tinggi dengan variabel sektor perdagangan dengan tingkat korelasi sebesar 0,485 (48,5%). Oleh karena itu, korelasi ini masih dibawah 95%, maka Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). dapat dikatakan tidak terjadi multikolonieritas yang serius Tabel 4.4 Uji Multikolonieritas
Coefficientsa Collinearity Statistics Model 1 (Constant) Industry Perdagangan Keuangan a. Dependent Variable: kapasitas_pajak .671 .760 .867 1.490 1.315 1.154 Tolerance VIF

Dari tampilan output SPSS terlihat bahwa hasil perhitungan nilai Tolerance juga menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
60

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

nilainya lebih dari 95%. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi. b. Uji heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. heteroskedastisitas: Berikut adalah gambar output SPSS untuk uji

Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Dari tampilan output SPSS grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar, baik di atas maupun di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai. Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
61

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

c. Uji autokorelasi Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5 Uji Autokorelasi


Model Summaryb Std. Error of the Model 1 R .916a R Square .840 Adjusted R Square .821 Estimate .00098792 1.057 Durbin-Watson

a. Predictors: (Constant), keuangan, perdagangan, industry

Hasil DW diatas menunjukkan nilai sebesar 1,057 yang berada disekitar -2 sampai 2 yang berarti tidak terjadi autokorelasi pada hubungan sektor jasa, sektor bangunan, sektor pengangkutan, dan sektor perdagangan terhadap kapasitas pajak pada kesalahan pengganggu periode dan kesalahan pada periode t-1. Changed with the DEMOUji Normalitas CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). d. VERSION of Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar, maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Berikut adalah gambar output SPSS untuk uji normalitas.

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
62

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Gambar 4.3 Uji Normalitas

Dari tampilan output SPSS grafik histogram terlihat bahwa grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Gambar 4.4 Uji Normalitas Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Dari tampilan output SPSS grafik normal plot terlihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
63

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

3.Uji Hipotesis a. Uji koefisien determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk menguji goodness-fit dari model regresi. Tabel 4.6 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb

Model 1

R .916a

R Square .840

Adjusted R Square .821

Std. Error of the Estimate .00098792

a. Predictors: (Constant), keuangan, perdagangan, industry b. Dependent Variable: kapasitas_pajak

Dari tampilan output model summary besarnya adjusted R2 adalah 0,821 hal ini berarti variasi kapasitas pajak dapat dijelaskan dari ke tiga variabel independen yaitu sektor Industri, sektor bangunan, sektor perdagangan dan sektor Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). keuangan sedangkan sisanya (100%-82,1%=17,9%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain diluar model yaitu Pajak daerah, Retribusi daerah dan Bagi Hasil Pajak. Menurut Penelitian Frida Febriana Fajrin (2009), yang berjudul Analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kapasitas fiskal daerah (studi kasus: tiga puluh provinsi di Indonesia pada periode 2001-2005), Faktor- faktornya adalah pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Bagi Hasil Pajak, dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap Kapasitas Fiskal Daerah. Sampai dengan tahun 2005 jumlah provinsi di Indonesia sebanyak tiga puluh tiga provinsi. Hasil dari uji t dalam penelitian ini membuktikan bahwa Pajak Daerah dan Bagi Hasil Pajak berpengaruh signifikan terhadap Kapasitas Fiskal Daerah. Sedangkan Retribusi Daerah dan Produk Domestik Regional Bruto tidak berpengaruh signifikan terhadap Kapasitas Fiskal Daerah. Uji F menghasilkan F hitung yaitu 5299,503 Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
64

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

lebih besar dari F tabel yaitu 2,45, maka dapat dikatakan bahwa Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Bagi Hasil Pajak, dan Produk Domestik Regional Bruto secara bersama sama berpengaruh terhadap Kapasitas Fiskal Daerah. Dengan R2 sebesar 0,992757 ini berarti Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Bagi Hasil Pajak, dan Produk Domestik Regional Bruto berpengaruh terhadap Kapasitas Fiskal Daerah sebesar 99,28 % dan sisanya 0,72% dipengaruhi variabel lain diluar model penelitian. Dari penelitian diatas dapat di tarik kesimpulan Faktor- faktor yang berada di luar model dalam penelitian ini sebanyak 17,9% dari Pajak daerah dan Bagi hasil pajak serta retribusi daerah. Karena ketiga faktor tersebut dapat mempengaruhi kapasitas pajak daerah. b. Uji signifikansi parameter individual (uji statistik t) Changed with the DEMO statistik t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel Uji VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). independen terhadap variabel dependen.

Tabel 4.7 Uji Statistik t


Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) Industry perdagangan Keuangan a. Dependent Variable: kapasitas_pajak B .003 .008 -.009 -.001 Std. Error .001 .001 .003 .006 .777 -.232 -.015 Coefficients Beta T 2.663 8.104 -2.578 -.183 Sig. .013 .000 .016 .856

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
65

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Dari ke tiga variabel independen yang dimasukkan kedalam regresi, variabel sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan tidak signifikan. Hal ini dapat dilihat dari probabilitas signifikansi untuk sektor tersebut sebesar 0,856 yang berada diatas 0,05 sedangkan sektor Industri signifikan dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,000 dan sektor perdagangan signifikan dengan probabilitas signifikasi sebesar 0,016 yang berada dibawah 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa yang memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel kapasitas pajak, hanya variabel sektor Industri dan sektor perdagangan c. Uji signifikansi simultan (uji statistik F). Uji pengaruh simultan digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen. Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Tabel 4.8 Uji Statistik F
ANOVAb Model 1 Regression Residual Total Sum of Squares .000 .000 .000 Df 3 26 29 Mean Square .000 .000 F 45.394 Sig. .000a

a. Predictors: (Constant), keuangan, perdagangan, industry b. Dependent Variable: kapasitas_pajak

Dari uji Anova atau F dapat dilihat nilai F sebesar 45,394 dengan probabilitas 0,000, karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi kapasitas pajak atau dapat dikatakan bahwa sector industri, sektor perdagangan dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
66

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

secara bersama-sama berpengaruh terhadap kapasitas pajak. Dengan persamaan matematis sebagai berikut: T/Y= 0,003 + 0,008Ty 0,009Dy - 0,001By + e Dari persamaan matematis tersebut, maka berikut adalah penjabaran dari pengaruh kontribusi setiap sektor terhadap kapasitas pajak: 1) Pengaruh sektor Industri terhadap kapasitas pajak a) Industri Pengolahan Migas Pengilangan Minyak Bumi Pengilangan minyak bumi meliputi juga LPG yang dihasilkan oleh pengilangan gas alam. Pendekatan penghitungan output untuk sub sektor ini menggunakan pendekatan produksi. Output atas dasar harga berlaku adalah merupakan perkalian antara produksi dengan harga untuk masingmasing tahun, sedang atas dasar harga konstan digunakan cara revaluasi, Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). yaitu produksi pada masing-masing tahun dikalikan dengan harga pada tahun dasar. b) Industri Tanpa Migas Seluruh industri yang meliputi pengambilan dan persiapan pengolahan lanjutan benda padat, baik di bawah maupun di atas permukaan bumi serta seluruh kegiatan lainnya yang bertujuan untuk memanfaatkan bahan mentah dan hasil tambang lainnya. Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan regresi berganda dapat dijelaskan bahwa variabel PDRB sektor Industri di Kota dan Kabupaten provinsi Banten berpengaruh signifikan terhadap kapasitas pajak. signifikannya karena terdapatnya jenis pajak daerah untuk sektor jasa. Hal ini dapat dilihat dari signifikasi sektor Industri sebesar 0,000 Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
67

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

dengan tingkat kepercayaan 5%. Dengan koefisien variabel sektor jasa 0,008. Maka apabila PDRB sektor industri mengalami peningkatan sebesar 10 %, maka variabel sektor industri akan meningkat sebesar 0,08%. Variabel sektor Industri berpengaruh signifikan terhadap kapasitas pajak (Tax Capacity) pada kabupaten dan kota di provinsi Banten yang tidak mengalami pemekaran, hasil tersebut sesuai dengan teori dan peneliti terdahulu yang menjadi landasan teori dalam penelitian ini. Yang mana Menurut penelitian Dini Sapta Wulan Fatmasari (2007), sektor industri termasuk ke 4 sektor penting dalam perekonomian Kota Tangerang, Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode Location Quotient, sektor yang memiliki indeks LQ lebih besar dari satu dan merupakan sektor basis ekonomi adalah sektor industri pengolahan Changed with the DEMO VERSION LQCAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). dengan of rata-rata sebesar 1,06 %, kemudian sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan LQ rata-rata sebesar 1,43 %, serta sektor Angkutan dan Komunikasi dengan LQ rata-rata sebesar 1,59 %. Hasil metode analisis Shift Share menggunakan komponen pertumbuhan differential (Dj) menunjukkan terdapat 4 sektor dengan rata-rata Dj positif, yaitu sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan nilai ratarata Dj sebesar 6277,27; sektor angkutan dan komunikasi dengan nilai rata-rata sebesar 47076,89; sektor bank dan lembaga keuangan lainnya dengan nilai rata-rata sebesar 54818,93; sektor jasa dengan nilai ratarata sebesar 1835,37, hal tersebut mengindikasikan bahwa ke-4 sektor tersebut tumbuh lebih cepat dibandingkan sektor ekonomi yang sama dengan Propinsi Banten sehingga ke-4 sektor tersebut memiliki daya Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
68

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

saing tinggi dan berpotensi untuk dikembangkan untuk memacu pertumbuhan ekonomi Kota Tangerang. Dari penelitian diatas sektor industri termasuk sektor yang memberikan potensi yang cukup besar bagi perekonomian Tangerang, dan merupakan sektor andalan bagi Kota tangerang, oleh karena itu variabel sektor industri harus lebih di tingkatkan lagi agar perekonomian daerah bisa berjalan dengan baik. 2. Pengaruh sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan terhadap kapasitas pajak. Kegiatan yang dicakup adalah kegiatan yang memberikan jasa keuangan pada pihak lain seperti: menerima simpanan terutama dalam bentuk giro dan deposito, memberikan kredit/pinjaman baik kredit jangka Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). pendek/menengah dan panjang, mengirim uang, membeli dan menjual surat-surat berharga, mendiskonto surat wesel/ kertas dagang/surat hutang dan sejenisnya, menyewakan tempat menyimpan barang berharga dan sebagainya. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan analisis berganda variabel sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kapasitas pajak. Hal ini dapat dilihat dari P value sebesar 0.0856 yang lebih besar dari tingkat kepercayaan sebesar 5%. Kecilnya pengaruh sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan dapat dilihat dari koefisien variabelnya sebesar -0,001 yang apabila dalam PDRB variabel keuangan, perusahaan, dan jasa perusahaan mengalami kenaikan sebesar 10%, maka variabel Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
69

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan akan menurun sebesar 0.01%. Sedangkan pada penelitian Didit Welly Udjianto (2007), yang meneliti tentang Sektor basis dan pertumbuhan ekonomi di Sleman Yogyakarta mengatakan bahwa sektor keuangan,persewaan, dan jasa perusahaan berdasarkan analisis Location Quotient (LQ) mengalami peningkatan dalam pertumbuhan ekonomi dikabupaten Sleman yang berarti sektor bangunan merupakan sektor basis ekspor, meskipun dalam kurun waktu mengalami fluktuasi. Hal ini tidak terjadi dalam kota dan kabupaten di Banten di karenakan kontribusi PDRB pada sektor keuangan.persewaan dan jasa perusahaan sangat kecil dibandingkan dengan sektor-sektor yang lainnya. Changed with the DEMO VERSION demikian Sektor keuangan,persewaan dan jasa perusahaan tidak Dengan of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). berpengaruh yang signifikan terhadap kapasitas pajak. 3. Pengaruh sektor perdagangan terhadap kapasitas pajak Kegiatan ini meliputi pengumpulan barang dari produsen atau pelabuhan impor, kemudian menyalurkannnya kepada konsumen tanpa merubah bentuk barang tersebut. Kegiatan perdagangan dibedakan menjadi perdagangan besar dan eceran. Kegiatan perhotelan meliputi usaha penyediaan akomodasi untuk umum berupa tempat penginapan untuk jangka waktu relatif singkat. Kegiatan restoran pada umumnya

menyediakan makanan dan minuman jadi yang dapat dinikmati langsung ditempat penjualan.

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
70

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Berdasarkan uji hasil statistik dengan menggunakan regresi berganda, maka dapat dijelaskan bahwa variabel PDRB sektor perdagangan di Kota dan kabupaten provinsi Banten berpengaruh positif dan signifikan terhadap kapasitas pajak. Hal ini bisa dilihat data hasil nilai P-value sektor perdagangan sebesar 0,016 dengan tingkat kepercayaan 5 persen. Koefisien variabel PDRB sektor perdagangan adalah -0,009 yang apabila mengalami kenaikan 10% akan mengalami penurunan sebesar 0.09%. Signifikansi variabel sektor perdagangan, hotel dan restoran dikarenakan terdapat pajak daerah yaitu pajak hotel dan restoran pada kota dan kabupaten di provinsi Banten. Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rachmat Akbar Mudjahidin (2008) Penelitian yang dilakukan di Changed with the DEMO VERSION ofPandeglang PDF-Editor (http://www.cadkas.com). kabupaten CAD-KAS ini menunjukan bahwa sektor perdagangan, hotel dan restoran memiliki peranan yang cukup tinggi terhadap pembentukan Nilai Tambah Bruto (NTB) sehingga berpotensi untuk dikembangkan sehingga dapat meningkatkan pendapatan daerah. Selanjutnya pada penelitian Wawan Juswanto (2007) Penelitian yang dilakukan di Jawa Barat ini menyatakan bahwa Tingkat kontribusi margin sektor di Propinsi Jawa Barat adalah sektor industri pengolahan, perdagangan, hotel, dan restoran, dan sektor pertanian (pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan) yang mempunyai nilai diatas 10% dari total PDRBnya. 4. Analisis Rasio Pajak Rasio pajak merupakan pendekatan dalam menganalisis kapasitas pajak dan usaha pajak sekaligus mencerminkan dasar pajak (tax field) sebagai fungsi Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
71

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

dari pendapatan, dengan asumsi bahwa rasio pajak tersebut sebagai fungsi dari kapasitas pajak (T/Y), atau dengan formula sebagai berikut: Rasio Pajak= Penerimaan pajak PDRB Tabel 4.9 Rasio Pajak Kabupaten dan Kota Provinsi Banten (2004-2008)
Kabupaten/Kota Kabupaten Tangerang Tahun 2004 79,137,104,850 2005 85,205,273,810 2006 107,961,883,451 2007 131,780,751,000 2008 148,148,806,000 Kabupaten Lebak 2004 2,883,921,947 2005 3,170,531,000,000 0.000910 19,227,166,000,000 0.007705 18,789,457,000,000 0.007014 17,576,748,000,000 0.006142 16,186,459,000,000 0.005264 15,070,781,000,000 0.005251 Penerimaan pajak PDRB Harga Konstan Rasio Pajak

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS


2006 2007

Kabupaten/Kota

Tahun

4,881,925,050 3,289,215,000,000 0.001484 Penerimaan PDRB Harga PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Pajak pajak Konstan Rasio 5,146,506,642 5,965,022,206 3,392,776,010,000 3,559,032,000,000 3,703,665,000,000 7,628,524,000,000 7,973,370,700,000 8,357,679,630,000 6,387,705,540,000 6,387,705,540,000 3,211,069,950,000 3,398,589,820,000 3,535,392,040,000 3,679,730,440,000 3,824,711,660,000 20,332,135,000,000 0.001517 0.001676 0.002003 0.003661 0.004138 0.004070 0.005744 0.006290 0.001137 0.001004 0.002874 0.001167 0.001146 0.003634

2008 7,418,832,719 Kabupaten Serang 2004 27,927,725,107 2005 32,996,850,000 2006 34,016,561,540 2007 36,693,749,959 2008 40,177,500,000 Kabupaten Pandeglang 2004 3,650,560,235 2005 3,411,618,302 2006 10,159,149,952 2007 4,293,382,768 2008 4,383,591,633 Kota Tangerang 2004 73,883,818,000

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

72

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

2005 80,257,905,000 2006 92,156,784,042 2007 109,607,464,640 2008 121,278,809,535 Kota cilegon 2004 66,547,903,000 2005 66,018,469,000 2006 77,001,182,988 2007 73,410,440,255 2008 79,545,273,663 11,047,320,640,000 0.007200 10,518,939,330,000 0.006979 9,972,846,950,000 0.007721 9,440,708,140,000 0.006993 8,886,737,290,000 0.007488 26,066,933,000,000 0.004653 24,505,118,000,000 0.004473 22,932,602,880,000 0.004019 21,462,167,930,000 0.003740

Sumber: Badan Pusat Statistik Banten Tahun 2004-2008 (Diolah). Dari Tabel 4.9 dapat dilihat perkembangan rasio pajak pada kabupaten dan kota pada provinsi Banten, Rasio pajak terendah terjadi pada kabupaten pandeglang dan kabupaten lebak hal ini dikarenakan karena kedua kabupaten tersebut masih cenderung tertinggal di bandingkan dengan kota dan kabupaten Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). lainnya. 5. Analisis Daya / Upaya pajak Daya Pajak (Tax Effort) adalah rasio antara penerimaan pajak dengan kapasitas atau kemampuan masyarakat dalam membayar pajak di suatu daerah. Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan membayar masyarakat adalah Produk Domestik Regional Bruto, dengan formula sebagai berikut: Daya Pajak (Tax Effort) = Penerimaan Pajak x 100% Kemampuan Bayar Pajak = (Realisasi Penerimaan Pajak)t X 100% PDRB

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
73

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Tabel 4.10 Daya/upaya Pajak Kabupaten dan Kota Provinsi Banten (2004-2008)
Kabupaten/Kota Kabupaten Tangerang Tahun 2004 79,137,104,850 2005 85,205,273,810 2006 107,961,883,451 2007 131,780,751,000 2008 148,148,806,000 Kabupaten Lebak 2004 2,883,921,947 2005 Kabupaten/Kota Tahun 2006 2007 5,965,022,206 2008 7,418,832,719 Kabupaten Serang 2004 27,927,725,107 2005 32,996,850,000 2006 34,016,561,540 2007 36,693,749,959 2008 40,177,500,000 Kabupaten Pandeglang 2004 3,650,560,235 2005 3,411,618,302 2006 10,159,149,952 2007 4,293,382,768 2008 4,383,591,633 Kota Tangerang 2004 73,883,818,000 2005 80,257,905,000 20,332,135,000,000 21,462,167,930,000 0,363384 0,373951 3,824,711,660,000 0,114612 3,679,730,440,000 0,116677 3,535,392,040,000 0,287356 3,398,589,820,000 0,100383 3,211,069,950,000 0,113687 6,387,705,540,000 0,628982 6,387,705,540,000 0,574443 8,357,679,630,000 0,407010 7,973,370,700,000 0,413838 7,628,524,000,000 0,366096 3,703,665,000,000 0,200311 3,559,032,000,000 0,167602 4,881,925,050 Penerimaan pajak 3,289,215,000,000 PDRB Harga Konstan 0,148422 Daya/upaya Pajak (%) 3,170,531,000,000 0,090960 19,227,166,000,000 0,770518 18,789,457,000,000 0,701355 17,576,748,000,000 0,614231 16,186,459,000,000 0,526398 15,070,781,000,000 0,525103 Penerimaan pajak PDRB Harga Konstan Daya/upaya Pajak (%)

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). 5,146,506,642 3,392,776,010,000 0,151690

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

74

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

2006 92,156,784,042 2007 109,607,464,640 2008 121,278,809,535 Kota cilegon 2004 66,547,903,000 2005 66,018,469,000 2006 77,001,182,988 2007 73,410,440,255 2008 79,545,273,663 11,047,320,640,000 0,720041 10,518,939,330,000 0,697888 9,972,846,950,000 0,772108 9,440,708,140,000 0,699296 8,886,737,290,000 0,748845 26,066,933,000,000 0,465259 24,505,118,000,000 0,447284 22,932,602,880,000 0,401859

Dari Tabel 4.10 dapat dilihat Daya pajak/ upaya pajak (Tax effort) atau upaya pengumpulan pajak yang paling besar terjadi pada kabupaten tangerang dan kabupaten cilegon, hal ini sesuai dengan data yang telah diuraikan diatas, bahwa Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). kedua daerah tersebut menghasilkan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) yang lebih besar dari daerah lainnya.sehingga upaya pajak yang dikumpulkan juga akan lebih besar. Sedangkan upaya pengumpulan pajaknya paling rendah yaitu terjadi pada kabupaten Lebak. Menurut data di website kabupaten Lebak dengan APBD-nya yang rendah, sehingga hal ini menyulitkan untuk melakukan perubahan dalam rangka menanggulangi kemiskinan sehingga pajak yang dikumpulkan juga rendah. Penelitian ini juga sesuai atau sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Hady Sutjipto (2004) yang mengatakan bahwa Lebak salah satu daerah yang memiliki upaya pajak (Tax Effort) yang rendah dibandingkan dengan kota dan kabupaten lainnya hal ini dikarenakan rendahnya pemasukan pajak didaerahnya, Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
75

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

seperti diketahui bahwa pajak daerah tingkat II lebih potensial penarikannya di kota-kota besar demikian pula halnya dengan pendapatan perkapita kota-kota besar lebih tinggi dibandingkan daerah atau kota kecil, sehingga kemampuan membayar pajaknya juga lebih mampu. Dari keseluruhan data diatas diketahui pada kabupaten dan kota di Provinsi Banten tingkat Daya/Upaya Pajak daerah (Tax Effort) masih sangat rendah yaitu dibawah dari 1% (Yan Zelva Hasnian,2005;65), rendahnya daya pajak dikarenakan pemerintah belum maksimal dalam menggali potensi daerah yang ada di kabupaten dan kota provinsi Banten. Dengan rendahnya daya pajak (Tax Effort) maka menunjukkan tingkat keberhasilan daerah dalam merealisasikan target-target yang ditetapkan belum sepenuhnya tercapai. Artinya jumlah pajak yang sungguh-sungguh dikumpulkan oleh kantor pajak lebih kecil dibandingkan Changed with the DEMO VERSION of CAD-KASSutjipto, 2004:37). dengan potensial pajak (Hady PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
76

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan 1. Perkembangan Rasio pajak terendah terjadi pada Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak hal ini dikarenakan karena kedua kabupaten tersebut masih tertinggal dibandingkan dengan kota dan kabupaten lainnya. 2. PDRB sektor Industri dan PDRB sektor perdagangan,hotel dan restoran pada kota dan kabupaten di Provinsi Banten berpengaruh signifikan terhadap kapasitas pajak. Sedangkan PDRB sektor keuangan,persewaan, dan jasa perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kapasitas pajak Kota dan Kabupaten di Provinsi Banten. Changed with the DEMO3. Daya pajak/CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). VERSION of upaya pajak (Tax effort) atau upaya pengumpulan pajak yang paling besar terjadi pada Kabupaten Tangerang,Kota tangerang dan Kabupaten Cilegon, hal ini sesuai dengan data yang telah diuraikan diatas, bahwa ketiga daerah tersebut menghasilkan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) yang lebih besar dari daerah lainnya. sehingga upaya pajak yang dikumpulkan juga akan lebih besar. Sedangkan upaya

pengumpulan pajaknya paling rendah yaitu terjadi pada kabupaten Lebak. Kabupaten Lebak dengan APBD-nya yang rendah, sehingga hal ini menyulitkan untuk melakukan perubahan dalam rangka menanggulangi kemiskinan sehingga pajak yang dikumpulkan juga rendah. Dari keseluruhan data diatas diketahui pada kabupaten dan kota di Provinsi Banten tingkat Daya/Upaya Pajak daerah (Tax Effort) kurang dari Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
77

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

1%, maka

ini menunjukkan tingkat keberhasilan daerah dalam

merealisasikan target-target yang ditetapkan belum sepenuhnya tercapai. Artinya jumlah pajak yang sungguh-sungguh dikumpulkan oleh kantor pajak lebih kecil dibandingkan dengan potensial pajak (Hady Sutjipto, 2004:37) B. Implikasi Berdasarkan hasil penelitian ada beberapa Implikasi yang penulis ajukan, diantaranya: 1. Rasio pajak Pada Kabupaten dan Kota di provinsi Banten yang terkecil adalah kabupaten Pandeglang dan kabupaten Lebak, Hal yang harus dilakukan oleh Pemerintah daerah adalah : a. Pemerintah daerah harus menggali sumber- sumber unggulan pada

Changed with the DEMO VERSIONKabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak sehingga dengan di of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). temukan dan dikembangkannya sektor unggulan pada kedua daerah tersebut diharapkan adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi dari daerah tersebut sehingga kondisi perekonomian Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak bisa meningkat, b. Meningkatkan kinerja aparat agar kabupaten Pandeglang dan kabupaten Lebak bisa bersaing dengan daerah lainnya dan membangun daerahnya sendiri agar kemandirian daerah bisa tercapai. 2. Variabel sektor Industri dan perdagangan signifikan terhadap kapasitas pajak daerah. Berdasarkan hasil tersebut maka pemerintah daerah kota dan kabupaten di provinsi Banten sudah mengetahui bahwa kedua sektor Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
78

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

tersebut merupakan komoditas utama dan penyumbang utama dalam pembentukan PDRB, Oleh karena itu, diharapkan pemerintah daerah dapat meningkatkan kedua sektor tersebut agar perekonomian daerah juga berjalan semakin baik. namun walaupun pengaruh PDRB sektor keuangan, secara parsial kurang berarti, namun usaha untuk mendorong

meningkatkan PDRB harus tetap dilakukan oleh pemerintah daerah mengingat dampak peningkatan PDRB ini mendorong peningkatan penerimaan daerah dalam rangka menjalankan pembiayaan pembangunan di Kota dan Provinsi Banten. 3. Dari hasil perhitungan diketahui Daya pajak / upaya pajak (Tax Effort) kabupaten Tangerang dan kabupaten Cilegon yang paling besar mengumpulkan Daya Pajak tetapi secara keseluruhan pada kabupaten dan Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). kurang kota di provinsi Banten Upaya Pajak (Tax Effort) meskipun masih dari 1%. Maka yang harus dilakukan pemerintah daerah adalah : a. Memperluas basis penerimaan Pajak pada Kabupaten dan Kota di propinsi Banten. karena Menurut Susanti (1994) dalam Ady Syahputra (2006:6) menyebutkan bahwa upaya pajak (tax effort) sebagai kemampuan pemerintah dalam mengumpulkan dananya melalui pajak. Jadi semakin besar basis pajak akan berpengaruh terhadap Upaya Pajak (Tax Effort). Tindakan yang dilakukan

untuk memperluas basis penerimaan yang dapat dipungut oleh daerah, yang dalam perhitungan ekonomi dianggap potensial, antara lain yaitu mengidentifikasi pembayar pajak baru/potensial dan jumlah pembayar pajak. Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
79

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

b.

Meningkatkan pengawasan kepada aparat pemungutan pajak pada daerah, sehingga proses pengumpulan pajak akan berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan akan mengurangi tindakan penyelewangan dari aparat pajak.

c.

pemerintah harus terus meningkatkan kinerja aparat pemerintah agar pengumpulan pajak pada provinsi Banten bisa meningkat.

d.

Pemerintah Provinsi Banten juga harus meningkatkan efektifitas pemerintahan daerah bagi kabupaten dan kota yang masih tertinggal seperti Lebak agar daerah tersebut bisa mandiri dan memperbaiki daerahnya sehingga akan meningkatkan

pertumbuhan ekonomi.

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
80

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

DAFTAR PUSTAKA Adi, Hari Priyo. Relevansi Transfer Pemerintah Pusat dengan Upaya Pajak Daerah (studi pada Pemerintah Kabupaten dan Kota se Jawa), Surabaya, 2008. Ajie, M. Suprapto. Elastisitas Pajak dan Retribusi Daerah Terhadap PDRB Produk dan Inflasi Tesis tidak dipublikasikan,Program Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 1996. Agustina, Neli. Desentralisasi Fiskal, Tax Effort, dan Pertumbuhan Ekonomi daerah: Study Empirik Kabupaten/Kota Se Indonesia 2001-2008. Tesis Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor, 2010. Badan Pusat Statistik. Banten Dalam Angka. 2004-2008 Badan Pusat Statistik. Produk Domestik Regional Bruto. 2004-2008 Ernawaty. Analisis Penerimaan Pajak Daerah: Ditinjau Dari Kapasitas Pajak, Elastisitas Pajak,dan Efektivitas studi kasus kota Denpasar (periode 19932006). Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah, Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Jakarta, 2008. Fatmasari, Dini Sapta Wulan, Analisis Potensi Pertumbuhan Ekonomi di Kota Tangerang Universitas Negeri Semarang, 2007. Febriana Fajrin, Frida, Analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kapasitas fiskal daerah (studi kasus: tiga puluh provinsi di Indonesia pada periode 2001-2005). Universitas Negeri Semarang, 2009. Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Badan penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2006. Hamid, Abdul. Panduan Penulisan Skripsi. FEIS UIN Press, Jakarta, 2010. Hasniah, Yan Zelva. Analisis kapasitas pajak(tax capacity) dan upaya pajak (tax effort) kabupaten Muara Enim periode 1989-2003. Tesis Tidak dipublikasikan, Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya, Palembang, 2005. Hendriana, Refi. Study Pola Ruang Aliran Komoditas Pertanian Unggulan Antar Wilayah DI Provinsi Banten. Universitas Diponegoro, Semarang, 2003. Mardiasmo. Perpajakan Andi Offset, Yogyakarta, 2006 Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
81

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Mudjahidin, Rachmat Akbar, Analisis Peranan Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Terhadapa Perekonomian Kabupaten Pandeglang Institut Pertanian Bogor, Bogor, 2008. Karyawan, Lalu. Potensi, Upaya Pajak, Efisiensi, Efektivitas dan Elastisitas Pajak Hotel dan Restoran Dikota Mataram Provinsi NTB. Tesis Tidak dipublikasikan, Program Pascasarjana Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 2002. Kursius, Damayana. Perhitungan Potensi Penerimaan Pajak Hotel di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2003 Tesis Program Pascasarjana Universitas Indonesia, Depok, 2004. Riady, Indra. Analisis Potensi Penerimaan dan Efektivitas Pajak Penerangan Jalan di Kabupaten Garut. Universitas Diponogoro, Semarang, 2010. Siahaan, Marihot P. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2005. Siti Aminah, Andi. Potensi, Kapasitas Pengumpulan dan Upaya Pengumpulan Pajak Bilyard di Kota Depok Tesis Tidak dipublikasikan, Program Pascasarjana Universitas Indonesia, Depok, 2004. Suandy, Erly. Hukum Pajak . Salemba Empat, Jakarta, 2008 Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Sutjipto, Hady.Analisis Kapasitas Pajak (Tax Capacity) dan Upaya Pajak (Tax Effort) Daerah Tingkat II Propinsi Jawa Barat (Periode 1991-2001). Dinamika Ekonomi, vol. 2 No. 1 Februari 2004. Syahputra, Adi. Perpajakan. USU, Medan, 2006. Tamam, Badru. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak Hotel dan Restoran di Provinsi DKI Jakarta Periode 1997-2008 , Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2010. Tsamrotul Fuadah, Lena.Analisis Faktor faktor Yang Mempengaruhi Kapasitas Pajak (study kasus pada Provinsi DKI Jakarta tahun 1988-2007). Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisinis UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2010. Undang-undang No. 32 tahun 2004, Tentang Pemerintahan Daerah. Direktorat Jenderal Otonomi Daerah, 2004. Undang-undang No. 33 tahun 2004. Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat Dan Daerah. Direktorat Jenderal Otonomi Daerah, 2004. Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
82

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Undang-undang No. 34 tahun 2004, Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Mitra Wacana Media, 2007. Waluyo , Perpajakan Indonesia. Salemba Empat, Jakarta, 2008. Welly Udjianto, Didit, Sektor basis dan pertumbuhan ekonomi di Sleman Yogyakarta, Universitas Pembangunan Nasinal Vetaran, Yogyakarta, 2007.

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).
83

Changed with thethe DEMO VERSION CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). with the DEMO VERSIO Changed with with thewith the VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed DEMO VERSION of ofVERSION of CAD-KAS (http://www.cadkas.com). Changed DEMO DEMO CAD-KAS PDF-Editor PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed

PDRB KOTA DAN KABUPATEN DI PROVINSI BANTEN ATAS DASAR HARGA KONSTAN MENURUT LAPANGAN USAHA (Dalam Jutaaan Rupiah)TAHUN 2004-2008
kabupaten/kota Tahun pertanian Pertambangan industri Listrik bangunan perdagangan pengangkutan

Keuangan,persewaan,jasa perusahaan

sektor jasa

PDRB

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).


Kab.Tangerang 2.005 2.006 2.007 2.008 Kab.Lebak 2.005 2.006 2.007 2.008 Kab.Serang 2.005 2.006 2.007 2.008 Kab.Pandeglang 2.004 2.004 1.416.893 1.116.765 1.144.135 1.177.990 997.216 1.034.884 1.215.278 1.351.926 1.294.831 1.291.646 40.868 41.332 45.711 46.955 4.515 4.716 4.997 4.778 5.106 483.206 2.004 1.249.502 38.042 1.732.204 15.442 10.184.152 302.108 316.631 332.460 346.840 354.578 3.815.509 3.949.139 4.107.499 4.111.333 4.201.162 37.485 1.639.108 15.179 9.937.052 1.528.482 13.375 9.531.945 1.527.190 12.859 8.990.704 1.260.921 1.263.529 1.452.973 1.702.411 11.090 12.299 14.177 14.733 15.119 313.602 327.433 326.897 279.916 277.859 36.108 2.004 1.710.644 12.597 8.370.263 946.300 285.067 306.272 330.994 386.295 405.648 121.101 127.911 135.931 154.346 158.214 499.477 529.745 563.027 213.925 148.232 135.327 1.878.403 1.178.599 1.321.673 1.410.897 1.587.810 175.087 185.885 203.623 214.826 225.103 238.629 257.767 282.443 159.037 182.873 171.869 1.084.697 2.027.500 2.300.814 2.502.132 2.703.420 727.717 753.459 778.392 818.916 856.074 824.802 882.279 940.355 645.151 784.995 525.610

381.079

641.731

15.070.781

422.546

718.865

16.186.459

484.294

801.638

17.576.748

538.101

907.720

18.789.457

637.868

1.019.824

19.227.166

151.819

394.065

3.170.531

154.291

406.225

3.289.215

158.608

433.423

3.392.776

164.335

447.399

3.559.032

166.959

477.770

3.703.665

261.888

553.337

7.628.524

293.571

584.581

7.973.370

316.204

638.263

8.357.679

118.146

252.074

6.387.705

1.277.928

184.622

6.639.988

219.109

384.426

3.211.069

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

84

Lampiran 1

Changed with thethe DEMO VERSION CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). with the DEMO VERSIO Changed with with thewith the VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed DEMO VERSION of ofVERSION of CAD-KAS (http://www.cadkas.com). Changed DEMO DEMO CAD-KAS PDF-Editor PDF-Editor (http://www.cadkas.com). Changed

Lampiran 1

PDRB KOTA DAN KABUPATEN DI PROVINSI BANTEN ATAS DASAR HARGA KONSTAN MENURUT LAPANGAN USAHA (Dalam Jutaaan Rupiah)TAHUN 2004-2008
2.005 1.267.673 537.361 392.506 39.822 146.884 183.388 198.875 217.953 569.709 609.102 900.599

258.413

408.429

3.398.589

2.006 1.253.436 412.433 40.376 157.889 Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS 609.815 PDF-Editor (http://www.cadkas.com). 2.007 1.276.011 674.181 425.461 41.122 168.157

306.268

441.986

3.535.392

347.843

472.825

3.679.730

2.008 Kota Tangerang 2.005 2.006 2.007 2.008 Kota Cilegon 2.005 2.006 2.007 2.008 262.294 265.580 267.383 259.384 2.004 254.924 43.930 7.738 8.250 8.798 9.385 10.185 42.639 41.398 41.866 11.803.914 12.446.047 12.945.134 13.229.927 5.604.390 5.953.481 6.315.848 6.625.956 6.848.341 2.004 40.615 11.147.336

1.287.100

15.879

438.456

45.559 531.709 292.790 281.532 256.483 253.759 896.598 944.739 925.554 921.167 911.970

184.132 324.249 349.313 380.694 436.314 481.079 37.779 40.314 43.212 46.959 49.281

234.563 2.271.138 2.458.273 2.737.276 2.887.297 3.119.501 753.608 782.942 811.879 866.322 926.106

949.136 5.141.127 5.475.230 5.902.258 6.668.785 7.498.130 975.510 1.071.950 1.197.149 1.343.203 1.546.959

401.506

490.230

3.824.711

468.895

407.066

20.332.135

609.842

430.936

21.462.167

683.317

460.078

22.932.602

766.249

502.218

24.505.118

880.175

560.492

26.066.993

239.923

116.265

8.886.737

254.325

125.318

9.440.708

271.550

136.559

9.972.846

290.028

150.336

10.518.939

319.142

167.951

11.047.320

Changed with the DEMO VERSION of CAD-KAS PDF-Editor (http://www.cadkas.com).

85

You might also like