You are on page 1of 34

PUERPERIUM AND DISORDERS

MADE BAGUS DWI ARYANA


PUERPERIUM

=The time during which:


- all the physiological changes of pregnancy is reversed

- and the pelvic organs return to their previous state

- and endocrine influence of the placenta is removed

~6 wks(+ 40 days) 1st two weeks, the changes are rapid


& become slower thereafter.

Lactation is established

It is a time of physiological and mental adjustment to the


new environment with the arrival of a new baby
OBJECTIVES OF MEDICAL &
NURSING CARE DURING THE
PUERPERIUM

1. Monitor physiological changes of


puerperium
2. To diagnose and treats any
postnatal complications
3. To establish infant feeding
4. To give the mother emotional support
5. To advise about contraception
I THE PELVIC ORGANS:
1. Uterine involution

after delivery: uterine fundus


palpable at level of umbilicus
10-14 days later, disappears
behind the symphysis pubis.
This process is aided by
oxytocin during breast feeding
Delay in involution = infection
or retained products of placenta
2. THE CERVIX
After delivery: flacid and
curtain like
Few days original form &
consistency

External os dilated (one


finger (weeksmonths)
Internal os is closed to less
than one finger by the 2nd
week of the puerperium.
3. THE VAGINA:
1st few days of puerperium,
vaginal wall is smooth, soft
and oedmatous

Slight distention return to normal


capacity in few days

Episiotomy and tears of vagina


and perineum heal well.

Healing is impaired in presence of


haematoma or infection
4. ENDOMETRIUM CAVITY:
Decidua is cast off as a result of
ischemia lochial flow

Lochia= blood, leucocytes, shreds


of decidua and organisms.

Initially; dusky red, fades after


one week, clears within 4 weeks of
delivery.

New endometrium grows from


basal layer of decidua.
OTHER SYSTEMS:
Bladder & Urethra
- Within 2-3 weeks hydroureter and calycial
dilatation of pregnancy is much less evident.
- Complete return to normal 6-8 weeks
- Diuresis during first day

Blood

-- Plasma volume
- Blood clotting factors and platelet
count rise after delivery
- Fibrinolytic activity (which occurs
during pregnancy) is reversed within 30
min. of placental delivery.
PRINSIP DASAR
Infeksi pada dan melalui traktus genitalis
setelah persalinan
Temperatur tubuh 38C mulai hari ke 2
postpartum dan diukur per oral sedikitnya
4 kali sehari disebut sebagai demam
pascapersalinan.
Kenaikan temperatur tubuh di dalam masa
nifas, dianggap sebagai infeksi nifas jika
tidak ditemukan sebab ekstragenital lain
FAKTOR PREDISPOSISI
kurang gizi atau malnutrisi
anemia
Higiene
lethargy atau kelelahan
proses persalinan bermasalah:
partus lama/macet
korioamnionitis
persalinan traumatik
kurang baiknya proses pencegahan infeksi
periksa dalam yang berlebihan
MASALAH

Infeksi nifas merupakan ancaman


morbiditas dan mortalitas bagi
ibu pasca bersalin karena derajat
komplikasi sangat bervariasi,
mulai dari abses mamae hingga
koagulasi intravaskular
diseminata
PENANGANAN UMUM
Antisipasi setiap faktor kondisi (faktor
predisposisi).
Pengobatan rasional dan efektif.
Pengenalan dini dan pengobatan segera
infeksi kehamilan, persalinan dan nifas.
Jangan pulangkan penderita bila masa
kritis belum terlampaui.
PENANGANAN UMUM
Beri catatan atau instruksi tertulis untuk
asuhan mandiri di rumah.

Berikan restorasi cairan (kebutuhan dasar


2000 ml per hari), termasuk tambahan
500 ml cairan per 1C kenaikan
temperatur tubuh
Gejala dan tanda Gejala lain yang mungkin Kemungkinan
yang selalu didapat didapat diagnosis

Nyeri perut bagian Perdarahan pervaginam Metritis


bawah Syok (Endometritis /
Lokhia purulen dan Peningkatan sel darah putih, Endomiometritis
berbau terutama polimorfonuklear )
Uterus tegang dan
subinvolusi
Nyeri perut bagian Dengan antibiotik tidak membaik Abses pelvik
bawah Pembengkakan pada adneksa
Pembesaran perut atau kavum Douglas
bawah
Demam terus menerus
Nyeri perut bagian Perut yang tegang (rebound Peritonitis
bawah tenderness)
Bising usus tidak ada Anoreksia/muntah

Nyeri payudara dan Payudara yang mengeras dan Bendungan pada


tegang membesar (pada kedua payudara
payudara)
Biasanya terjadinya antara hari
3-5 pascapersalinan
Nyeri payudara dan Ada inflamasi yang didahului Mastitis
tegang/bengkak bendungan
kemerahan yang batasnya jelas
pada payudara
Biasanya hanya satu payudara
Biasanya terjadi antara 3 4
minggu pascapersalinan
Gejala dan tanda Gejala lain yang mungkin Kemungkinan
yang selalu didapat didapat diagnosis
Payudara yang tegang Pembengkakan dengan adanya Abses payudara
dan padat kemerahan fluktuasi
Mengalir nanah
Disuria Nyeri dan tegang pada daerah Infeksi pada
pinggang traktus urinarius
Nyeri suprapublik
Uterus tidak mengeras
Menggigil
Demam yang tinggi Ketegangan pada otot kaki Thrombosis vena
walau mendapat Komplikasi pada paru, ginjal, dalam (deep
antibiotika persendian, mata dan jaringan vein thrombosis)
menggigil subkutan Thromboflebitis:
-pelviotrombo-
flebitis
-Femoralis
Konsolidasi Kerongkongan yang terasa Pneumonia
Batuk penuh
Peningkatan frekuensi Keluar dahak
nafas Kesukaran bernafas
Nyeri dada
Mengigil Pembesaran liver Malaria
Pembesaran limpa Tifoid (b)
Kuning Hepatitis (c)
Nyeri epigastrium
METRITIS
Metritis adalah infeksi dinding uterus
pascapersalinan dan merupakan salah
satu penyebab utama kematian ibu.
Dapat menjadi abses pelvis, peritonitis,
syok septik, pelviotrombo flebitis, emboli
paru, infeksi pelvik kronik, dispareunia,
oklusi tuba dan infertilitas.
Penanganan
Pastikan konsentrasi Hb baik (8-10 g%).
Berikan uterotonika 2 X 10 I.U selama 3 hari
Berikan antibiotika spektrum luas :
Ampisilin 2 g IV, kemudian 1 g setiap 6 jam
Gentamisin 5 mg/kg BB IV dosis tunggal/hari
Metronidazol 500 mg IV setiap 8 jam.
Lanjutkan antibiotika ini sampai ibu bebas demam 2 x
24 jam.
Pertimbangkan pemberian TT & ATS profilaksis.
Bila ditemukan sisa plasenta, lakukan evakuasi
(kuretase atau AVM).
BENDUNGAN PAYUDARA
Peningkatan aliran vena dan limfe
pada payudara terkait dengan
produksi ASI/laktasi.
Bukan disebabkan overdistensi dari
saluran sistem laktasi
Bila ibu menyusui
Susukan sesering mungkin.
Kedua payudara disusukan.
Kompres hangat payudara sebelum disusukan.
Masase payudara sebelum menyusui.
Sangga payudara.
Kompres hangat payudara di antara waktu
menyusui.
Bila demam tinggi berikan Parasetamol 500 mg
per oral setiap 4 jam.
Bila setelah hari kedua belum juga keluar ASI,
berikan oksitosin 2 X 10 I.U selama 3 hari
Mastitis
Payudara tegang, kemerahan dan nyeri
Ampisilin 500 mg / 6 jam selama 5 hari.
Parasetamol 500 mg per oral setiap 6 jam
Sangga payudara.
Kompres hangat.
Tetap menyusukan bayinya
Evaluasi hasil pengobatan setelah 3 hari
pengobatan.
Abses payudara

Ada massa fluktuatif di bawah kulit.


Lakukan insisi radier pada puncak indurasi
(hindarkan terpotongnya saluran ASI).
Keluarkan pus (perlebar insisi dengan
klem)
Pasang drain, irigasi dengan larutan
antiseptik dan diangkat setelah pus kering.
Berikan Ampisilin 4 X 500 mg selama 5
hari, Parasetamol 4 X 500 mg.
Tetap menyusukan bayi
Nilai setelah 3 hari pengobatan
Abses pelvis
Bila pelviks abses ada tanda cairan
fluktuasi pada daerah cul-de-sac, lakukan
kolpotomi atau dengan laparotomi. Ibu
posisi Fowler.
Antibiotika spektrum luas dalam dosis
yang tinggi
Ampisilin 2 g IV kemudian 1 g setiap 6 jam,
ditambah Gentamisin 5 mg/kg berat badan IV
dosis tunggal/hari dan Metronidazol 500 mg IV
setiap 8 jam. Lanjutkan antibiotika ini sampai
ibu tidak panas selama 24 jam.
Drainase Abses Pelvik
TROMBOFLEBITIS
Perluasan infeksi nifas yang paling
sering ialah perluasan atau invasi
mikroorganisme patogen yang
mengikuti aliran darah di sepanjang
vena dan cabang-cabangnya
sehingga terjadi tromboflebitis
KLASIFIKASI
Pelviotromboflebitis
Tromboflebitis femoralis
PELVIOTROMBOFLEBITIS
Nyeri, perut bagian bawah dan/atau
perut samping, timbul pada hari ke 2
3 masa nifas dengan atau tanpa panas.
Penderita tampak sakit berat dengan
gambaran karakteristik sebagai berikut:
menggigil berulang kali. Menggigil inisial
terjadi sangat berat (30 40 menit) dengan
interval hanya beberapa jam saja dan
kadang-kadang hingga 3 hari.
Suhu badan naik turun secara tajam (36C
menjadi 40C), diikuti penurunan suhu dalam
1 jam (biasanya subfebris seperti pada
endometritis).
PELVIOTROMBOFLEBITIS
Penyakit dapat berlangsung selama 1 3
bulan.
Cenderung berbentuk pus, yang
menjalar ke mana-mana, terutama ke
paru-paru.
Gambaran darah:
Leukositosis (setelah endotoksin menyebar ke
sirkulasi, dapat segera terjadi leukopenia).
Kultur darah diambil pada saat yang tepat
sebelum mulainya menggigil. Meskipun
bakteri ditemukan di dalam darah selama
menggigil, kultur sukar dibuat karena
bakterinya anaerob.
PELVIOTROMBOFLEBITIS
Pada periksa
dalam hampir
tidak
diketemukan
apa-apa
karena yang
paling
banyak
terkena ialah
vena ovarika
yang sukar
dicapai pada
pemeriksaan.
Komplikasi
Komplikasi pada paru-paru: infark, abses,
pneumonia

Komplikasi pada ginjal sinistra, nyeri


mendadak, yang diikuti dengan proteinuria
dan hematuria

Komplikasi pada persendian, mata dan


jaringan subkutan
Penanganan
Rawat inap
Tirah baring untuk pemantauan gejala penyakit
dan mencegah emboli pulmonum.
Terapi medik
Pemberian antibiotika (triple drugs) dan
heparin jika terdapat tanda / dugaan emboli
pulmonum.
Terapi operatif
Pengikatan vena kava inferior dan vena ovarika
jika emboli septik terus berlangsung.
TROMBOFLEBITIS FEMORALIS
Keadaan umum tetap baik, suhu badan subfebris
selama 7 10 hari, kemudian suhu mendadak
naik kira-kira pada hari ke 10 20, yang disertai
menggigil dan nyeri.
Kaki yang terkena biasanya kaki kiri, akan
memberikan tanda-tanda sebagai berikut:
Kaki sedikit dalam keadaan fleksi dan rotasi ke luar serta
sukar bergerak, lebih panas dibanding dengan kaki
lainnya.
Seluruh bagian dari salah satu vena pada kaki terasa
tegang dan keras pada paha bagian atas.
TROMBOFLEBITIS FEMORALIS
Nyeri hebat pada lipat paha dan paha.
Terjadi spasmus reflektorik arteria (kaki bengkak,
tegang, pucat, nyeri dan dingin, pulsasi
menurun).
Edema (terjadi sebelum atau setelah nyeri) di
paha atas, dimulai dari jari dan pergelangan kaki,
kemudian meluas ke atas.
Nyeri pada betis, terjadi spontan atau dengan
memijit betis atau dengan meregangkan tendo
akhiles (tanda Homan)
Tromboflebitis femoralis
Penanganan
Perawatan
Kaki ditinggikan untuk mengurangi edema,
lakukan kompres pada kaki.
Segera mobilisasi walaupun tungkai dan kaki
menggunakan balut atau kaos kaki panjang
(stocking) elastik selama mungkin.
Sebaiknya jangan menyusui.
Terapi medik: Antibiotika dan analgetika.

You might also like