You are on page 1of 18

Kelompok 3

ANGGOTA KELOMPOK 3

• Alya Artika 7. Nabila Putri Rasidi


8. Nova Amiliasari
• Cici Pranika
9. Nurul Khotimah
• Elsa
10. Patimah Azzahra
• Enjeli Tresia
11. Ririn Setiani
• Marsela 12. Tsuroya Nabilah Bhakti
• Miranda Wina Sartika 13. Winda Arifah
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-
tanda yang mengindikasikan adanya
bahaya yang bisa terjadi selama
kehamilan, yang apabila tidak dilaporkan
atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan
kematian ibu (Asrinah, 2010). Pada
kehamilan lanjut / Trimester III (3 Bulan
Ketiga / Usia Kehamilan 9 Bulan) Trimester
III adalah usia kehamilan 7-9 bulan atau
kehamilan berusia 29-42 minggu
Kehamilan adalah masa dimulai saat
konsepsi sampai lahirnya janin,
lamanya hamil normal 280 hari (40
minggu/9 bulan 7 hari) di hitung dari
triwulan/ trimester pertama dimulai
dari konsepsi sampai 3 bulan, 11
trimester/ trimester ke-2 dari bulan ke-
4 sampai 6 bulan, triwulan/ trimester
ke-3 dari bulan ke-7 sampai ke-9.
Penyebab AKI di Indonesia masih didominasi
oleh perdarahan, preeclampsia, dan
infeksiTb Rachmat Santika, staf ahli Menko
Kesra Bidang MDGs, menyatakan bahwa
ketiga penyebab kematian ibu tersebut
sesungguhnya bisa dicegah jika diketahui
sejak dini dengan gejala bengkak,
pertambahan berat badan ibu yang
berlebihan, hipertensi dan bercak
perdarahan pada trisemester
terakhirDengan kata lain, tanda-tanda
bahaya kehamilan harus diidentifikasi sedini
mungkin
Kematian ibu yang terjadi
pada waktu kehamilan 90%
disebabkan oleh komplikasi
obstetri, yang sering tidak
diramalkan pada saat
kehamilan. Komplikasi
obstetri secara langsung
adalah Perdarahan, infeksi
dan eklamsia.
a. Perdarahan Pervaginam 1) Plasenta Previa
Perdarahan pada masa kehamilan Plasenta previa didefinisikan
lanjut setelah 22 minggu sampai sebagai plasenta yang
sebelum persalinan. Perdarahan berimplantasi diatas atau
pervaginaan dikatakan tidak normal mendekati ostium serviks
bila ada tanda-tanda seperti interna.Gejala umum yang terjadi
keluarnyadarah merah segar atau pada kasus plasenta previa seperti
kehitaman dengan terjadi perdarahan tanpa rasa nyeri
bekuan,perdarahan kadang banyak secara tiba-tiba dan kapan saja,
kadang tidak terus uterus tidak berkontraksi dan bagian
menerusperdarahan disertai rasa terendah janin tidak masuk pintu
nyeri. atas panggul.
Jenis-jenis plasenta previa diantaranya:
a) Plsenta previa totalis yaitu posisi plasenta
menutupi ostium internal secara
keseluruhan,
b) Plasenta previa parsialis yaitu posisi
plasenta yang menutupi ostium interna
sebagian saja
c) Plasenta previa marginalis yaitu posisi
plasenta yang berada di tepi ostium interna,
d) lasenta previa letak rendah. yaitu posisi
plasenta yang berimplantasi di segmen
bawah uterus.
Beberapa faktor komplikasi sebagai
penyebab solusio plasenta yaitu hipertensi,
adanya trauma abdominal, kehamilan
gemelli, kehamilan dengan hidramnion, serta
defisiensi zat besi. Tanda gejala yang
ditimbulkan seperti terjadinya perdarahan
dengan nyeri yang menetap, hilangnya
denyut jantung janin (gawat janin), uterus
terus menegang dan kanin naik, perdarahan
yang keluar tidak sesuai dengan beratnya
syok.
Ruptur uteri adalah robeknya
dinsing uterus pada saat kehamilan/
persalinan, pada saat umur
kehamilan lebihdari 28 minggu
Penglihatan menjadi kabur atau berbayang Dapat disebabkan oleh
sakit kepala yang hebat, sehingga terjadi oedema pada otak dan
meningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi sistem saraf
pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala,
kejang), dan gangguan penglihatan.
Penanganan umum:
a. jika tidak sadar atau kejang. Segera dilakukan mobilisasi seluruh
tenaga yang ada dan menyiapkan fasilitas tindakan gawat darurat
b. Segera dilakukan penilaian terhadap keadaan umum termasuk
tanda tanda vital sambil menanyakan riwayat penyakit sekarang
dan terdahulu dari pasien atau keluarganya
Ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah
kehamilan 29 minggu atau selama persalinan
Penanganan Umum :

2) Menilai
1) Memberikan
denyut jantung
dukungan
janin (DJJ)
emosional pada
menggunakan
ibu
dopler
Ibu hamil menderita deman dengan suhu tubuh
lebih 38° C dalam kehamilan merupakan suatu
masalah. Penangan umum :

b. Komplikasi yang
ditimbulkan akibat
a. Demam tinggi dapat mengalami demam
ditangani dengan: tinggi antara lain: sistitis
istirahat baring, minum (infeksi kandung
banyak, kompres untuk kencing), pielonefritis
menurunkan suhu. Akut (infeksi saluran
kemih atas).
gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin
berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang.
Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari eklamsia.

1) Baringkan pada sisi


2) Bebaskan jalan
kiri tempat tidur arah
nafas 4) Lakukan
kepala ditinggikan
sedikit untuk 3) Hindari pengawasan
mengurangi jatuhnya pasien ketat
kemungkinan aspirasi dari tempat tidur
secret, muntahan, atau
darah
Penanganan Umum
1) Istirahat cukup
2) Mengatur diet, yaitu meningkatkan
konsumsi makanan yang mengandung
protein dan mengurangi makanan yang
mengandung karbohidrat serta lemak.
3) Kalau keadaan memburuk namun
memungkinkan dokter akan
mempertimbangkan untuk segera
melahirkan bayi demi keselamatan ibu
dan bayi.
1. Meningkatkan mutu perinatal care
2. Menganjurkan setiap ibu hamil kontrol ke BKIA.
3. Penyuluhan oleh bidan desa terhadap kesehatan ibu, bayi serta
penyakit yang dapat diderita oleh ibu selama kehamilan secara aktif.
4. Bidan/perawat desa harus bertempat tinggal di desa yang
ditugaskan yang merupakan ujung tombak tentang kesehatan ibu di
desa yang ditempatinya.
5. Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke
Posyandu, Puskesmas, Rumah Sakit, paling sedikit 4 kali selama
masa kehamilan.
6. Dengan mendapatkan imunisasi TT 2X.
7. Bila ditemukan kelainan saat pemeriksaan harus lebih sering dan
lebih intensif.
8. Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5
sempurna.
Tanda-tanda bahaya yang harus diwaspadai selama
kehamilan antara lain: Perdarahan, pervaginam, Sakit
kepala yang hebat, Penglihatan kabur, Bengkak pada
muka dan tangan, Keluar cairan pervaginam, Nyeri/ sakit
perut yang hebat, Gerakan janin tidak terasa.
karena setiap wanita hamil tersebut beresiko mengalami
komplikasiYang sudah barang tentu juga memerlukan
kerjasama dari para ibu-ibu dan keluarganya, yang
dimana jika tanda-tanda bahaya ini tidak dilaporkan atau
tidak terdeteksi, dapat mengakibatkan kematian ibu.

You might also like