You are on page 1of 34

PENGEMBANGAN

MUTU PELAYANAN
RAWAT INTENSIF
Irma Risdiana, MPH
KONSEP MUTU
(Institute Of Medicine, 2001)

QUALITY OF
HEALTHCARE

Care that is safe, timely, effective, efficient,


equitable and patient centered
KONSEP MUTU
(NHS by Lord Darzi , 2008)

HIGH QUALITY OF
HEALTHCARE

care should be as safe and effective as possible,


with patients treated with compassion, dignity
and respect
The chain of effect in Improving Health Care Quality
(Donald Berwick)

Patient and the Experience Aims (e.g. safe, effective


Community Individualized prompt, affordable)

Simple rules/design concepts


Micro-system Process (e.g. science based action, system
Customization)

Organizational Facilitator of Design Concepts (e.g. managerial


Context Process Compensation)

Environmental Facilitator of Design concepts (e.g. financing,


Context Facilitators regulation)
KONSEP MUTU
(Donabedian, 1993)

STRUCTU
PROCESS OUTCOME
RE

STANDARISASI
ISO 9001:2008

Supplier Input Process Outcome Customer


INDICATORS/STANDARD
CRITERIA
Measures used should be:
Evidence-based
Relatively easy to collect
Used to drive improvement and therefore
measured and studied at frequent time intervals
Sophisticated enough to adjust for varying levels
of risk in the population considered
STANDAR STRUKTUR/INPUT di ICU
(KPS 6)

Proporsi (perawat : pasien) paling ideal 1:1, minimal 1: 3


Kompetensi perawat min D3 Keperawatan dg
pelatihan ICU 3 bulan, PPGD dll
Minimal perawat dg kompetensi ICU : 60% dari total
M perawat ICU
Kompetensi dokter jaga ICU :GELS, ACLS, ATLS dll
Keberadaan dokter spesialis : min spesialis anestesi
A lebih ideal KIC (konsultasi Intensive Care)
Proses kredensial dan clinical privilege untuk semua
N nakes yang terlibat dalam pelayanan intensif
Ada penilaian kinerja khusus untuk perawat ICU
Penilaian performa klinik dokter
Intensivist-lead rounding team
STANDAR STRUKTUR/INPUT di ICU
(KPS 7 - 8)

Orientasi untuk petugas baru (klinis dan non klinis)


Materi orientasi meliputi : tugas, tanggung jawab,
pelaporan insiden KPRS, PPI, komunikasi/instruksi
M melalui telepon (SBAR) dll
Pendidikan dan pelatihan berkelanjutan bagi petugas
ICU
A Materi CPD : manajemen fasilitas, prosedur klinik baru,
up date teknologi
Evaluasi CPD : review kinerja untuk kredensial, proposal
N rencana pelayanan baru, skill resusitasi,
Metode CPD : di luar atau intra RS (merujuk kurikulum
pendidikan formal setara/pedoman akademis)
STANDAR STRUKTUR/INPUT di ICU
(KPS 9, 10)

STAF MEDIS

M RS memiliki proses yang efektif untuk mengumpulkan,


memverifikasi, mengevaluasi kredensial/bukti-bukti
A keahlian/kelulusan (izin/lisensi, pendidikan, pelatihan,
kompetensi, dan pengalaman) dari staf medis yang
diizinkan bekerja tanpa supervisi.
N Berlaku untuk semua jenis staf medis (full time, part
time, tamu)
Kredensial ulang dilakukan setiap 3 tahun untuk
memperbaharui clinical privilege
STANDAR STRUKTUR/INPUT di ICU
(KPS 11)

STAF MEDIS

MONITORING BERKELANJUTAN & EVALUASI STAF


M MEDIK :
Review terhadap prosedur operatif dan klinis lainnya
A termasuk hasil rawatan
Pola penggunaan Obat dan darah
Order pemeriksaan dan tindakan
N Pola LOS
Morbiditas dan mortalitas hasil rawatan
Konsultasi antar spesiali
STANDAR STRUKTUR/INPUT di ICU
(KPS 12 -17 )
PERAWAT DAN NAKES
LAINNYA

M RS memiliki proses yang efektif untuk mengumpulkan,


memverifikasi, mengevaluasi kredensial/bukti-bukti
keahlian/kelulusan (izin/lisensi, pendidikan, pelatihan,
A kompetensi, dan pengalaman)
Berlaku untuk semua jenis staf (full time, part time, dari
N unit lain)
Hasil kredensial dipakai untuk mengatur kewenangan
dan tanggung jawab serta tugas petugas ybs
STANDAR STRUKTUR/INPUT di ICU
Level pelayanan intensif : primer, sekunder,
tersier
Kebijakan sistem Close, Semi Close, atau Open
M outcome pelayanan lebih baik pada sistem
close dibandingkan sistem open atau semi close
E (Pronovost, 2002)
T Pelayanan terpadu dengan pelayanan intensif
O yang lain (PICU, NICU) atau terpisah
pengoganisasian lintas fungsi
D Sistem komunikasi dan transfer informasi antar
E profesi kesehatan ditetapkan dalam kebijakan
dan diukur efektivitasnya
Metode keperawatan yang dipilih ukur dengan
indikator ABC (keperawatan)
Standarisasi proses layanan dengan SPO
STANDAR STRUKTUR/INPUT di ICU
Pemenuhan peralatan sesuai standar ICU
termasuk jumlah, spesifikasi dan
kompatibilitas/konektivitas antar alat ukur
M indikator pemenuhan alat sesuai standar
A Contoh : konektivitas peralatan pengukur tekanan
C
darah (invasif, sentral, arteri pulmonalis) dengan
bedside monitor
H
Kebijakan pengaturan penggunaan peralatan
I medis lintas fungsi (alat HD, mobile X-ray, ECG,
N Bronchoscopy dll)
E Program Pemeliharaan rutin
Prosedur perbaikan alat
Program Kalibrasi
STANDAR STRUKTUR/INPUT di ICU

Penetapan tarif yang rasional dan berimbang hindari defisit yang terlalu
tinggi
Paket jamkesmas? INA CBG?
Proporsi alokasi biaya antara biaya tindakan: biaya akomodasi: biaya obat
Money

Pengaturan lokasi dan lay out ruangan ICU


Standar suhu (22-25 C)
Standar kelembaban (50 70%)
Debu
Environmen Kebisingan
t Angka kuman (min. 6 bulan sekali)
STANDAR PROSES di ICU
Pembentukan budaya petugas dan pendidikan terhadap
keluarga pasien dan pengunjung tentang pencegahan infeksi
nosokomial : surveilance kepatuhan penggunaan APD,
kepatuhan hand higyene
Pembentukan budaya keselamatan pasien assessment
risiko terhadap peralatan, teknis komunikasi dan transfer
informasi dan prosedur transfer pasien antar unit dan antar RS
(audit internal)
Monitoring alat medik yang dilakukan pemeliharaan dan
kalibrasi sesuai jadwal
Monitoring frekuensi pemintaan perbaikan alat/kerusakan alat.
Monitoring kelengkapan pengisian rekam medis dan kejelasan
instruksi dokter

Quality improvement is an attitude


and culture that should resonate through
the entire ICU (Curtis et all, Crit Care Med,
2006)
PELAYANAN PASIEN RISIKO TINGGI (PP3)
Adanya kebijakan dan prosedur asuhan pasien risiko
tinggi meliputi :
Kebijakan asuhan kasus emergensi
Kebijakan pemberian resusitasi
Kebijakan penggunaan produk darah
Kebijakan BHD
Kebijakan asuhan penyakit menular atau penurunan
daya tahan tubuh
Kebijakan Dialisis
Kebijakan penggunaan restraint
Kebijakan pemberian kemoterapi atau terapi lain
berisiko tinggi (High Alert Medication)
PELAYANAN PASIEN RISIKO TINGGI (PP3)
PEMBERIAN NUTRISI dan TERAPI GIZI
Asessment status gizi (AP 1.6)
Pemberian makanan atau instruksi TPN
Penanganan nutrisi enteral harus merujuk pada
keterangan pabrikan
Pemberian nutrisi enteral pertimbangkan interaksi
dengan obat (flush in)
Penyiapan dan penanganan makanan yang aman dan
pencegahan kontaminasi
Terapi Gizi bagi pasien dengan risiko nutrisi
PROCESS MEASURES (Curtis et all, 2006)
DVT prophylaxis
Stress ulcer prophylaxis
Ventilator associated pneumonia prevention strategies ( HOB elevationa, Heat
and moisture exchangers & filters)
Central venous catheter bloodstream infection prevention strategies (Hand
hygiene, Maximal barriers, Chlorhexidine, Avoidance of femoral site, Avoid
routine replacement)
Protocol-driven ventilator weaninga (Targeted sedation protocols, Daily
sedation vacation, Daily assessment of extubation readiness)
Severe sepsisa (Early fluid resuscitation, Early antibiotics, Corticosteroids for
shock, Activated protein C for shock
Low tidal volume ventilation in ALI/ARDS
Noninvasive ventilation for hypercarbic respiratory failure
Early enteral feeding
Appropriate transfusion threshold
Delayed transfer out of ICU
Palliative care (Symptom measurement & management at end of life, Family
conferences, Directives regarding CPR, basic & advanced life support
TRANSFER PASIEN
Pertimbangan :
1. Clinical transfer or not clinical transfer
2. assessment kondisi & kebutuhan layanan lanjutan
(APK 4)
3. Memastikan unit/RS penerima memenuhi
kebutuhan & kontinuitas layanan (APK 4.1)
Resume tertulis : kondisi klinis dan tindakan yang
telah dilakukan termasuk terapinya (APK 4.2)
Staf yang kompeten mendampingi dan memonitor
kondisi selama proses transfer
CLINICAL COMPETENT
Care of acutely ill patient :
Airway management
Resuscitation
Inotropic support
Use and management of invasive lines
Recognition and treatment of changes in vital signs
A,B,C,D & E
Moving and Handling with spinal precautions

Be competent in the use of transfer equipment :


Portable ventilator (if appropriate)
Vital signs monitor
Syringe pumps
Infusion devices
Suction equipment
Spinal
INFORMED CONSENT

RS menghormati keinginan dan pilihan untuk


menolak pelayanan resusitasi atau
menghentikan bantuan hidup dasar
Pertimbangkan norma agama, budaya,
peraturan perundangan yang berlaku.
Tim Etik dan Hukum
INFORMED CONSENT (HPK 6)
Informed consent diberikan oleh pasien setelah
menerima penjelasan :
a. Kondisi pasien
b. Usulan pengobatan
c. Nama individu yang memberikan pengobatan
d. Kemungkinan manfaat dan kekurangannya
e. Kemungkinan alternatif
f. Kemungkinan keberhasilan
g. Kemungkinan timbulnya masalah selama masa
pemulihan
h. Kemungkinan yang terjadi jika tidak diobati
END OF LIFE CARE (HPK 2.5 &
PP 7)
Rumah Sakit mendukung hak pasien
untuk mendapatkan pelayanan yang
penuh hormat dan kasih sayang pada
akhir kehidupannya
Fokus pada kebutuhan unik pasien dan
keluarganya
Assesment kebutuhan pasien :
pengobatan gejala primer dan sekunder
(paliative), manajemen nyeri, aspek
psikologis,emosional, sosial budaya,
agama.
STANDAR
OUTPUT/OUTCOME DI ICU
Indikator Infeksi Nosokomial

Angka kejadian infeksi jarum infus Mutu asuhan


Angka decubitus keperawatan

Angka kejadian ISK


Angka kejadian VAP (ventilator associated penumonia)
CVC bloodstream infection rate
Multiple resistant organism infection rate (ex: MRSA)
Ketersediaan ruang isolasi sesuai standar
Indicator Keselamatan Pasien

Kejadian pasien Jatuh


Kejadian Medication error
(salah obat, salah jalur pemberian,high
alert medication, LASA dll)
Kesalahan tindakan (merujuk pada patient
safety indicator)
Indikator Klinik Lain
Family satisfaction
Unscheduled readmissions within 2448 hrs
of ICU discharge
Mortality (absolute and severity-adjusted)
Morbidity
Contoh Pedoman Indikator
Judul Rata-rata pasien yang kembali ke perawatan intensif dengan
kasus yang sama 72 jam
Dimensi Mutu Efetivitas

Tujuan Mendapatkan gambaran keberhasilan perawatan intensif

Definisi Pasien kembali ke perawatan intensif dari ruang rawat inap dengan
kasus yang sama dalam waktu 72 jam
Frekuensi/waktu pengumpulan 1 bulan
data
Periode analisis 3 bulan

Numerator Jumlah pasien yang kembali ke perawatan intensif dengan kasus


yang sama 72 jam
Denominator Jumlah seluruh pasien yang dirawat di ruang intensif dalam 1 bulan

Sumber data Rekam medis

Standar/target 3 %

Penanggung jawab Ka Instalasi ICU

You might also like