You are on page 1of 24

Representasi

Sosial
Dr Muhammad Faisal
Sergei Moscovici
Pertama kali memperkenalkan teori representasi sosial
dalam psikologi sosial melalui studinya tentang appearance
and diffusion dalam lingkup psikoanalisa pada tahun 1950.
Teori yang menginspirasi tesis penelitian dari Moscovici ini
adalah teori dari Durkheim berjudul representation
social(1898/1974). Moscovici secara lebih lanjut
mengambil intisari dari berbagai tokoh seperti Freud, dan
Vygotsky untuk membentuk sebuah konsepsi representasi
sosial.

Sergei Moscovici
a psychanalyse, son image et son public, P.U.F., 1961/1976
Reconversion industrielle et changement sociaux. Un exemple: la chapellerie dans laude,
Armand Colin, 1961
Lexperience du mouvement, Hermann, 1976
Essai sur lhistoire humaine de la nature, Flammarion, 1968/1977
La societe contre nature, Union general deditions, 1972/Seuil, 1994
Hommes domestiques et hommes sauvages, Union general deditions, 1974
Social influence and social change, Academic Press, 1976
Psychologie des minorites actives, P.U.F., 1979
Lage des foules: un traite historique de psychologide des masses, Fayard, 1981 (mengenai
teori dari Gustave le Bons crowd psychology dan mengenai Gabriel Tarde)
La machine a faire les dieux, Fayard, 1988
Chronique des annees egarees: recit autobiographique, Stock, 1997
Social representations: Explorations in social psychology, Politi Press, 2000
De la nature. Pour penser lecologie, Metailie, 2002
Reenchanter la nature. Entretiens avec Pascal Dibie, Aube, 2002
Moscovici, S., Lage, E. dan Naffrenchoux, M. (1969) Influences of a consistent minority
onf the responses of a majority in a colour perception task, sociometry, Vol.32, pp.365-80.
Cited in Cardwell, M. and Flanafan, C. (2003) psychology as the complete companion,
Nelson Thornes

Sergei Moscovici
Paradigm Shift pada awal abad 19

History Of Social Science


Positivistik-Empiricism
Menggunakan modul dari natural science dalam
Melihat perilaku manusia

History of Social Science


Strukturalisme, Fungsionalisme, dan usaha memprediksi perilaku manusia

Psikologi Sosial
Inductive Inference, over generalization,
menihilkan entitas dinamis masyarakat
(Masyarakat=lingkungan=stimulus)

Kognisi Sosial
Menurut Graummann (Dalam Smith, Harre dan Langenhove, 1995), perubahan
dalam bidang kajian psikologi sosial ini telah membawa nuansa kognitivism ke
dalam ranah psikologi sosial.
Kognitivisme yang digunakan bukan sekedar berbicara mengani pemrosesan
informasi (information processing) akan tetapi lebih berusaha untuk mengetahui
mengenai konten dari kognisi individu. Hal ini juga berdampak buruk terhadap
psikologi sosial dimana nuansa individualisme muncul dalam kajian-kajian
psikologi sosial.
Terdapat sebuah gap yang jauh antara individu dengan realitas sosial. Hal-hal
yang essensial seperti sosialitas dari eksistensi manusia, diabaikan dan
diberikan sebagai tugas untuk ilmu-ilmu sosial yang lain.
Pentingnya perilaku komunikasi serta interaksi terhadap aksi sosial dan
pentingnya aksi sosial terhadap pengetahuan juga proses berpikir individu telah
diabaikan. The big social- question atau pertanyaan terpenting dari bidang
psikologi sosial telah ditinggalkan karena munculnya bidang kognisi sosial serta
dominasinya

Kognisi Sosial
Psikologi di Indonesia dimulai sejak tahun 1952. Pada tahun 1952 psikologi
dibawa oleh seorang profesor psikiatri di Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia yaitu Slamet Iman Santosa. Menurut beliau, seorang psikatri
membutuhkan ilmu psikologi untuk menempatkan seseorang sesuai dengan
tempatnya. Setelah pernyataan-pernyataannya tentang dunia psikologi, Slamet
diangkat menjadi ketua jurusan Psikologi di UI.
Psikolog pertama yang lulus adalah Fuad Hassan tahun 1958. Kemudian tahun
1960 ilmu psikologi berdiri menjadi Fakultas. Sehingga fakultas pertama di
Indonesia berada di Universitas Indonesia.
Setelah itu, para psikolog yang ditempatkan di Bandung juga mendirikan
Fakultas Psikologi di Universitas Padjajaran. Selanjutnya, jurusan Psikologi di
Universitas Gadjah Mada berada dalam naungan Fakultas Pendidikan. Kemudian
tahun 1964 fakultas tersebut berdiri sendiri menjadi Institut Pengajaran dan
pendidikan Yogyakarta dan sekarang nama Institut tersebut adalah Universitas
Negeri Yogyakarta (UNY).

Konstruksi sosial?
Psikologi sosial mengkaji fenomena-fenomena sosial
yang terisolasi antara satu dengan yang lainnya. Antara
satu ide dengan ide yang lain terdapat sebuah jarak, tidak
terdapat sebuah unitas penjelasan dalam psikologi sosial.
Hal-hal yang diteliti dalam psikologi sosial hanya
merupakan tinjauan-tinjauan akademis saja

Moscovici vis a vis


Psikologi Sosial
Pengetahuan Sosial bukan hanya
permasalahan kognitif dan
epistemologis
Moscovici mengenai pentingnya representasi sosial
dalam kehidupan manusia. Moscovici berkata:
Tidak terdapat satupun pikiran yang bebas dari pengaruh
dan pengkondisian dari sebuah representasi, bahasa dan
budaya. Kita berpikir dengan menggunakan bahasa; kita
mengorganisasikan pikiran, dengan berlandaskan kepada
sebuah sistem yang terkondisikan, baik dengan
representasi diri kita maupun dengan budaya kita sendiri.
(dalam Miller, 1992)

Moscovici vis a vis


Representasi Sosial
Psikologi Sosial hanya melihat stimulusrespons
lingkungan
Fokus pada pengukuran dan pengembangan pengukuran
Terpaku pada paradigma science dan mengabaikan proses
terbentuknya pemahaman common sense.
Sosial dimaknai sebagai kumpulan dari individu yang
berproses

Ignorance Sosial dalam


Psikologi Sosial
Representasi sosial
generasi Y
Stimulus- Wacana dan Diskursus
Kognitif Memori Kolektif
Information Processing -Paradigm Shift

Paradigm Shift
Sosiologi
Durkheim

Learning
Kesadaran Freud
Common TheoryVygostsky

Sense Knowledge

Approach Sejarah Social


Antropologis Science

Epistemologi Lintas ranah


bidang Ilmu
Salah satu hal penting dalam perkembangan psikologi sosial di eropa adalah kemunculan
dari konsep representasi sosial. Kemunculan sebuah konsep baru tidak selalu identik
dengan kemunculan ide dan formulasi baru. Terkadang di dalam psikologi sosial sebuah
konsep dikreasikan untuk mendeskripsikan hal-hal yang baru dalam prosedur eksperimental,
dan terkadang terhadap pretensi ilmiah, untuk sebuah kebenaran yang sudah diketahui.
Para pengikut aliran representasi sosial telah mendeklarasikan sebuah revolusi intelektual
yang menggerakkan psikologi dari akarnya yang cenderung individual menjadi mengikuti
tradisi ilmu sosial di eropa.
Serge Moscovici, yang merupakan seorang pengikut Marxis dan Lenin, telah melakukan
sebuah orientasi ulang terhadap psikologi sosial seputar permasalahan representasi sosial.
Revolusi ini, jika berhasil, akan mempengaruhi baik psikologi sosial yang murni maupun
yang terapan.
Bahkan, seluruh cabang ilmu psikologi akan menjadi lebih terapan, dengan kata lain kajian-
kajiannya akan bergeser dari lingkup laboratorium, dimana berusaha untuk memisahkan
variabel dari abstrak menjadi lebih sosial, dimana belief yang secara sosial dimiliki bersama,
atau representasi sosial, terdapat dalam konteks sosial yang sesungguhnya.

Representasi Sosial
Moscovici (dalam Hati, 2005) mendefinisikan
representasi sosial sebagai suatu konsep, pernyataan dan
penjelasan yang berasal dari kehidupan sehari-hari
mengenai lingkungannya. Perlu ditekankan bahwa
representasi sosial tidak identik dengan representasi
individual (Moscovici dalam Hati, 2005).
Mengapa? Karena di dalamnya terlibat berbagai macam
agen sosial yang secara aktif ikut merepresentasikan
sesuai dengan pengalaman dan wawasannya (Jodelet
dalam Hati, 2005).

Representasi Sosial
Representasi sosial mengakar kepada diversitas dari
individu, sikap dan fenomena. Hal ini meliputi keanehan
dan keserbakemungkinan yang terdapat di dalamnya.
Tujuannya adalah untuk menemukan bagaimana individu
dan kelompok dapat mengkonstruk sebuah dunia yang
stabil, dapat diprediksi dan memiliki diversitas.
(Moscovici dalam Hati, 2005)

Representasi Sosial
Sebuah sistem nilai, ide dan praktik dengan 2 fungsi
utama: pertama, untuk membentuk keteraturan yang
membantu manusia mengarahkan serta menguasai diri
mereka dalam dunia material dan sosial.
Kedua, agar membantu komunikasi diantara anggota dari
sebuah komunitas dengan menyediakan kepada mereka
sebuah kode untuk pertukaran sosial, serta menamai dan
mengklasifikasikan secara ambigu berbagai macam aspek
dari dunia, individu, dan sejarah kelompok (Moscovici,
1973)

Representasi Sosial
Moscovici dan Hewstone menjelaskan bahwa representasi
sosial adalah dasar dari penjelasan atribusi kausal manusia
(dalam Smith, Harre, Langenhove 1995). Hal ini juga
merupakan salah satu fungsi dari representasi sosial bagi
individu. Dimana proses atribusi terhadap sebuah gejala sangat
bergantung terhadap bagaimana individu merepresentasikan
gejala tersebut.
Teori tentang kausalitas sosial adalah sebuah teori mengenai
atribusi yang berkaitan dengan representasi sosial.setiap
penjelasan kausal harus dilihat dari segi konteks dari
representasi sosial dan ditentukan melaluinya (Moscovici
1981 dalam Smith, Harre, Langenhove, 1995).

Fungsi Representasi
Sosial
Jovchelovitch (dalam Bauee & George Gaskell, 1999) mengatakan
bahwa representasi adalah jembatan antara individu dengan
masyarakat. Representasi adalah sesuatu yang berada diantara
keduanya, sebuah media yang menghubungkan obyek, antara subyek
dengan aktivitas. Representasi dikatakan tertanam di dalam
komunikasi dan benak manusia, lalu ia dikomunikasikan atau
disebarluaskan sebagaimana bahasa tersebar di masyarakat. Secara
formal social representation dapat dikarakteristikan sebagai relasi
antara 3 elemen:
Subyek, atau pembawa representasi tersebut (s).
Obyek yang dijadikan representasi, entitas konkrit atau ide abstrak
(o).
Sebuah proyek, sebuah konteks pragmatis dari kelompok sosial dari
kelompok sosial dimana sebuah representasi sosial menjadi masuk
akal.

Representasi Sosial

You might also like