You are on page 1of 65

PENGELOLAAN RJP NEONATUS SEBAGAI LANDASAN

ASUHAN GADAR CARDIO-MATERNAL

Oleh : CHRISTIN HIYANA TUNGGA DEWI

Disajikan dalam Seminar dan WS Kesehatan Nasional


Penanganan Kegawatdaruratan Cardio-Maternal dan
WS RJP Neonatus
Minggu, 26 April 2015
Neonatal Resuscitation

Anatomi, Fisiologi dan Adaptasi Transisi


Prinsip Resusitasi
Resusitasi Bayi Baru Lahir
Anatomi, Fisiologi dan Adaptasi Transisi
Ductus Arteriosus
Arch of Aoarta
Right Lung

Left Atrium
Foramen Ovale
Right Atrium Left Ventricle
Inferior Venacava
Ductus Venosus Right Ventricle
Liver

Umbilical Vein
Portal Vein
Placenta

Umbilical Arteries
Before Birth

Oxygen disuplay melalui plasenta


No role of lungs.
Fluid filled alveoli and constricted
arterioles due to low Po2 in fetal blood.
Low Po2 constricted
arterioles increased
pulmonary vascular resistance
shunting of blood from
Pulmonary Artery Ductus
Arteriosus Aorta.
Neonatal circulation
After Birth
Baby cries takes first breath air enters alveoli alveolar fluid
gets absorbed increased Po2 relaxes pulmonary arterioles
decreased PVR
Umbilical arteries constrict + clamp
cord closure of Umbilical
Arteries and Umbilical Vein
increased SVR

Decreased PVR + Increased SVR


functional closure of Ductus
Arteriosus increased blood flow
into lungs oxygenation supply
to body through aorta.
WHAT CAN GO WRONG ?

Compromise of uterine or placental blood flow deceleration of FHR


(1st clinical sign)
Weak cry inadequate ventilation to push the alveolar fluid
In utero hypoxia Meconium passage may block the airways
Fetal blood loss (abruption) Systemic Hypotension
Fetal Hypoxia/ischemia poor cardiac contractility & fetal
bradycardia Systemic Hypotension
Pulmonary arterioles remain constricted PPHN
Consequences of interrupted transition

Low muscle tone


Respiratory depression (apnoea / gasping)
Tachypnea
Bradycardia
Hypotension
Cyanosis
Neonatal Resuscitation is intervention after a baby is
born to help it breathe and to help its heart beat.

Before a baby is born, the placenta provides oxygen and


nutrition to the blood and removes carbon dioxide.

After a baby is born, the lungs provide oxygen to the


blood and remove carbon dioxide
The transition from using the
placenta to using the lungs for gas
exchange begins when
the umbilical cord is clamped or
tied off, and the baby has its
first breath.

Many babies go through Some babies need help with


this transition without establishing their air flow,
needing intervention. breathing, or circulation
Penyebab Kematian BBL

4 million neonatal deaths: When? Where? Why? Lancet 2005; 365:


891900
Prinsip Resusitasi
Mengapa resusitasi menjadi penting ??

Pada dasarnya 90% BBL mampu melakukan transisi yang baik


dari intra ke ekstra uterine baik dengan atau tanpa bantuan
( proses alami )
10% memerlukan bantuan untuk beradaptasi
Only 1% memerlukan resusitasi
Seringnya kejadian asfiksia pada BBL
Bayi yang mengalami asfiksia dan mendapatkan resusitasi yang
tepat dan efektive akan memberikan kontribusi yang lebih
baik dalam kehidupan bayi selanjutnya
Prinsip Resusitasi
ADULT vs. NEONATAL RESUSCITATION

Resusitasi dewasa dengan urutan C-A-B


Pada bayi urutannya A-B-C penyebab tersering pada bayi
adalah kesulitan dalam bernafas.
AIRWAY (position and clear)
BREATHING (stimulate to breathe)
CIRCULATION (assess HR and oxygenation)
RESUSITASI BAYI BARU LAHIR
Selalu Menilai reaksi bayi saat lahir
diperlukan
Jaga tetap hangat, posisi, bersihkan jalan napas,
keringkan, rangsang, & beri O2 (bila perlu)

Lebih jarang Berikan ventilasi yang efektif:


diperlukan Balon & sungkup
Intubasi endotrakeal

Kompresi dada

Kadang- Obat2an
kadang
Persiapan Resusitasi Bayi Baru Lahir
1. Persiapan keluarga : komunikasi ttg tindakan & kemungkinan-2 yg
akan terjadi.
2. Persiapan Ruang : hangat, terang (bisa dg pemancar panas lampu 60
watt. Tempat : datar, rata, cukup keras, bersih, kering & hangat.
3. Persiapan alat resusitasi : kain bedong 3 buah (utk mengeringkan,
pengalas/selimut, ganjal bahu bayi dilipat setebal 3 cm), suction De
Lee steril atau bola karet, alat ventilasi (balon & sungkupnya yg
anatomis, ukuran sesuai utk bayi aterm & prematur), kotak alat
resusitasi, sarung tangan, jam
4. Persiapan diri : APD (apron, masker, tutup kepala, kacamata, sepatu
tertutup, sarung tangan steril)
Peralatan Resusitasi

Oral mucus sucker

Suction Catheter

Radiant warmer
TRANSPORT INCUBATOR
Menentukan apakah bayi perlu resusitasi
Tanya & jawab hal-hal di bawah ini
1. Cukup bulan ?
2. Cairan amnion bening ?
3. Bernapas atau menangis ?
Perhatikan dada bayi
Tidak ada usaha napas perlu intervensi
Megap-megap perlu intervensi
4. Tonus otot ?
Tonus otot baik : fleksi & bergerak aktif
LANGKAH AWAL
i. Berikan kehangatan 30 detik

ii. Posisikan;
bersihkan jalan napas
bila perlu
iii. Keringkan, rangsang,
reposisi
i. MEMBERIKAN KEHANGATAN
Letakkan bayi di bawah alat pemancar panas
ii. POSISIKAN;
BERSIHKAN JALAN NAPAS BILA PERLU
Letakkan bayi dengan kepala sedikit tengadah


ii. MEMBERSIHKAN JALAN NAPAS

1. Cairan amnion tidak tercampur mekonium


Tekanan negatif < 100 mmHg
Mulut lalu hidung
Penghisapan singkat & lembut
CATATAN

Menurut Pedoman resusitasi yang baru dari AAP


(2005), untuk bayi yang lahir dengan ketuban
tercampur mekonium, pengisapan intra partum setelah
kepala bayi lahir sebelum bahu dilahirkan tidak lagi
dilakukan secara rutin !!!
ii. MEMBERSIHKAN JALAN NAPAS

2. Cairan amnion tercampur mekonium


iii. KERINGKAN-RANGSANG-REPOSISI

Mengeringkan
.. kehilangan panas
merangsang napas

Rangsang taktil
.. merangsang napas
1. Menepuk/menyentil telapak kaki
2. Menggosok punggung/
perut/dada/ ekstremitas
Penilaian 3 tanda:
1. Pernapasan spontan dan teratur ?
2. Frekuensi jantung ..> 100 kali/menit ? (hitung dalam 6 detik, kalikan 10)
3. Warna kulit .. kemerahan ?
PENILAIAN WARNA KULIT
Seluruh tubuh kemerahan
Sianosis sentral vs sianosis perifer
Sianosis sentral perlu intervensi
PEMBERIAN OKSIGEN ALIRAN BEBAS, bila perlu

Kadar oksigen : 100%


Aliran oksigen : minimal 5 L / menit

1 2 3
VENTILASI TEKANAN POSITIF
(VTP)
Balon tidak mengembang sendiri
Balon mengembang sendiri
SUNGKUP
Ukuran
Tepi


Bentuk


Kecepatan Melakukan Ventilasi

40-60 kali/menit

Remas/pompa : 1 Lepas .... lepas Remas /pompa: 2


Bila dada tidak mengembang
Kondisi Tindakan

Lekatan tidak adekuat Pasang kembali sungkup ke wajah.

Jalan napas tersumbat Reposisi kepala.


Periksa sekresi, hisap bila ada
Lakukan ventilasi dg mulut sedikit terbuka.

Tidak cukup tekanan Naikkan tekanan sampai tampak gerakan


naik turun dada yang mudah
Melakukan ventilasi yang efektif merupakan
kunci keberhasilan hampir semua resusitasi
neonatus
KOMPRESI DADA
POSISI PENOLONG
2 orang Penolong
Teknik Kompresi Dada
IBU JARI
Kedua ibu jari menekan tulang dada
Kedua tangan melingkari dada dg jari-jari tangan menopang
bagian belakang bayi
Teknik Kompresi Dada
DUA JARI
Ujung jari tengah & jari telunjuk atau jari tengah & jari manis dari satu tangan
menekan tulang dada
Tangan yang lain menopang bagian belakang bayi
LOKASI KOMPRESI DADA

Gerakkan jari sepanjang


tepi bawah iga sampai
mendapatkan sifoid

Letakkan ibu jari / jari-jari


pada tulang dada, sedikit
di atas sifoid
TEKANAN KOMPRESI DADA
Kedalaman 1/3 diameter antero-posterior dada

BENAR
Jari tetap
menempel di dada

SALAH
Jari terangkat
dari dada
FREKUENSI KOMPRESI DADA
Satu Dua Tiga Pompa
Indikasi Intubasi Endotrakea

Terdapat mekonium & bayi mengalami depresi

Jika VTP dengan balon & sungkup tidak efektif

Membantu koordinasi kompresi dada & VTP

Pemberian epinefrin untuk stimulasi Frekuensi denyut jantung

Indikasi lain: sangat prematur & hernia diafragmatika


Epinefrin

Indikasi : Setelah VTP 30 detik dan VTP + kompresi dada selama 30 detik namun FJ
tetap < 60 kali/menit
Asistolik

Persiapan : 1 ml cairan 1:10.000

Dosis IV : 0,1-0,3 mL/kgBB larutan 1:10.000


ET : 0,3-1,0 mL/kgBB larutan 1:10.000
Kecepatan pemberian : secepat mungkin
Natrium bikarbonat
Indikasi : Bila dicurigai terjadi asidosis metabolik
atau terbukti terjadi asidosis metabolik

Dosis : 2 mEq/kgBB (larutan 4,2 %)

Jalur : vena umbilikalis

Kecepatan : < 1 mEq/kgBB/menit

Perhatian : Jangan diberikan bila ventilasi belum adekuat


Penghentian Resusitasi

Dipertimbangkan setelah 10 menit upaya resusitasi


adekuat tidak didapatkan tanda-tanda kehidupan (TAK ADA
DENYUT JANTUNG & USAHA NAPAS)

Orang tua perlu dilibatkan dalam pengambilan keputusan


Tindakan Setelah Resusitasi

Pemantauan pascaresusitasi ...


Dekontaminasi, mencuci dan mensterilkan alat
Membuat catatan tindakan resusitasi
Konseling pada keluarga
Pemantauan Pascaresusitasi
Bukan dirawat secara Rawat gabung
Pantau tanda vital : napas, jantung, kesadaran dan produksi urin
Jaga bayi agar senantiasa hangat
Bila tersedia fasilitas, periksa kadar gula darah dan berikan
injeksi vitamin K1
Perhatian khusus diberikan pada waktu malam hari
Berikan imunisasi Hepatitis B pada saat bayi masih dirawat dan
Polio pada saat pulang
Kapan Harus Merujuk

Paling ideal adalah rujukan antepartum


Bila Puskesmas tidak mempunyai fasilitas lengkap
tidak memberi respons terhadap tindakan
resusitasi selama 2-3 menit
Bila Puskesmas mempunyai fasilitas lengkap dan kemampuan
melakukan pemasangan ET & pemberian obat-obatan namun bayi
tdk memberikan respons thp tindakan resusitasi rujuk
JANGAN MELAKUKAN
RESUSITASI PADA :

Imatur , masa gestasi < 23 mggu


Berat lahir < 400 gram
Anomali kongenital berat
Terbukti trisomi 13 atau 18
Mencatat Tindakan Resusitasi
Kondisi bayi saat lahir
Tindakan yg diperlukan utk memulai pernapasan (Tahapan
resusitasi yg telah dilakukan)
Waktu antara lahir dgn memulai pernapasan
Pengamatan scr klinis selama & sesudah tindakan resusitasi
Hasil tindakan resusitasi
Bila tindakan resusitasi gagal, apa kemungkinan penyebab
kegagalan
Nama-nama tenaga kesehatan yg menangani tindakan
Konseling pada Keluarga
Bila resusitasi berhasil & bayi dirawat scr rawat gabung, lakukan
Konseling Pemberian ASI dini & eksklusif & Asuhan Bayi Normal
lainnya (Perawatan Neonatal Esensial)
Bila bayi memerlukan perawatan/pemantauan khusus, konseling
keluarga ttg Pemberian ASI dini & jelaskan ttg keadaan bayi
Bila bayi sdh tdk memerlukan perawatan lagi di Puskesmas,
nasehati ibu & keluarga utk kunjungan ulang utk pemantauan
tumbuh kembang bayi selanjutnya
Bila resusitasi tdk berhasil/bayi meninggal dunia, berikan
dukungan emosional kpd keluarga

You might also like