You are on page 1of 91

ARIEF SETIYOARGO., drg.,S.H.,M.Kes.

,MMR
 RISIKO KLINIS
SEMUA ISU YANG DAPAT BERDAMPAK TERHADAP
PENCAPAIAN PELAYANAN PASIEN YANG
BERMUTU TINGGI,AMAN DAN EFEKTIF.

 RISIKO NON KLINIS / Corporate Risk NONKLINIS


SEMUA ISSU YANG DAPAT BERDAMPAK
TERHADAP TERCAPAINYA TUGAS POKOK DAN
KEWAJIBAN HUKUM DARI RUMAH SAKIT
SEBAGAI KORPORASI.
 System made up of thousands of
inter-linked processes……………..

things can go wrong

Quality in Healthcare
…. begins with ensuring patient safety
6
AREA RESIKO
DI RUMAH SAKIT
 Patientcare-related risks
 Medical staff staff-related risks
 Employee Employee-related risks
 Property Property-related risks
 Financial risks
 Other risks
 Consequences of inappropriate or incorrectly
performed
medical treatments
 Confidentiality and appropriate release of information
 Protection from abuse, , neglect and assault
 Was patient informed of risks?
 Nondiscriminatory treatment
 Appropriate triage and transfer of patients from ER
 Patient participation in research studies and use of
experimental drugs - was consent obtained?
 Was patient discharged appropriately?
 Credentialterhadap staf medis ?
 Tindakan medis sesuai kompetensi
dan prosedur baku !
 Was patient properly managed ?
 Do we have adequately trained staff ?
 Risiko keselamatan dan kecelakaan
kerja,
 Maintaining a safe environment
Employee Health Policy;
 . reducing risk of occupational illness and injury
 providing for the treatment and compensation of
workers for work related illnesses or injuries work.
 Hazard Kecelakaan
• Physical exertion  Hernia, back injury
• Kebakaran & bencana alam
• Gas dalam tabung
• Larutan, uap dan gas mudah terbakar & meledak
• Alat elektronik
 Hazard penyakit infeksi
 Hazard penyakit noninfeksi
• Kimia (desinfektans, antikanker, etilen oksida, formaldehid,
freon, g, metil meakrilat, PAA, pelarut, gas anastesi)
• Fisik (panas bising, radiasi)
• Mutagen dan teratogen
• Dermatologik
• stres
 Sering menimbulkan LBP/HNP (50% klim) & Hernia
 Pekerja berisiko
• Kantin: kereta, baki, rak, dish
• Tata graha: objek berat/tinggi, sapu, sikat
• Klerk: kursi, meja, komputer, stasiun kerja
• Laundry: tarik/dorong kereta
• Maintanance: angkat, angkut objek/alat
• Perawat: membantu pasien/bed
 Pengendalian
• Mekanisasi, alat angkut beroda
• penempatan & jumlah perawat/petugas yang adekuat
• KIE: teknik angkat, pencegahan, senam otot punggung, teknik
transfer pasien
• Risiko / ancaman
•Tempat berkumpul orang sakit & sehat
• Beragam penyakit, a/l infeksi:
Bakteri, virus, parasit, jamur
• Sumber: - OS -- Darah, dahak, tinja, urin
- Alat medis, lingkungan, limbah
• Perhatian khusus
• Infeksi nosokomial -HIV
• Tbc - HBV (Heptitis B)
• Infeksi yang didapat dari rumah sakit
• Endogen -- dari penderita
• Eksogen -- dari luar penderita
• Intrinsik--dari bahan/alat asal pabrik
• Ekstrinsik--setelah tindakan medik/bedah
•Pengendalian
• Peraturan higiene sanitasi & lingkungan
• Pengaturan / isolasi penderita
• Check up berkala pekerja berisiko
• Penyuluhan & peningkatan kepedulian
• SOP
 Bad Debt

 Meningkatnya suku bunga

 Global Financial “ tsunami ”


?
ICD-10
 Klaim tidak terbayar  ditolak ? salah
adm ? Salah koding? IT ?
 Besaran klaim tidak sesuai dengan tarif
RS ??
 Pelayanan terbatas ??
 Prosedur berbelit ??
 Regulasi tidak jelas ?? Tidak Seragam ??
 RS/Fasyankes merugi ?  Tutup
 Asuransi merugi ???
 Tuntutan Masyarakat ??
dokter koding grouping

Tdk
layak

layak
Reimbursemen verifikasi Pengajuan
t klaim
dokter koding grouping

Tdk
layak

layak verifikasi Pengajuan


klaim
KNOWLEDG
E
CODE
NEGLECTI CREEP
ON

GREED
 Hazardous material management :
• chemical, radioactive, infectious biological
waste management
 Legal & regulatory risks -
 Keselamata • Perencanaan
n dan • Pendidikan/Ed
Keamanan ukasi
 B-3 • Pelaksanaan
 Disaster • Respond
 Kebakaran • Monitor
 Sistem
• Perbaikan
utilisasi
 Peralatan
Medis
PEMERIKSAAN FASILITAS
No RUANGAN KONDISI
(atap/langit; pintu/pintu emergency; kunci; ventilasi;
penerangan; lantai; rambu-2/label; jalur evakuasi,
tangga; manajemen peralatan, perkabelan,dll)

1. Ruang Bayi Keamanan , MPO, HPK, MKI, PMKP/data

2. Ruang Anak Keamanan , MPO, HPK, MKI, PMKP/data

3. Ruang ICU Keamanan , MPO, HPK, MKI, PMKP/data

4. Ruang OK Keamanan , MPO, HPK, MKI, PMKP/data

5. Laboratorium Keamanan , MKI, PMKP/data

6. Radiologi Keamanan , MKI, PMKP/data


Daerah beresiko  lihat
8.
dokumen identifikasi risiko dari
RS (Daerah yang ditetapkan
sebagai daerah berbahaya
seperti, locker,ruangan untuk
linen kotor dan bersih,tempat
menyimpan oksigen 
daerah beresiko)
No

9. Gudang Umum Penyimpanan B3, rambu-2

Gudang Tempat menyimpan


10. Penyimpanan B3, rambu-2
bahan berbahaya

11. Gudang Farmasi Penyimpanan B3, rambu-2

Gudang tempat meyimpan


12. Penyimpanan B3, rambu-2
oksigen

Dok tempat penerimaan


13.
Barang
PENERAPAN
MANAJEMEN RESIKO
I. KELOMPOK STANDAR
PELAYANAN BERFOKUS
PADA PASIEN

STANDAR II. KELOMPOK STANDAR JCI


AKREDITASI MANAJEMEN RS EDISI
VERSI 2012 IV
TH
III. SASARAN 2011
KESELAMATAN PASIEN

IV. SASARAN PROGRAM


MDG’S
edit 4 mei 2014 56
1
.

STANDAR PELAYANAN
KEDOKTERAN
STANDAR
PEDOMAN NASIONAL PROSEDUR
PRAKTIK OPERASIONAL DI
KEDOKTERAN (PNPK) RS
SPO disusun dalam bentuk
panduan praktik klinis
(clinical practice guidelines),
yg dpt dilengkapi alur klinis
(clinical pathway), algoritma,
protokol, prosedur, standing
orderedit 4 mei 2014
57
PANDUAN PRAKTIK KLINIS &
CLINICAL PATHWAY

PEMILIHAN :
• 5 AREA PRIORITAS, bisa berdasarkan high volume, high risk,
high cost
• Predictible

PENYUSUNAN  Tim

PELAKSANAAN 
IMPLEMENTASI DI RM

AUDIT KLINIS/MONITORING KEPATUHAN


 VARIASI PELAYANAN <
edit 4 mei 2014
58
PRA
VARIANC
IMPLEME
E >>>
N TASI

AUDIT
CP
POST
VARIANC
IMPLEME
E BERKU
N
RANG
TASI
edit 4 mei 2014
59
 Pengertian
 Anamesis
 Pemeriksaan Fisik
 Kriteria Diagnosis
 Diagnosis Banding
 Pemeriksaan penunjang
 Terapi
 Edukasi
 Prognosis
 Kepustakaan

edit 4 mei 2014


60
 dilakukan untuk menentukan seberapa
besar risiko suatu insiden berdasarkan
dampak dan probabilitasnya.
 Penilaian dampak dapat diartikan
sebagai seberapa berat akibat yang
dialami pasien mulai dari tidak ada
cedera sampai meninggal.
 Penilaian tingkat probabilitas dapat
diartikan sebagai seberapa seringnya
insiden tersebut.
edit 4 mei 2014
61
TK RIKS Deskripsi Dampak

1 Tdk significant Tidak ada cedera


2 Minor • Cedera ringan , mis luka lecet
• Dapat diatasi dng P3K

3 Moderat • Cedera sedang, mis : luka robek


• Berkurangnya fungsi
motorik/sensorik/psikologis atau intelektual
(reversibel. Tdk berhubungan dng penyakit
• Setiap kasus yg meperpanjang perawatan
4 Mayor • Cedera luas/berat, mis : cacat, lumpuh
• Kehilangan fungsi motorik/sensorik/
psikologis atau intelektual (ireversibel), tdk
berhubungan dng penyakit

5 Katatropik Kematian yg tdk berhubungan dng perjalanan


penyakit
edit 4 mei 2014
62
 Setelah nilai dampak dan probabilitas diketahui,
masukkan ke dalam tabel matriks grading risiko
untuk menghitung skor risiko dan mencari warna
bands risiko.
 Skor risiko ini ditentukan dengan menggunakan
tabel matriks grading risiko, yaitu:
- Pada kolom kiri: frekuensi.
- Pada baris kearah kanan: dampak.
- Pertemuan antara frekuensi dan dampak: ditetapkan
untuk mendapatkan warna bands.

edit 4 mei 2014


63
TK RIKS Deskripsi Dampak

1 Tdk significant Tidak ada cedera

2 Minor • Cedera ringan , mis luka lecet


• Dapat diatasi dng P3K

3 Moderat • Cedera sedang, mis : luka robek


• Berkurangnya fungsi
motorik/sensorik/psikologis atau intelektual
(reversibel. Tdk berhubungan dng penyakit
• Setiap kasus yg meperpanjang perawatan
4 Mayor • Cedera luas/berat, mis : cacat, lumpuh
• Kehilangan fungsi motorik/sensorik/
psikologis atau intelektual (ireversibel), tdk
berhubungan dng penyakit

5 Katatropik Kematian yg tdk berhubungan dng perjalanan


penyakit
edit 4 mei 2014
64
TINGKAT DESKRIPSI
RISIKO
1 Sangat jarang/ rare (> 5 tahun/kali)

2 Jarang/unlikey (> 2 – 5 tahun/kali)

3 Mungkin/ Posible (1 -2 tahun/kali)

4 Sering/Likely (beberapa kali/tahun)

5 Sangat sering/ almost certain (tiap minggu/


bulan)
SKOR RISIKO = DAMPAK X PROBABILITY

edit 4 mei 2014


65
Probabilitas Tak Significant MINOR Moderat Mayor Katatrospik
1 2 3 4 5

Sangat sering terjadi Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim


(Tiap minggu/bulan)
5
Sering terjadi Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
(bbrp kali/tahun)
4

Mungkin terjadi Rendah Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim


(1 - < 2 tahun/kali)
3
Jarang terjadi Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim
(> 2 - < 5 th/kali)
2
Sangat jarang terjadi Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim
( > 5 thn/Kali)
1
edit 4 mei 2014
66
DiRS X pasien salah obat dan meninggal, kejadian
seperti ini pernah terjadi kurang dari 2 tahun yang lalu

Nilai dampak : 5 (katastropik), karena pasien


 meninggal
Nilai probabilitas : 3 (mungkin terjadi) karena pernah
 terjadi kurang 2 tahun yang lalu
Skoring risiko : 5 X 3 = 15
Warna Bands : Merah (ekstrim)
 Catatan : Form laporan Sentinel. KTD & KNC  lihat
PMK 1691 tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien

edit 4 mei 2014


67
LEVEL/BANDS TINDAKAN

EKSTREM Risiko ekstrem, dilakukan RCA paling lama


(SANGAT TINGGI) 45 hari, membutuhkan tindakan segera,
perhatian sampai ke Direktur RS
HIGH Risiko tinggi, dilakukan RCA paling lama 45
(TINGGI) hari, kaji dng detail & perlu tindakan segera,
serta membutuhkan tindakan top
manajemen
MODERATE Risiko sedang dilakukan investigasi
(SEDANG) sederhana paling lama 2 minggu.
Manajer/pimpinan klinis sebaiknnya menilai
dampak terhadap bahaya & kelola risiko
LOW Risiko rendah dilakukan investigasi
(RENDAH) sederhana paling lama 1 minggu
diselesaikan dng prosedur rutin
edit 4 mei 2014
68
• Skor risiko akan menentukan prioritas risiko.
• Jika pada penilaian risiko ditemukan dua insiden
dengan hasil skor risiko yang nilainya sama,
maka untuk memilih prioritasnya dapat
menggunakan warna bands risiko.
• Bands risiko adalah derajat risiko yang
digambarkan dalam 4 warna yaitu biru, hijau,
kuning, merah.
• Skala prioritas bands risiko adalah :
Bands biru : rendah  investigasi sederhana
Bands hijau : sedang  inv. sederhana
Bands kuning : tinggi  inv.
komprehensif/RCA
Bands merah : sngt tinggi  inv. komprehensif/RCA

edit 4 mei 2014


69
PMKP
SENTINE 6, 7, 8
RCA
L

MERAH &
KTD KUNING

RISK
GRADING BIRU &
KNC HIJAU
INVESTIGASI
edit 4 mei 2014
SEDERHANA
70
PATIENT SAFETY
DI RUMAH SAKIT
Patient safety is the freedom from accidental injury
in health care.

A patient safety incident is any unintended or unexpected


incident which could have or did lead to harm for one or
more patients receiving NHS funded healthcare.

This is also referred to as an adverse event/incident, mistake or clinical


error, and includes near misses.
DASAR HUKUM
UU.N0.44 TH.2009
Tentang Rumah Sakit :
Pasal 43 :(1) Rumah Sakit wajib menerapkan standar keselamatan pasien.

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 1691/MENKES/PER/VIII/2011
TENTANG
KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT

STANDAR
KESELAMATAN
PASIEN
PROGRAM
WHO PATIENT TUJUH
SAFETY PENILAIA
LANGKAH KARS
N
MENUJU
KESELAMATAN
PASIEN
SASARAN
KESELAMATAN
RUMAH PASIEN
SAKIT
9 SOLUTIONS RUMAH SAKIT

IMPLEMENTASI PATIENT SAFETY


DI RUMAH SAKIT
 Sasaran I : Ketepatan identifikasi
pasien
 Sasaran II : Peningkatan komunikasi
yang efektif
 Sasaran III: Peningkatan keamanan obat
yang perlu diwaspadai (high-alert)
 Sasaran lV: Kepastian tepat-lokasi, tepat-
prosedur, tepat-pasien operasi
 Sasaran V: Pengurangan risiko infeksi
terkait pelayanan kesehatan
 Sasaran VI: Pengurangan risiko pasien
jatuh
Standar SKP.II.
Rumah sakit mengembangkan
pendekatan untuk meningkatkan
efektivitas komunikasi antar para
pemberi layanan.
Standar SKP.III.
Rumah sakit mengembangkan suatu
pendekatan untuk memperbaiki
keamanan obat-obat yang perlu
diwaspadai (high-alert)
Standar SKP.IV.
Rumah sakit mengembangkan
suatu pendekatan untuk
memastikan tepat-lokasi, tepat-
prosedur, dan tepat- pasien.
Salah-lokasi, salah-prosedur, salah pasien pada operasi, adalah sesuatu
yang mengkhawatirkan dan tidak jarang terjadi di rumah sakit.
Kesalahan ini adalah akibat dari
• komunikasi yang tidak efektif/tidak adekuat antara anggota tim
bedah
• kurang/tidak melibatkan pasien di dalam penandaan lokasi (site
marking)
• tidak ada prosedur untuk verifikasi lokasi operasi
• asesmen pasien yang tidak adekuat
• penelaahan ulang catatan medis tidak adekuat
• budaya yang tidak mendukung komunikasi terbuka antar anggota
tim bedah
• Resep yang tidak terbaca (illegible handwriting)
• pemakaian singkatan
 Rumah sakit perlu untuk secara kolaboratif mengembangkan suatu
kebijakan dan/atau prosedur yang efektif di dalam mengeliminasi
masalah yang mengkhawatirkan ini.
 Digunakan juga praktek berbasis bukti, seperti yang digambarkan di
Surgical Safety Checklist dari WHO Patient Safety (2009), juga di The
Joint Commission’s Universal Protocol for Preventing Wrong Site, Wrong
Procedure, Wrong Person Surgery
 Digunakan juga praktek berbasis bukti, seperti yang digambarkan di
Surgical Safety Checklist dari WHO Patient Safety (2009), juga di The
Joint Commission’s Universal Protocol for Preventing Wrong Site, Wrong
Procedure, Wrong Person Surgery
 Penandaan lokasi operasi perlu melibatkan pasien dengan satu pada
tanda yang dapat dikenali.
 Tanda itu harus digunakan secara konsisten di RS dibuat oleh operator
/orang yang akan melakukan tindakan, dilaksanakan saat pasien terjaga
dan sadar jika memungkinkan, dan harus terlihat sampai saat akan
disayat
 Penandaan dilakukan pada semua kasus termasuk sisi (laterality),
multipel struktur (jari tangan, jari kaki, lesi), atau multipel level (tulang
belakang).
Standar SKP.V.
 Rumah sakit mengembangkan suatu
pendekatan untuk mengurangi risiko
infeksi yang terkait pelayanan
kesehatan.
1. Rumah sakit mengadopsi atau
mengadaptasi pedoman hand hygiene
terbaru yang diterbitkan dan sudah
diterima secara umum al dari WHO Patient
Safety
2. Rumah sakit menerapkan program hand
hygiene yang efektif.
3. Kebijakan dan/atau prosedur
dikembangkan untuk mengarahkan
pengurangan secara berkelanjutan risiko
infeksi yang terkait pelayanan kesehatan
Standar SKP.VI.
Rumah sakit mengembangkan suatu
pendekatan untuk mengurangi
risiko pasien dari cedera karena
jatuh.
 Jumlah kasus jatuh cukup bermakna sebagai
penyebab cedera pasien rawat inap.
 Dalam konteks populasi/masyarakat yang dilayani,
pelayanan yang diberikan, dan fasilitasnya, rumah
sakit perlu mengevaluasi risiko pasien jatuh dan
mengambil tindakan untuk mengurangi risiko
cedera bila sampai jatuh.
 Evaluasi bisa termasuk riwayat jatuh, obat dan telaah
terhadap konsumsi alkohol, gaya jalan dan
keseimbangan, serta alat bantu berjalan yang
digunakan oleh pasien.
 Program tersebut harus diterapkan di rumah sakit.
90
TERIMAKASIH

You might also like