You are on page 1of 5

Farmakodinamik Amoksisilin

Amoksisilin adalah derivat dari 6 aminopenicillonic acid,


merupakan antibiotik berspektrum luas yang mempunyai
daya kerja bakterisida dan termasuk ke dalam golongan
penicillin oleh karena itu obat ini memliki mekanisme kerja
yang mirip dengan penicillin. Obat ini tidak membunuh
bakteri secara langsung tapi dengan cara mengganggu
sintesis dinding sel bakteri. Amoksisilin memiliki cincin beta-
lactam yang akan menghambat cross-linking dari
peptidoglikan dengan PBPs (Penicilin binding protein) di
sitoplasma membrane, sehingga menyebabkan
penghambatan pada tahapan akhir transpeptidase sintesis
peptidoglikan dalam dinding sel bakteri, akibatnya sintesis
dinding sel terhambat, dan sel bakteri menjadi pecah (lisis).
Efek Samping

1. Reaksi alergi merupakan bentuk efek samping yang tersering


dijumpai pada golongan penisilin. Reaksi alergi yang timbul dapat
ringann sampai sedang seperti kemerahan kulit, dermatitis kontak,
glositis, serta gangguan lain pada mulut, demam yang kadang-
kadang disertai menggigil. Adapula reaksi alergi yang berat seperti
syok anafilaksis.
Tindakan yang diambil terhadap reaksi alergi ialah
menghentikan pemberian obat dan memberi terapi simptomatik
dengan adrenalin. Bila perlu ditambahkan antihistamin dan
kortikosteroid sesuai dengan kebutuhan. Pemberian antihistamin
sebelum atau bersama-sama dengan pemberian penisilin tidak
bermanfaat untuk mencegah reaksi alergi yang berat (anafilaksis),
sebab reaksi ini diperantarai berbagai zat, termasuk histamin,
serotonin dan bradikinin.
2. Gangguan pencernaan seperti diare, muntah, sakit perut,
merupakan efek samping Amoxicillin yang sering terjadi.
Pada manusia dalam kondisi sehat terdapat bakteri “baik”
yang mengatur metabolisme, membantu pencernaan,
memproduksi vitamin tertentu. Bakteri tersebut dapat
terbunuh oleh obat Amoxicillin, sehingga mengganggu
keseimbangan dalam usus, dan memungkinkan bakteri yang
merugikan akan tumbuh. Sebab tempat bakteri biasanya
berkolonial telah terbunuh, kemungkinan akan ditumbuhi
jamur.
Clindamycin merupakan obat Amoxicillin yang
digunakan untuk infeksi yang paling serius, dengan efek
samping akan mengalami radang usus (sejenis kolitis) yang
dapat menyebabkan diare kronis, terutama bagi pasien
lanjut usia.
3. Efek samping terbesar terjadi pada organ hati dan ginjal.
Bahaya Amoxicillin akan sangat tampak, ketika obat
dikonsumsi dengan dosis tinggi oleh pasien yang menderita
penyakit seperti pielonefritis, glomerulonefritis dan
hepatitis. Sehingga dapat berakibat pada kerusakan hati,
dengan gejala seperti penyakit kuning, demam, dan
perubahan warna feses serta urin yang lebih gelap.
Interaksi Obat

1. Eliminasi Amoksisilin diperlambat pada pemberian dengan


Uricosurika (misal Probenesid), Diuretika, dan Asam–asam lemah
(misal asam Acetyl salicylat dan Phenilbutazon).
2. Pemberian bersamaan Antasida–Alumunium tidak
menurunkan ketersediaan biologik dari Amoksisilin.
3. Pemberian bersamaan Allopurinol dapat memudahkan
timbulnya reaksi– reaksi kulit alergik.
4. Menurunkan keterjaminan kontrasepsi preparat hormon.
5. Kemungkinan terjadi alergik silang dengan Antibiotik
Sepalosporin.
6. Antibiotik bakteriostatik mengurangi bakterisidal dari
Amoksisilin.
7. Inkompabilitas dengan cairan/larutan dekstrosa.

You might also like